Anda di halaman 1dari 51

Tremor merupakan suatu gerakan yang tidak dikehendaki dan tidak bertujuan yang terdiri

atas satu serigerakan bolak-balik secara ritmik sebagai manifestasi kontraksi berselingan
kelompok otot yangfungsinya berlawanan. Istilah awam yang terkenal adalah
gemetar.Klasifikasi tremor dapat dibuat menurut frekuensi tremor (tremor cepat/ lambat),
menurutamplitudonya (tremor halus/kasar), menurut sikap bagian tubuh yang
memperlihatkan tremor (tremorpostural/statik/intensional), dan seterusnya. Tetapi pembagian
tremor dengan tujuan praktik klinikadalah sesuai dengan klasifikasi tremor menurut kausanya
meliputi tremor fisiologis, tremor esensialheredofamilial, tremor penyakit Parkinson, tremor
iatrogenik, dan tremor metabolik.Tremor fisiologisSetiap orang sehat akan menunjukkan
tremor sewaktu melakukan gerakan tangkas secant lambat sekalimisalnya menulis lambat,
melakukan operasi dimana pembedahan halus harus dilakukan, dansebagainya. Tremor
tersebut adalah fisiologis. Juga akan timbul tremor pada setiap orang, bilamanasuatu anggota
gerak di tempatkan dalam posisi yang canggung. Tremor tersebut biasanya pada jari-jaridan
tangan dan berfrekuensi 8-12 detik. Tremor yang jelas pada orang-orang sehat dan yang
timbulkarena ketegangan, keletihan, arau kerakutan/kegelisahan menu pakan tremor
fisiologis yangberlebihan.Tremor esensial heredofamilialTremor tersebut di atas biasanya
ditemukan pada lengan saja. Tetapi bibir, lidah, kepala, dan rahangbawah dapat menunjukkan
tremor juga. Karena gemetaran di lidah, rahang bawah, dan juga otot-ototpita suara, maka
tidak jarang penderita tidak dapat berbicara secara artikular, sehingga kurang
dapatdimengerti. Frekuensi tremor ini ialah 8-12 kali per detik, berlangsung terus-menerus
pada saatmelakukan gerakan tangkas (action tremor arau tremor intensional) dan hilang
dalam sikap istirahat.Tremor esensial dapat timbul pada bayi, tetapi jarang pada dewasa muda
dan tua (tremor senilis).Faktor herediternya adalah dominan dan autosom. Pada orang dewasa
muda dan lansia, tremor esensialbertambah hehat karena keadaan emosional, iklim dingin,
minum kopi, dan merokok. Namun demikian,beherapa penderita dapat memberitahukan
bahwa minum sedikit anggur, Whisky, atau arak dapatmengurangi tremor esensial dan hal ini
masih tidak diketahui secara jelas.Tremor penyakit ParkinsonTremor pada penyakit
Parkinson memperlihatkan sifat-sifat yang khas. Tremornya adalah terutamatremor sewaktu
istirahat, hilang sama sekali kalau hendak melakukan gerakan tangkas, tempi timbulkern bali
apabila gerakan rangkas yang dilakukan mulai berhenri.Pada keadaan klien diminta untuk
menempatkan secara santai tangannya di alas paha, maka tremorlangsung bangkit. Sewaktu
tidur, tremor itu hilang dan menjadi hebat karena faktor-faktor emosi.Anggota gerak yang
tremor ialah tangan Jan jari-jari. Frekuensi tremor sekitar 2-7 sedetik. Tremor inimerupakan
salah satu gejala khas dari penyakit Parkinson.Tremor iatrogenikTremor dapat timbul karena
obat atau karena faktor kepribadian dad klien. Banyak klien menyatakan
tidak kuat untuk disuntik. Bilamana Mien setengah dipaksa untuk menerima suntikan, tremor,
danpalpitasi dapat bangkit akibat takut.Obat yang menimbulkan palpitasi sering juga
menimbulkan tremor. Ephinephrine, adrenalin, kafein,prostigmin, dan banyak obat-obat
lainnya menimbulkan tremor kasar yang jelas.Tremor metabolikTremor metabolik merupakan
tremor yang timbul akibat zat-zat metabolik yang bersifat kolinergik.Gejala yang umum ialah
tremor halus pada falang-falang jari tangan karena hipertiroidismus. Tremorhalus pada
kelopak mata yang tampak kalau kedua mata ditutup dikenal sebagai tanda Rosenbach,
yangsering dijumpai pada hipertiroidismus dan histeria. Tremor pada kegagalan hepatik
adalah kasar, dimana terutama tangan bergerak dorsofieksi dan volarfleksi secara berselingan
di sendi pergelangantangan, bagaikan melakukan gerakan menepuk-nepuk paha dan sering
disebut flapping tremor.Cara memeriksanya ialah kedua lengan klien diluruskan. Tremor
yang timbul karena keletihan araukelemahan pasca-penyakit infeksi, seperti variola, varisela,

demam tifoid, ensefalitis, sindrom Guillain- Bare menyerupai tremor fisiologis. Lauda
tremor ini sedikit kasar dan semakin jelas pada saat melakukan gerakan atau aktivitas yang
memerlukan tenaga.TREMOR atau gemeteran adalah suatu keadaan yang wajar dijumpai
pada masyarakat atu orang lanjutusia (lansia). Beberapa peneliti telah menegaskan bahwa
tremor hendaknya tidak dijadikan sebagaigambaran normal dari proses penuaan. Gambaran
ini dapat pula dijumpai pada populasi secara umum,walaupun angka prevalensi dapat
berbeda.Tremor adalah serentetan gerakan involunter, ritmis, berupa getaran yang timbul
karena berkontraksidan berelaksasinya otot-otot yang berlawanan secara bergantian dan
berulang-ulang. Tremor dapatterjadi karena adanya gangguan persarafan yang menuju ke
otot. Keadaan ini dapat melibatkan satuatau lebih bagian tubuh, seperti pada tangan, lengan,
kepala, tungkai kaki atau tubuh.Karakteristik lainnya, seseorang yang mengalami tremor akan
kesulitan dalam menulis ataumenggambar, bermasalah dalam memegang atau mengontrol
penggunaan alat-alat makan danterkadang bersuara gemetar. Keadaan ini dipicu dan
diperberat oleh stres emosional dan keletihan fisik.Selain itu dapat juga disebabkan oleh
posisi tubuh atau gerakan tertentu. Tremor dapat terjadi padaberbagai tingkatan usia, tetapi
paling sering pada usia pertengahan dan lansia -- pria maupun wanita.Sifat dan
KlasifikasiTremor dapat bersifat fisiologis (normal) maupun patologis (abnormal). Tremor
fisiologis menunjukkan hal itu merupakan gejala normal, dijumpai pada semua kelompok
otot dan menetap dalam keadaanterjaga maupun pada beberapa fase tidur. Tremor ini
didapatkan bila anggota gerak ditempatkan padaposisi yang sulit atau bila orang melakukan
suatu gerakan yang disadari dengan sangat lambat.Tremor yang terlihat pada orang yang
sedang marah atau ketakutan merupakan aksentuasi. Kelelahanfisik, hipoglikemia,
hipertiroidism, keracunan logam berat, peminum alkohol dan demam dapat
jugamenyebabkan timbulnya tremor fisiologis. Keadaan ini tidak disebabkan oleh penyakit
neurologis,namun sebagai reaksi terhadap penggunaan berbagai obat-obat stimulan,
kecanduan alkohol ataukondisi medis yang telah disebutkan. Tremor ini akan membaik jika
faktor penyebabnya tertangani.Beberapa jenis tremor abnormal seperti tremor akibat kelainan
metabolik yang berhubungan dengantremor postural atau tremor pada saat beraktivitas,
tremor familial, merupakan variasi atau peningkatandari tremor fisiologis yang kemudian
memiliki makna klinis. Tremor patologis diartikan dalampenggunaan klinik, terutama ketika
mengenai bagian distal anggota gerak (terutama jari-jari dantangan), kepala, lidah atau
rahang dan hanya dijumpai pada saat penderita terjaga.Pengelompokan tremor berdasarkan
kecepatan dan irama gerakannya, di mana dan seberapa seringterjadi serta beratnya:, sbb. :1.
Tremor aksi, terjadi ketika otot dalam keadaan aktif.2. Tremor istirahat, terjadi ketika otot
sedang beristirahat. Meskipun penderita sedang beristirahat total,lengan atau tungkainya bisa
terus bergemetar. Tremor ini bisa merupakan pertanda dari penyakitParkinson. Pada
Parkinson, gerakan jari-jari mirip gerakan menghitung uang atau membuat pil,
semakindiperparah oleh stres dan emosi yang kuat.3. Tremor yang disengaja, terjadi jika
seseorang membuat gerakan yang disengaja. Tremor ini bisaterjadi pada orang yang memiliki
kelainan serebelum (otak kecil) atau penghubungnya. Penyebabtersering terjadinya tremor ini
adalah multiple sclerosis. Tremor yang disengaja juga bisa terjadi padapenyakit neurologis
lainnya seperti stroke atau pecandu alkohol menahun. Tremor yang disengajabiasanya
menunjukkan gerakan yang lebih lambat daripada tremor esensial serta menyebabkan
gerakanyang lebih luas dan tak beraturan.4. Tremor esensial,merupakan tremor yang biasanya
mulai timbul pada masa dewasa, yang secara perlahan menjadisemakin nyata dan tidak
memiliki penyebab yang pasti. Tremor ini biasanya bersifat ringan dan tidakmenunjukkan
adanya penyakit yang serius, tetapi bisa mengganggu, yaitu mempengaruhi tulisan
tanganpenderita atau menyebabkan kesulitan dalam menggunakan alat-alat rumah tangga.
Keadaan inidiperberat oleh stres emosional, kecemasan, kelelahan, kafein ataupun obatobatan yang diresepkandokter, sepertiobat untuk asma dan emfisema.

5. Tremor senilis, tremor esensial yang terjadi pada usia lanjut.6. Tremor familial, tremor
esensial yang terjadi di dalam satu keluarga.Dua PenyebabAda dua penyebab utama
terjadinya gejala tremor patologis pada lansia, yaitu tremor esensial danpenyakit Parkinson.
Tremor esensial maupun penyakit Parkinson tidak spesifik berkaitan dengan lansia,tetapi
prevalensi keduannya meningkat bersamaan dengan bertambahnya usia.Walaupun tremor
bukan merupakan gambaran "normal" lansia, namun frekuensi timbulnya tremorpatologis
sangat meningkat pada usia di atas 60 tahun dan tremor esensial dijumpai sebanyak 12-15
kalilebih banyak dibandingkan penyakit Parkinson.Diagnosis tremor esensial ditegakkan jika
tidak dijumpai adanya tanda-tanda neurologis lain yang nyata(membedakan dengan penyakit
Parkinson), gangguan metabolik (misalnya disfungsi tiroid) atau adanyazat farmakologik
yang dapat menimbulkan tremor. Etiologi tremor esensial hingga saat ini tidakdiketahui.
Faktor genetik diketahui punya peranan penting, hampir 40% penderita melaporkan
adanyariwayat keluarga. Sering mengenai tangan, walaupun kepala juga dapat terkena dan
jarang mengenaitungkai, dagu, bibir, kelopak mata dan suara.Sangat penting untuk
membedakan antara tremor esensial dengan penyakit Parkinson, karenamenyangkut
pengelolaan dan pengobatan selanjutnya. Tidak jarang, penderita tremor esensial padalansia
didiagnosis sebagai penderita Parkinson dan langsung diobati dengan obat-obat Parkinson.
Salahsatu tanda untuk membedakan satu dengan lainnya adalah bahwa pada penyakit
Parkinson, tremorumumnya timbul unilateral (pada satu sisi), sedangkan pada tremor
esensial, pada awalnya, tremorbersifat unilateral tetapi segera meluas dengan cepat menjadi
bilateral (kedua sisi).Pengobatannya pun menjadi berbeda. Walaupun tidak memberikan hasil
yang memuaskan, terapimedikamentosa untuk tremor esensial dapat menggunakan beta
blocker (propranolol, metoprolol,nadolol) dan obat anti kejang (primidone). Sedangkan untuk
Parkinsonian, tremor diobati denganlevodopa atau dopamine-like drugs seperti pergolide
mesylate, bromocriptine mesylate dan ropinirole.Selain itu dapat juga menggunakan
amantadine hydrochloride dan obat antikolinergik.Tidak lapar, tidak juga kecapekan, tapi
tangan gemetar? Buyutan? Masih muda buyutan? Kalau bukan,kenapa tidak bisa ditahan?
Jadi apa! Keluhan tangan seperti itu lazimnya disebut tremor atau buyutan.
TREMOR adalah suatu gerakan gemetar yang berirama dan tidak terkendali karena otot
berkontraksidan berelaksasi secara berulang-ulang yang terjadi karena adanya gangguan
persyarafan yang menujuke otot yang terkena.Setiap orang bisa mengalami tremor pada
tingkatan tertentu yang disebut tremor fisiologis meskipunkadang sangat ringan sehingga
tidak dihiraukan. Kalau gemetarnya ringan, pasien biasanya tidakmempermasalahkan. Tetapi
bagi mereka yang pekerjaannya memerlukan kecermatan misalnya tukangservis jam atau ahli
bedah, gemetar ringan saja bisa jadi masalah.Tremor dikelompokkan berdasarkan kecepatan
dan irama kecepatannya, dimana dan seberapa seringterjadi serta beratnya. Secara garis besar
tremor dapat dibagi menjadi tiga jenis:Resting tremor, tremor saat istirahat. Terjadi saat
bagian tubuh diam. Kondisi ini biasanya ditandaigemetar nyata di ujung tangan, kaki, kadang
juga otot rahang. Tremor ini juga berupa gerakan leher kedepan atau ke samping, atau mulut
mungkin tampak seperti selalu mengunyah sehingga disebut RabbitSyndrome. Tremor ini
bisa merupakan pertanda dari penyakit Parkinson, yang biasa dialami orang tuaakibat
kerusakan substansia nigra di otak. Kondisi ini juga ditandai kekakuan anggota tubuh. Jalan
tidakbisa cepat atau menyeret. Orang muda pemakai heroin suntik bisa juga mengalami
tremor sepertiparkinson ini yang disebabkan zat MPTP (Methyl phenyl tetrahydro pyridin)
yang dipakai sebagai pelarutheroin. Yang harus diwaspadai, MPTP ini juga bisa ditemukan
pada obat nyamuk semprot. Ada jugaresting tremor akibat obat yang terjadi mendadak karena

ada riwayat pemakaian obat tertentu misalnyahaloperidol atau obat anti muntah misalnya
metoclopramid.Postural tremor, tremor saat posisi tertentu. Penyebabnya bermacam-macam,
dari tremor fisiologisakibat kelelahan setelah membawa beban berat, tremor patologik akibat
penyakit gondok, keracunanmineral tembaga hingga tremor yang belum jelas penyebabnya,
yang lazim disebut Benigna EssensialTremor atau Tremor Esensial Jinak. Tremor esensial
jinak biasanya sering ditemui pada orang muda.Meski disebut tremor jinak bukan berarti
kondisi ini tidak akan mengganggu. Disebut jinak karenaperkembangannya lambat tapi lamalama akan semakin berat.Intension Tremor, tremor yang terjadi saat melakukan gerakan
mengambil bolpoin. Misalnya tremormembuat bolpoin menjadi tidak bisa disentuh. Gerakan
tangan menjadi melenceng terus. Penyebabtremor ini gangguan pada cerebellum atau otak
kecil. Yang mengganggu pada pasien tremor ini biasanya justru bukan tremornya. Yang lebih
sering dikeluhkan justru jalan sempoyongan yang menyertaigangguan otak kecil.Gejala
Tremor bisa timbul sekali-sekali, untuk sementara waktu atau hilang timbul; dengan
kecepatansekitar 6-10 tremor/detik. Tremor bisa terjadi pada otot kepala, tangan, lengan,
kelopak mata, dan otot lainnya. Tetapi jarang mengenai bagian tubuh lainnya. Tremor bisa
terjadi pada salah satu maupunkedua sisi tubuh. Sisi yang tremor bisa terdengar bergetar,
kepala mengangguk angguk, tremor hilang jika penderita tidur.
Diagnosa
Pemeriksaan yang dilakukan tergantung kepada penyebab yang dicurigai.
Pengobatan
Jika sifatnya ringan dan tidak mengganggu kegiatan sehari-hari, biasanya tidak diperlukan
pengobatan.Pengobatan tremor tergantung pada penyebabnya. Bila tremor pasien akibat
penyakit parkinson,misalnya: pasien perlu diterapi dengan obat anti-parkinson, L Dopa. Bila
parkinson disebabkan obattertentu, penanganannya jelas dengan menghentikan obat tersebut.
Untuk tremor ini tingkatkesembuhannya tinggi asal penyebabnya bisa dihilangkan.
Sedangkan tremor esensial jinak, obat yangbiasa dipakai obat golongan beta adrenergic
bloker preparat propanolol (yang biasa dipakai untukpengobatan hipertensi). Obat golongan
ini tidak bisa diberikan pada pasien yang mengidap asmabronkiale atau gagal jantung. Bagi
penderita tremor esensial jinak yang juga mengidap asma yang bolehdipakai adalah obat anti
kejang dosis rendah misalnya pyrimidon, pilihan lainnya adalah antikolinergik,yakni
trihexyphenidyl. Tetapi obat ini tidak dianjurkan bagi lansia karena bisa mengganggu
aktivitassistem kolinergik (sistem saraf parasimpatis).Yang difavoritkan untuk mengatasi
tremor adalah betabloker. Karena efek obat ini tergolong cepat.Bahkan penderita tremor yang
harus berpidato bisa minum obat betabloker sebelum tampil danefeknya langsung bisa
dirasakan. Kafein (di dalam kopi dan soda) dan perangsang lainnya harusdihindari, karena
bisa memperburuk keadaan tremor.

TREMOR
(Pendekatan Umum)

PENDAHULUAN
Tremor adalah gerakan osilasi ritmik, selang
seling otot agonis dan
antagonis,
sinusoidal, teratur. Kualitas ritmiknya yang membedakan tremor dengan gerakan
involunter
lainnya, dan keterlibatan otot agonis dan antagonis membe
dakannya dengan klonus.
Suatu
tremor normal, atau fisiologis, sudah melekat dalam sistem motorik. Ada dalam
semua
kelompok otot yang berkontraksi dan persisten pada keadaan terjaga dan bahkan
pada fase
fase
fase tertentu dari tidur.
Merupakan gangguan gera
kan yang paling sering ditemukan,
tetapi hanya sebagian kecil yang meminta bantuan medik. Insiden dan prevalensi
tremor
meningkat seiring bertambah usia, mengenai lebih dari 4% pasien usia lebih dari 65
tahun.
Lebih dari 2/3 populasi yang mengalami tremor
pada tangan mengalami kesulitan dalam
kehidupan sehari
hari, dan menyebabkan gangguan fungsional dan sosial.
1
,2
KLASIFIKASI
Ada banyak klasifikasi tremor, sehingga menimbulkan nomenklatur yang banyak dan
membingungkan. Secara umum, tremor dibagi atas tremo
r normal (fisiol
ogis) dan abnormal
(patologik).
1
Tremor fisiologis terjadi pada semua kelompok otot saat kontraksi dalam keadaan
sadar dan dalam fase tidur pada tingkat tertentu. Getarannya tidak dapat dilihat
dengan mata,
frekuensi antara 8
13 Hz. Tremor
juga berhubungan dengan kelelahan, ketakutan, emosi,
kesadaran, rasa panas, rasa dingin, medikasi, alkohol, penggunaan obat
obatan.
1
Tremor patologis dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasi, frekuensi, amplitudo,
ritmisitas, hubungan antara keadaan ist

irahat dan pergerakan, etiologi dan berdasarkanperubahan patologik. Tremor dapat


unilateral maupun bilateral; tremor paling sering
didapatkan pada ekstremitas bagian distal jari
jari dan tangan, namun juga didapatkan pada
lengan, kaki, telapak kaki, lidah
, bibir, kelopak mata, rahang, kepala, dan meliputi seluruh
tubuh. Frekuensi tremor bisa lambat (3
5 Hz), sedang (5
8 Hz), atau cepat (9
12 Hz).
1
Amplitudo tremor bisa kasar, sedang, atau halus. Tremor bisa konstan atau
intermitten dan
ritmis atau relatif
nonritmis.
1
Tremor diklasifikasikan
berdasarkan gambaran klinis terbagi atas
1.
Tremor istirahat (resting/static tremor)
Tremor timbul pada bagian tubuh yang sepenuhnya ditopang melawan gravitasi dan
tidak ada kontraksi otot volunter. Misalnya, tangan yang
diletakkan di pangkuan.
Amplitudo meningkat selama stres atau dengan gerakan umum (berjalan), dan
berkurang dengan gerakan menunjuk sasaran (tes telunjuk hidung). Tremor istirahat
dapat ditemukan pada parkinsonism, alcohol withdrawal, tremor esensial, dan
neurosifilis.
1
2.
Tremor aksi (action tremor)
Tremor terjadi akibat kontraksi otot volunter. Tremor aksi yaitu tremor esensial,
penyakit serebellar, tremor Holmes, tremor fisiologis, obat
obatan tertentu, bisa juga
ditemukan pada Parkinsonism. Tremor aksi
dibagi atas :
a.
Tremor postural
Terjadi pada bagian tubuh yang mempertahankan posisi melawan gravitasi.
Misalnya menunjuk suatu objek, menjulurkan lidah, mengangkat kedua tangan di
sisi tubuh.
1
b.
Tremor kinetik
Terjadi pada gerakan volunter, terdiri dari :


