Anda di halaman 1dari 7

1.A.

FIQHU SHAUM, AL IBADAH FIL ISLAM


1.A.I. FIQIH SHAUM

Pengertian puasa dalam Islam, puasa ialah suatu bentuk ibadah dengan menahan
diri dari makan, minum, jima dan hal-hal lain yang searti dengan itu, dari sejak
fajar sampai maghrib, dengan niat mencari ridha Allah SWT.
Macam-macam berpuasa :
a. Puasa wajib, yaitu :
a. Puasa bulan Ramadhan (al-Baqarah:185)
b. Puasa Qadha (mengganti puasa Ramadhan) (Al-Baqarah:184)
c. Puasa nadzar (janji untuk berpuasa)
d. Puasa kifarat (denda karena suatu pelanggaran)
b. Puasa haram, yaitu :
a. Puasa pada hari-hari yang diharamkan berpuasa, yaitu pada dua hari raya
Idul Fithri, Idul Adha, dan hari Tasyriq yaitu tanggal 11, 12 dan 13 bulan
Haji.
b. Puasa terus menerus
c. Puasa wanita yang sedang haidh atau nifas
d. Puasa yang pasti mengakibatkan bahaya bagii yang melaksanakannya (al
Baqarah 195)
e. Puasa wanita (puasa sunnat) yang berada bersama suaminya, dengan tanpa
izin suaminya
c. Puasa makruh, kecuali untuk melaksanakan puasa wajib, yaitu :
a. Puasa hanya Jumat saja atau Sabtu saja
b. Puasa orang yang dalam perjalanan atau sakit dengan susah payah
(istihsan)
Orang-orang yang diwajibkan puasa Ramadhan:
a. Beragama Islam
b. Sehat akal dan sehat badan
c. Baligh/dewasa
d. Tidak haidh dan tidak nifas
e. Tidak dalam perjalanan
f. Kuat menjalankan puasa
Bagi mereka yang tidak memenuhi syarat di atas, diatur sebagai berikut :
1. Tidak wajib sama sekali, dan tidak wajib menggantinya. Yaitu bagi yang belum
Islam, belum dewasa, dan orang gila
2. Haram puasa tapi wajib menggantinya (dengan puasa lagi). Yaitu bagi wanita
yang sedang haidh atau nifas
3. Boleh berbuka dan wajib menggantinya pada hari-hari lain. Yaitu bagi orang
yang sakit atau dalam perjalanan (al-Baqarah:184)
4. Boleh berbuka, tapi wajib bayar fidyah berupa memberi makan fakir miskin tiap
satu hari satu orang, dengan kualitas makan yang biasa dimakan selama satu
hari. Yaitu bagi mereka yang tidak kuat sama sekali berpuasa, seperti karena
terlalu lanjut usia: al Baqarah 184
5. Boleh berbuka dengan kewajiban mengqadha atau fidyah. Yaitu bagi wanita
yang sedang hamil atau menyusukan anak: al Baqarah 184
Perbuatan-perbuatan yang menyempurnakan ibadah puasa Ramadhan

a. Melaksanakan makan sahur


Bersahurlah kamu karena makan sahur itu ada berkahnya (HR.
Bukhari Muslim).
Makan sahur yang paling baik ialah yang hampir mendekati waktu shubuh
b. Mempercepat berbuka apabila telah tiba waktunya
Manusia senaniasa dalam kebajikan, selama mereka cepat-cepat
berbuka puasa. (HR. Bukhari dan Muslim)
Berbuka yang lebih baik ialah berbuka dengan makan buah-buahan manis.
Pada waktu berbuka dianjurkan untuk membaca doa.
c. Memperbanyak membaca al-Quran
Orang-orang yang berkumpul di masjid dan membaca al-Quran (dan
mempelajari), maka kepada mereka akan diturunkan Tuhan ketenangan
bathin, dilimpahi dengan rahmat. (HR. Muslim)
d. Memperbanyak shadaqah
Shadaqah yang paling utama ialah shadaqah pada bulan Ramadhan. Nabi
termasuk orang yang banyak memberi dan menolong, lebih-lebih pada bulan
Ramadhan.
e. Shalatullail/tahajjud/tarawikh
Bisa dilakukan dengan berjamaah atau sendiri-sendiri, boleh di masjid dan
boleh di rumah atau di tempat-tempat lain.
Waktunya sesudah shalat Isa sebelum waktu shubuh. Semua bacaanbacaannya sama dengan shalat fardhu.
Barang siapa melakukan shalat malam pada bulan Ramadhan, dengan
iman kepada Allah dan mengharapkan pahalanya, maka akan diampuni
dosanya (HR. Muslim)
f.

Itikaf
Yaitu berdiam di masjid, dengan melakukan ibadah terutama pada malam 20
sampai akhir Ramadhan.
Rasulullah saw selalu mengerjakan itikaf pada sepuluh hari yang
terakhir Ramadhan, sampai saat beliau wafat (HR. Bukhari, Muslim)

Pelaksanaannya ialah pertama-tama masuk msjid dengan shalat tahiyyatul


masjid, kemudian melaksanakan ibadah di dalamnya.
g. Meningkatkan ibadah terutama pada malam 20 Ramadhan ke atas.
Apabila sudah masuk sepuluh malam yang terakhir Ramadhan, maka
Rasulullah sangat bersungguh-sungguh ibadah dan sepanjang malam
beliau beramal serta membangunkan keluarga (HR. Bukhari dan Muslim)
h. Banyak menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan yang mengurangi nilai dan
hikmat puasa.
Banyak di antara yang berpuasa, tapi hasilnya hanya lapar dan
dahaga (HR. Ibnu Huzaimah)

Hikmah puasa

a. Manifestasi dari pernyataan iman


b. Menguasai nafsu
c. Latihan disiplin
d. Latihan ketabahan dan kesabaran
e. Perisai dari godaan-godaan hidup
f. Menanamkan perasaan kekeluargaan dan persaudaraan
g. Menanamkan perasaan kasih sayang kepada fakir miskin
h. Kesehatan, dll
Lain-lain
a. Qadha Puasa
Untuk mengganti puasa yang ditinggalkan pada bulan Ramadhan, dapat
dilaksanakan dengan berturut-turut atau terpisah-pisah. Bagi mereka yang
sampai Ramadhan berikutnya masih mempunyai kewajiban qadha puasa, maka
kewajiban tersebut masih dibebankan pada hari/bulan berikutnya.
b. Lailatul Qadar
Artinya malam kekuasaan atau malam kemuliaan, yaitu satu malam yang
terjadi pada bulan Ramadhan dengan mempunyai keistimewaan-keistimewaan
sebagai berikut :
a. Malam diturunkan al-Quran
b. Nilai malam itu lebih tinggi daripada seribu bulan.
c. Atas izin Allah, pada malam itu Malaikat bertebaran di pelosok bumi.
d. Malam itu penuh dengan keselamatan dan kesejahteraan (QS. Al-Qadar)
1.A.II. FADHAIL SHAUM
Rasulullah saw. bersabda : Allah telah berfirman: Semua amal kelakuan
anak Adam dapat dicampuri kepentingan hawa nafsu, kecuali puasa,
maka itu melulu untuk-Ku, dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Dan
puasa itu sebagai perisai, maka jika seorang sedang puasa, janganlah
berkata keji atau ribut-ribut, dan kalau seorang mencaci maki padanya,
atau mengajak berkelahi maka hendaknya dikatakan padanya : Aku
berpuasa. Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, bau mulut orang
yang puasa bagi Allah lebih harum dari bau misik (kasturi). Dan untuk
orang puasa dua masa gembira, yaitu ketika akan berbuka puasa dan
ketika ia menghadap kepada Tuhan akan gembira benar, menerima
pahala puasa. (Bukhari, Muslim)
Rasulullah saw. bersabda : Tiada seorang yang berpuasa sehari saja
karena Allah melainkan Allah akan menjauhkan wajahnya dari api
neraka jarak tujuh puluh tahun. (Bukhari, Muslim)
Rasulullah saw. bersabda : Jika tiba bulan Ramadhan, maka dibuka
pintu-pintu sorga dan ditutup pintu-pintu neraka, dan dibelenggu
(dirantai) semua syaithan. (Bukhari, Muslim)
1.A.III. SEPULUH
RAMADHAN

INDIKATOR

SUKSES

MERAIH

KEUTAMAAN

Berapa banyak orang yang berpuasa namun ia tidak mendapatkan apaapa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga (HR. Bukhari dan
Muslim)

