Anda di halaman 1dari 5

Laboratorium Geologi Komputasi 2015

DEFORMASI
Deformasi adalah perubahan bentuk, posisi, dan dimensi dari suatu benda
[Kuang,1996]. Berdasarkan definisi tersebut deformasi dapat diartikan sebagai
perubahan kedudukan atau pergerakan suatu titik pada suatu benda secara absolut
maupun relatif. Dikatakan titik bergerak absolut apabila dikaji dari perilaku
gerakan titik itu sendiri dan dikatakan relatif apabila gerakan itu dikaji dari titik
yang lain.

Deformasi dapat disebabkan oleh:

Stress adalah gaya yang bekerja pada satuan luas.


Macam-macam stress :
a. Stress yang dari segala arah sama (Uniform Stress)
b. Stress yang besarnya berbeda dari segala arah (Differential strees),
dibagi menjadi:
1. Tensional stress(extensional stress), yang menyebabkan tarikan
pada batuan.
2. Compressional stress, yang menekan batuan
3. Shear Stress yang menyebabkan pergeseran dan puntiran.

Nama : Gneis Desika Zoenir


NIM: 111.130.204
Plug:1

Laboratorium Geologi Komputasi 2015

Strain adalah perubahan ukuran, bentuk atau volume dari material, terjadi
akibat batuan mengalami deformasi.
Sedangkan, beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya deformasi

pada suatu materi yaitu:


1. Temperatur dan tekanan ke semua arah; pada temperatur dan tekanan yang
rendah akan lebih cepat terjadi patahan, pada temperatur dan tekanan yang
tinggi akan terjadi lenturan atau bahkan lelehan.
2. Kecepatan gerakan yang disebabkan oleh gaya yang diberikan; gerakan
yang cepat dapat menyebabkan patahan, sedangkan gerakan yang lambat
dapat menimbulkan lenturan, tergantung dari bahan yang bersangkutan
dan dari keadaan-keadaan lain.
3. Sifat material, yang bisa lebih rapuh atau lebih lentur. Tekanan merupakan
gaya yang diberikan atau dikenakan pada suatu medan atau area. Tekanan
terbagi menjadi tekanan seragam (uniform stress ) yaitu gaya yang bekerja
pada suatu materi sama atau seragam di semua arah, dan tekanan
diferensial atau tekanan dengan gaya yang bekerja tidak sama di setiap
arah. Tekanan diferensial terbagi menjadi tensional stress, compressional
stress, dan shear stress.
Ketika suatu batuan dikenakan tekanan dengan besar tertentu, maka
batuan itu akan mengalami tiga tahap deformasi, yaitu :

1. Elastic deformation
Elastic deformation adalah deformasi batuan yang bersifat sementara atau tidak
permanen. jadi ketika tekanan yang diberikan pada batuan tersebut dihilangkan,
maka bentuk batuan tersebut akan kembali seperti semula. Elastisitas ini memiliki
Nama : Gneis Desika Zoenir
NIM: 111.130.204
Plug:1

Laboratorium Geologi Komputasi 2015

batas yang disebut elastic limit. Apabila batas elastisitas ini dilampaui, maka
bentuk batuan tidak akan kembali seperti semula.
2. Ductile deformation
Ductile deformation merupakan tahapan deformasi setelah elastic limit dilampaui
dan perubahan bentuk dan volume batuan tidak kembali.
3. Fracture deformation
Fracture deformation merupakan tahapan deformasi yang tejadi setelah batas atau
limit elastic deformation dan ductile deformation dilampaui.
Telah kita ketahui bahwa batuan dekat permukaan bumi bersifat britel.
Batuan dikerak tersusun dari mineral seperti kuarsa dan feldsfar yang mempunyai
tingkat kekerasan tinggi, khususnya pada tekanan dan temperatur rendah .
Semakin kedalam inti bumi, kekuatan batuan pada awalnya meningkat. Pada
kedalaman sekitar 15 km kita mencapai titik yang disebut zona transisi brittleductile. Dibawah titik ini, kekuatan batuan berkurang karena rekahan menjadi
tertutup dan temperatur meningkat, membuat batuan menjadi ducktile.
Pada dasar kerak, tipe batuan berubah menjadi peridotite yang mana kaya
akan olivin. Olivin mempunyai sifat yang lebih kuat dari mineral yang menyusun
batuan di kerak, jadi bagian atas dari mantel kembali kuat. Akan tetapi hanya pada
kerak, kenaikan temperatur khususnya akan lebih berpengaruh dan pada
kedalaman 40 km terjadinya zona transisi britle-ducktile pada mantel. Dibawah
titik ini batuan lebih bersifat ductile.
Contoh kenampakan geologi sebagai akibat deformasi kerak bumi:
Dalam skala lokal, yaitu adanya patahan dan lipatan.
Dalam skala regional, contoh adanya deretan pegunungan.
Ada 2 macam tipe pegunungan sebagai hasil deformasi:
1. Pegunungan Blok Patahan Akibat dari patahan. Patahan normal ataupun naik
dapat menyebabkan pengangkatan blok batuan kerak.
Contoh: Pegunungan Sierra Nevada California AS

Nama : Gneis Desika Zoenir


NIM: 111.130.204
Plug:1

Laboratorium Geologi Komputasi 2015

2. Pegunungan Lipatan dan Thrust Stress kompresi besar, akibat gaya tektonik
menyebabkan kerak benua bertumbukan. Menyebabkan batuan di antara 2 blok
benua terlipat dan terpatahkan dan terdorong ke atas untuk membentuk
pegunungan lipatan dan thrust.
Contoh: Pegunungan Himalaya (tumbukan Lempeng India dengan Lempeng
Eurasia), Pegunungan Appalachian di Amerika Utara dan Pegunungan Alpen di
Eropa.

Nama : Gneis Desika Zoenir


NIM: 111.130.204
Plug:1

Laboratorium Geologi Komputasi 2015

DAFTAR PUSTAKA
Imaniyah,

Rifatul.

2013.

Deformasi

Batuan.

http://atulcantik.blogspot.com/2013/01/deformasi-batuan.html.

Available
Diakses

at
pada

tanggal 7 Maret 2015.


Maidi, Syafril. 2011. Deformasi Batuan dan Tektonik Lempeng. Available
athttp://www.academia.edu/8875268/Deformasi_Batuan_dan_Tektonik_Lempeng.
Diakses pada tanggal 7 Maret 2015.
Panji.

2011.

Deformasi

Batuan.

https://p4njy.wordpress.com/2011/06/17/deformasi-batuan/html.
tanggal 7 Maret 2015.
.

Nama : Gneis Desika Zoenir


NIM: 111.130.204
Plug:1

Available
Diakses

at
pada

Anda mungkin juga menyukai