Anda di halaman 1dari 8

BAB 3

METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dalam bentuk
studi kasus tentang asuhan keperawatan pasien post operasi close fraktur
femur dengan nyeri akut di paviliun asoka RSUD Jombang yang meliputi
pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1 WaktuPenelitian
Penelitian dilakukan 6 jam setelah pasien di operasi, di evaluasi
minimal 3 hari dengan 1 kali kunjungan setiap harinya.
Tempat Penelitian
Penelitian di laksanakan di Paviliun Asoka RSUD Jombang.
Subyek Penelitian
Jumlah subyek penelitian adalah dua pasien dewasa (Usia 18-55
3.1.2

3.3

tahun) yang tidak di bedakan jenis kelaminnya baik laki-laki maupun


perempuan dengan masalah keperawatan yang sama, yaitu post operasi close
fraktur femur dengan nyeri akut sejak 6 jam setelah pasien operasi.
3.4 Pengumpulan Data
Menurut Burns dan Grove (1999) dalam Nursalam (2013),
pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan proses
pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu penelitian.
Dalam penelitian studi kasus ini metode pengumpulan data yang digunakan
adalah :

27

28
27

3.4.1

Data primer
3.4.1 Data diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan
mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data. Dalam

penelitian ini data primer meliputi :


1) Wawancara
3.4.2 Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara mendalam. Peneliti melakukan wawancara dengan pasien
post operasi close fraktur femur dengan nyeri akut di paviliun asoka
RSUD Jombang.
3.4.3 . Wawancara yang dilakukan peneliti meliputi :
a)

Identitas pasien dan keluhan utama.


b)

Riwayat penyakit sekarang, yaitu : tentang penyakit fraktur


terutama apa yang dikeluhkan pasien pada saat fraktur terjadi.

c)

Riwayat penyakit dahulu, yaitu : mengenai apakah pasien


sebelumnya pernah menderita penyakit fraktur .

d)

Riwayat penyakit keluarga, yaitu : mengenai apakah dalam


keluarga ada salah satu anggota keluarga yang pernah mengalami
penyakit fraktur .

e)

Pola fungsi kesehatan mencapai pola persepsi dan tata laksana


hidup sehat, pola nutrisi dan metabolisme, eliminasi, tidur dan
istirahat, aktivitas dan latihan, hubungan dan peran, persepsi dan
konsep diri, pola sensorik dan kognitif, reproduksi seksual,
penanggulangan stres, pola tata nilai dan kepercayaan.

3.4.4
3.4.5
2) Observasi pemeriksaan fisik

28

3.4.6

Observasi

atau

pengamatan

merupakan

hasil

perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari


adanya rangsangan. Pengamatan dapat dilakukan dengan seluruh alat
indera, tidak terbatas hanya pada apa yang dilihat.
3.4.7

Metode Observasi di bagi menjadi 4 cara atau yang lebih

dikenal dengan IPPA (Inpeksi, Palpasi, Perkusi dan Auskultasi),


berikut adalah observasi yang harus dilakukan :
a)
b)
i)
ii)
iii)
iv)
c)

Penilaian Keadaan umum : menilai tingkat Kesadaran (GCS)


Tanda tanda Vital :
Tekanan Darah
Frekuensi Nafas (RR)
Frekuensi Nadi (HR)
Suhu
Kepala :
i)
Inspeksi : Perhatikan adanya cairan yang merembes keluar
atau tidak,, adanya luka atau lesi, penyebaran dan warna
ii)

rambut.
Palpasi : nyeri tekan di kepala, krepitasi pada tulang
tengkorak
3.4.8
3.4.9
3.4.10

d)

Mata :
i) Inspeksi : kesimetrisan pupil, reflek pupil, kaji warna
konjugtiva, warna sclera, tanda braile hematoem / battle
sign

e)

Mulut
3.4.11

i)

Inspeksi: pendarahan di dalam mulut ,

jumlah gigi, atau adanya benda asing lainnya.


3.4.12
ii)
Palpasi : krepitasi atau nyeri tekan pada
tulang maxilla mandibula
f)
i)
ii)

Hidung
Inspeksi : keluaran cairan dari hidung, kesimetrisannya
Palpasi : jejas/ luka pada hidung, adanya nyeri tekan

29

g)

Telinga :
3.4.13

i). Inspeksi : perhatikan adanya cairan yang keluar

dari telinga, adanya luka atau jejas di telinga belakang


h)

(tulang mastoid)
Leher
i. Inspeksi : Kaji adanya jejas/luka di leher dan sektar bahu,
kesimetrisan tenggorokan,
ii. Palpasi : kaji adanya Pembesaran kelenjar tyroid,
bendungan vena jugular.
Dada
i. Inspeksi : Kaji gerakan nafas, jejas / luka di dada
ii. Palpasi : kaji adanya nyeri tekan, vocal fremitus
iii. Auskultasi Paru : Kaji adanya Ronchi, Wheezing dan bunyi

i)

nafas tambahan lainnya.


iv. Perkusi : Kaji suara sonor /hypersonor /pekak /redup
v. Auskultasi Jantung : Kaji gallop, S1, S2, mur-mur
3.4.14
3.4.15

j) Perut
3.4.16
i)

