2010 36. Edema Yg Terjadi PD Kasus Ini Karena A. Hipovolemia B. Hipervolemi C. Dehidrasi D. Deplesi (Berkurangnya Cairan Ekstraseluler) Pembahasan
2010 36. Edema Yg Terjadi PD Kasus Ini Karena A. Hipovolemia B. Hipervolemi C. Dehidrasi D. Deplesi (Berkurangnya Cairan Ekstraseluler) Pembahasan
Padaumumnyaedemaberartipengumpulancairanberlebihanpadaselaselajaringan
atau rongga tubuh. Secara garis besar cairan edema ini dapat dikelompokkan menjadi
edemaperadanganataueksudatdanedemanonradangatautransudat.
Secaraumumedemanonradangakanterjadipadakeadaankeadaansebagaiberikut:
1.Peningkatantekananhidrostatik
2.Penurunantekananonkotikplasma
3.Obstruksisaluranlimfe.
4.Peningkatanpermeabilitaskapiler.
Edemaradangdisebabkanolehpeningkatanpermeabilitaskapiler. Tekanankoloid
osmotik plasma juga dapat berkurang pada sindroma nefrotik. Pada sindroma
nefrotik,ginjalmengalami kebocoransehinggaalbuminyangdalamkeadaannormal
tidakdapatdiekskresiolehginjal, padasindromanefrotikakanterbuangbersamaurin.
Akibatnyakandunganalbumindidalamplasmaakanberkurangsehinggaterjadipenurunan
tekanan koloid osmotik plasma. Hal ini menyebabkan timbulnya edema. Tekanan
hidrostatikkapilerdapatmeningkatpadahambatanalirandarahvenasepertiyang
terjadipadagagaljantungkongestif.Padagagaljantungkongestif,tekanandarahvena
meningkatyangakandiikutidenganpeningkatantekananhidrostatikkapiler.Cairanakan
didorong dari plasma keruang interstitial sehingga cairan akan tertimbun dijaringan
interstitialmakaterjadilahedema.
GagalGinjal:edemadisebabkanolehrendahnyakadaralbuminserum(sindrom
nefrotik,di mana urin berbusa dan mengandung 34 + protein pada tes dipstick)
atauketidakmampuan mengeksresikan cairan (sindrom nefritik, berhubungan
dengan hipertensi dan rendahnya output urin). Tes yang perlu dilakukan untuk
konfirmasi adalah pengukuran kadar albumin serum (biasanya < 30g/dL), protein urin
(biasanya>4g/24jam),dankreatininsertaureumserum
Sumber:http://
fk.uho.ac.id/dokumenhpeq/modul/modul-Bengkak.pdf
Peningkatantekananhidrostatikbisaterjadiakibatketidakmampuanginjaldalam
menyekresikancairankarenaGFRyangmenurun(padasindromanefiritik),sehingga
cairandalamtubuhmeningkatatauhipervolemia.
37. The most common etiology of cystitis
a. Clamydia
b. Candida
c. S.aureus
d. E.coli
Pembahasan:
Walaupun cara ini tidak dianjurkan dalam pemeriksaan rutin tetapi diperbolehkan pada
pasien yang tidak sadar (koma).
3. Urine midstream (clean catch)
Pada pasien yang dapat berkemih sendiri, cara inilah yang dianjurkan.
Sumber:
http://americanpregnancy.org/prenatal-testing/urine-test/
Modul praktikum mikrobiologi blok 18
39. Quantitative... Isolated... In UTI
is..
a. 10.000
b. 50.000
c. 100.000
d. None
Pembahasan:
UTI = Urinary Tract Infection = ISK
The diagnosis of UTI was once based on a quantitative urine culture yielding greater than
100,000 colony-forming units (CFU) of bacteria per milliliter of urine, which was termed
significant bacteriuria.
Sumber:
http://www.aafp.org/afp/1999/0301/p1225.html
40. HUS is complication of e.coli , included in
a. EPEC
b. EIEC
c. EHEC
d. ETEC
Pembahasan:
HUS = Hemolytic-Uremic Syndrome = SHU
Sindrom hemolitik uremik (SHU) merupakan sindrom klinik yang ditandai dengan trias
gejala: Anemia hemolitik mikroangiopati, trombositopenia dan gagal ginjal.
Gejala predormal SHU salah satunya adalah diare baik dengan atau tanpa darah. Gejala
ini dihubungkan dengan infeksi mikroorganisme yang tergolong Shiga-like toxin-producing
organism seperti Shigela dan Escherichia coli. Beberapa strain E. coli memproduksi
enterotoksin dan sitotoksin. Verotoxin atau Verocytotoxin adalah sitotoksin yang dapat
membunuh sel vero secara in vitro. Verotoxin-1 dan verotoxin-2 tergolong Shiga serupa
dengan shiga-toxin. Kuman E. coli yang menghasilkan toxin ini disebut cytotoxinproducing