Tr
emor intense

GENERAL APPROACH OF TREMOR


TREMOR
( PENDEKATAN UMUM )
Muhammad Akbar
Makalah dipresentasikan pada
acara
4
TH

CONGRESS OF ASIAN SOCIETY


AGAINST DEMENTIA (asad) INTERNATIONAL WORKING
GROUPS ON
DEMENTIA DRUG HARMONIZATION (IWGH), DENPASAR
BALI, INDONESIA
OCTOBER 28
TH

31TH 2010

BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF FAKULTAS


KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
201
0
SURAT KETERANGAN
Nomor :

219
/UN4.7.5.23/pp.17/2014
Yang bertanda tangan di bawah ini, Ketua Bagian Ilmu Penyakit
Saraf Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin, menerangkan bahwa :
Nama
: dr. Muhammad Akbar, Ph.D, Sp.S(K)
NIP
: 19620921
198811 1 001
Pangkat / Gol
: Pembina / IV.a
Unit Kerja
: Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK
unhas
Judul
:
GENERAL APPROACH OF TREMOR
Benar telah mempresentasikan makalah pada acara 4
TH

CONGRESS OF ASIAN
SOCIETY
AGAINST DEMENTIA (asad) INTERNATIONAL WORKING
GROUPS ON DEMENTIA
DRUG HARMONIZATION (IWGH), DENPASAR
BALI, INDONESIA OCTOBER 28
TH

31TH 2010
.
Demikian surat keterangan ini diberikan untuk digunakan
sebagaimana mestinya.
Makassar, 3 Maret
2014
Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang Akademik
Ketua Bagian Ilmu Penyakit Saraf
Sekretaris Bagian,
Prof.dr. Budu, Ph.D, Sp.M(K).,M.Med.Ed

Dr.dr. Yudy Goysal, Sp.S(K)


NIP. 19661231 1999503 1 009
NIP. 19621116 198803 1 006

TREMOR
(Pendekatan Umum)
PENDAHULUAN
Tremor adalah gerakan osilasi ritmik, selang
seling otot agonis dan
antagonis,
sinusoidal, teratur. Kualitas ritmiknya yang membedakan tremor
dengan gerakan involunter
lainnya, dan keterlibatan otot agonis dan antagonis membe
dakannya dengan klonus.
Suatu
tremor normal, atau fisiologis, sudah melekat dalam sistem motorik.
Ada dalam semua
kelompok otot yang berkontraksi dan persisten pada keadaan
terjaga dan bahkan pada fase
fase
fase tertentu dari tidur.
Merupakan gangguan gera
kan yang paling sering ditemukan,
tetapi hanya sebagian kecil yang meminta bantuan medik. Insiden
dan prevalensi tremor
meningkat seiring bertambah usia, mengenai lebih dari 4% pasien
usia lebih dari 65 tahun.
Lebih dari 2/3 populasi yang mengalami tremor
pada tangan mengalami kesulitan dalam
kehidupan sehari
hari, dan menyebabkan gangguan fungsional dan sosial.
1
,2

KLASIFIKASI
Ada banyak klasifikasi tremor, sehingga menimbulkan nomenklatur
yang banyak dan
membingungkan. Secara umum, tremor dibagi atas tremo
r normal (fisiol

ogis) dan abnormal


(patologik).
1

Tremor fisiologis terjadi pada semua kelompok otot saat kontraksi


dalam keadaan
sadar dan dalam fase tidur pada tingkat tertentu. Getarannya tidak
dapat dilihat dengan mata,
frekuensi antara 8
13 Hz. Tremor
juga berhubungan dengan kelelahan, ketakutan, emosi,
kesadaran, rasa panas, rasa dingin, medikasi, alkohol, penggunaan
obat
obatan.
1

Tremor patologis dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasi,


frekuensi, amplitudo,
ritmisitas, hubungan antara keadaan ist
irahat dan pergerakan, etiologi dan berdasarkan
Tremor ini terjadi pada gerakan menunjuk sasaran dengan
amplitudo yang
semakin meningkat saat gerakan mendekati sasaran pada akhir
gerakan.
Misalnya saat menuangkan teh, tes telunjuk hidung atau tes jari
jari.
Kemungkinan adanya tremor posisi
tertentu atau tremor postural pada awal
dan akhir gerakan harus disingkirkan.
1

Task
spesific tremor
Tremor kinetik ini dipicu oleh aktivitas tertentu yang membutuhkan
keterampilan, seperti menulis, berbicara, memainkan musik
instrumental
(tremor okupasi).
1

Tremor kinetik sederhana (simple kinetic tremor)


Tremor yang berhubungan yang pergerakan ekstremitas, seperti
gerakan
pronasi
supinasi atau fleksi
ekstensi pergelangan tangan.
1

c.
Tremor isometrik
Tremor yang terjadi pada kontraksi otot volunter melawan s
uatu tahanan konstan,
seperti mendorong dinding, menekan telapak tangan pemeriksa.
Walaupun
klasifikasi tremor membantu dalam menentukan penyebab, sindrom
sindrom
tremor bervariasi, sehingga riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik
sangat
penting saat memeri
ksa pasien tremor.
1

DIAGNOSIS TREMOR
Meskipun tremor esensial telah dideskripsikan pada awal abad ke
19, masih menjadi
kontroversi tentang kriteria diagnosis dari TE. Pada satu studi dari
71 pasien, 37%
terdiagnosis dengan TE berdasarkan kriteria untuk TE yang
diadaptasi dari konsensus
Moveme
nt Disorders Society ternyata misdiagnosis, biasanya PD atau
distonia. Hal ini
karena kurangnya marker spesifik
penyakit untuk TE. Tidak ada spesifik patologik

GENERAL APPROACH OF TREMOR


TREMOR
( PENDEKATAN UMUM )
Muhammad Akbar
Makalah dipresentasikan pada
acara
4
TH

CONGRESS OF ASIAN SOCIETY


AGAINST DEMENTIA (asad) INTERNATIONAL WORKING
GROUPS ON
DEMENTIA DRUG HARMONIZATION (IWGH), DENPASAR
BALI, INDONESIA
OCTOBER 28
TH

31TH 2010

BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF FAKULTAS


KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
201
0
SURAT KETERANGAN
Nomor :
219
/UN4.7.5.23/pp.17/2014
Yang bertanda tangan di bawah ini, Ketua Bagian Ilmu Penyakit
Saraf Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin, menerangkan bahwa :

Nama
: dr. Muhammad Akbar, Ph.D, Sp.S(K)
NIP
: 19620921
198811 1 001
Pangkat / Gol
: Pembina / IV.a
Unit Kerja
: Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK
unhas
Judul
:
GENERAL APPROACH OF TREMOR
Benar telah mempresentasikan makalah pada acara 4
TH

CONGRESS OF ASIAN
SOCIETY
AGAINST DEMENTIA (asad) INTERNATIONAL WORKING
GROUPS ON DEMENTIA
DRUG HARMONIZATION (IWGH), DENPASAR
BALI, INDONESIA OCTOBER 28
TH

31TH 2010
.
Demikian surat keterangan ini diberikan untuk digunakan
sebagaimana mestinya.
Makassar, 3 Maret
2014
Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang Akademik
Ketua Bagian Ilmu Penyakit Saraf
Sekretaris Bagian,
Prof.dr. Budu, Ph.D, Sp.M(K).,M.Med.Ed
Dr.dr. Yudy Goysal, Sp.S(K)
NIP. 19661231 1999503 1 009
NIP. 19621116 198803 1 006

