Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
III.1
UMUM
Suatu sistem tenaga listrik terdiri dari tiga bagian utama : pusat pembangkit
listrik, saluran transmisi , dan sistem distribusi. Pemakaian energi yang diberikan kepada
para pelanggan bukanlah menjadi tanggung jawab PLN. Suatu sistem distribusi yang
menghubungkan semua beban terjadi pada stasiun pembantu atau substation, dimana
dilaksanakan transformasi tegangan.
Pada jaringan distribusi, beban-beban yang terpasang ke sistem melalui
transformator distribusi direncanakan memilki suatu beban yang setimbang. Tetapi pada
kenyataannya, dalam jaringan distribusi beban yang terpasang kepada konsumen pada
umumnya adalah beban satu phasa. Hal seperti inilah yang dapat menimbulkan sistem
distribusi tiga phasa yang tidak setimbang. Akibat adanya beban tidak setimbang ini,
maka besarnya arus tiap phasa tidak sama sehingga berdampak terhadap daya keluaran
dari transformator tersebut yang akan mempengaruhi kemampuan transformator tersebut
dalam melayani bebannya.
Pada umumnya pusat pembangkit tenaga listrik berada jauh dari pengguna tenaga
listrik. Untuk mentransmisikan tenaga listrik dari pembangkit ini, maka diperlukan
penggunaan tegangan tinggi 150 kV atau tegangan ekstra tinggi 500 kV. Setelah saluran
transmisi mendekati pusat pemakaian tenaga listrik, yang dapat merupakan suatu daerah
industri atau suatu kota, tegangan melalui gardu induk diturunkan menjadi tegangan
menengah 20 kV.
34
Tegangan menengah dari gardu induk ini melalui saluran distribusi primer untuk
disalurkan ke gardu-gardu distribusi atau pemakai tegangan menengah. Dari saluran
distribusi primer, tegangan menengah diturunkan menjadi tegangan rendah 400/230 V
melalui gardu distribusi. Tegangan rendah dari gardu distribusi disalurkan melalui
saluran tegangan rendah ke komsumen tegangan rendah.
Pembangkit Listrik
Pembangkit
TM
Transformator
Penaik
GI
Saluran Transmisi
TT/TET
Transformator
Penurun
GI
Ke Pemakai TM
Ke GD
Saluran Distribusi
Primer
TM
GD
TR
kWH meter
Saluran Distribusi
Sekunder
Utilisasi
Instalasi Pemakai TR
35
III.2
didasarkan pada alasan-alasan ekonomi dan kestabilan aliran daya pada beban. Alasan
ekonomi dikarenakan dengan sistem tiga fasa, penggunaan penghantar untuk transmisi
menjadi lebih sedikit. Sedangkan alasan kestabilan dikarenakan pada sistem tiga fasa
daya mengalir sebagai layaknya tiga buah sistem fasa tunggal, sehingga untuk peralatan
dengan catu tiga fasa, daya sistem akan lebih stabil bila dibandingkan dengan peralatan
sistem satu fasa.
Sistem tiga fasa atau sistem fasa banyak lainnya secara umum akan memunculkan
sistem yang lebih kompleks, akan tetapi secara prinsip untuk analisa sistem tetap mudah
dilaksanakan. Sistem tiga fasa dapat digambarkan dengan suatu sistem yang terdiri dari
tiga sistem fasa tunggal, sebagai berikut :
+
Ve
2
3
+
Ve
2
j
3
+
VR
-
+
VS
-
+
VT
-
Gambar 3.2 Sistem tiga fasa sebagai tiga sistem fasa tunggal
VS = V cos t +
............................................................. (3.2)
3
VT = V cos t
............................................................. (3.3)
3
36
Sedangkan bentuk gelombang dari sistem tiga fasa yang merupakan fungsi waktu
ditunjukkan pada gambar berikut :
VP
0,5
-0,5
VR
VS
VT
-VP
37
S
ZR
ZS
ZTR
ZRS
ZT
T
(a)
ZST
(b)
38
R
IR
ZR
T
IT
IS
ZS
ZT
Vstar =
Vline
3
Vstar
Vline
(Ohm)...................................................... (3.6)
=
I star
3 I line
2
Vline
2
= 3 I line
Z star ........ (3.7)
Z star
39
R
IR
S
IS
N
IT
T
IR =
VRN
(Amp) ................................................................. (3.10)
ZR
IS =
VSN
(Amp) .................................................................. (3.11)
ZS
IT =
VTN
(Amp) .................................................................. (3.12)
ZT
40
III.3
(Watt)(3.14)
Persamaan 3.14 di atas dapat diterapkan pada setiap phasa dalam suatu sistem tiga
phasa seimbang. Satu-satunya perubahan yang diperlukan adalah adanya pergeseran
phasa 120o di antara phasa-phasanya itu. Sesuai dengan hal tersebut, untuk masingmasing phasa dapat ditulis :
PR = V p I p Cos V p I p Cos (2t )
(Watt)..(3.15)
(Watt)...(3.16)
(Watt)...(3.17)
Dengan phasa R dipilih sebagai phasa acuan, V p dan I p menyatakan nilai-nilai efektif
tegangan phasa, dan arus phasanya serta menyatakan sudut impedansi beban tiga phasa
seimbang yang menyerap daya. Jadi daya sesaat keseluruhannya adalah :
P = PR + PS + PT
)]
Vl = 3 V p
(Volt) .(3.19)
Il = I p
(Amp)......................................................(3.20)
(Volt)..............(3.21)
41
I l = 3 I p (Amp)......................................................................(3.22)
Untuk hubungan Y, dengan menggunakan persamaan 3.19 dan 3.20, maka didapatkan :
P=3
Vl
3
I l Cos = 3 Vl I l Cos
(Watt)..(3.23)
Untuk hubungan , dengan menggunakan persamaan 3.21 dan 3.22 maka didapatkan :
P = 3 Vl
Il
3
Tampak bahwa kedua pernyataan diatas menunjukkan bahwa daya dalam suatu
sistem tiga phasa adalah sama, baik untuk hubungan Y ataupun bila dayanya
dinyatakan dalam besaran-besaran salu ar n ( line ). Tetap i p erlu diin g t a bahwa
menyatakan sudut impedansi beban perphasa dan bukan sudut antara V l dengan I l .
III.4
TRANSFORMATOR DISTRIBUSI
Transformator distribusi yang umum digunakan adalah transformator step-down
20KV/400V. Tegangan fasa ke fasa sistem jaringan tegangan rendah adalah 380 V.
Karena terjadi drop tegangan, maka pada rak tegangan rendah dibuat di atas 380 V agar
tegangan pada ujung penerima tidak lebih kecil dari 380 V.Pada kumparan primer akan
mengalir arus jika kumparan primer dihubungkan ke sumber tegangan bolak-balik,
sehingga pada inti tansformator yang terbuat dari bahan ferromagnet akan terbentuk
sejumlah garis-garis gaya magnet (fluks = ).
Karena arus yang mengalir merupakan arus bolak-balik, maka fluks yang
terbentuk pada inti akan mempunyai arah dan jumlah yang berubah-ubah. Jika arus yang
mengalir berbentuk sinusoidal, maka fluks yang terjadi akan berbentuk sinusoidal pula.
Karena fluks tersebut mengalir melaui inti yang mana pada inti tersebut terdapat belitan
42
primer dan sekunder, maka pada belitan primer dan sekunder tersebut akan timbul ggl
(gaya gerak listrik) induksi, tetapi arah ggl induksi primer berlawanan dengan arah ggl
induksi sekunder. Sedangkan frekuensi masing-masing tegangan sama dengan frekuensi
sumbernya. Hubungan transformasi tegangan adalah sebagai berikut :
E1
N
= 1 = a .................................................................... (3.25)
E2
N2
Dimana :
= perbandingan transformasi
43
20 KV
3
= 12 KV
44
Catatan :
Bilamana dipakai tidak serentak maka dengan bertegangan sekunder
231/400 V daya transformator tetap 100 % daya pengenal, sedang dengan
tegangan sekunder 133/231 V dayanya hanya 75 % daya pengenal.
d. Transformator distribusi bertegangan sekunder 133/231 V dan 231/400 V
yang digunakan terpisah.
45
KVA
5
6,3
8
10
12,5
16*
20
25*
31,5
40
50*
63
80
100*
125
160*
KVA
200*
250*
315*
400*
500*
630*
800*
1000*
1250*
1600*
dst
Rugi Besi
(Watt)
115
190
320
400
550
770
930
1300
1950
2300
2700
3300
Rugi Tembaga
(Watt)
700
1100
1750
2000
2850
3900
4600
6500
10200
12100
15000
18100
46
III.5
adalah untuk mendistribusikan tenaga listrik dari gardu induk ke sejumlah pelanggan atau
konsumen. Pada Tabel 3.3 berikut ini adalah klasifikasi pelanggan listrik yang dilayani
oleh PLN :
Tabel 3.3 Klasifikasi Beban Pelanggan Listrik PLN
Beban Yang Dilayani
No
Golongan Tarif
Batas Daya
S-1 / TR
220 VA
S-2 / TR
450 VA
TARIF S
S-2 / TR
900 VA
( Sosial )
S-2 / TR
1300 VA
S-2 / TR
2200 VA
S-2 / TR
S-3 / TM
R-1 / TR
s/d 450 VA
R-1 / TR
900 VA
TARIF R
R-1 / TR
1300 VA
( Perumahan )
R-1 / TR
2200 VA
R-2 / TR
R-3 / TR
> 6600 VA
B-1 / TR
s/d 450 VA
B-1 / TR
900 VA
TARIS B
B-1 / TR
1300 VA
( Bisnis )
B-1 / TR
2200 VA
B-2 / TR
B-3 / TM
I-1 / TR
s/d 450 VA
I-1 / TR
900 VA
47
TARIF I
I-1 / TR
1300 VA
( Industri )
I-1 / TR
2200 VA
I-1 / TR
I-2 / TR
I-3 / TM
I-4 / TT
P-1 / TR
s/d 450 VA
P-1 / TR
900 VA
TARIF P
P-1 / TR
1300 VA
( Perkantoran )
P-1 / TR
2200 VA
P-1 / TR
P-2 / TM
P-3 / TR
LPJU
Keterangan :
S = Pelanggan Listrik Sosial
R = Pelanggan Listrik Perumahan
B = Pelanggan Listrik Bisnis
I
48
III.6
PS PP
100% ..................................................... (3.26)
PS
I
= (R cos + X sin ) l (Volt)............................ (3.29)
2
I
= 3 R l (Watt) ................................................... (3.30)
2
Dengan :
cos
50
III.7
terminal sekunder transformator yang dinyatakan dalam persentase (atau dalam per unit)
terhadap tegangan nominal sekunder pada saat berbeban dengan faktor daya yang dapat
berkurang hingga nol.
