mengapa demam yang dialami naik turun sejak satu hari yang lalu sedangkan nyeri
perutsudah 2 hari sebelumnya?
Kolik suprapubi adalah nyeri hebat yang datangnya mendadak, hilang timbul (intermiten)
yang terjadi akibat spasme otot polos pada organ berongga untuk melawan suatu hambatan.
Hambatan ini kemungkinan terjadi karena inflamasi yang menyebabkan terkikisnya epitel
sehingga menyumbat tubulus.
Menggigil, demam, skoliosis kram, nyeri punggung, muntah dan penurunan nafsu makan
merupakan gejala infeksi saluran kemih bagian atas, seperti pielonefritis, prostatitis, abses
ntrarenal dan abses perinefritik.
Bagaimana mekanisme nyeri perut bagian bawah hilang timbul dan perbedaan
dengan nyeri terus menerus?
Nyeri continue adalah Nyeri akibat rangsangan pada peritoneum parietal akan dirasakan
terus-menerus karena berlangsung terus, misalnya pada reaksi radang. Pada saat
pemeriksaan penderita peritonitis, ditemukan nyeri tekan setempat. Otot dinding perut
menunjukkan defans muskuler secara refleks untuk melindungi bagian yang meradang dan
menghindari gerakan atau tekanan setempat.
Nyeri kolik adalah nyeri yang hilang timbul yang menunjukkan suatu obstruksi organ
berongga (lumen), organ yang berdinding otot (usus, empedu, duktus biliaris, ureter) Kolik
merupakan nyeri viseral akibat spasme otot polos organ berongga dan biasanya disebabkan
oleh hambatan pasase dalam organ tersebut (obstruksi usus, batu ureter, batu empedu,
peningkatan tekanan intraluminar). Nyeri ini timbul karena hipoksia yang dialami oleh
jaringan dinding saluran. Karena kontraksi ini berjeda, kolik dirasakan hilang timbul.
Apa makna klinis dari gejala pada kasus? (nyeri BAK demam tidak adamuntah dan
menggigil)
Sistitis
Apa hubungan minum jarang maka sedikit dengan gejala yang dialami?
Jarang minum menyebabkan frekuensi buang air kecil yang tidak sering sehingga terjadi
statis urin. Sedangkan jarang makan menyebabkan sistem imun tubuh akan mudah menurun
faktor predisposisi ISK
Berapa jumlah intake dan output cairan tubuh/hari?
Apa dampak yang terjadi pada tubuh bila minum jarang dan makan sedikit?
Dehidrasi, Sistisis, immunocompremised, penurunan BB
Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksaan fisik?
Tampaksakitsedang=Abnormal,mekanismenyakarenaterjadiinflamasipadaginjalmengalami
gejalanyeriperutsebelahkanansehinggakeadaanumumnyatampaksakitsedang
SensoriumKomposmentis=Normal
Gizicukup=Normal
TD120/80=Normal
Nadi92x/menit=Normal
RR24x/menit=Normal
Suhu 38,3C =Febris >38 C , mekanisme nya : infeksi mikroorganisme di salurankemih >
Mengeluarkanpirogeneksogen>AktifasiMakrofag>Pelepasansitokinsitokin(IL1,IL2,TNF
a)>memacupengeluaranasamarakidonat>memicusintesisProtaglandin(PGE2)>meningkatkan
setpointtubuhdihipotalamus>Demam
Nyeritekansuprapubik(+)=Abnormal,Reaksi inflamasi menyebabkan mukosa buli-buli
mengalami eritema, edema dan hipersensitif sehingga jika buli-buli terisi urine, akan mudah
terangsang untuk segera mengeluarkan isinya, hal ini akan meningkatkan frekuensi
berkemih. Kontraksi buli akan menyebabkan rasasakit atau nyeri di daerah suprapubik dan
eritema mukosa buli mudah berdarah dan dapat menimbulkan terjadinya hematuria.
Hasilpemeriksaan
12.000/mm3
Nilainormal
5.00010.000/mm3
Interpretasi
Leukositosis
Sistitis
Leukositurin
1015/LBP
35/LPB
Pielonefritis agregasi
leukositleukosuria
Eritrosit
58/LPB
03/LPB
BNO
Normaal
Learning Issue
FISIOLOGISALURANKEMIH
Ginjal berfungsi sebagai organ ekskresi yang utama dari tubuh. Fungsi utama ginjal
mempertahankan volume dan komposisi cairan ekstrasel dalam batas normal. Komposisi dan
volumecairanekstraselinidikontrololehfiltrasiglomerulus,reabsorpsidansekresitubulus.
Darahdialirkankedalamsetiapginjalmelaluiarterirenalisdankeluardaridalamginjal
melaluivenarenalis.Arterirenalisberasaldariaortaabdominalisdanvenarenalismembawadarah
kembalikedalamvenakavainferior.Alirandarahyangmelaluiginjaljumlahnya25%daricurah
jantung.
Urinterbentukdi nefron. Prosespembentukanurindimulai ketikadarahmengalir lewat
glomerulus.Ketikadarahberjalanmelewatisrukturini,filtrasiterjadi.Air,elektrolitdanmolekul
kecilakandibiarkanlewat,sementaramolekulbesar(protein,seldarahmerahdanputih,trombosit)
akantetaptertahandalamalirandarah.
Cairandisaringlewatdindingjonjotjonjotkapilerglomerulusdanmemasukitubulus,cairan
ini disebut filtrat. Di dalam tubulus ini sebagian substansi secara selektif diabsorpsi ulangke
dalam darah,sebagian lagi disekresikan dari darah ke dalam filtrate yang mengalir disepanjang
tubulus.Filtratiniakandipekatkandalamtubulusdistalsertaduktuspengumpul,dankemudian
menjadiurinyangakanmencapaipelvisginjal.Kemudianurinyangterbentuksebagaihasildari
proses ini diangkut dari ginjal melalui ureter ke dalam kandung kemih (tempat sementara urin
disimpan).Padasaaturinasi,kandungkemihberkontraksidanurinakandiekskresikandaritubuh
lewaturetra.
Fungsiutamaginjaladalah:
A.FungsiEkskresi
I
II
III
Mempertahanknaosmolalitasplasma(285mOsmol)denganmengubahubahekskresiair.
Mempertahankankadarelektrolitplasma.
Mempertahankan pH plasma (7,4) dengan mengeluarkan kelebihan H+ dan membentuk
IV
kembaliHCO3.
Mengekskresikan produk akhir nitrogen dari metabolisme protein (urea, asam urat dan
kreatinin)
B.FungsiNonEkskresi
I.
II.
III.
IV.
V.
Menghasilkanreninuntukpengaturantekanandarah.
Menghasilkaneritropoietinuntukstimulasiproduksiseldarahmeraholehsumsumtulang.
MetabolismevitaminD.
Degradasiinsulin.
Menghasilkanprostaglandin.
INFEKSISALURANKEMIH(SISTITIS)
H.T.,2004):
Insidens (%)
Faktor risiko
Umur
(tahun)
<1
Perempuan
Lelaki
rinary
2,7
1-5
0,7
gastrou
4,5
0,5
6-15
4,5
16-35
20
0.5
Kelainan fungsional
gastrourinary
0,5
Hubungan seksual, penggunaan
diaphragm
36-65
35
20
Pembedahan, obstruksi
prostate, pemasangan kateter
>65
40
35
Pada anak yang baru lahir hingga umur 1 tahun, dijumpai bakteriuria di
2,7% lelaki dan 0,7% di perempuan (Wettergren, Jodal, and Jonasson, 1985).
Insidens
ISK
pada
lelaki
yang
tidak
disunat
adalah
lebih
banyak
berbanding dengan lelaki yang disunat (1,12% berbanding 0,11%) pada usia
hidup 6 bulan pertama ( Wiswell and Roscelli, 1986). Pada anak berusia 1-5
tahun, insidens bakteriuria di perempuan bertambah menjadi 4.5%, sementara
berkurang di lelaki menjadi 0,5%. Kebanyakan ISK pada anak kurang dari 5
tahun adalah berasosiasi dengan kelainan congenital pada saluran kemih, seperti
vesicoureteral reflux atau obstruction. Insidens bakteriuria menjadi relatif
constant pada anak usia 6-15 tahun. Namun infeksi pada anak golongan ini
biasanya berasosiasi dengan kelainan fungsional pada saluran kemih seperti
dysfunction voiding.
utama yang berusia 16-35 tahun adalah berkaitan dengan hubungan seksual.
Pada usia lanjut, insidens ISK bertambah secara signifikan di wanita dan lelaki.
Morbiditas
dan mortalitas ISK paling tinggi pada kumpulan usia yang <1 tahun dan
>65 tahun. (Nguyen, H.T., 2004).
2.1.4 Etiologi
Pada keadaan normal urin adalah steril. Umumnya ISK disebabkan oleh
kuman gram negatif. Escherichia coli merupakan penyebab terbanyak baik pada
yang simtomatik maupun yang asimtomatik yaitu 70 - 90%. Enterobakteria
seperti Proteus mirabilis (30 % dari infeksi saluran kemih pada anak lakilaki tetapi
kurang dari 5 % pada anak perempuan ), Klebsiella pneumonia dan Pseudomonas
Organisme gram positif seperti
aeruginosa dapat juga sebagai penyebab.
Streptococcus
faecalis
(enterokokus),
Staphylococcus
epidermidis
dan
Famili
Enterobacteri
acai
Gram negative
Genus
Escherichia
Spesies
coli
Famili
Micrococc
aceae
oxytosa
ceae
vulgaris
aerogenes
stuartii
Gram positive
Genus
Spesies
Staphyloc aureus
occus
cus
enterococcu
Citrobacter
freundii
Serratia
morcescens
aceae
2.1.5. Pathogenesis
diduga
strain E.coli
ini
mempunyai
B. Peran
bacterial
attachment
of
mucosa.
Penelitian
membukt ikan
hipotensi peranan
merupakan
faktor risiko atau pencetus ISK. Jadi faktor bakteri dan status saluran
kemih pasien mempunyai peranan penting untuk kolonisasi bakteri pada
saluran
kemih.
Kolonisasi
bacteria
sering
mengalami
kambuh
Genetic
Biologis
Perilaku
Lainnya
Status
nonsekretorik
Kelainan congenital
Senggama
Operasi
urogenital
Antigen
golongan darah
ABO
Urinary tract
obstruction
Riwayat infeksi
saluran kemih
sebelumnya
Penggunaan
diafragma,
kondom,
spermisida,
penggunaan,
penggunaan
Terapi estrogen
Diabetes inkontinensi
antibiotic terkini.
Kepekaan terhadap ISK rekuren dari kelompok pasien dengan saluran kemih
normal (ISK tipe sederhana) lebih besar pada kelompok antigen darah nonsekretorik dibandingkan kelompok sekretorik. Penelitian lain melaporkan sekresi
IgA urin
meningkat
dan diduga
untuk
Proses
invasi
mikroorganisme
hematogen
sangat
jarang
Setiap pasien dengan ISK pada laki dan ISK rekuren pada perempuan harus
dilakuakan investigasi faktor predisposisi atau pencetus.
a.
C),
disertai
mengigil
dan
sekit
pinggang.
Presentasi klinis PNA ini sering didahului gejala ISK bawah (sistitis).
b.
ISK
bawah
(sistitis).
Kelompok
kedua
pangdang tinggi
dan
pasien
kultur
leukosituri
urin
steril.
10-50/lapangan
Kultur
khusus
d. ISK rekuren. ISK rekuren terdiri 2 kelompok; yaitu: a). Re-infeksi (reinfections). Pada umumnya episode
Table 2.4 : klasifikasi ISK Rekuren dan Mikroorganisme (MO) (Sukandar, E.,
2004).
Klasifikasi ISK
Pathogenesis
Sekali-sekali ISK
Reinfeksi
Sering ISK
Sering
Mikroorganisme
Berlainan
episode Berlainan
Gender
Laki-laki
atau wanita
Wanita
ISK
ISK persisten
Sama
Wanita atau
laki- laki
Wanita atau
laki- laki
Tidak
adekuat Terapi
inefektif Sama
setelah reinfeksi
(relapsing)
Infeksi persisten
Sama
Wanita atau
laki- laki
Reinfeksi cepat
Sama/berlainan
Wanita atau
laki- laki
Fistula
enterovesikal
Berlainan
Analisa urin rutin, pemeriksaan mikroskop urin segar tanpa puter, kultur
urin, serta jumlah kuman/mL urin merupakan protocol standar untuk pendekatan
diagnosis ISK. Pengambilan dan koleksi urin, suhu, dan teknik transportasi
sampel urin harus sesuai dengan protocol yang dianjurkan. (Sukandar, E., 2004)
Pemeriksaan laboratorium
1. Urinalisis
a.
Leukosuria
Leukosuria atau piuria merupakan salah satu petunjuk penting terhadap
dugaan adalah ISK. Dinyatakan positif bila terdapat > 5 leukosit/lapang
pandang besar (LPB) sedimen air kemih. Adanya leukosit silinder pada
sediment
urin
ginjal.
Namun
b.
Hematur ia
Dipakai oleh beberapa peneliti sebagai petunjuk adanya ISK, yaitu bila
dijumpai 5-10 eritrosit/LPB sedimen urin. Dapat juga disebabkan
oleh berbagai keadaan patologis baik berupa kerusakan glomerulus
ataupun
oleh sebab lain misalnya urolitiasis, tumor ginjal, atau nekrosis
papilaris.
2. Bakterio lo gis
a.
Mikroskopis
Dapat
b.
Biakan bakteri
Wanita, simtomatik
2
simtomatik
Laki-laki,
Pasien asimtomatik
5
lebih dari 100.000 - 1.000.000 bakteri. Konversi ini dapat dijumpai dengan
perubahan warna pada uji tarik. Sensitivitas 90,7% dan spesifisitas 99,1%
untuk
mendeteksi
Gram-negatif.
Hasil
palsu
terjadi
bila
pasien
sebelumnya
diet rendah nitrat, diuresis banyak,
asinetobakter.
suhu
37
membandingkan
C.
pola
Penentuan
jumlah
pertumbuhan
pada
kuman/ml
dilakukan
dengan
lempeng
perbenihan
dengan
Sindroma uretra akut (SUA). Pasien dengan SUA dengan hitungan kuman 10 5
The Infection Disease of America menganjurkan satu dari tiga alternatif terapi
antibiotik IV sebagai terapi awal selama 48-72jam sebelum diketahui MO
sebagai penyebabnya yaitu fluorokuinolon, amiglikosida dengan atau tanpa
ampisilin
dan
sefalosporin
dengan
atau
tanpa
aminoglikosida.
Antibiotika merupakan terapi utama pada ISK. Hasil uji kultur dan tes
sensitivitas sangat membantu dalam pemilihan antibiotika yang tepat. Efektivitas
terapi antibiotika pada ISK dapat dilihat dari penurunan angka lekosit urin
disamping hasil pembiakan bakteri dari urin setelah terapi dan perbaikan status
klinis pasien. Idealnya antibiotika yang dipilih untuk pengobatan ISK harus
memiliki
sifat-sifat
sebagai
berikut
dapat
diabsorpsi
dengan
baik,
ditoleransi oleh pasien, dapat mencapai kadar yang tinggi dalam urin, serta
memiliki spektrum terbatas untuk mikroba yang diketahui atau dicurigai.
Pemilihan antibiotika harus disesuaikan dengan pola resistensi lokal, disamping
juga memperhatikan riwayat antibiotika yang digunakan pasien (Coyle and
Prince,
2005).
2.1.10. Pencegahan
Data epidemiologi klinik mengungkapkan uji saring bakteriuria asimtomatik
bersifat selektif dengan tujuan utama untuk mencegah menjadi bakteriuria
disertai presentasi klinik ISK. Uji saring bakteriuria harus rutin dengan jadual
tertentu untuk kelompok pasien perempuan hamil, pasien DM terutama
perempuan, dan pasca transplantasi ginjal perempuan dan laki-laki, dan
kateterasi laki-laki dan perempuan. (Sukandar, E., 2004)