Anda di halaman 1dari 22

PELAYANAN KESEHATAN JIWA

MUH. SAHIBU, SKM


KASIE PELAYANAN KESEHATAN KHUSUS

DIPASUNG, DIKURUNG, TERLANTAR

Gangguan jiwa
identik dengan
ROHANISPIRITUAL

???

Dipertont
onkan

Pengobatan
Kepala dilobangi

Kenyataan
Pemeriksaan
dengan teknologi

Pengobatan:
Psikoterapi

Masalah Pokok Keswa


Hilangnya waktu produktif akibat gangguan
jiwa: 12,3% dari hari produktif(2000).
Estimasi 15% tahun 2020. (Ggn jiwa:
depresi (murung), skizofrenia (hilang
ingatan), kecemasan, epilepsi (ayan),
Alzheimer (pikun), retardasi mental (cacat
mental)
Penyalahguna NAPZA (narkotika, candu,
ganja, alkohol), rokok
HIV/AIDS meningkat pada pengguna
NAPZA dengan jarum suntik

Masalah Kebijakan dan Manajemen Pembangunan


Kesehatan Jiwa
Peraturan Perundang-undangan yang
menyerahkan urusan operasional

kepada Pemda

WHO (2001) masalah kesehatan jiwa


merupakan masalah kesehatan

masyarakat

Keberadaan, kapasitas dan kesiapan


institusi terkait dalam pelayanan keswa
(RSJ dan Dinas Kesehatan)

Masalah Kemitraan dalam Pembangunan


Kesehatan Jiwa
Pemerintah Kabupaten/Kota:
merencanakan, membiayai,
penyelenggaraan dan penilaian
akuntabilitas pembangunan keswa

Peranserta aktif berbagai pihak

DPR/D, Pemda, LS terkait, LSM, profesi,


Perg Tinggi, pengusaha, donatur,
konsumen keswa, masyarakat

Masalah advokasi, mobilitas sumber daya,


dukungan sosial, dan pemberdayaan
masyarakat dalam Pembangunan Keswa
Status keswa dipengaruhi oleh kemiskinan,
kebodohan, ketersediaan sumber daya,
kualitas lingkungan hidup, adat/kebiasaan,
dan budaya
Pentingnya advokasi ke berbagai pihak
tersebut di atas

RENDAH

TINGKAT
KEBUTUHAN

TINGGI

YANKESWA
YANKESWA
RUJUKAN
RUJUKAN

PEMBIAYAAN

YAN
YANKESWA
KESWADASAR
DASAR

YAN
YANKESWA
KESWAMASYARAKAT
MASYARAKAT

TINGGI

RENDAH

RENSTRA
DEPKES

PROGRAM
YANMED

KEGIATAN POKOK
BINYAN KESWA

Sasaran utama
Setiap Puskesmas dan
jaringannya dapat
menjangkau dan dijangkau
seluruh masyarakat di wilayah
kerjanya
Pelayanan kesehatan di setiap
rumah sakit, Puskesmas dan
jaringannya memenuhi
standar mutu

MENTERI KESEHATAN RI
SEKRETARIS JENDERAL

DIREKTORAT JENDERAL
BINA PELAYANAN MEDIK

DIREKTORAT BINA
PELAYANAN
KESEHATAN JIWA

SUBDIT KESWA
DI SARANA
KESEHATAN

SUBDIT KESWA
DI NON SARANA
KESEHATAN

SUBDIT KESWA
ANAK DAN
REMAJA

SUBDIT KESWA
DEWASA DAN
LANJUT USIA

SUBDIT
PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN
NAPZA, ROKOK DAN
ALKOHOL

Permasalahan Keswa
Masih termarjinalkan, bukan program
prioritas
Kurang SDM keswa (psikiater dan perawat
jiwa)
Kurangnya dana
Sistem pencatatan dan pelaporan yang
belum tertata dengan baik
Terbatasnya psikofarmaka di PKM
Pengelola program keswa/NAPZA ditingkat
propinsi maupun kabupaten/kota tidak jelas

FASILITAS Pelayanan
Kesehatan Jiwa
Kesehatan Jiwa Dasar
Puskesmas (Perawatan, Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Keliling)
Rumah Sakit Umum
Kesehatan Jiwa Rujukan
Rumah Sakit Jiwa
Rumah Sakit Ketergantungan Obat
RSU (Bagian, Klinik Psikiatri)
Kesehatan Jiwa Masyarakat
Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
(UKBM): Posyandu, Pos Upaya Kesehatan Kerja
(UKK), PKK, dll

Tenaga:
Psikiater: Terbatas dan
distribusi tidak merata
(rasio 500 psikiater per
210 juta penduduk, 0,24)
Dokter umum
Perawat psikiatri, perawat,
bidan
Tenaga lain seperti
psikolog, pekerja sosial,
terapis okupasi belum
terdata dengan baik.

Pelayanan Keswa Terintegrasi


Adalah pelayanan keswa yg
dilakukan oleh dokter umum atau
perawat secara terintegrasi
dengan yankes umum
Sambil memeriksa kesehatan
umum, juga dideteksi adanya
masalah M.E yg menyertainya

Pelayanan Keswa Terintegrasi


Tenaga keswa/psikiater sebagai konsultan
(pembina) untuk melakukan transfer of
knowledge dan melakukan supervisi berkala thd
pelayanan keswa
RSJ adalah tempat rujukan pasien yg sulit diatasi
di Puskesmas dan RSU
Tanggung jawab pelayanan keswa berada pada
Dinkes setempat
Pelatihan tenaga dan penyediaan obat dilakukan
oleh Dinkes perlu usulan psikofarmaka ada
dalam buffer stock obat provinsi

Anda mungkin juga menyukai