Anda di halaman 1dari 8

Efisiensi Energi & Biaya Energi

LED
50.000 jam

Pijar
1.200 jam

CFL
8.000 jam

Watt listrik yang digunakan


(Setara dengan 60 watt lampu).

6 - 8 watt

60 watt

13-15 watt

Kilo-watt listrik yang digunakan


(30 Umbi pijar per tahun setara)

329 KWh / tahun.

3285 KWh / tahun.

767 KWh / tahun.

Life Span (rata-rata)

Dari Segi Dampak Lingkungan


Berisi Mercury TOXIC

LED

Pijar

CFL

Tidak

Tidak

Ya - Mercury sangat beracun


bagi kesehatan dan lingkungan

Ya

Ya

Tidak - mengandung 1 mg-5mg


Merkurius dan merupakan
risiko utama terhadap
lingkungan

451 / tahun

4.500 / tahun

1.051 / tahun

RoHS Compliant
Emisi Karbon Dioksida
(30 lampu per tahun)

Intensitas keluaran Cahaya


Lumens

LED (Watts)

Pijar (Watts)

CFL(Watts)

450

4-5

40

9-13

800

6-8

60

13-15

1.100

9-13

75

18-25

1.600

16-20

100

23-30

2.600

25-28

150

30-55

Sensitivitas terhadap suhu


rendah

Tak satupun

Beberapa

Ya - tidak bekerja di bawah


negatif 10 derajat
Fahrenheit atau lebih dari
120 derajat Fahrenheit

Peka terhadap kelembaban

Tidak

Beberapa

Ya

Switching CFL on / off dalam


jangka panjang

Tidak ada Efek

Beberapa

Ya - Dapat mengurangi
umur drastis

Menyala langsung

Ya

Ya

Tidak - membutuhkan
waktu untuk pemanasan

Daya tahan

Sangat Tahan lama - LED Tidak Sangat Tahan


dapat menangani
lama- kaca atau
Tidak Sangat Tahan lama mengguncang dan
filamen dapat
kaca dapat mudah pecah
menabrak
mudah pecah

PERBANDINGAN CFL , LED , dan LAMPU PIJAR

Menurut SNI, daya pencahayaan maksimum untuk beberapa ruang berbeda-beda.


Berikut kami sajikan data daya pencahayaan maksimum untuk beberapa ruangan,
yaitu :
1. Ruang Kantor / Industri = 15 watt/ m2.
2. Rumah = 10 watt/m2.
3. Toko = 20-40 watt/m2.
4. Hotel = 10-30 watt/m2.
5. Sekolah = 15-30 watt/m2.
6. Rumah Sakit = 10-30 watt/m2.
Kita kembali lagi ke bahasan apabila kita akan menghitung jumlah titik lampu
ruangan di rumah kita. Maka rumusnya :
N = ExLxW
Q x LLF x CU x n
Keterangan :
N

= Jumlah titik lampu

= Kuat penerangan (Lux), rumah atau apartemen standar 100lux - 250lux

= Panjang ruangan

W = Lebar ruangan
Q

= Total lumen lampu (w x L/w: daya lampu x luminous efficacy lamp dapat
dilihat pada box lampu yang dibeli)

LLF (Light Loss Factor) = Faktor cahaya hilang rumah atau apartemen standardnya
0,7-0,8
CU (Coeffesien of utilization) = Faktor pemanfaatan rumah atau apartemen (50% 65%)
n

= Jumlah lampu dalam 1 titik lampu (jumlahnya 1)

Contoh Perhitungan :
Untuk ruang keluarga sebesar 4m x 8m dan jenis lampu yang digunakan adalah
tipe TL 40 watt, berapa titik lampu yang harus dipasang?
Diketahui :
E : Karena ruang keluarga butuh lebih terang nilainya 250 lux.
L : 8m; W:4m; LLF:0,8; CU:65%; n:1
Q : Untuk lampu TL 40 watt mempunyai Luminous Efficacy Lamp sebesar 75 Lm/w
(ada di box lampu)
Q = w x Lm/w : 40 x 75 = 3.000 lumen

Jawab :
N = ExLxW
Q x LLF x CU x n
N = 250 x 8 x 4
3.000 x 0,8 x 65% x 1
N = 8.000
1.560
N = 5,13
Jadi, Jumlah titik lampu di ruang keluarga anda, idealnya harus sejumlah 5 buah.
Demikian, Mari kita cek bersama jumlah lampu di rumah kita masing-masing.
Apakah terlalu berlebihan atau malah kurang. Semoga bermanfaat....

How to: Mengkalkulasi Kebutuhan Lampu Suatu


Ruangan
Mumpung saat ini gw lagi merenovasi rumah, gw berpikir untuk sekalian mengganti
lampu-lampu yang ada dengan lampu LED.
Kebetulan jumlah titik lampu di rumah juga berubah, jadi kayaknya ini saat yang
tepat untuk menghitung-hitung lagi.
Biasanya sih, kalau pas kita beli lampu, yang kita perhatikan itu Watt-nya.
Ga salah sih, karena konsumsi watt nya itu ntar bakal mempengaruhi tagihan listrik
bulanan (or pulsa listrik buat yang prabayar).
Tapi jadi agak-agak kurang pas kalau watt nya itu yang dijadikan patokan untuk
emisi cahaya.
Unit untuk emisi cahaya adalah lux.
Setiap lampu, baik pijar, CFL, LED, memiliki illuminence dengan unit satuan lumen
alias lux x meter persegi.
Biasanya ketika kita membeli lampu CFL atau LED, di kemasannya tercantum
keterangan seperti ini "sebanding dengan lampu pijar sekian watt".
Maknanya adalah lampu CFL atau LED itu memiliki jumlah lumen yang sama
dengan lampu pijar.
Akan terlihat bahwa watt lampu CFL atau pun LED lebih kecil daripada watt yang
diperlukan oleh lampu pijar dengan tingkat lumen yang sama.

Contoh cara membaca spesifikasi suatu lampu:


lampu LED keluaran produsen A
Wattage: 8 W
Lumen: 400 lmn
lampu LED keluaran produsen B
Wattage: 9 W
Lumen: 600 lmn
lampu LED keluaran produsen B (tapi untuk market negara X)
Wattage: 7 W
Lumen: 600 lmn
lampu LED keluaran produsen B memiliki tingkatan lumen yang sama-sama 600
lmn, namun pemakaian daya listrik akan lebih hemat jika kita menggunakan yang
memiliki wattage 7 W ketimbang 9W.
Sayangnya, tidak semua produsen mencantumkan secara eksplisit berapa lumen
lampu yang mereka produksi. Pas terakhir gw cek di sebuah toko lampu, ada yang
hanya mencantumkan kalimat "ekivalensi nya", kadang ada yang lengkap dengan

lumen nya, kadang ada juga lumen/watt dan watt nya (artinya monggo hitung
sendiri tuh itu berapa lumen, hehehe).
Informasi lain yang mungkin perlu diketahui adalah efisiensi luminous secara
umum: (sumber: wikipedia)
Incandescent bulb: 12-18 lumens / watt
Halogen incandescent: 24 lumens / watt
Compact fluorescent: 45-75 lumens / watt
LED: 60-100+ lumens / watt
Terlihat bahwa tidak semua lampu LED lebih efisien daripada lampu CFL.
Setelah kita mengetahui spesifikasi lampu, sekarang saatnya melihat kebutuhan
cahaya.
Masing-masing negara biasanya memiliki standar berapa lux yang dibutuhkan
untuk suatu jenis ruangan.
Contoh untuk standar AUS: (sumber: Brightgreen.com )

Lux Level Standard (AU)


Step berikutnya adalah menghitung lumen yang dibutuhkan dengan rumusan:
lumen= lux x luas
Contoh: misal ada dapur berukuran 3 m x 3 m, maka lumen yang dibutuhkan: 160 x
3 x 3 = 1440 lumen
Jika misalnya yang dipergunakan adalah lampu dari produsen B (600 lumen), maka
akan dibutuhkan 2-3 buah lampu.

Sebenarnya selain lumen ini, masih ada satuan satuan lain seperti CRI (colour
rendering index), tapi tampaknya terlalu rumit untuk dibahas :)
Jadi sudah bisakah Anda menghitung berapa titik lampu dan jenis lampu yang akan
dipasang?

Jumlah, posisi lampu & daya listrik yang dibutuhkan.


Rek. PLN

Jajaran lampu kristal menghidupkan ruang publik. Melengkapi keindahan interior masjid.
Jumlahnya yang demikian banyak ada perhitungannya sendiri. Sehingga fungsional, estetis,
juga hemat energi.
Optimalisasi Daya Listrik.
Perhitungan daya dipengaruhi beberapa faktor, seperti fungsi ruang ( untuk menentukan
terang lampu ), jenis lampu ( mempengaruhi banyaknya cahaya yang dipancarkan ), dan
jumlah armatur/ titik lampu ( agar distribusi cahaya lebih merata dan sesuai kebutuhan ).
Daya listrik terpasang tak boleh melebihi angka maksimum yang ditentukan untuk setiap
ruang.
Menurut SNI, daya pencahayaan maksimum untuk ruang kantor/ industri adalah 15 watt/
m2. Untuk rumah tak melebihi 10 watt/m2.( tambahan Ir. Hartono Poerbo, M.Arch : untuk
toko 20-40 watt/m2, hotel 10-30 watt/m2, sekolah 15-30 watt/m2, rumah sakit 10-30
watt/m2 ). Coba terapkan perhitungan ini pada setiap ruang di rumah, kemudian jumlahkan
dan dirata-rata. Misalnya, rumah anda berukuran 36 m2, maka jumlah daya untuk lampu
harus di bawah 360 watt. Jika jumlahnya berlebih, sebaiknya kurangi titik lampu atau
gunakan jenis lampu hemat energi.
( Titovianto, Pusdiklat Energi & Ketenagalistrikan ).
( SNI adalah standar konservasi energi sistem pencahayaan pada bangunan yang
dimaksudkan sebagai pedoman bagi semua pihak yang terlibat dalam perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan dan pengelolaan bangunan untuk mencapai energi efesien.
Standar ini dibuat oleh Badan Standarisasi Nasional ( BSN ) yang bekerja sama dengan
instansi terkait. Standar kebutuhan terang untuk rumah tinggal juga tersedia sehingga bila
anda membutuhkannya untuk keperluan desain, anda bisa mendapatkannya di kantor BSN,
Senayan, Jakarta ).
10 jam hemat energi, solar dan batubara juga dihemat.
Jika kita menghemat daya sebesar 100 watt selama 10 jam, maka kita menghemat energi
sebesar 1000 watt-jam atau 1 kWh. Ini artinya menghemat energi pada pembangkit listrik
sebesar 10 kali lipat, yaitu 10 kWh. Energi sebesar ini setara 0,75 liter solar atau 1,5 kg
batubara. ( Pekik Argo Dahono/ Kompas ).
Contoh perhitungan :
Luas ruang makan : 5 m x 4 m = 20 m2. Daya lampu : 3 buah ( titik lampu ) x 15 watt = 45
watt. Daya : luas ruang = 45 : 20 = 2, 25 watt/m2 ( memenuhi syarat ).

Menentukan posisi lampu.

Anatomi lampu pijar, atau bohlam. Kawatnya akan putus setelah sekian ratus kali
pemakaian. Sekitar 3 bulan.
Menghitung kebutuhan cahaya dalam ruangan memang tidak mudah. Untuk menentukan
secara akurat, biasanya dilakukan oleh para profesional di bidang perlampuan. Namun, tak
ada salahnya jika anda mengerti sedikit mengenai prinsip penentuan titik lampu.
Perhitungan ini gunanya agar lampu yang digunakan jumlahnya pas dengan kebutuhan. Jika
kurang atau berlebihan, selain boros, juga menyebabkan ketidaknyamanan di mata. Contoh
berikut menggunakan downlight yang memiliki sudut cahaya 30.
Hitung ketinggian plafon dan tinggi bidang kerja dari atas lantai. Misalnya, tinggi plafon 3
meter dan bidang kerja 80 cm. Yang dimaksud dengan bidang kerja adalah area yang paling
banyak digunakan untuk berkegiatan di ruang tsb. Di ruang kerja, misalnya, kegiatan
menulis dan membaca di atas meja, adalah yang paling sering dilakukan. Ketinggian meja
tsb, nantinya menjadi patokan tinggi bidang kerja. Setelah itu dengan rumus Pythagoras
anda bisa menghitung jarak antar titik lampu di ruang tsb.
Lumen adalah jumlah cahaya yang dihasilkan sebuah lampu. Lumen dipakai sebagai satuan
kuat/ terang cahaya. Jarak antara permukaan meja dengan armatur lampu gantung tidak
lebih dari 75 cm. Jarak yang lebih besar menyebabkan panas yang dikeluarkan lampu akan
terasa saat orang akan berdiri. Jarak ideal antara titik penerangan lampu ( di plafon )
dengan lantai adalah 2,5 meter. Di ketinggian manapun lampu diletakkan, usahakan agar
jarak ini terpenuhi, supaya terang lampu yang diterima ruang tidak berkurang.
Menghitung jumlah lampu & daya listrik

Arus cahaya disimbolkan , satuannya lumen, rumusnya = I x watt.

Kuat cahaya disimbolkan I, satuannya candle, rumusnya I = watt

Kuat penerangan disimbolkan E, satuannya lux, rumusan E = : A

A adalah luas bidang kerja. = E x A. Untuk kantor 200-500. Untuk rumah 75 250.

Untuk sistem penerangan langsung dengan warna plafon dan dinding terang, CU
( coeffesien of utilization ) nya 50-65 %. Light loss factor ( LLF ) = 0,7-0,8. LLF tergantung ;
kebersihan sumber cahaya, tipe kap lampu, penyusutan cahaya dari permukaan lampu, dll.
Rumus menghitung jumlah lampu :
Jumlah lampu ( N ) = kuat penerangan ( E ) x luas bidang kerja ( A ) dibagi lumen lampu
x LLF x CU
Contoh perhitungan : ruangan kantor berukuran 20 x 10 x 3 m direncanakan memakai TL 4
x 40 watt dengan penerangan E = 300 lux. Hitung, jumlah lampu dan daya listrik yang
dibutuhkan.
Penyelesaian : dari tabel,
Untuk 1 bh TL 40 watt, jumlah lumen = 40 x 75 = 3000 lumen. Untuk 4 TL 40 watt, jumlah
lumen = 4 x 3000 = 12.000 lumen.

Dipilih CU 60 % dan LLF 0,8


Jumlah lampu yang dibutuhkan ( N ) = E x A dibagi lampu x CU x LLF =
dibagi 12000 x 0,6 x 0,8 = 10,4

300 x 200

Jadi N = 11 buah 4 x TL 40 watt. Pemakaian watt untuk lampu TL 40 watt termasuk ballast
= 50 watt. Jumlah beban dari lampu = 11 x 4 x 50 watt = 2200 watt. Untuk stop kontak
peralatan kantor diperhitungkan 20 % dari beban lampu = 20 % x 2200 watt = 440 watt.
Total kebutuhan watt = 2640 watt, atau watt/m2 = 13, 4. Untuk perumahan, jumlah stop
kontak diperhitungkan masing2 satu buah @ 100 watt pada kamar tidur, ruang tamu dan
dapur. Daya cadangan listrik ( generator set diesel ) harus dapat melayani emergency load.
Rumusnya :
Cavity Ratio ( CR ) = 2,5 x area of cavity wall dibagi area of work plane
Tagihan listrik dari mana ?

Pilih bohlam atau neon ? CFL bisa mengurangi tagihan listrik. Apalagi jika tak lupa
mematikan lampu setelah selesai menggunakan ruangan. Memang harga awal lebih mahal,
tapi jika awet dan konsumsi listriknya lebih rendah, kita bisa berhemat berkali-kali lipat.
Perhitungan rekening listrik dari PLN dilakukan melalui besar pemakaian kWH atau stand
meter ( awal akhir, dalam satuan kWH ). Penggolongan tarif didasarkan besar kebutuhan
daya, mulai skala rumah tangga, sampai industri besar. Simulasi rekening bisa diakses di
situswww.pln.co.id.
Di situs ini, kita dapat menghitung biaya tagihan, berapa biaya pasang baru atau mengubah
daya listrik. R1 ( 900, 1300 ) dikategorikan rumah tangga kecil, bea beban dibagi atas
blok2. R2 ( 3500 ) dikategorikan rumah tangga menengah, bea beban tidak dibagi blok
konstan dengan nilai yang lebih tinggi. ( Serial Rumah ).
About these ads

Anda mungkin juga menyukai