id
digilib.uns.ac.id
Skripsi
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian
di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Jurusan/Program Studi
Sosial Ekonomi Pertanian/Agrobisnis
Oleh :
DINI KURNIA WARDHANI
H 0307044
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit
to user
2011
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Januari 2011
Anggota I
Anggota II
Surakarta,
Januari 2011
Mengetahui,
Universitas Sebelas Maret
Fakultas Pertanian
Dekan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan
penelitian dan menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik dan lancar. Skripsi
yang berjudul Strategi Pengembangan Komoditi Pertanian di Kecamatan
Baureno Kabupaten Bojonegoro (Pendekatan Tipologi Klassen, SWOT,
QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)) ini disusun untuk memenuhi
sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian di Fakultas
Pertanian Univesitas Sebelas Maret Surakarta.
Pelaksanaan penelitian serta proses penyelesaian skripsi ini dapat
terlaksana dengan lancar berkat dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Suntoro, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Sebelas Maret.
2. Bapak Ir. Agustono, MSi selaku Ketua Jurusan/Program Studi Sosial Ekonomi
Pertanian/Agrobisnis dan Dosen Penguji Tamu yang sudah banyak
memberikan masukan, bimbingan yang bermanfaat untuk penyusunan skripsi
ini
3. Ibu Ir. Sugiharti Mulya Handayani, MP selaku Ketua Komisi Sarjana Jurusan
Sosial Ekonomi Pertanian/Agrobisnis.
4. Ibu Wiwit Rahayu, SP. MP selaku pembimbing utama skripsi atas kesabaran
dalam memberikan bimbingan, nasehat, dan pengertian dalam proses
konsultasi dan penyusunan skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan lancar.
5. Ibu Nuning Setyowati, SP. MSc. selaku pembimbing pendamping skripsi yang
sudah banyak memberikan masukan, bimbingan yang bermanfaat untuk
penyusunan skripsi ini.
6. Ibu Setyowati, SP. MP. selaku pembimbing akademik yang telah memberikan
pengarahan, nasehat, dan petunjuk selama proses belajar di Fakultas Petanian.
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Surakarta,
Januari 2011
Penulis
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
ii
iii
vii
ix
RINGKASAN..................................................................................................
xi
SUMMARY...................................................................................................... xiii
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah.......................................................................
b. Perumusan Masalah ............................................................................
c. Tujuan Penelitian ................................................................................
d. Kegunaan Penelitian ...........................................................................
1
7
8
9
10
14
21
25
26
29
29
29
30
30
31
32
33
33
33
33
34
34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36
37
37
38
38
40
41
42
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Nomor
Tabel 1.
Judul
Halaman
Wilayah Kecamatan dengan Dampak Banjir Terparah di
Kabupaten Bojonegoro (Berdasarkan Luasan Genangan pada
Sawah) ............................................................................................... 3
Tabel 2.
Tabel 3.
Tabel 4.
Tabel 5.
Tabel 6.
Tabel 7.
Tabel 8.
Tabel 9.
Tabel 10.
Tabel 11.
Tabel 12.
Tabel 13.
Tabel 14.
Tabel 15.
Tabel 16.
Tabel 17.
Tabel 18.
Tabel 19.
Produksi Komoditi
Pertanian
commit
to user (Tanaman Bahan Makanan,
Komoditi Perkebunan) di Kecamatan Baureno Tahun 2007-2008 ... 43
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 20.
Tabel 21.
Tabel 22.
Tabel 23.
Tabel 24.
Tabel 25.
Tabel 26.
Tabel 27.
Tabel 28.
Tabel 29.
Tabel 30.
Tabel 31.
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Gambar 1.
Judul
Halaman
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Judul
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Klasifikasi Komoditi
Kab.Bojonegoro
Lampiran 7.
Nilai Produksi
Komoditi Pertanian di Kecamatan Baureno
Kabupaten Bojonegoro Tahun 2007-2008
Lampiran 8.
Lampiran 9.
Lampiran 10.
Lampiran 11.
Lampiran 12.
Lampiran 13.
Lampiran 14.
Lampiran 15.
Lampiran 16.
Lampiran 17.
Lampiran 18.
Lampiran 19.
Lampiran 20.
Pertanian
commit to user
x
di
Kec.Baureno
Terhadap
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
RINGKASAN
Dini Kurnia Wardhani. H 0307044. 2011. Strategi Pengembangan
Komoditi Pertanian di Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro (Pendekatan
Tipologi Klassen, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)).
Dibimbing oleh Wiwit Rahayu, SP. MP dan Nuning Setyowati, SP. MSc. Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi klasifikasi komoditi
pertanian di Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro, merumuskan alternatif
strategi pengembangan komoditi pertanian di Kecamatan Baureno Kabupaten
Bojonegoro dan merumuskan strategi pengembangan komoditi pertanian terbaik
di Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro.
Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
analitis. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive (sengaja),
yaitu Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro berdasarkan pertimbangan
bahwa Kecamatan Baureno merupakan daerah yang mengalami dampak banjir
terparah berdasarkan luasan sawah yang tergenang. Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Metode analisis data yang digunakan adalah (1) analisis Tipologi Klassen
untuk menentukan klasifikasi komoditi pertanian, (2) analisis SWOT untuk
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal dan alternatif strategi dalam
pengembangan komoditi pertanian, (3) matriks QSPM untuk menentukan strategi
terbaik dalam pengembangan komoditi pertanian.
Hasil penelitian menggunakan Tipologi Klassen menunjukkan bahwa
klasifikasi komoditi pertanian di Kecamatan Baureno berdasarkan pendekatan
Tipologi Klassen terdiri empat klasifikasi komoditi, yaitu komoditi prima adalah
pisang; komoditi potensial adalah padi, tembakau virginia, ayam buras dan ayam
ras; komoditi berkembang adalah jagung, ubi kayu dan kambing serta komoditi
terbelakang adalah kedelai, kacang hijau, mangga, kelapa, kapuk randu, sapi dan
domba. Dalam perumusan strategi, dipilih satu dari tiap klasifikasi untuk
dianalisis. Hasil analisis Tipologi Klassen, kemudian ditindak lanjuti dengan
Focus Group Disscussion (FGD) untuk memperoleh faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) yang berpengaruh
terhadap pengembangan komoditi pertanian. Hasil analisis SWOT terhadap faktor
internal dan eksternal dari komoditi terpilih, menghasilkan alternatif strategi.
Alternatif strategi untuk komoditi pisang adalah peningkatan diversifikasi produk
olahan pisang, pengoptimalan peran PPL untuk meningkatkan kualitas SDM
petani pisang, peningkatan kinerja infrastruktur untuk mendukung pemasaran
pisang dan produk olahan pisang, peningkatan efisiensi usahatani pisang,
pembinaan usahatani komoditi pisang dan peningkatan manajemen usahatani dan
agroindustri pisang dan perluasan pangsa pasar pisang dan produk olahan pisang;
alternatif strategi untuk komoditi padi adalah pemanfaatan secara optimal
dukungan dari pemerintah dalam usahatani padi, perluasan jaringan pemasaran,
penggunaan varietas padi yang tahan genangan air, peningkatan pengelolaan
pasca panen, peningkatan perancommit
BPP dalam
to useralih teknologi usahatani padi di
tingkat petani, peningkatan pengelolaan usahatani di tingkat petani, pembuatan
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
SUMMARY
Dini Kurnia Wardhani. H 0307044. 2011. "The Development Strategy Of
Agriculture Comoditing in Baureno Subdistrict Bojonegoro Regency (The
Approach with Klassen Typology, SWOT, QSPM (Quantitative Strategic Planning
Matrix))". Guided by Wiwit Rahayu, SP. MP and Nuning Setyowati, SP. MSc.
Faculty of Agriculture, Sebelas Maret University Surakarta.
This study aims to identify the classification of agricultural commodities in
Baureno Subdistrict Bojonegoro Regency, formulate alternative development
strategy of agricultural commodities in Baureno Subdistrict Bojonegoro Regency
and formulate strategies for developing the best agricultural commodities that can
be applied in Baureno Subdistrict Bojonegoro Regency
The basic method used in this research is analytical descriptive method. The
method to determine the location of the research done by purposive (deliberately),
namely Baureno Subdistrict Bojonegoro Regency based on the consideration that
the District is an area that experienced the worst flooding impacts based on the
area of rice fields are flooded. Data used in this study are primary and secondary
data.
Data analysis methods used are (1) Klassen Typology analysis to determine the
classification of agricultural commodities, (2) SWOT analysis to identify internal
and external factors and alternative strategies in the development of agricultural
commodities, (3) matrix QSPM to determine the best strategy in the development
of agricultural commodities .
Results of research using a Klassen Typology shows that classification of
agricultural commodities in Baureno Subdistrict based typology Klassen
consisting of four classifications of commodities, namely primary commodities
are bananas; potential commodities are rice, tobacco virginia, free-range chicken
and chicken; commodities grown are corn, cassava and retarded goat and
commodities are soybeans, green beans, mango, coconut, kapok, cows and sheep.
In the formulation of strategies, one from each classification selected for analysis.
Klassen Typology analysis results, and then followed up with Focus Group
Discussion (FGD) to obtain internal factors (strengths and weaknesses) and
external factors (opportunities and threats) that affect the development of
agricultural commodities. SWOT analysis of internal and external factors of
selected commodities, generate alternative strategies. Alternative strategies for
commodity bananas is increasing diversification of processed banana products,
optimizing the role of extension workers to improve the quality of banana farmers,
improving the performance of infrastructure to support the marketing of bananas
and processed products of banana, banana farming efficiency improvement,
development and improvement of farm commodities banana farm management
and agro-banana and expanding market share of processed products of banana and
banana; alternative strategy for rice commodity is optimal utilization of
government support in rice farming, expansion of marketing network, the use of
rice varieties resistant pool of water, improvement of post harvest management,
increased role of BPP in the transfer of farming technology paddy at farm level,
commit
to making
user absorption wells at farm level
improved farm management at farm
level,
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
1
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
I.
PENDAHULUAN
pengetahuan
dan
teknologi
serta
memperhatikan
tantangan
2
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
atau kota untuk tampil lebih dewasa dan percaya diri dalam mengelola
pembangunan daerahnya.
Bencana alam seperti banjir merupakan salah satu faktor penghambat
untuk peningkatan perekonomian di Kabupaten Bojonegoro. Kabupaten
Bojonegoro menjadi langganan daerah banjir karena luapan sungai Bengawan
Solo yang melintasi Kabupaten Bojonegoro. Masalah banjir tidak dapat
dipisahkan dengan kehidupan masyarakat di Kabupaten Bojonegoro.
Berdasarkan tren ekologi global warming maka banjir masih akan terjadi dan
akan selalu terjadi di Kabupaten Bojonegoro dalam jangka waktu 10 sampai
dengan 20 tahun mendatang. Adanya banjir membuat suatu kondisi dimana
masyarakat harus dapat hidup harmonis dengan banjir atau living harmony
with flood. Artinya, masyarakat sudah mulai dapat menentukan kegiatan yang
sesuai apabila terjadi banjir, seperti memilih macam komoditi pertanian yang
tahan banjir seperti pisang, mangga dan lain-lain serta tidak mengupayakan
budidaya
Masyarakat
dan
pemerintah
selalu
dihadapkan
pada
pilihan
yakni
dan
cenderung
memilih
hidup
harmonis
dengan
banjir
(Kompas, 2010).
Kecamatan Baureno merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten
Bojonegoro yang termasuk daerah dengan dampak banjir terparah. Hal ini
dilihat dari luasan sawah yang tergenang sekitar 1.175 ha. Data wilayah
Kecamatan dengan dampak banjir terparah di Kabupaten Bojonegoro
(berdasarkan luasan genangan pada sawah) disajikan pada Tabel 1.
commit to user
3
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kecamatan
Baureno
Kalitidu
Balen
Kanor
Trucuk
4
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
makanan seperti padi akan semakin turun yang juga berdampak pada laju dan
kontribusi pertumbuhan komoditi tersebut.
Masalah banjir yang menjadi rutinitas inilah yang kemudian membawa
dampak, baik langsung maupun tidak langsung bagi kehidupan penduduk di
Kecamatan Baureno. Dampak langsungnya dapat berupa hilangnya hewan
ternak karena terbawa arus banjir, gagal panen dari tanaman yang diusahakan
dan dampak tidak langsung yang dapat dirasakan adalah naiknya biaya
usahatani, tingginya penyebaran penyakit akibat banjir dan naiknya biaya
hidup karena terhambatnya pasokan bahan makanan sehingga harga bahan
makanan pokok meningkat tajam. Berbagai dampak inilah yang membawa
Kecamatan Baureno sulit untuk meningkatkan pendapatan daerahnya. Sektor
pertanian di Kecamatan Baureno merupakan penopang utama yang
memberikan dukungan besar terhadap perekonomian daerah. Kontribusi
sektor pertanian dari total PDRB Kecamatan Baureno sekitar 30%, sedangkan
sektor lain masing-masing dibawah 23%. Oleh karena itu dapat diketahui
bahwa kontribusi terbesar dipegang oleh sektor pertanian. Hal ini
mengakibatkan apabila sektor pertanian terpuruk maka perekonomian daerah
Kecamatan Baureno juga berada pada posisi yang tidak baik. Pendapatan
daerah Kecamatan Baureno tersaji pada Tabel 2. sebagai berikut.
Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kecamatan Baureno
Tahun 2007-2008 Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga
Konstan (ADHK) 2000 (Jutaan Rupiah)
Tahun
Sektor Perekonomian
1. Pertanian
2. Pertambangan Dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas Dan Air Minum
5. Bangunan
6. Perdagangan, Hotel Dan Restoran
7. Pengangkutan Dan Komunikasi
8. Keu.Persewaan & Jasa Perusahaan
9. Jasa-Jasa
Total
2007
71456,23
51,85
36159,59
1312,05
8585,04
55836,45
14367,81
13231,42
33414,02
234414,46
%
30,48
0,02
15,43
0,56
3,66
23,82
6,13
5,64
14,25
100,00
%
2008
75120,38 30,28
64,54
0,03
38672,06 15,59
1430,11
0,58
9971,56
4,02
58557,85 23,60
15365,44
6,19
14351,52
5,78
34592,28 13,94
248125,74 100,00
5
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2007 (%)
2008 (%)
76,79
8,42
11,70
2,23
0,83
100,00
71,61
9,00
15,68
2,81
0,88
100,00
6
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
7
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Perumusan Masalah
Berbagai komoditi pertanian yang dihasilkan di Kecamatan Baureno
memiliki potensi masing-masing. Hal itu dapat ditentukan dengan melihat
besarnya nilai produksi komoditi pertanian, laju pertumbuhan komoditi
pertanian terhadap PDRB Kecamatan Baureno dan kontribusi komoditi
pertanian terhadap PDRB Kabupaten Bojonegoro. Mengkaji potensi komoditi
pertanian, langkah pertama yang dapat dilakukan adalah melihat seberapa
besar nilai produksi komoditi pertanian, yang tersaji dalam Tabel 4.
Tabel 4. Nilai Produksi Komoditi Pertanian di Kecamatan Baureno Tahun
2007-2008 Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Dalam Ribuan
Rupiah)
No
Komoditi
Pertanian
Tahun
2007
Rata-rata
2008
Padi
56.606.627,90
52.019.101,70
54.312.865
2.
Jagung
3.589.673,54
4.263.662,22
3.926.668
3.
Ubi Kayu
93.975,22
133.854,23
113.915
4.
Kedelai
1.411.711,86
1.343.115,01
1.377.413
5.
Kacang Hijau
5.118.052,28
714.951,98
2.916.502
6.
Mangga
1.669.101,17
628.055,30
1.148.578
7.