TREMOR

(Pendekatan Umum)
PENDAHULUAN
Tremor adalah gerakan osilasi ritmik, selang
seling otot agonis dan
antagonis,
sinusoidal, teratur. Kualitas ritmiknya yang membedakan tremor
dengan gerakan involunter
lainnya, dan keterlibatan otot agonis dan antagonis membe
dakannya dengan klonus.
Suatu
tremor normal, atau fisiologis, sudah melekat dalam sistem motorik.
Ada dalam semua
kelompok otot yang berkontraksi dan persisten pada keadaan
terjaga dan bahkan pada fase
fase
fase tertentu dari tidur.
Merupakan gangguan gera
kan yang paling sering ditemukan,
tetapi hanya sebagian kecil yang meminta bantuan medik. Insiden
dan prevalensi tremor
meningkat seiring bertambah usia, mengenai lebih dari 4% pasien
usia lebih dari 65 tahun.
Lebih dari 2/3 populasi yang mengalami tremor
pada tangan mengalami kesulitan dalam
kehidupan sehari
hari, dan menyebabkan gangguan fungsional dan sosial.
1
,2

KLASIFIKASI
Ada banyak klasifikasi tremor, sehingga menimbulkan nomenklatur
yang banyak dan
membingungkan. Secara umum, tremor dibagi atas tremo
r normal (fisiol
ogis) dan abnormal
(patologik).
1

Tremor fisiologis terjadi pada semua kelompok otot saat kontraksi


dalam keadaan

sadar dan dalam fase tidur pada tingkat tertentu. Getarannya tidak
dapat dilihat dengan mata,
frekuensi antara 8
13 Hz. Tremor
juga berhubungan dengan kelelahan, ketakutan, emosi,
kesadaran, rasa panas, rasa dingin, medikasi, alkohol, penggunaan
obat
obatan.
1

Tremor patologis dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasi,


frekuensi, amplitudo,
ritmisitas, hubungan antara keadaan ist
irahat dan pergerakan, etiologi dan berdasarkan
Tremor ini terjadi pada gerakan menunjuk sasaran dengan
amplitudo yang
semakin meningkat saat gerakan mendekati sasaran pada akhir
gerakan.
Misalnya saat menuangkan teh, tes telunjuk hidung atau tes jari
jari.
Kemungkinan adanya tremor posisi
tertentu atau tremor postural pada awal
dan akhir gerakan harus disingkirkan.
1

Task
spesific tremor
Tremor kinetik ini dipicu oleh aktivitas tertentu yang membutuhkan
keterampilan, seperti menulis, berbicara, memainkan musik
instrumental
(tremor okupasi).
1

Tremor kinetik sederhana (simple kinetic tremor)


Tremor yang berhubungan yang pergerakan ekstremitas, seperti
gerakan
pronasi
-

supinasi atau fleksi


ekstensi pergelangan tangan.
1

c.
Tremor isometrik
Tremor yang terjadi pada kontraksi otot volunter melawan s
uatu tahanan konstan,
seperti mendorong dinding, menekan telapak tangan pemeriksa.
Walaupun
klasifikasi tremor membantu dalam menentukan penyebab, sindrom
sindrom
tremor bervariasi, sehingga riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik
sangat
penting saat memeri
ksa pasien tremor.
1

DIAGNOSIS TREMOR
Meskipun tremor esensial telah dideskripsikan pada awal abad ke
19, masih menjadi
kontroversi tentang kriteria diagnosis dari TE. Pada satu studi dari
71 pasien, 37%
terdiagnosis dengan TE berdasarkan kriteria untuk TE yang
diadaptasi dari konsensus
Moveme
nt Disorders Society ternyata misdiagnosis, biasanya PD atau
distonia. Hal ini
karena kurangnya marker spesifik
penyakit untuk TE. Tidak ada spesifik patologik
perubahan yang mengindikasikan PD yang tercatat pada 20 otak
dari pasien TE yang
diperiksa pada
oto
psi.
4

Deskripsi tremor sebaiknya termasuk aspek

aspek
1

Lokasi tremor (kepala, dagu, rahang, pita suara, ekstremitas


atas/bawah, tubuh, dll)

Kondisi aktivitas tremor (istirahat, postur, gerakan tanpa sasaran


tujuan, gerakan menuju
sasaran, pekerjaan k
husus)

Frekuensi tremor (rendah <4Hz, sedang : 4


7 Hz, tinggi : >7Hz)
Tidak ada pemeriksaan laboratorium untuk menentukan diagnosis
pada beberapa
penyebab tremor. Pemeriksaan fisik yang seksama merupakan alat
diagnostik yang paling
baik. Informasi mengenai
riwayat penyakit sekarang dan sebelumnya, seperti onset tremor,
faktor pemicu dan penghambat tremor, riwayat tremor dalam
keluarga, penggunaan obat
medikasi sekarang dan sebelumnya, sensitivitas alkohol, adanya
penyakit penyerta.
Pemeriksaan neurologis ya
ng seksama mengevaluasi sistem saraf motorik dan sensorik,
sistem ekstrapiramidal, dan fungsi serebellum sangat diperlukan
untuk menentukan lokasi
anatomis tremor, tipe tremor, dan tingkat keparahan.
1

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan meliputi da


rah rutin, kimia darah
,
fungsi tiroid, fungsi hati (terutama pada pasien usia muda dengan
tremor bukan induksi
obat), vitamin B12, kadar tembaga dalam urin selama 24 jam dan
ceruloplasmin serum pada
usia kurang dari 50 tahun (penyakit Wilsons), pemeriksaa

n cairan serebrospinal untuk


mendeteksi IgG oligoklonal jika dicurigai adanya sklerosis multipel.
Rekaman
elektromiografi (EMG) dapat digunakan untuk menilai frekuensi
tremor dan pola kontraksi
antara otot
otot agonis dan antagonis, dan digunakan untuk mem
bedakan antara mioklonus
(termasuk asteriksis), serta untuk mendiagnosis tremor distonik dan
tremor ortostatik.
Pemeriksaan CT scan atau MRI dapat dilakukan jika dicurigai
adanya tremor intensi, tumor,

GENERAL APPROACH OF

TREMOR
TREMOR
( PENDEKATAN UMUM )
Muhammad Akbar
Makalah dipresentasikan pada
acara
4
TH

CONGRESS OF ASIAN SOCIETY


AGAINST DEMENTIA (asad) INTERNATIONAL WORKING
GROUPS ON
DEMENTIA DRUG HARMONIZATION (IWGH), DENPASAR
BALI, INDONESIA
OCTOBER 28
TH

31TH 2010

BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF FAKULTAS


KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
201
0

SURAT KETERANGAN
Nomor :
219
/UN4.7.5.23/pp.17/2014
Yang bertanda tangan di bawah ini, Ketua Bagian Ilmu Penyakit
Saraf Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin, menerangkan bahwa :
Nama
: dr. Muhammad Akbar, Ph.D, Sp.S(K)
NIP
: 19620921
198811 1 001
Pangkat / Gol
: Pembina / IV.a
Unit Kerja
: Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK
unhas
Judul
:
GENERAL APPROACH OF TREMOR
Benar telah mempresentasikan makalah pada acara 4
TH