Jika V 2 adalah tegangan terminal sekunder untuk setiap beban dan E 2 adalah
tegangan terminal sekunder pada saat tanpa beban. Dan dengan beban tertentu dan faktor
daya tertentu, maka regulasi tegangan transformator dapat dirumuskan sebagai berikut :
VR =
E 2 V2
.............. (3.33)
Tegangan Nomiinal Sekunder
VR =
VS ( NL ) VS ( FL )
VS ( FL )
VS ( NL ) VS ( FL )
VS ( FL )
100% ....(3.35)
51
Dimana :
V S(NL) = Tegangan terminal sekunder pada saat tanpa beban (Volt)
V S(FL) = Tegangan terminal sekunder untuk setiap beban (Volt)
VR
III.8
Pout
Pout
.....................................(3.36)
=
Pin
Pout + rugi rugi
Pout
X 100 0 0 ...........................................................(3.37)
Pin
atau :
dimana :
V2 cos
V2 cos + I 2 R2 ek +
Pi
I2
d
dI 2
P
I 2 R2 ek + i = 0
I2
Jadi,
R2 ek =
Pi
I 22
Pi = I 22 R2 ek = Pcu
= 1
rugi
V2 I 2 cos + rugi
= 1
rugi / V2 I 2
cos + rugi / V2 I 2
= 1
X
cos + X
= 1
X / cos
1 + X / cos
53
BAB IV
IV.1
UMUM
Transformator distribusi merupakan suatu alat yang memegang peranan penting
54
Universitas Sumatera Utara
IV.2
KVABeban
KVATrafo
100% ..(4.1)
VS ( NL ) VS ( FL )
VS ( FL )
100% ..(4.2)
Dimana :
V S(NL) = Tegangan terminal sekunder pada saat tanpa beban (Volt)
V S(FL) = Tegangan terminal sekunder untuk setiap beban (Volt)
VR
Losses
= P S - P P .................................................................. (4.4)
P
Losses
PS PP
100% ................................................................(4.5)
PS
Pout
X 100 0 0 .....................................(4.6)
Pin
Dimana :
P in = P out + rugi-rugi
56
Universitas Sumatera Utara
IV.3
tiap-tiap transformator distribusi pada Waktu Beban Puncak (WBP) dan Lewat Waktu
Beban Puncak (LWBP) dengan menggunakan rumus pendekatan statistik, yaitu :
n=
N (d ) + 1
2
Dimana :
n = Sampel
N = Jumlah Populasi (Jumlah Trafo Distribusi 160 KVA di Medan Kota)
d = Derajat Kebebasan
dimana : d = 0,1
Maka, jumlah data transformator distribusi 160 KVA yang diambil untuk :
N = 95 Trafo distribusi
d = 0,1
adalah n = 49 Trafo Distribusi
IV.4
melayani beban pada sisi tegangan rendah, maka diperlukan data-data hasil ukur beban
transformator distribusi tersebut. Sebagai aplikasinya, maka digunakan data-data hasil
ukur beban transformator distribusi 160 KVA PT.PLN (Persero) Rayon Medan Kota.
57
Universitas Sumatera Utara
MK
Lokasi
Medan Kota
Jenis Transformator
No.Seri
24867
Merk
UNINDO
160
Phasa
Y-Z
50
Posisi Tap
3/5
Tegangan Kerja
21/20,5/20/19,5/19 kV // 400 V
20
400
231
243
Diala B
Vektor Group
Yzn5
Impedansi (pu)
4%
400
2000
Penghantar JTR
NYFGBY
58
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Data Hasil Ukur Beban Transformator Distribusi 160 KVA Rayon Medan Kota
Lewat Waktu Beban Puncak ( Pukul 23.00 17.00 WIB )
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Kode
Trafo
MK003
MK006
MK021
MK027
MK431
MK055
MK056
MK429
MK062
MK064
MK083
MK447
MK101
MK104
MK107
MK396
MK115
MK117
MK150
MK158
MK163
MK165
MK184
MK195
MK199
MK562
KVA
Trafo
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
IR
124
135
55
114
93
96
136
45
131
84
127
101
184
75
84
92
70
48
120
87
88
80
109
55
37
122
Phasa R
V L-N
217,1
219,7
219,6
219,4
219,3
219,5
219,2
219,7
218,3
219,5
218,7
218,3
219,3
218,7
217,7
218,1
219,8
218,4
218,9
218,8
219,4
217,1
219,4
217,0
219,9
219,3
SR
26,92
29,66
12,07
25,02
20,39
21,06
29,81
9,89
28,60
18,44
27,78
22,05
40,35
16,40
18,29
20,07
15,39
10,48
26,27
19,04
19,31
17,37
23,92
11,94
8,14
26,75
IS
164
38
69
152
102
92
127
59
120
59
131
68
88
178
106
138
91
20
94
37
163
43
154
84
43
155
Phasa S
V L-N
SS
218,8 35,88
219,5 8,34
218,1 15,05
217,2 33,02
217,3 22,16
218,3 20,08
216,2 27,46
219,8 12,97
216,8 26,02
216,3 12,76
217,2 28,45
217,6 14,80
218,9 19,26
219,0 38,98
217,1 23,02
217,3 29,99
218,3 19,87
219,9 4,40
219,2 20,61
217,0 8,03
218,9 35,68
217,4 9,35
218,9 33,71
218,4 18,35
219,7 9,45
219,8 34,07
IT
93
18
73
155
46
112
154
53
149
64
132
36
135
136
93
145
117
42
70
51
86
103
124
100
52
140
Phasa T
V L-N
ST
216,2 20,11
220,7 3,97
216,4 15,80
216,6 33,57
216,5 9,96
216,4 24,24
216,3 33,31
219,9 11,66
217,5 32,41
217,7 13,93
217,8 28,75
218,1 7,85
218,2 29,46
218,6 29,73
218,9 20,36
219,1 31,77
218,9 25,61
219,7 9,23
218,8 15,32
218,6 11,15
218,4 18,78
218,6 22,52
216,8 26,88
216,9 21,69
219,2 11,40
217,2 30,41
KVA Beban
LWBP
88
44
46
97
56
69
96
36
92
48
90
47
94
90
65
87
64
25
66
40
78
52
89
55
30
96
Cos
LWBP
0,94
0,95
0,93
0,93
0,94
0,93
0,92
0,95
0,94
0,93
0,93
0,94
0,93
0,93
0,95
0,94
0,94
0,95
0,94
0,93
0,93
0,92
0,94
0,93
0,93
0,92
59
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
MK216
MK217
MK219
MK221
MK223
MK564
MK228
MK231
MK232
MK233
MK234
MK241
MK489
MK243
MK249
MK405
MK269
MK271
MK287
MK289
MK326
MK328
MK329
Jl Jati Mas
Jl Jati/Jl Durian
Jl Durian Gg.Kacung
Jl Lorong Gino G.Kelapa
Jl Dorawati
Jl Sumatra/Tapanuli
Jl Perjuangan Gg.Salam
Jl M.Yakub Gg.Setia
Jl M.Yakub Gg.Arsad
Jl M .Yakub Gg.H.Abdullah
Jl M.Yakub (Parit Busuk)
Jl Bromo Ujung
Jl Seram RRI
Jl Pancasila
Jl Denai
Jl Perjuangan Mesjid
Jl Jati (PDAM Tirtanadi)
Jl M.Yamin SH/Gg.Kelambir
Jl Negara
Jl Pahlawan/Perkasa
Jl Utama/Jl Laksana
Jl Utama/Cemara
Jl Utama/Sadi
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
126
134
153
93
74
137
121
78
89
141
80
63
124
61
107
99
89
100
97
113
100
97
92
218,5
217,9
217,8
219,6
218,2
219,9
218,0
217,1
217,8
216,6
215,5
217,3
218,4
219,6
218,8
219,7
218,5
218,1
218,6
217,5
216,9
216,7
217,4
27,53
29,20
33,32
24,42
16,15
30,13
26,38
16,94
19,39
30,54
17,24
13,69
27,08
13,40
23,42
21,75
19,45
21,81
21,20
24,58
21,69
21,02
20,00
89
134
113
141
98
145
114
67
62
139
95
127
96
49
112
78
