Oleh:
Ilham Ary Wahyudie
(Calon Panwas Kabupaten Bangka)
ewis dan Smith (1994) memberikan 10 poin atau ciri yang harus ada
dalam sebuah visi untuk membentuk sebuah visi yang sempurna dan
benar. Salah satu cirinya adalah memperhatikan kultur, nilai, dan sejarah.
Hal. 1
untuk memastikan bahwa setiap warga negara yang memiliki hak dapat memilih
sesuai dengan kehendaknya.
Adil adalah perlakuan yang sama tanpa ada pengistimewaan ataupun
diskriminasi terhadap peserta pemilu, pemilih, dan penyelenggara pemilu pada
umumnya. Asas ini harus dimiliki dan diaplikasikan dalam pengawasan
penyelenggaraan pemilu oleh segenap anggota Panwas kabupaten. Pendekatan
yang dapat dilakukan agar asas ini dapat dijalankan adalah dengan sebuah sistem
pengawasan yang baik. Prosedur standar operasi dan turunannya (form) harus
dimiliki dan dipahami oleh semua anggota panwas kabupaten dan jajaran
dibawahnya.
Pendidikan pemilih tentang kepemiluan bukanlah semata-mata menjadi
tugas penyelenggara Pemilu, melainkan menjadi tugas bersama seluruh elemen
masyarakat, mulai dari peserta pemilu, tokoh masyarakat, tokoh agama,
akademisi, lembaga-lembaga pendidikan dan organisasi kepemudaan maupun
organisasi kemasyarakatan. Kearifan lokal (local wisdom) masyarakat dapat
menjadi modal strategis dalam menentukan metode, kontens dan materi
sosialisasi yang dilakukan oleh segenap elemen termasuk panwas sebagai bagian
dari penyelenggara pemilu. Kegiatan sosialisasi yang dirancang dan disesuaikan
dengan konteks kearifan lokal akan lebih mudah diterima dan dipahami
masyarakat, yang pada akhirnya akan mempengaruhi masyarakat untuk ikut
berperan aktif dalam proses penyelenggaraan pemilu dan demokrasi.
Visi tersebut perlu dibuat misi dan langkah strategis guna mencapainya dan misi
yang saya susun dengan memperhatikan misi Bawaslu adalah sebagai berikut:
1. Membangun soliditas seluruh anggota, sekretariat panwas kabupaten,
dan jajaran dibawahnya;
2. Menjalankan administrasi kepengawasan secara bertanggung jawab,
transparan, dan akuntabel;
3. Menjalankan pengawasan yang efektif, efisien dan koordinatif;
4. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dan peserta pemilu dalam bentuk
pengawasan partisipatif.
Hal. 2
Hal. 3