CONGRESS OF ASIAN
SOCIETY
AGAINST DEMENTIA (asad) INTERNATIONAL WORKING
GROUPS ON DEMENTIA
DRUG HARMONIZATION (IWGH), DENPASAR
BALI, INDONESIA OCTOBER 28
TH

31TH 2010
.
Demikian surat keterangan ini diberikan untuk digunakan
sebagaimana mestinya.
Makassar, 3 Maret
2014
Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang Akademik
Ketua Bagian Ilmu Penyakit Saraf

Sekretaris Bagian,
Prof.dr. Budu, Ph.D, Sp.M(K).,M.Med.Ed
Dr.dr. Yudy Goysal, Sp.S(K)
NIP. 19661231 1999503 1 009
NIP. 19621116 198803 1 006

TREMOR
(Pendekatan Umum)
PENDAHULUAN
Tremor adalah gerakan osilasi ritmik, selang
seling otot agonis dan
antagonis,
sinusoidal, teratur. Kualitas ritmiknya yang membedakan tremor
dengan gerakan involunter
lainnya, dan keterlibatan otot agonis dan antagonis membe
dakannya dengan klonus.
Suatu
tremor normal, atau fisiologis, sudah melekat dalam sistem motorik.
Ada dalam semua
kelompok otot yang berkontraksi dan persisten pada keadaan
terjaga dan bahkan pada fase
fase
fase tertentu dari tidur.
Merupakan gangguan gera
kan yang paling sering ditemukan,
tetapi hanya sebagian kecil yang meminta bantuan medik. Insiden
dan prevalensi tremor
meningkat seiring bertambah usia, mengenai lebih dari 4% pasien
usia lebih dari 65 tahun.
Lebih dari 2/3 populasi yang mengalami tremor
pada tangan mengalami kesulitan dalam
kehidupan sehari
hari, dan menyebabkan gangguan fungsional dan sosial.
1
,2

KLASIFIKASI
Ada banyak klasifikasi tremor, sehingga menimbulkan nomenklatur
yang banyak dan

membingungkan. Secara umum, tremor dibagi atas tremo


r normal (fisiol
ogis) dan abnormal
(patologik).
1

Tremor fisiologis terjadi pada semua kelompok otot saat kontraksi


dalam keadaan
sadar dan dalam fase tidur pada tingkat tertentu. Getarannya tidak
dapat dilihat dengan mata,
frekuensi antara 8
13 Hz. Tremor
juga berhubungan dengan kelelahan, ketakutan, emosi,
kesadaran, rasa panas, rasa dingin, medikasi, alkohol, penggunaan
obat
obatan.
1

Tremor patologis dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasi,


frekuensi, amplitudo,
ritmisitas, hubungan antara keadaan ist
irahat dan pergerakan, etiologi dan berdasarkan
perubahan patologik. Tremor dapat unilateral maupun bilateral;
tremor paling sering
didapatkan pada ekstremitas bagian distal jari
jari dan tangan, namun juga didapatkan pada
lengan, kaki, telapak kaki, lidah
, bibir, kelopak mata, rahang, kepala, dan meliputi seluruh
tubuh. Frekuensi tremor bisa lambat (3
5 Hz), sedang (5
8 Hz), atau cepat (9
12 Hz).
1

Amplitudo tremor bisa kasar, sedang, atau halus. Tremor bisa


konstan atau intermitten dan
ritmis atau relatif
nonritmis.

Tremor diklasifikasikan
berdasarkan gambaran klinis terbagi atas
1.
Tremor istirahat (resting/static tremor)
Tremor timbul pada bagian tubuh yang sepenuhnya ditopang
melawan gravitasi dan
tidak ada kontraksi otot volunter. Misalnya, tangan yang
diletakkan di pangkuan.
Amplitudo meningkat selama stres atau dengan gerakan umum
(berjalan), dan
berkurang dengan gerakan menunjuk sasaran (tes telunjuk hidung).
Tremor istirahat
dapat ditemukan pada parkinsonism, alcohol withdrawal, tremor
esensial, dan
neurosifilis.
1

2.
Tremor aksi (action tremor)
Tremor terjadi akibat kontraksi otot volunter. Tremor aksi yaitu
tremor esensial,
penyakit serebellar, tremor Holmes, tremor fisiologis, obat
obatan tertentu, bisa juga
ditemukan pada Parkinsonism. Tremor aksi
dibagi atas :
a.
Tremor postural
Terjadi pada bagian tubuh yang mempertahankan posisi melawan
gravitasi.
Misalnya menunjuk suatu objek, menjulurkan lidah, mengangkat
kedua tangan di
sisi tubuh.
1

b.
Tremor kinetik
Terjadi pada gerakan volunter, terdiri dari :

Tr
emor intensi

Tremor ini terjadi pada gerakan menunjuk sasaran dengan


amplitudo yang
semakin meningkat saat gerakan mendekati sasaran pada akhir
gerakan.
Misalnya saat menuangkan teh, tes telunjuk hidung atau tes jari
jari.
Kemungkinan adanya tremor posisi
tertentu atau tremor postural pada awal
dan akhir gerakan harus disingkirkan.
1

Task
spesific tremor
Tremor kinetik ini dipicu oleh aktivitas tertentu yang membutuhkan
keterampilan, seperti menulis, berbicara, memainkan musik
instrumental
(tremor okupasi).
1

Tremor kinetik sederhana (simple kinetic tremor)


Tremor yang berhubungan yang pergerakan ekstremitas, seperti
gerakan
pronasi
supinasi atau fleksi
ekstensi pergelangan tangan.
1

c.
Tremor isometrik
Tremor yang terjadi pada kontraksi otot volunter melawan s
uatu tahanan konstan,
seperti mendorong dinding, menekan telapak tangan pemeriksa.
Walaupun
klasifikasi tremor membantu dalam menentukan penyebab, sindrom
sindrom
tremor bervariasi, sehingga riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik
sangat

penting saat memeri


ksa pasien tremor.
1

DIAGNOSIS TREMOR
Meskipun tremor esensial telah dideskripsikan pada awal abad ke
19, masih menjadi
kontroversi tentang kriteria diagnosis dari TE. Pada satu studi dari
71 pasien, 37%
terdiagnosis dengan TE berdasarkan kriteria untuk TE yang
diadaptasi dari konsensus
Moveme
nt Disorders Society ternyata misdiagnosis, biasanya PD atau
distonia. Hal ini
karena kurangnya marker spesifik
penyakit untuk TE. Tidak ada spesifik patologik
perubahan yang mengindikasikan PD yang tercatat pada 20 otak
dari pasien TE yang
diperiksa pada
oto
psi.
4

Deskripsi tremor sebaiknya termasuk aspek


aspek
1

Lokasi tremor (kepala, dagu, rahang, pita suara, ekstremitas


atas/bawah, tubuh, dll)

Kondisi aktivitas tremor (istirahat, postur, gerakan tanpa sasaran


tujuan, gerakan menuju
sasaran, pekerjaan k
husus)

