Disusun oleh:
Ayu Waica Pratiwi
102011101018
Dosen Pembimbing:
dr. H. Ahmad Nuri, Sp. A
dr. Gebyar Tri Baskoro, Sp. A
dr. Ramzy Syamlan, Sp.A
dr. Saraswati Dewi, Sp.A
A. Identitas Pasien
Nama
: An. A
Umur
: 1 bulan
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Tanggal MRS
: 18 Februari 2015
: 05.81.91
B. Identitas Orangtua
Nama Ayah
: Tn. AC
Umur
: 30 tahun
Alamat
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
: Wiraswasta
Nama Ibu
: Ny. M
Umur
: 23 tahun
Alamat
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
: Guru Paud
C. Anamnesis
Heteroanamnesis dilakukan kepada orang tua pasien tanggal 20 Februari 2015 di
ruang kanak-kanak ASTER RSS
1. Riwayat Penyakit
Keluhan Utama
: Diare
Riwayat Penyakit Sekarang :
H1SMRS : Menurut orang tua, pasien mengalami diare hingga 4x.
Konsistensi dari feses cair dengan disertai lendir dan ampas, feses tidak
berbau dan tidak ditemukan adanya darah. Pasien masih bisa menyusu dan
mengalami muntah. Pasien minum ASI dicampur susu formula. Kondisi
pasien saat itu rewel, menangis, dan kehausan. Selain itu ibu pasien
mengatakan bahwa mata pasien cowong, pasien seperti ingin minum terus.
Sebelum pasien mengalami diare, ibu pasien mengganti susu formula yang
diminumnya. Lalu keesokan harinya pasien langsung BAB cair sebanyak 4x
dan berlenedir. Selain itu pasien juga mengalami muntah, muntah pasien
adalah cairan susu, tidak ada darah dan juga lendir di dalam muntah tersebut.
HMRS :
Pada hari rabu pukul 09.05 pasien segera dilarikan oleh orangtuanya
menuju puskesmas terdekat dan mendapatkan terapi berupa oralit yang hanya
sempat diberikan sebanyak 1x setelah BAB, karena pukul 11.00 orangtua
pasien segera melarikan pasien ke RSUD Soebandi Jember. Pada saat MRS
pasien rewel, mata cowong, ubun-ubun normal, mulut kering, dan sudah BAB
7x dengan konsistensi tinja cair, berwarna kuning dengan lendir dan ampas
serta tanpa darah, setiap kali diare gelas air mineral 240ml, pasien terus
menerus menangis saat tidak diberi minum. Pada hari tersebut pasien muntah
susu dan batuk tanpa pilek.
2. Riwayat Pengobatan
Oralit 1x
3. Riwayat penyakit dahulu
Disangkal
nasi, sayur, dan lauk pauk, frekuensi makan 3-4 x/hari (nafsu makan
cukup baik). Selama kehamilan berat badan ibu meningkat sekitar 13 kg
dari
sebelumnya.
Ibu
tidak
mengkonsumsi
jamu
selama
masa
Hepatitis B
BCG
DPT
Polio
Campak
:+
:::+
:-
b. Lingkungan
Pasien tinggal bersama keluarga ibu, dimana pada rumah tersebut tinggal
bersama kakek, nenek dan paman dari pihak ibu. Pasien tinggal pada rumah
dengan 4 kamar dan 2 kamar mandi dengan kloset jongkok, kamar yang
ditinggali berukuran 4x6m. Rumah menggunakan air sumur dan kompor gas.
Kesan : sosial ekonomi dan lingkungan baik.
1.
2.
3.
4.
7. Sistem Integumentum
: ptekie (-) purpura (-)
Kesan : didapatkan diare dan mual muntah.
Pemeriksaan Fisik
Tempat dan Waktu Pemeriksaan : Ruang Aster, 20 Februari 2015
Keadaan umum
: cukup
Kesadaran
: kompos mentis
Tanda-tanda vital
Frekuensi jantung
: 140 x/menit, reguler, kuat angkat (+)
Frekuensi nafas
: 60 x/menit reguler
Suhu aksila
: 37,3 C
Waktu pengisian kapiler: 2 detikk
Kesimpulan : pasien terlihat baik.
1. Kulit:
Warna
: kuning kecoklatan
Sianosis
: tidak ada
petekiae
: tidak ada
Purpura
: tidak ada
Ekimosis
: tidak ada
2. Kelenjar limfe: pembesaran (-)
Otot
: tanda peradangan (-), nyeri tekan (-), atrofi (-)
Tulang
: deformitas (-), tanda radang (-)
Sendi
: deformitas (-), tanda radang (-)
Kesimpulan : integumen dalam batas normal
Pemeriksaan Khusus
a. Kepala
Bentuk
Ukuran
: normocephal
Rambut
Mata
Hidung
: tidak ada sekret, tidak ada darah, tidak ada bau, fungsi pendengaran
normal.
Mulut
: tidak ada sianosis, tidak ada perdarahan gusi, tidak bau, mukosa tidak
edema.
Lidah
Faring
Tonsil
Leher
Bentuk
: simetris
Tiroid
Kaku kuduk
: tidak ada
JVP
: tidak meningkat
Deviasi trakea
: tidak ada
Kulit leher
Jantung
Inspeksi
: iktus kordis tidak terlihat
Palpasi
: iktus kordis tidak teraba
Perkusi
: redup
Batas kanan atas
: ICS II PSLD
Paru-paru
Depan
Belakang
Kanan
Kiri
P: Sonor
P: Sonor
P: Sonor
P: Sonor
d. Perut
Inspeksi : permukaan datar, simetris, kulit petekiae, purpura, ekimosis (-)
: tymphani
Palpasi
Anggota gerak
a. Anggota gerak atas:
Akral hangat : +/+
Oedem
: -/Sianosis
: -/Petekiae
: -/Purpura
: -/ekimosis
: -/b. Anggota gerak bawah:
Akral hangat : +/+
Oedem
: -/Sianosis
: -/Petekiae
: -/Purpura
: -/ekimosis
: -/-
Kesan : ektremitas dalam batas normal dan tidak ditemukan wujud kelainan
kulit
g. Status neurologis
PCS
Meningeal sign
Nervus cranialis
Motorik
Sensorik
Otonom
: 4-5-6
: kaku kuduk (-), kernig (-), lasegue (-), brudzinki 1 (-),
brudzinki 2 (-)
: pupil isokor, RC +/+, diameter 3mm/3mm
: tonus otot (+N) dikeempat ekstremitas
reflek fisiologis (+)
reflek patologis (-)
: dalam batas normal
: BAB (+) BAK (+)
Columna vertebrae
Jenis
Hasil
Nilai Normal
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Hemoglobin
9,3 gr/dl
9,0-14,0 gr/dl
Leukosit
13,8 109/L
6,0-17,5 109/L
Hematokrit
28,5 %
28-42 %
Trombosit
485 109/L
150-450 109/L
2. Pemeriksaan Feses
Jenis Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
Nilai Normal
Kuning
Kuning Kecoklatan
Makros
Warna Feses
Konsistensi
Lembek
Lembek
Darah
Negatip
Negatip
Lendir
Positip
Negatip
Eritrosist Feses
0-2
0-2
Leukosist Feses
0-2
0-2
Amoeba
Negatip
Negatip
Telur Cacing
Negatip
Negatip
Sisa Makanan
Positip
Positip
Bakteri
Positip
Positip
Mikros
Status Gizi
BB sekarang
Panjang badan
BB ideal
Status Gizi
: 4 kg
: 51 cm
: 5 kg
: baik
2. H1SMRS :
BAB 4kali sehari encer, kuning, (-) darah, (-) lendir, (+) ampas. Mual dan muntah,
muntah yang dikeluarkan cairan susu dan lendir.
3. MRS :
BAB 7 kali sehari encer, kuning, (+) darah, (-) lendir, (+) ampas. minum ASI
seperti biasa.
Kebutuhan
Cairan= 460cc/hari
Kalori= 432 kkal/hari
Protein=8,8gr/hari
Penatalaksanaan
Planning diagnostic: DL, biakan feses, serum elektrolit
Planning monitoring:
- keadaan umum
- tanda-tanda vital, dan tanda-tanda dehidrasi
- asupan makanan dan minuman yang masuk
- produksi urin
Planning terapi: rencana terapi B
- Pada 3 jam pertama:
75 ml x BB = 75 ml oralit x 4 kg
= 300 ml/ 3 jam
Cara pembuatan: 1 bungkus oralit dicampurkan dalam 1 gelas belimbing air
matang (200ml)
- Mengganti kehilangan cairan yang telah terjadi dengan 5-10
ml/kgBB larutan oralit setiap kali diare cair
- Evaluasi setelah 3 jam rehidrasi Nilai derajat dehidrasi ulang
- Jika tidak dehidrasi (anak biasanya kencing, mengantuk, tidur)
Ganti terapi A
- Bila masih tetap dehidrasi ringan dan sedang ulangi terapi B
- Bila menunjukkan dehidrasi berat ganti terapi C
Medikamentosa
Peroral Zinc 1 x 1 tab (20mg) per hari
Dilarutkan dalam 1 sendok air matang atau ASI
Diberikan selama 10-14 hari meskipun anak sudah tidak mengalami
diare
Edukasi :
-
Prognosis :
Quo ad vitam
Dubia at bonam
Quo ad functionam
Dubia at bonam
Quo ad sanationam
Dubia at bonam