II.
Tujuan
Untuk mengetahui kandungan yang terdapat pada bunga Cengkeh Syzygium
aromadicum (L.) Merr. & Perry, dibandingkan dengan Baku Pembanding.
Alat dan Bahan
Alat
Pipet kapiler.
KLT_Densitometer.
Labu tentukur 25 ml, dan 50 ml.
Silika gel GF 254
Pipet ependorf
Bejana kromatografi
Bahan :
Simplisia caryophili flos ( bunga cengkeh )
BP eugenol
Etanol 96%
Eluen : toluene dan etil asetat
susunan genting. Benang sari banyak berbentuk melengkung kedalam; tangki agak
silinder atau segi empat panjangnya 2,5 mm sampai 4 mm.
3. Mikroskopik. Pada penampang melintang bunga di bawah bakal buah tampak sel
epidermis bentuk empat persegi panjang terdiri dari 1 lapis sel dengan kutikula tebal;
pada pengamatan paradermal tampak sel epidermis bentuk poligonal atau hampir
bundar, kelenjar minyak skizolisigen bentuk bundar atau bundar telur terbalik. Pada
bagian dalam terdapat berkas pembuluh tipe bikolateral, serabut sklerenkim dan sel
batu. Kristal kalsium oksalat bentuk roset terdapat di semua bagian. Parenkim pusat
terdiri dari beberapa lapis sel kecil membentuk cincin dengan ruang antar sel yang
besar. Pada daun mahkota dan daun kelopak tampak sel epidermis atas dan bawah
bentuk empat persegi panjang bila tampak paradermal berbentuk poligonal, di
antaranya terdapat parenkim bentuk poligonal, kelenjar minyak skizolisigen, kristal
kalsium oksalat bentuk roset dan berkas pembuluh.
4. Serbuk. Warna coklat. Fragmen pengenal adalah fragmen dasar bunga ( hipantium ),
sel epidermis dengan kutikula tebal, stomata tipe anomositik, kelenjar minyak
skizolisigen lepas atau dalam sel; fragmen epidermis daun mahkota dan epidermis
daun kelopak tampak tangensial; fragmen parenkim pusat dengan ruang antar sel
besar; fragmen tangkai sari, kepala sari dan serbuk sari berkelompok atau lepas
bentuk segitiga dengan garis tengah 15 m sampai 20 m; fragmen berkas pembuluh
dengan penebalan tangga dan spiral, fragmen serabut sklerenkim dan kristal kalsium
oksalat bentuk roset; fragmen sel batu.
5. Identifikasi.
A. Pada 2 mg serbuk bunga ditambahkan 5 tetes asam sulfat P; terjadi warna merah
hati.
B. Pada 2 mg serbuk bunga ditambahkan 5 tetes asam nitrat P; terjadi warna jingga.
C. Pada 2 mg serbuk bunga ditambahkan 5 tetes asam sulfat P 25% v/v; terjadi warna
jingga.
D. Pada 2 mg serbuk bunga ditambahkan 5 tetes larutan besi ( III ) klorida P; terjadi
warna hijau tua.
E. Timbang 500 mg serbuk bunga, maserasi dengan 10 ml eter selama 2 jam, saring.
Uapkan filtrat dalam cawan penguap, pada residu tambahkan 2 tetes asam asetat
anhidrat P dan 1 tetes asam sulfat P; terjadi warna ungu hijau.
6. Persyaratan
-
Kadar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 0,5%.
Kadar sari yang larut dalam air. Tidak kurang dari 5,5%.
Kadar sari yang larut dalam etanol. Tidak kurang dari 3%.
10. Nama daerah. Sumatera: Bungeu lawang, bunga lawang, singke, bunga insang,
sake, kembang lawang, cengkeh, bunga cengkeh, cangkih. Kalimantan: Sangke,
seram, poriawane. Jawa: Cengkeh, cengke. Nusatenggara: Cengkeh, wunga lawang,
cangke, singke, palasenge, sengke. Sulawesi: Bunga rawan, senghe, bunga lawang,
hungho lawa, cangke, cengke. Maluku: Poriawane, peela ano, pualawane, perawano,
bunglawa, gomode, bululawa, buwalawa, gomede.
berturut-turut 5L larutan uji dan larutan BP pada lempeng Silika gel GF 254.
Dieluasi dalam bejana KLT menggunakan cairan eluasi Toluen etil asetat ( 75 : 25 )
dengan jarak eluasi sepanjang 15 cm.
Lempeng dikeringkan pada suhu kamar.
Bercak yang sejajar denganbaku pembanding eugenol diukur secara KLT
densitometer pada panjang gelombang maksimum 283 nm.
Hitung persentase kadar eugenol dalam ekstrak.
Bercak eugenol larutan uji = g baku x luas area bercak larutan uji
luas area bercak pembanding
V. HASIL PENGAMATAN
Wu
WBP
Au
ABP
25 mg
1 mg
7561,9
9872,3
Hitungan Rf :
Rf uji
Kadar Eugenol =
x100%
ABP
Au x CBP
VI. PEMBAHASAN
1. Dalam praktek ini dihasilkan Kadar bunga cengkeh dalam Piperis Nigri
fructus adalah 7,66 %, sehingga memenuhi syarat.
2. Jika kadar eugenol tidak memenuhi syarat dimungkinkan :
Human Error (pengerjaan yang kurang sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapan), misalnya dalam hal maserasi maupun ekstraksi.
o Pada pelaksanaan penguapan di vakum rotavapor ekstrak tercampur dengan air
yang dikarenakan penggunaan alat yang kurang tepat.
o
densitometri
merupakan
metode
analisis
instrumental
yang
VII. KESIMPULAN
Kadar eugenol dalam bunga cengkeh = 7,66 % ( memenuhi syarat )
1. Soedibyo, Mooryati. 1998. Alam Sumber Kesehatan Manfaat dan Kegunaan. Jakarta.
Balai Pustaka
2. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. 1978. Materia Medika Indonesia
II. Jakarta. Departemen Kesehatan
3. World Health Organization. 1998. Quality Control Method for Medicinal Plant
Materials. Geneva
4. Hariana H. Arief, Drs. 2008. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya ed. III. Jakarta
5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV.
Jakarta.
6. Petunjuk Praktikum Teknologi Bahan Alam. 2011