Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi
industri berdampak pada peningkatan mobilitas masyarakat. Kondisi ini
menyebabkan peningkatan angka kejadian Kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan
disebabkan karena banyaknya pengguna kendaraan bermotor yang tidak
mematuhi rambu - rambu lalu lintas sehingga dapat mengakibatkan trauma,
salah satu bentuk trauma yang mengenai sistem

musculoskeletal

yaitu

terjadinya fraktur atau patah tulang. Fraktur dapat mengenai ekstremitas atas
maupun bawah. Pada ekstremitas bawah terutama pada fraktur femur. Fraktur
femur terbuka maupun tertutup akibat kecelakaan lalu lintas harus selalu di
perhatikan, karena Setiap Fraktur selalu menimbulkan masalah nyeri, dimana
nyeri

merupakan

gangguan

ketidaknyamanan

pada

setiap

orang

(Andarmoyo,2013)
Menurut Badan kesehatan dunia (WHO) mencatat di tahun 2013
terdapat 67% korban kecelakaan lalu lintas berada pada usia produktif, yakni
usia 22-50 tahun. Menurut Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) prevalensi
cedera di Indonesia adalah 8,2 %. Tahun 2013 prevalensi cedera di Jawa
Timur 9,3% (Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Kesehatan RI,
2013).
Berdasarkan data yang di dapatkan, di paviliun Asoka RSUD
kabupaten Jombang pada tahun 2014 tercatat 32 pasien dengan diagnosa
medis fraktur femur , dengan rata-rata pasien 2-5 orang perbulan.
1

Fraktur merupakan ancaman potensial atau aktual pada integritas,


seseorang akan mengalami gangguan biologis maupun psikologis yang dapat
menimbulkan

respon

berupa

nyeri.

Nyeri

merupakan

bentuk

ketidaknyamanan, yang di definisikan dalam berbagai perspektif (Andarmoyo,


2013). Rasa nyaman nyeri timbul hampir pada setiap area fraktur, Nyeri di
pengaruhi oleh beberapa hal yaitu: usia, jenis kelamin, kebudayaan, makna
Nyeri, perhatian, ansietas,keletihan, pengalaman sebelumnya, gaya koping,
dukungan keluarga (Andarmoyo, 2013). Pengelolaan Nyeri fraktur bukan
saja

merupakan

upaya

mengurangi

penderitaan

klien,

tetapi

juga

meningkatkan kualitas hidup klien (Helmi, 2012). Nyeri bila tidak diatasi
dapat menimbulkan efek yang membahayakan yang akan mengganggu proses
penyembuhan dan dapat meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas.
Pada dasarnya nyeri adalah suatu keadaan yang mengganggu
kenyamanan sehingga Perawat perlu melakukan upaya agar masalah nyeri
yang di timbulkan dari fraktur femur ini dapat berkurang atau hilang, yaitu
dengan melakukan intervensi dan implementasi Asuhan Keperawatan Nyeri
yang terbagi menjadi dua garis besar, yaitu: Pain Management

yaitu

mengajarkan tekhnik non farmakologi seperti distraksi dan relaksasi.


Analgesic Administration yaitu menentukan pilihan analgesic tergantung tipe
dan beratnya nyeri dan memonitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian
analgesic pertama kali (NANDA, 2013).
Dari Latar Belakang di atas, maka penulis terdorong untuk melakukan
Studi Kasus dengan judul: Asuhan Keperawatan pada pasien post operasi
close fraktur femur dengan nyeri akut di paviliun asoka RSUD Jombang.

1.2 Batasan Masalah


Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada asuhan keperawatan pada
pasien 6 jam post operasi close fraktur femur dengan nyeri akut di paviliun
asoka RSUD Jombang.
1.3 Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien post operasi close fraktur
femur dengan nyeri akut di paviliun asoka RSUD Jombang ?
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Melakukan asuhan keperawatan pada pasien post operasi close
fraktur femur dengan nyeri akut di paviliun asoka RSUD Jombang.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Melakukan pengkajian keperawatan pada pasien post operasi close
fraktur femur dengan nyeri akut di paviliun asoka RSUD Jombang.
2. Menetapkan diagnosis keperawatan pada pasien post operasi close
fraktur femur dengan nyeri akut di paviliun asoka RSUD Jombang.
3. Meyusun perencanaan keperawatan pada pasien post operasi close
fraktur femur dengan nyeri akut di paviliun asoka RSUD Jombang.
4. Melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien post operasi
close fraktur femur dengan nyeri akut di paviliun asoka RSUD
Jombang.
5. Melakukan evaluasi keperawatan pada pasien post operasi close
fraktur femur dengan nyeri akut di paviliun asoka RSUD Jombang.
1.5 Manfaat
Terkait dengan tujuan, maka tugas akhir ini diharapkan dapat memberi
1.5.5

manfaat :
Manfaat Teoritis
Hasil studi kasus ini merupakan pengembangan bagi ilmu pengetahuan
khususnya dalam hal asuhan keperawatan pada pasien post operasi close
fraktur femur dengan nyeri akut.

1.5.2 Manfaat Praktis


a.
Bagi Perawat
Memberikan informasi pada perawat tentang pentingnya
memperhatikan atau merawat pasien post operasi close fraktur
dengan nyeri akut sehingga dapat menerapkan pada pasien post
operasi close fraktur femur dengan nyeri akut di paviliun asoka
RSUD Jombang untuk mengurangi resiko terjadinya komplikasi
b.

dan semakin parahnya penyakit.


Bagi Tempat Penelitian
Untuk meningkatkan mutu

atau

kualitas

pelayanan

kesehatan dan memberikan fasilitas untuk asuhan keperawatan


pasien post operasi close fraktur femur dengan nyeri akut di
c.

paviliun asoka RSUD Jombang.


Bagi klien
Sebagai tambahan pengetahuan

pada

klien

tentang

penanganan dan pengobatan post operasi close fraktur femur


dengan nyeri akut di paviliun asoka RSUD Jombang.

Anda mungkin juga menyukai