Pisang
83.410.531,80
232.625.189,10
158.017.860
171.975,20
171.975,20
171.975,20
7.230,21
7.230,21
7.230,21
14.443.920,22
6.770.480,60
10.607.200
2.480.993,26
1.841.557,94
2.161.275,60
667.505,35
1.058.913,47
863.209,41
1.108.639,32
150.398,40
629.518,86
Subsektor Perkebunan
8.
Kelapa
9.
Kapuk Randu
10.
Tembakau Virginia
Subsektor Peternakan
11.
Sapi
12.
Kambing
13.
Domba
14.
Ayam Buras
49.824.257,62
3.276.046,49
26.550.152,05
15.
Ayam Ras
44.292.306,11
24.391.471,23
34.341.888,67
8
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Rp 56.606.627.900,00. Hal ini juga terjadi pada komoditi kacang hijau dimana
pada tahun 2008 mengalami penurunan. Pada tahun 2007 nilai produksi
komoditi kacang hijau sebesar Rp 5.118.052.280,00 turun menjadi
Rp 714.951.980,00 pada tahun 2008. Tetapi penurunan nilai produksi ini tidak
terjadi pada komoditi pisang, yang pada tahun 2007 nilai produksinya sebesar
Rp 83.410.531.800,00 kemudian menjadi Rp 232.625.189.100,00 pada tahun
2008. Peningkatan nilai produksi komoditi pisang, disebabkan karena adanya
kesesuaian agronomi berupa lahan di Kecamatan Baureno yang berupa tanah
lempung dan berada di dataran rendah. Budidaya komoditi lain sulit untuk
dilakukan karena melihat besarnya resiko yang terjadi apabila terjadi banjir.
Oleh karena itu perlunya diketahui komoditi pertanian apa saja yang memiliki
potensi bila dikembangkan di kawasan rawan banjir seperti Kecamatan
Baureno.
Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana klasifikasi komoditi pertanian di Kecamatan Baureno
Kabupaten Bojonegoro?
2. Alternatif strategi apakah yang dapat diterapkan untuk pengembangan
komoditi pertanian di Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro?
3. Strategi terbaik apakah yang dapat diterapkan untuk pengembangan
komoditi pertanian di Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengidentifikasi klasifikasi komoditi pertanian di Kecamatan
Baureno Kabupaten Bojonegoro.
2. Untuk merumuskan alternatif strategi pengembangan komoditi pertanian
yang dapat diterapkan di Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro.
3. Untuk merumuskan strategi pengembangan terbaik komoditi pertanian
yang dapat diterapkan di Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro.
commit to user
9
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini meliputi:
1. Bagi penulis, diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
terutama yang berkaitan dengan topik penelitian serta merupakan salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bagi Pemerintah Daerah Kecamatan Baureno, diharapkan dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan Pemerintah Daerah dalam mengambil
keputusan terkait dengan kebijakan dalam perencanaan pengembangan
ekonomi daerah khususnya terhadap komoditi pertanian.
3. Bagi pembaca, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian guna
menambah wawasan dan pengetahuan serta sebagai referensi untuk
penelitian selanjutnya.
commit to user
10
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
I.
LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu
Hasil
penelitian
Susilowati
(2009)
yang
berjudul
Strategi
b.
dapat
dilakukan
pertumbuhannya
yaitu
adalah
dengan
dengan
cara
meningkatkan
meningkatkan
laju
produksi
10
11
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(subsektor
perikanan),
strateginya
yaitu
dengan
cara
Alternatif satu,
Dengan pengembangan subsektor prima (tabama) strateginya
yaitu dengan menjaga kesuburan tanah, perwujudan tanaman organik,
penetapan daerah sebagai penghasil komoditi unggulan, serta sistem
tanam bergilir.
b.
Alternatif dua,
Dengan mengembangkan subsektor tabama dan peternakan
yaitu dengan pemanfaatan kotoran ternak dan urine sebagai pupuk
organik, peningkatan teknologi ternak dan peningkatan sumberdaya
petani.
Berdasarkan penelitian Chasanah (2009) yang berjudul Perencanaan
perpustakaan.uns.ac.id
12
digilib.uns.ac.id
b.
13
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
diterapkan
adalah
untuk
strategi
S-O
yaitu
mengoptimalkan
perpustakaan.uns.ac.id
14
digilib.uns.ac.id
Pembangunan
Pembangunan menekankan perubahan alami untuk membedakan
dari perubahan tidak alami yang ditimbulkan oleh kekuatan dari luar
komunitas suatu kelompok manusia. Jika kekuatan dari luar komunitas
berperan dalam fungsi perubahan, berarti pembangunan itu tidak
berlangsung secara alami, dengan kata lain kelompok manusia dalam
komunitas tersebut bergantung pada kekuatan dari luar komunitas.
Perubahan yang terjadi bukan karena berjalannya fungsi internal, tetapi
karena adanya dorongan dari fungsi eksternal. Dorongan dari fungsi
eksternal yang terlalu besar (dalam ukuran tertentu) dengan demikian
akan menciptakan sebuah ketergantungan. Pengambilan keputusan yang
bijaksana dan rasional ini merupakan langkah awal manusia sebelum
menentukan pilihan untuk melaksananakan sesuatu demi mencapai
harapan hidupnya. Proses ini disebut perencanaan. Perencanaan dalam
kehidupan manusia sesungguhnya merupakan salah satu mata rantai
penting dalam siklus kehidupan manusia (Wrihatnolo dan Riant, 2006).
Pembangunan adalah suatu proses kegiatan masyarakat atas
prakata sendiri atau pemerintah dalam memperbaiki kondisi ekonomi
sosial dan budaya berbagai komunitas, mengintrogasikan berbagai
komunitas ke dalam kehidupan bangsa, menciptakan kemampuan
commit to user
memajukan bangsa secara terpadu. Pembangunan daerah adalah proses
15
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
budaya
yang
bertempat
tinggal
di
suatu
daerah
tertentu
(Anonima,2010).
2.
Perencanaan Pembangunan
Perencanaan pembangunan yaitu suatu usaha pemerintah untuk
mengkoordinasikan semua keputusan ekonomi dalam jangka panjang
untuk mempengaruhi secara langsung serta mengendalikan variabelvariabel ekonomi yang penting (penghasilan, konsumsi, lapangan kerja,
investasi, tabungan, ekspor, impor, dan lain sebagainya) suatu Negara
dalam rangka mencapai keputusan pendahuluan mengenai tujuan-tujuan
pembangunan. Rencana itu bisa bersifat komprehensif ( multisektoral),
bisa bersifat parsial (lokal). Rencana yang bersifat komprehensif
targetnya semua aspek penting yang menyangkut perekonomian nasional,
sedangkan yang parsial meliputi sebagian dari ekonomi nasional, seperti
sektor pertanian, perindustrian, sektor pemerintah, sektor swasta, dan lain
sebagainya (Suryana, 2000).
Perencanaan pembangunan nasional harus dapat dilaksanakan
secara terintegrasi, sinkron, dan sinergis baik antar daerah, antar ruang,
antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah.
Rencana pembangunan nasional dimulai dari Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP). Kemudian Rencana Pembangunan Jangka
Menegah (RPJM) yang berupa penjabaran visi dan misi presiden dan
berpedoman kepada RPJP Nasional. Sedangkan untuk daerah, RPJM
Nasional menjadi perhatian bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun
RPJM Daerah (RPJMD). Di tingkat nasional proses perencanaan
dilanjutkan dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang sifatnya
tahunan dan sesuai dengan RPJM Nasional (Suzetta, 2008).
3.
Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi sebagai upaya untuk mengembangkan
kegiatan ekonomi dan taraf kehidupan masyarakat. Pembangunan
commit
to user bersifat memberikan alternatif
ekonomi di kawasan negara
berkembang
16
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kebijakan
pembangunan
yang
dapat
dilaksanakan
dalam
usaha
pendapatan
perkapita
penduduk
suatu
masyarakat
Pembangunan Daerah
Tanpa pembangunan daerah pedesaan yang integratif (integrated
rural development), pertumbuhan industrinya tidak akan berjalan dengan
lancar; dan kalaupun bisa berjalan, pertumbuhan industri tersebut akan
menciptakan berbagai ketimpangan internal yang sangat parah dalam
perekonomian yang bersangkutan; dan gilirannya segenap ketimpangan
tersebut akan memperparah masalah-masalah kemiskinan, ketimpangan
pendapatan serta pengangguran (Todaro,2000).
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses. Yaitu proses
yang mencakup pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan
industri-industri alternatif, perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada
untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasarpasar baru, alih limu pengetahuan, dan pengembangan perusahaanperusahaan baru. Setiap upaya pembangunan ekonomi daerah mempunyai
tujuan utama untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja
masyarakat (Arsyad,1999).
5.
Pembangunan Pertanian
Pembangunan
mengkombinasikan
pertanian
strategi
perlu
keunggulan
sedapat
komparatif
mungkin
(comparatife
17
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dapat dipengaruhi
perpustakaan.uns.ac.id
18
digilib.uns.ac.id
nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga
pada setiap tahun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan
menunjukan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan
harga pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar penghitungannya.
PDRB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat
pergeseran struktur ekonomi, sedangkan harga konstan dapat digunakan
untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Dengan
demikian, PDRB merupakan indikator untuk mengatur sampai
sejauhmana keberhasilan pemerintah dalam memanfaatkan sumber daya
yang ada, dan dapat digunakan sebagai perencanaan dan pengambilan
keputusan (Anonimc , 2010).
Produk Domestik Regional Bruto merupakan data statistik yang
merangkum perolehan nilai tambah dari seluruh kegiatan ekonomi di
suatu wilayah pada satu periode tertentu. PDRB dihitung dalam dua cara,
yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. PDRB atas
dasar harga berlaku menggunakan harga barang dan jasa tahun berjalan,
sedangkan pada PDRB atas dasar harga konstan menggunakan harga
pada suatu tahun tertentu (tahun dasar). Penghitungan PDRB saat ini
menggunakan tahun 2000 sebagai tahun dasar. Penggunaan tahun dasar
ini ditetapkan secara nasional (Anonim d ,2007).
7.
Tipologi Klassen
Konsep Dasar Tipologi Klassen dapat digunakan Pemerintah
Daerah untuk membuat prioritas kebijakan agar pembangunan daerah
dapat berjalan sesuai rencana. Terkait dengan kebijakan anggaran,
penentuan prioritas kebijakan tentang pengeluaran daerah merupakan hal
yang penting. Penentuan prioritas kebijakan tersebut dapat diwujudkan
salah satunya dengan menentukan sektor-sektor prioritas atau unggulan.
Lebih jauh, penentuan prioritas tidak hanya dilakukan pada tingkat
sektoral saja, tetapi juga pada tingkat subsektor, usaha, bahkan tingkat
komoditi yang layak untuk dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan
commit
to user sektor, subsektor, usaha, atau
potensi yang ada. Untuk
menentukan
19
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Perumusan Strategi
a.
Analisis Situasi/SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan
dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman
(Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan
dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan
perusahaan. Dengan demikian perencana strategis (strategic
planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan
(kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang
ada saat ini (Rangkuti, 2001).
Analisis situasi merupakan awal proses perumusan strategi.
Selain itu, analisis situasi mengharuskan para manajer strategis
untuk menemukan kesesuaian strategis antara peluang-peluang
to user
eksternal
dan commit
kekuatan-kekuatan
internal,
disamping
20
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
memperhatikan
ancaman-ancaman
eksternal
dan
kelemahan-
Analisis Strategi
1)
Matrik SWOT
Matrik SWOT adalah alat yang dipakai untuk
menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Matrik ini dapat
menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Matrik SWOT ini
dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi.
Strategi S-O menuntut perusahaan mampu memanfaatkan
peluang melalui kekuatan internalnya. Strategi W-O menuntut
perusahaan
memanfaatkan
untuk
meminimalkan
peluang.
kelemahan
Strategi
S-T
dalam
merupakan
pengoptimalan kekuatan dalam menghindari ancaman dan WT menitikberatkan pada upaya meminimalkan kelemahan dan
menghindari ancaman (Rangkuti, 2001)
9.
atau pendekatan
21
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
key
succes
factors
internal-eksternal
yang
telah
22
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
hal
ini
bersama
dengan
masyarakat,
yaitu
dengan
23
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
24
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Otonomi Daerah
Sektor Perekonomian
Sektor Pertanian
Komoditi Pertanian
Komoditi Prima
Komoditi Potensial
Komoditi Berkembang
Komoditi Terbelakang
FGD
SWOT
QSPM
25
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. Pembatasan Masalah
Komoditi pertanian yang diamati merupakan komoditi pertanian yang
memiliki kontinuitas produksi pada tahun 2007-2008 dan komoditi yang
berasal dari subsektor tanaman bahan makanan, subsektor perkebunan dan
subsektor peternakan. Hal ini karena keterbatasan data yang tersedia sehingga
komoditi subsektor kehutanan dan subsektor perikanan tidak masuk dalam
komoditi pertanian yang diamati. Komoditi pertanian yang diamati tersaji
dalam Tabel 5, yaitu sebagai berikut.
Tabel 5. Komoditi Pertanian di Kecamatan Baureno Tahun 2007-2008.
Komoditi Pertanian
No
1
2
3
4
5
6
7
Tanaman Bahan
Makanan
Padi
Jagung
Ubi Kayu
Kedelai
Kacang Hijau
Mangga
Pisang
No Perkebunan
1
2
3
Kelapa
Kapuk Randu
Tembakau Virginia
No
1
2
3
4
5
Peternakan
Sapi
Kambing
Domba
Ayam Buras
Ayam Ras
26
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Rupiah.
7. Kontribusi adalah besarnya sumbangan dari suatu kegiatan ekonomi.
Dalam penelitian ini kontribusi komoditi pertanian ditunjukkan dengan
perbandingan antara kontribusi nilai produksi komoditi pertanian i dengan
rata-rata total nilai produksi komoditi pertanian kemudian dikalikan 100%.
Untuk mengetahui besar kecilnya kontribusi komoditi pertanian, maka
kontribusi komoditi pertanian tersebut dibandingkan dengan kontribusi
PDRB Kecamatan Baureno terhadap PDRB Kabupaten Bojonegoro.
Adapun kriterianya adalah:
Kontribusi besar : apabila kontribusi komoditi pertanian i lebih besar
daripada kontribusi PDRB Kecamatan Baureno
commit to user
27
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kontribusi kecil
Tumbuh lambat
28
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kelemahan
dari
faktor
internal
yang
dapat
mempengaruhi
commit to user
29
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
I.
METODE PENELITIAN
penelitian
yang
diambil
adalah
Kecamatan
Baureno
dilakukan
sebelumnya (Satria,
2010).
Dalam
penelitian
ini
30
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
31
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Komoditi Prima
Komoditi berkembang
Komoditi Potensial
Komoditi
Terbelakang
r PDRB
hasil
klasifikasi
komoditi
pertanian
dengan
32
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Opportunities (O)
Menentukan 5-10
faktor-faktor peluang
eksternal
Threats (T)
Menentukan 5-10
faktor-faktor
ancaman eksternal
Strenght (S)
Menentukan 5-10 faktorfaktor kekuatan internal
Strategi S-O
Menciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang
Strategi S-T
Menciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan untuk
mengatasi ancaman
Weakness (W)
Menentukan 5-10 faktor-faktor
kelemahan internal
Strategi W-O
Menciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan peluang
Strategi W-T
Menciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan dan
menghindari ancaman
Bobot
Alternatif Strategi
Strategi I
AS
TAS
Faktor-Faktor
Kunci Internal
Total Bobot
Faktor-Faktor
Kunci Eksternal
Total Bobot
Jumlah Total Nilai Daya Tarik
commit to user
Strategi 2
AS
TAS
Strategi 3
TAS
AS
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33
A. Keadaan Alam
1. Letak Geografis
Kecamatan
Baureno
memiliki
luas
wilayah
6.637
hektar.
Kecamatan Baureno terbagi atas 25 desa dengan 175 Rukun Warga (RW),
461 Rukun Tetangga (RT) dan 90 dukuh. Batas-batas Kecamatan Baureno
adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara
: berbatasan
dengan
Kecamatan
Babat
Kabupaten
Lamongan
Sebelah Barat
2. Topografi
Luas wilayah Kecamatan Baureno merupakan dataran rendah yang
disebelah Utaranya berbatasan langsung dengan Sungai Bengawan Solo.
3. Pemanfaatan Wilayah
Penggunaan wilayah di Kecamatan Baureno bermacam-macam
sesuai dengan kebutuhan dan kesesuaian dari kemampuan wilayah
tersebut. Untuk lebih jelasnya mengenai penggunaan wilayah di
Kecamatan Baureno dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 9. Luas Pemanfaatan Wilayah Menurut Pemanfaatannya di
Kecamatan Baureno Tahun 2008
Jenis Penggunaan Tanah
Sawah
Tegal/Ladang
Pekarangan
Lain-lain
Jumlah
Luas (Ha)
4.126,50
496,70
950,05
1.053,73
6.637
33
Persentase (%)
62,17
7,48
14,31
15,88
100,00
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35
Kepadatan
(jiwa/m2)
Kecamatan
Laki-laki
10.794
22.097
25.394
6.002
13.670
7.710
12.456
16.753
22.440
41.814
33.376
40.200
29.833
36.912
32.747
22.617
25.807
40.770
17.175
36.381
38.254
32.814
16.381
13.919
20.438
13.487
6.226
Margomulyo
Ngraho
Tambakrejo
Ngambon
Sekar
Bubulan
Gondang
Temayang
Sugihwaras
Kedungadem
Kepohbaru
Baureno
Kanor
Sumberejo
Balen
Sukosewu
Kapas
Bojonegoro
Trucuk
Dander
Ngasem
Kalitidu
Malo
Purwosari
Padangan
Kasiman
Kedewan
Perempuan
11322
22.278
26.144
5.979
13.866
7.762
12.627
16.997
22.136
41.973
32.996
41.818
29.936
36.294
33.396
22.039
25.512
42.779
17.731
40.561
37.698
32.790
16.601
14.536
21.508
13.836
6.333
Jumlah
22.116
44.375
51.538
11.981
27.536
15.472
25.083
33.75
44.576
83.787
66.372
82.018
59.769
73.206
66.143
44.656
51.319
83.549
34.906
76.942
75.952
65.604
32.982
28.455
41.946
27.323
12.559
1.510,59
620
246
246,27
211,42
183
1.859
270,71
511,47
977
1.236
999,8
949
1093
943
3.226,8
650
421,44
778
483
455
998,71
527,47
1.052,6
Kecamatan
dengan
penduduk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36
Jumlah penduduk(jiwa)
Laki-laki
Perempuan
10.794
11322
22.097
22.278
25.394
26.144
6.002
5.979
13.670
13.866
7.710
7.762
12.456
12.627
16.753
16.997
22.440
22.136
41.814
41.973
33.376
32.996
40.200
41.818
29.833
29.936
36.912
36.294
32.747
33.396
22.617
22.039
25.807
25.512
40.770
42.779
17.175
17.731
36.381
40.561
38.254
37.698
32.814
32.790
16.381
16.601
13.919
14.536
20.438
21.508
13.487
13.836
6.226
6.333
Jumlah
22.116
44.375
51.538
11.981
27.536
15.472
25.083
33.75
44.576
83.787
66.372
82.018
59.769
73.206
66.143
44.656
51.319
83.549
34.906
76.942
75.952
65.604
32.982
28.455
41.946
27.323
12.559
Sex ratio
%
95,34
99,18
97.13
100,38
98,59
99,33
98,65
98,56
101,37
99,62
101,15
96,13
99,67
101,7
98,06
102,62
101,15
95,30
96,86
89,69
101,47
100,07
98,67
95,76
95,02
97,48
98,31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37
%
24,11
70,05
5,84
100,00
2007
19.754
57.394
4.781
81.929
42,74 %
Tabel
12.
dapat
dilihat
bahwa
jumlah
penduduk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38
Mata Pencaharian
Karyawan/ABRI
Petani
Pedagang
Buruh tani
Pertukangan
Industri
Jumlah
2007
1.015
10.828
809
5.851
1.033
661
20.197
5,03
53,61
4,01
28,97
5,11
3,27
100,00
meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi
guna
meningkatkan
di
suatu
menggambarkan
nilai
wilayah.
tambah
PDRB
barang
atas
dan
dasar
harga
berlaku
jasa
yang
dihitung
menggunakan harga pada setiap tahun, sedang PDRB atas dasar harga
konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung
menggunakan harga pada
tahuntotertentu
commit
user sebagai dasar, di mana dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39
penghitungan ini digunakan harga tahun 2000. PDRB atas dasar harga
berlaku digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi,
sedang PDRB atas dasar harga konstan digunakan untuk mengetahui
pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Selain melihat PDRB,
perkembangan perekonomian daerah dapat dilihat dari laju pertumbuhan
PDRB. Laju pertumbuhan PDRB tersaji pada Tabel 14. berikut ini:
Tabel 14.
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Lapangan Usaha
Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Minum
Bangunan / Konstruksi
Perdagangan. Hotel dan Restoran
Angkutan dan Komunikasi
Keu. Persewaan. dan Jasa Perusahaan
Jasa-jasa
Total
2008
5,13
24,47
6,95
9,00
16,15
4,87
6,94
8,47
3,53
100,00
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40
negara/wilayah
tersebut.
Pendapatan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41
Sarana Perekonomian
Perseroan Terbatas (PT)
Koperasi
CV
Firma
Perorangan
Jumlah
2007
0
0
1
0
8
9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42
2005
2006
2007
319,81
77,97
96,82
133,25
270,68
92,77
129,16
135,25
290,55
96,72
96,03
144,55
526,15
87,20
14,50
526,15
87,20
14,50
517,35
76,00
14,50
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
Tahun
2007
54.877,59
6.019,82
8.364,99
1.595,99
597,84
71.456,23
2008
53.797,18
6.764,28
11.781,46
2.113,40
664,06
75.120,38
Produksi (Ton)
2007
39.134,79
3.068,73
443,00
263,25
1.515,31
810,10
19.975,00
55,00
1,00
1.562,00
2008
36.259,87
3.677,12
747,60
381,80
199,65
282,10
58.900,00
55,00
1,00
893,00
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45
meningkat menjadi 89.509 ekor ditahun 2008. Selain komoditi ayam buras,
empat komoditi lainnya mengalami penurunan produksi. Pada komoditi sapi
pada tahun 2007 memiliki produksi sebanyak 2.182 ekor dan menurun
menjadi 1.813 ekor di tahun 2008. Pada komoditi kambing pada tahun 2007
memiliki produksi sebanyak 6.090 ekor dan menurun menjadi 3.183 ekor di
tahun 2008. Pada komoditi domba pada tahun 2007 produksi sebanyak 845
ekor kemudian menurun menjadi 678 ekor ditahun 2008. Pada komoditi ayam
ras produksi pada tahun 2007 sebanyak 31.700 ekor dan menurun menjadi
17.264 ekor di tahun 2008. Kecenderungan penurunan produksi yang terjadi
ini disebabkan karena kecilnya modal usaha yang dimiliki oleh petani. Usaha
ternak sapi, kambing, domba dan ayam ras membutuhkan sistem penanganan
yang intensif, sehingga biaya produksi yang dikeluarkan menjadi besar.
Ketidaktersediaan modal ini mengakibatkan petani hanya melakukan
pemeliharaan yang minim, akibatnya kebutuhan ternak tidak terpenuhi dan
dampaknya adalah penurunan produksi ternak.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46
tanaman
46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47
Laju
Pertumbuhan
Komoditi
Pertanian
(Tanaman
Bahan
Komoditi Pertanian
Subsektor Tanaman Bahan Makanan
Padi
Jagung
Ubi Kayu
Kedelai
Kacang Hijau
Mangga
Pisang
Subsektor Perkebunan
Kelapa
Kapuk Randu
Tembakau Virginia
Subsektor Peternakan
Sapi
Kambing
Domba
Ayam Buras
Ayam Ras
Tahun 2008
-8,104
18,776
42,436
-4,859
-86,031
-62,372
178,89
0,000
0,000
-42,830
-25,773
58,673
-86,434
-93,425
-44,931
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Tahun
2007
2008
Subsektor Tanaman Bahan Makanan
Padi
19,003
17,463
Jagung
1,205
1,431
Ubi Kayu
0,032
0,045
Kedelai
0,474
0,451
Kacang Hijau
1,718
0,240
Mangga
0,560
0,211
Pisang
28,000
78,091
Subsektor Perkebunan
Kelapa
0,058
0,058
Kapuk Randu
0,002
0,002
Tembakau Virginia
4,849
2,772
Subsektor Peternakan
Sapi
0,833
0,618
Kambing
0,224
0,355
Domba
0,372
0,050
Ayam Buras
16,726
1,100
Ayam Ras
14,869
8,188
Komoditi Pertanian
Rata-rata
18,233
1,318
0,038
0,462
0,979
0,386
53,046
0,058
0,002
3,810
0,726
0,290
0,211
8,913
11,528
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52
B. Klasifikasi
Komoditi
Pertanian
di
Kecamatan
Baureno
dengan
komoditi
pertanian
yang
menjadi
prioritas
daerah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53
Kontribusi Besar
(Kontribusi komoditi i
> Kontribusi PDRB)
Kontribusi Kecil
(Kontribusi komoditi i
< Kontribusi PDRB)
Komoditi Berkembang:
Jagung, Ubi kayu dan
Kambing
Komoditi Potensial: Komoditi Terbelakang:
Padi, Tembakau
Kedelai, kacang hijau,
Tumbuh Lambat
(rkomoditi i< rPDRB)
Virginia, Ayam Buras, mangga, kelapa, kapuk
Ayam Ras
randu, sapi dan domba
Sumber: Analisis Data Sekunder, 2010
Tumbuh Cepat
(rkomoditi i > rPDRB)
Komoditi Prima:
Pisang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56
3. Komoditi Berkembang
Komoditi Berkembang adalah komoditi pertanian yang memiliki
ciri laju pertumbuhan cepat tetapi kontribusinya lebih rendah dibandingkan
dengan PDRB Kecamatan Baureno. Dari hasil analisis Tipologi Klassen,
dapat diketahui komoditi pertanian yang termasuk dalam komoditi
berkembang sebanyak tiga komoditi. Ketiga komoditi berkembang ini
terdiri dari komoditi jagung, ubi kayu dan kambing. Keunggulan dari
komoditi berkembang ini adalah komoditi pertanian tersebut memiliki laju
pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan laju pertumbuhan PDRB
Kecamatan Baureno.
Komoditi jagung dan ubi kayu merupakan komoditi yang memiliki
nilai laju pertumbuhan yang tinggi bila dibandingkan dengan PDRB
Kecamatan Baureno. Produksi komoditi jagung mengalami peningkatan,
dimana pada tahun 2007 sebanyak 3.068,73 ton dan meningkat menjadi
3.677,12 ton pada tahun 2008. Namun sayangnya peningkatan produksi ini
tidak didukung oleh peningkatan harga jual (lampiran 6).
Hal ini pula yang terjadi pada komoditi ubi kayu. Peningkatan
produksi yang terjadi tidak didukung oleh harga jual yang hanya berkisar
Rp. 170/kg Rp 210/kg. Rendahnya harga jual ini pula yang kemudian
mengakibatkan rendahnya nilai produksi dari komoditi ubi kayu.
Secara keseluruhan pada komoditi berkembang, laju pertumbuhan
komoditi pertanian lebih besar dibandingkan dengan laju pertumbuhan
PDRB Kecamatan Baureno sehingga komoditi berkembang masih
memiliki potensi untuk dikembangkan. Akan tetapi perlu diupayakan lebih
lanjut lagi agar komoditi berkembang ini mampu menyumbangkan
kontribusi yang lebih besar dibandingkan dengan kontribusi PDRB
Kecamatan Baureno sehingga dapat lebih berperan dalam peningkatan
pendapatan daerah Kecamatan Baureno dan memberikan peningkatan
kesejahteraan bagi masyarakat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57
4. Komoditi Terbelakang
Komoditi Terbelakang adalah komoditi yang dicirikan dengan laju
pertumbuhan yang lebih lambat dan kontribusi yang lebih kecil
dibandingkan dengan PDRB Kecamatan Baureno. Berdasarkan analisis
Tipologi Klassen, komoditi terbelakang ini terdiri dari kedelai, kacang
hijau, mangga, kelapa, kapuk randu, sapi dan domba.
Komoditi kedelai mempunyai laju pertumbuhan -4,86% dan
kontribusi 0,47% yang nilainya lebih rendah dibandingkan dengan laju
pertumbuhan
PDRB
Kecamatan
Baureno
dan
kontribusi
PDRB
terbelakang perlu
diperhatikan
oleh
petani
dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58
pembentukan
strategi,
tiap
klasifikasi
komoditi
pertanian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59
Alternatif Strategi
Untuk merumuskan alternatif strategi yang diperlukan dalam
mengembangkan
komoditi
pertanian
di
Kecamatan
Baureno
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60
Pengembangan
Kekuatan-S
Kelemahan-W
1. Petani mempunyai
motivasi yang tinggi
dalam melakukan
budidaya pisang
2. Sarana komunikasi yang
dimiliki petani sudah baik
3. Petani memiliki kreatifitas
untuk memanfaatkan
setiap bagian dari
tanaman pisang
4. Pisang termasuk tanaman
tahan banjir
5. Produksi pisang tinggi
bahkan cenderung
meningkat
Strategi S-O
1. Pengetahuan
dan
teknologi
budidaya
pisang, masih minim
2. Manajemen usahatani
masih lemah dan skala
kecil
3. Rendahnya daya beli
petani terhadap saprodi
4. Petani sering menjual
pisang dalam bentuk
fresh (tanpa pengolahan)
1. Peningkatan diversifikasi
produk olahan pisang (S1,
S3, S4, O1, O2, O3)
2. Pengoptimalan peran PPL
untuk
meningkatkan
kualitas SDM petani
pisang (S1, O3)
1. Pembinaan usahatani
Komoditi pisang (W1,
W2, O3 , O4 ,O6 )
2. Peningkatan manajemen
usahatani dan
agroindustri berbahan
baku pisang (W1,W2,
O2,O4)
1. Peningkatkan kualitas
infrastruktur untuk
mendukung pemasaran
pisang (S5, T1,T3)
2. Meningkatkan efisiensi
pemasaran pisang (S1,S3,
T1 ,T4)
Peluang-O
Strategi S-T
Strategi W-O
Strategi W-T
1. Perluasan pangsa pasar
pisang
(W4,T2,T1,T3,T4)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61
Strategi S-O
Strategi S-O (Strength-Opportunity) atau strategi kekuatanpeluang adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk
memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif strategi S-O yang
dapat dirumuskan adalah :
a) Peningkatan diversifikasi produk olahan pisang
Kemampuan tanaman pisang yang mampu bertahan
pada kondisi banjir merupakan daya tarik tersendiri bagi petani.
Pisang termasuk tanaman yang mudah tumbuh karena tanaman
pisang tidak membutuhkan spesifikasi lahan khusus. Namun,
agar produktivitasnya optimum, sebaiknya pisang ditanam
sesuai dengan syarat agronomi dan agroklimat tanamannya,
yaitu dataran rendah tropika basah dengan ketinggian 100-700
m dpl dan suhu udara 22-320 C, dan terutama harus ada sumber
pengairan saat musim kemarau panjang dan berada di daerah
beriklim basah dengan curah hujan merata sepanjang tahun
(Ramdan, 2010). Produksi pisang tinggi pada saat musim hujan
dan akan menurun pada saat musim kemarau. Pisang menjadi
tanaman alternatif yang banyak diusahakan oleh masyarakat
karena karakteristik tanaman ini yang mampu bertahan saat
keadaan banjir.
Pisang merupakan tanaman yang hampir semua bagian
dari tanaman dapat dimanfaatkan, mulai dari daun, batang,
jantung pisang, pelepah, dan buahnya. Semua bagian pisang
tersebut memiliki nilai ekonomi termasuk daun pisang. Salah
satu
strategi
penting
yang
dapat
diterapkan
untuk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62
Bahkan
yang
menghasilkan.
Adanya
kesuaian
lahan,
dengan
sisi
pengolahan
pisang,
peluang
untuk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63
pelepah
pisang
secara
optimal.
Industri
dengan
menyediakan
bibit
yang
berkualitas,
kelompok
usaha
pengolahan
pisang
dan
memiliki
motivasi
yang
tinggi
untuk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64
petani
dalam
meningkatkan
pengetahuan
dan
Strategi W-O
Strategi
W-O (Weakness-Opportunity)
to userstrategi untuk
kelemahan-peluangcommit
adalah
atau
strategi
meminimalkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65
produksi
dapat
dilakukan
dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
66
b) Peningkatan
manajemen
usahatani
dan
agroindustri
petani
akan
memiliki
pemikiran
untuk
mampu
nilai
tambah
dapat
mendorong
terjadinya
menambah
jumlah
penyuluh,
mengintensifkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
67
Strategi S-T
Strategi S-T (Strength-Threat) atau strategi kekuatanancaman adalah strategi untuk mengoptimalkan kekuatan internal
yang dimiliki dalam menghindari ancaman. Alternatif strategi S-T
yang dapat dirumuskan adalah :
a) Peningkatan kualitas infrastruktur untuk mendukung
pemasaran pisang
Pemasaran
pisang
dan
produk
olahan
pisang
infrastruktur
yang
sudah
ada
adalah
dengan
perbaikan
infrastruktur
diharapkan
Dengan
dapat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68
Strategi W-T
Strategi W-T (Weakness-Threat) atau strategi kelemahanancaman adalah strategi untuk meminimalkan kelemahan internal
dan menghindari ancaman eksternal. Alternatif strategi W-T yang
commit: to user
dapat dirumuskan adalah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
69
Strategi Terbaik
Setelah diperoleh beberapa alternatif strategi pengembangan
untuk komoditi pisang, tahap selanjutnya adalah menganalisis
kembali setiap alternatif strategi untuk mendapatkan satu strategi
terbaik. Analisis ini didasarkan pada rating dan skoring yang
diberikan para peserta FGD. Berdasarkan hal ini dapat diperoleh satu
strategi terbaik dari alternatif strategi yang ditawarkan. Analisis ini
menggunakan metode QSPM yang dapat dilihat pada Tabel 25.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
70
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
71
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
72
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
73
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
74
Alternatif Strategi
Alternatif
mengkombinasikan
strategi
faktor
komoditi
internal
padi
dan
diperoleh
eksternal
dengan
yang
ada.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
75
Peluang-O
Strategi S-O
Strategi S-T
Pengembangan
Kelemahan-W
1. Petani
masih
menerapkan
budidaya
konvensional
2. Rendahnya
daya
beli petani terhadap
saprodi
3. Kemampuan
manajemen
usahatani
masih
lemah
4. Produksi padi masih
rendah
5. Kualitas padi masih
rendah
Strategi W-O
1. Meningkatkan peran
BPP dalam alih
teknologi usahatani
padi di tingkat petani
(W1, W4, W5, O5)
2. Meningkatkan
pengelolaan
usahatani di tingkat
petani (W1,W3, O1,
O2, O3)
Strategi W-T
1. Kondisi
infrastruktur 1. Menggunakan varietas 1. Membuat
sumur
(jalan, irigasi, jembatan)
padi
yang
tahan
resapan di tingkat
kurang mendukung
genangan air (S2, T2)
petani (W4, W5, T2)
2. Adanya banjir tahunan
2. Meningkatkan
2. Memperbaiki
3. Belum ada pengolahan
pengelolaan
kondisi infrastruktur
pascapanen
pascapanen (S1, S2,
penunjang (W4, T1)
4. Ketergantungan
pada
S3, T3)
tengkulak tinggi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
76
1) Strategi S-O
a) Memanfaatkan
secara
optimal
dukungan
dari
atau
dinas
teknis
terkait
berusaha
untuk
pengembangan
komoditi
padi
yang
dilakukan
wilayah
lain.
Kemudian
pihak
dinas
dapat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
77
pemasarannya.
Untuk
mengatasi
hal
tersebut,
kepada
para
petani
di
sekitarnya,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
78
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
79
IR70181-32-PMI-1-1-5-1,
IR70213-10-CPA-4-2-1-1-3.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
80
4) Strategi W-T
a) Membuat sumur resapan di tingkat petani
Wilayah di dekat daerah aliran sungai (DAS)
Bengawan Solo yang meliputi areal persawahan, ladang,
rumah dan pekarangan setiap tahunnya selalu memperoleh
genangan air. Genangan air yang terjadi bisa terjadi selama
berbulan-bulan tergantung curah hujan di daerah hulu Sungai
Bengawan Solo. Hal ini menimbulkan banyak kerugian baik
penduduk yang bermatapencaharian sebagai petani maupun
nonpetani.
Untuk meminimalisir atau mengurangi genangan air
pada daerah-daerah tersebut alternatif yang dapat dilakukan
di tingkat petani adalah membuat sumur resapan. Sumur
resapan ini berfungsi mengurangi genangan air banjir,
menambah atau meninggikan tanah, mengurangi gejala
amblesan
tanah
setempat
dan
melestarikan
serta
gangguan
psikologis.
Banyaknya
infrastruktur
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
81
pemasaran.
Infrastruktur
yang
rusak
tersebut
membeli
komoditi
padi
pada
khususnya
Strategi Terbaik
Alternatif strategi yang dihasilkan kemudian dianalisis
kembali dengan menggunakan metode QSPM untuk mendapatkan
satu strategi terbaik pengembangan komoditi padi. Skoring dan rating
didasarkan pada penilaian peserta FGD terhadap setiap faktor internal
dan eksternal untuk tiap alternatif strategi yang ditawarkan. Hasil
QSPM dapat dilihat pada Tabel 27, sebagai berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
82
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
83
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
84
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
85
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
86
Alternatif Strategi
Matriks SWOT merupakan alat analisis untuk menghasilkan
alternatif strategi pengembangan komoditi jagung. Untuk memperoleh
alternatif strategi komoditi jagung, maka dibutuhkan faktor internal
dan faktor eksternal. Matriks SWOT dapat memberikan gambaran
secara jelas bagaimana faktor eksternal dapat dikombinasikan dengan
faktor internal sehingga dihasilkan beberapa strategi pengembangan
komoditi jagung. Matriks ini menghasilkan empat sel kemungkinan
alternatif strategi, yaitu strategi S-O, strategi W-O, strategi W-T, dan
strategi S-T.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
87
Kelemahan-W
1.
2.
3.
4.
Strategi S-O
Peluang-O
1. Adanya kegiatan magang
kepada petani untuk
meningkatkan
pemahaman
2. Adanya bantuan modal
dari Badan Ketahanan
Pangan
3. Adanya kerjasama
pemerintah dan produsen
benih jagung
4. Terbuka pasar untuk
jagung
5. Terdapat pabrik Tortilla
6. Penyuluh memiliki
motivasi yang tinggi
terhadap jagung
7. Terbukanya pasar untuk
industry kerajinan
berbahan baku kelobot
jagung
1) Pemanfaatkan secara
optimal dukungan
pemerintah(S1,S2,S3,
S4,01,02,03, O6)
2) Perluasan daerah pemasaran
jagung(S1,S2S3,01,02,04,05
,07)
Strategi S-T
Ancaman-T
1. Serangan hama tikus
masih sulit dikendalikan
2. Banyaknya pesaing
(produsen) jagung dan
tortilla dari daerah lain
3. Banjir tahunan
mengancam produksi
jagung
Pengembangan
1) Pengoptimalan manajemen
usahatani jagung(S1,S2, T2)
2) Pengantisipasian persaingan
pasar
produk
olahan
jagung(S3,T2)
Strategi W-O
1) Penggunaan benih jagung
yang
berkualitas(W1,W2,03)
2) Pengoptimalan penggunaan
teknologi informasi untuk
mendukung pemasaran
jagung dan produk olahan
jagung(W5,04 ,05 ,06)
Strategi W-T
1) Pengoptimalan
upaya
antisipasi banjir(W1,T3)
2) Perbaikan tata niaga jagung
dan
sarana
produksi
jagung(W3,W4,T2)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
88
1) Strategi S-O
1) Pemanfaatan secara optimal dukungan pemerintah
Bantuan yang diberikan pemerintah dapat digunakan
petani untuk membeli alat pertanian atau sarana produksi,
sehingga manfaatnya diharapkan dapat benar-benar dirasakan
oleh petani. Dukungan pemerintah yang telah diberikan antara
lain, kerja sama dengan produsen benih (PT.BISI Internasional,
Tbk) untuk meningkatkan kualitas benih jagung petani,
melakukan
kegiatan
penyuluhan
dan
pelatihan
kepada
merupakan
komoditi
yang
mengalami
daerah
pemasaran
standar
mutu,
dapat
dilakukan
pemberian
label,
dengan
merek,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
89
lahan
dengan
varietas
jagung
yang
Pemerintah
hendaknya
mengoptimalkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
90
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
91
jagung
yang
telah
dijalankan.
Implikasinya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
92
pasar
tortilla
menyebabkan
produsen
atau
rusaknya
infrastruktur
jalan.
Dengan
demikian
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
93
hal
pengoptimalan
ini
dapat
kelompok
tani
diminimalisir
untuk
dengan
menjual
cara
langsung
akan
mampu
meningkatkan
pendapatan
dan
belum
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
94
pada
tengkulak,
dapat
dilakukan
upaya
Strategi Terbaik
Analisis QSPM merupakan alat yang digunakan untuk
memperoleh satu strategi pengembangan komoditi jagung terbaik dari
beebrapa alternatif strategi yang ditawarkan pada analisis SWOT.
Rating dan Skoring ditentukan oleh peserta FGD untuk tiap faktor
internal dan eksternal dari masing-masing strategi. Berdasarkan
uraian tersebut diperoleh satu strategi terbaik untuk pengembangan
komoditi jagung yang tersaji pada Tabel. 29
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
95
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
96
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
97
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
98
merupakan
kunci
keberhasilan
usahatani
jagung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
99
Alternatif Strategi
Pengembangan
komoditi
sapi
membutuhkan
strategi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
100
Pengembangan
Kekuatan-S
1) Peternak
memiliki
motivasi yang tinggi
untuk mengembangkan
komoditi sapi.
2) Petani mau mencoba
teknologi baru.
3) Sarana komunikasi yang
dimiliki peternak sudah
baik
4) Peternak sadar arti
penting
kesehatan
hewan
5) Hijauan saat musim
penghujan melimpah
Peluang-O
Strategi S-O
1) Program
Deptan 1) Pengoptimalan
produksi sapi
Swasembada
daging
(S1,S2,S3, S4 O1,O2,
sapi tahun 2014
O3, 04, O5)
2) Nilai jual sapi relatif
tinggi
3) Masih luasnya pasar
penjualan sapi
4) Adanya
program
peningkatan
keterampilan beternak
sapi
5) Penyuluh
memiliki
motivasi yang tinggi
dalam
membantu
peternak
Strategi S-T
Ancaman-T
1) Kondisi
infrastruktur
jalan,
kurang
mendukung
2) Ancaman
banjir
tahunan
3) Ancaman sapi import
ataupun sapi daerah lain
4) Lemahnya
bantuan
permodalan
dari
pemerintah
Kelemahan-W
1) Modal yang dimiliki
peternak terbatas
2) Beternak sapi hanya
menjadi
usaha
sampingan
3) Peternak
belum
memanfaatkan
kelompok tani secara
optimal
4) Hijauan saat musim
kemarau sedikit
5) Kualitas sapi rendah
Strategi W-O
1) Peningkatan kualitas
SDM peternak sapi
(W5, O4, O5)
2) Penelitian dan
pengembangan untuk
mendukung
kontinyuitas pakan
ternak sapi (W4, O5)
Strategi W-T
1) Antisipasi persaingan
1) Pengoptimalan
dengan sapi import
bantuan permodalan
melalui peningkatan
dari pemerintah (W1,
kualitas ternak sapi
W3, T4)
(S1, S2, S4, T3)
2) Peningkatan kualitas
infrastruktur jalan (S1,
T1)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
101
1) Strategi S-O
a) Pengoptimalan produksi sapi
Pengembangan komoditi sapi dapat dilakukan dengan
pengoptimalan produksi sapi. Strategi ini mungkin dilakukan
dengan dukungan kekuatan dan peluang pengembangan
komoditi sapi di Kecamatan Baureno. Pengembangan sapi di
Kecamatan Baureno didukung oleh kondisi peternak yang
memiliki kesadaran untuk memelihara sapi dengan baik,
tersedianya tenaga penyuluh yang siap membantu peternak
mengembangkan sapi, dan ketersediaan hijauan yang melimpah
pada musim hujan.
hijaun
yang
melimpah
di
musim
hujan
Secara
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
102
tentunya
akan
didukung
dengan
program-program
jualnya.
Langkah
yang
dapat
ditempuh
untuk
kemampuan
insenminasi
buatan
secara
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
103
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
104
2) Penelitian
dan
pengembangan
untuk
mendukung
dan
pengembangan
untuk
mendukung
peternak
lain
atau
pembelian
konsentrat
untuk
yang
dapat
dilakukan
adalah
meingkatkan
peternakan
strategis
melalui
pelestarian
dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
105
3) Strategi S-T
1) Pengantisipasian persaingan dengan sapi impor melalui
peningkatan kuantitas dan kualitas ternak sapi
Hal ini dapt dilakukan dengan pendampingan yang rutin
dari PPL kehewanan, kemudian aktifnya petani bertanya pada
PPL kehewanan. Sinergis antara kedua pihak ini dapat
meningkatkan kualitas komoditi sapi, karena dari petani
maupun PPL kehewanan memberikan perhatian yang cukup.
Salah satu ancaman yang ada dalam pengembangan komoditi
sapi di Kecamatan Baureno adalah adanya sapi dari daerah lain
yang kualitasnya lebih baik,misalnya sapi dari Pasuruan, sapi
import dan daging import. Oleh karena itu perlu pengoptimalan
kekuatan yang dimiliki untuk menghadapi ancaman ini dengan
strategi meningkatkan kualitas ternak sapi.
Kekuatan yang
pentingnya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
106
yang
diberikan
pemerintah
harus
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
107
swasembada
daging
yang
dicanangkan
Strategi Terbaik
Berdasarkan alternatif strategi yang sudah dijelaskan, maka
dapat diperoleh satu strategi pengembangan komoditi sapi terbaik
dengan menggunakan analisis QSPM. Analisis ini menggunakan
rating dan scoring yang ditentukan oleh peserta FGD. Berdasarkan
analisis QSPM diperoleh satu strategi terbaik, yang tersaji pada Tabel.
31 sebagai berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
108
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
109
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
110
pengembangan
komoditi
sapi.
Hasil
analisis
QSPM
commit to user
111
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Strategi 2:
Strategi 3:
Strategi 4:
Strategi 5:
Strategi 6:
Strategi 7:
111
112
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
113
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Manajemen
commit to user
114
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pengembangan
Komoditi
Pertanian
di
Kecamatan
Baureno
Kabupaten
Bojonegoro
commit to user