GEJALA KLINIS
TANDA KLINIS
DD
P.PENUNJANG
&PERAWATA
Terapi antivirus
eritema
HFMD
( tapi HFMD
vesikel
lesinya kena
ulser 1-5 mm
tangan dan kaki
ulser membesar, pnggir
juga )
berlekuk dikelilingi
erithema
gingival merah terang
mulut sakit
erosi dangkal dan krusta
perdarahan pada
Bibir
Dehidrasi
Gingival merah terang
Uji serologi
Biobsi
Culuture
Tes darah
terapi Control sakit
Suportif
Terapi defenitif
antivirus
GAMBAR
Sekunder
a. RIH
( reccuren
intraoral HSV )
Di ganglion syaraf
trigeminal
Biasanya dimukosa
berkeratin
a. Palatum keras
b. Gingival cekat
c. Dorsum lidah
Ulser 1-5 mm
tunggal/berkelompok
Ulser dikelilingi oleh
eritem terang
ANUG
Antiseptic local:
Tp ANUG lebih
0,2% clorhexidine cair
meluas dan dfus Diet makanan
disbanding RIH
RIH pada palatum
terlihat spt
traumatic lesion
b. RHL
( recurrent
herpetic
labialis )
Kesemutan
20-4-% pada dewasa muda Gatal
Rasa terbakar
ANUG
T:
Topical acyclovir
Menghilangkan factor
pemicu
GEJALA KLINIS
Vericella zozter
virus infection
TANDA KLINIS
Vesikel atau ulser pada
satu divisi
DD
Pulpitis
HSV
Phemvigus
ANUG : jika ada
nekrosis jaringan
lunak
P.PENUNJANG
&PERAWATA
culture
Pain control
Suportif
Hidrasi
Defenitif
treatment
Aspirin
Acyclovir
Untuk post herpetic
neuralgia berikan
Lidocain
GAMBAR
Primer
Chiken pox (
verisella )
Demam rendah
Malaise
Perkembangan cepat
pruritic ( benjolan kecil
)
Lesi dimulai dibatang
tubuh kemudian
wajah dan meluas scr
sentrifugal
Menghilang spontan
stlh 2-10 hari
Sekunder
Herpes zoster
Vesikel berkelompok
Vesikel bernanah, tepi
meradang dan merah
Lesi 1-5 mm
Lesi besar dengan tepi
berlikuk
Vesikel pd 1 sisi
Vesikel bernanah
N2 : palatum keras dan
gingival cekat
N3 : gingival mandibula
dan lidah
Melibatkan kulit dada,
batang tubuh dan wajah
Biasanya pasien
mengalami facial palsy
Opioid analgesik
Valacyclovir
Famcuclovir
vaksin
N. PENYAKIT
Cytomegalovirus infection
Hand-FootMouth Disease
GEJALA KLINIS
Demam tp dengan
sedikit
limphadenomaty/sple
nomegali
Kalo infeksi dimulut
ulsernya dalam dan
ada partial virus di
endothelial sel
Demam rendah,
perih di mulut dan
tenggorokan
Keluhan utama pasien
sering kali perih pada
lesi oral
Lesi pada tangan dan
kaki terjadi
bersamaan atau tak
berapa lama setelah
lesi oral muncul
Mewabah
TANDA KLINIS
DD
Pada pasien
HSV
imunokompro-mise
HZV
a. Ulser necrotic yg
besar dan tunggal
b. Jarang yg multiple
c. Biasanya lesi akut
Biasanya berminggu dan
berbulan
Herpes
Gingivostomatitis, Varicella:
Urutan
munculnya lesi
serta penyebaran
HFM yang
mewabah
membedakan
HFM dengan
penyakit-penyakit
ini
P.PENUNJANG
&PERAWATA
culture
Biobsy
T:
Topical anastetik kl
ada lesi ulserrativ
Sistemik analgetik
Kultur virus
Deteksi antibody
yang bersirkulasi
Biopsy: HFM &
herpangina
Simptomatik
Mouthrinse
dengan campuran
sodium cikarbonat
dan air hangat:
meredakan rasa
tidak enak di
mulut
Suportif:
Hospitalized untuk
mencegah
dehidrasi akibat
kesulitan dalam
menelan
GAMBAR
Herpangina
Stevens
Johnson
Syndrome (SJS)
and
Toxic Epidermal
Necrolysis(TEN)
Reaksi hypersensitivity
Penggunaan obat-obatan
(antibacterial
sulfonamides,
anticonvulsants, oxicam
NSAIDs, & allupurinol)
Infeksi Mycoplasma
pneumonia
Infeksi HSV (jarang
terjadi)
Agen infeksi (pada anakanak)
Demam, sakit
kepala, nyeri otot
(1-3 hari atau <1
minggu)
Oral: sakit
tenggorokan dan
sakit menelan
Diffuse pharyngitis
Herpes
gingivostomatitis:
Pada HSV
gingiva merah
dan sakit
merupakan ciri
khasnya
(infeksi CV
tidak ada
kemerahan
pada gingiva)
Infeksi
streptococcal:
infeksi ini
membentuk
eksudat
purulen bukan
vesikel, secara
visual mirip
dibedakan
dengan kultur
Paraneoplastic
pemphigus
(PNPP) : lesi
oralnya mirip.
T:
Kontrol gejala
Suportif
Membatasi kontak
untuk mencegah
penularan
Kortikosteroid
sistemik (dosis
tinggi)
Immunoglobulin
intra vena
Thalidomide
N. PENYAKIT
Eritema
Multiform
GEJALA KLINIS
TANDA KLINIS
DD
EM karena infeksi
HSV:
Riwayat HSV 1-3
minggu sebelum
munculnya EM
Antibodi terhadap
HSV (+), antigen HSV
(+)
Prodromal: demam,
meriang, sakit kepala,
dakit tenggorokan,
rhinorrea, batuk
HSV
Gingivostomatit
is (kesamaan
pada prodromal
, erosi,
ulserasi):
HSV positif
virus HSV
dengan kultur,
dan tidak
diawali
kemerahan
HSV lesinya
kecil, EM
lesinya lebih
besar
Pemphigus &
Pemphigoid:
Penyakit ini
kronis,
progresnya
lambat,
bertahan lama,
EM hilang
dalam hitungan
minggu
EM jarang
melibatkan
gingiva dan
biasanya ada
riwayat
pemakaian obat
SAR: lesi SAR
bersifat discrete
(lebih terpisahpisah), lesi EM
difus
P.PENUNJANG
&PERAWATA
EM ringan:
Analgesik
topical/sistemik,
obat kumur
Suportif
EM yang lebih
berat:
Kortikosteroid
sistemik
Topikal steroid
Kasus dengan
suspek HSV:
antiviral
(acyclovir)
Kasus yang tidak
berhubungan dengan
HSV: azathioprine
(100-150 mg/d)
GAMBAR
N. PENYAKIT
NUG & NUP
GEJALA KLINIS
Infeksi polimikrobial:
Treponema sp,
Prevotella intermedia,
Fusobacteria nucleatum,
Peptostreptococcus
micros, Porphyromonas
gingivalis, Selomonas sp,
Campylobacter
Biasanya terjadi pada
pasien
immunocompromised
(karena bakteri-bakteri
ini normal di jar. Perio)
Jika ada penyakit sistemik,
NUG & NUP akan
menyerang dengan cepat ke
jari.lunak RM noma,
orofacial gangrene
Jarang terjadi
demam dan meriang,
biasanya muncul
lymphadenopathy
submandibular
Noma demam naik
turun, anemia,
leukosit meningkat,
riwayat penyakit
sistemik (e.g
measles)
Oral (symptom
pertama kali): saliva
yang berlebihan,
metallic taste,
sensitivitas gingiva
TANDA KLINIS
DD
P.PENUNJANG
&PERAWATA
Gingiva eritema
(sangat sakit dan
merah), ulserasi
berbentuk kawah
yang dilapisi
pseudomembran
menyebar, biasanya
terjadi pada papilla
interdental,
meskipun bisa terjadi
di bagian marginal
gingiva mana saja
Terkadang disertai
bau tidak sedap dan
pendarahan pada
gingiva
Banyak plak yang
muncul dan
menumpuk di sekitar
gigi karena tidak
sanggup
membersihkan RM
(sangat sakit)
Pasien defisiensi imun
Noma: lesi fasial
berbentuk kerucut
(perforasi)
menampakkan tulang
dan gigi yang nekrotik
Primary
Herpetic
Gingivostomatit
is: kesamaan
pada gingiva
yang eritema
dan ulser
MMP, PV, lichen
Planus, R.
