Anda di halaman 1dari 1

Sepuluh Tiga (MOS)

Kakakku mengantarkanku sampai gerbang, dan dia langsung pulang. Aku gak tau
harus kemana pergi. Dan terlihat sebuah tulisan Information Center, aku memasuki ke
ruangan tersebut namun tak ada siapa-siapa. Terlihat di papan pengumuman pembagian
kelas untuk setiap siswa. Dan terpampang namaku berada di kelas X.3. Di dalam hati ku
berkata, semoga aku bahagia di sini dampai lulus nanti. Langsung saja aku masuk ke dalam
sekolah dan terlihat ada yang sedang latihan basket di lapang.
Maaf Pak, kalo yang sedang pra-mos dimana ya?, Tanyaku pada seorang pelatih
basket yang sedang sibuk melatih anak asuhnya.
Itu di sana de, di bale, jawab dari pak pelatih itu.
Oh iya, makasih pak, aku sambil heran menjawabnya karena bale itu dimana.
Lurus saja aku berjalan ikuti kata hati, dan tak lama terlihat kumpulan siswa memakai
seragam SMP. Ya, aku datang terlambat. Mereka sedang mendengarkan arahan-arahan
dari anggota OSIS tentang MOS ini. Aku langsung ikut duduk entah di gerombolan siapa
dan orang mana. Laki-laki dan perempuan duduk di pisahkan. Terlihat mereka sangat serius
mendengarkan orang yang sedang berbicara di depan.
Teman pertamaku di sekolah ini adalah Bima. Dia duduk berada di sampingku. Aku
terus mengobrol denganya tanpa mendengarkan yang sedang berbicara di depan.
Kebetulan, Bima sekelas denganku di X.3. Tak terasa aku mengobrolnya lama, seluruh
siswa diarahkan untuk memasuki ruangannya masing-masing.
Aku masuk ruangan kelas yang akan ku tempati selama satu tahun di kelas X ini.
Aku langsung duduk di barisan paling belakang dan pojok kanan bersama Bima. Duduklah
di depan bangku ku berdua, mereka adalah Deky dan Gian. Deky adalah teman di
kampungku dan Gian adalah teman semasa waktu kelas VII dulu. Ternyata mereka sekelas
denganku, aku lumayan agak nyaman ada mereka di sini.

Anda mungkin juga menyukai