Fiqhu Shaum
Fiqhu Shaum
Pengertian puasa dalam Islam, puasa ialah suatu bentuk ibadah dengan menahan
diri dari makan, minum, jima dan hal-hal lain yang searti dengan itu, dari sejak
fajar sampai maghrib, dengan niat mencari ridha Allah SWT.
Macam-macam berpuasa :
a. Puasa wajib, yaitu :
a. Puasa bulan Ramadhan (al-Baqarah:185)
b. Puasa Qadha (mengganti puasa Ramadhan) (Al-Baqarah:184)
c. Puasa nadzar (janji untuk berpuasa)
d. Puasa kifarat (denda karena suatu pelanggaran)
b. Puasa haram, yaitu :
a. Puasa pada hari-hari yang diharamkan berpuasa, yaitu pada dua hari raya
Idul Fithri, Idul Adha, dan hari Tasyriq yaitu tanggal 11, 12 dan 13 bulan
Haji.
b. Puasa terus menerus
c. Puasa wanita yang sedang haidh atau nifas
d. Puasa yang pasti mengakibatkan bahaya bagii yang melaksanakannya (al
Baqarah 195)
e. Puasa wanita (puasa sunnat) yang berada bersama suaminya, dengan tanpa
izin suaminya
c. Puasa makruh, kecuali untuk melaksanakan puasa wajib, yaitu :
a. Puasa hanya Jumat saja atau Sabtu saja
b. Puasa orang yang dalam perjalanan atau sakit dengan susah payah
(istihsan)
Orang-orang yang diwajibkan puasa Ramadhan:
a. Beragama Islam
b. Sehat akal dan sehat badan
c. Baligh/dewasa
d. Tidak haidh dan tidak nifas
e. Tidak dalam perjalanan
f. Kuat menjalankan puasa
Bagi mereka yang tidak memenuhi syarat di atas, diatur sebagai berikut :
1. Tidak wajib sama sekali, dan tidak wajib menggantinya. Yaitu bagi yang belum
Islam, belum dewasa, dan orang gila
2. Haram puasa tapi wajib menggantinya (dengan puasa lagi). Yaitu bagi wanita
yang sedang haidh atau nifas
3. Boleh berbuka dan wajib menggantinya pada hari-hari lain. Yaitu bagi orang
yang sakit atau dalam perjalanan (al-Baqarah:184)
4. Boleh berbuka, tapi wajib bayar fidyah berupa memberi makan fakir miskin tiap
satu hari satu orang, dengan kualitas makan yang biasa dimakan selama satu
hari. Yaitu bagi mereka yang tidak kuat sama sekali berpuasa, seperti karena
terlalu lanjut usia: al Baqarah 184
5. Boleh berbuka dengan kewajiban mengqadha atau fidyah. Yaitu bagi wanita
yang sedang hamil atau menyusukan anak: al Baqarah 184
Perbuatan-perbuatan yang menyempurnakan ibadah puasa Ramadhan
Itikaf
Yaitu berdiam di masjid, dengan melakukan ibadah terutama pada malam 20
sampai akhir Ramadhan.
Rasulullah saw selalu mengerjakan itikaf pada sepuluh hari yang
terakhir Ramadhan, sampai saat beliau wafat (HR. Bukhari, Muslim)
Hikmah puasa
INDIKATOR
SUKSES
MERAIH
KEUTAMAAN
Berapa banyak orang yang berpuasa namun ia tidak mendapatkan apaapa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga (HR. Bukhari dan
Muslim)
Rasulullah saw, seperti digambarkan dalam hadits, menjadi sosok yang paling
murah dan dermawan di bulan Ramadhan. Di bulan inilah, satu amal kebajikan
bisa bernilai puluhan bahkan ratusan kali lipat diban-dingkan bulan-bulan
lainnya. Momentum seperti ini sangat berharga dan tidak boleh disia-siakan.
8. Memperbanyak ibadah di 10 hari terakhir
Rasulullah dan para sahabat mengkhususkan 10 hari terakhir untuk berdiam di
dalam masjid, meninggalkan semua kesibukan duniawi. Mereka memperbanyak
ibadah, dzikir dan berupaya meraih keutamaan malam seribu bulan, sat
diturunkannya al-Quran.
Pada detik-detik terakhir menjelang usainya Ramadhan, mereka mera-sakan
kesedihan mendalam karena harus berpisah dengan bulan mulia itu. Sebagian
mereka bahkan menangis karena akan berpisah dengan bulan mulia. Ada juga
yang berguman jika mereka dapat merasakan Ramadhan sepanjang tahun.
9. Tidak bermaksiat lagi setelah Ramadhan
Jangan memandang Idul Fitri dan selanjutnya sebagai hari merdeka dari pejara
untuk kembali melakukan berbagai penyimpangan. Orang yang berpuasa dengan
baik tentu tidak akan menyikapi Ramadhan sebagai kerangkeng.
10. Memelihara kesinambungan ibadah setelah Ramadhan
Amal-amal ibadah satu bulan Ramadhan, adalah bekal pasokan agar ruhani dan
keimanan seseorang meningkat untuk menghadapi sebelas bulan setelahnya.
Namun, orang akan gagal meraih keutamaan Ramadhan, saat ia tidak berupaya
menghidupkan dan melestarikan amal-amal ibadah yang pernah ia jalankan dalam
satu bulan itu.
1.A.IV. TINGKATAN SHAUM
Diantara syahwat besar yang bisa membuat manusia menyimpang adalah syahwat
perut dan kemaluan. Puasa merupakan pembiasaan terhadap jiwa untuk
mengendalikan kedua syahwat tersebut.
Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan puasa atas kamu
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar supaya
kamu bertaqwa. (al-Baqarah:183)
Sesungguhnya puasa itu tidak lain adalah perisai: apabila salah seorang
di antara kamu sedang berpuasa maka janganlah berkata kotor dan
jangan pula bertindak bodoh; dan jika ada seseorang yang
menyerangnya atau mencacinya maka hendaklah ia mengatakan
sesungguhnya aku berpuasa. (HR. Bukhari, Muslim)
iii. Menahan pendengaran dari mendengar setiap hal yang dibenci (makruh) karena
setiap yang diharamkan perkataannya diharamkan pula mendengarkannya.
Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong,
banyak memakan yang haram. (al-Maidah: 42)
iv. Menahan berbagai anggota badan lainnya dari berbagai dosa
Berapa banyak orang yang berpuasa tetapi ia tidak mendapatkan dari
puasanya itu kecuali lapar dan dahaga. (HR. Nasai dan Ibnu Majah)
v. Tidak memperbanyak makanan yang halal pada saat berbuka puasa sampai
penuh perutnya
vi. Hendaknya setelah ifthar hatinya tergantung dan terguncang antara cemas
dan harap
Puasa orang khusus adalah puasa orang-orang shalih
3. Puasa orang super khusus : puasa hati dari berbagai keinginan yang rendah dan
pikiran-pikiran yang tidak berharga; juga menahan hati dari selain Allah secara
total. Ini merupakan tingkatan para Nabi, Rasul, Shiddiqini dan Muqarrabin.
Apabila kamu berpuasa tiga hari dalam sebulan, maka puasalah pada
hari ke tiga belas, empat belas dan lima belas. (HR. Turmudzi)
Penanggalan disini tentu menurut penanggalan Qomariyah (Hijriyah), sebab pada
hari-hari tersebut bulan lebih jelas dan lebih terang.
5. Shaum Hari Senin dan Kamis
Amal disetorkan pada hari Senin dan Kamis, oleh karena itu aku ingin
ketika disetorkan amal-amalku aku dalam keadaan berpuasa (HR.
Muslim)
6. Shaum Sehari dan Buka Sehari
Berpuasalah sehari dan berbuka sehari, itulah puasa Daud Alaihis
Salaam dan merupakan puasa yang paling afdhol. (HR. Bukhari)
Shaum adalah ibadah yang melatih seseorang agar mampu ikhlas dan meninggalkan
sifat riya, sebab tidak ada yang mengetahui orang yang berpuasa sunnat selain Allah.
Dialah yang akan memberi pahala terhadap orang-orang yang berpuasa dengan
balasan yang pantas.
Maraji