Anda di halaman 1dari 119

KANDUNGAN KADAR SENG ( Zn ) DAN BESI ( Fe )

DALAM AIR MINUM DARI DEPOT AIR MINUM ISI


ULANG AIR PEGUNUNGAN SIBOLANGIT
DI KOTA MEDAN

TESIS

Oleh

KUMPULAN KACARIBU
067006017/KM

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

KANDUNGAN KADAR SENG ( Zn ) DAN BESI ( Fe ) DALAM


AIR MINUM DARI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG
AIR PEGUNUNGAN SIBOLANGIT
DI KOTA MEDAN

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains


dalam Program Studi Ilmu Kimia
pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh
KUMPULAN KACARIBU
067006017/KM

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Telah diuji pada


Tanggal 20 J u n i 2008

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua

Prof. Dr. Zul Alfian, MSc

Anggota

: 1. Prof. Dr. Harlem Marpaung


2. Prof. Basuki Wirjosentono, MS, Ph.D
3. Dr. Marpongahtun, MSc
4. Dr. Minto Supeno, MS

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

PERNYATAAN

KANDUNGAN KADAR SENG ( Zn ) DAN BESI ( Fe ) DALAM


AIR MINUM DARI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG
AIR PEGUNUNGAN SIBOLANGIT
DI KOTA MEDAN

Tesis
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan
disebut dalam daftar pustaka.

Medan,

J u n i 2008

Penulis

Kumpulan Kacaribu

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Judul Tesis

: KANDUNGAN KADAR SENG ( Zn ) DAN BESI


( Fe ) DALAM AIR MINUM DARI DEPOT AIR
MINUM ISI ULANG AIR PEGUNUNGAN
SIBOLANGIT DI KOTA MEDAN
Nama Mahasiswa : Kumpulan Kacaribu
Nomor Pokok
: 067006017
Program Studi : Ilmu Kimia

Menyetujui
Komisi Pembimbing

( Prof. Dr. Zul Alfian, MSc )


Ketua

Ketua Program Studi ,

( Prof. Basuki Wirjosentono, MS, Ph.D )

( Prof. Dr. Harlem Marpaung )


Anggota

Direktur,

( Prof.Dr.Ir. T. Chairun Nisa B., MSc )

Tanggal lulus : 20 J u n i 2008

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian kadar seng ( Zn ) dan kadar besi ( Fe ) dari sampel
air baku dari tempat pengisian air di pegunungan Sibolangit, air baku dari tangki
mobil pengangkut air minum dan air minum dari Depot air minum isi ulang di Kota
Medan. Penelitian ini membandingkan pula antara destruksi dengan menggunakan
HNO3 pekat dengan destruksi dengan menggunakan aqua regia. Besarnya kandungan
seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) yang terdapat dalam sampel dianalisa dengan
menggunakan Spektrosfotometri Serapan Atom ( SSA ) dengan kondisi alat
dioptimasi sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Hasil analisa Air Minum Isi Ulang ( AMIU ) akan kandungan seng ( Zn ) dan
besi ( Fe ) menunjukkan hasil yang bervariasi dan memenuhi syarat air baku menurut
PERMENKES no. 416 tahun 1990 serta syarat air minum menurut KEPMENKES no
907 tahun 2002. Melalui uji statistik memperlihatkan tidak ada perbedaan signifikan
hasil antara air baku dari tempat pengisian air di pegunungan Sibolangit, air baku dari
tangki mobil pengangkutan air minum dan air minum dari Depot air minum di Kota
Medan.
Kata Kunci : air minum isi ulang, kadar seng, kadar besi, spektrofotometer
serapan atom.

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

ABSTRACT

Zinc ( Zn ) and iron ( Fe ) elements analysis from Depot water sampling in


Sibolangit, drinking water from carrier car and Depot drinking water in Medan, they
have done with wet distruction methode. The research compares between distruction
with using HNO3 and distruction with using aqua regia. The zinc ( Zn ) and iron ( Fe
) contens in sampling analyze with using atomic absorption spectroscopy ( AAS ) in
dioptimasi condition based on prosedur.
The result analysis drinking water from refill (AMIU) above zinc ( Zn ) and
iron ( Fe ) to point out the variation and fulfil water condition accordingly
PERMENKES number 416 year 1990 along with KEPMENKES number 907 year
2002. Based on statistic test point outs nothing significant different between water
from Depot water in Sibolangit, drinking water from carrier car and Depot drinking
water ini Medan.
Keywords

: drinking water from refill, zinc, iron, atomic absorption spectroscopy

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah SWT, yang Maha Pengasih
lagi Penyayang atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga dapat mengajukan
usulan penelitian ini yang berjudul Kandungan Kadar Seng ( Zn ) dan Besi ( Fe )
dalam Air Minum dari DEPOT Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit di
Kota MEDAN.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Gubernur
Sumatera Utara c.q Ketua Bappeda Provinsi Sumatera Utara yang memberikan
beasiswa kepada penulis sebagai mahasiswa Sekolah Pascasarjana Universitas
Sumatera Utara, sehingga menyelesaikan tesis ini.
Dengan selesainya tesis ini penulis mengucapkan terima kasih sebesarbesarnya kepada :
Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. Chairuddin P. Lubis, DTM &
H,Sp.Ak atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk
mengikuti pendidikan program Magister.
Direktur Sekolah Pascasarjana Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, MSc dan
Ketua Program Studi Kimia Prof. Basuki Wirjosentono, MS, Ph.D atas kesempatan
menjadi mahasiswa Program Magister pada Sekolah Pascasarjana Universitas
Sumatera Utara.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada Prof. Dr. Zul Alfian, MSc dan

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Prof. Dr. Harlem Marpaung, selaku pembimbing utama yang dengan penuh perhatian
telah memberikan dorongan, bimbingan dan saran sehingga penulis dapat meraih
predikat magister .
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada seluruh para dosen S-1 sampai S-2
di UNIMED dan USU yang telah banyak memberikan wawasan ilmu dan
pengetahuan serta penyusunan skripsi dan tesis ini.
Penulis

mengucapkan

terima

kasih

kepada

Kepala

Sekolah

SMA

Muhammaddiyah 02 Medan Bapak Drs. Wasmin berikut Kepala Sekolah SMA


Dharma Pancasila Medan yang telah memberi kesempatan dan bantuan moril kepada
penulis untuk mengikuti Program Pascasarjana di Universitas Sumatera Utara.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kepala Laboratorium Analitik
FMIPA Universitas Sumatera Utara, terkhusus pada saudara Boby cahyadi dan adik
Umri yang banyak membantu penulis selama penelitian.
Terima kasih penulis ucapkan kepada teman-teman mahasiswa Program
Magister Kimia angkatan 2006 dan teman lainnya yang telah memberikan membantu
dan dukungan serta doanya selama ini.
Sembah sujud penulis kepada kedua orang tua, Ibu penulis N br Tarigan yang
telah mengasuh, mendidik dengan penuh kasih sayang dan ayah penulis (Alm) P.S.A.
Kacaribu yang telah meninggal 33 tahun yang lalu. Tidak ada kata terima kasih yang
tepat untuk mereka, kecuali terima kasih yang tidak habis-habisnya. Mereka adalah
segalanya.

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Kepada istri penulis yang tercinta Inayah Hestuwibawani yang penuh


kesabaran

merapikan

hamparan

buku

dimana-mana,

mendampingi

dalam

pengambilan sampel dan terus memberi doanya. Kepadamu abang mohon maaf dan
terima kasih atas pengertian serta kesetiaannya mendampingi. Kepada anak-anak
penulis Firman Utama Kacaribu, Rahmah Zamzami M Kacaribu dan Safira Nurul
Sakinah Kacaribu, ayah mengucapkan terima kasih atas seluruh pengertiannya dan
doa hingga ayah dapat menyelesaikan pendidikan .
Penulis menyadari bahwa masih memiliki kekurangan sehingga tidak dapat
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyelesaian studi penulis untuk itu penulis mohon maaf, semoga amalan saudara
diterima Nya

Medan ,

Juni

2008

Penulis

Kumpulan Kacaribu

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

RIWAYAT HIDUP
Kumpulan Kacaribu dilahirkan di Medan. Pada tanggal 21 Maret 1967, merupakan
putra dari pasangan P.S.A. Kacaribu dan Nasibah br Tarigan.

Mengawali pendidikan dasarnya di SD Negeri 060870 di Kecamatan Medan Timur


Kota Medan, Kemudian melanjutkan ke SMP Swasta Yos Sudarso Medan, SMA
Negeri 3 Medan dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED
Medan. Pada 25 Januari 1992, penulis berhasil mendapatkan gelar dokterandus (Drs).
Pada tahun 2006 , ayah 3 anak ini mengambil Program Studi Kimia pada Sekolah
Pascasarjana Universitas sumatera Utara.

Karier sebagai staf pengajar di awali di SMA Swasta Muhammadiyah 02 Tanjung


Sari Medan pada tahun 1990 hingga 1995, SMK Muhammadiyah 08 Tanjung Sari
Medan tahun 1992 hingga 2000, SMA Muhammadiyah 03 tahun 1992 hingga 1994,
kemudian di SMA Swasta Dharma Pancasila Medan tahun 1995 dan SMA Negeri 19
Medan 2007 hingga sekarang.

Selain menjalankan profesi sebagai staf pengajar, penulis juga aktif dalam kegiatan
organisasi kemasyarakatan Muhammadiyah sebagai anggota Pimpinan Cabang
Muhammadiyah Kampung Dadap Medan

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .

ABSTRACT ..

ii

KATA PENGANTAR ......

iii

RIWAYAT HIDUP .

vi

DAFTAR ISI ..

vii

DAFTAR TABEL ...

xii

DAFTAR GAMBAR ..

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

xv

BAB I. PENDAHULUAN ...

1.1. Latar Belakang ....

1.2. Permasalahan .....

1.3. Pembatasan Masalah ..

1.4. Tujuan Penelitian ....

1.5. Manfaat Penelitian

1.6. Lokasi Penelitian ..

1.7. Metodologi Penelitian

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .

2.1. Air ...

2.1.1. Sifat Sifat Kimia dan Fisika Air ...

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

2.1.2. Elektrolisis Air ....

10

2.1.3. Kelarutan .......

11

2.1.4. Kohesi dan Adesi ....

12

2.2. Air Minum Isi Ulang ( AMIU ) Air Pegunungan ..

12

2.2.1. Depot Air Minum ..

13

2.2.2. Proses Produksi Depot Air Minum Air Pegunungan .

15

2.3. Angkutan Air Minum Pegunungan ...

16

2.4. Korosi ...

18

2.5. Seng ( Zn )

20

2.5.1. Fungsi Seng ( Zn ) .

22

2.5.2. Absorbsi dan Metabolisme

23

2.5.3. Kebutuhan dan Sumber Seng ( Zn ) ..

23

2.5.4. Akibat Defisiensi Seng ( Zn )

25

2.5.5. Akibat Kelebihan Seng ( Zn )

26

2.6. Besi ( Fe ) .

26

2.6.1. Peranan Biologi Besi ( Fe ) ....

26

2.6.2. Kekurangan dan Kelebihan Zat Besi ( Fe )

27

2.6.2.1. Kekurangan Zat Besi ( Fe )

28

2.6.2.2. Kelebihan Zat Besi ( Fe )

29

2.6.3. Besi ( Fe ) dalam Air .

30

2.7. Metode Destruksi .....................................

32

2.8. Spektrofotometer Serapan Atom ( SSA )

33

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

2.8.1. Instrumen Spektrofotometer Serapan Atom ( SSA )

34

2.8.2. Kegunaan Spektrofotometer Serapan Atom ( SSA )

35

2.8.3. Faktor Faktor Gangguan dalam SSA

35

BAB III. METODE PENELITIAN

37

3.1. Alat dan Bahan .

37

3.1.1. Alat Alat Yang Digunakan .

37

3.1.2. Bahan Bahan Yang Digunakan ..

37

3.2. Cara Pengambilan Sampel

38

3.3. Prosedur Kerja .

39

3.3.1. Persiapan Pengujian ..

39

3.3.2. Persiapan contoh uji / preparasi sampel dengan HNO3 pekat

39

3.3.3. Persiapan dan pengawetan contoh uji dengan larutan aqua


Regia ..

40

3.3.4

Persiapan contoh uji / preparasi sampel dengan larutan


aqua regia

40

3.3.5. Pembuatan larutan baku logam seng, Zn 100 mg/l ..

41

3.3.6. Pembuatan larutan baku logam seng, Zn 10 mg/l .

41

3.3.7. Pembuatan larutan standar logam seng ( Zn ) ..

41

3.3.8. Pengukuran konsentrasi logam seng ( Zn ) dengan SSA ...

41

3.3.9. Pembuatan larutan baku logam besi, Fe 100 mg/l ..

42

3.3.10. Pembuatan larutan standar logam besi, ( Fe ) 10 mg/l .

43

3.3.11. Pengukuran konsentrasi logam besi ( Fe ) dengan SSA 43


3.4. Analisis Data ..

44

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

3.4.1. Persamaan Garis Regresi Kandungan seng ( Zn ) dan besi


( Fe ) ..

44

3.5. Flow shett / Bagan Penelitian ..

46

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .

50

4.1. Hasil Penelitian .

50

4.1.1. Pengukuran Kandungan seng ( Zn ) ..

50

4.1.1.1. Penentuan Kurva Kalibrasi dengan Analisis


Regresi .

50

4.1.1.2. Penentuan Kandungan seng ( Zn ) dari Sampel


Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit
4.1.2. Pengukuran Kandungan besi ( Fe ) .

52
53

4.1.2.1. Penentuan Kandungan besi ( Fe ) dari Sampel


Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit

55

4.1.3. Rancangan Acak Lengkap untuk Hasil Pengukuran


Kandungan seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) dalam Air Minum
Isi Ulang .....

57

4.2. Pembahasan 58
4.2.1. Kandungan seng ( Zn ) dalam Air Minum Isi Ulang ..

58

4.2.2. Kandungan besi ( Fe ) dalam Air Minum Isi Ulang

64

4.2.3. Perbandingan Hasil Perhitungan Kandungan Kadar seng


( Zn ) antara Cara Destruksi dengan HNO3 pekat dengan
Cara Destruksi dengan Aqua regia ..

71

4.2.4. Perbandingan Hasil Perhitungan Kandungan Kadar besi


( Fe ) antara Cara Destruksi dengan HNO3 pekat dengan
Cara Destruksi dengan Aqua regia 73
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ...

76

5.1. Kesimpulan ...

76

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

5.2. Saran .

77

DAFTAR PUSTAKA

78

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

DAFTAR TABEL
Nomor

Judul

Halaman

2.1. Sifat-Sifat Fisika Air Minum .....

3.1. Parameter Pengukuran untuk Logam seng ( Zn ) ...

42

3.2. Parameter Pengukuran untuk Logam besi ( Fe ) ...

43

4.1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar seng ( Zn ) ...

50

4.2. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar besi ( Fe ) .

54

4.3. Absorbansi Rata Rata dan Hasil Perhitungan Kandungan seng ( Zn )


didalam Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit Destrusi
dengan HNO3 pekat

59

4.4. Absorbansi Rata Rata dan Hasil Perhitungan Kandungan seng ( Zn )


didalam Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit Destruksi
dengan aqua regia ...

61

4.5. Rata Rata Kandungan seng ( Zn ) dalam Air Minum Isi Ulang Air
Pegunungan Sibolangit melalui Destruksi dengan HNO3 pekat dan
Destruksi dengan aqua regia ...

63

4.6. Absorbansi Rata Rata dan Hasil Perhitungan Kandungan besi ( Fe )


didalam Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit Destrusi
dengan HNO3 pekat ...

65

4.7. Absorbansi Rata Rata dan Hasil Perhitungan Kandungan besi ( Fe )


didalam Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit Destrusi
dengan aqua regia .

67

4.8. Rata Rata Kandungan besi ( Fe ) dalam Air Minum Isi Ulang Air
Pegunungan Sibolangit melalui Destruksi dengan HNO3 pekat dan
Destruksi dengan aqua regia ..

69

4.9. Rata Rata Kandungan seng ( Zn ) dalam Air Minum Isi Ulang ..

72

4.10. Rata Rata Kandungan besi ( Fe ) dalam Air Minum Isi Ulang

74

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Judul

Halaman

1. Bagan Alur Depot Air Minum Isi Ulang .

16

2. Instrumen Spektrofotometer Serapan Atom ( SSA ) ..

34

3. Flow Shett Persiapan Sampel HNO3 pekat ..

46

4. Flow Shett Persiapan Sampel Aqua regia .

47

5. Flow Shett Pengukuran Kadar seng ( Zn ) pada Sampel

48

6. Flow Shett Pengukuran Kadar besi ( Fe ) pada Sampel

49

7. Kurva Kalibrasi Larutan Standar seng ( Zn ) ..

51

8. Kurva Kalibrasi Larutan Standar besi ( Fe ) ...

54

9. Fluktuasi Kandungan seng ( Zn ) desruksi dengan HNO3 pekat

60

10. Fluktuasi Kandungan seng ( Zn ) destruksi dengan aqua regia ...

62

11. Fluktuasi Kandungan besi ( Fe ) destruksi dengan HNO3

66

12. Fluktuasi Kandungan besi ( Fe ) destruksi dengan aqua regia .

68

pekat

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor

Judul

Halaman

1. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 907 / MENKES / SK /


VII / 2002 TANGGAL : 29 Juli 2002. DAFTAR PERSYARATAN
KUALITAS AIR MINUM ...

81

2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 907 / MENKES / SK /


VII / 2002 TANGGAL : 29 Juli 2002. DAFTAR PERSYARATAN
KUALITAS AIR MINUM ...

83

3. Data Hasil Perhitungan Penurunan Persamaan Garis Regresi untuk


seng ( Zn ) ...

85

4. Data hasil Perhitungan Penurunan Persamaan Garis Regresi untuk


besi ( Fe )

85

5. Data Hasil Pengukuran Absorbansi seng ( Zn ) pada Sampel Air Baku


dari tempat pengisian air ke Tangki Mobil Pengangkut Air Minum
Pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan destruksi HNO3 pekat .

86

6. Data Hasil Pengukuran Absorbansi seng ( Zn ) pada Sampel Air Baku


dari Tangki Mobil Pengangkut Air Minum Pegunungan Sibolangit di
Kota Medan dengan destruksi HNO3 pekat ..

86

7. Data Hasil Pengukuran Absorbansi seng ( Zn ) pada Sampel Air Hasil


Olahan Depot Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan,
dengan destruksi HNO3 pekat

87

8. Data Hasil Pengukuran Absorbansi besi ( Fe ) pada Sampel Air Baku


dari tempat pengisian air ke Tangki Mobil Pengangkut Air Minum
Pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan destruksi HNO3 pekat ..

87

9. Data Hasil Pengukuran Absorbansi besi ( Fe ) pada Sampel Air Baku


dari Tangki Mobil Pengangkut Air Minum Pegunungan Sibolangit di
Kota Medan dengan destruksi HNO3 pekat ..

87

10. Data Hasil Pengukuran Absorbansi besi ( Fe ) pada Sampel Air Hasil
Olahan Depot Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan,

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

dengan destruksi HNO3 pekat

88

11. Data Hasil Pengukuran Absorbansi seng ( Zn ) pada Sampel Air Baku
dari tempat pengisian air ke Tangki Mobil Pengangkut Air Minum
Pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan destruksi aqua regia ..

88

12. Data Hasil Pengukuran Absorbansi seng ( Zn ) pada Sampel Air Baku
dari Tangki Mobil Pengangkut Air Minum Pegunungan Sibolangit di
Kota Medan dengan destruksi aqua regia .

88

13. Data Hasil Pengukuran Absorbansi seng ( Zn ) pada Sampel Air Hasil
Olahan Depot Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan
dengan destruksi aqua regia .

89

14. Data Hasil Pengukuran Absorbansi besi ( Fe ) pada Sampel Air Baku
dari tempat pengisian air ke Tangki Mobil Pengangkut Air Minum
Pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan destruksi aqua regia .

89

15. Data Hasil Pengukuran Absorbansi besi ( Fe ) pada Sampel Air Baku
dari Tangki Mobil Pengangkut Air Minum Pegunungan Sibolangit di
Kota Medan dengan destruksi aqua regia .

89

16. Data Hasil Pengukuran Absorbansi besi ( Fe ) pada Sampel Air Hasil
Olahan Depot Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan
dengan destruksi aqua regia ..

90

17. Rancangan Acak Lengkap Konsentrasi seng ( Zn ) dalam sample Air


Minum Isi Ulang dengan perlakuan larutan asam nitrat (HNO3) pekat

90

18. Daftar Sidik Ragam

91

19. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) .

91

20. Rancangan Acak Lengkap Konsentrasi seng ( Zn ) dalam sample Air


Minum Isi Ulang dengan perlakuan larutan aqua regia ...

91

21. Daftar Sidik Ragam

92

22. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) ..

92

23. Rancangan Acak Lengkap Konsentrasi besi ( Fe ) dalam sample Air


Minum Isi Ulang dengan perlakuan larutan asam nitrat (HNO3) pekat.

92

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

24. Daftar Sidik Ragam .

93

25. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) .

93

26. Rancangan Acak Lengkap Konsentrasi besi ( Fe ) dalam sample Air


Minum Isi Ulang dengan perlakuan larutan aqua regia .

93

27. Daftar Sidik Ragam ..

94

28. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)

94

29. Rancangan Acak Lengkap Rata Rata Kandungan seng ( Zn ) dalam


Sampel Air Minum Isi Ulang .

94

30. Daftar Sidik Ragam

95

31. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) .

95

32. Rancangan Acak Lengkap Rata Rata Kandungan besi ( Fe ) dalam


Sampel Air Minum Isi Ulang ..

95

33. Daftar Sidik Ragam .

96

34. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) ..

96

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang
banyak, bahkan oleh semua mahluk hidup. Saat ini, masalah utama yang dihadapi
oleh sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi
kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestik yang
semakin menurun. Kegiatan industri, domestik dan kegiatan lain berdampak negatif
terhadap sumber daya air, antara lain menyebabkan penurunan kualitas air. Kondisi
ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan dan bahaya bagi semua mahluk hidup
yang bergantung pada sumber daya air. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan dan
perlindungan sumber daya air secara seksama (Effendi,H., 2007 )
Pengadaan air bersih untuk kepentingan rumah tangga seperti untuk air
minum, air mandi dan untuk kepentingan lainnya harus memenuhi persyaratan yang
sudah ditentukan oleh pemerintah Republik Indonesia. Dalam hal ini persyaratan
kualitas air minum harus sesuai dengan ketentuan yang tertuang, di dalam peraturan
Menteri Kesehatan RI No : 907/MENKES/SK/VII/2002 , dimana setiap komponen
yang dikandung dalam air minum harus sesuai dengan yang ditetapkan . Air minum
dapat membuat orang menjadi sehat, tetapi juga berpotensi sebagai media penularan
penyakit, keracunan dan sebagainya

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Karena air minum sangat dibutuhkan, memotivasi munculnya berbagai usaha


air minum baik air minum dalam kemasan maupun air minum isi ulang. Air minum
dalam kemasan dari Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan

( PAMDK )

umumnya telah mendapat rekomendasi dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan
(BPOM) tentunya harus menerapkan Standar Nasional Indonesia ( SNI ) dalam
pengelolaan air agar tidak terkontaminasi, karena air minum haruslah memiliki kadar
mineral yang dibutuhkan bagi kesehatan tubuh manusia dengan jumlah tertentu pula,
dalam kadar yang berlebih dapat merugikan bagi kesehatan manusia . Sebagai
contoh kandungan Seng ( Zn ) dalam jumlah kecil merupakan unsur penting dalam
metabolisme sehingga kalau anak kekurangan seng, pertumbuhannya bisa terhambat.
Namun, terlalu banyak seng akan menyebabkan rasa pahit dan sepet pada air minum
( Wibisono, L dan Yudana, I M.A., 2007 ). Lain halnya bila kekurangan zat besi (Fe)
dari air minum, tubuh manusia akan lemah, mengalami kekurangan darah ( anemia ),
mual, nyeri di daerah lambung, muntah dan kadang kadang terjadi diare serta sulit
buang air besar ( LIPI, 2007 ). Namun apabila kelebihan bisa menyebabkan
keracunan, dimana terjadi muntah, diare dan kerusakan usus.
Terbukanya peluang pasar industri air minum tanpa kemasan yang sering
disebut air minum isi ulang ( AMIU ) membuat banyak pelaku bisnis tergiur
menangguk keuntungan di bisnis ini. Seperti perusahaan air minum yang menjual
produknya tanpa kemasan, konsumen datang ke depot mereka dengan membawa
botol kemasan bekas dari merek apa saja, untuk isi ulang. Jenis usaha ini sangat
menguntungkan, karena banyak menghapuskan ongkos yang semestinya, mencakup

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

75 85 % dari seluruh biaya produksi (Wibisono, L dan Yudana, I M.A., 2007).


Tapi apakah pengemasan dengan cara demikian bisa terjaga sterilitasnya dan
memenuhi persyaratan kesehatan yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan
nomor : 907 tahun 2002 .
Seperti hasil penelitian dari Dinas Kesehatan Kota Medan mengingatkan
masyarakat untuk hati hati mengkonsumsi air minum yang berasal dari depot
AMIU. Karena tidak semua Depot AMIU bebas dari bakteri ekoli, yakni jenis bibit
penyakit diare ( Waspada, 2007 ).
Khusus untuk memenuhi kebutuhan air baku di Depot Air Minum Isi Ulang
( AMIU ) air pegunungan, air baku didistribusikan melalui pengusaha pengangkutan
air minum pegunungan yang memiliki peluang terkontaminasinya air baku selama
dalam perjalanan dengan tangki pengangkutnya, serta tidak tertutup kemungkinan
pula dengan semua bahan logam yang ada pada alat pengolahan air di Depot AMIU.
Berkaitan hal ini perlu dilakukan penelitian akan kemungkinan hal diatas terjadi dan
dipublikasikan pada masyarakat. Informasi yang jelas terutama tentang memenuhi
syaratnya air minum AMIU air pegunungan tersebut akan menambah kenyamanan
masyarakat untuk mengkonsumsinya .
Pada penelitian sebelumnya yang diteliti berkaitan masalah bakteriologik air
minum isi ulang oleh Pracoyo, N.E.,dkk , (2004) dan kandungan cadmium ( Cd ),
lead ( Pb ), dan mercury ( Hg ) dalam air minum dari Depot air minum isi ulang oleh
Athena dkk (2003). Oleh sebab itu penulis melakukan penelitian akan kandungan
kadar seng ( Zn ) dan kadar besi (Fe) pada air minum isi ulang dari Depot AMIU air

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

pegunungan di daerah Kota Medan yang di distribusikan

oleh pengusaha

pengangkutan air minum dari daerah pengunungan Sibolangit kabupaten Deli


Serdang .

1.2. Permasalahan
Adapun permasalahan pada penelitian ini adalah ;
1. Apakah kandungan kadar seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) pada air baku yang
digunakan Depot air minum pegunungan sudah memenuhi persyaratan
kesehatan yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan No. 416
tahun 1990 tentang kualitas air .
2. Apakah kandungan kadar seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) pada air minum yang
diproduksi Depot air minum pegunungan sudah memenuhi persyaratan
kesehatan yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan no. 907 tahun
2002 tentang kualitas air minum.
3. Apakah hasil pengolahan air dari awal pengangkutan hingga diproduksi Depot
air minum pegunungan dapat meningkatkan kandungan kadar seng ( Zn )
dan kadar besi ( Fe ) pada AMIU.

1.3. Pembatasan Masalah


Pada penelitian ini permasalahan dibatasi pada ;

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

1. Air baku yang digunakan hanya diambil dari tempat pengisian air daerah
pegunungan Sibolangit dari mata air tikungan Amoy Kabupaten Deli Serdang.
2. Pengusaha angkutan air pegunungan yang mendistribusikan air baku untuk
wilayah Kota Medan .
3. Depot air minum pegunungan yang berada di wilayah Kota Medan .
4. Mengetahui adanya kandungan seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) pada bahan baku air
pegunungan dan hasil pengolahan Depot air minum dilakukan menggunakan
destruksi basah dengan HNO3

pekat

dan dengan aqua regia serta penggunaan

alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) .

1.4. Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah ;
1. Mendapatkan data kandungan kadar seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) pada air baku
yang didistribusikan oleh pengusaha angkutan air minum pegunungan
Sibolangit dilakukan dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom
(SSA) .
2. Mendapatkan data kandungan kadar seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) pada Depot air
minum air pegunungan di kota Medan, dilakukan destruksi basah dengan
HNO3

pekat

dan aqua regia selanjutnya menggunakan Spektrofotometer

Serapan Atom ( SSA )

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

3. Untuk mengetahui apakah dari hasil pengolahan air dari awal pengangkutan
hingga diproduksi Depot air minum pegunungan dapat meningkatkan
kandungan kadar seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) pada AMIU di Kota Medan .

1.5. Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan dapat ;
1. Diketahui bahwa Depot AMIU air pegunungan yang memproduksi air minum
mengandung kadar seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) yang dikategorikan aman dan
memenuhi syarat yang ditetapkan dari Keputusan Menteri Kesehatan No. 907
tahun 2002.
2. Sebagai sumbang saran kepada pengusaha angkutan air minum pegunungan
dan Depot air minum pegunungan di Kota Medan .
3. Sebagai informasi tambahan bagi yang meneliti lanjutan akan AMIU air
pegunungan di kota Medan.

1.6. Lokasi Penelitian


Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik FMIPA USU Medan .

1.7. Metodologi Penelitian


Jenis penelitian ini adalah eksperimen laboratorium. Populasi, sampel berupa
air dari tempat pengisian air di daerah Sibolangit dan depot AMIU air pegunungan

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

yang menerima pasokan air dari pengusaha angkutan air pegunungan Sibolangit di
Kota Medan dengan satu kali pengambilan sampel secara acak. Untuk kebutuhan
pemeriksaan air baku dilakukan penentuan 3 titik dari 5 titik tempat pengisian air
yang berasal dari mata air kawasan tikungan amoy daerah pegunungan Sibolangit .
Untuk pemeriksaan sampel air baku dari pengusaha angkutan air pegunungan
diambil dari 3 unit usaha angkutan air dari 6 unit usaha angkutan yang khusus
mengambil di tempat pengisian air yang berasal dari mata air kawasan tikungan amoy
daerah pegunungan Sibolangit . Sementara untuk pemeriksaan sampel air minum dari
unit usaha Depot air minum di ambil 3 sampel, yaitu unit usaha Depot air minum di
kota Medan yang menerima air dari unit usaha angkutan air yang khusus mengambil
di tempat pengisian air yang berasal dari mata air kawasan tikungan amoy daerah
pegunungan Sibolangit. Untuk mendapatkan data yang lebih akurat dilakukan
pengulangan 3 kali dan dilaksanakan pengulangan yang sama sebanyak 4 kali dalam
jangka waktu satu minggu sekali
Sampel air baku dan air minum isi ulang diawetkan terlebih dahulu dengan
dua perlakuan antara lain dengan penambahan HNO3 pekat sampai pH kurang dari 2.
Selanjutnya seluruh sampel di preparasi dengan berpedoman pada Standar Nasional
Indonesia ( SNI ) 06 6989.4 2004 dan dianalisis kadar seng ( Zn ) dan kadar besi (
Fe ) dengan Spektrofotometer Serapan Atom ( SSA ) nyala, type Buck Scientific
seri 205.

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Air
Air adalah suatu zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi. Air menutupi hampir 71 % permukaan bumi.
Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik ( 330 juta mil3 ) tersedia di bumi. Air sebagian
besar terdapat di laut ( air asin ) dan pada lapisan lapisan es ( di kutub dan puncak
puncak gunung ), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air
tawar, danau, uap air dan lautan es . Air dalam obyek obyek tersebut bergerak
mengikuti siklus air, yaitu melalui penguapan, hujan dan aliran air di atas permukaan
tanah ( runoff, meliputi mata air, sungai, muara ) menuju laut. Air bersih penting bagi
kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Air
dapat berwujud padatan ( es ), cairan ( air ) dan gas ( uap air ). Air merupakan satu
satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya
tersebut . Air ditemukan baik dipermukaan bumi maupun di atmosfir bumi. Sekitar 65
% berat tubuh manusia terdiri dari air. Air terdapat pula dalam jumlah yang besar
dalam tumbuhan dan hewan. (Suroso., dkk, 2002 )

2.1.1. Sifat Sifat Kimia dan Fisika Air


Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O ; satu molekul air
tersusun atas dua atom hydrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen.

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Air secara fisik bersifat tidak memiliki warna, tidak berasa, dan tidak berbau pada
kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa ( 1 bar ) dan temperatur 273,15 K
(0C). ( http:/id.wikipedia.org/ , 2007)
Tabel. 2.1. Sifat- sifat fisika air minum
Parameter

Warna

Satuan

Kadar Maksimum
Yang diperbolehkan

TCU

15

Rasa dan Bau

Temperatur

Kekeruhan

NTU

pH

Keterangan

Tidak berasa dan berbau

Suhu udara + 3 C
6,5 - 8,5

Sumber : Kep MENKES RI no. 907/MENKES/SK/VII/2002


Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki
kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam garam, gula,
asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum
dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida
hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik, yang
mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida.
Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsur unsur yang
mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flour, fosfor, sulfur dan klour.
Semua elemen elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan
menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

berikatan dengan oksigen membentuk fasa berkeadaan cair, adalah karena oksigen
lebih bersifat elektronegatif ketimbang elemen elemen lain tersebut ( kecuali flour ).
Tarikan atom oksigen pada elektron elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang
dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom
hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap
tiap atom tersebut membuat molekul air memiliki momen dipol. Gaya tarik menarik
listrik antara molekul molekul air akibat adanya dipol ini membuat masing
masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang
pada akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik menarik ini disebut sebagai
ikatan hidrogen .
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat
kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah
tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai
sebuah ion hidrogen ( H+ ) yang berasosiasi ( berikatan ) dengan sebuah ion
hidroksida ( OH- ).

2.1.2. Elektrolisis Air


Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur unsur asalnya dengan
mengalirinya arus listrik. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katoda, dua molekul
air bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan ion
hidroksida ( OH- ). Sementara itu pada anoda, dua molekul air lain terurai menjadi

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

gas oksigen ( O2 ), melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katoda . Ion


H+ dan OH- mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air.
Reaksi keseluruhan yang setara dari elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut.
2 H2O (l)

2 H2 (g) +

O2

(g)

Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung
pada elektroda dan dapat dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk
menghasilkan gas hidrogen dan hidrogen peroksida ( H2O2 ).

2.1.3. Kelarutan ( Solvasi )


Air adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis zat kimia. Zat zat
yang bercampur dan larut dengan baik dalam air ( misalnya garam garam ) disebut
sebagai zat zat hidrofilik ( pecinta air ), dan zat zat yang tidak mudah
tercampur dengan air ( misalnya lemak dan minyak ), disebut sebagai zat zat
hidrofobik (takut air ). Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya
zat tersebut menandingi kekuatan gaya tarik menarik listrik ( gaya intermolekul
dipol dipol ) antara molekul molekul air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi
gaya tari menarik antar molekul air, molekul molekul zat tersebut tidak larut dan
akan mengendap dalam air.

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

2.1.4. Kohesi dan Adesi


Air menempel pada sesamanya ( kohesi ) karena air bersifat polar. Air
memiliki sejumlah muatan parsial negative ( - ) dekat atom oksigen akibat pasangan
elektron yang ( hampir ) tidak digunakan bersama dan sejumlah muatan parsial positif
( + ) dekat atom oksigen. Dalam air hal ini terjadi karena atom oksigen bersifat lebih
elektronegatif dibandingkan atom hydrogen yang berarti, ia ( atom oksigen ) memiliki
lebih kekuatan tarik pada elektron elektron yang dimiliki bersama dalam molekul,
menarik elektron elektron lebih dekat kearahnya ( juga berarti menarik muatan
negatif elektron elektron tersebut ) dan membuat daerah di sekitar atom oksigen
bermuatan lebih negatif ketimbang daerah daerah di sekitar kedua atom hidrogen.
Air memiliki pula sifat adesi yang tinggi disebabkan oleh sifat alami kepolarannya.
Air meskipun bukan merupakan sumber nutrient seperti bahan makanan lain,
namun sangat esensial dalam kelangsungan proses biokimiawi organisme hidup. Air
sangat penting dalam aktivitas kehidupan, seperti dalam pengembangan teknologi
pangan, transportasi, energi listrik sehingga aktivitas rumah tangga , dan sebagai air
minum .

2.2. Air Minum Isi Ulang ( AMIU ) Air Pegunungan


Air minum isi ulang adalah salah satu jenis air minum yang dapat langsung
diminum tanpa dimasak terlebih dahulu, karena telah melewati beberapa proses
tertentu. Merebaknya peluang usaha yang umumnya disebut sebagai depot air minum

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

isi ulang tidak terlepas dari krisis yang dialami masyarakat Indonesia, sehingga
masyarakat mencari alternatif alternatif dalam membangun suatu usaha dengan
biaya relatif

ringan tetapi cepat kembali modalnya, ataupun para konsumen air

minum yang mengurangi biaya kebutuhan sehari hari . Air minum isi ulang saat ini
menjadi salah satu pilihan dalam memenuhi kebutuhan hidup masyarakat, karena
selain lebih praktis

( tidak perlu memasaknya terlebih dahulu ) air minum ini juga

dianggap lebih higienis.


Tingginya minat masyarakat dalam mengkonsumsi air minum dalam kemasan
( AMDK ) dan mahalnya harga air minum dalam kemasan yang diproduksi industri
besar mendorong tumbuhnya depot AMIU di berbagai tempat terutama kota kota
besar. Hal tersebut disebabkan antara lain, dari segi harganya AMIU ini lebih murah
yaitu 1/3 dari harga air minum dalam kemasan yang diproduksi resmi industri besar,
akan tetapi beberapa anggota masyarakat masih ragu akan hal kualitas-nya sehingga
dapat dikatakan aman untuk dikonsumsi.

2.2.1. Depot Air Minum


Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan ( Kep
Menperindag ) nomor : 651 / MPP / Kep / I0 / 2004 tertanggal 18 Oktober 2004,
pasal 1 yang dikatakan depot air minum adalah usaha industri yang melakukan proses
pengolahan air baku menjadi air minum dan menjual langsung kepada konsumen.
Adapun air minum yang dimaksud merupakan air baku yang telah diproses dan aman

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

untuk diminum . Sementara air baku adalah air yang belum diproses atau sudah
diproses menjadi air bersih yang memenuhi persyaratan mutu sesuai peraturan
Menteri Kesehatan untuk diolah menjadi produk air minum .
Setiap depot air minum menurut keputusan Menperindag no 651 tahun 2004
harus berpedoman pada cara produksi air minum yang baik pada seluruh mata rantai
produksi air minum, mulai dari pengadaan bahan sampai penjualan ke konsumen,
seperti terinci dalam bagian bagian berikut ;
a. Desain dan Konstruksi Depot
b. Bahan baku, Mesin dan Peralatan Produksi
c. Proses Produksi
d. Produk Air Minum
e. Pemeliharaan Sarana Produksi dan Program Sanitasi
f. Karyawan dan
g. Penyimpanan Air Baku dan Penjualan
Untuk depot depot yang memproduksi AMIU di Kota Medan, pembinaan
dan pengawasan peredaran air minum dilakukan oleh Dinkes Kota Medan. Sebelum
depot beroperasi harus mendapat izin operasional dari Deperindag Kota Medan dan
membawa sampelnya untuk diperiksa terlebih dahulu oleh Dinkes Kota Medan.
Apabila depot AMIU tidak mendapat izin dari ke dua instansi diatas maka dilarang
memasarkan air minum ( Medan Bisnis, 2007 )

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Untuk wilayah Kota Medan berdasarkan data dari Disperindag Kota Medan,
saat ini tercatat 200 usaha depot AMIU. Namun hanya sekitar 75 depot yang
mendaftarkan usahanya selebihnya tidak memiliki izin ( Medan Bisnis, 2007 ).

2.2.2. Proses Produksi Depot Air Minum air pegunungan


Proses produksi AMIU air pegunungan, merupakan suatu proses dalam usaha
menjadikan air pegunungan yang belum layak dikonsumsi menjadi air yang layak
dikonsumsi masyarakat. Pada dasarnya proses pengolahan air yang terjadi di alam
tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan pada instalasi pengolahan air . Hingga
dapat dikatakan bahwa pengolahan air yang dilakukan sekarang ini merupakan
miniature proses pemurnian yang ada di alam.
Mata air yang muncul di pegunungan pada kondisinya yang masih alami
tanpa campur tangan manusia, umumnya adalah sebuah bentuk air yang bisa
dikatakan mendekati sifat air murni ( air yang layak diminum ).
Air yang berasal dari mata air pegunungan yang dapat dijadikan bahan baku
( air baku ) ditampung kemudian diangkut dengan mobil tangki air. Air tersebut
ditampung dalam suatu wadah, kemudian dialirkan melalui pipa dan disaring
menggunakan alat filter (Pracoyo, N.E.,dkk , 2004 )
Kemudian destilisasi dengan ozon ( ozon sterilization ). Air yang telah steril
dialirkan ke tangki ( finished tank ). Lalu disaring lagi melalui penyaringan halus
kemudian diinjeksikan dengan sinar ultratraviolet, saring sekali lagi melalui

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

penyaring halus. Air melalui pengisian ( filling ) dimasukkan ke dalam botol dan
ditutup (Gray, 1994 )

Sumber Air

Baku

Keran
Pengisian
Air Minum
Curah

Keran
Pencucian
Botol

Kendaraan
Tangki Air

Operator
Pengangkut
Air

Pompa &
Pipa
Penyaluran
Air

Keran dan Pipa


Pengeluaran Air pada
mobil Tangki

Tandon Air
Baku

Pencucian dengan
Air Minum dan
Desinfeksi

Tabung
Filtrasi

Desinfeksi

Micro
Filter

Tandon Air
Tersaring

Gambar. 1. BAGAN ALUR DEPOT AIR MINUM ISI ULANG

2.3. Angkutan Air Minum Pegunungan


Kebutuhan air bersih yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan
jumlah penduduk, bertambahnya usaha air minum isi ulang, yang juga diiringi
penurunan kualitas air permukaan dan air dalam tanah secara tidak langsung juga
berpengaruh positif pada terbukanya usaha jual beli air minum dalam tangki. Secara
fakta air tanah yang diambil dari daerah pegunungan kualitas airnya masih jauh lebih
baik dibandingkan dengan air tanah yang ada di lingkungan perkotaan. Atas dasar ini
timbullah usaha angkutan air minum pegunungan .

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Adapun karakteristik tangki air untuk angkutan air minum yang di jual PT. Hibaindo
Armada Motor adalah ; ( http:// hinotruk.indonetwork.or.id/ )
a. Kapasitas standar

; 5000 Liter

b. Model

; Square

c. Boddy

; plat 3,2 mm

d. Bottom

; plat 4,0 mm

e. Baffle

; 4,0 mm

f. Kran

; 2

g. Selang

; panjang 8 meter

h. Terra metorology
i. Mesin Pompa
j. Anti Karat

; Standar Karoseri

Ditegaskan oleh pemerintah melalui keputusan Menkes No : 907 tahun 2002


bahwa transportasi air baku dari lokasi sumber air baku ke depot air minum harus
menggunakan tangki pengangkut air yang tara pangan ( food grade ). Dengan
persyaratan yang terdiri atas :
a. Khusus digunakan untuk air minum
b. Mudah dibersihkan serta di desinfektan dan diberi pengaman
c. Harus mempunyai mainhole
d. Pengisian dan pengeluaran air harus melalui kran

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

e. Selang dan pompa yang dipakai untuk bongkar muat air baku harus diberi
penutup yang baik, disimpan dengan aman dan dilindungi dari kemungkinan
kontaminasi.
Tangki, kran, pompa dan sambungan harus terbuat dari bahan tara pangan, tahan
korosi dan bahan kimia yang dapat mencemari air .
Dengan kata lain pengusaha angkutan air minum pegunungan harus menggunakan
tangki air yang telah memenuhi standar yang di tetapkan pihak yang berkompeten .

2.4. Korosi
Korosi merupakan degradasi atau kerusakan logam akibat interaksi kimianya
dengan lingkungan. Definisi ini dapat dijelaskan dengan sekeping plat baja atau besi
dalam larutan asam. Logam dalam lingkungan berair tidak stabil dan cenderung
langsung teroksidasi. Oksidasi besi dalam larutan air asam :
Fe

Fe++

2e-

(1)

Setiap atom logam kehilangan dua elektron. Ion muatan positif atau kation ( Fe++ )
dikeluarkan dari logam ke larutan, sementara kedua elektron tetap dalam logam.
Mengakibatkan pemisahan muatan elektrik. Kation meninggalkan logam, sementara
elektron tetap di logam. Kation membentuk lapisan muatan positif dalam larutan
sementara elektron dalam logam membentuk lapisan negatif.
Dalam larutan, adanya ion H+ dan oksigen terlarut membatasi penimbunan
elektron dari reaksi ( 1 ) karena reaksi :

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

2 H+

2 e-

H2

(2)

Reaksi oksidasi dan reduksi spontan terjadi pada antarmuka logam larutan
mencegah penimbunan berlebih muatan sehingga terjadi oksidasi atau kerusakan
logam ( Piron, D.L, 1991).
Korosi logam dalam lingkungan berair merupakan reaksi elektrokimia.
Menyebabkan beberapa unsur logam atau alloy ( campuran logam ) berubah dari
keadaan metalik menjadi bukan metalik dengan hasil korosi berupa spesies terlarut
atau padatan .
Korosi logam di atmosfir, dalam air, atau bawah tanah disebabkan oleh aliran
muatan dari logam satu ke lainnya atau satu bagian permukaan sebuah logam ke
bagian lain. Adanya konduktor lembab atau elektrolit akan mengalirkan energi
sehingga terjadi korosi. Karena proses korosi mengembalikan logam ke keadaan
semula, perubahan tersebut dianggap sebagai degenerasi ( Schweitzer, P.A., 1989 ).
Umumnya logam membentuk film pelindung pada permukaan logam setelah
dipaparkan pada udara untuk jangka waktu tertentu. Hal ini merupakan korosi tetapi
setelah terbentuk, film ini mencegah korosi lanjut selama film tetap ada. Pasivasi
merupakan nama perlakuan kimia untuk mempercepat pembentukan film ini (
Schweitzer, P.A., 1987 ).
Lapisan pelindung atau film yang terbentuk dipermukaan logam dapat berupa
film oksida, lapisan penyerap oksigen, serta endapan kompleks yang menyebabkan
pasivasi. Film produk korosi cenderung mencegah logam dari media korosif.
Sehingga logam tidak cepat menghilang apabila bereaksi dengan oksigen atau air.

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Perusakan cepat kemungkinan terjadi apabila produk korosi cepat larut dalam
larutannya ( Uhlig, H.H., 1948 ).

2.5. Seng ( Zn )
Seng (zinc) adalah unsur kimia dengan lambang kimia Zn, nomor atom 30,
dan massa atom relatif 65,39. Seng tidak diperoleh dengan bebas di alam, melainkan
dalam bentuk terikat. Mineral yang mengandung seng di alam bebas antara lain
kalamin, franklinit, smithsonit, willenit dan zinkit.
Dalam industri seng mempunyai arti penting:
a. melapisi besi atau baja untuk mencegah proses karat
b. digunakan untuk bahan batere
c. seng dan alinasenya digunakan untuk cetakan logam, penyepuhan listrik dan
metalurgi bubuk
d. seng dalam bentuk oksida digunakan untuk industri kosmetik, plastik, karet,
sabun, pigmen dalam cat dan tinta
e. seng dalam bentuk sulfida digunakan untuk industri tabung televisi dan lampu
pendar
f. seng dalam bentuk klorida digunakan untuk pengawetan kayu.

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Dalam bahasa sehari-hari, seng juga dimaksudkan sebagai pelat seng yang digunakan
sebagai bahan bangunan.
Seng telah diketahui sejak tahun 1934 sebagai elemen penting bagi kehidupan
hewan (tikus) dan defisiensi seng pada manusia baru diketahui sekitar tahun 1961.
Pada waktu itu diketahui adanya keterkaitan antara kekurangan seng dalam konsumsi
sehari-hari dengan gangguan pertumbuhan dan kematangan seksual. Gangguan
lainnya yang berkaitan dengan defisiensi seng, adanya hambatan penyembuhan luka,
gangguan fungsi pengecap dan gangguan nafsu makan. Gejala ini berangsur-angsur
hilang bila dalam menu sehari-hari diberikan makanan yang mengandung seng.
Meski di Indonesia penelitian penelitian tentang seng ( Zn ) belum banyak
dilakukan, hal ini bukan berarti defisiensi seng tidak ada. Justru peluang terjadinya
defisiensi seng di Indonesia diperkirakan lebih besar mengingat menu masyarakat
Indonesia, terutama pada golongan sosial ekonomi rendah, umumnya rendah protein
hewani padahal jenis protein ini banyak mengandung seng. Sebaliknya menu
masyarakat Indonesia relatif tinggi fitat dan serat yang menghambat absorbsi seng,
seperti kebiasaan minum teh setiap hari, bahkan pada golongan masyarakat tertentu
mengkonsumsi teh kental. Selain itu juga banyak mengkonsumsi kacang-kacangan
dan serelia, termasuk hasil olahannya. Bahan makanan ini banyak mengandung fitat
dan atau tannin . Sehingga potensi kekurangan zat seng ( Zn ) ini pada masyarakat
Indonesia cukup tinggi karena penyerapan zat seng ( Zn ) akan terganggu.

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

2.5.1. Fungsi Seng ( Zn )


Seng adalah mikromineral yang ada di mana-mana dalam jaringan
manusia/hewan dan terlibat dalam fungsi berbagai enzim dalam proses metabolisme.
Tubuh manusia dewasa mengandung 2 - 2,5 gram seng. Tiga perempat dari jumlah
tersebut berada dalam tulang dan mobilisasinya sangat lambat. Dalam konsentrasi
tinggi seng ditemukan juga pada iris, retina, hepar, pankreas, ginjal, kulit, otot, testis
dan rambut, sehingga kekurangan seng berpengaruh pada jaringan-jaringan tersebut.
Di dalam darah seng terutama terdapat dalam sel darah merah, sedikit ditemukan
dalam sel darah putih, trombosit dan serum. Kira-kira 1/3 seng serum berikatan
dengan albumin atau asam amino histidin dan sistein. Dalam 100 ml darah terdapat
900 ml seng dan dalam 100 ml plasma terdapat 90 130 mg seng.
Seng terlibat pada lebih dari 90 enzim yang hubungannya denga metabolisme
karbohidrat dan energi, degradasi/sintesis protein, sintesis asam nukleat, biosintesis
heme, transpor CO2 (anhidrase karbonik) dan reaksi-reaksi lain. Pengaruh yang
paling nyata adalah dalam metabolisme, fungsi dan pemeliharaan kulit, pankreas dan
organ-organ reproduksi pria, terutama pada perubahan testosteron menjadi
dehidrotestosteron yang aktif. Dalam pankreas, seng ada hubungannya dengan
banyaknya sekresi protease yang dibutuhkan untuk pencernaan . Juga ada
hubungannya dengan insulin, walaupun tidak memegang peranan secara langsung
terhadap aktivitas insulin.

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

2.5.2. Absorbsi dan Metabolisme


Proses absorbsi seng menyerupai absorbsi besi dalam tubuh, dimana untuk
absorbsi membutuhkan alat angkut, proses ini terjadi dalam usus halus (duodenum),
seng diangkut oleh albumin dan transferin masuk kealiran darah dan dibawa ke hati.
Kelebihan seng disimpan dalam hati dalam bentuk metalotionein, lainnya dibawa ke
pankreas dan jaringan tubuh yang lain. Di dalam pancreas seng digunakan untuk
membuat enzim pencernaan, yang pada waktu makan dikeluarkan ke dalam saluran
cerna. Dengan demikian saluran cerna menerima seng dari dua sumber, yaitu dari
makanan dan dari cairan pencernaan yang berasal dari pankreas.
Absorbsi seng diatur oleh metalotionein yang disintesis di dalam sel dinding
saluran cerna. Bila konsumsi seng tinggi, dalam sel dinding saluran cerna sebagian
diubah menjadi metalotionein sebagai simpanan, sehingga absorbsi berkurang.
Banyaknya seng yang diabsorbsi berkisar antara 15-40%. Absorbsi seng dipengaruhi
oleh status seng tubuh. Jika lebih banyak seng yang dibutuhkan, lebih banyak pula
jumlah seng yang diabsorbsi. Seng dikeluarkan tubuh terutama melalui feses.
Disamping itu seng dikeluarkan melalui urin, dan jaringan tubuh yang dibuang,
seperti jaringan kulit, sel dinding usus halus, cairan haid dan sperma.

2.5.3.Kebutuhan dan Sumber Seng ( Zn )


Kebutuhan seng sangat bervariasi tergantung fisiologik, patologik, dan menu
sehari-hari. Pada orang dewasa sehat, jumlah seng yang hilang melalui urin, feses,

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

kulit, semen, rambut dan kuku adalah 2,6 mg/hari. Dengan asumsi bahwa daya serap
usus terhadap seng hanya sekitar 25% dan adanya variasi individual, maka jumlah
kecukupan seng yang dianjurkan adalah 15 mg/hari. Widya Karya Pangan dan Gizi
tahun 1998 menetapkan angka kecukupan seng untuk Indonesia sebagai berikut:
a. Bayi

: 3 5 mg.

b. 1 9 tahun

: 8 10 mg.

c. 10 - > 60 tahun

: 15 mg ( baik pria maupun wanita )

d. Ibu hamil

: + 5 mg

e. Ibu menyusui

: + 10 mg

Umumnya seng diperoleh dari bahan makanan asal hewani seperti daging,
hati, dan ayam. Bahan makanan asal hewani yang diperoleh dari laut seperti tiram,
kerang dan ikan haring mengandung seng dalam jumlah sangat tinggi. Sebaliknya
kadar seng dalam bahan makanan nabati seperti kacang-kacangan dan padi-padian
selain ditemukan rendah, juga mengandung zat fitat yang menghambat absorbsi seng
( Zn ). Kadar seng ( Zn ) pada buah-buahan juga rendah. Data dari berbagai negara
menunjukan bahwa kandungan seng ( Zn ) dalam makanan sehari-hari sangat rendah.
Meskipun di Indonesia belum mencantumkan kadar seng ( Zn ) dalam Daftar
Komposisi Bahan Makanan yang dikeluarkan oleh Direktorat Gizi Depkes RI, namun
bila dilihat dari pola menu masyarakat pada umumnya , diperkirakan kandungan seng
( Zn ) dalam makanan sehari-hari juga rendah. Apabila masukan makanan rendah

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

seng tersebut berkurang, maka masukan seng ( Zn ) makin berkurang dan ada
kemungkinan tidak mencukupi kebutuhan.

2.5.4. Akibat Defisiensi Seng ( Zn )


Kekurangan seng pertama dilaporkan pada tahun 1960-an, yaitu pada anak
dan remaja laki-laki di Mesir, Iran, dan Turki dengan karakteristik tubuh pendek, dan
keterlambatan pematangan seksual. Diduga penyebabnya makanan penduduk sedikit
mengandung daging, ayam dan ikan yang merupakan sumber utama seng dan tinggi
konsumsi serat dan fitat. Mengingat banyaknya enzim yang mengandung seng, maka
pada keadaan defisiensi seng reaksi biokimia dimana enzim - seng berperan akan
terganggu. Defisiensi seng dapat terjadi pada golongan rentan, yaitu anak-anak, ibu
hamil dan menyusui serta orang tua. Manifestasi klinis defisiensi seng pada manusia,
dapat terlihat sebagai berikut :
a. Kecepatan pertumbuhan menurun
b. Nafsu makan dan masukan makanan menurun
c. Lesiepitel lain seperti glositis, kebotakan
d. Gangguan sistem kekebalan tubuh
e. Perlambatan pematangan seksual dan impotensi
f. Fotopobia dan penurunan adaptasi dalam gelap
g. Hambatan penyembuhan luka, dekubitus, lukabakar
h. Perubahan tingkah laku

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

i. Gangguan perkembangan fetus

2.5.5. Akibat Kelebihan Seng ( Zn )


Kelebihan seng ( Zn ) hingga dua sampai tiga kali AKG menurunkan absorbsi
tembaga. Kelebihan sampai sepuluh kali AKG mempengaruhi metabolisme
kolesterol, mengubah nilai lipoprotein, dan tampaknya dapat mempercepat timbulnya
aterosklerosis. Dosis konsumsi seng ( Zn ) sebanyak 2 gram atau lebih dapat
menyebabkan muntah, diare, demam, kelelahan yang sangat, anemia, dan gangguan
reproduksi. Suplemen seng ( Zn ) bisa menyebabkan keracunan, begitupun makanan
yang asam dan disimpan dalam kaleng yang dilapisi seng ( Zn ) ( Almatsier, 2001 ).

2.6. Besi ( Fe )
Besi ( Fe ) adalah logam yang dihasilkan dari bijih besi, dan jarang dijumpai
dalam keadaan bebas. Untuk mendapatkan unsur besi ( Fe ), campuran lain mesti
dipisahkan melalui penguraian kimia. Besi digunakan dalam proses produksi besi
baja, yang bukan hanya unsur besi saja tetapi dalam bentuk alloy ( campuran
beberapa logam dan bukan logam, terutama karbon ).

2.6.1. Peranan Biologi Besi ( Fe )


Besi dalam bentuk zat besi ( Fe ) amat penting bagi semua organisme, kecuali
bagi sebahagian kecil bakteri. Ia kebanyakan disisipkan dengan stabil dalam logam

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

protein ( metalloprotein ), karena sekiranya terlepas atau dalam keadaan bebas dapat
menyebabkan terbentuk radikal bebas yang biasanya bersifat racun terhadap sel.
Mengatakan bahwa besi ( Fe ) bergerak bebas tidaklah dimaksudkan ia diangkut
secara bebas dalam aliran darah, sebaliknya besi ( Fe ) berikatan dengan hampir
seluruh biomolekul biomolekul seperti membrane sel, asam nukleat, protein dan
sebagainya ( http.//ms.wikipedia, 2008 ).

2.6.2. Kekurangan dan Kelebihan Zat Besi ( Fe )


Zat besi ( Fe ) adalah suatu komponen dari berbagai enzim yang
mempengaruhi seluruh reaksi kimia yang penting di dalam tubuh. Besi ( Fe ) juga
merupakan komponen dari hemoglobin, yang memungkinkan sel darah merah
membawa oksigen dan mengantarkannya ke jaringan tubuh.
Makanan mengandung 2 jenis zat besi ( Fe ), yaitu :
a. Zat besi ( Fe ) heme, yang terutama ditemukan dalam makanan produk hewani
b. Zat besi ( Fe ) non heme, yang merupakan lebih dari 85 % zat besi ( Fe )
dalam makanan sehari hari .
Heme diserap lebih baik daripada non heme. Tetapi penyerapan zat besi ( Fe )
non heme akan meningkat jika dikonsumsi bersamaan dengan protein hewani dan
vitamin C. Kekurangan zat besi ( Fe ) merupakan kekurangan zat makanan yang

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

paling banyak ditemukan di dunia, menyebabkan anemia pada laki laki, wanita, dan
anak anak .

2.6.2.1 Kekurangan zat besi ( Fe ).


Perdarahan yang mengakibatkan hilangnya zat besi ( Fe ) dari tubuh
menyebabkan kekurangan zat besi ( Fe ) yang harus diobati dengan pemberian zat
besi tambahan . Kekurangan zat besi ( Fe ) juga bisa merupakan akibat dari asupan
makanan yang tidak mencukupi. Kekurangan seperti ini sering terjadi selama
kehamilan karena sejumlah besar zat besi ( Fe ) harus disediakan ibu untuk
pertumbuhan janin . Anemia karena kekurangan zat besi ( Fe ) juga bisa terjadi pada
remaja putri yang sedang tumbuh dan mulai mengalami siklus menstruasi, jika
mereka mengkonsumsi makanan yang tidak mengandung daging.
Bila cadangan besi ( Fe ) dalam tubuh berkurang, dapat terjadi anemia, gejalanya
berupa:
a. Pucat
b. Kuku sendok ( spoon nails, suatu kelainan bentuk dimana kuku kuku
tampak tipis dan membentuk cekung / berlekuk )
c. Kelemahan yang disertai dengan berkurannya kekuatan otot
d. Perubahan dalam tingkah laku kognitif

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala gejala dan hasil pemeriksaan darah yang
menunjukkan adanya anemia dan kadar zat besi ( Fe ) dan feritin yang rendah (feritin
adalah protein yang mengandung / menyimpan zat besi ( Fe )).

2.6.2.2. Kelebihan Zat Besi ( Fe )


Kelebihan zat besi ( Fe ) bisa menyebabkan keracunan, dimana terjadi
muntah, diare dan kerusakan usus. Zat besi ( Fe ) dapat terkumpul di dalam tubuh jika
seseorang:
a. mendapatkan terapi zat besi ( Fe ) dalam jumlah yang berlebihan atau dalam
waktu yang terlalu lama .
b. Menerima beberapa transfusi darah
c. Menderita alkoholisme menahun .
Hemokromatis merupakan penyakit kelebihan zat besi ( Fe ) yang diturunkan, yang
bisa berakibat fatal tetapi mudah diobati, dimana terlalu banyak zat besi ( Fe ) yang
diserap, menyerang lebih dari 1 juta orang AS (Nurcahyo , 2007).
Biasanya gejala gejalannya timbul sampai usia pertengahan dan berkembang
secara tersembunyi, berupa : (Sinaga, E., 2003 )
a. kulit menjadi berwarna merah tembaga
b. sirosis

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

c. kanker hati
d. diabetes
e. gagal jantung, yang bisa berkembang menyebabkan kematian mendadak.
Gejala gejala lainnya adalah :
a. arthritis
b. impotensi
c. kemandulan
d. hipotiroid
e. kelelahan menahun
Pemeriksaan darah bisa menunjukkan adanya kelebihan zat besi ( Fe ). Blooddietting
merupakan pengobatan pilihan. Diagnosa dan pengobatan dini memungkinkan
penderita hidup sehat dan berumur panjang (Nurcahyo,2007).

2.6.3. Besi ( Fe ) dalam air


Besi dan mangan sering menjadi masalah dalam penyediaan air untuk
kebutuhan rumah tangga terutama kalau sumbernya adalah air tanah. Dalam tanah
besi ( Fe ) terdapat sebagai Fe2O3 atau sebagai FeS2 yang sifatnya sukar larut.
Adakalanya terdapat sebagai FeCO3 yang sukar larut . Namun karena air tanah
biasanya mengandung gas CO2 dalam jumlah cukup berarti sebagai hasil proses

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

peruraian bahan organik, maka sebagian FeCO3 yang terdapat pada lapisan tanah
menjadi larut melalui reaksi sebagai berikut ;
FeCO3

+ CO2

H2O

Fe2+

2HCO3-

(3)

Air yang tinggi kandungan besi ( Fe ) nya bila bersentuhan dengan udara
menjadi keruh, berbau dan tidak menyenangkan untuk dikonsumsi tentunya dengan
alasan estetika . Kekeruhan dan warna kuning terbentuk karena oksidasi besi (II)
menjadi besi ( III ) berupa endapan koloid berwarna kuning. Karena oksidasinya
berlangsung perlahan terutama pada pH < 6 maka pembentukan dan pengendapan
Fe(OH)3 atau Fe2O3 berlangsung sangat lambat. Selain penampilan yang tidak
menyenangkan, air yang tinggi kandungan besi nya mempunyai rasa tidak enak.
Berdasarkan alasan ini ditetapkan bahwa air untuk kebutuhan rumah tangga tidak
mengandung lebih dari 0,3 mg/l besi ( Fe ).
Adanya unsur unsur besi dalam air diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
tubuh akan unsur tersebut. Zat besi ( Fe ) adalah unsur yang penting untuk
metabolisme tubuh dan pembentukan hemoglobin. Untuk keperluan ini tubuh
membutuhkan 7 35 mg unsur tersebut per hari. Konsentrasi unsur besi ( Fe ) dalam
air yang melebihi 2 mg / l akan menimbulkan noda noda pada peralatan dan
bahan bahan yang berwarna putih. Adanya besi dapat pula menimbulkan bau dan
warna dan kekeruhan pada air minum .

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

2.7. Metode Destruksi


Metode destruksi merupakan suatu metode yang sangat penting di dalam
menganalisis suatu materi atau bahan. Metode ini bertujuan untuk merubah sampel
menjadi bahan yang dapat diukur. Metode ini seakan sangat sederhana, namun
apabila kurang sempurna di dalam melakukan teknik destruksi, maka hasil analisa
yang diharapkan tidak akan akurat (Mulyani,O., 2007 ). Metode destruksi materi
organik dapat dilakukan dengan dua cara, antara lain ;
a. Metode destruksi kering ( dry ashing )
b. Metode destruksi basah ( wet digestion )
Pada umumnya destruksi materi organik adalah merubah bentuk organik dari
logam menjadi bentuk logam anorganik. Berdasarkan kedua metode destruksi ini,
sudah tentu memiliki teknik pengerjaan yang berbeda pula. Penguraian sampel
dengan asam asam kuat baik tunggal maupun campuran dikenal dengan metode
destruksi basah, sedangkan penguraian sampel dengan cara pengabuan sampel dalam
tanur ( muffle furnance ) dikenal sebagai metode destruksi kering ( Raimon, 1992 )
Asam asam kuat yang dapat digunakan untuk mendestruksi sampel organik
adalah asam nitrat ( HNO3 ), asam sulfat ( H2SO4 ), asam perklorat ( HClO4 ), asam
klorida ( HCl ) dan dapat digunakan secara tunggal maupun campuran. ( Raimon,
1992., Egan, 1981 )

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

2.8. Spektrofotometer Serapan Atom ( SSA )


Teknik analisis spektroskopi termasuk salah satu teknik analisis instrumental
disamping teknik kromatografi dan elektroanalisis kimia. Teknik tersebut
memanfaatkan fenomena interaksi materi dengan gelombang elektromagnetik seperti
sinar X , ultraviolet, cahaya tampak dan inframerah . Fenomena interaksi bersifat
spesifik baik absorpsi maupun emisi. Interaksi tersebut menghasilkan signal signal
yang disadap sebagai alat analisis kualitatif dan kuantitatif. Contoh teknik absorpsi
atom ( SSA ) yang merupakan alat ampuh dalam analisis logam ( LIPI,Publisher,
mail.kimia.lipi.go.id/, 2007 ).

Spektrofotometer Serapan Atom adalah metoda analisis yang berdasarkan


pada pengukuran radiasi cahaya yang diserap atom bebas . Analisis menggunakan
Spektrofotometer Serapan Atom ini mempunyai keuntungan berupa analisisnya
sangat peka, teliti dan cepat, pengerjaannya relative sederhana serta tidak perlu
dilakukan pemisahan unsur logam dalam pelaksanaannya.

Analisis Spektrofotometer Serapan Atom yang didasarkan pada proses


penyerapan energi radiasi dari sumber nyala atom atom yang berada pada tingkat
energi dasar. Komponen komponen utama yang menyusun Spektrofotometer
Serapan Atom adalah sumber cahaya, atomizer, monokromator, detector, dan
penampilan data ( Anderson, 1987 ).

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

2.8.1. Instrumentasi Spektrofotometer Serapan Atom

Gambar. 2. Sistematis ringkas dari alat SSA


A : lampu katoda berongga
B : chopper
C : tungku
D : monokromator
E : detector
F : meter bacaan nilai absorbansi
( Harris, 1978 )
Keterangan :
A : lampu katoda berongga merupakan sumber sinar yang memancarkan spectrum
dari unsur logam yang akan dianalisa ( setiap logam mempunyai lampu khusus
untuk logam tersebut ).
B : mengatur sinar yang dipancarkan
C ; tempat pembakaran.
Tujuan : untuk memecahkan larutan sampel pada tetesan halus dan
meleburkannya ke dalam nyala untuk diatomkan.
D : mendisfersi sinar yang ditransmisikan oleh atom .

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

E : mengukur sinar yang ditransmisikan dan memberikan signal sebagai respon


terhadap sinar yang diterima.
F : gunanya untuk membaca nilai absorbansi .

2.8.2. Kegunaan Spektrofotometer Serapan Atom


Sejak diperkenalkan oleh A. Walsh ( 1955 ) metode spektrofotometer serapan
atom ( SSA ) telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sampai saat ini telah
digunakan untuk mendeteksi ( menganalisa ) hampir keseluruhan unsur unsur
logam yang terdapat di dalam jadwal berkala unsur ( sistem periodik unsur ). Metode
SSA digunakan untuk menganalisis sampel yang terdapat di dalam bentuk bahan
bahan biologi, pertanian, makanan dan minuman, air tanah, pupuk, besi baja dan juga
bahan bahan pencemar lingkungan. Pada tahun terakhir ini alat SSA semakin
sensitive dan canggih dan dapat digabungkan dengan computer dalam pengolahan
datanya . Investasi besar dalam peralatan peralatan seperti SSA amat penting dalam
menunjang misi laboratorium. Maka pemanfaatannya bergantung pada kemampuan
sumber daya manusia, seperti kemampuan pemahaman teori dasar, spectrum aplikasi,
ketertelusuran metode analisis yang disyaratkan pada SNI 19 17025 2000 .

2.8.3. Faktor Faktor Gangguan dalam SSA


Gangguan diartikan sebagai suatu factor kimia atau fisika yang akan
mempengaruhi jumlah atom untuk analit pada keadaan dasar ( ground state )

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

sehingga akan menyebabkan bertamnbah atau berkurangnya bacaan nilai serapan


atom unsur yang dianalisis.
Ada beberapa faktor gangguan dalam menggunakan SSA ;
a. Suhu yang sesuai, suhu gas pembakar harus sesuai dengan suhu unsur yang
akan dianalisis.
b. Konsentrasi sampel tidak boleh melebihi kesensitifan dari alat detector SSA.
Ini akan menyebabkan gangguan terhadap garis spectrum dan mengakibatkan
kerusakan pada alat detector SSA.
c. Pengaruh penguapan pelarut dan bahan larutan jangan sampai menurunkan
suhu nyala gas pembakar, ini akan menyebabkan bacaan nilai serapan atom
menjadi rendah .
Memang selain dengan metode spetrofotometer serapan atom, unsur-unsur dengan
energi eksitasi rendah dapat juga dianalisis dengan fotometri nyala, tetapi untuk
unsur-unsur dengan eksitasi tinggi hanya dapat dilakukan dengan fotometri nyala.
Untuk analisis dengan garis spectrum resonansi antara 400-800 nm, fotometri nyala
sangat berguna, sedangkan antara 200-300 nm metode SSA lebih baik dari fotometri
nyala (Khopkar, S.M.,1990)

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Alat dan Bahan
3.1.1. Alat alat yang digunakan ;
a. Spektrofotometri Serapan Atom ( SSA ), Type Buck Scientific seri 205
b. Lampu hollow katoda Zn
c. Lampu hollow katoda Fe
d. Erlenmeyer 250 ml
e. Pipet ukur 5 ml; 10 ml; 20 ml; 30 ml; 40 ml dan 60 ml
f. Labu ukur 100 ml
g. Corong gelas
h. Pemanas listrik
i. Kertas saring whatman 40, dengan ukur pori 0,42 m ; dan
j. Labu semprot

3.1.2. Bahan bahan yang digunakan ;


a. Akuadest
b. Asam nitrat ( HNO3 ) pekat
c. Larutan standar logam seng ( Zn )
d. Larutan standar logam besi ( Fe ), dan
e. Gas asetilen ( C2H2 )

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

f. Asam klorida ( HCl ) pekat

3.2. Cara Pengambilan Sampel


Pada penelitian ini sebagai populasinya adalah seluruh tempat pengisian air
baku di sekitar tikungan amoy Sibolangit dan dari seluruh depot AMIU air
pegunungan yang menerima pendistribusian dari pengusaha angkutan air minum
pegunungan Sibolangit. Pengambilan sampel memakai teknik simple random
sampling ( pengambilan sampel secara acak sederhana ). Pada metode ini anggota
anggota sampel dipilih langsung dari seluruh populasi dengan tidak membagi dahulu
populasi menurut kelompok kelompok karena dianggap memiliki peluang yang
sama untuk terpilih. Jadi dengan cara ini dianggap populasi tersebut sebagai satu
kelompok besar, dimana sampel tersebut diambil untuk mewakili populasinya ( Tika,
M. P., 1997 ). Populasi yang dimaksud disini adalah populasi tempat pengisian air
pada daerah tikungan amoy di pegunungan Sibolangit. Maka dengan menentukan
tempat pengisian air baku secara acak, akan diperoleh suatu sampel homogen dan
telah mewakili seluruh populasi seluruh daerah tempat pengisian air baku. Dengan
pengumpulan data pengusaha angkutan air minum pegunungan yang mengisi air baku
pada daerah tikungan amoy selanjutnya ditentukan secara acak. Untuk unit usaha
angkutan air pegunungan adalah pemilik/pengelola angkutan air
sebagai sampel. Selanjutnya untuk

yang terpilih

sampel pengusaha depot air minum adalah

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

pemilik/pengelola depot AMIU air pegunungan yang menerima pasokan dari


pengusaha angkutan air pegunungan yang terpilih.
Sebelum sampel air diambil, jerigen dibilas dahulu dengan air yang akan
diambil sampelnya baik untuk air baku, air dari dalam tangki maupun depot air
minum hasil pengolahan. Selanjutnya masing masing jeringen yang telah dibilas
dengan masing masing sampel diteteskan larutan asam nitrat (HNO3 ) pekat. Untuk
sampel air baku diambil di lokasi tempat pengisian air di daerah Sibolangit
Kabupaten Deli Serdang . Selanjutnya sampel air baku selama dalam pendistribusian
mobil tangki ke Depot air minum (selama dalam tangki mobil ) diambil pada saat
pengisian tangki pada Depot air minum yang dituju . Serta untuk sampel air minum
olahan diambil di Depot air minum

yang telah mengolah air minum yang

didistribusikan 1 hari sebelumnya yang berlokasi seputar Kota Medan. Pengambilan


sampel air dilakukan pengulangan 3 kali dan dilaksanakan pengulangan yang sama
sebanyak 4 kali dengan interval waktu satu minggu.

