Anda di halaman 1dari 4

1.

PENGERTIAN FILSAFAT
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan
konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu
sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara
mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_11.html
Seorang Plato mengatakan bahwa : Filsafat adalah pengetahuan yang
berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli. Sedangkan muridnya
Aristoteles berpendapat kalau filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) yang meliputi
kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika,
etika, ekonomi, politik, dan estetika. Lain halnya dengan Al Farabi yang
berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) tentang alam maujud
bagaimana hakikat yang sebenarnya.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/
2. Pengertian Filsafat Pancasila
Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang
dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila.
Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis
dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya
bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang
mendasar dan menyeluruh.
Pancasila dikatakan sebahai filsafat, karena Pancasila merupakan hasil
permenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the faounding father
kita, yang dituangkan dalam suatu sistem (Ruslan Abdul Gani).
Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan penngertian ilmiah yaitu
tentang hakikat dari Pancasla (Notonagoro).
http://arynatalina.staff.gunadarma.ac.id/
3. Pancasila Sebagai Jati diri Bangsa Indonesia
Pancasila adalah suatu filsafat yang merupakan fundamen pikiran, jiwa dan hasrat yang
sedalam-dalamnya yang di atasnya didirikan gedung Indonesia merdeka yang kekal dan
abadi. (Prof. Drs. Sunaryo Wreksosuhardjo, 2008). Tidak pernah ada suatu bangsa hidup
terpisah dari akar tradisinya sebagaimana tidak ada pula suatu bangsa yang hidup tanpa
pengaruh dari luar. Bangsa yang besar adalah bangsa yang hidup dengan kelenturan
budayanya untuk mengadaptasi unsur-unsur luar yang dianggap baik dan dapat
memperkaya nilai-nilai lokal yang dimiliki. Ketidakmampuan beradaptasi dengan budaya
luar acap kali menempatkan bangsa tersebut ke dalam kisaran kekeringan atau kekerdilan
identitas. Namun demikian, terlalu terobsesi dengan budaya luar dan pada saat yang sama
mencampakkan tradisi dan nilai-nilai baik lokal berpeluang menjadikan bangsa tersebut
kehilangan identitas. Akibatnya bangsa tersebut tidak pernah menjadi dirinya sendiri.
Yang dimaksud jati diri bangsa adalah pandangan hidup yang berkembang didalam
masyarakat yang menjadi kesepakatan bersama, berisi konsep, prinsip, dan nilai dasar
yang diangkat menjadi dasar negara sebagai landasan statis, ideologi nasional, dan sebagai
landasan dinamis bagi bangsa yang bersangkutan dalam menghadapi segala permasalahan
menuju cita-citanya.

Pancasila menjadi jati diri bangsa Indonesia mengandung arti bahwa Pancasila
menjadi ciri khas bangsa Indonesia yang tidak ditemukan pada bangsa lain. Oleh
karena itu bangsa Indonesia berkewajiban mempertahankan kemurnian Pancasila
ditengah gencarnya arus globalisasi. Selain itu, Pancasila tidak hanya dijadikan
pedoman bangsa, namun harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, agar
tetap tegak berdiri dalam wadah NKRI.
http://muringkay.blogspot.com/2012/10/pancasila-sebagai-jati-diri-bangsa.html
4. PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT
Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat.
Yang dimaksud sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan, saling bekerjasama untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan
merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Sila-sila Pancasila yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu
kesatuan organis. Artinya, antara sila-sila Pancasila itu saling berkaitan, saling
berhubungan bahkan saling mengkualifikasi. Pemikiran dasar yang terkandung
dalam Pancasila, yaitu pemikiran tentang manusia yang berhubungan dengan
Tuhan, dengan diri sendiri, dengan sesama, dengan masyarakat bangsa yang nilainilai itu dimiliki oleh bangsa Indonesia.
http://arynatalina.staff.gunadarma.ac.id/
ONTOLOGIS
Berasal dari bahasa yunani : on/ontos = ada dan logos = ilmu. Jadi
ontology adalah ilmu tentang yang ada. Secara ringkas membahas realitas atau
suatu entitas dengan apa adanya. Pembahasan mengenai ontologi berarti
membahas kebenaran suatu fakta. Untuk mendapatkan kebenaran itu, ontologi
memerlukan proses bagaimana realitas tersebut dapat diakui kebenarannya.
Untuk itu proses tersebut memerlukan dasar pola berfikir dan pola berfikir
didasarkan pada bagaimana ilmu pengetahuan digunakan sebagai dasar
pembahasan realitas.
EPISTEMOLOGIS
Epistemologi, (dari bahasa Yunani episteme (pengetahuan) dan logos
(kata/pembicaraan/ilmu) adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat,
karakter dan jenis pengetahuan. Topik ini termasuk salah satu yang paling sering
diperdebatkan dan dibahas dalam bidang filsafat, misalnya tentang apa itu
pengetahuan, bagaimana karakteristiknya, macamnya, serta hubungannya
dengan kebenaran dan keyakinan.
Epistemologi atau Teori Pengetahuan yang berhubungan dengan hakikat
dari ilmu pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta
pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh
setiap manusia. Pengetahuan tersebut diperoleh manusia melalui akal dan panca
indera dengan berbagai metode, diantaranya; metode induktif, metode deduktif,
metode positivisme, metode kontemplatis dan metode dialektis.
AKSIOLOGIS
Menurut bahasa Yunani, aksiologi berasal dari perkataan axios yang
berarti nilai dan logos berarti teori. Jadi aksiologi adalah teori tentang nilai.
Menurut Suriasumantri (1987 : 234) aksiologi adalah teori nilai yang berkaitan
dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Menurut kamus Bahasa
Indonesia (1995 : 19) aksiologi adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi
kehidupan manusia, kajian tentang nilai-nilai khususnya etika.
Menurut Bramel, aksiologi terbagi tiga bagian, yaitu:

Moral conduct, yaitu tindakan moral, bidang ini melahirkan disiplin khusus,
yaitu etika.
Estetic expression, yaitu ekspresi keindahan. Bidang ini melahirkan
keindahan.
Sosio-political life, yaitu kehidupan sosial politik, yang akan melahirkan
filsafat sosial politik.
Dari definisi-definisi aksiologi di atas terlihat dengan jelas bahwa permasalah
utama adalah mengenai nilai. Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki
manusia untuk melakukan berbagai prtimbangan tentang apa yang dinilai. Teori
tentang nilai yang dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika dan estetika
. Etika menilai perbuatan manusia, maka lebih tepat kalau dikatakan bahwa
objek formal etika adalah norma-norma kesusilaan manusia, dan dapat dikatakan
pula bahwa etika mempelajari tingkah laku manusia ditinjau dari segi baik dan
tidak baik di dalam suatu kondisi yang normative, yaitu suatu kondisi yang
melibatkan norma-norma. Sedangkan estetika berkaitan dengan nilai tentang
pengalaman keindahan yang dimiliki oleh manusia terhadap lingkungan dan
fenomena di sekelilingnya.
http://berkas-kuliah.blogspot.com/
Pancasila sebagai Ideologi Nasional
Pancasila sebagai ideologi nasional yang artinya Pancasila merupakan
kumpulan atau seperangkat nilai yang diyakini kebenaranya oleh pemerintah
dan rakyat Indonesia dan digunakan oleh bangsa Indonesia untuk
menata/mengatur masyarakat Indonesia atau berwujud Ideologi yang dianut
oleh negara (pemerintah dan rakyat) indonesia secara keseluruhan, bukan milik
perseorangan atau golongan tertentu atau masyarakat tertentu saja, namun
milik bangsa Indonesia secara keseluruhan.
http://elib.unikom.ac.id
Dasar Negara
Adapun makna Pancasila sebagai dasar negara sebagai berikut:
1) Sebagai dasar menegara atau pedoman untuk menata negara merdeka
Indonesia. Arti menegara adalah menunjukkan sifat aktif daripada sekedar
bernegara;
2) Sebagai dasar untuk aktivitas negara. Diartikan bahwa aktivitas dan
pembangunan yang dilaksanakan negara berdasarkan peraturan perundangan
yang merupakan penjabaran dari prinsip prinsip yang terkandung dalam
Pancasila dan UUD 1945;
3) Sebagai dasar perhubungan anatar warga negara yang satu dengan warga
negara yang lainnya. Diartikan bahwa penerimaan Pancasila oleh masyarakat
yang berbeda beda latar belakangnya menjalin interaksi dan bekerja sama
dengan baik.
Pancasila sebagai dasar filsafat negara, secara obyektif diangkat dari
pandangan hidup dan filsafat hidup bangsa Indonesia yang telah ada dalam
sejarah bangsa sendiri. Dan Pancasila sebelum disahkan menjadi dasar negara,
nilai-nilai pancasila sudah ada dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai
pandangan hidup maupun filsafat hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu fungsi
pokok Pancasila adalah sebagai dasar negara.
Pancasila sebagai ideologi merupakan bagian terpenting dari fungsi dan
kedudukannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai
Ideologi juga menjadi pijakan bagi pengembangan pemikiran-pemikiran baru

tentang berbagai kehidupan bangsa. Pancasila dalam kedudukannya sebagai


ideologi negara, diharapkan mampu menjadi filter dalam menyerap pengaruh
perubahan zaman di era globalisasi ini. Keterbukaan Ideologi pancasila terutama
ditujukan dalam penerapannya yang berbentuk pola pikir yang dinamis dan
konseptual.
http://ideologinasional.blogspot.com/2013/01/pancasila-sebagai-dasar-negaradan_5693.html

Anda mungkin juga menyukai