Inspeksi : Kaji adanya jejas/luka di perut,

ketegangan dinding perut


3.4.17
ii)
Palpasi :kaji adanya nyeri tekan pada

k)
i)

l)

m)

kuadran I,II,III,IV
iii)
Auskultasi :kaji intensitas bising usus.
iv)
Perkusi : Kajisuara Tympani/hypertympani
Punggung :
Inspeksi : Kaji adanya jejas atau luka
ii) Palpasi : Kaji adanya nyeri tekan, penonjolan tulang, krepitasi,
vocal fremitus
Panggul
i)
Inspeksi : kaji adanya luka atau jejas, cek mobilisasi
panggul, deformitas ,bentuk panggul
ii)
Palpasi : Kajikrepitasidannyeritekan.
Ekstremitas
i)
Inspeksi : Kaji adanya luka terbuka pada Ektremitas atasbawah, kesimetrisan bentuk, oedema, CRT (Capillary Refill

30

Time), warna dan kelembapan akral. Kaji pula tentang


skala, lokasi, frekuensi penyebab, kualitas dan intensitas
ii)

dari nyeri yang di sebabkan oleh fraktur .


Palpasi : Kaji adanya Nyeri Tekan, krepitasi, suhu akral,

cek sensori pada kulit pasien , raba frekuensi nadi


n) Genetalia : Kaji Warna dan Jumlah urine, kaji pemasangan kateter.
3.4.2

Data sekunder
3.4.18

Data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak

langsung diperoleh oleh peneliti dari subyek penelitiannya (Saryono,


2010). Dalam penelitian ini data primer meliputi :
1) Studi dokumentasi
3.4.19
berhubungan

Adalah semua bentuk sumber informasi yang


dengan

dokumen.

Pengambilan

kasus

ini akan menggunakan catatan yang ada di list / status pasien untuk
memperoleh informasi data medik yang ada di PaviliunAsoka RSUD
Kabupaten Jombang.
2) Studi kepustakaan
3.4.20

Merupakan bahan-bahan pustaka yang sangat

penting dalam menunjang latar belakang teoritis dalam suatu


penelitian. Pada kasus fraktur femur dengan nyeri akut dibutuhkan
bahan referensi yang bersumber pada jurnal, buku-buku, website dari
direktorat jenderal pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan
kementerian kesehatan Republik Indonesia dari tahun 2006-2014.
3.4.21
3.4.22
3.4.23

31

3.5 Uji Keabsahan Data


3.4.24
Uji keabsahan data dimaksudkan untuk menguji kualitas
data atau informasi yang di peroleh sehingga menghasilkan data dengan
validitas tinggi. Uji keabsahan data dilakukan dengan :
1) Memperpanjang waktu pengamatan
2) Menggali sumber informasi tambahan menggunakan tiga sumber data
utama yaitu pasien fraktur femur dengan nyeri akut, keluarga pasien
dan tenaga kesehatan yang berada di paviliun asoka RSUD Jombang.
3.6 Analisa data
3.4.25 Teknik analisis digunakan dengan cara observasi oleh peneliti dan
studi

dokumentasi

yang

menghasilkan

data

untuk

selanjutnya

di

interprestasikan oleh peneliti disbandingkan teori yang ada sebagai bahan


untuk memberikan rekomendasi dalam intervensi tersebut. Urutan dalam
analisa data adalah :
3.6.1 Pengumpulan data
3.4.26
Data dikumpulkan dari hasil wawancara, observasi,
dokummentasi. Kemudian hasil ditulis dalam bentuk catatan lapangan,
kemudian disalin dalam bentuk transkrip.
3.4.27 3.6.2

Mereduksi data

3.4.28

Data hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk

catatan lapangan dijadikan satu dalam bentuk transkrip. Data obyektif


analisis

berdasarkan

hasil

pemeriksaan

diagnostic

kemudian

dibandingkan nilai normal.


3.4.29
3.4.30
1. Penyajian data
3.4.31 Penyajian data dapat dilakukan dengan table dan teks
naratif, kerahasiaan dari responden dijamin dengan jalan
mengaburkan identitas dari responden.
2. Kesimpulan

32

3.4.32 Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan


dibandingkan dengan hasil hasil penelitian terdahulu dan secara
teoritis

dengan

perilaku

kesehatan.

Penarikan

kesimpulan

dilakukan dengan metode induksi.


3.4.33
3.7 Etika Penelitian
3.4.34

Dicantumkan etika yang mendasari suatu penelitian, terdiri dari :

1. Informed Consent (persetujuan menjadi responden)


3.4.35 Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.
Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan
informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan
penelitian, serta mengetahui dampaknya (Hidayat, 2011)
2. Anonimity (tanpa nama)
3.4.36 Merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan
subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama
responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan (Hidayat, 2011).
3.4.37
3. Confidentiality (kerahasiaan)
3.4.38 Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya.

Semua

informasi

yang

telah

dikumpulkan

dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan


dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2011)
3.8 Keterbatasan Peneliti

33

1. Peneliti hanya 1 kali melakukan Intervensi mengajarkan distraksi


relaksasi, sehingga hasil atau manfaat dari distraksi relaksasi tidak
dapat maksimal.
3.4.39
3.4.40
3.4.41

Anda mungkin juga menyukai