peningkatan
aliran
darah
dan
penyumbatan
lokal
Pada bentuk akut, inflamasi ditandai oleh tanda klasik, yaitu nyeri (dolor),
panas (kalor), kemerahan (rubor), bengkak (tumor), dan hilangnya fungsi
(function laesa). Secara histologis, menyangkut rangkaian kejadian yang rumit,
mencakup dilatasi arteriol, kapiler, dan venula, disertai peningkatan permeabilitas
dan aliran darah; eksudasi cairan, termasuk protein plasma; dan migrasi leukositik
ke dalam fokus peradangan. (Kumala et al., 1998; Spector, 1993)
Tanda-tanda kardinal inflamasi:
1. Kemerahan(Rubor)
Rubor atau kemerahan merupakan hal pertama yang terlihat di daerah
yang mengalami peradangan. Saat reaksi peradangan timbul, terjadi
pelebaran arteriola yang mensuplai darah ke daerah peradangan. Dengan
demikian, lebih banyak darah mengalir ke mikrosirkulasi lokal dan kapiler
meregang dengan cepat terisi penuh dengan darah. Keadaan ini disebut
hiperemia atau kongesti, menyebabkan warna merah lokal karena
peradangan akut. Timbulnya hiperemia pada permulaan reaksi peradangan
diatur oleh tubuh baik secara neurogenik maupun secara kimia, melalui
pengeluaran zat seperti histamine. (Abrams, 1995; Rukmono, 1973)
2. Panas (Kalor)
Kalor atau panas terjadi bersamaan dengan kemerahan dari reaksi
peradangan hanya terjadi pada permukaan tubuh, yang dalam keadaan
normal lebih rendah dari 37oC yaitu suhu di dalam tubuh. Daerah
peradangan pada kulit menjadi lebih panas dari sekelilingnya sebab darah
disalurkan tubuh ke permukaan daerah yang inflamasi lebih banyak
daripada yang disalurkan ke daerah normal. Fenomena panas lokal ini tidak
terlihat pada daerah yang terkena radang jauh di dalam tubuh, karena
jaringan-jaringan tersebut sudah mempunyai suhu ini 37 oC, hiperemia lokal
tidak menimbulkan perubahan suhu. (Abrams, 1995; Rukmono, 1973)
3. Nyeri (Dolor)
Dolor atau rasa sakit dari reaksi peradangan dapat dihasilkan dari
berbagai cara. Perubahan pH lokal atau konsentrasi lokal ion-ion tertentu
dapat merangsang ujung-ujung saraf. Pengeluaran zat seperti histamine atau
zat bioaktif lainnya dapat merangsang saraf. Rasa sakit disebabkan pula oleh