Makro Paper Tutut
Makro Paper Tutut
Sari
Gipsum merupakan batuan sedimen evaporit yang pembentukannya melalui evaporasi air asin (salin water). Batuan evaporit memiliki
syarat-syarat kondisi lingkungan yang tepat dalam pembentukannya serta faktor-faktor yang mendukung dalam proses evaporasi air asin
dimana dalam pembentukan batuan gipsum dibutuhkan kondisi klimatologi lingkungan seperti radiasi matahari, temperatur
udara, kelembaban udara, dan kecepatan angin yang mendukung. Gipsum yang merupakan batuan sedimen evaporit yang terdapat
di Cibinong terbentuk pada daerah Marine dimana endapan evaporit yang dihasilkan dari proses evaporasi cukup tebal. Batuan evaporit
sendiri akan lebih cepat terbentuk pada daerah yang hangat dibandingkan daerah yang dingin. Pembuatan paper ini menjelaskan faktorfaktor evaporasi serta kondisi lingkungan daerah Cibinong, Jawa Barat dalam pembentukan Gipsum.
Pendahuluan
Ichnofossil atau trace fossil didefinisikan sebagai suatu
struktur sedimen berupa track, trail, burrow, tube,
boring atau tunnel yang terawetkan (terfosilisasi) sebagai
hasil dari aktifitas kehidupan (selain tumbuh) hewan.
Dengan contoh tanda/jejak yang dibuat hewaninventerbrate saat bergerak, merayap, makan, memanjat,
lari atau istirahat, pada atau di dalam sedimen lunak.
Struktur sedimen ini seringkali terawetkan sehingga
membentuk tinggian atau rendahan (a raised or depressed
form) pada batuan sedimen. Jejak hasil aktifitas organisme
diketahui sebagai trace fossil atau ichofossil yang dikenali
berupa : tracks, trail, burrow, tube, boring atau tunnel.
a) Track = struktur fosil jejak berupa bekas atau jejak yang
tercetak pada material lunak, terbentuk oleh kaki burung,
reptil, mamalia atau hewan lainnya. Istilah lain
untuk track adalahfootprint.
b) Trail = struktur fosil jejak berupa jejak atau tanda
lintasan satu atau beberapa hewan yang berbentuk tanda
seretan menerus yang ditinggalkan organisma pada saat
bergerak di atas permukaan.
c) Burrow = struktur fosil jejak berupa liang di dalam
tanah, biasanya untuk bersembunyi
d) Tube = struktur fosil jejak berupa pipa
e) Borring = struktur fosil jejak berupa (lubang) pemboran,
umumnya berarah vertikal.
f) Tunnel = struktur fosil jejak berupa terowongan sebagai
hasil galian. Ichnofossil dipengaruhi oleh ekologi seperti
Tingkat Sedimentasi, Substrat yang ada, Salinitas,
Keberadaan Oksigen, Turbiditas, Cahaya, Temperatur dan
Energi air (arus dan gelombang). Berdasarkan Ichnofossil
yang didapatkan dapat diketahui ichnofasies yaitu rekaman
fosil dari ichnocoenose (ekologi/ lingkungan), yang
Referensi
D.G.A Whitten, J.R.V. Brooks , The Penguin Dictionary Of Geology,
Hazell Watson & Viney Ltd, 1972.
Tim Asisten Petrologi 2015.Buku Panduan Praktikum Petrologi 2015.
Laboratorium Mineralogi, Petrologi, dan Petrografi.Universitas
Diponegoro : Semarang
http://www.galeripustaka.com/2013/04/pengertian-dan-faktorevaporasi.html(Diakses pada Senin,18 Mei pukul 13:50)
https://tanaangga.files.wordpress.com/2010/12/1-mineral-dan-batuan-1pdf.pdf (Diakses pada Senin 18 Mei 2015, pukul 12.04)
Lampiran