3.3. Prosedur Kerja


3.3.1. Persiapan dan pengawetan contoh uji dengan asam nitrat (HNO3 ) pekat
Contoh uji tidak dapat segera dianalisa, maka contoh uji diawetkan dengan
penambahan asam nitrat (HNO3 ) pekat sampai pH kurang dari 2 dengan waktu simpan
maksimal 6 bulan. ( SNI 06 6989 .7 2004 )
3.3.2. Persiapan contoh uji / preparasi sampel dengan larutan HNO3 pekat

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

a. Sebanyak 100 ml contoh uji / sampel yang sudah dikocok sampai


homogen diambil, lalu dimasukkan kedalam erlenmeyer.
b. Kemudian ditambahkan 5 ml HNO3

pekat.

c. Selanjutnya dipanaskan di pemanas listrik sampai larutan contoh uji


hampir kering.
d. Setelah didinginkan beberapa saat lalu ditambahkan 50 ml aquadest,
kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml melalui kertas saring
dan ditepatkan 100 ml dengan aquadest .
3.3.3. Persiapan dan pengawetan contoh uji dengan

larutan aqua regia

(HNO3 + HCl). Contoh uji tidak dapat segera dianalisa, maka contoh uji diawetkan
dengan penambahan HNO3

pekat

sampai pH kurang dari 2

3.3.4. Persiapan contoh uji / preparasi sampel dengan larutan aqua regia
a. Pembuatan larutan aqua regia (HNO3 + HCl)
b. Sebanyak 100 ml contoh uji / sampel yang sudah dikocok sampai
homogen diambil, lalu dimasukkan kedalam erlenmeyer.
c. Kemudian ditambahkan 5 ml aqua regia.
d. Selanjutnya dipanaskan di pemanas listrik sampai larutan contoh uji
hampir kering.
e. Setelah didinginkan beberapa saat lalu ditambahkan 50 ml aquadest,
kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml melalui kertas saring
dan ditambahkan aquadest sampai tanda batas 100 ml.

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

3.3.5. Pembuatan larutan baku logam seng, Zn 100 mg/l (SNI 06 6989.7 2004 )
a. Dengan menggunakan pipet diambil 10 ml larutan induk logam seng, (Zn)
1000 mg/l ( larutan seng ( Zn ) induk dari Type Buck Scientific seri 205)
ke dalam labu ukur 100 ml.
b. Kemudian ditambahkan aquadest sampai tanda batas.

3.3.6. Pembuatan larutan baku logam seng, Zn 10 mg/l ( SNI 06 6989.7 2004 )
a. Dengan menggunakan pipet diambil 10 ml larutan standar seng (Zn) , 100
mg/l ke dalam labu ukur 100 ml.
b. Kemudian ditambahkan aquadest sampai tanda batas.

3.3.7. Pembuatan larutan standar logam seng ( Zn ). ( SNI 06 6989.7 2004 )


a. Dengan menggunakan pipet diambil 0 ml; 0,5 ml; 1 ml; 2 ml; 5 ml dan 10
ml larutan baku seng ( Zn ) 10 mg/l ke dalam labu ukur 100 ml .
b. Tambahkan larutan pengencer sampai tepat tanda batas sehingga diperoleh
konsentrasi logam seng ( Zn ) 0,0 mg/l; 0,05 mg/l; 0,1 mg/l; 0,2 mg/l; 0,5
mg/l dan 1,0 mg/l
c. Nilai absorbansinya diukur dengan menggunakan Spektrofotometer
Serapan Atom ( SSA ) pada panjang gelombang 213,90 nm.
3.3.8. Pengukuran konsentrasi logam seng ( Zn ) dengan SSA
a. Mengoptimalkan Alat SSA sesuai petunjuk penggunaan alat.

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

b. Beberapa parameter pengukur untuk logam seng ( Zn ) ditetapkan sebagai


berikut ;
Tabel. 3.1 Tabel Parameter Pengukuran untuk Logam seng ( Zn )

No

Parameter

Spesifikasi

1.

Panjang gelombang

213,90 nm

2.

Tipe nyala

Asetilen / Udara

3.

Lebar celah

0,05 nm

4.

Lampu katoda

5,0 mA

Sumber : Petunjuk penggunaan alat SSA Type Buck Scientific seri 205
c. Kemudian mengukur masing masing larutan standar ( larutan kerja )
yang telah dibuat pada panjang gelombang 213,9 nm. Nilai absorbansinya
akan terlihat .
d. Buat kurva kalibrasi untuk memdapatkan persamaan garis regresi
e. Dilanjutkan dengan pengukuran contoh uji yang sudah dipersiapkan .( SNI
06 6989.7 2004 )
3.3.9. Pembuatan larutan baku logam besi, Fe 100 mg/l ( SNI 06 6989.4 2004 )
a. Dengan menggunakan pipet diambil 10 ml larutan induk besi, ( Fe ) 1000
mg/l ( larutan besi ( Fe ) induk dari Type Buck Scientific seri 205) ke
dalam labu ukur 100 ml.

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

b. Kemudian ditambahkan aquadest sampai tanda batas


3.3.10. Pembuatan larutan standar logam besi, ( Fe ) 10 mg/l .(SNI 06 6989.4 2004)
a. Dengan menggunakan pipet diambil 0 ml; 5 ml; 10 ml; 20 ml; 30 ml dan
40 ml larutan baku besi ( Fe ) 10 mg/l ke dalam labu takar 100 ml .
b. Tambahkan larutan pengencer sampai tepat tanda batas sehingga diperoleh
konsentrasi logam seng ( Zn ) 0,0 mg/l; 0,5 mg/l; 1,0 mg/l; 2,0 mg/l; 3,0
mg/l dan 4,0 mg/l.
3.3.11. Pengukuran konsentrasi logam besi ( Fe ) dengan SSA
a. Mengoptimalkan Alat SSA sesuai petunjuk penggunaan alat.
b. Beberapa parameter pengukur untuk logam besi ( Fe ) ditetapkan sebagai
berikut ;
Tabel. 3.2 Tabel Parameter Pengukuran untuk Logam besi ( Fe )

No

Parameter

Spesifikasi

1.

Panjang gelombang

248,30 nm

2.

Tipe nyala

Asetilen / Udara

3.

Lebar celah

0,2 2 nm

4.

Lampu katoda

12 mA

Sumber : Petunjuk penggunaan alat SSA Type Buck Scientific seri 205
f. Kemudiian mengukur masing masing larutan standar ( larutan kerja )
yang telah dibuat pada panjang gelombang 248,30 nm. Nilai
absorbansinya akan terlihat .

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

g. Buat kurva kalibrasi untuk memdapatkan persamaan garis regresi


c. Dilanjutkan dengan pengukuran contoh uji yang sudah dipersiapkan ( SNI
06 6989.4 2004 ).

3.4.

Analisis Data

3.4.1. Persamaan Garis Regresi Kandungan seng ( Zn ) dan besi ( Fe )


Dari hasil yang diperoleh selama kegiatan pengukuran didapat data data
yang dimulai dari absorbansi larutan standard seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) dengan
Spektrofotometri Serapan Atom serta kandungan seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) dalam
bentuk konsentrasi ( mg/l ) yang dilakukan setiap satu minggu sekali selama empat
minggu ( 1 bulan ). Berdasarkan data data yang diperoleh dibuat suatu kurva atau
plot grafik antara konsentrasi ( mg/l ) versus absorbansi larutan standard seng ( Zn )
dan besi ( Fe ), sehingga diperoleh suatu kurva kalibrasi berupa garis linear .
Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi ini dapat diturunkan dengan metode
Least Square dengan persamaan Y = a + b X
dimana : Y = menyatakan absorbansi
X = konsentrasi
a = tetapan regresi dan juga disebut dengan Intersep
b = koefisien regresi (juga menyatakan slope = kemiringan)

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

{( Xi
N

X )( Yi Y ) }

b =
2

(Xi X )
a = Y - bX
3.4.2. Koefisien Korelasi

{( Xi
N

X )( Yi Y ) }

r =
2
2

N
N
(Xi X ) (Yi Y )

i
i

harga

+1 menggambarkan korelasi positif sempurna, yakni semua titik

percobaan terletak pada satu garis lurus yang kemiringannya positif. Untuk
menyatakan apakah ada korelasi yang bermakna antara kedua besaran yang diukur
(Rohman, A., 2007).
Berdasarkan data data yang diperoleh dapat pula dibuat suatu kurva atau plot grafik
antara konsentrasi ( mg/l ) versus waktu ( satu minggu sekali ) selama empat minggu,
yang akan menggambarkan tentang fluktuasi kandungan seng ( Zn ) dan besi ( Fe ).
Data hasil perhitungan dianalisis dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) 5% bila dalam uji F
memperlihatkan pengaruh beda nyata.

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

3.5.

Flow shett
a. Persiapan Sampel

Sampel Air

Ditambah HNO3 (pekat) hingga


pH lebih kecil dari 2

Sampel Air

Diambil 100 ml sampel air


dikocok hingga homogen
Ditambah 5 ml HNO3 pekat
Dipanaskan hingga hampir kering
Ditambahkan 50 ml aquadest
Dimasukkan ke labu ukur 100 ml
dengan cara disaring ditambah
aquadest hingga tanda batas

Sampel Air untuk di Uji


Gambar. 3. Flow Shett Persiapan Sampel HNO3 pekat

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

b. Persiapan Sampel

Sampel Air
Ditambah HNO3 (pekat) hingga
pH lebih kecil dari 2

Diambil 100 ml sampel air


dikocok hingga homogen
Ditambah 5 ml Aqua regia
Dipanaskan
kering

hingga

hampir

Ditambahkan 50 ml aquadest
Dimasukkan ke labu ukur 100 ml
dengan cara disaring ditambah
aquadest hingga tanda batas

Sampel Air untuk di Uji


Gambar. 4. Flow Shett Persiapan Sampel Aqua regia

c. Pembuatan Kurva Kalibrasi seng ( Zn ) ( SNI 06-6989,7-2004 ) dan

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Pengukuran kadar seng ( Zn ) pada sampel


Larutan Standar
Logam seng ( Zn ) 1000 mg/l

Sebanyak 10 ml dimasukkan kedalam


labu ukur 100 ml

Ditambahkan aquadest tepat tanda batas


Larutan Standar
Logam seng ( Zn ) 100 mg/l

Sebanyak 50 ml dimasukkan kedalam


labu ukur 500 ml

Ditambahkan aquadest sampai tanda


batas 100 ml

0,5 ml; 1 ml; 2 ml; 5 ml; 10 ml masing-masing ke


dalam labu ukur 100 ml

Larutan Standar seng ( Zn ) konsentrasi


0,05; 0,1; 0,2; 0,5 dan 1,0; mg/l

Optimalkan alat SSA


Mengukur Larutan Standar seng (Zn)
dengan panjang gelombang 213 nm
Membuat kurva kalibrasi
Pengukuran absorbansi sampel

HASIL
Gambar 5. Flow Shett Pengukuran Kadar seng ( Zn ) pada sampel
d. Pembuatan Kurva Kalibrasi besi ( Fe ) ( SNI 06-6989,4-2004 ) dan

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Pengukuran kadar besi ( Fe ) pada sampel


Larutan Standar
Logam seng ( Zn ) 1000 mg/l

Sebanyak 10 ml dimasukkan kedalam


labu ukur 100 ml

Ditambahkan aquadest tepat tanda batas


Larutan Standar
Logam besi ( Fe ) 100 mg/l

Sebanyak 50 ml dimasukkan kedalam


labu ukur 500 ml

Ditambahkan aquadest sampai tanda


batas 500 ml

5 ml; 10 ml; 20 ml; 30 ml; 40 ml masing-masing


ke dalam labu ukur 100 ml

Larutan Standar besi ( Fe ) konsentrasi 0,5;


1,0; 2,0; 3,0 dan 4,0; mg/l

Optimalkan alat SSA


Mengukur Larutan Standar

besi (Fe)

dengan panjang gelombang 248,3 nm


Membuat kurva kalibrasi
Pengukuran absorbansi sampel

HASIL
Gambar 6. Flow Shett Pengukuran Kadar besi ( Fe ) pada sampel

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Pengukuran Kandungan seng ( Zn )
Pada pengukuran kandungan seng ( Zn ) pada air Depot Air Minum Isi Ulang
air pegunungan dimulai dengan pengukuran absorban larutan standar seng ( Zn )
dengan Spektrofotometri Serapan Atom ( SSA ). Data hasil pengukuran absorbansi
dari larutan standar seng ( Zn ) diplotkan terhadap konsentrasi larutan standar seng
( Zn ) tertera pada tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Seng

No

Kadar ( mg/L )

Absorbansi ( A )

1.

0,0000

0,0000

2.

0,0500

0,0002

3.

0,1000

0,0006

4.

0,2000

0,0008

5.

0,5000

0,0033

6.

1,0000

0,0051

4.1.1.1. Penentuan Kurva Kalibrasi dengan Analisis Regresi


Dari absorbansi yang diperoleh selanjutnya dengan metode Least Square
diperoleh data yang tertera pada tabel 1 lampiran, kemudian dibuat kurva kalibarasi

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

antara konsentrasi dengan absorban. Berikut ini kurva kalibrasi larutan standard seng
( Zn ).

Absorbansi

0.0060
Absorbans

0.0050
0.0040

Y = 0.00005 + 0.00528X
r = 0.9906

0.0030
0.0020
0.0010
0.0000
0.0000 0.2000 0.4000 0.6000 0.8000 1.0000 1.2000
Konsentrasi ( mg / l )

Gambar 7. Kurva Kalibrasi Larutan Standard seng ( Zn )

Diperolehnya gambar 4.1 dari formula persamaan garis regresi linier


hubungan antara absorban terhadap konsentrasi larutan standard sebagai berikut : Y
= 0,00005 + 0,00528X, dimana Y = nilai absorban dan X = konsentrasi kandungan
seng ( Zn ) dalam air . Nilai koefisien korelasi ( r ) sebesar 0,9906, hasil ini
menunjukkan bahwa antara kandungan seng ( Zn ) dalam konsentrasi absorbansi
berkorelasi positif dan korelasinya erat ( r2 = 0,9813 ), nilai r2 sebesar 0,9813 berarti
kurva pada gambar 4.1 tersebut mempunyai keakuratan dalam menentukan
konsentrasi sebesar 98,13 %. Selanjutnya untuk menentukan kandungan seng ( Zn )
dalam sample air, dilakukan pengukuran absorban. Data absorban larutan sampel
dapat dilihat pada lampiran 4 untuk perlakuan dengan pelarut asam nitrat (HNO3)

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

pekat berikut pada lampiran 6 dan 11 untuk perlakuan dengan pelarut aqua regia
(HNO3 + HCl ; 1:3)

4.1.1.2. Penentuan Kandungan seng ( Zn ) dari Sampel Air Minum Isi Ulang Air
Pegunungan Sibolangit

Dari data pengukuran absorbansi terhadap sampel Air Minum Isi Ulang
diperoleh serapan ( Y ) sebagai berikut ;
Y1

= 0,0015

Y2

= 0,0017

Y3

= 0,0014

Dengan mensubstitusikan nilai Y (absorbansi) ke persamaan regresi


Y

= 0,00005 + 0,00528X

Maka diperoleh :
X1

= 0,2746

X2

= 0,3125

X3

= 0,2557

Dengan demikian kandungan kadar seng ( Zn ) dari sampel air baku dari tempat
pengisian Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan adalah
Xi
X

0,8428
=

= 0,2809 mg/l
3

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

(X1 X)2

= (0,2746 0,2809)2 = 0,00003986

(X2 X)2

= (0,3125 0,2809)2 = 0,001

(X3 X)2

= (0,2557 0,2809)2 = 0,0006377

(Xi X)2

= 0,00167
(Xi X)2

Maka :

0,00167
= 0,02896

=
n1

3
0,02896

S
Diperoleh harga,

Sx

=
n

= 0,01672
3

Dari data hasil distribusi t student untuk n = 3, derajat kebebasan (dk) = n 1


= 2. Untuk derajat kepercayaan 95% (p = 0,05), nilai t = 4,30. Maka d = t (0,05 ; n
1) Sx d = 4,30 x 0,01672 = 0,0719
Dari data pengukuran kandungan seng ( Zn ) dari sampel air baku dari tempat
pengisian Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan adalah 0,2809 0,0719 mg/l

4.1.2. Pengukuran Kandungan besi ( Fe )


Pengukuran kandungan besi ( Fe ) pada air Depot Air Minum Isi Ulang air
pegunungan dimulai dengan pengukuran absorban larutan standar besi ( Fe ) dengan
Spektrofotometri Serapan Atom ( SSA ). Data hasil pengukuran absorbansi dari
larutan standar besi ( Fe ) diplotkan terhadap konsentrasi larutan standar besi (Fe)
tertera pada table 4.2 berikut.

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Tabel 4.2. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar besi ( Fe )


No

Kadar ( mg/L )

Absorbansi ( A )

1.

0,0000

0,0000

2.

0,5000

0,0444

3.

1,0000

0,0675

4.

2,0000

0,0982

5.

3,0000

0,1022

6.

4,0000

0,2397

Dari absorbansi yang diperoleh selanjutnya dibuat kurva kalibarasi antara


konsentrasi dengan absorban. Berikut ini kurva kalibrasi larutan standard besi ( Fe ).

Absorbansi

0.2500
Y = 0.00572 + 0.0493X

Absorban

0.2000
r = 0.9312

0.1500
0.1000
0.0500
0.0000
0.0000 0.5000 1.0000 1.5000 2.0000 2.5000 3.0000 3.5000 4.0000 4.5000
Konsentrasi ( mg / l )

Gambar 8. Kurva Kalibrasi Larutan Standard besi ( Fe )


Diperolehnya gambar 4.2 dari formula persamaan garis regresi linier
hubungan antara absorban terhadap konsentrasi larutan standard sebagai berikut :
Y

0,00572

0,0493X, dimana Y = nilai absorban dan X = konsentrasi

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

kandungan besi ( Fe ) dalam air . Nilai koefisien korelasi ( r ) sebesar 0,9312, hasil
ini menunjukkan bahwa antara kandungan besi ( Fe ) dalam konsentrasi absorbansi
berkorelasi positif dan korelasinya erat ( r2 = 0,8671 ), nilai r2 sebesar 0,8671 berarti
kurva pada gambar 4.2 tersebut mempunyai keakuratan dalam menentukan
konsentrasi sebesar 86,71 %. Selanjutnya untuk menentukan kandungan kadar besi
( Fe ) dalam sampel air, dilakukan pengukuran absorban. Data absorban kandungan
kadar besi ( Fe ) dalam larutan sampel dapat dilihat pada lampiran 5 dan 6 untuk
perlakuan dengan larutan asam nitrat (HNO3) pekat berikut lampiran 7 dan lampiran
8 untuk perlakuan dengan larutan aqua regia .