Hadits Rasulullah tersebut harusnya dapat membangkitkan kewaspadaan kita untuk


tidak terjerumus didalamnya. Berikut ini adalah uraian yang patut direnungkan agar
kita tidak termasuk orang-orang yang disinggung dalam hadits Rasulullah tersebut.
Sepuluh indikasi sukses meraih keutamaan Ramadhan :
1. Memperbanyak ibadah di bulan Syaban
Ibadah sunnah di bulan Syaban berfungsi pemanasan bagi ruhani dan fisik untuk
memasuki bulan Ramadhan. Berpuasa sunnah, memperba-nyak ibadah shalat,
tilawatul Quran sebelum Ramadhan, akan menja-dikan suasana hati dan tubuh
kondusif untuk pelaksanaan ibadah di bulan puasa.
Itulah hikmahnya kenapa Rasulullah saw. dalam hadits riwayat Aisyah, disebutkan
paling banyak melakukan puasa di bulan Syaban.
2. Memenuhi target pembacaan Al-Quran
Orang yang berpuasa di bulan ini, sangat dianjurkan memiliki wirid al-Quran yang
lebih baik dari bulan-bulan selainnya. Minimal harus dapat mengkhatamkan satu
kali sepanjang bukan ini karena memang itulah target minimal pembacaan alQuran yang diajarkan oleh Rasulullah saw.
3. Memelihara lidah
Bila salah seorang dari kalian berpuasa maka hendaknya ia tidak
berbicara buruk dan aib. Dan jangan berbicara yang tiada manfaatnya
dan bila dimaki sese-orang maka berkatalah, Aku berpuasa. (HR.
Bukhari)
4. Menjaga pandangan dari yang haram
Puasa yang tidak menambah pelakunya lebih memelihara mata dari yang haram,
menjadikan puasa itu nyaris tak memiliki pengaruh apapun dalam perbaikan diri.
Karenanya boleh jadi puasnya secara hukum sah, tapi substansi puasa itu tidak
akan tercapai.
5. Menghidupkan malam dengan ibadah
Salah satu cirri khas bulan Ramadhan adalah Rasulullah menganjur-kan umatnya
untuk menghidupkan malam dengan shalat dan doa-doa tertentu. Tanpa
menghidupkan malam dengan ibadah tarawih, tentu seseorang akan kehilangan
momentum berharga.

6. Tidak makan berlebihan di saat berbuka


Jika saat berbuka puasa menjadi saat melahap semua keinginan nafsunya yang
tertahan sejak pagi hingga petang, menjadikan saat berbuka sebagai kesempatan
balas dendam dari upaya menahan lapar dan haus selama siang hari, maka nilai
pendidikan puasa akan hilang.
Puasa pada hakikatnya adalah pendidikan bagi jiwa untuk mengenda-likan diri dan
menahan hawa nafsu. Hasil pendidikan itu akan tercermin dalam pribadi orang
yang lebih bisa bersabar, menahan diri, tawakkal, pasrah, tidak emosional, tenang
dalam menghadapi berbagai persoalan. Puasa menjadi kecil tak bernilai dan lemah
unsur pendidi-kannya ketika upaya menahan dan mengendalikan nafsu itu hancur
oleh pelampiasan nafsu yang dihempaskan saat berbuka
7. Mengoptimalkan infaq

Rasulullah saw, seperti digambarkan dalam hadits, menjadi sosok yang paling
murah dan dermawan di bulan Ramadhan. Di bulan inilah, satu amal kebajikan
bisa bernilai puluhan bahkan ratusan kali lipat diban-dingkan bulan-bulan
lainnya. Momentum seperti ini sangat berharga dan tidak boleh disia-siakan.
8. Memperbanyak ibadah di 10 hari terakhir
Rasulullah dan para sahabat mengkhususkan 10 hari terakhir untuk berdiam di
dalam masjid, meninggalkan semua kesibukan duniawi. Mereka memperbanyak
ibadah, dzikir dan berupaya meraih keutamaan malam seribu bulan, sat
diturunkannya al-Quran.
Pada detik-detik terakhir menjelang usainya Ramadhan, mereka mera-sakan
kesedihan mendalam karena harus berpisah dengan bulan mulia itu. Sebagian
mereka bahkan menangis karena akan berpisah dengan bulan mulia. Ada juga
yang berguman jika mereka dapat merasakan Ramadhan sepanjang tahun.
9. Tidak bermaksiat lagi setelah Ramadhan
Jangan memandang Idul Fitri dan selanjutnya sebagai hari merdeka dari pejara
untuk kembali melakukan berbagai penyimpangan. Orang yang berpuasa dengan
baik tentu tidak akan menyikapi Ramadhan sebagai kerangkeng.
10. Memelihara kesinambungan ibadah setelah Ramadhan
Amal-amal ibadah satu bulan Ramadhan, adalah bekal pasokan agar ruhani dan
keimanan seseorang meningkat untuk menghadapi sebelas bulan setelahnya.
Namun, orang akan gagal meraih keutamaan Ramadhan, saat ia tidak berupaya
menghidupkan dan melestarikan amal-amal ibadah yang pernah ia jalankan dalam
satu bulan itu.
1.A.IV. TINGKATAN SHAUM
Diantara syahwat besar yang bisa membuat manusia menyimpang adalah syahwat
perut dan kemaluan. Puasa merupakan pembiasaan terhadap jiwa untuk
mengendalikan kedua syahwat tersebut.
Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan puasa atas kamu
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar supaya
kamu bertaqwa. (al-Baqarah:183)

Rahasia puasa dan syarat-syarat batinnya :


1. Puasa orang awam : menahan perut dan kemaluan dari memperturutkan syahwat
2. Puasa orang khusus :
i. Menundukkan pandangan dan menahannya dari berkeliaran memandang ke
setiap hal yang dicela dan dibenci, ke setiap hal yang bisa menyibukkan hati
dan melalaikan dari mengingat Allah azza wa jalla
Pandangan adalah salah satu anak panah beracun di antara anak
panah Iblis semoga Allah melaknatinya. Barangsiapa meninggalkannya
karena takut kepada Allah maka ia telah diberi Allah keimanan yang
mendapatkan kelezatan di dalam hatinya. (HR. al-Hakim)
ii. Menjaga lisan dari dusta, ghibah, kekejian, pertengkaran; mengendalikannya
dengan diam; menyibukkannya dengan dzikrullah dan tilawah al-Quran.

Sesungguhnya puasa itu tidak lain adalah perisai: apabila salah seorang
di antara kamu sedang berpuasa maka janganlah berkata kotor dan
jangan pula bertindak bodoh; dan jika ada seseorang yang
menyerangnya atau mencacinya maka hendaklah ia mengatakan
sesungguhnya aku berpuasa. (HR. Bukhari, Muslim)
iii. Menahan pendengaran dari mendengar setiap hal yang dibenci (makruh) karena
setiap yang diharamkan perkataannya diharamkan pula mendengarkannya.
Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong,
banyak memakan yang haram. (al-Maidah: 42)
iv. Menahan berbagai anggota badan lainnya dari berbagai dosa
Berapa banyak orang yang berpuasa tetapi ia tidak mendapatkan dari
puasanya itu kecuali lapar dan dahaga. (HR. Nasai dan Ibnu Majah)
v. Tidak memperbanyak makanan yang halal pada saat berbuka puasa sampai
penuh perutnya
vi. Hendaknya setelah ifthar hatinya tergantung dan terguncang antara cemas
dan harap
Puasa orang khusus adalah puasa orang-orang shalih
3. Puasa orang super khusus : puasa hati dari berbagai keinginan yang rendah dan
pikiran-pikiran yang tidak berharga; juga menahan hati dari selain Allah secara
total. Ini merupakan tingkatan para Nabi, Rasul, Shiddiqini dan Muqarrabin.

1.A.V. SHAUM-SHAUM SUNNAT


1. Puasa Arafah
Rasulullah bersabda Aku memohon kepada Allah agar puasa hari
Arafah menutupi kesalahan setahun yang lalu dan setahun yang akan
datang. (HR. Muslim)
2. Puasa Asyuro dan Tasua
Yaitu puasa hari ke sembilan dan kesepuluh bulan Muharram.
Rasulullah bersabda Saya memohon kepada Allah SWT agar puasa
Asyuro menutupi kesalahan tahun lalu dan tahun yang akan datang.
(HR. Muslim)
3. Shaum Enam Hari Pada Bulan Syawal
Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan kemudian dilanjutkan
dengan puasa enam hari di bulan syawal maka seolah-olah dia berpuasa
setahun penuh. (HR. Muslim)
4. Shaum Tiga Hari Bidh (Putih)

Apabila kamu berpuasa tiga hari dalam sebulan, maka puasalah pada
hari ke tiga belas, empat belas dan lima belas. (HR. Turmudzi)
Penanggalan disini tentu menurut penanggalan Qomariyah (Hijriyah), sebab pada
hari-hari tersebut bulan lebih jelas dan lebih terang.
5. Shaum Hari Senin dan Kamis
Amal disetorkan pada hari Senin dan Kamis, oleh karena itu aku ingin
ketika disetorkan amal-amalku aku dalam keadaan berpuasa (HR.
Muslim)
6. Shaum Sehari dan Buka Sehari
Berpuasalah sehari dan berbuka sehari, itulah puasa Daud Alaihis
Salaam dan merupakan puasa yang paling afdhol. (HR. Bukhari)
Shaum adalah ibadah yang melatih seseorang agar mampu ikhlas dan meninggalkan
sifat riya, sebab tidak ada yang mengetahui orang yang berpuasa sunnat selain Allah.
Dialah yang akan memberi pahala terhadap orang-orang yang berpuasa dengan
balasan yang pantas.

Maraji

Drs. Miftah Faridl : Pokok-Pokok Ajaran Islam


Imam Abu Zakaria Yahya bin Syaraf Annawawy, Tarjamah Riadhus Shalihin
Tarbawi edisi 15 Th 2 Ramadhan 1421
Said bin Muhammad Daib Hawwa, Mensucikan Jiwa : Konsep Tazkiyatun nafs Terpadu
Dr. Abdullah Nashih Ulwan, Tarbiyah Ruhiyah : Petunjuk Praktis Mencapai Derajat
Taqwa

Anda mungkin juga menyukai