Anda di halaman 1dari 12

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN

DALAM
UPAYA MENURUNKAN TUNGGAKAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR
MELALUI PENYAMPAIAN SURAT TEGURAN KEPADA WAJIB PAJAK YANG
TIDAK MEMBAYAR PAJAK TEPAT WAKTU

OLEH
HERIYANTO, SE
NIP. 19860618201502 1 001

UPTD PPDRD PRAYA


DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DAN PENDIDIKAN PELATIHAN


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
DIKLAT PRAJABATAN POLA BARU GOL. III KELAS A ANGKATAN II
TAHUN 2015
UPAYA MENURUNKAN TUNGGAKAN PAJAK KENDARAAN
BERMOTOR MELALUI PENYAMPAIAN SURAT TEGURAN KEPADA
WAJIB PAJAK YANG TIDAK MEMBAYAR PAJAK TEPAT WAKTU
1

A. Latar Belakang
Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah salah satu elemen
penting dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. PAD
menurut Undang Undang N0. 28 tahun 2009 yaitu sumber keuangan
daerah yang digali dari wilayah daerah yang bersangkutan yang
terdiri

dari

pengelolaan

hasil

pajak

kekayaan

daerah,

daerah

hasil

yang

retribusi

dipisahkan

daerah,
dan

lain

hasil
lain

pendapatan asli daerah yang sah. Salah satu alat kelengkapan


daerah yang bertanggung jawab dalam memaksimalkan potensi
Pendapatan Daerah adalah Dinas Pendapatan Daerah.
Di Provinsi Nusa Tenggara Barat Dinas Pendapatan Daerah
berperan menggali potensi-potensi pendapatan daerah baik melalui
pengenaan Pajak daerah, retribusi daerah, pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan dan lain lain pendapatan asli daerah yang
sah. Diantara potensi yang paling banyak memberikan kontribusi
bagi PAD adalah pajak daerah. Salah satu sumber terbesar dari pajak
daerah berasal dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Pajak Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
Pajak Kendaraan Bermotor adalah pajak atas kepemilikan
dan/atau penguasaan kendaraan bermotor, sedangkan Bea Balik
Nama Kendaraan Bermotor adalah pajak atas penyerahan hak milik
kendaraan bermotor sebagai akibat perjanjian dua pihak atau
perbuatan sepihak atau keadaan yang terjadi karena jual beli, tukar
menukar, hibah, warisan, atau pemasukan kedalam badan usaha.
PKB dikenakan setiap tahun sedangkan BBNKB dikenai ketika adanya
transaksi jual beli, tukar menukar, hibah, warisan dan lain lain.
Kedua sumber pajak daerah tersebut dipungut oleh Dinas
Pendapatan Daerah NTB melalui keberadaan Unit Pelaksana Teknis
Daerah Kantor Pelayanan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (UPTD
PPDRD) yang tersebar diseluruh Kabupaten/ kota di wilayah NTB.
2

Salah satu UPTD PPDRD tersebut adalah UPTD PPDRD Praya yang
membawahi wilayah Lombok Tengah.
Dalam memaksimalkan potensi pajak daerah dari PKB dan
BBNKB, UPTD PPDRD Praya Lombok Tengah diberikan target yang
harus dipenuhi dalam setiap tahunnya. Tercapai atau tidaknya target
tersebut menjadi indikator keberhasilan UPTD PPDRD. Salah satu
konsekuensi tidak tercapainya target adalah tidak diberikannya Upah
Pungut yang menjadi hak pegawai DISPENDA secara keseluruhan.
Adapun target, realisasi dan Tunggakan PKB (dalam rupiah)
tergambar dalam tabel berikut :

Tahu
n
2013
2014
2015

Target
67.604.700.
417
78.145.696.
417
87.108.654.
885

Realisasi
75.759.627.5
34
86.703.145.4
75
54.058.163.9
37

%
Realisas
i
112
110
62

Tunggakan
2.998.663.53
8
7.845.002.73
3
13.238.512.0
42

%
Tunggak
an

261
168

*realisasi dari Januari 2015-Agustus 2015


Disamping kenaikan target PAD melalui PKB dan BBN, Salah
satu masalah krusial yang sampai saat ini menjadi hambatan dalam
memaksimalkan

potensi

PAD

adalah

semakin

bertambahnya

tunggakan pajak. Semakin tinggi potensi pajak kendaraan bermotor


semakin tinggi pula tunggakan pajak. Berdasarkan tabel diatas pada
tahun 2014 terjadi peningkatan tunggakan pajak sebesar 261% dari
tahun 2013 dan pada tahun 2015 terjadi kenaikan 168% dari
tunggakan tahun 2014. Ini menunjukkan bahwa angka tunggakan
pajak kendaraan diwilayah UPTD PPDRD Praya masih sangat tinggi.
Sebagai salah satu sub bagian dari UPTD PPDRD Praya, Seksi
Pendataan, Penetapan dan Penagihan Pajak Daerah, Retribusi Daerah
dan Pajak Lain-lain (P3) sesuai Peraturan Gubernur Nusa Tenggara
Barat Nomor 23 Tahun 2008 mempunyai tugas yang berkaitan
dengan upaya mengurangi angka tunggakan pajak kendaraan
3

tersebut yakni melakukan kegiatan penagihan dan pelayanan


pemberian keringanan, pengurangan retribusi dan lain-lain yang
berkaitan dengan pemungutan PKB, BBNKB dan retribusi daerah,
melakukan pembinaan pada unit pelayanan PKB dan BBNKB pada
Kantor Bersama SAMSAT.
Salah satu upaya riil untuk mengurangi angka tunggakan
sesuai PERGUB tersebut adalah melalui penyampaian surat teguran
pajak kepada wajib pajak baik individu maupun instansi yang tidak
membayar pajak tepat waktu. Surat teguran biasanya disampaikan
tiga kali dalam setahun dan dipusatkan di Kecamatan tertentu
dengan biaya operasional yang berasal dari APBD NTB.
B. Visi dan Misi Organisasi
Adapun Visi dan Misi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi NTB
adalah

Visi Dinas Pendapatan Daerah


Terwujudnya pendapatan daerah yang mantab dan
berdaya

saing

dengan

titik

berat

pada

peningkatan

Pendapatan Asli Daerah

Misi Dinas Pendapatan Daerah


Mengembangkan Pendapatan Asli Daerah
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara
optimal

Berkaitan dengan Visi dan Misi Tersebut, telah dibuat juga


tupoksi-tupoksi

yang

kemudian

secara

detail

mengatur

bagaimana Visi dan Misi tersebut dilaksanakan. Adapun Tupoksi


yang diberikan kepada kami dibawah Seksi Seksi Pendataan,
Penetapan dan Penagihan Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan
Pajak Lain-lain adalah :
1.

Pendataan kendaraan bermotor di Wilayah Kabupaten

Lombok Tengah
4

2.

Membuat dan

menyampaikan surat teguran kendaraan

seluruh SKPD

di Kabupaten Lombok Tengah dan wajib

pajak yang tidak membayar pajak tepat waktu (nunggak)


3.

Melayani pembayaran pajak tahunan

4.

Melakukan Operasi gabungan bersama Kepolisian dan


Dinas Perhubungan

5.

Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh


pimpinan atau atasan langsung.

C. Batasan Bahasan/ Ruang lingkup


Kegiatan kegiatan yang akan menjadi fokus Aktualisasi nilai
nilai PNS ini akan dibatasi dalam lingkup kegiatan yang akan
dilakukan dalam menjalankan tugas pokok sebagai pengumpul
dan pengolah data kendaraan dengan salah satu tugas pokok
dan fungsi membuat dan menyampaikan surat teguran kepada
wajib pajak yang tidak membayar pajak tepat waktu.
D. Milestone/ Tahapan Kegiatan
Adapun tahapan dari Upaya menurunkan tunggakan pajak
kendaraan bermotor melalui penyampaian surat teguran kepada
wajib pajak yang tidak membayar pajak tepat waktu adalah
sebagai berikut :

No.