Frekuensi tremor (rendah <4Hz, sedang : 4


7 Hz, tinggi : >7Hz)

Tidak ada pemeriksaan laboratorium untuk menentukan diagnosis


pada beberapa
penyebab tremor. Pemeriksaan fisik yang seksama merupakan alat
diagnostik yang paling
baik. Informasi mengenai
riwayat penyakit sekarang dan sebelumnya, seperti onset tremor,
faktor pemicu dan penghambat tremor, riwayat tremor dalam
keluarga, penggunaan obat
medikasi sekarang dan sebelumnya, sensitivitas alkohol, adanya
penyakit penyerta.
Pemeriksaan neurologis ya
ng seksama mengevaluasi sistem saraf motorik dan sensorik,
sistem ekstrapiramidal, dan fungsi serebellum sangat diperlukan
untuk menentukan lokasi
anatomis tremor, tipe tremor, dan tingkat keparahan.
1

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan meliputi da


rah rutin, kimia darah
,
fungsi tiroid, fungsi hati (terutama pada pasien usia muda dengan
tremor bukan induksi
obat), vitamin B12, kadar tembaga dalam urin selama 24 jam dan
ceruloplasmin serum pada
usia kurang dari 50 tahun (penyakit Wilsons), pemeriksaa
n cairan serebrospinal untuk
mendeteksi IgG oligoklonal jika dicurigai adanya sklerosis multipel.
Rekaman
elektromiografi (EMG) dapat digunakan untuk menilai frekuensi
tremor dan pola kontraksi
antara otot
otot agonis dan antagonis, dan digunakan untuk mem
bedakan antara mioklonus
(termasuk asteriksis), serta untuk mendiagnosis tremor distonik dan
tremor ortostatik.
Pemeriksaan CT scan atau MRI dapat dilakukan jika dicurigai
adanya tremor intensi, tumor,
stroke, sklerosis multipel. Pada penyakit Parkinsons,
PET scan menunjukkan pemendekan

sinyal yang tinggi antara red nucleus dan substansia nigra, namun
tidak perlu dilakukan jika
pasien berespon terhadap pengobatan anti
Parkinson. PET dan SPECT scan memperlihatkan
penurunan pengambilan dopaminergik pada otak,
terutama pada striatum posterior pada
penyakit Parkinson, dan dapat digunakan untuk mengevaluasi
tremor istirahat. SPECT dapat
digunakan untuk membedakan tremor esensial dan tremor dominan
pada penyakit Parkinson.
Namun saat ini, PET dan SPECT scan belum
banyak digun
akan untuk mengevaluasi
tremor.
1

ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI


Etiologi dan patofisiologi tremor esensial belum pasti. Sekitar 50%
tremor esensial
disertai riwayat keluarga, yang merupakan penyakit autosomal
dominan, yang berhubungan
dengan tiga l
okus (ETM1 pada 3q13, ETM2 pada 2p22
25 dan lokus 6p23) sebagai tambahan
terhadap suatu polimorfis (Ser9Gly) pada gen pengkode reseptor
dopamine D3 yang
meningkatkan
risiko tremor esensial.
1

Beberapa hipotesis telah diajukan untuk menjelaskan fisiologik


tremor,
yang
tradisional yaitu merupakan refleksi dari vibrasi pasif jaringan tubuh
yang dihasilkan oleh
aktivitas mekanik yang berasal dari jantung. Tentunya hal i
ni bukannya penjelasan lengka
p.
2

T
re

mor esensial klasik dapat disebabkan adanya abnormalitas pada


segitiga Guillain
Mollaret (nukleus ruber, nukleus oliva, dan serebellum).
Beberapa studi neurofisiologi baik
secara langsung maupun tidak langsung menyatakan jaringan
neuronal, termasuk
thalamus
(termasuk nukleus ventralis intermedius), korteksi sensorimotoris,
nukleus oliva inferior, dan
serebellum menyebabkan tremor esensial. Terdapat peningkatan
getaran dari traktus
olivoserebelaris ke traktus rubrothalamikus.
Peningkatan metabolisme g
lukosa pada nukleus
oliva dan peningkatan aliran darah pada nukleus ruber, serebellum,
dan thalamus bilateral
pada pemeriksaan PET pada pasien tremor esensial. Pada
binatang, tremor serupa tremor
esensial dipicu melalui stimulasi nukleus oliva oleh harmali
n alkaloid dan obat
obat
serotonergik.
1

T
remor esential non
klasik atau tremor esensial tidak terklasifikasi yaitu tremor yang
disertai gejala
gejala neurologis lainnya, seperti ataksia, bradikinesia ringan, atau
hipomimia;
atau menjadi tremor istirahat. H
al ini dapat salah didiagnosis dengan penyakit Parkinson.
Namun, tremor esensial, tonus otot
dan kekuatan otot normal.
1

PENATALAKSANAAN
Walaupun tremor esensial tidak dapat dihilangkan, beberapa
pengobatan dapat

dilakukan sebagai terapi simtomatik, kuratif, atau neuroprotektif.


Pada terapi simtomatik,
medikasi sebaiknya dimulai dengan
dosis kecil dan ditingkatkan perlahan
lahan sampai dosi
s
maksimal atau tampak efek terapisnya. Pemberian alkohol dapat
menurunkan gejala tremor,
namun tremor dapat kembali lagi saat efek alkohol
hilang dan bahkan lebih parah.
1

Berdasarkan parameter praktis untuk pengobatan tremor esensial


yang dipublikasikan
A
AN menyatakan pengobatan lini pertama pada TE meliputi
propanolol 60
800 mg/hari
dengan dosis awal 30 mg/hari, dan dapat diberikan dalam jangka
panjang. Propanolol bekerja
pada komponen perifer dari tremor. Penggunaan propanolol kerja
lama (80
320 mg/hari)
dosis satu kali sehari sama efektifnya dengan propanolol
konvensional. Penghentian b
bloker
harus dilakukan berangsur
angsur. Kontraindikasi relatif propanolol meliputi asma, gagal
jantung kongestif, diabetes melitus, blok atrioventrikular, dan PPOK.
Prim
idone merupakan
pengobatan lini pertama pada pasien usia tua dan pasien
kontraindikasi b
bloker. Primidone

adalah antikonvulsan yang dimetabolisme menjadi


feniletilmalonamid (PEMA) dan
fenobarbital. Pemberian dimulai dari dosis kecil (62,5
300 mg/hari) dan
ditingkatkan
perlahan
lahan
sampai 750 mg/hari (setara dengan propanolol 120 mg/hari), efektif
mengurangi tremor ekstremitas pada tremor esensial. Efek samping
primidone
dapat
ditemukan bahkan pada awal
terapi, meliputi sedasi, kelelahan, nausea, vomitus,
ataksia,
malaise, pusing, konfusi, vertigo, dan reaksi toksik akut.
Kombinasi propanolol dan
primidone direkomendasikan jika pengobatan dengan salah
satunya tidak adekuat.
1

Pengobatan lini kedua pada TE meliputi gabapentin, topiramate,


clozapine,
benzodi
azepine lebih lama (clonazepam), injeksi lokal toksin botulinum.
Gabapentin (900
3600 mg/hari
dibagi dalam 3 dosis) merupakan salah satu antikonvulsan dengan
struktur
mirip neurotransmitter GABA inhibisi, digunakan sebagai terapi
karena bukti adanya
ganggu
an sistem GABA
ergik pada tremor esensial, memiliki efikasi serupa dengan
propanolol dan dapat ditoleransi dengan baik. Topiramate
merupakan antikonvulsan yang
memblok kanal sodium dan potensiasi aktivitas GABA. Dosis
dimulai dari 25 mg/hari, dan

dosis mak
simal 400 mg/hari. Efek samping
meliputi penurunan nafsu makan, penurunan
berat badan, parestesia, anoreksia, dan kesulitan konsentrasi. Clo
zapine (12,5
50 mg/hari)
merupakan neuroleptik atipikal dengan efek ekstrapiramidal
minimal dapat menurunkan
tremor 50% dan amplitudo 45%. Namun terdapat risiko terjadinya
agranulositosis sehingga
perlu pemeriksaan darah lengkap per minggu. Benzodiazepine
meningkatkan efek
GABA
dengan berikatan pada reseptor GABA. Clonazepam (0,5

6 mg/ hari) direkomendasikan


pada pasien dengan predominan tremor intensi dan aksi pada
tremor esensial. Toksi
botulinum digunakan untuk mengobati tremor tangan, kepala, dan
suar
a pada tremor esensial.
Dosis 50unit atau 100 unit Botox menunjukkan hasil yang
signifikan, namun berisiko tinggi
untuk terjadinya paresis komplit reversibel. Efek samping lainnya
yaitu nyeri di tempat
injeksi, kekakuan, kram, dan hematoma.
1
,3

Stimulasi
otak dalam thalamik telah dilaporkan mensupresi tremor
kontralateral
sebanyak 75% sampai 90% kasus, dan stimulasi bilateral dapat
dilakukan secara
aman
dengan manfaat yang lama,
meskipun masalah disartria dan gait dan keseimbangan
mungkin
terjadi, khususny
a dengan stimulasi bilateral (Pahwa et al., 2006). Efek samping
relatif jarang

dan
mungkin termasuk hematoma intrakranial, kejang postoperatif,
disartria, parestesia,
ketidakseimbangan, nyeri kepala, dispraksia, dan kesulitan
menemukan kata. Masalah dengan
stimulator itu sendiri relatif jarang tetapi termasuk fraktur atau
migrasi dan kegagalan impuls
generator. Reoperasi mungkin perlu untuk mengoreksi efek
samping yang terkait peralatan.
Stimulasi otak dalam harusnya dipertimbangkan
untuk yang secara kognit
if intak, sebaliknya
pasien sehat dengan tremor yang resisten obat yang me
nyebabkan disabilitas.
3

stimulator itu sendiri relatif jarang tetapi termasuk fraktur atau


migrasi dan kegagalan impuls
generator. Reoperasi mungkin perlu untuk mengoreksi efek
samping yang terkait peralatan.
Stimulasi otak dalam harusnya dipertimbangkan
untuk yang secara kognit
if intak, sebaliknya
pasien sehat dengan tremor yang resisten obat yang me
nyebabkan disabilitas.
3

BAHAN BACAAN
1.
Alarcon, F, Zijlmans JCM, Duerias G, Cevallos N. (2004). Post
Stroke Movement
Disorders : report of 65 patients.
J. Neurol Neurosurg Psychiatry
(75) : 1568
1574.
2.
Aminoff MJ. (1999).
Electrodiagnosis in clinical neurology.
4
th

ed. New York / San

Fransisco : Churchill Livingstone. P 356


361.
3.
Bain PG. (2002). The Management of Tremor.
J Neurol Neurosurg Psychiatry
(72):
i3
i9.
4.
Benito
Leon J, Louis ED. (2006). Essential Tremor : Emerging Views of a
common
Disorder.
Neurology
(2) : 666
78.
5.
Byrne R, Chaudhuri KR. (2006). Depression a key non
motor symptom of Parkinsons
Disease.
Prog. Neurol. Psychiatry;
10(5):15
21.
6.
Charles PD, Esper GJ, Davis TL, et al.(1999). Classification of
tremor and update on
treatment.
Am Fam Physician
(315):1565
7.
Deuschl G, Volkamnn J. (2007). Tremors : Differential Diagnosis,
Pathophysiology, and
Therapy. In : Jankovic J, Tolosa E, eds.
Parki

nsons disease and movement disorders.


5
th

ed. Philadelphia : William & Wilkins. P 298


311.
8.
Fahn S, Jankovic J. (2007).
Tremor : Diagnosis and Treatment in Diagnosis and
Treatment in Principles and Practice of Movement Disorders ,
Churchill Livingstone.
P.
577
588.
9.
Grimaldi G, manto M. (2010). Neurological Tremor : Sensors, signal
processing and
emerging applications.
Sensors
(10):1399
422.
10.
Ropper AH, Samuels MA. Adams and Victors
(
2009
). P
rinciples of neurology. New
York. McGraw
Hill.
p.
89
106.
11.
Rowland (2005).
Merritt Neurology.
Lippincott William & Wilkins, 11
th

ed, p.483
501

BAB
IPendahuluan
Distonia adalah
gangguan gerak
yang fitur
utamanya adalah
otot tak
sadar terjadi

kontraksi atau
spasme. Istilah
distonia ini
awalnya
diperkenalkan
olehOppenheim
pada tahun 1911
untuk
menggambarkan

otot dan kelainan


posturalyang
terlihat dalam
kondisi ini.
Konsep distonia
sendiri
membingungkan
sebagaiistilah
telah digunakan

untuk
menggambarkan
sebagai gejala
(misalnya
lengandistonik
postur)
penyakit
(dystonia torsi

primer) atau
sindrom.
1

Distonia
mewakili
kelompok umum
dari gangguan
gerak yang men!
akup berbagai
kondisi dari

satu"satunya
manifestasi
adalah kejang
otot distonik
dimanadistonia
merupakan salah
satu bagian yang
lebih parah dari
kondisi

neurologis.Disto
nia dapat
berkembang
pada usia berapa
pun terbagi
dalam masa bayi
(#$tahun) anak
(%"1$ tahun)
remaja (1%"$&

tahun) awal
($1"'&) dan
akhir (
'&tahun). Onset
distonia sering
terjadi pada usia
awal (#$
tahun) dan akhir
( $tahun).

Dalam studi
populasi genetik
dan klinis pada
distonia *&+
dari
populasimengala
mi tremor untuk
distonia pada
umumnya

(,arsson dan
-jogren
19).arsde
n melaporkan
bahwa 1'+
pasien dengan
umum idiopatik
nonfamilialdisto
nia terlihat

dengan tremor
(arsden
19/'). -elain itu
*+ pasien
denganser0iks
distonia
memiliki tremor
kepala (al et
al. $&&&).

2amun
3ondotmemeriks
a 1%$ pasien
dengan !er0i!al
distonia yang
mengungkapkan
akti0itas beriram
a dan tremor
ekstremitas atas

di '&+ dan $1+


pasien (3ondot et
al.
19*1seperti
dikutip dalam
4edynak et al.
1991).
3

Dalam sur0ei
pada writer5s

kram tremor
tangan
dilaporkan di
hampir setengah
dari subyek (heehy 19*$).
-elain itu
4anko0i!
diselidiki %6&

pasienyang
didiagnosis
dengan tremor
esensial (78)
berbasis pada
kehadiran tremor
dikepala
tangan atau
suara dalam

tidak adanya
penyakit lain
yang
dapatmenyebabk
an tremor. Oleh
karena itu
pre0alensi
distonia dengan
tremor

sangat ber0ariasi
tergantung pada
laporan.
%

idup dengan
distonia dapat
menyakitkan
dan
melemahkan
serta memalukan

dan stigma.
ekerjaan
kegiatan sosial
dankualitas hidup
dapat se!ara
signifikan
berdampak.
2

Anda mungkin juga menyukai