64
127
106
115
65
67
108
219,3
218,8
219,0
216,8
217,4
218,0
217,1
219,3
218,8
217,8
216,4
218,2
219,4
219,9
218,5
219,1
219,6
219,3
219,9
218,5
218,4
217,9
218,6
19,52
29,32
24,75
30,57
21,31
31,61
24,75
14,70
13,57
30,28
20,56
27,72
21,06
10,78
24,47
17,09
14,06
27,85
23,31
25,13
14,20
14,60
23,61
115
126
102
115
93
79
120
81
62
80
84
133
183
92
155
99
95
114
94
87
124
119
76
216,5
216,2
216,1
217,7
219,6
217,4
216,7
218,9
216,5
215,1
216,8
215,4
218,8
219,4
219,1
218,9
216,9
216,7
217,2
216,9
215,9
215,6
216,3
24,90
27,24
22,04
25,04
20,42
17,18
26,01
17,73
13,42
17,21
18,21
28,65
40,04
20,19
33,96
21,67
20,61
24,70
20,42
18,87
26,77
25,67
16,44
76
91
85
81
61
83
82
52
49
83
60
75
93
47
86
64
57
79
69
73
67
65
64
0,93
0,92
0,94
0,93
0,94
0,93
0,93
0,95
0,93
0,93
0,95
0,94
0,93
0,94
0,93
0,94
0,94
0,93
0,93
0,94
0,93
0,93
0,94
60
Universitas Sumatera Utara
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Kode
Trafo
MK003
MK006
MK021
MK027
MK431
MK055
MK056
MK429
MK062
MK064
MK083
MK447
MK101
MK104
MK107
MK396
MK115
MK117
MK150
MK158
MK163
MK165
MK184
MK195
MK199
MK562
MK216
Tabel 4.3 Data Hasil Ukur Beban Transformator Distribusi 160 KVA Rayon Medan Kota
Waktu Beban Puncak ( Pukul 18.00 22.00 WIB )
Lokasi Transformator
KVA
Phasa R
Phasa S
Phasa T
Distribusi
Trafo
IR
V L-N
SR
IS
V L-N
SS
I T V L-N
ST
Jl.Putri Hijau/Ktr Lurah
160
187 210,8 39,42 254 209,1
53,11 141 212,4 29,95
Jl Putri Hijau/PTP.B
160
184 213,2 39,23 166 212,5
35,28
33 215,2
7,10
Jl Kumango/Panin Bank
160
93 212,4 19,75
96 211,8
20,33 112 213,5 23,91
Jl Candi Mendut
160
156 210,4 32,82 209 209,2
43,72 227 210,1 47,69
Jl Gurilla Sp Sentosa Baru
160
181 210,1 38,03 142 212,1
30,12 119 214.4 25,52
Jl Cik Ditiro/Ade Irma Suryani 160
151 212,3 32,06 144 210,3
30,28 124 213,5 26,48
Jl Hang Jebat
160
68 213,2 14,50 179 208,7
37,36 136 212,7 28,93
Jl Ghandi Simpang Jl Besi
160
198 210,5 41,68 146 212,2
30,98 163 210,8 34,36
Jl Masdulhak
160
197 211,9 41,74 197 212,5
41,86 173 210,3 36,38
Jl Rivai/Taman
160
161 210,5 33,89 108 211,1
22,80
90 212,7 19,14
Jl B.Katamso Gg.Mantri
160
177 208,2 36,85 185 209,2
38,70 182 210,3 38,27
Jl Sei Kera/Palembang
160
155 209,3 32,44 115 210,6
24,22 96 215,2 20,66
Jl Gurila
160
195 210,9 41,13 113 212,4
24,00 170 211,8 36,01
Jl Juanda II
160
208 207,1 43,08 108 213,5
23,06 134 212,3 28,45
Jl Suwondo
160
136 211,3 28,74 154 210,9
32,48 178 209,5 37,29
Jl Menteng II
160
181 210,3 38,06 264 207,5
54,78 231 208,9 48,26
Jl Pekong
160
111 213,4 23,69 137 210,2
28,80 148 209,8 31,05
Jl Starban/GPDI Filadelfia
160
136 210,5 28,63
14 217,7
3,05
83 212,2 17,62
Jl A Rivai/Cut Nyakdin
160
138 210,4 29,04 118 212,1
25,03 104 210,5 21,89
Jl Rivai Taman
160
108 212,5 22,95
68 216,8
14,74 129 210,5 27,15
Jl Gudang (Blk Satlantas)
160
164 209,9 34,42 188 207,9
39,09 176 208,8 36,75
Jl Laboratorium
160
103 211,8 21,82
70 217,7
15,24 120 210,5 25,26
Jl Putri Hijau/Gg Tikus
160
111 212,5 23,59 148 211,6
31,32 144 210,5 30,31
Jl Sutomo Ujung Klm Renang 160
100 210,8 21,08 175 209,5
36,66 120 211,7 25,41
Jl Madura Sp Jl Jawa
160
90 212,7 19,14
87 213,8
18,60 109 211,5 23,05
Jl Industri Gg.Setia
160
186 209,2 38,91 274 207,5
56,86 201 208,1 41,83
Jl Jati Mas
160
191 208,5 39,82 154 210,6
32,43 216 207,5 44,82
KVA
Beban WBP
134
88
70
137
102
97
88
117
131
83
126
85
110
104
108
156
91
54
83
70
122
68
93
91
66
153
130
Cos
WBP
0,90
0,89
0,91
0,90
0,90
0,89
0,91
0,92
0,90
0,91
0,90
0,90
0,89
0,91
0,90
0,90
0,91
0,90
0,92
0,91
0,90
0,89
0,91
0,91
0,91
0,92
0,90
61
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
MK217
MK219
MK221
MK223
MK564
MK228
MK231
MK232
MK233
MK234
MK241
MK489
MK243
MK249
MK405
MK269
MK271
MK287
MK289
MK326
MK328
MK329
Jl Jati/Jl Durian
Jl Durian Gg.Kacung
Jl Lorong Gino G.Kelapa
Jl Dorawati
Jl Sumatra/Tapanuli
Jl Perjuangan Gg.Salam
Jl M.Yakub Gg.Setia
Jl M.Yakub Gg.Arsad
Jl M .Yakub Gg.H.Abdullah
Jl M.Yakub (Parit Busuk)
Jl Bromo Ujung
Jl Seram RRI
Jl Pancasila
Jl Denai
Jl Perjuangan Mesjid
Jl Jati (PDAM Tirtanadi)
Jl M.Yamin SH/Gg.Kelambir
Jl Negara
Jl Pahlawan/Perkasa
Jl Utama/Jl Laksana
Jl Utama/Cemara
Jl Utama/Sadi
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
229
183
211
148
117
199
138
178
236
148
111
200
96
199
206
119
89
136
200
123
157
152
206,5
210,7
208,6
210,1
211,2
207,8
212,7
210,2
208,1
210,1
211,7
210,7
216,8
212,9
209,8
212,4
215,2
211,2
210,8
212,5
210,3
211,5
47,29
38,56
44,02
31,09
24,71
41,35
29,35
37,42
49,11
31,09
23,50
42,14
20,81
42,37
43,22
25,28
19,15
28,72
42,16
26,14
33,02
32,15
196
157
259
185
266
175
78
84
211
148
185
188
79
212
138
131
111
169
242
105
118
176
209,3
212,1
205,5
209,8
208,1
210,1
214,1
216,1
209,8
211,3
209,3
209,4
217,9
210,8
212,3
210,8
211,5
210,1
207,5
213,3
212,7
210,2
41,02
33,30
53,22
38,82
55,35
36,77
16,70
18,15
44,27
31,27
38,72
39,37
17,22
44,69
29,30
27,62
23,48
35,51
50,22
22,40
25,10
37,00
154
186
230
133
108
229
164
79
126
159
198
297
151
247
246
142
196
168
222
140
215
134
210,5
211,2
207,4
212,5
213,7
209,5
211,6
215,2
212,5
209,7
210,5
207,2
212,4
208,9
207,7
209,9
210,3
209,1
209,2
210,1
209,4
214,9
32,42
39,28
47,70
28,26
23,08
47,98
34,70
17,00
26,78
33,34
41,68
61,54
32,07
51,60
51,09
29,81
41,22
35,13
46,44
29,42
45,02
28,80
134
122
162
108
113
139
88
79
132
105
114
158
75
152
136
91
91
109
153
85
113
107
0,91
0,92
0,90
0,92
0,92
0,92
0,91
0,90
0,91
0,92
0,92
0,91
0,92
0,92
0,90
0,91
0,91
0,91
0,90
0,91
0,89
0,91
62
Universitas Sumatera Utara
IV.5
ANALISA DATA
Analisa Data Hasil Ukur Beban Trafo Lewat Waktu Beban Puncak
( LWBP Mulai Pukul 23.00 17.00 WIB )
Untuk Data Trafo Distribusi No.1
Persentase beban yang dilayani :
Beban =
KVABeban
88
x100% =
x100% = 55 %
KVATrafo
160
Z base
3(VL L ) 2 3(400V ) 2
=
=
= 3
160 KVA
S
IS =
S trafo
3VL L
160 KVA
= 133,33 A
3.(400V )
Dan ;
VS ( NL ) = VS ( L L ) + ( Z trafo ) x( I S ) = 400V0 0 + (0,12) x(133,33 A19,95 0 )
VS ( NL ) = 400 + 15,9919,95 0 = 400 + 15,03 + j 5,46 = 415,03 + j 5,46
VS ( NL ) = 415,070,75 0 Volt
VS ( NL ) VS ( FL )
VS ( FL )
X 100% =
415,05 400
X 100%
400
VR = 3,77%
63
Universitas Sumatera Utara
Sehingga besarnya rugi-rugi daya serta persentase rugi-rugi (losses) yang terjadi adalah :
P
Losses
= PS - PP
= 82,72 KW - 77,94 KW
= 4,78 KW
% Losses =
PS PP
82,72 77,94
100% =
x100% = 5,78%
PS
82,72
64
Universitas Sumatera Utara
Pout
X 100 0 0
Pin
82,72
X 100 0 0
88,51
= 93,46 %
Data berikutnya dapat dianalisa dengan cara yang sama, sehingga diperoleh
hasilnya pada tabel 4.4 yaitu :
Tabel 4.4 Analisa Data Hasil Ukur Beban Transformator Distribusi 160 KVA Rayon
Medan Kota Lewat Waktu Beban Puncak ( LWBP )
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Kode
