: LOKAL IV A
KELOMPOK 7
1. AULIA RAHMI
2. INTAN SELVIA MANULLANG
3. RISKA PURNAMA
T.A 2013/2014
Manajerial Asuhan Kebidanan dikomunitas baik di rumah, Posyandu dan Polindes
Asuhan Antenatal
A. DEFINISI
Pemeriksaan kehamilan untuk melihat dan memeriksa keadaan ibu dan janin yang dilakukan
secara berkala. Tiap hasil pemeriksaan di ikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan
yang ditemukan selama kehamilan. Pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim .
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu dan janin yang sesuai dengan kebutuhan,
sehingga kehamilan dapat berjalan secara normal dan bayi dapat lahir dengan sehat.
2. Tujuan Khusus
1. Memantau kemajauan kehamilan untuk memastikan kesehatan serta pertumbuhan dan
perkembangan bayi.
2. Mendeteksi adanya komplikasi yang dapat mengancam jiwa ibu dan janin.
3. Merencanakan asuhan khusus sesuai dengan kebutuhan.
4. Mempersiapkan persalinan serta kesiagaan dalam menghadapi komplikasi.
5. Mempersiapkan masa nifas dan pemberian ASI Eksklusif
Manajemen Asuhan Antenatal
Manajemen asuhan antenatal di komunitas merupakan langkah-langkah alamiah
sistematis yang dilakukan bidan, dengan tujun untuk mempersiapkan kehamilan dan
persalinan yang sehat berdasarkan standar yang berlaku. Dalam manajemen asuahan
antenatal di komunitas, bidan harus melakukan kerja sama dengan ibu, keluarga, dan
masyarakat megenai persiapan recana kelahiran, penolong persalinan, tempat bersalinan,
tabung untuk bersalinan, dan mempersiapkan recana apabila terjadi komplikasi.
1.
2.
3.
Pertama dilakukan sedini mungkin ketika ibu mengatakan terlambat haid 1 bulan
2.
3.
4.
5.
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Diagnosa kebidanan adalah
diagnosa dang ditegakan bidan dalam lingkungan praktek bidan dan memenuhi standar
nomenklatur diagnose kebidanan.
Sebagai contoh rumusan diagnose adalah : G1P0A0 Hamil 10 minggu, dengan dasar tes
kahamilan (+) positif, hamil ke satu, HPHT. Dari diagnosa tersebut maka dapat ditentukan
masalah yang dialami klien serta dapat menetapkan kebutuhan klien.
Masalah adalah yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari hasil
pengkajian data yang menyertai diagnosa, sedangkan kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan
klien dan belum teridentifikasi dalam diagnose dan masalah yang didapatkan dengan melakukan
analisa data.
c. Mengidentifikasi diagnosa atau potensial masalah
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa potensial
berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan
antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan.
d. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera
Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera mengidentifikasi perlunya tindakan segera
oleh bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim
kesehatan lain. Langkah ini mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen kebidanan.
e. Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya. Langkah ini merupakan manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah
diidentifikasi atau antisipasi.
Pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap yang dapat dilengkapi. Pada langkah ini
tugas bidan adalah merumuskan rencana asuhan sesuai dengan hasil pembahasan rencana asuhan
bersama klien kemudian membuat kesepakatan bersama sebelum melaksanakannya.
Pada langkah ini rencana asuhan yang menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah
sebelumnya dilakukan secara efisien dan aman. Pelaksanaan ini byasanya dilakukan seluruhnya
oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya.
g. Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang telah diberikan meliputi
pemenuhan kebutuhan atau bantuan apakah benar-benar efektif dalam pelaksaannya.
Standar Asuhan Kebidanan
1. Standart 1 : identifikasi ibu hamil
Pernyataan standart
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala
untuk memberikan penyuluhan dan memotifasi ibu, suami dan anggota keluarganya agar
mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur.
bidan melakukan pemerikasaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk
memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian
terendah janin dan masuknya kepala janin kedalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta
melakukan rujukan tepat waktu.
4. Standar 4 : pengelolaan anemi pada kehamilan
Pernyataan standar
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan/atau rujukan semua
kasus anemi pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Standar 5 : pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
Pernyataan standar
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali
tanda serta gejala preeklamsi lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.
6. Standar 6 : persiapan persalinan
Pernyataan standar
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya pada
trimester ke tiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman serta
suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik, disamping persiapan transportasi
dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya
melakukan kunjungan rumah untuk hari ini.
Standar Alat
1.Buku KIA
2.Kartu status
3.Formulir rujukan
4.Buku register
5.ATK
6.Kartu penapisan dini
7.Kohort ibu/bayi
Obat-obatan
1.Golongan roborantia (Vit B6 dan B kompleks)
2.Vaksin TT
3.Kapsul yodium
masalah medis, masalah psikososial atau masalah potensial yang mungkin saja terjadi pada ibu
hamil. Sehingga bidan dapat berkolaborasi dengan ibu hamil untuk membuat rencana asuhan
yang dapat memenuhi kebutuhan ibu, janinnya dan keluarganya.
Pada pemeriksaan dan pemantauan antenatal, bidan harus dapat membina hubungan atas dasar
kepercayaan dengan ibu, mempersiapkan ibu dalam persiapan persalinan dan kesiagaan
menghadapi komplikasi melahirkan, melakukan skrining dan pendeteksian penyakit yang ada,
serta pendeteksian secara dini dan penatalaksanaan komplikasi yang mungkin akan terjadi.
3. Pemeriksaan Abdomen
Melakukan pemeriksaan mengukur tinggi fundus uteri dengan teknik Mc. Donald bertujuan
untuk menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu dibandingkan dengan hasil anamnesis
HPHT dan kapan gerakan janin mulai dirasakan. Tinggi fundus uteri dalam sentimeter (cm),
yang normal harus sama dengan umur kehamilan dalam minggu yang ditentukan berdasarkan
HPHT.
Pemeriksaan palpasi dengan teknik Leopold, bertujuan untuk menentukan umur kehamilan dan
mengetahui presentasi janin.
a. Leopld I bertujuan untuk mengetahui umur kehamilan berdasarkan tingginya fundus uteri,
menentukan bagian-bagian janin yang berada pada fundus uteri
b. Leopold II untuk mengetahui bagian-bagian janin yang berada pada bagian samping kanan dan
kiri uterus.
c. Leopold III untuk menentukan bagian tubuh janin yang berada pada bagian bawah uterus,
untuk mengetahui apakah bagian tubuh janin yang berada pada bagian bawah uterus sudah
masuk atau belum masuk ke pintu atas panggul ibu.
d. Leopold IV untuk memastikan apakah bagian terendah janin benar-benar sudah masuk ke
pintu atas panggul atau belum, untuk menentukan seberapa banyak bagian terendah janin sudah
masuk ke pintu atas panggul ibu.
Periksa dengar menggunakan stetoskop monoral atau dopler, untuk mendengarkan denyut
jantung janin, mendengarkan irama dan menghitung frekwensi bunyi jantung janin serta
menentukan area terdengarnya DJJ yang paling keras (punctum maksimum).
Denyut jantung janin dapat di dengar pada usia 10-12 minggu dengan menggunakan dopler (ratarata 120-160 denyut/menit), dan dapat di dengar pada minggu ke 17-20 dengan menggunakan
monoral.
4. Pengelolaan anemia dalam kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan serta rujukan semua kasus
anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Pengelolan dini hipertensi dalam kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenai
tanda serta gejala pre eklamsi lainnya serta mengambil tindakan yang tepat serta merujuknya.
6. Persiapan persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat pada ibu hamil, suami serta keluarganya pada trimester
ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinannya bersih dan aman serta suasana yang
menyenangkan akan direncakanan dengan baik, disamping persiapan transportasi dan biaya
untuk merujuk, apabila terjadi terjadi kegawatdaruratan.
DAFTAR PUSTAKA
DEPKES RI, 1998. Buku Pedoman Pengenalan Tanda Bahaya Pada Kehamilan , Persalinan , dan
Nifas, Departemen Kesehatan, Departemen dalam negeri, Tim Penggerak PKK dan WHO.
Jakarta
DEPKES RI. 2002. Standar pelayanan Kebidanan. Jakarta
DEPKES RI. 2003. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta
Pelayanan obstetrik dan neonatal emergensi komprehensif (PONEK) asuhan neonatal esensial.
2008
Syahlan, J.H. 1996. Kebidanan komunitas. Yayasan bina sumber kesehatan