Anda di halaman 1dari 2

I.

Pendahuluan
Kehamilan merupakan suatu proses yang sangat berhubungan dengan
perubahan fisiologi sistem kardiovaskular. Perubahan-perubahan tersebut antara
lain berupa adaptasi tubuh terhadap peningkatan kebutuhan metabolik ibu dan
janin serta untuk memberikan sirkulasi uteroplasenta yang adekuat guna
mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. Adanya insufisiensi terhadap
perubahan hemodinamik akan menyebabkan gangguan kehamilan dan janin
seperti pada penyakit preeklamsia ataupun intrauterine growth retardation
(IUGR) (Sanghavi & Rutherford, 2014).
Penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama ketiga kematian pada
wanita berusia 25 sampai 44 tahun. Penyakit kardiovaskular (dengan berbagai
derajat) dapat mempersulit pada sekitar 1 persen kehamilan, karena relatif sering
terjadi pada wanita usia subur. Meskipun angka kematian ibu hamil yang terkait
dengan penyakit kardiovaskular telah berkurang secara nyata dalam 50 tahun
terakhir, namun penyakit jantung masih berperan signifikan dalam mortalitas ibu
hamil (Leveno et al., 2009). Patut diketahui bahwa penyakit kardiovaskular pada
kehamilan merupakan penyebab utama kematian maternal di Amerika Utara (Berg
et al., 2010). Di Amerika Serikat antara tahun 1987 dan 1990, penyakit jantung
merupakan penyebab 5,6 persen kematian ibu terkait kehamilan (Leveno et al.,
2009).
Di Indonesia penyakit jantung dengan kehamilan hanya sedikit yang
pernah dilaporkan dalam tulisan ilmiah. Di Rumah Sakit Hasan Sadikin angka
kematian ibu karena kelainan jantung pada tahun 1994-1998 sebesar 5,4% (2 dari
37 kasus) (Ratnadewi dan Suardi, 2000). Sedangkan di Rumah Sakit Dr. Cipto
Mangunkusumo pada tahun 2001 penyakit jantung menyebabkan 10,3% kematian
ibu dan merupakan penyebab kematian terbanyak setelah preeklamsia/eklamsia
dan perdarahan postpartum (Antoni dan Sedyawan, 2002).
Kegagalan maternal untuk beradaptasi terhadap perubahan-perubahan
pada sistem kardiovaskular dapat memunculkan gejala dari kelainan-kelainan
yang memang sebelumnya sudah ada, atau kondisi patologis dari jantung yang

belum pernah bergejala (Berg et al., 2010). Banyak perubahan fisiologis pada
kehamilan normal cenderung menyebabkan diagnosis penyakit kardiovaskular
menjadi lebih sulit. Sebagai contoh, pada kehamilan normal dan kehamilan
dengan penyakit jantung dapat terjadi bising jantung sistolik, peningkatan upaya
bernapas, dan edema (Leveno et al., 2009). Tanpa diagnosis yang akurat dan
penanganan yang baik maka penyakit jantung dalam kehamilan dapat
menimbulkan mortalitas ibu yang signifikan.
Tinjauan pustaka ini disusun untuk memberikan tambahan informasi
bagi para klinisi agar dapat lebih memahami perubahan fisiologis yang terjadi
pada kehamilan. Dengan demikian diharapkan para klinisi dapat memberikan
penanganan prenatal, intrapartum dan postpartum yang optimal terhadap wanita
hamil terutama pada wanita hamil yang disertai dengan penyakit kardiovaskular
sehingga dapat memberikan hasil yang memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai