Anda di halaman 1dari 23

HIPOSPADIA

A N D RAV I N A P RA N AT H A N I A S U RYO N O

DEFINISI
Hipospadia merupakan defek kongenital
pada penis yang menyebabkan perkembangan
yang tidak lengkap pada anterior uretra.

EPIDEMIOLOGI
Angka kejadian 1 untuk setiap 300 kelahiran
bayi laki-laki.
Insidensi lebih tinggi sekiranya terdapat riwayat
keluarga dengan hipospadia dengan angka
kejadian 1 untuk setiap 100 kelahiran hingga 1
untuk setiap 80 kelahiran bayi laki-laki.
Jika
ada
anak
yang
hipospadia
maka
kemungkinan ditemukan 20% anggota keluarga
yang lainnya juga menderita hipospadia.

EMBRIOLOGI

ANATOMI

KLASIFIKASI
Klasifikasi hipospadia berdasarkan anatomi
Hipospadia anterior
Meatus tampak pada bagian inferior dari glans
penis
Hipospadia coronal
Meatus tampak pada alur batang penis
Hipospadia distal
Meatus tampak pada bagian bawah batang penis

KLASIFIKASI
Klasifikasi hipospadia
berdasarkan letak dari
meatus uretra:
Anterior (60-70%)
Hipospadia tipe glans
Hipospadia tipe coronal
Middle (10-15%)
Hipospadia tipe penil
Posterior (20%)
Hipospadia tipe
penoscrotal
Hipospadia tipe perineal

PATOFISIOLOGI
Hipospadia
terjadi
karena
gangguan
perkembangan uretra anterior yang tidak
sempurna, yaitu sepanjang batang penis sampai
perineum. Semakin ke arah proksimal muara
meatus
uretra,
maka
semakin
besar
kemungkinan ventral penis memendek dan
melengkung dengan adanya chordee.

PATOFISIOLOGI
Patofisiologi hipospadia masih belum diketahui
dengan pasti, akan tetapi beberapa teori yang
menyatakan tentang penyebab hipospadia antara
lain:
Faktor genetik
Usia ibu saat melahirkan dapat menjadikan salah
satu faktor resiko terjadinya hipospadia.
Berdasarkan penelitian, pada keluarga yang
memiliki kelainan hipospadia, maka risiko
hipospadia yang akan terulang.

PATOFISIOLOGI

Faktor hormonal
Faktor hormon androgen atau estrogen sangat
berpengaruh
terhadap
kejadian
hipospadia
karena
berpengaruh
terhadap
proses
maskulinisasi masa embrional.

MANIFESTASI KLINIS
Gejala yang timbul pada kebanyakan penderita
hipospadia, biasanya datang dengan keluhan
kesulitan dalam mengatur pancaran urine
pada saat berkemih.
Chordeedapat menyebabkan batang penis
melengkung
ke
ventral
yang
dapat
mengganggu hubungan seksual.
Hipospadia tipe perineal dan penoscrotal
menyebabkan penderita harus miksi dalam
posisi duduk, dan hipospadia jenis ini dapat
menyebabkan infertilitas.

MANIFESTASI KLINIS
Tanda-tanda klinis hipospadia:
Lubang orifisium urethra externa tidak berada di
ujung glans penis.
Biasanya jika penis mengalami kurvatura
(melengkung)
ketika
ereksi,
maka
dapat
disimpulkan adanya chordee, yaitu jaringan
fibrosa yang membentang hingga ke glans penis.
Dapat timbul tanpa chordee, bila letak meatus
pada dasar glans penis.

Tanda-tanda klinis hipospadia:


Lubang
orifisium
urethra
externa tidak berada di
ujung glans penis.
Biasanya
jika
penis
mengalami
kurvatura
(melengkung) ketika ereksi,
maka
dapat
disimpulkan
adanya
chordee,
yaitu
jaringan
fibrosa
yang
membentang
hingga
ke
glans penis.
Dapat timbul tanpa chordee,
bila letak meatus pada dasar
glans penis.

PENEGAKAN DIAGNOSIS
Diagnosis hipospadia biasanya jelas pada
pemeriksaan fisik inspeksi.
Kadang-kadang hipospadia dapat didiagnosis
pada pemeriksaan ultrasound prenatal.
Jika tidak teridentifikasi sebelum kelahiran, maka
biasanya dapat teridentifikasi pada pemeriksaan
setelah bayi lahir.

PENATALAKSANAAN
Terdapat beberapa cara penatalaksanaan
pembedahan untuk merekonstruksi hipospadia.
Tujuan penatalaksanaan hipospadia, yaitu
Memperbaiki kelainan anatomi dengan keadaan bentuk
yang melengkung (kurvatura) karena pengaruh adanya
chordee.
Menghasilkan bentuk yang baik secara kosmetik.

PENATALAKSANAAN
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam mencapai
keberhasilan tindakan operasi bedah hipospadia:
Usia ideal untuk repair hypospadia, yaitu usia
1,5 2 tahun (sampai usia belum sekolah).
Tipe hipospadia, besarnya penis, dan ada
tidaknya chordee.

TINDAKAN OPERATIF HIPOSPADIA


Semua tindakan operasi bedah hipospadia
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
Eksisi chordee
Tahap pertama ini dilakukan pada usia 1,5 2
tahun.
Eksisi
chordee
bertujuan
untuk
meluruskan, akan tetapi meatus masih pada
tempatnya yang abnormal.

Urethroplasty
Urethroplasty
yang
dikerjakan
6
bulan
setelah tahap pertama.
Teknik
reparasi
yang
dilakukan oleh dokter
bedah plastik
adalah
teknik modifikasi uretra.
Kelebihan
jaringan
preputium ditransfer dari
dorsum
penis
ke
permukaan ventral yang
berfungsi
menutupi
uretra baru.

METODE OPERASI HIPOSPADIA


Metode Duplay
Untuk merekonstruksi hipospadia tipe middle.
Metode Ombredane
Untuk merekonstruksi hipospadia tipe coronal dan
tipe distal.
Metode Nove-josserand
Untuk merekonstruksi hipospadia berbagai tipe
tapi urethroplastinya menggunakan skin graft.
Namun karena metode ini memiliki banyak
komplikasi seperti stenosis, maka pada saat ini
tidak dipergunakan lagi

KOMPLIKASI

Komplikasi yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa


faktor, antara lain :
Usia pasien
Tipe hipospadia
Tahapan operasi yang meliputi ketelitian teknik
operasi

KOMPLIKASI
Komplikasi awal yang dapat terjadi meliputi
Perdarahan
Infeksi
Edema
Nekrosis flap
Komplikasi lanjut yang dapat terjadi
Ketidakpuasan kosmetik
Striktur uretra, stenosis uretra

PROGNOSIS
Prognosis hipospadia tergantung pada berat
ringannya
kasus
dan
keberhasilan
pembedahan. Perawatan post operasi juga
merupakan faktor penting yang mempengaruhi
prognosisnya.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai