Anda di halaman 1dari 7

PENGAUDITAN II

RMK
PERTEMUAN KE-2
SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

OLEH
KELOMPOK 4:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

I G A PUTU DELLA SABRINA PURWANTI


IDA AYU PUTU RIKA MAHARANI
KOMANG WAHYU SURYA SAPUTRA
I GUSTI AYU PRIMA ASRIWAHYUNI
NI PUTU ANGGISTYA DEWI
NI PUTU AYU KRISNAWATI

(1315351007)
(1315351010)
(1315351019)
(1315351042)
(1315351044)
(1315351150)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
SEMESTER 5
2015/2016

(03)
(05)
(09)
(14)
(15)
(36)

1. Sifat Siklus Pendapatan


Siklus pendapatan (revenuecycle) perusahaan terdiri dari aktivitas-aktivitas yang
berkaitan dengan pertukaran barang dan jasa dengan pelanggan dan penagihan
pendapatan dalam bentuk kas. Perusahaan yang berbeda juga memiliki sumber
pendapatan yang berbeda. Sebagai contoh, perusahaan barang dagang dan pabrikasi
yang melakukan penjualan; dokter, pengacara, akuntan publik yang menerima uang jasa
(fee); serta bioskop, bank serta lembaga keuangan yang menerima bunga dan deviden.
Kebanyakan pembahasan dan ilustrasi dalam makalah ini didasarkan pada perusahaan
barang dagang.
Usaha perusahaan barang dagang, kelompok transaksi yang termasuk dalam siklus
pendapatan adalah :
-

penjualan kredit (penjualan yang dilakukan derngan hutang)


penerimaan kas (penagihan piutang dan penjualan tunai)
penyesuaian penjualan (potongan, retur penjualan dan pengurangan harga serta
piutang tak tertagih (penyisipan dan pengapusan).

Transaksi-transaksi diatas mempengaruhi akun-akun yang diuraikan pada tabel di


bawah ini :
Tabel 1.1 Siklus Pendapatan
Transaksi Pendapatan
Penjualan Kredit

Debit
Piutang Usaha

Kredit
Penjualan

Penerimaan Kas

Harga Pokok Penjualan


Kas

Persediaan
Piutang Usaha

Retur

Penjualan

Pengurangan Harga

Diskon Penjualan
dan Retur Penjualan dan
Pengurangan Harga

Penyisihan Piutang Tak Beban Piutang Tak Tertagih


Tertagih
Penghapusan
Tak Tertagih

Piutang Usaha

Penyisihan untuk Piutang

Tak Tertagih
Piutang Penyisihan untuk Piutang Tak Piutang Usaha
Tertagih

2. Aktivitas Pengendalian-Transaksi Penjualan Kredit

Dokumen dan Catatan Umum


Sejumlah dokumen dan catatan yang digunakan perusahaan besar dalam pemrosesan
transaksi penjualan kredit seringkali mencakup hal-hal berikut ini :

Pesanan pelanggan
Pesanan penjualan
Dokumen pengiriman
Faktur penjualan
Daftar harga yang diotorisasi
File transaksi penjualan
Jurnal penjualan
File induk pelanggan
File induk piutang usaha
Laporan bulanan pelanggan

Fungsi-fungsi
Pemrosesan transaksi pendapatan mencakup fungsi-fungsi pendapatan berikut :
a. Memprakarsai penjualan.
Permintaan oleh sebuah perusahan untuk melakukan transaksi penjualan dengan
perusahaan lain , meliputi :
- Penerimaan pesanan pelanggan
- Persetujuan kredit
b. Pengiriman barang dan jasa.
Pengiriman fisik atau penyerahan barang dan jasa, meliputi :
- Pemenuhan pesanan penjualan
- Pengiriman pesanan penjualan
c. Pencatatan penjualan.
Pengakuan formal atas pendapatan oleh perusahaan, meliputi :
- Penagihan pelanggan
- Pencatatan penjualan
Sistem Ilustratif untuk Pemrosesan Penjualan Kredit
Setiap salinan dokumen tidak boleh didokumentasikan dalam bagan arus,
sebagaimana auditor hanya memerlukan pemahaman yang cukup atas rencana audit.
Bagan arus tersebut juga mengikuti jejak transaksi sejak dimulainya transaksi itu sampai
pencatatannya ke dalam buku besar, yang mendukung laporan keuangan. Auditor juga
harus mendokumentasikan aktivitas atau prosedur pengendalian yang penting, yang

mungkin telah diselesaikan melalui ikhtisar tertulis singkat yang mirip dengan salah
satu yang diikuti.
Memahami dan Menilai Risiko Pengendalian
Auditor harus memperoleh pemahaman atas siklus penjualan yang mencukupi untuk
merencanakan audit. Yaitu auditor perlu mempunyai pemahaman yang cukup untuk
dapat :
-

Mengidentifikasi jenis salah saji yang potensial


Mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko salah saji yang

material
Merancang pengujian substantif

Jika auditor berencana untuk menilai risiko pengendalian yang rendah atas sebuah
asersi, maka sangat penting bagi nya untuk memperoleh pemahaman mengenai prosedur
pengendalian untuk asersi tersebut. Hal yang biasa dilakukan auditor jika menilai risiko
pengendalian pada tingkat rendah untuk asersi siklus pendapatan :
-

Menguji keefektifan pengendalian umum


Menggunakan teknik audit berbantuan computer (CAATs) untuk mengevaluasi

keefektivan pengendalian yang deprogram


Menguji keefektivan prosedur tindak lanjut atas pengecualian yang ditunjukkan
oleh pengendalian terprogram

3. Aktivitas Pengendalian Transaksi Penerimaan Kas


Penerimaan kas disini membahas penerimaan kas dari penjualan tunai dan penagihan
dari pelanggan atas penjualan kredit. Dokumen dan catatan penting yang digunakan
dalam pemrosesan penerimaan kas adalah sebagai berikut:
1. Bukti penerimaan uang (remittance advice)
Dokumen yang dikirim ke pelanggan bersama dengan faktur penjualan, yang kemudian
akan dikembalikan bersama pembayaran yang menunjukkan nama pelanggan serta
noomor akun, nomor faktur, dan jumlah yang dibayarkan.
2. Pradaftar
Daftar penerimaan kas yang diterima melalui pos
3. Lembar perhitungan kas
4

Daftar kas dan cek dalam register kas. Daftar ini diguanakan dalam merekonsiliasi total
penerimaan dengan total yang dicetak oleh register kas.
4. Ikhtisar kas harian
Laporan yang menunjukkan total penerimaan melalui kasir (over-the-counter) atau pos
yang diterima oleh kasir sebagai setoran.
5. Slip deposit yang disahkan
Daftar yang dibuat oleh penyetor dan distempel oleh bank yang menunjukkan tanggal
serta total setoran yang diterima bank dan rincian penerimaan dalam setoran tersebut.
6. File transaksi penerimaan kas
File computer atas transaksi penerimaan kas yang telah disahkan yang diterima untuk
pemrosesan, file ini digunakan untukmmemperbarui file induk piutang usaha.
7. Jurnal penerimaan kas
Jurnal yang berisi daftar penerimaan kas dari penjualan tunai dan penagihan piutang
usaha.

Fungsi penerimaan kas:


1. Menerima penerimaan kas
Risiko utama dalam memroses transaksi penerimaan kas adalah kemungkinan pencurian
kas sebelum atau sesudah catatan penerimaan dibuat. Risiko kedua adalah kemungkinan
terjadinya kesalahan dalam pemrosesan penerimaan berikutnya.
a. Penerimaan Melalui Kasir (over-the-counter receipt)
Disini penggunaan register kas atau terminal titik penjualan (point-of-sale terminal)
sangat diperlukan. Alat ini menyediakan:

Gambar visual secara langsung untuk pelanggan dengan jumlah penjualan tunai

dank as yang diajukan


Kuitansi penerimaan yang dicetak atas nama pelanggan dan catatan internal atas

transaksi pada file computer atau pita register yang terkunci


Total pengendalian yang dicetak atas penerimaan harian yang diproses pada alat

tersebut.
b. Penerimaan Melalui Pos (mail receipt)
Beberapa perusahaan yang memiliki volume penerimaan melalui pos yang besar
menggunakan system kotak pos (lockbox system). Alat ini merupakan kotak surat (post

office box) yang dikendalikan oleh bank perusahaan. Pihak bank akan memeriksanya
setiap hari, mengkredit saldo perusahaan (nota kredit) atas kas tersebut, dan
mengirimkan bukti penerimaan uang ke perusahaan untuk digunakan dalam
memperbarui piutang usaha.
2. Menyetorkan kas ke bank
Pengendalian fisik yang tepat atas kas mensyaratkan bahwa seluruh penerimaan kas
disetorkan secara utuh setiap hari (deposit intact daily). Semua penerimaan harus
disetorkan, pengeluaran kas tidak boleh dilakukan dengan penerimaan yang belum
disetorkan. Hal ini akan mengurangi resiko penerimaan tidak akan dicatat, dan
menghasilkan catatan setoran bank yang menetapkan eksistensi atau kejadian transaksi
tersebut.
3. Mencatat penerimaan kas
Fungsi ini meliputi pembuatan jurnal penerimaan kas secara over-the-counter dan
melalui pos serta posting penerimaan kas melalui pos kea kun pelanggan. Pengendalian
harus menjamin bahwa hanya penerimaan yang sah dimasukkan dan bahwa seluruh
penerimaan aktual telah dimasukkan pada jumlah yang benar.
4. Aktivitas Pengendalian Transaksi Penyesuaian Penjualan
Transaksi penyesuaian penjualan meliputi:
1. Pemberian potongan tunai
2. Pemberian retur penjualan dan pengurangan harga
3. Penentuan piutang tak tertagih
Aktivitas pengendalian bermanfaat dalam mengurangi risiko penyelewengan yang
berfokus pada penetapan validitas, atau eksistensi atau kejadian, mencakup:
1. Otorisasi yang tepat atas seluruh transaksi penyesuaian penjualan
2. Perhitungan independen atas barang-barang yang diretur
3. Penggunaan dokumen dan catatan yang tepat, terutama penggunaan memo kredit
serta memo otorisasi penghapusan (writeoff authorization memo)
4. Pemisahan tugas untuk mengotorisasi transaksi penyesuaian penjualan dan
penanganan serta pencatatan penerimaan kas

Jika auditor merencanakan untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat yang rendah,
maka auditor akan memperluas pengujian sehingga mencakup inspeksi dokumen dan
pelaksanaan kembali pengendalian manual.

Daftar Pustaka
http://maielvasundari.blogspot.co.id/2014/11/audit-siklus-pendapatan.html
http://semuatugaskuliah.blogspot.co.id/2013/10/audit-siklus-pendapatan.html
http://dokumen.tips/documents/aktivitas-pengendalian-transaksi-penerimaan-kas.html

Anda mungkin juga menyukai