4.1.2.1. Penentuan Kandungan kadar besi ( Fe ) dari Sampel Air Minum Isi
Ulang Air Pegunungan Sibolangit

Dari data pengukuran absorbansi terhadap sampel Air Minum Isi Ulang
diperolehserapan ( Y ) sebagai berikut ;
Y1

= 0,0092

Y2

= 0,0095

Y3

= 0,0099

Dengan mensubstitusikan nilai Y (absorbansi) ke persamaan regresi


Y

= 0,00572 + 0,00493X

Maka diperoleh :
X1

= 0,0706

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

X2

= 0,0767

X3

= 0,0848

Dengan demikian kandungan besi ( Fe ) dari sampel air baku dari tempat pengisian
Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan adalah
Xi
X

0,2320

= 0,0773 mg/l

(X1 X)2

= (0,0706 0,0773)2 = 0,00004572

(X2 X)2

= (0,0767 0,0773)2 = 0,00000046

(X3 X)2

= (0,0848 0,0773)2 = 0,00005532

(Xi X)2

= 0,0001015
(Xi X)2

Maka :

0,0001015
=

= 0,007123

n1

3
S

Diperoleh harga, Sx =

0,007123
=

= 0,004112
3

Dari data hasil distribusi t student untuk n = 3, derajat kebebasan (dk) = n 1 = 2.


Untuk derajat kepercayaan 95% (p = 0,05), nilai t = 4,30. Maka d = t (0,05 ; n 1) Sx
d = 4,30 x 0,004112 = 0,0177
Dari data pengukuran kandungan seng ( Zn ) dari sampel air baku dari tempat
pengisian Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan adalah 0,0773 0,0177 mg/l

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

4.1.3. Rancangan Acak Lengkap untuk Hasil Pengukuran Kandungan seng (Zn)
dan besi ( Fe ) dalam Air Minum Isi Ulang
Langkah langkah perhitungan diawali dengan pembuatan tabel data yang
dilanjutkan dengan Daftar Sidik Ragam (DSR) sebagai berikut ;
Sumber
Keragaman

DB

Jumlah
Kuadrat

Kuadrat
Tengah

F
Hitung

Perlakuan

(p 1)

JK P

JKP/(p 1)=P

P/G

Galat

p(u 1)

JK G

JKG/p(u 1)=G

(pu 1)

JK T

Total
Keterangan :
DB

: Derajat Bebas

: Banyaknya Perlakuan

: Banyaknya ulangan

JKP

: Jumlah Kuadrat Perlakuan

JKG

: Jumlah Kuadrat Galat

JKT

: Jumlah Kuadrat Total

F Tabel
0,05 0,01

Hipotesa penelitian adalah


Ho

: Apabila ada peningkatan kandungan seng ( Zn ) dalam sampel Air Minum


Isi

Ulang Air Pegunungan Sibolangit hasil pengolahan air dari awal

pengangkutan hingga diproduksi Depot air minum melebihi batas yang


ditetapkan oleh MENKES

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Ha

: Apabila tidak ada peningkatan kandungan seng ( Zn ) dalam sampel Air


Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit hasil pengolahan air dari awal
pengangkutan hingga diproduksi Depot air minum melebihi batas yang
ditetapkan oleh MENKES

Kriteria keputusan

: Jika F hitung F tabel


F hitung > F tabel

maka, Ho ditolak
maka, Ho diterima

Rancangan Acak Lengkap dari hasil pengukuran kandungan seng ( Zn ) dan


besi ( Fe ) dalam sampel Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit hasil
pengolahan air dari awal pengangkutan hingga diproduksi Depot air minum hasil
dapat dilihat pada lampiran 8, 9, 10, 11, 12, 13 dan 14.

4.2. Pembahasan
Penghitungan kandungan seng ( Zn ) dan besi ( Fe ) pada air Depot Air
Minum Isi Ulang air pegunungan dilakukan menggunakan Spektrofotometri Serapan
Atom ( SSA ) dengan cara destruksi basah yang menggunakan dua pelarut yakni
pelarut asam nitrat ( HNO3) pekat dan pelarut aqua regia.

4.2.1. Kandungan seng ( Zn ) dalam Air Minum Isi Ulang


Kurva kalibrasi larutan standar seng ( Zn ) yang diperoleh dengan
memvariasikan konsentrasi larutan seng ( Zn ) dengan absorbansi dengan persamaan

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Least-Square sehingga diperoleh persamaan garis linear : Y = 0,00005 + 0,00528X.


Dengan persamaan garis linear diperoleh kandungan seng ( Zn ) sebagai berikut ;
Tabel.4.3. Absorban rata rata dan hasil perhitungan konsentrasi seng ( Zn ) di dalam
air minum isi ulang air pegunungan Sibolangit destruksi dengan HNO3pekat

Waktu
Pengambilan

Absorbansi rata rata

Konsentrasi ( mg/l )

Pengambilan sample

Pengambilan Sampel

0.0015

0.0018

0.0018

0.28090.0719

0,3378 0,0469

0,3314 0,1781

II

0.0016

0.0017

0.0018

0.29360.0469

0,3188 0,1696

0,3378 0,1183

III

0.0018

0.0018

0.0017

0.33780.0719

0,3378 0,0719

0,3125 0,0941

IV

0.0015

0.0016

0.0016

0.28090.1650

0,2936 0,0979

0,2936 0,0940

Keterangan;
I = Waktu pengambilan minggu ke 3 pada bulan Maret 2008
II = Waktu pengambilan minggu ke 4 pada bulan Maret 2008
III = Waktu pengambilan minggu ke 1 pada bulan April 2008
IV = Waktu pengambilan minggu ke 2 pada bulan April 2008
A = Sampel Air Baku dari Tempat Pengisian Air di Sibolangit
B = Sampel Air Baku dari Tangki Mobil Pengangkut Air Minum
C = Sampel Air dari Depot Air Minum di Kota Medan
Berdasarkan data pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa konsentrasi seng ( Zn )
dalam Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan berfluktuasi, baik berdasarkan
pengambilan sampel maupun pengulangan pengambilan sampel. Konsentrasi seng
( Zn ) saat pengambilan sampel tertinggi adalah 0,3378 mg/l dan terendah 0,2809
mg/l. Sementara untuk pengulangan pengambilan sampel kandungan seng ( Zn )

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

tertinggi dan terendah berdasarkan tempat pengisian air baku adalah 0,3378 mg/l dan
0,2809 mg/l, berdasarkan air baku dari tangki mobil adalah 0,3378 mg/l dan 0,2936
mg/l sedangkan berdasarkan air Depot air minum adalah 0,3378 mg/l dan 0,2936
mg/l. Hal tersebut terlihat dari kurva berikut ;

0.4
B

0.35
Kadar seng

0.3

0.25

BA

C
B

C
B
A

0.2
0.15
0.1
0.05
0
I

II

III

IV

Waktu Pengambilan / Minggu


Sampel yang diambil dari :

A
Tempat Pengisian Air

B
Mobil Tangki Air

C
Depot Air Minum

Gambar 9. Fluktuasi Kandungan seng ( Zn ) destruksi dengan HNO3 pekat

Dari gambar 4.3 terlihat bahwa kandungan seng ( Zn ) secara berulang terjadi
peningkatan setelah pengambilan sampel dari tempat pengisian air pegunungan
Sibolangit, juga memiliki kecenderungan menurun setelah diolah di Depot air minum.
Dengan memakai persamaan garis linear : Y = 0,00005

0,00528X,

diperoleh kandungan kadar seng ( Zn ) dengan destruksi aqua regia sebagai berikut ;

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Tabel. 4.4. Absorban rata rata dan hasil perhitungan konsentrasi seng (Zn) di dalam
air minum isi ulang air pegunungan Sibolangit destruksi dengan aqua
regia

Waktu
Pengambilan

Absorbansi rata rata

Konsentrasi ( mg/L )

Pengambilan sampel

Pengambilan Sampel

0.0014

0.0020

0.0015

0.25570.1244

0,2746 0,1436

0.28090.1650

II

0.0013

0.0020

0.0014

0.24310.1436

0,2494 0,0190

0.24940.1900

III

0.0015

0.0019

0.0015

0.28090.0719

0,2809 0,1652

0.27460.1696

IV

0.0016

0.0021

0.0014

0.29360.0941

0,2936 0,0941

0.26830.2366

Berdasarkan data pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa kandungan kadar seng
( Zn ) dalam Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan berfluktuasi, baik berdasarkan
pengambilan sampel maupun pengulangan pengambilan sampel. Konsentrasi seng
( Zn ) saat pengambilan sampel tertinggi adalah 0,2936 mg/l dan terendah
0,2431mg/l. Sementara untuk pengulangan pengambilan sampel kandungan kadar
seng ( Zn ) tertinggi dan terendah berdasarkan tempat pengisian air baku adalah
0,2936 mg/l dan 0,2431 mg/l, berdasarkan air baku dari tangki mobil adalah 0,2936
mg/l dan 0,2494 mg/l sedangkan berdasarkan air Depot air minum adalah 0,2809
mg/l dan 0,2494 mg/l. Yang ditunjukkan dalam gambar 4.4.

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

0.35
B

Kadar seng

0.3

0.25

B
B

A
C

A B

0.2
0.15
0.1
0.05
0
I

II

III

IV

Waktu Pengambilan / Minggu


Sampel yang diambil dari :

A
Tempat Pengisian Air

Mobil Tangki Air

Depot Air Minum

Gambar 10. Fluktuasi Kandungan seng ( Zn ) destruksi dengan aqua regia


Dari gambar 4.4 fluktuasi kandungan seng ( Zn ) dengan destruksi aqua regia
terlihat adanya peningkatan konsentrasi setelah pengambilan sampel dari tempat
pengisian air pegunungan Sibolangit, juga memiliki kecenderungan tidak ada
perubahan konsentrasi karena adanya nilai konsentrasi yang sama baik nilai
konsentrasi untuk pengambilan sampel dari tangki mobil maupun setelah diolah di
Depot air minum

Hasil analisis rata rata kandungan seng ( Zn ) dalam air minum isi ulang air
pegunungan Sibolangit melalui destruksi dengan HNO3

pekat

dan destruksi dengan

aqua regia pada setiap lokasi pengambilan Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan
Sibolangit selama penelitian diperoleh data seperti pada tabel 4.5. Data tersebut
diperoleh dengan menggunakan uji beda nyata terkecil.

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Tabel 4.5. Rata rata Kandungan seng ( Zn ) dalam Air Minum Isi Ulang Air
Pegunungan Sibolangit melalui destruksi dengan HNO3 pekat dan destruksi
dengan Aqua regia
Lokasi Pengambilan

Rata rata Kandungan seng (Zn) dalam AMIU


Pelarut HNO3 (mg/l)

Pelarut Aqua regia ( mg/l )

0,2983a 0,0581

0,2683a 0,0495

0,3220a 0,0158

0,2746a 0,0399

0,3188a 0,0149

0,2683a 0,0293

Angka pada kolom yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf
5% uji BNT
Tabel 4.5. menunjukkan bahwa rata rata kandungan seng ( Zn ) dalam Air
Minum Isi Ulang terjadi peningkatan konsentrasi pada pengambilan sampel

(0,3062 0,3378 mg/l) dan (0.2347 - 0.3145) dibanding dengan sampel awal pada
pengambilan A ,baik destruksi dengan HNO3

pekat

maupun destruksi dengan aqua

regia . Meningkatnya kandungan seng ( Zn ) dalam air pada sampel B dibanding


pengambilan lainnya dimungkinkan adanya degradasi logam seng dari tangki mobil.
Walaupun adanya peningkatan kandungan seng ( Zn ) menurut tabel rata
rata kandungan seng ( Zn ), maka perlu pula di uji apakah data tersebut sudah dapat
dianggap signifikan peningkatannya ataupun perbedaan nyatanya. Dari uji statistik
menggunakan daftar sidik ragam dan uji beda nyata terkecil pada tabel 16 dan tabel
17 dalam lampiran, untuk kandungan seng ( Zn ) yang terdapat dalam Air Minum Isi
Ulang memberi gambaran yang berbeda, dapat dilihat bahwa harga F hitung < F
tabel. F hitung sebesar 0,9311 adalah lebih kecil dari nilai F tabel pada taraf 5 %
sebesar 3,24.

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Demikian pula tabel daftar sidik ragam pada tabel 19 dalam lampiran, untuk
kandungan seng ( Zn ) yang terdapat dalam Air Minum Isi Ulang memberi gambaran
bahwa harga F hitung < F tabel. F hitung sebesar 0,1002 adalah lebih kecil dari nilai
F tabel pada taraf 5 % sebesar 3,24. Perbedaan perlakuan dikatakan tidak berbeda
nyata. Berarti hipotesa nol (Ho) ditolak dan hipotesa alternatif (Ha) diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa dalam sampel Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan tidak ada
kandungan seng ( Zn ) yang meningkat dalam sampel Air Minum Isi

Ulang Air

Pegunungan Sibolangit hasil pengolahan air dari awal pengangkutan hingga


diproduksi Depot air minum melebihi batas yang ditetapkan oleh KEPMENKES no.
907 tahun 2002 .

Dari hasil rata rata kandungan seng ( Zn ) menunjukkan bahwa seluruh


sampel air baku dari tempat pengisian air dan air baku dari tangki mobil angkutan air
minum yang diperiksa tidak ada yang melebihi persyaratan PERMENKES no. 416
tahun 1990. Demikian pula dengan kandungan seng ( Zn ) pada air minum hasil
pengolahan Depot air minum tidak melebihi KEPMENKES no. 907 tahun 2002.

4.2.2. Kandungan besi ( Fe ) dalam Air Minum Isi Ulang


Kurva kalibrasi larutan standar besi ( Fe ) yang diperoleh dengan
memvariasikan konsentrasi larutan besi ( Fe ) dengan absorbansi dengan persamaan
Least-Square sehingga diperoleh persamaan garis linear : Y = 0,00572 + 0,0493X.

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Dengan persamaan garis linear berikut pengolahan datanya dengan standar deviasi
diperoleh kandungan besi ( Fe ) dengan destruksi HNO3 sebagai berikut ;
Tabel. 4.6. Absorban rata rata dan hasil perhitungan konsentrasi besi ( Fe ) di dalam
air minum isi ulang air pegunungan Sibolangit destruksi dengan HNO3
pekat

Waktu
Pengambilan

Absorbansi rata rata

Konsentrasi ( mg/L )

Pengambilan sample

Pengambilan Sampel

0.0095

0.0096

0.0096

0.07730.0177

0.07800.0371

0.07870.0181

II

0.0095

0.0096

0.0095

0.07600.0210

0.07870.0050

0.07730.0607

III

0.0093

0.0096

0.0097

0.07190.0670

0.07940.00327

0.08010.0384

IV

0.0096

0.0096

0.0098

0.07940.0105

0.07940.0105

0.08210.0030

Berdasarkan data pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa kandungan besi ( Fe )
dalam Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan berfluktuasi, baik berdasarkan
pengambilan sampel maupun pengulangan pengambilan sampel.

Konsentrasi besi

( Fe ) saat pengambilan sampel tertinggi adalah 0,0821 mg/l dan terendah 0,0719
mg/l. Sementara untuk pengulangan pengambilan sampel kandungan kadar besi ( Fe )
tertinggi dan terendah berdasarkan tempat pengisian air baku adalah 0,0794 mg/l dan
0,0719 mg/l, berdasarkan air baku dari tangki mobil adalah 0,0794 mg/l dan 0,0780
mg/l sedangkan berdasarkan air Depot air minum adalah 0,0821 mg/l dan 0,0773
mg/l. Yang ditunjukkan gambar 4.5 berikut ;

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

0.084
0.082

Kadar bes

0.08

0.078

C
B

0.076

A
B

B
B
C
A

0.074
0.072

0.07
0.068
0.066
I

II

III

IV

Waktu Pengambilan / Minggu


Sampel yang diambil dari :

A
Tempat Pengisian Air

B
Mobil Tangki Air

C
Depot Air Minum

Gambar 11 . Fluktuasi Kandungan besi ( Fe ) destruksi dengan HNO3 pekat


Dari gambar 4.5

terlihat bahwa kandungan besi ( Fe ) pada sampel A

dibandingkan dengan sampel B berikut dengan sampel C setiap minggunya ada


perbedaan nilai secara berulang. Kandungan besi ( Fe ) untuk sampel dari tempat
pengisian air pegunungan Sibolangit dari minggu pertama menurun hingga minggu
ketiga walau naik pada minggu ke empat, untuk sampel dari tangki mobil cenderung
meningkat setiap minggunya, demikian pula sampel dari diolah di Depot air minum
menunjukkan peningkatan. Namun peningkatan kandungan besi ( Fe ) yang terlihat
hanya dalam kapasitas yang kecil ( berkisar 0,001 0,007 mg/l ).
Dengan memakai persamaan garis linear : Y = 0,00572 + 0,0493X, dan
proses pengolah data yang sama diperoleh kandungan besi ( Fe ) dengan destruksi
aqua regia sebagai berikut ;

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Tabel.4.7. Absorban rata rata dan hasil perhitungan konsentrasi besi (Fe) didalam
air minum isi ulang air pegunungan sibolangit destruksi dengan aqua regia

Waktu
Pengambilan

Absorbansi rata rata

Konsentrasi ( mg/L )

Pengambilan sample

Pengambilan Sampel

0.0086

0.0087

0.0087

0.05910.0105

0.05980.0320

0.05980.0077

II

0.0087

0.0087

0.0087

0.05980.0161

0.06040.0050

0.06040.0151

III

0.0085

0.0090

0.0087

0.05570.0177

0.06590.0228

0.06040.0134

IV

0.0083

0.0087

0.0087

0.05230.0134

0.05980.0254

0.05980.0177

Berdasarkan data pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa kandungan besi ( Fe )
dalam Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan berfluktuasi, baik berdasarkan
pengambilan sampel maupun pengulangan pengambilan sampel.

Konsentrasi besi

( Fe ) saat pengambilan sampel tertinggi adalah 0,0659 mg/l dan terendah 0,0523
mg/l. Sementara untuk pengulangan pengambilan sampel kandungan kadar besi ( Fe )
tertinggi dan terendah berdasarkan tempat pengisian air baku adalah 0,0598 mg/l dan
0,0523 mg/l, berdasarkan air baku dari tangki mobil adalah 0,0659 mg/l dan 0,0598
mg/l sedangkan berdasarkan air Depot air minum adalah 0,0604 mg/l dan 0,0598
mg/l. Yang ditunjukkan gambar 4.6 berikut ;

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

0.07
0.06
Kadar bes

0.05

C
B

C B
A

0.04
0.03
0.02
0.01
0
I

II

III

IV

Waktu Pengambilan / Minggu


Sampel yangdiambil dar i :

A
Tempat PengisianAir

B
Mobil Tangki Air

C
Depot Air Minum

Gambar 12. Fluktuasi Kandungan besi ( Fe ) destruksi dengan Aqua regia

Dari gambar 4.6 terlihat bahwa dari empat kali waktu pengambilan kandungan
besi ( Fe ) untuk sampel A ada yang hampir sama pada waktu pengambilan ke-I dan
ke-II selanjutnya menurun pada waktu pengambilan keIII dan ke-IV, untuk sampel
B ada peningkatan pada minggu ke-III walaupun akhirnya menurun pada waktu
pengambilan ke-IV, sementara untuk sampel C cenderung tidak ada perubahan yang
signifikan kandungan besi ( Fe ) .

Hasil analisis rata rata kandungan kadar besi ( Fe ) pada setiap lokasi
pengambilan Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit selama penelitian
diperoleh data seperti pada tabel 4.8.

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Tabel 4.8. Rata rata Kandungan besi ( Fe ) dalam Air Minum Isi Ulang Air
Pegunungan Sibolangit melalui destruksi dengan HNO3 pekat dan destruksi
dengan Aqua regia.
Lokasi Pengambilan

Rata rata Kandungan besi (Fe) dalam AMIU


Pelarut HNO3 (mg/l)

Pelarut Aqua regia ( mg/l )

0,0762a 0,0622

0,0567a 0,0495

0,0789a 0,0158

0,0615a 0,0279

0,0796a 0,0321

0,0601a 0,0292

Angka pada kolom yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf
5% uji BNT
Tabel 4.8. menunjukkan bahwa rata rata kandungan besi ( Fe ) dalam Air
Minum Isi Ulang terjadi peningkatan konsentrasi mulai pengambilan sampel

(0,3130a 0,0622 mg/l) hingga sampel C (0,4435a 0,0149 mg/l) dengan destruksi
dengan HNO3

pekat

. Meningkatnya kandungan besi ( Fe ) dalam air dari sampel A

hingga sampel C dimungkinkan adanya degradasi besi ( Fe ) dari tangki mobil. Rata
rata kandungan besi ( Fe ) dalam Air Minum Isi Ulang. Dengan destruksi aqua regia
terjadi peningkatan pada sampel B (0,0615a

0,0279 mg/l) yang juga

dimungkinkan adanya degradasi besi ( Fe ) dari tangki mobil selama dalam


perjalanan.
Walaupun adanya peningkatan kandungan besi ( Fe ) menurut tabel rata rata
kandungan besi ( Fe ), maka perlu pula di uji apakah data tersebut sudah dapat
dianggap signifikan peningkatannya ataupun perbedaan nyatanya. Dari uji statistik
dengan menggunakan daftar sidik ragam pada lampiran 11 dalam lampiran, untuk
kandungan besi ( Fe ) yang terdapat dalam Air Minum Isi Ulang memberi gambaran

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

yang berbeda bahwa tidak ada peningkatan kandungan besi ( Fe ), dapat dilihat
bahwa harga F hitung < F tabel. F hitung sebesar 1,7713 adalah lebih kecil dari nilai
F tabel pada taraf 5 % sebesar 3,24. Demikian pula daftar sidik ragam pada lampiran
12, untuk kandungan besi ( Fe ) yang terdapat dalam Air Minum Isi Ulang memberi
gambaran bahwa harga F hitung < F tabel. F hitung sebesar 2,2976 adalah lebih kecil
dari nilai F tabel pada taraf 5 % sebesar 3,24. Perbedaan perlakuan dikatakan tidak
berbeda nyata. Berarti hipotesa nol (Ho) ditolak dan hipotesa alternatif (Ha) diterima.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam sampel Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan
tidak ada kandungan besi ( Fe ) yang meningkat dalam sampel Air Minum Isi
Ulang Air Pegunungan Sibolangit hasil pengolahan air dari awal pengangkutan
hingga diproduksi Depot air minum melebihi batas yang ditetapkan

oleh

KEPMENKES no. 907 tahun 2002.


Dari hasil rata rata kandungan kadar besi ( Fe ) menunjukkan bahwa seluruh
sampel air baku dari tempat pengisian air dan air baku dari tangki mobil angkutan air
minum yang diperiksa tidak ada yang melebihi persyaratan PERMENKES no. 416
tahun 1990. Demikian pula dengan kandungan kadar besi ( Fe ) pada air minum hasil
pengolahan Depot air minum tidak melebihi KEPMENKES no. 907 tahun 2002.
Peluang meningkatnya kandungan kadar seng ( Zn ) dan kadar besi

( Fe )

dalam tangki air mobil pengangkut air minum isi ulang dikarenakan selama dalam
perjalanan terjadi goncangan air yang disebabkan dari permukaan jalan yang tidak
rata maupun factor lain, mengakibatkan terjadi tumbukan antar permukaan air dengan
permukaan logam dari dinding tangki air yang berlangsung secara terus menerus

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

dapat menyebabkan terjadinya degradasi unsur logam dari dinding tangki mobil ke
air baku .

4.2.3. Perbandingan Hasil Perhitungan Kandungan kadar seng ( Zn ) antara


Cara Destruksi dengan HNO3 pekat dengan Cara Destruksi dengan Aqua
regia
Secara keseluruhan nilai rata rata kandungan kadar seng ( Zn ) dalam Air
Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit yang cara pendestruksiannya dilakukan
dengan cara destruksi dengan HNO3

pekat

dan destruksi dengan aqua regia dapat

dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 menunjukkan bahwa rata rata kandungan kadar
seng ( Zn ) dalam Air Minum Isi Ulang cara destruksi dengan HNO3 pekat lebih besar
dari pada rata rata kandungan kadar seng ( Zn ) dalam Air Minum Isi Ulang cara
destruksi dengan aqua regia.
Dalam uji beda nyata terkecil hipotesa peneliti adalah
Ho

: Apabila ada penghitungan kandungan kadar seng ( Zn ) dalam sampel Air


Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit hasil pengolahan air dari awal
pengangkutan hingga diproduksi Depot air minum dengan destruksi dengaan
HNO3 pekat menunjukkan hasil lebih baik yang berpengaruh sangat nyata

Ha

: Apabila tidak ada penghitungan kandungan kadar seng ( Zn ) dalam sampel


Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit hasil pengolahan air dari

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

awal pengangkutan hingga diproduksi Depot air minum dengan destruksi


dengan HNO3

pekat

menunjukkan hasil lebih baik yang berpengaruh sangat

nyata
Kriteria keputusan

:
Jika F hitung F tabel
F hitung

maka, Ho ditolak

> F tabel

maka, Ho diterima

Rancangan Acak Lengkap rata rata dari hasil pengukuran kandungan kadar
seng ( Zn ) dan kadar besi ( Fe ) dalam sampel Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan
Sibolangit hasil pengolahan air dari awal pengangkutan hingga diproduksi Depot air
minum hasil dapat dilihat pada lampiran 12 dan 13.
Tabel 4.9. Rata Rata Kandungan seng ( Zn ) dalam Air Minum Isi Ulang

Perlakuan

Rata Rata Kandungan seng ( Zn ) mg/l

Destruksi dengan HNO3 pekat

0,3134a 0,0305

Destruksi dengan aqua regia

0,2704b 0,00905

Angka pada kolom yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf
1% uji BNT
Data pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa kandungan kadar seng (Zn) dengan
hasil yang baik dihasilkan dari cara destruksi dengan HNO3

pekat

sebesar 0,3134

0,0305. Dari uji statistik dengan menggunakan daftar sidik ragam serta uji beda nyata
terkecil pada lampiran 13 , bahwa F hitung > F tabel 0,01 = 5,29, maka Ho diterima.

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Jadi penggunaan destruksi dengan HNO3

pekat

berpengaruh sangat nyata terhadap

hasil penghitungan kandungan kadar seng ( Zn ) dalam Air Minum Isi Ulang Air
Pegunungan Sibolangit.

4.2.4. Perbandingan Hasil Perhitungan Kandungan besi ( Fe ) antara

Cara

Destruksi dengan HNO3 pekat dengan Cara Destruksi dengan Aqua regia.

Secara keseluruhan nilai rata rata kandungan kadar besi ( Fe ) dalam Air
Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit yang cara pendestruksiannya dilakukan
dengan cara destruksi HNO3 dan destruksi aqua regia dapat dilihat pada tabel 4.10.
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa rata rata kandungan kadar besi ( Fe ) dalam Air
Minum Isi Ulang cara destruksi dengan HNO3 pekat lebih besar dari pada rata rata
kandungan besi ( Fe ) dalam Air Minum Isi Ulang cara destruksi dengan aqua regia.
Dalam uji beda nyata terkecil hipotesa peneliti adalah
Ho

: Apabila ada penghitungan kandungan besi ( Fe ) dalam sampel Air Minum


Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit hasil pengolahan air dari awal
pengangkutan hingga diproduksi Depot air minum dengan destruksi dengaan
HNO3 pekat menunjukkan hasil lebih baik yang berpengaruh sangat nyata

Ha

: Apabila tidak ada penghitungan kandungan besi ( Fe ) dalam sampel Air


Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit hasil pengolahan air dari awal
pengangkutan hingga diproduksi Depot air minum dengan destruksi dengan
HNO3 pekat menunjukkan hasil lebih baik yang berpengaruh sangat nyata

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Kriteria keputusan

: Jika F hitung F tabel


F hitung > F tabel

maka, Ho ditolak
maka, Ho diterima

Rancangan Acak Lengkap dari hasil pengukuran kandungan kadar besi ( Fe )


dalam sampel Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit hasil pengolahan air
dari awal pengangkutan hingga diproduksi Depot air minum tabel dapat dilihat pada
lampiran 13.
Tabel 4.10. Rata Rata Kandungan besi ( Fe ) dalam Air Minum Isi Ulang

Perlakuan

Rata Rata Kandungan besi ( Fe ) mg/l

Destruksi dengan HNO3 pekat

0,0782a 0,0045

Destruksi dengan aqua regia

0,0594b 0,0061

Angka pada kolom yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf
1% uji BNT
Data pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa kandungan kadar besi ( Fe ) dengan
hasil yang baik dihasilkan dari cara destruksi dengan HNO3

pekat

sebesar 0,0782

0,0045. Dari uji statistik dengan menggunakan daftar sidik ragam serta uji beda nyata
terkecil pada lampiran 14 , bahwa F hitung > F tabel 0,01 = 5,29, maka Ho diterima.
Jadi penggunaan destruksi dengan HNO3

pekat

berpengaruh sangat nyata terhadap

hasil penghitungan kandungan besi ( Fe ) dalam Air Minum Isi Ulang Air
Pegunungan Sibolangit.

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Atas dasar hasil analisis perbandingan hasil perhitungan kandungan seng


( Zn ) dan besi ( Fe ) antara cara destruksi dengan HNO3 pekat dengan cara destruksi
dengan aqua regia, maka dapat dinyatakan bahwa dalam menentukan kandungan seng
( Zn ) dan besi ( Fe ) menggunakan destruksi dengan HNO3

pekat

menunjukkan hasil

yang lebih baik dari pada destruksi dengan aqua regia. Hal ini sejalan dengan
pendapat Silviani, E., (1988) bahwa dari cara pendestruksian yang dilakukan ternyata
destruksi dengan HNO3 pekat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan
HCl pekat , aqua regia dan cara destruksi kering .

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Dari hasil analisa terhadap sampel air baku tempat pengisian Air Minum Isi
Ulang diperoleh kandungan seng ( Zn ) = 0,2983 mg/l dan besi (Fe) = 0,0762 mg/l ,
untuk air baku dari tangki mobil pengangkut air minum dapat diketahui bahwa
kandungan seng ( Zn ) = 0,3220 mg/l dan besi ( Fe ) = 0,0789 mg/l tidak ada
melebihi persyaratan air baku dari PERMENKES no 416 tahun 1990 untuk
kandungan seng ( Zn ) sebesar 3,0 mg/l berikut kandungan besi ( Fe ) sebesar 0,3
mg/l. Kemudian sampel air minum hasil olahan Depot air minum air pegunungan
Sibolangit diperoleh kandungan seng ( Zn ) = 0,3188 mg/l dan besi ( Fe ) = 0,0796,
juga tidak melebihi persyaratan yang ditetapkan KEPMENKES no. 907 tahun 2002 ,
untuk kandungan seng ( Zn ) sebesar 3,0 mg/l serta besi ( Fe ) sebesar 0,3 mg/l.
Kandungan kadar seng ( Zn ) dan kadar besi ( Fe ) yang dihasilkan adalah
bervariasi dan tidak menunjukkan adanya peningkatan kandungan seng (Zn) dan besi
( Fe ) antara air baku dari tempat pengisian air minum, air baku dari tangki mobil
pengangkut air minum dan air hasil olahan di Depot Air Minum Isi Ulang Air
Pegunungan, kandungan logam tidak melebihi batas yang ditetapkan oleh
MENKES.

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

5.2. Saran
Sangat perlu diperhatikan bagi pengusaha angkutan air minum pegunungan
untuk memperhatikan kondisi tangki mobil maupun mesin pompa dari tangki mobil
ke tangki penyimpanan Depot air minum, karena sangat berpeluang untuk
meningkatkan kandungan logam berat pada air minum
Bagi peneliti lanjutan tentang Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan perlu
diperhatikan pengaruh musim terhadap kandungan logam dalam air .
Bagi peneliti selanjutnya dalam menentukan kadar seng ( Zn ) dan besi (Fe)
sebaiknya menggunakan jenis destruksi dengan HNO3

pekat

karena menunjukkan hasil

yang lebih baik dari pada destruksi aqua regia.

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Lampiran 1
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI
NOMOR
: 907 / MENKES / SK / VII / 2002
TANGGAL : 29 Juli 2002

DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM

No

Parameter

Satuan

Kadar
Maksimum
Keterangan
yang
diperbolehkan

A. BAKTERIOLOGIS
1

E. Coli atau Fecal coli

Jumlah per 100


ml sampel

B. KIMIA In ORGANIK
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Antimony
Air raksa
Arsenic
Barium
Boron
Cadmium
Kromium
Tembaga
Sianida
Fluoride
Timah
Molybdenum
Nikel
Nitrat (sebagai HNO3 )
Nitrit (sebagai HNO2 )
Selenium

(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)

0.005
0.001
0.01
0.7
0.3
0.003
0.05
2
0.07
1.5
0.01
0.07
0.02
50
3
0.01

18
19
20
21
22
23

Ammonia
Alumunium
Klorida
Copper
Kesadahan
Hidrogen sulfida

(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)

1.5
0.2
250
1
500
0.05

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

24
25
26
27
28
29
30

Besi
Mangan
pH
Sodium
Sulfate
Total padatan terlarut
Seng

(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)

0.3
0.1
6.5 - 8.5
200
250
1000
3

C. KIMIA ORGANIK
31

Chlorinated alkanes
Carbon tetrachlride

( g/liter )

20

32

Chlorinated ethenes
Vinyl chloride

( g/liter )

33

Aromatic hydrocarbons
Benzene

( g/liter )

10

34

Chlorinated benzenes
Monochlorobenzene

( g/liter )

300

35
36
37

Lain lain
Edetic acid (EDTA)
Acrylamide
Hexachlorobutadiena

( g/liter )
( g/liter )
( g/liter )

200
0.5
0.6

TCU
C
NTU

15
Suhu udara +3
5

D. FISIKA
38
39
40
41

Warna
Rasa dan bau
Temperatur
Kekeruhan

Tidak
berasa dan
berbau

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Lampiran 2
PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI
NOMOR
: 416 / MENKES / PER / IX / 1990
TANGGAL : 3 SEPTEMBER 1990

DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM

No

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Parameter
A. FISIKA
Bau
Jumlah zat padat terlarut
(TDS)
Kekeruhan
Rasa
Suhu
Warna

Satuan

mg / l
Skala
NTU
Skala TCU

Kadar
Maksimum
yang
diperbolehkan
1000
5
Suhu Udara
15

Keterangan

Tidak berbau
Tidak terasa

B. KIMIA
a. Kimia Anorganik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Air Raksa ( Hg )
Aluminium ( Al )
Arsen ( As )
Barium ( Ba )
Besi ( Fe )
Fluorida ( F )
Kadmium ( Cd )
Kesadahan ( CaCO3 )
Klorida ( Cl )
Kromium, val 6 ( Cr )
Mangan ( Mn )
Natrium ( Na )
Nitrat sebagai N ( NO3 )
Nitrit sebagai N ( NO2 )

mg / l
mg / l
mg / l
mg / l
mg / l
mg / l
mg / l
mg / l
mg / l
mg / l
mg / l
mg / l
mg / l
mg / l

0,001
0,2
0,05
1,0
0,3
1,5
0,005
500
250
0,05
0,1
200
10
1,0
0,05

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

16. Perak ( Ag )
pH
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.

Selenium ( Se )
Seng ( Zn )
Sianida ( CN )
Sulfat
Sulfida ( Sebagai H2S )
Tembaga ( Cu )
Timbal ( Pb )

mg / l

mg / l
mg / l
mg / l
mg / l
mg / l
mg / l
mg / l

6,5 8,5

Merupakan batas
minimum dan
maksimum

0,01
5,0
0,1
400
0,05
1,0
0,05

b. Kimia Organik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

Aldrin dan dieldrin


Benzene
Benzo (a) pyrene
Chloroform (total isomer)
Chloroform
2,4 D
DDT
Detergen
1,2 Dichloroethene
1,1 Dichloroethene
Heptachloro dan heptachloro
epoxide
Hexachloro benzene
Gamma HCH (Lindane)
Methoxychloro
Pentachlorophenol
Pestisida total
2,4,6 trichlorophenol
Zat organik ( KMnO4 )

mg / l
mg / l
mg / l
mg / l
mg / l
mg / l
mg / l
mg / l
mg / l
mg / l
mg / l
mg / l
mg / l
mg / l
mg / l
mg / l
mg / l
mg / l

0,0007
0,01
0,00001
0,0003
0,03
0,10
0,03
0,05
0,01
0,0003
0,003
0,00001
0,004
0,03
0,01
0,10
0,01
10

C. MIKROBIOLOGIK
1.

0
Koliform Tinja

2.
Total Koliform

Jumlah per
100 ml
Jumlah per
100 ml

95% sampel yang


diperiksa selama
setahun. Kadangkadang boleh ada
3 per 100 ml
sampel air, tetapi
tidak berturutturut

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

D. RADIO AKTIVITAS
1.
2.

Aktivitas Alpha
Aktivitas Beta

0,1
0,1

Bq / l
Bq / l

Lampiran 3 . Data Hasil Perhitungan Penurunan Persamaan Garis Regresi untuk


seng ( Zn ) dan besi ( Fe )

No

Xi
(mg/L)

Yi (A)

Xi

(Xi - X)

(Yi - Y)

( Xi - X)

0.0000

0.0000

0.0000

-0.3083

-0.0017

0.0951

0.000003

0.0500

0.0002

0.0025

-0.2583

-0.0014

0.0667

0.1000

0.0006

0.0100

-0.2083

-0.0011

0.2000

0.0008

0.0400

-0.1083

0.5000

0.0033

0.2500

1.0000

0.0051

1.8500

0.0101

Xi - Yi

Xi x Yi

0.00052

0.0000

0.0000

0.000002

0.00037

0.0498

0.0000

0.0434

0.000001

0.00023

0.0994

0.0001

-0.0008

0.0117

0.000001

0.00009

0.1992

0.0002

0.1917

0.0016

0.0367

0.000003

0.00031

0.4967

0.0017

1.0000

0.6917

0.0034

0.4784

0.000011

0.00234

0.9949

0.0051

1.3025

0.0000

0.0000

1.8399

0.0070

0.7321

(Yi - Y)