1.

Pentahapan (Milestone)
Koordinasi/Konsultasi
dengan Kasi P3 UPTD
PPDRD Praya tentang
waktu penyampaian
surat teguran, lokasi,
jumlah surat dan staf
yang terlibat dalam
penyampaian surat
teguran pajak.

Deskripsi
Sesuai dengan perannya sebagai
Mentor, koordinasi/ konsultasi dengan
Kasi P3 UPTD PPDRD Praya adalah hal
yang
penting
dilakukan
guna
memperoleh arahan dan bimbingan
terkait waktu penyampaian surat
teguran, lokasi, jumlah surat dan staf
yang terlibat dalam penyampaian
surat teguran pajak

2.

Melakukan Diskusi
dengan staf

3.

Menyiapkan/ membuat
format surat teguran

4.

5.

6.

7.

8.

Melakukan diskusi
dengan Kasi P3 selaku
Mentor dan atasan
langsung mengenai
rancangan/ konsep
surat teguran
Menginventarisir data
wajib pajak yang tidak
membayar pajak tepat
waktu
(menunggak)
sesuai
target
lokasi
yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Mengajukan
naskah/
format
final
surat
teguran kepada Kasi P3
untuk
kemudian
mendapat pengesahan
dari
Kepala
UPTD
PPDRD

Peran staf selaku anggota pokja


cukup
berpengaruh
dalam
pelaksanaan
penyampaian
surat
teguran oleh karena itu diskusi
dilakukan
guna
memberikan
pemahaman dan arahan tentang
maksud dan tujuan dari penyampaian
surat teguran sekaligus meminta
dukungan
sepenuhnya
kepada
mereka agar pelaksanaan dapat
berjalan sebagai mana mestinya.
Menyiapkan rancangan/ konsep surat
teguran.
Mendiskusikan
rancangan
surat
teguran
yang
masih
berupa
draft/konsep
untuk
mendapat
penyempurnaan.
Mengklasifikasi/pemetaan wajib pajak
yang menunggak pembayaran pajak
sesuai lokasi yang telah ditetapkan

Naskah/format final surat tagihan


diajukan kepada Kepala UPTD untuk
ditanda tangani.

Menyerahkan surat teguran kepada


Penyampaian
surat staf POKJA untuk melaksanakan
teguran kepada wajib penyampaian surat teguran kepada
pajak
wajib pajak sesuai lokasi yang telah
ditetapkan sebelumnya..
Meminta kepada staf POKJA untuk
Membuat rekap hasil
mengumpulkan hasil pelaksanaan
penyampaian
surat
penyampaian surat teguran untuk
teguran dan menyusun
kemudian
direkapitulasi
dan
laporan
dibuatkan laporannya

E. NILAI NILAI DASAR DALAM KEGIATAN


N
O
1

KEGIATAN

TAHAPAN KEGIATAN

Penyampaia
n Surat
Teguran
Kepada
Wajib Pajak
yang tidak
membayar
pajak
kendaraan
tepat waktu

Koordinasi/Konsultasi
dengan Kasi P3 UPTD
PPDRD Praya tentang waktu
penyampaian surat
teguran, lokasi, jumlah
surat dan staf yang terlibat
dalam penyampaian surat
teguran pajak.

Melakukan Diskusi dengan


staf/ Personil yang akan
ditugaskan
Melakukan diskusi dengan
Kasi P3 selaku Mentor dan
atasan langsung mengenai
rancangan/ konsep surat
teguran
Menginventarisir data wajib
pajak yang tidak membayar
pajak tepat waktu
(menunggak) sesuai target
lokasi yang telah ditetapkan

OUTPUT

Terpetakannya lokasi
penyampaian surat
teguran, jumlah dan
staf yang terlibat

Adanya
kesepahaman akan
maksud dan tujuan
penyampaian surat
teguran
Surat teguran masih
berupa draft kasar
Terkumpulnya data
wajib pajak yang
menunggak

