Anda di halaman 1dari 6

BERITA ACARA PERSIDANGAN

NOMOR: 200/Pid.Sus-TPK/2011/PN.Yyk.

Persidangan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan


Negeri Yogyakarta, yang memeriksa dan mengadili perkara Tindak Pidana
Korupsi, pada peradilan tingkat pertama, dengan acara pemeriksaan biasa,
dilangsungkan di Ruang Sidang Cakra yang telah disediakan untuk keperluan
itu di Jalan Kapas No. 10 Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta pada
hari:

RABU, TANGGAL 14 SEPTEMBER 2011 JAM 09.00 WIB

Dalam perkara Terdakwa:


== Drs. DANDI ANUGRAH BIMASAKTI, M.HUM. ==
Susunan Persidangan:
HEFIANA DYAH KUSUMA, S.H., M.H .......................... Hakim Ketua Majelis;
MUHAMMAD ZAINUDIN, S.H., M.Hum. ............................... Hakim Anggota I;
I GUSTI BAGUS ADI, S.H.. ..................................Hakim Anggota II (AdHoc);
RIYANTI NOVITA SIDABUTAR, S.H. . ............................. Panitera Pengganti;

Jaksa Penuntut Umum dari Kejaksaan Negeri Yogyakarta hadir:

MARIA ADINTA KRISPRADANI S.H., M.Hum .................... Penuntut Umum I


WISNU SATRIO WICAKSONO, S.H., M.Hum. . ................. Penuntut Umum II
UTAMI PRASETIO, S.H., M.Hum. ..................................... Penuntut Umum III
TRI ASEP HERNANDEZ, S.H. ......................................... Penuntut Umum IV

Setelah sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum

oleh

Hakim Ketua Majelis kemudian Penuntut Umum diperintahkan agar supaya


menghadapkan terdakwa kemuka persidangan;
Kemudian dipanggil masuk dan menghadap Terdakwa kemuka sidang
dalam keadaaan bebas dan rapi serta di jaga oleh petugas Kejaksaan, atas
pertanyaan Hakim Ketua Terdakwa mengaku bernama:

Nama Lengkap

Drs. DANDI ANUGRAH BIMASAKTI, M.Hum.


bin JOKO WALUYO

Tempat Lahir

Yogyakarta

Umur/Tanggal Lahir

52 (lima puluh dua) tahun / 12 Desember


1958.

Jenis Kelamin

Laki-Laki.

Kebangsaan

Indonesia.

Tempat Tinggal

Perum Pengok Estate Blok H-73, RT 001/


RW 028, Keluarahan Kliteran, Kecamatan
Gondokusuman, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta

Agama

Islam

Pekerjaan

Pegawai Negeri Sipil (Kepla Perizinan Kota


Yogyakarta).

Selanjutnya Hakim Ketua Majelis bertanya kepada Terdakwa apakah


didampingi oleh Penasihat Hukum, atas pertanyaan tersebut Terdakwa
menjawab bahwa ia didampingi dan kemudian Penasihat Hukum Terdakwa
melampirkan Surat Kuasa ke muka persidangan;
Hakim Ketua Majelis memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk
memeriksa Surat Kuasa yang telah dilampirkan ke muka persidangan, atas
perintah Hakim Ketua Majelis, Penuntut Umum menyatakan bahwa tidak
ingin menanggapi Surat Kuasa tersebut;
Terdakwa didampingi oleh PenasIhat Hukumnya, yaitu Putu Mia
Damayanti, S.H., M.Hum.; Maria Acynta Christy, S.H., M.Hum.; Matheus
Lumbarjaya, S.H., LL.M.; dan Muhammad Rizky Gunawan, S.H..; yang
semuanya merupakan advokat dan konsultan hukum pada kantor HERMANN
and PARTNERS yang beralamat di Jalan Jalan A.M. Sangaji Nomor 45,
Yogyakarta, berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 6 September 2011;
Atas pertanyaan Hakim Ketua Majelis,
Selanjutnya Terdakwa menerangkan, bahwa ia dalam keadaan sehat
dan siap untuk mengikuti acara persidangan;
Kemudian Hakim Ketua menanyakan kepada Terdakwa dan Penasihat
Hukumnya, apakah mereka sudah menerima Surat Dakwaan dari Penuntut
Umum;
Atas pertanyaan Hakim Ketua tersebut, Terdakwa dan Penasihat
Hukumnya menerangkan bahwa mereka sudah menerima Surat Dakwaan;

Sesudah itu Hakim Ketua mengingatkan Terdakwa supaya ia


memperhatikan secara baik-baik atas pembacaan Surat Dakwaan yang akan
dibacakan oleh Penuntut Umum;
Selanjutnya Hakim Ketua, meminta kepada Penuntut Umum, untuk
membacakan Surat Dakwaan NOMOR REGISTER PERKARA: PDS20/YOGYA/Ft.1/08/2011, tertanggal 29 Agustus 2011, dan memerintahkan
kepada Terdakwa dan Penasihat Hukum Terdakwa untuk memperhatikan
Surat Dakwaan, yang isi pada pokoknya adalah sebagai berikut:

DAKWAAN KESATU
PRIMAIR:

Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Republik


Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo. Pasal 64 ayat (1) Kitab UndangUndang Hukum Pidana.

