Laporan Nikmacallosobrucus
Laporan Nikmacallosobrucus
Oleh
Nama
: Nikmatus Saadah
NIM
: 135040207111034
Kelas
: D2
telur
-
larva
-
Pupa
-
imago baru
Semua mati
Semua mati
telur
0
5
0
larva
0
3
0
Pupa
0
0
2
imago baru
0
0
0
telur
0
3
0
larva
0
2
0
4.2 Pembahasan
a. perkembangan populasi C.chinensis
Perlakuan 1
P2 = P1 + N - M + 1 D
=0
Perlakuan 2
P2 = P1 + N - M + 1 D
= 3 +(5+3) 6 + 1 0 = 6
Perlakuan 3
P2 = P1 + N - M + 1 D
= 4 + (3+2) 3 + 1 0 = 7
Pupa
0
0
2
imago baru
0
0
1. Faktor Dalam
Faktor dalam yang mempengaruhi daya tahan serangga untuk dapat tetap hidup dan
berkembang biak antara lain adalah :
a. Kemampuan Berkembang Biak
Kemampuan berkembang biak suatu jenis serangga dipengaruhi oleh kecepatan
berkembang biak, keperidian dan fekunditas (Natawigena, 1990). Keperidian
(natalitas) adalah besarnya kemampuan jenis serangga untuk melahirkan
keturunan baru. Serangga umumnya memiliki keperidian yang cukup tinggi .
Semakin kecil ukuran serangga, biasanya semakin besar keperidiannya.
Sedangkan fekunditas (kesuburan) adalah kemampuan yang dimiliki oleh seekor
betina untuk memproduksi telur. Lebih banyak jumlah telur yang dihasilkan,
maka lebih tinggi kemampuan berkembang biaknya. Kecepatan berkembang biak
dari sejak terjadinya telur sampai menjadi dewasa yang siap berkembang biak,
tergantung dari lamanya siklus hidup serangga. Serangga yang memiliki siklus
hidupnya pendek, akan memiliki frekuensi bertelur yang lebih tinggi atau lebih
sering dibandingkan dengan serangga lainnya yang memiliki siklus hidup lebih
lama (Natawigena, 1990).
b. Perbandingan Kelamin
Perbandingan jenis kelamin antara jumlah serangga jantan dan betina yang
diturunkan serangga betina kadang-kadang berbeda, misalnya antara jenis betina
dan jenis jantan dari keturunan penggerek batang (Tryporyza) adalah dua
berbanding satu, lebih banyak jenis betinanya. Suatu perbandingan yang
menunjukkan jumlah betina lebih besar dari jumlah jantan, diharapkan akan
meghasilkan populasi keturunan berikutnya yang lebih besar, bila dibandingkan
dengan suatu populasi yang memiliki perbandingan yang menunjukkan jumlah
jantan yang lebih besar dari pada jumlah betina.
Perbedaan jenis kelamin ini dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan,
diantaranya keadaan musim dan kepadatan populasi. Seandainya populasinya
menjadi lebih padat, maka akan lahir jenis betina-betina yang bersayap, sehingga
dapat menyebar dan berkembang biak di tempat-tempat yang baru. Pada musim
panas,
telur-telur
betina
hasil
pembiakan
dibandingkan dengan serangga lainnya yang memiliki daur hidup lebih lama
(Natawigena, 1990).
e. Umur imago (Serangga Dewasa).
Pada umumnya imago dari seekor serangga berumur pendek, misalnya
ngengat (imago)Tryporyza innotata berumur antara 4 14 hari. Umur imago
yang lebih lama, misalnya kumbang betina Sitophilus oryzae umurnya dapat
mencapai antara 3 5 bulan, sehingga akan mempunyai kesempatan untuk
bertelur lebih sering (Natawigena, 1990).
2. Faktor Luar
Faktor luar yang dapat mempengaruhi kehidupan serangga untuk bertahan hidup dan
berkembang biak, yaitu :
1. Faktor Fisis
a. Suhu / Temperatur
Setiap spesies serangga mempunyai jangkauan suhu masing-masing dimana ia
dapat hidup, dan pada umunya jangkauan suhu yang efektif adalah suhu minimum.
Serangga memiliki kisaran suhu tertentu untuk kehidupannya. Diluar kisaran suhu
tersebut serangga dapat mengalami kematian. Efek ini terlihat pada proses fisiologis
serangga, dimana pada suhu tertentu aktivitas serangga tinggi dan akan berkurang
(menurun) pada suhu yang lain (Ross, et al., 1982;Krebs, 1985). Umumnya kisaran
suhu yang efektif adalah 15C (suhu minimum), 25C suhu optimum dan 45C (suhu
maksimum). Pada suhu yang optimum kemampuan serangga untuk melahirkan
keturunan besar dan kematian (mortalitas) sebelum batas umur akan sedikit
(Natawigena, 1990).
b. Kelembaban Hujan
Air merupakan kebutuhan yang mutlak diperlukan bagi mahluk hidup
termasuk serangga. Namun kebanyakan air, seperti banjir dan hujan lebat merupakan
bahaya bagi kehidupan beberapa jenis serangga, termasuk juga berbagai jenis kupukupu yang sedang beterbangan, serta dapat menghanyutkan larva yang baru menetas.
(Natawigena, 1990).
suhu,
serangga
membutuhkan
kelembaban
tertentu/sesuai
bagi
d. Angin
Angin dapat berpengaruh secara langsung terhadap kelembaban dan proses
penguapan badan serangga dan juga berperan besar dalam penyebaran suatu serangga
dari tempat yang satu ke tempat lainnya. Baik memiliki ukuran sayap besar maupun
yang kecil, dapat membawa beberapa ratus meter di udara bahkan ribuan kilometer
(Natawigena, 1990).
e. Makanan
Tersedianya makanan baik kualitas yang cocok maupun kualitas yang cukup
bagi serangga, akan menyebabkan meningkatnya populasi serangga dengan cepat.
Sebaliknya apabila keadaan kekurangan makanan, maka populasi serangga dapat
menurun.
bagi
predator
bukan
merupakan
habitatnya,
selain
itu
pada
III. Kesimpulan
Perbandingan perlakuan dapat mempengaruhi perubahan serangga. Dimana
factor pertumbuhan serangga dapat dipengaruhi oleh Kemampuan Berkembang Biak,
Perbandingan Kelamin, Sifat Mempertahankan Diri, Daur Hidup dan Umur imago
(Serangga Dewasa). Perlakuan 3 yaitu komposisi 1 jantan 3 betina mempunyai
perubahan tertinggi yaitu 7. Sedangkan perlakuan 1 memilii hasil terendah yaitu 0.