Hipersensitivitas:
kesamaan pada
gingiva yang
desquamasi
namun penyakitpenyakit ini
kronis,
progresnya lama
(bulanan/tahunan)
Pemeriksaan sekresi
sulkus gingiva
menunjukkan bakterbakteri penyebab
(dengan kultur)
Suportif dan
control rasa sakit
Definitive
treatment:
Pembersihan
debris dan plak
(dengan anestesi
terlebih dahulu)
Kumur dengan
klorhexidine
digluconate
Antibiotik bakteri
gram negative
anaerob untuk
pasien yang parah
atau yang mengalami
gejala sistemik
GAMBAR
GEJALA KLINIS
Recurrent
Factor genetic
Gejala prodomal :
Aphthous
rasa terbakar 2-48
Defisiensi hematologi
Stomatitis (RAS) Abnormalitas imunologi
jam sebelum ulser
muncul.
faktor local : trauma dan
Kasus berat,
merokok
menyebabkan pasien
disfungsi imun
kesakitan, susah
lymphocytotoxicity
bicara, susah makan.
disfungsi jaringan mukosa
cytotoxicity
Self limiting
kecemasan, stress
psikologi
dimulai pertama kali
menstruasi
pada rentang usia
infeksi saluran pernapasan
anak-anak dewasa
atas
awal.
alergi makanan
Bechets
Syndrome
Genetik
Faktor pemicu :
Infeksi bakteri, ex :
steptococcus sanguis
TANDA KLINIS
DD
P.PENUNJANG
&PERAWATA
Biopsy diindikasikan
untuk mengeleminasi
kemungkinan penyakit
lain.
SAR
Kortikosteroid dan
agen imunosupresif
GAMBAR
kasus berat :
- high-potency preparasi steroid
topical (fluocinonide,
betamethasone, atau
clobetasol), fungsi untuk
mempersingkat waktu
penyembuhan dan mengecilkan
ukuran ulser
- terapi sistemik diperlukan bila
terapi topical tidak berhasil,
untuk menurunkan jumlah ulser
(colchicines, pentoxifylline,
dapsone, thalidomide, sedikit
semburan steroid sistemik)
steroid gel
pasta amlexanox dan tetrasiklin
topikal
Paraneoplastic
Pemphigus
(PNPP)
GEJALA KLINIS
TANDA KLINIS
Genetik
Obatan ( captopril)
Faktor lain :
UV sinar X
Terkait peny. autoimun
Hormonal
Stres
Vaksinasi
Genetic
obat
PATOGENESIS
PV terjadi karena defositnya
antigen disekeliling sel epitel.
Antigen utama PV : Dsg 3. Dsg
3 defosit karena Ig G
autoantibodi dengan Dsg 3
DD
MMP
Ulserasi aphtosa
Infeksi herpes
TEN
EM
Herpetic gingiva
stomatitis
Errosive lichen
planus
Oral Lichenoid
Drug Reaction
(OLDR)
Lichen Planus
EM
P.PENUNJANG
&PERAWATA
biopsi
T:
Steroid topikal
Perawatan
deskuamatif gingivitis:
perbaikan OH,
mengurangi
iritasi/trauma
Histopatology
Jika PNPP sekunder
karena tumor
dilakukan
pengangkatan
tumor,
dilihatprognosisnya
hingga 2 tahun
Terapi dengan
prednison dan
immunosuppresif
GAMBAR
N. PENYAKIT
Pemfigus bullosa
Mucous
Membrane
Pemphigoid
(MMP) /
Cicatrical
Pemphigoid
GEJALA KLINIS
TANDA KLINIS
DD
Blister dengan
inflamasi yang terjadi
pada bagian kulit
kepala, lengan, kaki,
ketiak. Pruritis
merupakan hal umum
pada lesi awal pada
kulit yaitu hadirnya
makula dan papula.
Self limitid dan dapat
bertahan bertahun
tahun, tanpa terapi
dapat mengalami
episode berulang
-Oral 30-50 %
-Lesi oral lebih kecil dan
berkembang lambat.
-Kurang sakt dibanding
PV.
-keterlibatan labial luas
-gingivitis deskuamatif
dan biasanya lesi gingiva
terdiri dari edema
umum, peradanga,
deskuamasi pda daerah
pembentukan vesikel
-erosive lichen
planus ini
biasanya
memiliki lesi
putih dan lichen
strie
pemphigusbiasn
ya lebih luas
erosinya pd
mukosa dan lesi
tidak inflamasi
-subepitel
bullos
dermatosis
hanya bisa
dibedakan deg
imuno
flourescent
molecular tekni
Oral lesions :
-Deskuamasi gingiva dan
gingiva merah terang
-lesi vesikel,erosi
Lesi Kulit:
-Scarring konjungtva
- Adhesi konjungtiva
bulbar dan palpebral
(symble-pharon
-Kerusakan pada kornea
-Lesi dapat muncul pd
mukosa genital,
Behcet
Purpura lokal
P.PENUNJANG
&PERAWATA
Biopsi : jaringan ikat yg
merupakan dasar dr
inflamasi menunjukkan
banyaknya eusinofil
T:
Local :
Topical steroid dosis
tinggi (clobetasol). Jika
pasien memakai mobat
sistemik harus
dikombinasikan dg
obat imunosupresiv
seperti azatioprine.
Biopsi specimen
Histology
DIF (direct
immunofluoresence)
T: lesi oral ringan, dapat
diberikan steroid topikal
pd intralesi
lesinya
parah,(konjungtiva
kena)
direkomendasikan
terapi dapsone
GAMBAR
Linear IgA
disease
Epidermolysis
Bullosa Aquisita
Pemfigoid
sikatrik/ MMP,
pemfigoid
bullosa,
dermatitis
herpetiform,
pemfigoid
gestasionis
Histologi
Pemfigoid
sikatrik/MMP,
pemfigoid
bullosa,
penyakit IgA
linear,
dermatitis
herpetiform,
lupus
eritematus
sistemik, angina
bullosa
hemoragika,sto
matitis ulseratif
kronis,
epidermolisis
bullosa genetik,
porfiria kutanea
tarda
Histopatologi
T:
Pada lesi oral dpt
digunakan topikal
steroid tunggal,
penggunaan dapsone
atau kombinasi antara
tetracycline/sulfapyridi
ne dg niacina
T:
Dapsone, jika tidak
berhasil dpt gunakan
colchicine.
Kortikosteroid sistemik
dan obat2an
imunosupressive dpt
digunakan utk lesi yg
parah dan luas
HISTOPLASMOS
IS
disebabkan oleh
jamur Histoplasma
capsulatum
Infeksi dapat
muncul karena menghirup
debu yang terkontaminasi
dengan kotoran burung
atau kelelawar
GEJALA KLINIS
Self limiting
Limfadenopati
Demam
Pulmonary disease
TANDA KLINIS
pada pasien dengan HIV
didapati ulser dengan
fluktuasi yang sering
terlihat pada gingiva,
palatum atau lidah.
DD
sering
menyerupai
karsinoma sel
skuamosa,
infeksi jamur
kronis lainnya,
atau limfoma.
Treatment:
Individu
Imunokompeten:i
traconazole atau
ketoconazole
selama 6 hingga
12 bulan
blastomycosis
-menyebabkan infeksi
paru primer.
-biasanya diikuti oleh
awalan kronis dengan
gejala ringan seperti
malaise, demam ringan,
dan batuk ringan.
-Jika tidak segera diobati
sesak nafas,
penurunan bb
dan,produksi sputum
darah warna kebiruan
Chronic oral
ulcer
P.PENUNJANG
&PERAWATA
Diagnosis penyebaran
histoplasmosis dapat
dilakukan dengan
penggunaan serologi,
prosedur deteksi antigen
dan Kultur.
T:
Pasien immunocompromised: amphotericin B
secara intravena
Pasien AIDS: itraconazole
setelah 10 minggu dan
perawatan maintenance
untuk hidupnya
biopsi
Penderita diberikan:
-ketoconazole,
fluconazole atau
itraconazole
penyakit yang ringan
sedang.
-amphotericin B
penyakit yang parah
GAMBAR
N. PENYAKIT
GEJALA KLINIS
MUCORMYCOSIS
Chronic Bullous
Disease
of
Childhood ( CBDC
)
TANDA KLINIS
DD
P.PENUNJANG
&PERAWATA
kombinasi surgical
debridement dari
area yang terinfeksi
dan systemic
administration dari
amphoterisin B
sampai 3 bulan.
MMP
biopsi
-histologi
T:
Self-limiting
- Sembuh dalam waktu 2
tahun
Untuk kasus yang
parah : Kortikosteroid
GAMBAR
N. PENYAKIT
Traumatic
Injuries Causing
Solitary
Ulcerations
Traumatic
Ulcerative
Granuloma,
Eosinophilic Ulcer
of tongue
Traumatic in
nature.( 20 50 % ) ex;
bruxism
sindrom Riley-Day dan
sindrom Lesch-Nyhan
GEJALA KLINIS
TANDA KLINIS
-
eritema
yang
berkembang
menjadi ulser dalam
beberapa
jam
setelah cedera
ulserasi akut dan
nekrosis mukosa
DD
P.PENUNJANG
&PERAWATA
HSV atau
Candida
KSS
keganasan
kelenjar saliva /
kelenjar limfe
- anamnesis
- pemeriksaan
intraoral
biopsy ( eksisi)
-
injeksi
steroid
intralesi
secara
periodic
penggunaan night
guard pada mandibula
GAMBAR
LESI PUTIH
N. PENYAKIT
Leukoplakia
GEJALA KLINIS
asymptomatic
TANDA KLINIS
Homogenous:
regullersmooth whitish
surface, well-defined
edge,
Sepanjang lesi pattern
nya identic
Nonhomogenous::
b white patch intermixed
with red tissue
(Erythroleukoplakia)
-erythematous
component
DD
Leukodema,
white sponge
nevous, linea
alba,
hairyleukoplakia
,
Verrucouse
carsinoma,
squamosa cell
carsinoma,
stomatitis
nikotina
P.PENUNJANG
&PERAWATA
biopsy
T:
-Mengurangi kebiasaan
(tergantung etiologi)
-surgical excision
(specled leukoplakia)
-nodular(papillary)
-verrucous exophythc
-errosive
-ulcerated
Hairy
leukoplakia
Berhubungan dengan
Epstein-Barr Virus dan
rendahnya level CD4+ limfosit
T, umum pada penderita HIV
Asymptomatic
Sekalipun gejala
mucul ketika lesi
superinfected dgn
candida
Tongue
chewing,
Leukoplakia,
GAMBAR
Homogenous
N. PENYAKIT
Oral Lichen planus
GEJALA KLINIS
TANDA KLINIS
DD
OLCR/OLDR,
keratosis,
leukoplakia,
pemphigus
P.PENUNJANG
&PERAWATA
Biopsy, pemeriksaan
histopatologic
T:
Topical steroid,
Sistemik steroid,
Immunosupresive
gent
GAMBAR
Oral lichenoid
reaction
Submucous
fibrosis
Penyebab dapat di
identifikasi:
-unilateral
-umumnya tipe erosif
&ulser
-tempat yg tidak umum
pd OLP ex: ventral lidah
&palatum
-jarang pd bukal
degradation of normal
collagen by fibroblasts rather
than excess production ,
kekurangan Vitamin b
complex , konsumsi bubuk
cabe ,increases the
hypersensitivity to many
potential irritants(areca nut,
tobacco) with an attendant
inflammatory reaction and
fibrosis., Antara usia 20-40
OLP(beberapa
type type),
drup eruption
-Penghentian obat,
terapi pendukung:
topikal, ateroid,
takrolimus atau
psoralens
-Replacement of
restorative material
skleroderma
-trismus
-susah makan
-kemampuan
menggerakkan lidah
dan membuka mulut
berkurang
-kehilangan elastisitas
mukosa
.
Biopsy, pemeriksaan
darah
T:
Hentikan kebiasaan
menggigit pinang atau
tembakau. Bedah,
N. PENYAKIT
Nicotinic
stomatitis
(smoker palate)
GEJALA KLINIS
-
TANDA KLINIS
Eritem pada mukosa
palatal dan dilanjutkan
dengan keratinisasi
DD
Leukoplakia,
licen planus,
lupus
eritematous
P.PENUNJANG
&PERAWATA
Biasanya tidak
diperlukan tapi
pemeriksaan
histopatologi sangat
membantu
T: berhenti merokok
Leukodema
asymptomatic
(varian normal)
Distribusi symetrik di
bucal mukosa
Warna putih keabuabuan, difus, tipis,
Pada case yang lebih
besar textur berubah
jadi kerut dan berombak
White sponge
nevous
(varian normal)
Genetic.diturunkan sebagai
sifat autosomal dominant
asymptomatic
Leukoplakia,
hairy
leukoplakia,
lichen planus.
Cheek biting,
white spnge
nevous,
No treatment is
required.
Leukoedema,
leukoplakia,
lichen
planus,chronic
biting,
dyskeratosis
congenita,
pachyonychia
congenita
No treatment is
required.
GAMBAR
Granula frodyce
(varian normal)
asymptomatic
Licen planus,
kandidiasis,
leukolakia
No treatment is
required
White sponge
nevus,
chemical
burns,
candidiasis,
hairy
leukoplakia
Hilangkan kebiasaan
dan dapat
menggunakan plastic
occlusal night guard
Mursicatio
buccarum
No treatment needed
Morsicatio
Buccarum
(cheek
chewing)
Faktor predisposisi :
stress dan kecemasan yang
mengakibatkan
berkembangnya perubahan
mukosa
Linea alba
asymptomatic
Geographic
Tongue
Lokasi: permukaan
dorsum dan lateral dari
dua pertiga anterior
lidah.
No treatment needed
LESI MERAH
N. PENYAKIT
Erythroplakia
GEJALA KLINIS
asimptomatik
TANDA KLINIS
Lokasi prediksi: dasar
mlut, lidah, mukosa,
retromolar, palatum
molle
DD
P.PENUNJANG
&PERAWATA
Kaposis
sarkoma,
contac alergic
Biopsy
Kaposi
sarkoma,
Melanoma
ganas,
Hematoma
traumatik,
limfangioma
Biopsy(eksisi jika
mungkin)
GAMBAR
T: eksisi pembedahan
hemangioma
T:
bedah, radiasi,
penggunaan
kortikosteroid, dan,
elektrokoagulasi
Kortikosteroid yg
dipakai alh predinoe.>
hemangioma
mengalami regresi
Kaposi sarkoma
proliferation of endothelialcell
origin, although
dermal/submucosal
dendrocytes,macrophages,
lymphocytes, and probably
mast cells may have a role in
the genesis of these lesions.
Lesi menghasilkan
rasa sakit, disfaia,
kesulitan dlm
mastikasi,
pendarahan
A relatively recently
discovered herpesvirus known
ashuman herpesvirus 8
(HHV8) or Kaposi's sarcoma
herpesvirus (KSHV) has been
identified in all forms of
Kaposi's sarcoma lesions,
Lupus
eritematosus
Discoid lupus
erytematous (kronik)
>Terbatas hanya pada kulit
dan mukosa mulut
Oral: -atropic
erytematous, whitish
area wt/ wto ulserasi pd
mukosa bukal,ldh,
platum&vermilion
Systemic lupus (akut)
>berdampak pada organ
tubuh
>eritematous, makular
butterfly pd wajah
Oral: p urpuric necrotic
lesion on palate, bucal,
gums,
Central depressed Red
atropic area dikelilingi
keratotic zone/ small
white lines
Hemangioma,
pyogenik
granuloma
,melanoma,
basialis
angiomatosis,
mimic sk
secara klinis
atau histo
T:
Surgery, low dose Terapi
radiasi, sistemic
kemoterapi,
Lesi pigmentasi
N. PENYAKIT
GEJALA KLINIS
Melanotic
macule
asimptomatik
TANDA KLINIS
DD
Kebanyakan berupa
Papul meninggi yg kecil
<(0,5 cm) Or nodule,
solitary, Coklat atau biru
Melanotic
macule,
amalgam
tatto,
malignant
melanoma
Melanoplakia,
Amalgam
tatto,
Eccymosis
patch,
Flat nevi
&lentigo
Tampilan: area
pigmentasi datar
berwarna coklat, hitam,
biru, abu-abu
P.PENUNJANG
&PERAWATA
Biopsy eksisi
T: Eksisi pembedahan
Smokers
melanosis
Cigaratte smoking,
Komponen dalam rokok yang
menstimulasi melanosit
Pigmentasi melanotic
yang difus,
Lokasi: labial gingiva,
paling sering
Intensitas pigmentasi
tergantung dosis dan
maktu
Normal
pigmentation,
drug-induced
pigmentation,
pigmented nevi,
melanoma,
Addison
disease.
T: cessaation of
smoking
GAMBAR