Trafo
MK003
MK006
MK021
MK027
MK431
MK055
MK056
MK429
MK062
MK064
MK083
MK447
MK101
MK104
MK107
MK396
MK115
MK117
MK150
MK158
MK163
MK165
MK184
MK195
MK199
Beban
LWBP (%)
55
28
29
61
35
43
60
23
58
30
56
29
59
56
41
55
40
16
41
25
49
33
56
34
19
P Losses
(KW)
4,78
1,93
2,86
5,01
3,28
3,37
4,98
1,40
4,67
2,67
4,66
2,16
4,58
4,68
3,16
4,86
2,94
0,84
3,57
1,65
3,93
2,54
4,22
2,81
1,03
%
5,78
4,62
6,69
5,55
6,23
5,25
5,64
4,10
5,40
5,98
5,57
4,89
5,24
5,53
5,12
5,94
4,88
3,54
5,75
4,44
5,42
5,31
5,05
5,50
3,70
VR
%
3,77
3,81
3,73
3,73
3,77
3,73
3,70
3,81
3,77
3,73
3,73
3,77
3,73
3,73
3,81
3,77
3,77
3,81
3,77
3,73
3,73
3,70
3,77
3,73
3,73
%
93,46
94,47
92,64
93,65
93,05
93,92
93,54
94,82
93,83
93,21
93,61
94,11
93,92
93,59
94,11
93,37
94,27
94,96
93,47
94,46
93,81
93,89
94,13
93,63
94,46
65
Universitas Sumatera Utara
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
MK562
MK216
MK217
MK219
MK221
MK223
MK564
MK228
MK231
MK232
MK233
MK234
MK241
MK489
MK243
MK249
MK405
MK269
MK271
MK287
MK289
MK326
MK328
MK329
60
48
57
53
51
38
52
51
33
31
52
38
47
58
30
54
40
38
50
43
46
42
41
40
4,38
3,76
4,82
4,60
0,90
2,93
3,79
4,52
2,50
2,44
4,62
3,79
4,64
4,48
2,47
3,86
3,28
2,71
4,31
4,28
4,15
4,03
3,46
3,71
4,96
5,32
6,82
5,76
1,20
5,11
4,91
5,93
5,06
5,35
5,99
6,65
6,58
5,18
5,60
4,83
5,45
5,06
5,87
6,67
6,05
6,47
5,72
6,17
3,70
3,73
3,70
3,77
3,73
3,77
3,73
3,73
3,81
3,73
3,73
3,81
3,77
3,73
3,77
3,73
3,77
3,77
3,73
3,73
3,77
3,73
3,73
3,77
94,14
93,92
93,46
93,48
97,66
94,04
94,24
93,31
94,15
93,84
93,30
92,80
92,81
93,96
93,67
94,32
93,77
94,38
93,46
92,68
93,29
92,90
93,56
93,14
KVABeban
134
x100% =
x100% = 84 %
KVATrafo
160
Z base =
3(VL L ) 2 3(400V ) 2
=
= 3
160 KVA
S
66
Universitas Sumatera Utara
IS =
S trafo
3VL L
160 KVA
= 133,33 A
3.(400V )
Dan ;
VS ( NL ) = VS ( L L ) + ( Z trafo ) x( I S ) = 400V0 0 + (0,12) x(133,33 A25,84 0 )
VS ( NL ) = 400 + 15,9925,84 0 = 400 + 14,39 + j 6,97 = 414,39 + j 6,97
VS ( NL ) = 414,450,96 0 Volt
VS ( NL ) VS ( FL )
VS ( FL )
X 100% =
414,45 400
X 100%
400
VR = 3,61%
Perhitungan Rugi-rugi Daya Pada Jaringan Distribusi :
Dari tabel data hasil ukur beban trafo,dengan munggunakan persamaan (4.4) dan
(4.5), rugi-rugi daya yang terjadi pada jaringan distribusi adalah :
KVA Saluran = S R + S S + S T = 39,42 + 53,11 + 29,95 = 122,48 KVA
Dimana besarnya P P dan P S adalah :
P P = KVA Saluran x Cos
= 122,48 x 0,90
= 110,23 KW
Dan ;
67
Universitas Sumatera Utara
Sehingga besarnya rugi-rugi daya serta persentase rugi-rugi (losses) yang terjadi adalah :
P
Losses
= PS - PP
= 120,60 KW - 110,23 KW
= 10,37 KW
% Losses =
PS PP
120,60 110,23
100% =
x100% = 8,60%
PS
120,60
Pout
X 100 0 0
Pin
120,96
X 100 0 0
133,14
= 90,85 %
Data berikutnya dapat dianalisa dengan cara yang sama, sehingga diperoleh
hasilnya pada tabel 4.5 yaitu :
68
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Analisa Data Hasil Ukur Beban Transformator Distribusi 160 KVA Rayon
Medan Kota Waktu Beban Puncak ( WBP )
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
Kode
Trafo
MK003
MK006
MK021
MK027
MK431
MK055
MK056
MK429
MK062
MK064
MK083
MK447
MK101
MK104
MK107
MK396
MK115
MK117
MK150
MK158
MK163
MK165
MK184
MK195
MK199
MK562
MK216
MK217
MK219
MK221
MK223
MK564
MK228
MK231
MK232
MK233
MK234
Beban
WBP (%)
84
55
44
86
64
61
55
73
82
