Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
id
digilib.uns.ac.id
Oleh :
Octavina Kurniawati
M3508059
DIPLOMA 3 FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
November 2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commitiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir ini adalah hasil penelitian
saya sendiri dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh
gelar apapun di suatu perguruan tinggi, serta tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutka n dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari dapat ditemukan adanya unsur penjiplakan maka
gelar yang telah diperoleh dapat ditinjau dan/atau dicabut.
OCTAVINA KURNIAWATI
M3508059
commitiiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
INTISARI
Rimpang temu putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) selama ini banya k
digunakan ma syarakat sebagai obat berbagai je nis kanker. Penelitian ini ditujukan
untuk mengeta hui pengaruh variasi bahan pengikat yang digunakan pada
pembuatan tablet kunyah ekstrak rimpang temu putih.
Pembuatan tablet menggunakan metode granulasi basah dengan perbedaan
bahan pengikat. Gra nul yang dibuat diuji sifat fisik granul meliputi susut
pengeringan, uji sifat alir, uji sudut diam, dan uji pengetapan. Tablet yang telah
dicetak dilakukan uji sifat fisik tablet yaitu uji keseragaman bobot, kekerasan,
kerapuhan dan uji tanggapan rasa. Hasil yang didapat dibandingkan dengan
literatur untuk mengetahui hasil tablet yang dibuat memenuhi persyaratan sifat
fisik tablet atau tidak dan dilanjutkan dengan uji statistik untuk mengetahui ada
atau tidaknya perbedaan secara bermakna terhadap sifat fisik tablet antara
formulasi pertama yang menggunakan bahan pengikat gelatin, dan formulasi
kedua dengan bahan pengikat amilum manihot.
Hasil Penelitian menunjukkan penggunaan kedua pengikat menghasilkan
tablet yang memiliki sifat fisik tablet yang sesuai dengan parameter sifat fisik
tablet pada Farmakope dan literatur lain. Perbedaan pengikat gelatin dan amilum
manihot menunjukkan ada perbedaan secara bermakna pada statistik terhadap sifat
fisik tablet yaitu uji kekerasan, dan menunjukkan tidak ada beda secara bermakna
pada statistik terhadap sifat fisik tablet meliputi uji keseragaman bobot dan uji
kerapuhan
Kata kunci
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe rhizome has been used as a traditional
cancer medicine since a long time ago. This present research has been done to
determine the influence of the variations of binder used on making tablet
chewable extract rhizomes curcuma white.
M aking a tablet using methods of granulation wet with the difference of a
binder. The granule made tested physical quality granule covering lost of drying,
fluiditas, angle of repose, and tapped. Tablet which has been printed on test the
physical quality tablet that test uniformity of weights, hardness, friability, and
responses taste . The results obtained as compared with the literature to know the
results of the tablets are made to meet the requirements of the physical quality of
the tablet or not and continued with statistical tests to find out there or whether the
difference in meaning to the physical quality of the tablet formulation of the first
uses of materials binder gelatin, and the second with the binder formulation of
amilum manihot.
The result showed the use of both a binder produce tablet having the physica l
quality of a tablet that which is in accordance with the parameters the physical
quality of a tablet on farmakope and the literature of another. Differences a binder
gelatin and amilum manihot shows there are meaningful differences in the
statistics of physical quality of the tablet that is hardness, and shows the test there
is no difference in mea ning in the statistics of physical properties tablet include
uniformity weight test and friability test.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN MOTTO
apa pun yang terjadi patut disyukuri
Jangan pernah takut, jangan pernah menyesal
(penulis)
Kita tidak tahu bagaimana hari esok, yang bisa kita lakukan ialah berbuat
sebaik-baiknya dan berbahagia pada hari ini ^_______^
(penulis)
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukur kami panjatka n ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahm at dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaika n
tugas akhir dengan judul Pengaruh Variasi Bahan Pengikat Pada Formulasi
Tablet Kunyah Ekstrak Rimpang Temu Putih (Curcuma Zedoaria (Berg.) Roscoe)
Secara Granulasi Basah Terhadap Sifat Fisik Tablet sesuai waktu yang
ditentukan.
Penyusunan tugas akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi persyarata n
kelulusan Program Diploma III Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini tidak lepas
dari berbagai piha k yang telah banyak membantu. Dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Ir. Ari Handono Ramelan, M .Sc.,(Hons).,Ph.D. selaku Dekan Fakulta s
M atematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Ahmad Ainurofiq, M.Si., Apt. Selaku pembimbing tugas akhir yang telah
memberikan petunjuk dan masukan selama pembuatan tugas akhir dan selaku
Ketua Program D3 Farmasi Universitas Sebela s Maret Surakarta.
3. Estu Retnaningtyas N.,STP., M .Si. selaku pembimbing akademik yang telah
banyak memberi masukan dan bimbingan akademik selam a menjadi
mahasiswa D3 Farmasi.
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. M ereka yang telah mendampingi sa ya, dengan rasa penuh kasih sa yang, yakni
kakek saya, nenek saya, ayah saya, ibu saya dan adik-adik saya.