SUBSIDAIR
Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 3 jo. Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo. Pasal 64 ayat (1) Kitab UndangUndang Hukum Pidana.

DAN

DAKWAAN KEDUA
PRIMAIR:
Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 12 huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
31

Tahun

1999

Tentang

Pemberantasan

Tindak

Pidana

Korupsi

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.

SUBSIDAIR:
Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 11 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun
1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001
Tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31
Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Setelah itu Hakim Ketua menanyakan kepada Terdakwa, apakah Ia


mengerti isi Surat Dakwaan tersebut, serta menanyakan kepada Terdakwa
dan Penasihat Hukumnya, apakah mereka akan mengajukan keberatan
terhadap Surat Dakwaan tersebut;
Kemudian,

atas

pertanyaan

Hakim

Ketua

Majelis,

Terdakwa

menerangkan bahwa Ia sudah mengerti dengan apa yang didakwakan


kepadanya dan menyerahkan sepenuhnya kepada Penasihat Hukum
Terdakwa. Penasihat Hukum Terdakwa menyatakan telah siap dengan
keberatannya;
Kemudian Hakim Ketua Majelis mempersilahkan Penasihat Hukum
Terdakwa

untuk

membacakan

Keberatan

atas surat

dakwaan,

dan

memerintahkan Penuntut Umum untuk memperhatikan keberatan tersebut,


yang isi pokoknya adalah sebagai berikut:

Pokok Materi keberatan Penasihat Hukum:;


1. Atas Keberatan mengenai Surat Dakwaan Batal demi Hukum:
a. Surat Dakwaan Tidak Jelas Karena Mencampurkan Unsur Pasal
yang Seharusnya Ada dalam Dakwaan Subsidair ke dalam
Dakwaan Primair;
b. Surat

Dakwaan

Tidak

Lengkap

dalam

Menguraikan

Motif

Terjadinya Perbuatan;
c. Surat Dakwaan Tidak Jelas Karena Tidak Secara Jelas dan Tegas
Menguraikan Unsur Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP dan Unsur
Pasal 64 ayat (1) KUHP

2. Atas keberatan mengenai Surat Dakwaan Penuntut Umum Tidak


Dapat Diterima
a. Surat Dakwaan Penuntut Umum Tidak Dapat Diterima Karena
Premature
b. Surat Dakwaan Penuntut Umum Tidak Dapat Diterima Karena
Keliru Dalam Menyusun Bentuk Dakwaan.

Setelah Penasihat Hukum Terdakwa selesai membacakan keberatan,


Hakim Ketua Majelis menanyakan kepada Penuntut Umum apakah akan
mengajukan Pendapat atas Keberatan atau tidak, dan Penuntut Umum
menyatakan

akan

mengajukan

memerlukan

waktu

untuk

memberikan

waktu

Pendapat

atas

mempersiapkannya.

(Tujuh)

hari

kepada

Keberatan,

Hakim
Penuntut

Ketua

namun
Majelis

Umum

untuk

mempersiapkannya dan Penuntut Umum menyanggupinya;

Kemudian Hakim Ketua Majelis memutuskan untuk menunda sidang


hari ini dan akan dibuka kembali pada hari:

RABU, TANGGAL 21 SEPTEMBER 2011 JAM 09.00 WIB;

Dengan perintah kepada Penuntut Umum, untuk tetap menahan


Terdakwa dalam tahanan dan menghadirkan kembali Terdakwa kemuka
persidangan pada waktu sebagaimana ditetapkan diatas;
Setelah Hakim Ketua Majelis mengumumkan pengunduran waktu
persidangan pemeriksaan perkara ini, sidang kemudian dinyatakan selesai
dan ditutup;
Demikian Berita Acara Persidangan ini dibuat dan ditandatangani oleh
Hakim Ketua Majelis serta Panitera Pengganti Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi pada Pengadilan Negeri Yogyakarta;

PANITERA PENGGANTI

RIYANTI NOVITA SIDABUTAR, S.H

HAKIM KETUA

HEFIANA DYAH KUSUMA, S.H., M.H.

Anda mungkin juga menyukai