BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Farmasi adalah suatu jurusan yang berhubungan tentang
pembuatan obat-obatan, jurusan yang mengelolah atau meracik obatobatan, dimana sangat berhubungan erat dengan pengujian terlebih
dahulu khususnya pada penentuan beberapa reaksi dari suatu
senyawa karbon.
Senyawa hidrokarbon merupakan persenyawaan yang paling
banyak di gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan tubuh
AYU MELINDA
15020140081
ASISTEN
HAQI ROMADHONA QAWIY
ciri dan sifat dari suatu sediaan yang akan dijadikan sebagai bahan
obat.
1.2 Maksud Praktikum
a. Mempelajari beberapa aspek yang terkait dengan reaksi-reaksi
senyawa
karbon
seperti
reaksi
adisi,
esterifikasi,
redoks,
karbon.
AYU MELINDA
15020140081
ASISTEN
HAQI ROMADHONA QAWIY
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum
Suatu hal yang karakteristik untuk senyawa organik hanyalah
bahwa senyawa-senyawa organik itu semuanya mengandung unsur
karbon. Oleh karena itu kimia organik dinyatakan sebagai studi
tentang suatu senyawa-senyawa karbon. Selain unsur karbon sebagai
penentuan senyawa-senyawa organik, Kebanyakan juga banyak
mengandung nitrogen, posfor, sulfur, dan halogen serta unsur-unsur
lainnya. ( Tim Dosen UNHAS 2005 )
Adapula reaksi-reaksi yang sering terjadi pada senyawasennyawa karbon. Dimana reaksi yang terjadi pada senyawa karbon
ialah rreaksi adisi, reaksi polimerisasi, esterifikasi, redoks, iodoform,
reaksi eliminasi dan substitusi.( Drs. Marjuki, Apt dkk.2007 )
1. Reaksi Substitusi
Muatan parsial positif pada atom karbon menyebabkan
mudah diserang oleh anion dan spesi lain yang memiliki sepasang
elektron bebas pada kulit luar.Reaksi substitusi
yaitu reaksi
penggantian suatu atom ion, atau gugus fungsi dengan atom, ion
atau gugus fungsi lain. Dalam reaksi substitusi, ion iodida
merupakan halida yang paling mudah digantikan diikkuti oleh ion
bromida dan ion klorida adapun ion fluorida sulit digantikan karena
merupakan basa kuat sehingga ikatan C F lebih kuat daripada
ikatan C X ( X selain fluorida ). Dengan demikian ion Cl, Br, dan I
merupakan gugus pergi yang baik ( mudah digantikan ) sehingga
bermanfaat dalam reaksi reaksi substitusi.
2. Reaksi Eliminasi
AYU MELINDA
15020140081
ASISTEN
HAQI ROMADHONA QAWIY
dalah
istilah
yang
menjelaskan
berubahnya
hilangan oksidasi.
4. Reaksi Esterifikasi
Reaksi esterifikasi adalah reaksi pembentukan ester.
5. Reaksi Polimerisasi
Reaksi
polimerisasi
adalah
peristiwa
penggabungan
( Dra.
AYU MELINDA
15020140081
ASISTEN
HAQI ROMADHONA QAWIY
berubah
menjadi
ikatan
tunggal.
Untuk alkena atau alkuna, bila jumlah atom H pada kedua atom C
ikatan rangkap berbeda, maka arah adisi ditentukan oleh kaidah
Markovnikov, yaitu atom H akan terikat pada atom karbon yang
lebih banyak atom H-nya (yang kaya semakin kaya).
3. Reaksi Eliminasi
Pada reaksi eliminasi, molekul senyawa berikatan tunggal
berubah menjadi senyawa berikatan rangkap dengan melepas
molekul kecil. Jadi, eliminasi merupakan kebalikan dari adisi.
Contoh:
Eliminasi air (dehidrasi) dari alkohol. Apabila dipanaskan dengan
asam sulfat pekat pada suhu sekitar 180 0C, alkohol dapat
mengalami dehidrasi membentuk alkena. ( Tim eramedia.2008)
2.2 Prosedur Kerja (Anonim, 2015)
1. Reaksi adisi
Dalam sebuah tabung reaksi, masukkan 3 ml eter dan
tambahkan 3 ml aseton. Teteskan ke dalam 10 ml tetes NaHSO 3
jenuh kocok dan amati perubahan yang terjadi.
2. Reaksi polimerisasi
Ke dalam sebuah tabung reaksi masukkan 2 ml asetaldehida
1:1. Tambahkan ke dalam tabuing itu 2 ml NaOH 2 M. panaskan
perlahan-lahan dan amati perubahan yang terjadi.