5. Saudara saudaraku beda ayah ibu (vivi, mb. tina, ayu okta, depinta, isnun,
desy, fathimah, agnes, henis, nika, okti, riski)
6. Penghuni kos Dinasty (mb.tina, nika, okti, fera, fery, evi, hanna, mb ephin, mb
winda, mb. fitri, mb rista, sheilla, henis, vivi) yang selalu meramaikan
kamarku setiap saat dan tak hentinya juga memberikan motivasi
7. Teman Seperjuangan, semua mahasiswa Diploma 3 Farmasi 2008
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu
penulis dalam pembuatan tugas akhir.
Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak karena penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan tugas akhir ini
masih banyak kesalahan dan kekurangannya. Akhir kata semoga tulisan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta,
November
Penulis
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
ii
HALAM AN PERNYATAAN.......................................................................
iii
INTISARI.....................................................................................................
iv
ABSTRACT ...................................................................................................
vi
vii
viii
xiv
xv
xvi
BAB I.
PENDAHULUAN ........................................................................
B. Perumusan Masalah..................................................................
C. Tujuan Penelitian......................................................................
D. Manfaat Penelitian....................................................................
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Kegunaan.............................................................................
1. Ekstrak ................................................................................
a. Maserasi ..........................................................................
b. Perkolasi .........................................................................
c. Soxhletasi........................................................................
d. Infundasi .........................................................................
11
12
16
18
E. Hipotesis ..................................................................................
18
20
20
1. Alat......................................................................................
20
2. Bahan ..................................................................................
20
20
1. Waktu ..................................................................................
20
2. Tempat ................................................................................
20
21
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21
21
21
b. Determinas Tanaman.......................................................
21
c. Pembuatan Serbuk...........................................................
22
22
22
22
23
23
24
25
26
1) Keseragaman bobot.....................................................
26
2) Kekerasan ...................................................................
26
3) Kerapuhan ..................................................................
27
27
28
1. Pendekatan Teoritis..............................................................
28
28
29
29
29
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29
29
30
31
31
33
34
4. Uji Pengetapan.....................................................................
35
36
36
38
3. Kerapuhan Tablet.................................................................
39
40
42
A. KESIMPULAN ........................................................................
42
B. SARAN ....................................................................................
42
43
LAMPIRAN .................................................................................................
45
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1
23
Tabel II
26
Tabel III
30
Tabel IV
32
Tabel V
33
Tabel VI
34
Tabel VII
36
Tabel VIII
37
Tabel IX
37
Tabel X
39
Tabel XI
40
Tabel XII
41
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Rimpang Temu Putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) .........
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Determinasi tanaman..............................................................
45
Lampiran 2
46
Lampiran 3
47
Lampiran 4
48
Lampiran 5
49
Lampiran 6
50
Lampiran 7
51
Lampiran 8
52
Lampiran 9
53
Lampiran 10
54
55
56
57
59
61
63
64
commitxvi
to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Indonesia memiliki keka yaan kea nekaragaman hayati yang luar biasa, yaitu
sekitar 40.000 jenis tumbuhan, dari jumlah tersebut sekitar 1300 diantaranya
digunakan sebagai obat tradisional (Sapoetra, 1992). Salah satu jenis tumbuhan
yang banyak digunakan sebagai obat tradisional adalah temu putih (curcuma
zedoaria (berg.) roscoe) (Rukmana, 1994). Rimpang temu putih mengandung
minyak atsiri, saponin, flavonoid, polifenol, dan triterpenoid (Syukur, 2004).
Rimpang temu putih (curcuma zedoaria (berg.) roscoe) secara tradisional
telah
anti
kanker,
beberapa
penelitian
dengan
temu
putih
pada
umumnya
digunakan
dengan
cara
direbus atau diseduh bahkan dalam bentuk campuran serbuk kering atau simplisia.
Cara ini kurang efektif sehingga perlu pengembangan bentuk tradisional ke
bentuk modern agar lebih praktis, seperti dibuat sediaan tablet kunyah yang
mengandung ekstrak rimpang temu putih. Ekstrak yang diformulasi menjadi tablet
kunyah lebih mudah dilepaskan sebagai bahan aktif pada jaringan tubuh dan
diserap oleh tubuh. Tujuan tablet kunyah adalah untuk memberikan suatu bentuk
pengobatan yang dapat diberikan dengan mudah kepada anak-anak atau orang tua
commit to
1 user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang sukar menelan obat (Banker and Anderson, 1994), serta dapat menutupi rasa
tidak enak atau pahit dari obat (Voigt, 1994).
Tablet kunyah dibuat dengan menggunakan bahan pengisi, pengikat, pelicin
maupun pemanis. M etode yang digunakan adalah granulasi basa h, metode ini
dipilih karena selain sudah menjadi tradisi atau metode yang sudah biasa
digunakan, metode granulasi basah juga m empunyai beberapa keuntungan
diantaranya adalah baik digunakan untuk bahan yang tahan terhadap suhu
pemanasa n (Banker and Anderson, 1994).
Salah satu bahan tambahan yang penting dala m pembuatan tablet adalah
bahan pengikat. Peranan pengikat adalah untuk memberikan kohesivitas yang
diperlukan untuk mengikat partikel-partikel padat dibawah pengempaan untuk
membentuk suatu tablet yang kompak (Siregar dan Wikarsa, 2010). Dalam
penelitian ini menggunakan gelatin dan amilum manihot.
