Anda di halaman 1dari 3

1.

Mekanisme kerja antioksidan:


1.
Mengorbankan salah satu elektronya berikatan dengan radikal beba
s agar radikal bebas tidak masuk berikatan dengan jaringan kulit
Contoh AO vitamin E, vitamin C, asam a lipoat(ALA), flavonoid,
asam urat dan bilirubin.
2.
Berikatan dengan logam-logam, menyingkirkan ROS (Reaktif Oksige
n Spesies)
contoh : AO tipe ini ialah transferin, laktoferin, seruloplasmin
,dan albumin
3.
mencegah penumpukan biomolekul yang telah rusak agar tidak menim
bulkan kerusakan lebih lanjut
Contoh: enzim metionin sulfaoksida reduktase, protein yang terok
sidasi akan diproses oleh sistem enzim proteolitik dan lipid teroksidasi oleh li
pase,
peroksidase dan sebagainya
2. hubungan hormon androgen dan jerawat?
>> Pertumbuhan acne vulgaris disebabkan oleh berbagai faktor seperti gen
etik:
endokrin (androgen pituitary sebotropic), faktor makanan, keaktifan d
ari kelenjar sebasea, faktor psikis,
musim, faktor stres, infeksi bakteri (Propionibacterium acnes), kosme
tik, dan bahan kimia yang lain (Harahap, 2000).
Eksaserbasi acne ini disebabkan oleh meningkatnya produksi hormon and
rogen dari kelenjar adrenal dan sebum, bahkan
asam lemak dalam sebum pun meningkat
>> Androgen akan meningkatkan ukuran kelenjar sebasea dan merangsang pro
duksi sebum,
selain itu juga merangsang proliferasi keratinosit pada duktus sebogl
andularis dan akroinfundibulum.
Epitel folikel rambut bagian atas, yaitu infundibulum, menjadi hiper
keratotik dan kohesi keratinosit bertambah,
sehingga terjadi sumbatan pada muara folikel rambut. Selanjutnya di d
alam folikel rambut tersebut terjadi akumulasi keratin, sebum, dan bakteri,
dan menyebabkan dilatasi folikel rambut bagian atas, membentuk mikro
komedo. Mikrokomedo yang berisi keratin, sebum, dan bakteri, akan membesar dan r
uptur. Selanjutnya,
isi mikrokomedo yang keluar akan menimbulkan respons infl amasi.
3. Pengaruh hormon estrogen terhadap struktur kulit? Apa hubunganya dengan wanit
a yang mulai menopos?
>> Efek positif estrogen terhadap kandungan air kemungkinan berhubungan
dengan rangsangan estrogen terhadap
peningkatan kadar mukopolisakarida dan asam hialuronat kulit, yang ke
mudian akan meningkatkan kandungan air
dalam dermis dan meningkatkan ketebalan kulit dan selanjutnya akan me
mperbaiki faktor kelembaban kulit alamiah (Sawitri,2009).
>> Pengaruh hormon sangat erat hubungannya dengan umur. Proses menua fis
iologis lebih jelas terlihat pada wanita yang memasuki masa klimakterium atau me
nopause.
Pada masa itu penurunan fungsi ovarium menyebabkan produksi hormon se
ks seperti hormon estrogen berkurang dan akibatnya akan terjadi atrofi sel epite
l vagina,
pengecilan payudara, timbul tanda-tanda menua pada kulit seperti kuli
t menjadi kering dan elastisitasnya berkurang .
4. Manfaat protein biat kulit, hubungkan dengan moisturizer protein
>> protein fibrosa berfungsi untuk menjaga tegangan pada kulit. protein

kolagen merupakan komponen serat utama dalam kulit, tulang rawan dan
gugu
dimana protein kolagen memiliki struktur yg membentuk serat. pada kul
it fibrin kolagen akan membentuk jaringan tidak teratur
yang sangat liat. (protein menjaga struktur kulit dengan membentuk ko
lagen-kolagen)
5. Penggunaan kortikosteroid pada kosmetika, sebagai pemutih, kadar lazim, efek
sampingdan mekanisme. Hubungkan denggn farkol
>> Pada krim pemutih kortiko dapat memberikan kecerahan kulit secara ce
pat dan sementara.
pencerahan kulit merupakan efek samping dari penggunaan kortiko.
>> Efek samping : dapat menimbulkan sindrom cusing
>> Efek samping jangka panjang : dapat menginduksi atrofi kulit, dermat
itis perioral, moonface.
>> kadar yang biasa digunakan tidak lebih dari 45mg/ minggu
7. Bgmn surfaktan anionik mempengaruhi kulit
8. Beda whitening dan lightenong, meekabisme dan contoh
9. metode pecth
a. Patch test terbuka
Patch test terbuka dilakukan dengan mengoleskan sediaan uji pada luas
tertentu,lokasi lekatan biarkan terbuka selama 24 jam,
amati reaksi kulit yang terjadi. Iritan primer umumnya lebih menyebab
kan rasa pedih dari gejala rasa gatal dan
reaksi kulit yang ditimbulkan lebih cepat dibandingkan allergen. Reak
si kulit yang
disebabkan iritan primer terjadi beberapa menit hingga satu jam setel
aj pelekatan
sedangkan allergen baru menimbulkan reaksi kulit dalam waktu 24-48 ja
m. Reaksi kulit
karena iritan primer hanya nampak pada daerah pelekatan sedangkan pad
a allergen akan
menyebar pada lokasi pelekatan.
Patch test terbuka terutama digunakan untuk pengujian sediaan uji yan
g
mengandung minyak atsiri. Patch test terbuka dapat digunakan sebagai
kosmetik, seperti
alat pengikat rambut, shampoo, sabun, detergen, dll.
b. Patch test tertutup
Uji tempel tertutup dilakukan dengan menggunakan tinta tempel jika d
ikehendaki
pengujian ganda atau talam tempel jika dikehendaki pengujian tunggal
. Sediaan uji
dilekatkan pada talam tempel setelah lokasi lekatan ditempeli tinta/
talam tempel. Biarkan
dalam waktu tertentu tergantung prosedur uji yang digunakan. Kemudia
n diamati reaksi
kulit yang terjadi pada uji tempel tertutup.
Panel di uji instruksi sebagai berikut :
Jika terjadi reksi kuli yang parah dan tidak tertahankan buka talam
tempel dari daerah
lokasi lekatan yang terasa sangat gatal dan pedih tanpa mengganggu t
alam tempel yang
lain dan untuk mengurangi keradangan daerah lokasi lekatan dapat kom

pres dengan air


dingin tanpa menggangu talam tempel yang lain.
Jika panel masih terasa sakit boleh menelan obat analgetik
Tinta tempel/talam tempel dan lokasi lekatan harus dijaga agar tidak
basah, tidak boleh dilap dan digaruk.
10. evaluasi sunscreen :
>> in Vitro
organoleptis, pH, daya lekat, daya sebar, homogenitas, tercucikan air
, tipe emulsi, viskositas, ukuran partikel, kestabilan, SPF
>> In Vivo
Minimum Erythema Dose : Pengukuran dari jumlah energi per unit area.
IPD (Immediate Pigment Darkening) : detik, perubahan kulit dikarenaka
n iritasi UVA. Menentukan dosis terkecil yang dibutuhkan dalam membuat kulit leb
ih gelap dengan batasan yang jelas setelah pengamatan dari pemaparan.
PPD (Persisten Pigment Darkening) : 2 - 24 jam perubahan kulit dikare
nakan iritasi UVA. Pada end point dari pigmentasi dengan
batasan 2-4 jam pemaparan.
UVA-PF (UVA Protection Factor) : dikarenakan respon minimum erythemau
s dan pigmentasi presisten dikarenakan UVA
>> in vivo :
a. Perhitungan transmisi eritema dan transmisi pigmentasi
Nilai transmisi eritema yaitu jumlah energi sinar ultraviolet
penyebab eritema pada panjang gelombang 292,5
337,5 nm. Nilai
transmisi eritema didapat dari hasil perkalian masing-masing
nilai transmisi (T) dengan faktor keefektifan eritema (Fe) pada panjang
gelombang penyebab eritema. Sedangkan nilai transmisi pigment
asi merupakan jumlah energi sinar ultraviolet penyebab pigmentasi
pada panjang gelombang 292,5
372,5 nm yang diteruskan oleh se
diaan tabir surya. Nilai transmisi pigmentasi didapat dari hasil
perkalian masing-masing nilai transmisi (T)dengan faktor keef
ektifan pigmentasi (Fp) pada panjang gelombang penyebab
pigmentasi. Jumlah energi sinar ultraviolet penyebab eritema
adalah penjumlahan hasilperkalian transmisi dengan faktor keefektifan
eritema pada panjang gelombang 292,5 337,5 nm, sedangkan jumla
h energi sinar ultraviolet penyebab pigmentasi adalah
penjumlahan hasil perkalian transmisi dengan faktor keefektif
an pigmentasi pada panjang gelombang 292,5 372,5 nm.
11. Kelebihan compact powder
>>Kelebihan dari compact powder adalah bisa menyerap sekaligus mengurang
i wajah minyak dengan cepat.
Bentuknya yang padat dan tidak mudah tumpah, sangat praktis untuk di b
awa ke mana-mana.
12. kegunaan komposisi dalam tiap formulasi :

Anda mungkin juga menyukai