3. Reaksi pengesteran
Isi sebuah tabung reaksi dengan 2 ml alkohol 50% 2 ml
asam asetat 6 M dan 5 tetes H2SO4 pekat. Panaskan tabung
reaksi ini selama beberapa menit, kemudian tuangkan ke dalam
AYU MELINDA
15020140081
ASISTEN
HAQI ROMADHONA QAWIY
tabung reaksi lain yang sudah diisi dengan 3 ml air, cium bau
larutan tersebut.
4. Reaksi redoks
Isi sebuah tabung reaksi dengan 2 ml alcohol 50%, 3 tetes
H2SO4 pekat dan 4 ml larutan K2Cr2O2 0.1 M, tutup tabung reaksi
dengan sebuah gabus dan letakkan dalam gelas kimia yang berisi
air panas selam beberapa menit. Amati perubahan yang terjadi
dan cium bau larutan terserbut.
5. Reaksi iodoform
Isi sebuah tabung reaksi dengan 5 ml larutan I 2 0.2 M dan 2
ml alcohol. Tambahkan tetes pertetes larutan NaOH 0.1 M, sampai
larutan berwarna kuning pucat. Tutup tabung reaksi dengan gabus
dan letakkan kedalam gelas kimia yang berisi air panas selama
beberapa menit. Dinginkan dan amati perubahan yang terjadi.
Cium bau larutan.
AYU MELINDA
15020140081
ASISTEN
HAQI ROMADHONA QAWIY
BAB 3
METODE KERJA
3.1 Alat yang digunakan
Adapun alat yang dipakai pada percobaan ini yaitu tabung
reaksi, gelas ukur, bunsen, penjepit tabung reaksi, gelas kimia, pipet
tetes, gabus, dan rak tabung.
3.2 Bahan yang digunakan
Adapun bahan yang dipakai pada percobaan ini yaitu alkohol 50
%, asam asetat 6 M, asam sulfat pekat, kalium dikromat 1 M, larutan
iodium 0,2 M, dan larutan NaOH 0,1 M.
3.3 Cara Kerja
a. Reaksi Esterifikasi
1) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Ambil sebuah tabung reaksi dan masukkan 2 ml alcohol 50
%,2 ml asam asetat 6 M,dan 5 tetes H2SO4.
3) Panaskan tabung reaksi selama beberapa menit dibunsen.
4) Diamati perubahan yang terjadi.
b. Reaksi Redoks
1) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Masukkan kedalam sebuah tabung reaksi 2 ml alcohol 50 % ,3
tetes H2SO4 pekat dan 4 ml larutan K2Cr2O7.
3) Tutup tabung reaksi tersebut dengan gabus, kemudian
masukkan kedalam gelas kimia yang berisi air panas selam
beberapa menit.
AYU MELINDA
15020140081
ASISTEN
HAQI ROMADHONA QAWIY
AYU MELINDA
15020140081
ASISTEN
HAQI ROMADHONA QAWIY
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Praktikum
4.1.1 Tabel Hasil Pengamatan
a. Reaksi Pengesteran
Zat zat yang direaksikan
Alkohol + Asam asetat 6 M +
H2SO4 pekat + air aquadest
b. Reaksi Redoks
Zat zat yang direaksikan
Alkohol 5% + H2SO4 +
K2Cr2O7 0,1 M
c. Reaksi Yodoform
Hasil Reaksi
Bening dan berbau kecut
Hasil Reaksi
Bau balon, berwarna
hijau tua
Hasil Reaksi
Terdapat endapan putih
a. Reaksi Pengesteran
O
CH3 C OH + C2H5OH
Asam asetat
Etanol
Etil etanoat
b. Reaksi Redoks
Cr2O72- + 14 H+
C2H5OH + H2O
2 Cr2O72- + 28 H+ + 12 e3 C2H5OH + 3 H2O
AYU MELINDA
15020140081
2 Cr3+ + 7H2O
x2
CH3COOH + 4 H+ + 4e
4 Cr3+ + 14 H2O
3 CH3COOH + 12 H+ + 12 eASISTEN
HAQI ROMADHONA QAWIY
x3
2Cr2O72- + 16 H+ + 3 C2H5OH
Reaksi lengkap :
2 K2Cr2O7 + 8 H2SO4 + 3 C2H5OH
c. Reaksi yodoform
O
C2H5OH + I2
CH3 C H + 2HI
CH3 C H + 3 I2
CI3 C H
CI3COH + NaOH
CHI3 + HCOONa
4.2 Pembahasan
Setelah melakukan percobaan
dengan
reaksi-reaksi
senyawa
karbon
seperti
reaksi
melakukan
pembentukan
reaksi
pengesteran
dengan
mereaksikan alkohol dengan asam asetat dan asam sulfat pekat yang
berfungsi sebagai katalis asam yang kemudian dipanaskan beberapa
menit lalu di tuangkan di tabung reaksi lain yang berisi air dan hasil
reaksinya yaitu berupa larutan bening dan berbau kecut.