Musilago amili merupakan pengikat serbaguna untuk menghasilkan tablet
yang terintegrasi cepat, dan granulasi hanya dapat dibuat dengan menggunakan
pati sebagai pengikat interna l dan digranulasi dengan air, mempunyai keuntungan
yaitu inert, kerja disintergran, kerja lubrikan kecil, dan sifat yang mengabsorbsi
minyak yang baik. Gelatin juga merupakan pengikat yang baik (Siregar dan
Wikarsa, 2010)
Berdasar uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian te ntang pengaruh
variasi bahan pengikat terhadap sifat fisik tablet ekstrak rimpang temu putih
(Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah apakah ekstra k
rimpang temu putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) dapat dibuat tablet
kunyah denga n bahan pengikat gelatin dan amilum manihot dan bagaimana
pengaruh variasi bahan pengikat terhadap sifat fisik tablet.
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi bahan pengikat pada
pembuatan tablet ekstrak rimpang temu putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe)
terhadap sifat fisik tablet ekstrak rimpang temu putih.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. M engetahui formulasi tablet kunyah ekstrak temu putih (Curcuma zedoaria
(Berg.) Roscoe) yang memenuhi persyaratan
2. M engetahui pengaruh variasi bahan pengikat terhadap sifat fisik tablet
kunya h ekstrak temu putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanaman Temu Putih
: Spermatophyta
subdivisi
: Angiospermae
kelas
: Monocotyledonae
ordo
: Zingiberales
fam ili
: Zingiberaceae
genus
: Curcuma
spesie s
2. Morfologi Tanaman
Tumbuhan ini berupa tanaman tahunan, tinggi mencapai 2 m, tumbuh
tidak berkelompok. Daun berbentuk lanset memanjang berwarna merah
lembayung di sepanjang tulang tengahnya. Bunga keluar dari rimpang
samping, menjulang ke atas membentuk bongkol bunga yang besar. M ahkota
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bunga berwarna putih, dengan tepi bergaris merah tipis atau kuning. Rimpang
berwarna putih atau kuning muda, rasa sangat pahit (Hutapea, 1993).
3. Kandungan Kimia
Rimpang temu putih mengandung 1,0-2,50% minyak atsiri yang terdiri
dari monoterpen yang berkhasiat sebagai antineopla stik (antikanker) dan tela h
terbukti dapat menonaktifkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sediaan rimpang temu putih telah membuktikan bahwa ekstrak etanol temu
putih mampu menghambat pertumbuhan tumor paru pada mencit (M urwanti et
al, 2004).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Perkolasi
Perkolasi merupakan proses penyarian serbuk simplisia dengan pelarut
yang cocok dengan melewatkan secara perlahan-la han melewati suatu
kolom, serbuk simplisia dimasukka n ke dalam perkolator. Dengan cara
penyarian ini mengalirkan cairan melalui kolom dari atas ke bawah melalui
celah untuk keluar dan ditarik oleh ga ya berat seberat cairan dalam kolom.
Dengan pembaharuan yang terus menerus bahan pelarut, memungkinka n
berlangsungnya maserasi bertingkat (Ansel, 1989).
c. Soxhletasi
Bahan yang akan disari berada di dalam kantung ekstraksi (kertas,
karton) di dalam sebuah alat ekstraksi dari gelas yang berada di antara labu
suling dan suatu pendingin. Labu tersebut berisi bahan pelarut yang
menguap dan jika diberi pemanasan akan menguap mencapai ke dalam
pendingin balik melalui pipa pipet, pelarut ini berkondensasi di dalamnya
dan menetes ke bahan yang disari. Larutan berkumpul di dalam wadah gelas
dan setelah mencapai tinggi maksimum secara otomatis ditarik ke dalam
labu tersebut (Voigt, 1994).
d. Infundasi
Infundasi adalah proses penyarian yang umumnya digunakan untuk
menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dan bahan-bahan nabati.
Penyarian dengan cara ini menghasilkan sari yang tidak stabil dan mudah
tercemar oleh kuman dan kapang. Oleh karena itu sari yang diperoleh
dengan cara ini tidak boleh disimpan lebih dai 24 jam (Anonim, 1986).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Untuk mendapatkan tablet yang baik tersebut, maka bahan yang akan
dikempa menjadi tablet harus memenuhi sifat-sifat sebagai berikut:
a. Mudah mengalir, artinya jumlah bahan yang akan mengalir dalam corong
alir ke dalam ruang cetakan selalu sama setiap saat, dengan demikian bobot
tablet tidak akan mem iliki variasi ya ng besar.
b. Kompaktibel, artinya bahan mudah kompak jika dikempa, sehingga
dihasilkan tablet yang keras.
c. Mudah lepas dari cetakan, hal ini dimaksudkan agar tablet yang dihasilka n
mudah lepas dan tak ada bagian yang melekat pada cetakan, sehingga
permukaan tablet halus dan licin (Sheth dkk, 1980).