0.000021

(Xi-X)(Yi-Y)

0.00386

Data hasil Perhitungan Penurunan Persamaan Garis Regresi untuk besi ( Fe )


No

Xi
(mg/L)

Yi (A)

Xi

(Xi - X)

(Yi - Y)

( Xi X)

(Yi - Y)

(Xi-X)(Yi-Y)

Xi - Yi

Xi xYi

0.0000

0.0000

0.0000

-1.7500

-0.0920

3.0625

0.0085

0.1610

0.0000

0.0000

0.5000

0.0444

0.2500

-1.2500

-0.0476

1.5625

0.0023

0.0595

0.4556

0.0222

1.0000

0.0675

1.0000

-0.7500

-0.0245

0.5625

0.0006

0.0184

0.9325

0.0675

2.0000

0.0982

4.0000

0.2500

0.0062

0.0625

0.0000

0.0016

1.9018

0.1964

3.0000

0.1022

9.0000

1.2500

0.0102

1.5625

0.0001

0.0128

2.8978

0.3066

4.0000

0.2397

16.0000

2.2500

0.1477

5.0625

0.0218

0.3323

3.7603

0.9588

10.5000

0.5520

30.2500

0.0000

0.0000

11.8750

0.0333

0.5855

9.9480

1.5515

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Lampiran 4. Data Hasil Pengukuran Absorbansi seng ( Zn ) pada Sampel Air Baku
dari tempat pengisian air ke Tangki Mobil Pengangkut Air Minum
Pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan destruksi HNO3
Waktu
Pengambilan
I
II
III
IV

1
0.0015
0.0016
0.0020
0.0019

Sampel I
Ulangan
2
0.0017
0.0017
0.0018
0.0012

3
0.0014
0.0015
0.0017
0.0015

Absorbansi seng ( Zn )
Sampel II
Ulangan
1
2
3
0.0014 0.0019 0.0013
0.0016 0.0014 0.0018
0.0017 0.0020 0.0018
0.0017 0.0014 0.0015

Sampel III
Ulangan
1
2
3
0.0012 0.0017 0.0016
0.0014 0.0019 0.0015
0.0016 0.0020 0.0019
0.0015 0.0010 0.0021

Keterangan : I : Waktu pengambilan minggu ke 3 pada bulan Maret 2008


II : Waktu pengambilan minggu ke 4 pada bulan Maret 2008
III : Waktu pengambilan minggu ke 1 pada bulan April 2008
IV : Waktu pengambilan minggu ke 2 pada bulan April 2008

Data Hasil Pengukuran Absorbansi seng ( Zn ) pada Sampel Air Baku dari Tangki
Mobil Pengangkut Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan
destruksi HNO3
Waktu
Pengambilan
I
II
III
IV

1
0.0018
0.0017
0.0017
0.0016

Sampel I
Ulangan
2
0.0017
0.0016
0.0018
0.0014

3
0.0020
0.0019
0.0020
0.0018

Absorbansi seng ( Zn )
Sampel II
Ulangan
1
2
3
0.0019 0.0018 0.0018
0.0020 0.0014 0.0018
0.0019 0.0021 0.0015
0.0015 0.0018 0.0015

Sampel III
Ulangan
1
2
3
0.0013 0.0024 0.0018
0.0023 0.0012 0.0017
0.0014 0.0016 0.0025
0.0013 0.0018 0.0017

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Lampiran 5. Data Hasil Pengukuran Absorbansi seng ( Zn ) pada Sampel Air Hasil
Olahan Depot Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan,
dengan destruksi HNO3
Waktu
Pengambilan
I
II
III
IV

1
0.0019
0.0018
0.0017
0.0018

Sampel I
Ulangan
2
0.0018
0.0016
0.0015
0.0016

3
0.0017
0.0021
0.0019
0.0014

Absorbansi seng ( Zn )
Sampel II
Ulangan
1
2
3
0.0014 0.0020 0.0020
0.0016 0.0015 0.0024
0.0015 0.0020 0.0016
0.0019 0.0015 0.0014

Sampel III
Ulangan
1
2
3
0.0013 0.0020 0.0021
0.0023 0.0012 0.0020
0.0018 0.0016 0.0017
0.0017 0.0013 0.0018

Data Hasil Pengukuran Absorbansi besi ( Fe ) pada Sampel Air Baku dari tempat
pengisian air ke Tangki Mobil Pengangkut Air Minum Pegunungan Sibolangit di
Kota Medan dengan destruksi HNO3
Waktu
Pengambilan
I
II
III
IV

1
0.0092
0.0096
0.0094
0.0094

Sampel I
Ulangan
2
0.0095
0.0090
0.0098
0.0097

3
0.0099
0.0098
0.0086
0.0098

Absorbansi besi ( Fe )
Sampel II
Ulangan
1
2
3
0.0102 0.0081 0.0103
0.0099 0.0077 0.0108
0.0104 0.0088 0.0086
0.0090 0.0097 0.0102

Sampel III
Ulangan
1
2
3
0.0091 0.0098 0.0097
0.0106 0.0090 0.0088
0.0103 0.0099 0.0076
0.0098 0.0092 0.0099

Data Hasil Pengukuran Absorbansi besi ( Fe ) pada Sampel Air Baku dari Tangki
Mobil Pengangkut Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan
destruksi HNO3
Waktu
Pengambilan
I

Sampel I
Ulangan
1
2
3
0.0104 0.0093 0.0090

Absorbansi besi ( Fe )
Sampel II
Ulangan
1
2
3
0.0114 0.0081 0.0092

Sampel III
Ulangan
1
2
3
0.0104 0.0093 0.0090

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

II
III
IV

0.0095
0.0103
0.0094

0.0096
0.0090
0.0097

0.0097
0.0096
0.0098

0.0105
0.0099
0.0104

0.0085 0.0098
0.0094 0.0096
0.0088 0.0097

0.0094
0.0101
0.0099

0.0095
0.0096
0.0095

0.0099
0.0092
0.0095

Lampiran 6. Data Hasil Pengukuran Absorbansi besi ( Fe ) pada Sampel Air Hasil
Olahan Depot Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan,
dengan destruksi HNO3
Waktu
Pengambilan
I
II
III
IV

1
0.0099
0.0108
0.0105
0.0091

Sampel I
Ulangan
2
0.0092
0.0084
0.0090
0.0098

3
0.0097
0.0094
0.0095
0.0097

Absorbansi besi ( Fe )
Sampel II
Ulangan
1
2
3
0.0100 0.0093 0.0095
0.0108 0.0104 0.0074
0.0115 0.0082 0.0093
0.0095 0.0096 0.0095

Sampel III
Ulangan
1
2
3
0.0089 0.0072 0.0127
0.0108 0.0084 0.0094
0.0095 0.0090 0.0105
0.0092 0.0096 0.0098

Data Hasil Pengukuran Absorbansi seng ( Zn ) pada Sampel Air Baku dari tempat
pengisian air ke Tangki Mobil Pengangkut Air Minum Pegunungan Sibolangit di
Kota Medan dengan destruksi aqua regia
Waktu
Pengambilan
I
II
III
IV

1
0.0017
0.0014
0.0015
0.0016

Sampel I
Ulangan
2
0.0013
0.0016
0.0017
0.0014

3
0.0012
0.0010
0.0014
0.0018

Absorbansi seng ( Zn )
Sampel II
Ulangan
1
2
3
0.0015 0.0013 0.0014
0.0012 0.0015 0.0013
0.0015 0.0016 0.0015
0.0013 0.0019 0.0016

Sampel III
Ulangan
1
2
3
0.0011 0.0016 0.0015
0.0017 0.0013 0.0010
0.0010 0.0017 0.0019
0.0009 0.0019 0.0020

Data Hasil Pengukuran Absorbansi seng ( Zn ) pada Sampel Air Baku dari Tangki
Mobil Pengangkut Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan
destruksi aqua regia

Waktu
Pengambilan
1

Sampel I
Ulangan
2

Absorbansi seng ( Zn )
Sampel II
Ulangan
1
2
3

Sampel III
Ulangan
2

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

0.0014 0.0021 0.0010 0.0018 0.0017 0.0010 0.0015 0.0014


0.0010 0.0013 0.0018 0.0015 0.0014 0.0012 0.0010 0.0016
0.0012 0.0019 0.0015 0.0010 0.0019 0.0017 0.0011 0.0016
0.0016 0.0014 0.0018 0.0025 0.0011 0.0012 0.0012 0.0014
Lampiran 7. Data Hasil Pengukuran Absorbansi seng ( Zn ) pada Sampel Air Hasil
Olahan Depot Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan
dengan destruksi aqua regia
I
II
III
IV

Waktu
Pengambilan
I
II
III
IV

1
0.0019
0.0010
0.0018
0.0020

Sampel I
Ulangan
2
0.0012
0.0013
0.0011
0.0010

3
0.0015
0.0018
0.0016
0.0014

Absorbansi seng ( Zn )
Sampel II
Ulangan
1
2
3
0.0017 0.0013 0.0016
0.0008 0.0013 0.0020
0.0017 0.0010 0.0018
0.0019 0.0012 0.0013

0.0016
0.0015
0.0019
0.0022

Sampel III
Ulangan
1
2
3
0.0021 0.0011 0.0014
0.0018 0.0012 0.0011
0.0019 0.0013 0.0013
0.0020 0.0008 0.0016

Data Hasil Pengukuran Absorbansi besi ( Fe ) pada Sampel Air Baku dari tempat
pengisian air ke Tangki Mobil Pengangkut Air Minum Pegunungan Sibolangit di
Kota Medan dengan destruksi aqua regia
Waktu
Pengambilan
I
II
III
IV

1
0.0088
0.0083
0.0081
0.0080

Sampel I
Ulangan
2
0.0084
0.0088
0.0085
0.0084

3
0.0087
0.0089
0.0088
0.0085

Absorbansi besi ( Fe )
Sampel II
Ulangan
1
2
3
0.0078 0.0089 0.0092
0.0082 0.0090 0.0088
0.0081 0.0087 0.0086
0.0078 0.0083 0.0088

Sampel III
Ulangan
1
2
3
0.0080 0.0086 0.0093
0.0079 0.0089 0.0092
0.0078 0.0090 0.0086
0.0082 0.0084 0.0083

Data Hasil Pengukuran Absorbansi besi ( Fe ) pada Sampel Air Baku dari Tangki
Mobil Pengangkut Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan dengan
destruksi aqua regia
Waktu
Pengambilan

Sampel I
Ulangan

Absorbansi besi ( Fe )
Sampel II
Ulangan

Sampel III
Ulangan

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

I
II
III
IV
Lampiran

1
2
3
1
2
3
1
2
0.0083 0.0094 0.0083 0.0080 0.0099 0.0081 0.0081 0.0091
0.0088 0.0086 0.0087 0.0084 0.0088 0.0089 0.0092 0.0083
0.0094 0.0085 0.0090 0.0099 0.0082 0.0088 0.0104 0.0080
0.0082 0.0092 0.0086 0.0072 0.0097 0.0091 0.0091 0.0093
8. Data Hasil Pengukuran Absorbansi besi ( Fe ) pada Sampel Air Hasil
Olahan Depot Air Minum Pegunungan Sibolangit di Kota Medan
dengan destruksi aqua regia

Waktu
Pengambilan
I
II
III
IV

1
0.0085
0.0084
0.0090
0.0087

Sampel I
Ulangan
2
0.0088
0.0087
0.0086
0.0090

3
0.0087
0.0090
0.0085
0.0083

Absorbansi besi ( Fe )
Sampel II
Ulangan
1
2
3
0.0080 0.0078 0.0102
0.0074 0.0082 0.0095
0.0085 0.0089 0.0087
0.0081 0.0093 0.0086

3
0.0088
0.0086
0.0085
0.0076

Sampel III
Ulangan
1
2
3
0.0075 0.0096 0.0089
0.0085 0.0085 0.0091
0.0080 0.0078 0.0103
0.0084 0.0091 0.0085

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Lampiran 9. Rancangan Acak Lengkap Konsentrasi seng ( Zn ) dalam sample Air


Minum Isi Ulang dengan perlakuan larutan asam nitrat (HNO3) pekat
Penganbilan Sampel

Ulangan

Total (y,j)

0.2829
0.2936
0.3378
0.2829

0.3378
0.3188
0.3378
0.2936

0.3314
0.3378
0.3125
0.2936

0.9521

Total (yi.)

1.1972

1.288

1.2753

3.7605

Rata-Rata

0.2993

0.322

0.318825

0.940125

1
2
3
4

0.9502
0.9881
0.8701

Keterangan ; A = Sampel Air Baku dari Tempat Pengisian Air ke tangki mobil di
daerah Sibolangit
B = Sampel Air Baku dari Tangki Mobil Pengangkut Air Minum Saat
Pengisian pada Tangki Depot Air Minum di Kota Medan
C = Sampel Air Hasil Pengolahan Depot Air Minum di Kota Medan
Daftar Sidik Ragam
Sumber
Keragaman

DB

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah

Hitung

0,05

0,01

0.9311

3,24

5,29

Lokasi Penggambilan

0.0876

0.0438

Galat

0.2823

0.04705

Total

F Tabel

P
> 0,05

0,19466
Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)

Lokasi

Rataan

Y1 - yi

Y2 - yi

Y3 - yi

Signifikan

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Pengambilan
C

0,322

0,31883

0,003175

0,31303

0,008975

0,0058

0,05

0,01

Lampiran 10. Rancangan Acak Lengkap Konsentrasi seng ( Zn ) dalam sample Air
Minum Isi Ulang dengan perlakuan larutan aqua regia
Penganbilan Sampel

Ulangan

Total

0.2557
0.2431
0.2809
0.2936

0.2746
0.2494
0.2809
0.2936

0.2809
0.2494
0.2746
0.2683

Total (yi.)

1.0733

1.0985

1.0732

3.245

Rata-Rata

0.268325

0.274625

0.2683

0.81125

1
2
3
4

0.8112
0.7419
0.8364
0.8555

Daftar Sidik Ragam


Sumber

DB

Keragaman

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah

Hitung

0,05

0,01

0.1002

3,24

5,29

Lokasi Penggambilan

0.00011

5E-05

Galat

0.00318

0.0005

Total

0.00329

F Tabel

> 0,05

Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)


Lokasi

Rataan

Y1 - yi

Y2 - yi

Y3 - yi

Signifikan

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Pengambilan
C

0,322

0,31883

0,003175

0,31303

0,008975

0,0058

0,05

0,01

Lampiran 11. Rancangan Acak Lengkap Konsentrasi besi ( Fe ) dalam sample Air
Minum Isi Ulang dengan perlakuan larutan asam nitrat (HNO3)
pekat
Waktu Penganbilan Sampel

Ulangan

Total

0.0773

0.0780

0.0787

0.076

0.0787

0.0773

0.0719

0.0794

0.0801

0.0794

0.0794

0.0821

0.234

0.232
0.2314

0.2409

4
Total

0.3046

0.3155

0.3182

0.9383

rata-rata

0.07615

0.078875

0.07955

0.2346

Daftar Sidik Ragam


Sumber
Keragaman

DB

Jumlah
Kuadrat

Kuadrat
Tengah

Lokasi Penggambilan

2.6E-05

1E-05

Galat

4.4E-05

7E-06

Total

7E-05

F
Hitung
1,7713

F Tabel
0,05 0,01
3,24

5,29

P
> 0,05

Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)


Lokasi

Rataan

Y1 - yi

Y2 - yi

Y3 - yi

Signifikan

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Pengambilan
C

0.07955

0.07888

0.000675

0.07615

0.0034

0.002725

0,05

0,01

Lampiran 12. Rancangan Acak Lengkap Konsentrasi besi ( Fe ) dalam sample Air
Minum Isi Ulang dengan perlakuan larutan aqua regia
Waktu Penganbilan Sampel

Ulangan

Total

0.0591

0.0598

0.0598

0.1787

0.0598

0.0604

0.0604

0.0557

0.0659

0.0604

0.0523

0.0598

0.0598

0.1806
0.182

0.1719

4
Total
rata-rata

0.2269

0.2459

0.2404

0.7132

0.056725

0.061475

0.0601

0.1783

Daftar Sidik Ragam


Sumber

DB

Keragaman

Jumlah

Kuadrat
Tengah
2E-05
1E-05

Lokasi Penggambilan

Kuadrat
4.8E-05

Galat

6.2E-05

Total

0.00011

F
Hitung
2.2976

F Tabel
0,05
3,24

0,01
5,29 > 0,05

Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Lokasi

Rataan

Y1 - yi

Y2 - yi

Signifikan

Y3 - yi

Pengambilan
B

0.0615

0.0601

0.001375

0.0567

0.00475

0.003375

0,05

0,01

Lampiran 13. Rancangan Acak Lengkap Rata Rata Kandungan seng ( Zn ) dalam
Sampel Air Minum Isi Ulang

Perlakuan

Ulangan

Total

HNO

aqua regia

0,2993

0,2683

0,5676

0,3220

0,2746

0,5966

0,3188

0,2683

0,5871

Total

0,9401

0,8112

1,7513

Rata-Rata

0,3134

0,2704

0,2919

Daftar Sidik Ragam


Sumber

DB

Keragaman

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah

Hitung

0,05

0,01

0,0028 33,771

3,24

5,29

Lokasi Penggambilan

0,00277

Galat

0,00033

Total

0,0031

F Tabel

< 0,01

0,00008

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)


Lokasi

Rataan

Y1 - yi

Y2 - yi

Y3 - yi

Pengambilan
A

0,3133

0,2704

0,0429

Signifikan
0,05

0,01

Lampiran 14 . Rancangan Acak Lengkap Rata Rata Kandungan besi ( Fe ) dalam


Sampel Air Minum Isi Ulang
Perlakuan

Ulangan

Total

HNO

aqua regia

0,0762

0,0567

0,1329

0,0789

0,0615

0,1404

0,0796

0,0601

0,1397

Total

0,2347

0,1783

0,4130

Rata-Rata

0.0782

0.0594

0.0688

Daftar Sidik Ragam


Sumber

DB

Keragaman

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah

Hitung

0,05

0,01

114.01

3,24

5,29

Lokasi Penggambilan

0,00053

0.00053

Galat

0,000019

0,0000047

Total

0,00055

F Tabel

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

P
<
0.01

Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)


Lokasi

Rataan

Y1 - yi

Y2 - yi

Y3 - yi

Pengambilan
A

0.0782

0.0594

0.0188

Signifikan
0,05

0,01

Kumpulan Kacaribu : Kandungan Kadar Seng (Zn) Dan Besi (Fe) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum, 2008
USU e-Repository 2008

Anda mungkin juga menyukai