Pada percobaan kali ini kita juga melakukan reaksi senyawa
karbon dengan reaksi redoks yaitu dengan mereaksikan alkohol
dengan tambahan asam sulfat pekat dan kalium dikromat lalu
dimasukkan kedalam gelas kimia yang berisi air panas dan hasil
reaksi yang terjadi yaitu terjadi perubahan bening menjadi hijau tua
AYU MELINDA
15020140081
ASISTEN
HAQI ROMADHONA QAWIY
dengan bau balon ini membuktikan reaksi antara zat dimana zat yang
satu tereduksi dan zat yang lain mengalami oksidasi.
Uji coba reaksi yodoform kita mereaksikan alkohol larutan iod
dan meneteskan larutan NaOH sampai larutan berwarna kuning pucat
lalu dipanasi dengan bunsen dan hasil reaksinya yaitu terbentuknya
endapan berwarna putih.
Pada percobaan beberapa reaksi senyawa karbon ini terjadi
faktor kesalahan yaitu kurang bersihnya alat yang digunakan dan
bahan kurang cukup untuk pemakaian sehingga dapat menghambat
terjadinya reaksi. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat
diketahui aplikasi beberapa reaksi senyawa karbon dalam farmasi,
yaitu dapat memberi kemudahan dalam pembuatan reaksi dan
mempermudah dalam pengolahan pencampuran obat.
Adapun faktor koreksi pada masing-masing reaksi yaitu pada
reaksi pengesteran faktor kesalahan bisa dikarenakan asam sulfat
yang digunakan, sehingga tidak terjadi esterifikasi, sebab esterifikasi
harus menggunakan katalis asam yang tepat. Pada percobaab reaksi
redoks faktor kesalahannya hamper sama, faktor kesalahannya juga
dapat terletak dipemberian asam sulfat, apabila tidak menggunakan
asam sulfat yang pekat maka sampel tidak akan bereaksi, selain itu
ukuran campuran yang tidak sesuai juga akan mempengaruhi
terjadinya kesalahan. Pada percobaan reaksi yodoform faktor
kesalahan yang mungkin terjadi apabila tidak dipanaskan beberapa
menit atau terlalu cepat karena reaksi yodoform terjadi dalam kalor
(panas) sampai terbentuknya endapan putih.
AYU MELINDA
15020140081
ASISTEN
HAQI ROMADHONA QAWIY
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan kita dapat menyimpulkan bahwa :
a. Reaksi Pengesteran Alkohol yang ditambahkan dengan asam
asetat dan H2SO4 pekat menghasilkan warna bening yang bila
dipanaskan akan menghasilkan berbau kecut.
b. Reaksi
Redoks
Alkohol
direaksikan
dengan
H 2SO4
pekat
AYU MELINDA
15020140081
ASISTEN
HAQI ROMADHONA QAWIY
DAFTAR PUSTAKA
Anonim; 2015; Penuntun Kimia Organik Universitas Muslim Indonesia;
Universitas Muslim Indonesia: Makassar.
Endang Susilowati; 2006; Sains Kimia. PT. Tiga Serangkai : Solo.
Marjuki, Apt, dkk; 2007; Ilmu Kimia; Depkes RI: Jakarta.
Tim Dosen UNHAS; 2005; Kimia Dasar 2; Universitas Hasanuddin:
Makassar.
Tim Eramedia; 2008; Kamus Pintar kimia; Eramedia: Jakarta.
AYU MELINDA
15020140081
ASISTEN
HAQI ROMADHONA QAWIY
SKEMA KERJA
a. Reaksi Pengesteran
Isi tabung reaksi dengan 2 ml alkohol 50% 2 ml asam asetat 6 M dan
5 tetes H2SO4 pekat.
Panaskan tabung reaksi selama beberapa menit
Kemudian tuangkan ke dalam tabung reaksi lain yang sudah diisi
dengan 3 ml air
cium bau larutan tersebut
b. Reaksi Redoks
Isi sebuah tabung reaksi dengan 2 ml alcohol 50%, 3 tetes H 2SO4
pekat dan 4 ml larutan K2Cr2O2 0.1 M
Tutup tabung reaksi dengan gabus
Kemudian letakkan dalam gelas kimia yang berisi air panas selam
beberapa menit
Amati perubahan yang terjadi dan cium bau larutan terserbut
c. Reaksi yodoform
Isi sebuah tabung reaksi dengan 5 ml larutan I 2 0.2 M dan 2 ml alcohol
Tambahkan tetes pertetes larutan NaOH 0.1 M, sampai larutan
berwarna kuning pucat
AYU MELINDA
15020140081
ASISTEN
HAQI ROMADHONA QAWIY
AYU MELINDA
15020140081
ASISTEN
HAQI ROMADHONA QAWIY