NILAI-NILAI
DASAR

KONTRIBUSI TERHADAP
VISI MISI ORGANISASI

- Nasionalisme
- Akuntabilitas
- Komitmen
mutu
- Etika publik

- Nasionalisme
- Komitmen
mutu
- Etika publik
- Komitmen
mutu
- Akuntabilitas
- Akuntabilitas
- Anti korupsi
- Komitmen
mutu
8

sebelumnya.
Mengajukan naskah/ format
final surat teguran kepada
Kasi P3 untuk kemudian
mendapat pengesahan dari
Kepala UPTD PPDRD

Surat teguran sudah


ditandatangani dan
siap disebarkan

Penyampaian surat teguran


kepada wajib pajak

Staf/ personil mulai


turun ke masyarakat
sesuai lokasi masingmasing
menyampaikan surat
teguran

Membuat rekap hasil


penyampaian surat teguran
dan menyusun laporan

Laporan akhir yang


sudah ditanda tangi
oleh kasi P3 dan
Kepala UPTD PPDRD

- Nasionalism
e
- Komitmen
mutu
- Akuntabilita
s
- Nasionalism
e
- Etika publik
- Anti korupsi
- Nasionalism
e
- Akuntabilitas
- Nasionalisme
- Komitmen
mutu

F. HAMBATAN DAN PEMECAHANNYA


-

Hambatan
Dalam menjalankan penyampaian surat teguran pajak ini dari
sisi personil /staf secara umum tidak terdapat kendala yang
berarti, karena staf yang ditugaskan faham akan maksud dan
tujuan penyampaian surat teguran pajak ini, oleh karenanya
ada beberapa kendala yang diperkirakan akan menghambat
diantaranya :
1. Dari sisi waktu terdapat kendala yaitu adanya tugas pokok
atau tugas sehari-hari dari masing-masing personil/staf
yang
frekuensinya
cukup
menyita
waktu
dalam
pelaksanaan penyampaian surat teguran.
2. Letak geografis lombok tengah yang bergunung gunung
dengan persebaran yang tidak merata dibagian selatan
dan utara cukup menyulitkan staf/ personil untuk mencari
alamat wajib pajak ketika menyampaikan surat tagihan
kepada wajib pajak
3. Penyampaian surat teguran menggunakan waktu-waktu
produktif sehingga besar kemungkinan staf/personil tidak
bertemu dengan wajib pajak.

Pemecahannya
Adapun pemecahan masalah diatas diantaranya adalah
1. meminta bantuan dari staf atau aparatur Desa yang
bersangkutan sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan untuk
memudahkan menemukan alamat wajib pajak
2. bisa melakukan penyampaian surat teguran diluar jam kantor
dan sebisa mungkin mendapatkan nomer telfon wajib pajak
meskipun yang menerima surat adalah istri/suami/ anaknya
3. menjalin komunikasi yang baik diantara staf/ personil

G. KONTRIBUSI TERHADAP ORGANISASI


Kegiatan penyampaian surat teguran ini secara langsung memiliki
kontribusi terhadap tercapainya Visi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi
NTB yakni
1. Mengoptimalkan pendapatan asli daerah
(PAD) dengan cara
mengurangi tunggakan pajak kendaraan
2. Melayani masyarakat dengan pelayanan yang optimal karena
terkadang masyarakat enggan membayar pajak kendaraan karena
tidak tau nominal pajak yang mereka akan bayar
3. Meningkatkan sumberdaya manusia staf/ personil
10

H. KESIMPULAN DAN KOMITMEN


- Kesimpulan
Untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dari Pajak Kendaraan
Bermotor ( PKB ) perlu adanya terobosan yang inovatif. Penyampaian
Surat Tagihan Kepada Wajib Pajak Kendaraan Bermotor yang tidak
membayar pajak kendaraanya tepat waktu merupakan salah satu
upaya untuk mengurangi jumlah tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor
( PKB ) dan Bea Balik Nama Kendaraan bermotor di Kabupaten Lombok
Tengah.
-

Komitmen

11

12

Anda mungkin juga menyukai