52
79
53
69
65
68
98
57
34
52
44
76
43
58
57
42
96
81
84
76
101
68
71
87
55
50
83
66
P Losses
(kW)
10,37
5,69
5,47
11,49
7,50
7,28
6,56
9,18
9,92
6,52
10,96
6,91
7,88
8,58
8,54
13,41
6,79
4,23
6,48
4,69
10,56
4,17
7,08
7,14
4,74
14,16
11,64
12,08
9,99
15,35
9,04
9,07
11,87
6,60
5,79
10,77
8,56
%
8,60
7,27
8,59
9,32
8,12
8,43
8,20
8,53
8,41
8,63
9,66
9,03
8,05
9,07
8,79
9,55
8,20
8,70
8,49
7,36
9,62
6,90
8,37
8,62
7,90
10,06
9,95
9,91
8,90
10,53
9,10
8,72
9,28
8,24
8,14
8,97
8,86
VR
%
3,61
3,58
3,65
3,61
3,61
3,58
3,65
3,70
3,61
3,65
3,61
3,61
3,58
3,65
3,61
3,61
3,65
3,61
3,70
3,65
3,61
3,58
3,65
3,65
3,65
3,70
3,61
3,65
3,70
3,61
3,70
3,70
3,70
3,65
3,61
3,65
3,70
%
90,85
92,12
91,10
90,26
91,36
91,16
91,37
90,98
91,01
9103
90,02
90,65
91,41
90,59
90,84
89,97
91,37
90,97
91,16
92,12
90,03
92,53
91,20
91,02
91,76
89,60
89,73
89,80
90,64
89,10
90,61
90,89
90,28
91,32
91,50
90,59
90,81
69
Universitas Sumatera Utara
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
MK241
MK489
MK243
MK249
MK405
MK269
MK271
MK287
MK289
MK326
MK328
MK329
71
99
47
95
85
57
57
68
96
53
71
67
9,29
13,60
4,51
12,27
11,15
7,54
6,51
8,77
12,76
6,41
8,78
8,23
8,85
9,46
6,54
8,77
9,10
9,11
7,86
8,84
9,27
8,29
8,73
8,45
3,70
3,65
3,70
3,70
3,61
3,65
3,65
3,65
3,61
3,65
3,58
3,65
90,71
90,03
92,82
90,62
90,40
90,62
91,65
90,74
90,21
91,28
90,85
91,10
Dengan menjumlahkan seluruh rugi-rugi daya yang terjadi pada tiap-tiap trafo
distribusi pada saat Waktu Beban Puncak (Pukul 18.00 - 22.00 WIB) dan Lewat Waktu
Beban Puncak (Pukul 23.00 17.00 WIB ), maka didapat total rugi-rugi daya seluruh
trafo distribusi 160 KVA yang terjadi dalam waktu 24 jam sehari pada tahun 2007 (lama
pengukuran beban seluruh trafo distribusi 08 Juni 2007 09 Nopember 2007) adalah :
P Total = P Losses LWBP + P Losses WBP = 171,01 KW + 426,88 KW
= 14.349,36 KWh 14.345,4 KWh
14,4 MWh
Jika besar Tarif Dasar Listrik (TDL) pada saat ini adalah Rp.650,-/ KWh, maka
kerugian yang terjadi pada tahun 2007 adalah :
Per Hari
Per Bulan
Per Tahun
70
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.4 dan tabel 4.5 analisa data hasil ukur beban transformator distribusi
yang dilakukan, maka dapat dibuat grafik sebagai berikut :
Karakteristik Pembebanan
120
100
Beban (%)
80
LWBP
60
WBP
40
20
0
1
7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49
Trafo Distribusi 160 KVA
Gambar 4.1 Kurva Karakteristik Pembebanan Transformator Distribusi LWBP dan WBP
71
Universitas Sumatera Utara
Rugi-Rugi Daya
18
16
P losses (kW)
14
12
10
LWBP
WBP
6
4
2
0
1
7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49
Trafo Distribusi 160 KVA
Gambar 4.2 Grafik Perbandingan P losses Trafo Distribusi pada WBP dan LWBP
Regulasi Tegangan (VR)
3.85
3.8
VR (%)
3.75
3.7
LWBP
3.65
WBP
3.6
3.55
3.5
3.45
1
13 17 21 25 29 33 37 41 45 49
Trafo Distribusi 160 KVA
Gambar 4.3 Grafik Perbandingan V R Trafo Distribusi pada WBP dan LWBP
72
Universitas Sumatera Utara
Efisiensi
100
98
Efisiensi (%)
96
94
LWBP
92
WBP
90
88
86
84
1
9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49
Trafo Distribusi 160 KVA
Gambar 4.4 Grafik Perbandingan Efisiensi Trafo Distribusi Pada WBP dan LWBP
73
Universitas Sumatera Utara
BAB V
PENUTUP
V.1
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa data dan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat