Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN PENGELOLAAN AIR BERSIH, PEMANENAN

AIR HUJAN, DAN REKOMENDASI PENGELOLAAN IPAL KOMUNAL


SEKITAR SUNGAI CODE (KAMPUNG JETISHARJO KELURAHAN
COKRODININGRATAN)

Oleh :
Eko Susanto 15/389601/PMU/08560
Selvya
Angga

PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN


SEKOLAH PASCASARJANA S2 ILMU
LINGKUNGAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Sungai Code Termasuk 3 Sungai Yang Alirannya


Terdapat di Yogyakarta Selain Sungai Gajah
Wong dan Sungai Winongo
Dahulu penduduk sekitar kali Code banyak menggantungkan
hidup dari sungai ini
Diantara mereka bekerja sebagai nelayan sungai, mencari ikan
dan udang untuk dijual
Sebagian yang lain bekerja sebagai penatu, memcuci pakaian dan
menjemurnya di bebatuan pinggir sungai
Ada juga yang membudidayakan tanaman kangkung dan kolam
ikan di pinggir sungai
Seiring dengan kerusakan lingkungan sungai keadaan seperti itu
sudah jarang kita jumpai lagi

KONDISI UMUM
Sungai Code termasuk dalam wilayah kampung Jetisharjo, Kel.
Cokrodiningratan
Mata pencaharian masyarakat bermacam-macam mayoritas bekerja di
sektor informal
Disekitar sungai ada yang membuka usaha warung makan, loundry,
angkringan dan servis elektronik
Kondisi sosial ekonomi bervariasi dari rendah hingga tinggi
Pemukiman Cenderung Padat
Kondisi rumah ada yang permanen dan semi permanen
Ruang terbuka hijau sedikit
Sanitasi di Pemukiman Sungai Code belum sepenuhnya dikelola
Masyarakat sering bergotong royong membangun sarana dan prasarana
kampung

Kepadatan Penduduk
Kampung ini memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi, yang diukur
dengan rasio antara jumlah penduduk dengan luas wilayah. Wilayah seluas
5,31 Ha ini didiami oleh 3.229 orang penduduk.
Kepadatan penduduk disebabkan oleh banyaknya rumah yang dihuni lebih
dari satu keluarga
Banyak warga yang setelah menikah tidak tinggal terpisah namun tetap
hidup bersama orang tuanya
Kampung ini tumbuh tanpa adanya pengaturan atau acuan tata ruang
tertentu.
Setiap lahan kosong akan segera didirikan rumah tanpa ada perencannan
yang baik

Ruang Publik & RTH


Kampung ini hanya memiliki sedikit lahan kosong yang dapat dijadikan
taman tetapi terbatasnya ruang terbuka hijau tidak membatasi interkasi
mereka
Suasana kekeluargaan terlihat di beberapa pekarangan rumah yang memang
terdapat kursi untuk bersantai
Suasana kampung cukup sejuk dengan banyak tanaman di pekarangan
rumah
Meskipun padat, dikampung ini tetap kita temukan kesan hijau dari
tanaman di pekarangan sehingga dapat mengurangi polusi, panas, dan
mendapatkan udara yang segar
Perkembangan kota menyebabkan tingginya pertambahan jumlah penduduk
di kawasan sempadan Sungai Code

Pemerti Kali Code


Dalam penataan dan sebagai agen kontrol sosial dalam pola kehidupan masyarakat
kampung Code dibentuk sebuah lembaga atau organisasi Pemerti Kali Code
Lembaga ini berperan sebagai wadah untuk urun rembug bersama
Pemerti Kali Code dengan berbagai upaya telah hadir sebagai jawaban atas berbagai
persoalan terkait kehidupan sosial dan ekonomi warga kampung Code
Program perbaikan lingkungan yang dikelola oleh pemerintah seperti Program
Perbaikan Rumah dan Pemukiman (P2P) dan Proyek Peningkatan Prasarana dan
Prasarana Pemukiman (P3P) juga telah dilaksanakan dengan fokus perbaikan
infrastruktur kampung perkotaan

Gambaran Umum Kampung Kali Code

Pengambilan Mata Air Tanah

Beberapa mata air tanah diambil dan ditampung


Disalurkan melalui pipa dipompa ke underground
Reservoir

Torn/Bak Penampungan

Toren Penampungan air


Dari mata air
dikumpulkan selain
melalui under ground
reservoir juga melalui
torn penampungan

Proses Disinfektasi

Injeksi larutan disinfektan


Proses desinfeksi yang akan digunakan adalah proses klorinasi

Desinfeksi
Desinfeksi adalah usaha untuk mematikan mikroorganisme
Terutama ditujukan kepada yang patogen, misalnya mikroba E. coli
Desinfektan yang sering digunakan adalah kaporit, gas klor dan sinar
ultra violet
Dalam instalasi ini digunakan proses klorinasi dengan injeksi larutan
klor
Proses ini berfungsi untuk ; Menghilangkan bau , Mematikan alga,
dan membunuh organisme yang bersifat patogen

Ground Reservoir dan Tower Reservoir

Penampungan sebelum
didistribusikan
Dari ground reservoir dipompa ke

Proses Filtrasi

Terdapat juga proses


filtrasi menggunakan
sistem RO
Dari hasil RO air bersih
tersebut sebenarnya
sudah layak untuk
langsung dikonsumsi

Distribusi ke Masyarakat

Distribusi dilakukan secara grafitasi


Masing-masing rumah tangga dipasang
meter air

Pengelolaan dan Kendala

Instalasi Air Bersih Tirta Kencana mampu melayani sekitar 100 KK


Pengelolaan dilakukan dengan cara swadaya masyarakat
Masing-masing rumah tangga membayar iuran maksimal 15 rb perbulan
untuk biaya operasional dan membayar listrik
Kendala yang terkadang dihadapi karena manajemen dilakukan secara
swadaya ada beberapa masyarakat yang tidak ikut membantu

KONSEP ZERO RUN-OFF


PADA WILAYAH KALI CODE

Konsep zero run of yaitu suatu konsep di mana suatu area


mampu secara mandiri menyerap air buangan tanpa
mengalirkannya ke luar site.

Peningkatan efektifitas penyerapan air bisa dibantu


dengan pemanen air hujan, biopori dan sumur resapan.

Di sisi lain hardscapenya itu sendiri disarankan memakai


material dengan zero run-of, artinya material yang secara
mandiri mampu menyerap air tanpa mengalirkan ke area
lain.

contoh material yang diharapkan mampu berfungsi


sebagai material dengan zero run-off adalah seperti paving
block dan grassblock.

Anda mungkin juga menyukai