Metode pembuatan tablet ada tiga cara yaitu: metode kempa langsung,
granulasi basah, dan granulasi kering.
a. Kempa langsung
M etode kempa langsung yaitu percetakan bahan obat dan bahan
tambahan yang berbentuk serbuk tanpa proses pengolahan awal atau
granulasi. Kempa langsung membangkitkan gaya ikatan di antara partikel
sehingga tablet memiliki kekompakan yang cukup (Voigt, 1994). Pada
proses ini diperlukan serbuk yang mempunyai fluiditas dan kompaktibilitas
yang baik (Sheth dkk, 1980).
b. Granulasi kering
Pada metode ini, granul dibentuk oleh penambahan bahan pengikat
kering ke dalam campuran serbuk obat dengan cara memadatkan massa
yang jumlahnya besar dari campuran serbuk, memecahkannya dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11
baik atau disebut juga free flowing dan bila sudutnya lebih besar atau
sama dengan 400 biasanya sifat alirnya kurang baik (Banker and Anderson,
1994).
c. Pengetapan
Pengetapan menunjukkan penurunan volume sejumlah granul atau
serbuk akibat hentakan (tapped) dan getaran (vibrating). Makin kecil indek
pengetapan maka semakin kecil sifat alirnya. Granul dengan indek
pengetapan kurang dari 20% menunjukkan sifat alir yang baik (Fassihi dan
Kanfer, 1986).
2. Masalah
a. Binding
Binding adalah adalah suatu keadaan yang terjadi karena permukaan
dinding mesin yang kurang lic in, granul kurang kering, die yang kotor, atau
bisa juga karena celah antara punch bawah dan ruang die terlalu besar
(Banker and Anderson, 1994).
b. Picking dan Sticking
Picking dan Sticking terjadi karena penempelan massa pada permukaan
punch (Banker and Anderson, 1994).
c. Capping dan Laminating
Capping adalah istilah yang digunakan untuk menguraikan sebagian
atau secara lengkap pemisahan bagian atas atau bawah mahkota tablet
(crown) dari bagian utamanya. Laminating adalah pemisaha n tablet menjadi
dua atau lebih lapisan-lapisan berbeda. Terjadi karena banyaknya udara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12
dalam ruang die sebelum, selama dan sesudah kompaksasi tablet, tekana n
kompaksasi terlalu besar (Banker and Anderson, 1994).
d. Pengelupasan dan penempelan
Adalah istilah untuk menerangkan permukaan bahan dari suatu tablet
yang menempel pada punch dan dipisahkan dari permukaan tablet.
Penempelan berhubungan pula dengan melekatnya bahan tablet pada
dinding die, terjadi pada saat mengeluarkan bahan dari permukaan punch
(Banker and Anderson, 1994).
e. Mottling
Mottling adalah keadaan dimana distribusi warna tablet tidak merata,
dengan terdapatnya bagian-bagian terang dan gelap pada permukaan yang
seragam. Terjadi karena berbedanya warna obat dengan bahan tambaha n
atau bila hasil urai obatnya berwarna dan migrasi zat warna ke permukaan
granul selama proses pengeringan (Banker and Anderson, 1994).
f. Variasi berat, ukuran granul dan ukuran distribusi sebelum pencetakan.
g. Aliran yang kurang baik.
h. Pencampuran yang kurang baik.
i. Variasi punch dan variasi kekerasan
3. Tablet Kunyah
Tablet kunyah dikatakan sebagai tablet spesial yang digigit hingga hancur
dan ditelan. Sediaan ini memiliki rasa aromatik yang menyenangkan, tidak
mengandung bahaan penghancur dan lebih disukai oleh pasien yang
mempunyai kesulitan dalam menelan obat (Voigt, 1994).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14
Bahan pengisi yang biasa digunakan antara lain : sukrosa, laktosa, kalsium
karbonat, dekstrosa, manitol sorbitol dan bahan lain yang cocok (Banker
and Anderson, 1994).
b. Bahan pengikat adalah bahan yang mempunyai sifat adesif yang digunakan
untuk mengikat serbuk menjadi granul selanjutnya bila dikempa akan
menghasilkan tablet kompak. Zat pengikat yang ditambahkan dalam bentuk
larutan (Anonim,1995). Bahan pengikat diperlukan dalam pembuatan tablet
dengan maksud untuk meningkatkan kohesifitas antara partikel serbuk
sehingga memberikan kekompakan dan daya tahan tablet (Voigt, 1994).
Bahan pengikat yang biasa digunakan adalh muchilago amili 5
10%, solution gelatin 2 10%, polivinil pirolidon 5 20%, metal selulosa
(solution) 2 10%, etil selulosa (solutio) 5 10%, poliakrilamid 2 8% (
Sheth dkk, 1980 ).
c. Bahan pelicin (lubricant), Umumnya fungsi dari bahan pelicin adalah untuk
mengurangi gesekan diantara granul da n dinding ruang cetak selama
penabletan (Ansel, 1989). Beberapa bahan pelican yang biasa digunakan
antara lain talk, magnesium stearat, kalsium stearat, asam stearat, natrium
stearat (Banker and Anderson, 1994).
Untuk mengetahui sifat fisik tablet hisap yang diha silkan perlu dilakukan
uji sifat fisik tablet hisap. Uji sifat fisik yang dilakukan adalah :
a. Keseragaman bobot
Ditimbang 20 tablet satu persatu, dihitung bobot rata-rata tiap tablet.
Tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15
dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A da n
tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya
lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom B (Anonim, 1979).
b. Kekerasan
Kekerasan
tablet
merupakan
parameter
yang
menggambarkan
c. Kerapuhan tablet
Kerapuhan tablet menunjukkan ketahanan tablet terhadap pengikisan
permukaan dan goncangan. Pengujian kerapuhan tablet dilakukan denga n
alat friability tester. Batas kerapuhan tablet yang masih bisa diterima adalah
kurang dari 1,0%. Kerapuhan diatas 1,0% menunjukkan tablet yang rapuh
dan dianggap kurang baik (Banker and Anderson, 1994).
d. Uji tanggapan rasa
Uji tanggapan rasa dilakukan dengan teknik sampling acak (random
sampling) dengan populasi heterogen sejumlah 10 responden denga n
mengisi
a ngket
yang
disediakan.
Setiap
responden
mendapatka n
kesempatan yang sama untuk merasa kan sempel dari formula tablet kunyah
ekstrak rimpang temu putih. Tanggapan rasa dikelompokkan dari tingkat
manis agak pahit, pahit agak manis, agak pahit dan pahit. Kemudian data
disajikan dalam bentuk tabel.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17
aspartam dalam tablet kunyah adalah 3 sampai 8 mg per tablet (Siregar dan
Wikarsa, 2010).
d. Talk
Talk
adalah magnesium
silikat
hidrat
alam,
kadang-kadang
bebas dari
dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18
D. Kerangka Pemikiran
Rimpang temu putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) adalah salah satu
je nis tumbuhan yang banyak digunakan sebagai obat tradisional. Mengandung
minyak atsiri, saponin, flavonoid, polifenol
Pembuatan tablet kunyah dari ekstrak bahan alam dimaksudkan agar dapat
dibuat sediaan yang lebih praktis dan efektif. Untuk mendapatkan tablet yang baik
dan memenuhi persyaratan, diperlukan bahan tambahan berupa bahan pengikat.
Bahan pengikat merupakan bahan yang memegang peranan penting dalam
pembuatan granul. Bahan ini yang akan menentukan sifat granul dan tablet yang
akan dibuat. Bahan pengikat yang sering digunakan dalam pembuatan tablet
adalah gelatin dan amilum manihot.
Bahan pengikat yang digunakan dalam tablet ini adalah gelatin denga n
konsentrasi 5% dan am ilum manihot 8%, keduanya dibuat dalam bentuk
mucilago. M etode ya ng digunakan adalah metode granulasi basa h. M etode ini
digunakan karena hampir semua bahan obat dapat dicetak dengan metode ini dan
memenuhi persyaratan tablet dengan baik.
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh antara dua jenis baha n
pengikat terhadap sifat fisik tablet.
E. Hipotesis
1. Penggunaan variasi bahan pengikat pada tablet kunyah ekstrak rimpang temu
putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) diduga dapat dibuat tablet kunyah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19
2. Penggunaan variasi bahan pengikat diduga berpengaruh pada sifat fisik tablet
berupa kesera gaman bobot, kekerasa n, kerapuhan dan rasa tablet kunya h
ekstrak temu putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) yang dihasilkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Alat Dan Bahan
1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini a ntara lain adalah Oven type
(IL-70.110/220 V), Toples kaca, Kain flanel, Penggiling, M ortir dan Stamper,
Neraca analitik, Single-punch tablet press (seri TDP I), Hardness ManualTester (Aikho Engineering AE-20 kg), Friability Tester (Erweka TA),
Moisture balance (MB 23 ohauss), alat-alat gelas, Cawan penguap, Corong
kaca, Batang pengaduk, Jangka sorong, Ayakan no. 16 dan 18 mesh,
Stopwatch, motor penggerak dan alat pendukung lainnya.
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain rimpang temu
putih, etanol 70%, Manitol, Aspartam, gelatin, amilum manihot, Talk, Mg
stearat, aerosol, aquadest.
commit to user
20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21
2. Tempat
Tempat yang digunakan untuk penelitian ini diantaranya Laboratorium
Jurusan biologi untuk determinasi tanaman rimpang temu putih,Sub lab biologi
Laboratorium Pusat F MIPA UNS untuk pembuatan ekstrak kental rimpang
temu putih, dan Laboratorium Teknologi Farmasi Universitas Setia Budi untuk
pembuatan tablet, uji sifat fisik granul dan pemeriksaan uji sifat fisik tablet.
Variabel tergantung
Variabel terkenda li
: waktu
pencampuran,
nomor
ayaka n,
volume
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22
b. Determinasi Tanama n
Rimpang temu putih dilakukan determinasi untuk membuktika n
kebenaran dari tanaman tersebut dan determinasi dila kukan di Lab. Jurusan
Biologi Universitas Sebelas Maret.
c. Pembuatan Serbuk
Rimpang temu putih yang sudah kering dihancurkan dengan cara
digiling.
d. Pembuatan Ekstrak
Serbuk rimpang temu putih dimaserasi dengan cairan penyari yaitu
etanol 70%. Maserasi dilakukan selama 2 hari sambil sesekali diaduk.
Setelah itu disaring menggunakan kain flanel untuk memisahka n ampas dan
sari. Kemudian dilakukan remaserasi dengan tetap menggunakan caira n
penyari etanol 70% selama 2 hari dan selanjutnya disaring menggunakan
kain flanel. Sari yang didapat dicampur dengan sari yang pertama agar
homogen. Sari dipekatkan dengan evaporator. Ekstrak kental dimasukka n
ke dalam cawan petri dan disimpan dalam eksikator.
e. Pembuatan Ekstrak Kering
Pembuatan ekstrak rimpang temu putih yaitu dengan mencam pur
aerosil (3%) dengan ekstrak kental. Pencampuran ekstrak kental denga n
aerosil dilakukan di dalam mortir dan stamper yang sebelumnya
dipananskan di atas waterbath, dengan tujuan untuk mempercepat
penguapan pelarutnya dan mencegah terjadinya higroskopisitas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23
f. Standarisasi Ekstrak
1) Pemeriksaan Organoleptis
Dilakukan pemeriksaan untuk mendeskripsikan bentuk, warna, bau
dan rasa ekstrak (Anonim, 2000 b).
2) Uji Daya Lekat
Uji daya lekat dilakukan dengan cara menimbang 500 mg ekstrak
rimpang temu putih kemudian diletakkan diantara obyek, ditindih dengan
beban seberat 500 gram selama 5 menit. Gelas objek dijepit pada alat
yang diberi beban 70 gram, selanjutnya dihitung waktu yang diperlukan
untuk melepaskan gelas objek yang satu dengan yang lainnya (Anonim,
1979).
g. Rancanga n Formulasi Tablet
Tablet kunyah rimpang temu putih (Curcuma zedoaria (Berg) Roscoe)
telah diuji cobakan dengan menggunakan dosis 504 mg sekali pemberian
Tabel I. Formula tiap tablet ekstrak rimpang temu putih
Formula 1
252 mg
708 mg
30 mg
1mg:9mg
qs
1000
Formula 2
252 mg
708 mg
30 mg
1mg:9mg
qs
1000
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24
aspartam dihomogenkan sampai terbentuk massa granul yang baik yang siap
digranulasi. Granul diayak menggunakan a yakan no. 16 kemudian
dikeringkan dalam oven dengan suhu 40-50C. Granul yang sudah kering
diayak lagi menggunakan ayakan no. 18.
i. Pemeriksaan Granul
1) Susut Pengeringan
Susut pengeringan adalah kadar bagian zat yang menguap, kecuali
dinyatakan lain penetapan dilakukan dengan menimbang 1 gram atau 2
gram zat uji dalam botol timbang dangkal tertutup yang sebelumnya tela h
dipanaskan pada suhu penetapan selama 30 menit dan telah ditara.
Kemudian dimasukkan dalam almari pengering pada suhu 105 oC hingga
bobot tetap (Anonim, 1979). Seiring berkembangnya teknologi, susut
pengeringan dilakukan dengan menggunakan alat moisture balance
Kelembapan didalam zat padat dinyatakan dengan LOD dan M C.
Susut saat pengeringan disebut juga LOD (Lost on Drying).LOD dihitung
berdasarkan banyaknya bahan yang menguap setelah dilakukan proses
pengeringan, yang dihitung dengan rumus :
LOD (%) =
x 100 %.................................(1)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25
ya ng
...........................................................................( 2 )
= sudut diam
r = jari-jari kerucut
h = tinggi kerucut
4) Pengetapan
Pengukuran sifat alir dengan metode pengetapan yaitu dengan
melakukan penghentian (tapping) terhadap sejumlah serbuk denga n
mengguna kan alat volumeter (mechanical tapping device). Pengetapa n
dilakukan dengan mengamati perubahan volume sebelum pengetapan
(Vo) dan volume setelah pengetapan konstan (Vt).
Nilai indeks pengetapan dapat dihitung dengan rumus:
T%=
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26
2) Kekerasan
Pemeriksaan kekerasan tablet menggunakan alat digital hardness
tester (Vanguard Pharmaceutical Machinery). Sebuah tablet diletakka n
pada alat dengan posisi horisontal, alat dikalibrasi hingga posisi 0,00.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27
Memutar alatnya hingga tablet patah. Membaca skala yang tertera pada
alat. Percobaan dilakukan 5 kali dan dihitung harga puratanya (Voigt,
1994). Kekerasan tersebut dinyatakan dalam kilogram.
3) Kerapuhan
20 tablet dibebasdebukan. Ditimbang dalam neraca analitik yang
dinyatakan sebagai M1. Kemudian dimasukkan ke dalam friabilator.
Alat dijalankan selama 4 menit dengan kecepatan 25 putaran permenit.
Setela h 4 menit, tablet dikeluarkan dari alat, dibebasdebukan lagi da n
ditimbang yang kemudian dinyatakan M2. Kerapuhan tablet dinyata kan
selisih berat tablet sebelum yang diuji tidak boleh berkurang lebih 1%
dari berat awal tablet awal uji (Mohrle, 1989).
Kerapuhan Tablet=
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28
commit to user
taraf
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
commit to
29 user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30
pemeriksaan organoleptis ekstrak rimpang temu putih dapat dilihat pada tabel III
dibawah ini :
Tabel III. Hasil Pemeriksaan Organoleptis
Pemeriksaan Organoleptis
Bentuk
Warna
Rasa
Bau
Hasil
Ekstrak kering
Kuning
Pahit
Khas seperti kunyit
Hasil pemeriksaan uji kelengketan ekstrak rimpang temu putih diperoleh ratarat 29424 dengan 5 kali ulangan. Pemeriksaan uji kelengketan ini dilakuka n
dengan cara menimbang 500 mg ekstrak rimpang temu putih kemudian diletakkan
diantara obyek dan ditindih dengan beban seberat 500 g se lama 5 menit. Gelas
objek dijepit pada alat yang diberi beban 70 gram. selanjutnya dihitung waktu
yang diperlukan untuk melepaskan gelas objek yang satu denga n yang la innya.
Semakin lama waktu yang dibutuhkan, semakin kental pula ekstrak yang
dihasilkan. Sehingga bahan pengering yang digunakan hanya sedikit.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31
pengikat pada formulasi 1 yaitu gelatin dengan cara gelatin dikembangkan denga n
menggunakan aquadest, sedangkan pada formulasi 2 yaitu amilum manihot dibuat
mucilago terlebih dahulu. Kemudian campuran tersebut diaduk sampai terbentuk
massa yang siap digranulasi. M assa granul diayak dengan menggunakan a yaka n
16 hasilnya dikeringkan dalam oven pada suhu 40 o C. Pengeringan disini
bertujuan untuk mengurangi konsentrasi kandungan air dalam serbuk. Granul
yang sudah dikeringkan diayak lagi dengan ayakan 18. Tujuan dari proses
granulasi disini adalah untuk memperbaiki sifat alir dan membantu pengikata n
antara granul dalam proses penabletan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32
Formula
1
2
3
F1
1
2
3
F2
Keterangan :
Berat awal
(gram)
2,02
2,01
2,02
Rata-rata
2,00
2,01
2,01
Rata-rata
Berat akhir
(gram)
1,96
1,98
1,98
1,95
1,96
1,98
LOD
(%)
3,0
1,5
2,0
2,1
2,5
0,5
1,5
1,5
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa presentase rata rata LOD pada
formula 1 adalah 2,10 % dan presentase LOD pada formula 2 adalah 1,50%,
Sehingga dapat diketa hui bahwa formula 2 memiliki susut pengeringan yang
kurang dari standart sehingga kadar airnya rendah dan terlalu kering, ini
dikarenakan dari karakteristik dari ekstrak itu sendiri dan juga karakteristik dari
masing-masing bahan.
Adanya kadar air dalam granul diperlukan untuk menjaga agar ikatan antar
partikel menjadi stabil, tetapi kadar air dalam granul tidak boleh terlalu tinggi
ataupun terlalu rendah. Kadar air yang terlalu tinggi akan menyebabkan granul
sukar mengalir pada waktu pengempaan karena menempel pada dinding
corong dan saluran antara corong dan die, sehingga mengganggu proses
penabletan. Sedangkan kadar air yang terlalu rendah akan menyebabkan ikatan
antar partikel menjadi rapuh dan tablet yang dihasilkan mudah melepaskan
partikel sehingga bobot tablet tidak bisa terjaga.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33
x
SD
F1a
8,40
8,30
8,30
8,33
0,05
0,19
F2b
7,80
8,20
6,00
7,33
1,17
Keterangan:
F1a :
Formulasi 1 dengan pengikat gelatin tanpa pelicin
F1b :
Formulasi 1 dengan pengikat gelatin menggunakan bahan pelicin
F2a :
Formulasi 2 dengan pengikat amilum manihot tanpa pelicin
F2b :
Formulasi 2 dengan pengikat amilum manihot menggunakan bahan pelicin
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34
x
SD
F1a
31,038
30,510
30,510
30,686
0,304
0,531
F2b
27,897
26,787
27,897
27,527
0,565
Keterangan:
F1a : Formulasi 1 dengan pengikat gelatin tanpa pelicin
F1b : Formulasi 1 dengan pengikat gelatin menggunakan bahan pelicin
F2a : Formulasi 2 dengan pengikat amilum manihot tanpa pelicin
F2b : Formulasi 2 dengan pengikat amilum manihot menggunakan bahan pelicin
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36
F1
39,114
100
94
0,39
0,416
6,25
F2
38,438
100
92
0,38
0,417
8,87
Keterangan:
F1 :
Formulasi 1 dengan pengikat gelatin
F2 :
Formulasi 2 dengan pengikat amilum manihot
Dari data yang diperoleh indeks pengetapan yang dihasilkan tidak lebih
dari 20% yaitu formula 1 adalah 6,25 % dan formula 2 sebesar 8,87 %.
Densitas massa merupakan perbandingan antara bobot dan volume granul.
Semakin besar densitas massa granul maka semakin mudah granul mengalir.
Formula 1 dan Formula 2 memiliki densitas yang cukup besar yaitu 0,41 g/ml.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37
ke dalam die secara periodik dan konstan se hingga menghasilkan bobot tablet
yang seragam karena waktu alirnya yang cepat sehingga die dapat selalu terisi
selama proses penabletan.
Tabel VIII. Hasil Pemeriksaan Penyimpangan Keseragaman Bobot Tablet
Formula
F1
F2
Penyimpangan 5%
1006,65o 50,33
1005,55o 50,28
Penyimpangan 10%
1006,65o 100,66
1006,65o 100,55
x
SD
CV
F1
1009
1007
1007
1001
1007
1008
1013
1004
1010
1003
1004
1006
1009
1007
1002
1004
1009
1005
1009
1009
1006,65
F2
1007
1007
1005
1009
1008
1004
1013
1001
1003
1004
1005
1007
1002
1007
1004
1002
1004
1002
1009
1008
1005,55
3,01357
0,29%
3,03445
0,30%
Keterangan:
F1 :
Formulasi 1 dengan pengikat gelatin
F2 :
Formulasi 2 dengan pengikat amilum manihot
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38
% dari bobot rata-rata tablet dan tidak satupun tablet yang bobotnya
menyimpang lebih besar dari 10 % dari bobot rata-rata tablet. Perhitungan
keseragam tablet menurut FI dapat dilihat pada lampiran 12.
Hasil ini menunjukkan bahwa waktu alir dari granul baik, dimana granul
yang memenuhi ruang cetakan seragam sehingga keseragaman bobot tablet
baik (Anse l, 1981). Hasil Uji statistik Kolmogorov-Smirnov keseragama n
bobot tablet kunyah ekstrak etanol 70% rimpang temu putih dengan bahan
pengikat gelatin dan amilum merupakan data terdistribusi normal sehingga
dapat diteruskan dengan uji t, dan hasilnya dapat dilihat pada lampiran 13.
Data tersebut menunjukkan bahwa dari formula 1 dan 2 tidak ada beda
secara bermakna pada taraf kepercayaan 95% yang artinya bahwa variasi bahan
pengikat
gelatin
dan
amilum
mempengaruhi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39
dan kedalaman punchnya sebesar 7,3 semakin tinggi tekanan/punch atas turun
kebawah semakin tipis ketebalan dari tabletnya.
Tabel X. Hasil Pengujian Kekerasan Tablet (Kg)
Tablet
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
x
SD
F1
15
15,3
15,8
14,8
15,2
15,2
15,2
15,8
15,7
15,8
15,38
F2
17,9
17
17,8
17,9
18,1
18,2
17,8
18,2
17,8
18,1
17,88
0,37
0,35
Keterangan:
F1 :
Formulasi 1 dengan pengikat gelatin
F2 :
Formulasi 2 dengan pengikat amilum manihot.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40
x
SD
Keterangan :
F1(%)
0,446
0,471
0,476
0,464
F2(%)
0,393
0,283
0,353
0,343
0,016
0,055
Data hasil uji statistik kerapuhan tablet dengan variasi bahan pengikat
(gelatin dan amilum) tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan secara
bermakna pada taraf kepercayaan 95% yang artinya variasi bahan pengikat
gelatin dan amilum tidak mempengaruhi kerapuhan masing-masing formula.
4. Uji tanggapan rasa
Uji tanggapan rasa di atas memperlihatkan adanya perbedaan responden
tentang rasa tablet kunyah yang diuji. Tablet kunyah dalam formula
mengguna kan bahan pemanis aspartam. Penelitian ini menggunakan mannitol
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41
sebagai bahan pengisi, semakin banyak bahan pengikat yang dipakai, maka
jumlah mannitol semakin kecil. Dengan pemakaian bahan pengikat gelatin
akan membuat formula serbuk berikatan dengan manitol sehingga dapat
menutupi rasa manisnya, sedangkan untuk bahan pengikat amilum manihot
mempunyai sifat tidak berbau dan tidak berasa sehingga tidak menutupi rasa
dari manitol itu sendiri dan rasa yang dihasilkan lebih manis daripada dengan
bahan pengikat gelatin. Pemanis yang digunakan dalam formula tablet kunyah
ini adalah aspartam 30 mg pertablet untuk pemakaian 3 kali sehari 2 tablet.
Bahan Pengikat
Gelatin
Amilum manihot
Kesimpulan
Diterima
Diterima
Keterangan : MAP = manis agak pahit, PAM=pahit agak manis, AP= agak pahit, P=pahit,
Persyaratan tablet kunyah dapat diterima bila lebih dari 50% responden menyatakan dapat
menerima rasa tablet kunyah tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Ekstrak rimpang temu putih dapat dibuat tablet kunyah yang memenuhi
persyaratan sesuai dengan farmakope dan literatur lain dalam hal mutu sifat
fisik tablet, meliputi uji keseragaman bobot, uji kekerasan, uji kerapuhan dan
uji tanggapan rasa.
2. Variasi bahan pengikat gelatin dan amilum manihot tidak mempengaruhi
keseragaman bobot dan kerapuhan tablet sedangka n variasi bahan pengikat
gelatin dan amilum manihot mempengaruhi kekerasan tablet masing masing
formula.
.
B. SARAN
1. Perlu dilakukan penelitian denga n menggunakan bahan pengikat lain untuk
tablet kunyah ektrak rimpang temu putih
2. Perlu dilalukan juga penelitian dengan menggunakan bahan pengikat denga n
konsentrasi yang bervariasi.
commit
42to user