(Bagian 1)
Posted on Oktober 9, 2010by conbuster
Presiden Soekarno
Soenuso Goroyo ini mengaku bahwa yang dibutuhkannya adalah pengakuan dan
semacam surat kuasa dari pemerintah untuk meneruskan pemulihan harta ini. Ia
tidak menginginkan pangkat dan sebagainya dan hanya ingin agar harta bangsa
Indonesia ini dapat kembali kepada bangsa Indonesia sendiri. Proses pencarian
harta ini menurut Soenuso diawali dari kebiasaannya bertirakat di berbagai
tempat. Ia kemudian mendapatkan petunjuk awal berupa sebuah tongkat wasiat
yang diyakini adalah tongkat komando milik Presiden Soekarno. Melalui beberapa
tirakat yang lain ia berhasil mengangkat beberapa harta benda dari daerah di Bali,
Jawa Tengah dan Sumatera Selatan. Ia menambahkan bahwa
untuk mengambilnya harus dengan cara gaib, Soenuso sendiri tidak boleh
memilikinya tapi ia diperintah untuk menyerahkan pada negara untuk
menyelamatkan bangsa.
Sertifikat Deposito
Selanjutnya Asmo dan keluarganya akan mencairkan sendiri harta tersebut ke Bank
Swiss dan setelah itu harta ini akan disalurkan lewat yayasan yang akan
dibentuknya. Saat masalah ini ramai mencuat, adalah seorang Hari Cahyono,
seorang kolektor barang kuno yang meneliti dan membandingkan harta kakek Asmo
ini dan mengambil kesimpulan bahwa emas batangan ini palsu, karena simbolsimbol yang ada berbeda dengan emas batangan zaman VOC yang asli.
Selain perorangan, sempat pula terjadi kasus di mana yang terlibat di dalamnya
adalahyayasan. Tahun 2005 masyarakat di daerah Yogyakarta dan Magelang
banyak yang tertipu dengan sepak terjang suatu yayasan (saya lupa namanya) yang
menyatakan bahwa mereka memiliki jalur untuk pencairan harta Soekarno
dan harta ini akan dibagikan pada para anggota yayasan, sementara
untuk menjadi anggota yayasan harus membayar sejumlah uang
tertentu. Kasus ini akhirnya terkuak dan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya kini
sedang dicari oleh pihak kepolisian.
Lalu kini yang menjadi pertanyaan: apakah sebenarnya harta Soekarno ini memang
benar-benar ada? Siapa yang menguasainya sekarang? Saya akan bahas di bagian
kedua.
Sumber:
https://conbuster.wordpress.com/2010/10/09/penipuan-di-indonesiakasus-harta-soekarno-bagian-1/
Bung Karno
Saat perang dunia II, negara-negara barat sudah mulai meramalkan bahwa akan ada
banyak jajahan mereka yang nantinya akan memerdekakan diri. Amerika Serikat
mulai ingin mengambil hati para pimpinan negara-negara ini termasuk Indonesia
dengan menjanjikan Soekarno untuk mengambil alih asset raja-raja
Nusantara ini untuk kepentingan Indonesia. Selanjutnya ceritanya semakin tidak
masuk akal.
Dikisahkan bahwa pada tahun 1944 dengan meminjam kekayaan raja-raja
Nusantara ini Amerika Serikat dengan beberapa negara mulai membentuk Bank
Dunia (World Bank) untuk itu Bung Karno sempat ditunjuk sebagai satu-satunya
ketua PBB bukan Sekjen PBB (Sesuatu yang tidak mungkin terjadi karena
Indonesia sendiri baru menjadi anggota PBB tahun 1950).
Tahun 1950 sampai 1953 dikisahkan bahwa Bung Karno mulai melimpahkan
kepemilikan asset raja-raja Nusantara tersebut kepada kolega dan keluarganya,
bahkan dikisahkan tahun 1954 ada perjanjian penyerahan asset kepada beberapa
pihak sedemikian sehingga kemudian Bung Karno dijadikan Presiden Seumur Hidup
setelah pemilu 1955.
Tahun 1959 dikisahkan bahwa Indonesia keluar dari PBB dan salah satu alasannya
adalah karena Bung Karno merasa tertipu setelah dana yang disimpan tersebut
ternyata tidak bisa ditarik. Semua bermuara pada lengsernya Bung Karno tahun
1966, tapi sebelum lengser, Bung Karno sempat memberi amanah pada 7 orang yang
dipercaya untuk melindungi dan mengelola hartanya ini.
Cerita yang sangat aneh ini berlanjut sampai masa Soeharto, BJ Habibie dan bahkan
(katanya) SBY pun mengetahui hal ini.
Dari sinilah kisah-kisah tentang harta Soekarno berawal. Intinya tentang harta
yang begitu luar biasa nilainya yang sebelumnya tidak bisa dilikuidasi tapi kini
bisa dan hanya akan dibagikan pada yang mau menjadi anggota yayasan atau
kelompok tertentu. Untuk menjadi anggota yayasan tentu ada uang yang harus
disetorkan dan ujung-ujungnya adalahpenipuan.
Emas
Saya pernah membaca di salah satu forum tentang seorang yang keluarganya pernah
menjadi pejabat di masa orde lama. Menurutnya soal harta Soekarno ini cuma
omong kosong belaka. Semua dana revolusi banyak yang sudah dikorupsi oleh
kroni Soekarno dan juga habis untuk membeli persenjataan selama pengembalian
Irian Barat. Ada lagi yang menyatakan bahwa soal harta Soekarno lebih
banyak dihembuskan untuk menjelekkan nama Bung Karno.
Lalu bagaimana dengan anda para pembaca? Anda percaya?
Sumber:
https://conbuster.wordpress.com/2010/10/09/penipuan-di-indonesiakasus-harta-soekarno-bagian-2/
Presiden Soeharto
Dikisahkan bahwa pada saat Pak Harto lengser, ada sekian triliun uang rupiah
polymer (uang plastik dengan nilai 100ribuan) yang tertahan dan tidak bisa
dikeluarkan karena belum mendapat persetujuan dari Bank Indonesia untuk
dikeluarkan. Dikisahkan bahwa uang ini sedang diusahakan keluar dan jika ada yang
tertarik untuk memperlancar supaya uang polymer ini bisa cepat keluar akan dapat
imbalan cukup besar.
Trik lain menyatakan bahwa uang-uang ini, karena tidak bisa dikeluarkan
akan dihargai dengan nilai dollar AS yang cukup tinggi. Jadi yang tertarik
untuk menukarkan dollarnya dengan uang ini pasti akan memperoleh uang dalam
jumlah yang lebih tinggi daripada penukaran di money changer. Kemudian uang ini
karena masih dapat ditransaksikan dapat dimasukkan ke dalam rekening bank
seperti uang biasa.