Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu sumbangan pertama dalam penelitian tentang stress adalah deskripsi
Cannon tentang respon fight or flight pada tahun 1932. Cannon berpendapat bahwa ketika
organisme merasakan adanya suatu ancaman, maka secara cepat tubuh akan terangsang dan
termotivasi melalui system saraf simpatetik dan endokrin. Respon fisiologis ini mendorong
organisme untuk menyerang ancaman tadi atau melarikan diri (Garmezy, 1983; Taylor, 1991).
Stress adalah segala situasi dimana tuntutan non specific mengharuskan seorang
individu

untuk

berespon

atau

melakukan

tindakan

(Selye,

1976).

Lazarus dan Folkman (1994) mendefinsikan stress psikologis sebagai hubungan khusus antara
seseorang dengan lingkungannya yang dihargai oleh orang lain tersebut sebagai pajak
terhadap sumber dayanya dan membahayakan kemapanannya.Stres dianggap sebagai faktor
predisposisi atau pencetus yang meningkatkan kepekaaan individu terhadap penyakit (Rahe,
1975).
Baum et al (1984) menyatakan bahwa stress sudah menjadi konsep yang popular untuk
menjelaskan variasi luas dari hasil akhir, yang kebanyakan negatif, yang sebenarnya tidak
membutuhkan penjelasan. Mereka mengatakan bahwa stress digunakan sebagai label untuk
gejala psikologis yang mendahului penyakit, reaksi ansietas, ketidak nyamanan dan banyak
keadaan lain.
Ketika organisme berhadapan dengan stressor, dia akan mendorong dirinya sendiri
untuk melakukan tindakan. Usaha ini diatur oleh kelenjar adrenal yang menaikkan aktivitas
system saraf simpatetik. Tanpa memperhatikan penyebab dari ancaman, individu akan
merespon dengan pola reaksi fisiologis yang sama (non spesifik response). Selebihnya, d
engan mengulangi atau memperpanjang stress, sehingga akan melicinkan dan mematahkan
system (wear and tear of the system) (Taylor, 1991).
Respons terhadap stressor yang diberikan pada individu akan berbeda, hal tersebut
tergantung dari faktor stressor dan kemampuan koping yang dimiilki individu. Berikut akan
1

merupakan karakteristik stressor yang dapat mempengaruhi respons tubuh, yaitu; sifat
stressor, durasi stressor, lamanya stressor, jumlah stressor, pengalaman masa lalu, tipe
kepribadian, tahap perkembangan.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa saja Faktor-Faktor yang Mengubah Pengalaman Stress?
1.2.2 Apa sajakah Jenis Dukungan Sosial ?
1.2.3 Adakah Hubungan Dukungan Social Dengan Kesehatan?
1.2.4 Sebutkan Model Model Stress Kesehatan?
1.2.5 Bagaimana stress management?
1.2.6 Bagaimana Reduksi Potensi untuk Stress dan Pengelolaan Stress?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami hubungan stress-kesehatan dan coping terhadap
1.3.2

stress.
Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mengubah pengalaman stress.
b. Untuk memahami apa sajakah jenis dukungan sosial.
c. Untuk mengetahui adakah hubungan dukungan social dengan kesehatan.
d. Untuk memahami model model stress kesehatan.
e. Untuk mengetahui bagaimana stress management.
f. Untuk memahami bagaimana reduksi potensi untuk stress dan pengelolaan stress.

1.4 Manfaat penulisan


1. Untuk menjadi referensi pembuatan makalah selanjutnya
2. Untuk menjadi bahan bacaan sehingga pengetahuan bertambah.
3. Sebagai sumbangsih terhadap perkembangan keilmuan terutama dalam mata kuliah
psikologi kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai