1.
PENDAHULUAN
Salah satu gangguan dalam tumbuh
kembang yang sering terjadi belakangan ini
adalah Autisme yaitu ketidaknormalan
perkembangan mental sehingga menyebabkan
anak sulit untuk belajar. Di Indonesia jumlah
anak yang terkena autis semakin meningkat
pesat. Jumlah anak usia dini di Indonesia
sekitar 20% saja, berarti jumlah anak Indonesia
65 juta jiwa dari sekitar 280 juta total penduduk
indonesia, berarti jika perseribu anak salah
satunya adalah autis, jumlah anak dengan
gangguan autis berjumlah sekitar 65.000 anak.
Tingkat keparahan autisme yang
bervariasi antara satu individu dengan yang
lainnya menyebabkan tidak ada satu home
program yang cocok untuk semua individu
yang menderita autisme. Untuk mengetahui
home program yang cocok bagi setiap jenis
autisme tersebut diperlukan bantuan seorang
pakar yaitu seorang yang ahli dalam tumbuh
kembang anak. Namun seorang pakar tidak
selalu dapat memecahkan masalah tersebut
setiap waktu.
Berdasarkan kondisi di atas, maka
dibangunlah sebuah sistem yang menggunakan
teknologi
komputerisasi
yang
dapat
mengadopsi kemampuan seorang ahli atau
pakar yaitu teknologi Artificial Intelligence
atau Kecerdasan Buatan. Salah satu bagian dari
Kecerdasan Buatan adalah Sistem Pakar yaitu
suatu sistem yang mengandung pengetahuan
dan pengalaman dari satu atau banyak pakar
dalam suatu area pengetahuan, sehingga dapat
digunakan untuk menentukan solusi terhadap
suatu masalah, dalam hal ini dibangun Sistem
Pakar Home Program Untuk Anak Autis
Menggunakan Metode Forward Chaining
Berbasis Web.
Tujuannya adalah membangun sebuah
sistem pakar dengan metode inferensi forward
chaining yang dapat membantu orangtua untuk
mengetahui home program yang cocok untuk
jenis autis pada anak berdasarkan ciri-ciri jenis
autis yang terlihat.
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Autis
Autisme bukanlah penyakit menular,
namun suatu gangguan perkembangan yang
luas yang ada pada anak. Seorang ahli
mengatakan autisme adalah dasar dari manusia
yang berkepribadian ganda (Sizhophren). Autis
pada anak berbeda-beda tarafnya dari yang
ringan sampai yang berat. Autis dapat terjadi
METODOLOGI PENELITIAN
Gambar tabel terapi
3.1
3.2
Rules
R1
: IF G002 AND G005 AND G001
AND G003 AND G006 AND G007 AND G009
THEN A001
R2
: IF G002 AND G005 AND G010
AND G013 AND G016 AND G019 AND G022
THEN A002
R3
: IF G002 AND G005 AND G004
AND G008 AND G011 AND G014 AND G017
THEN A003
R4
: IF G012 AND G015 AND G018
AND G021 AND G024 THEN A001
R5
: IF G025 AND G028 AND G031
AND G034 AND G037 THEN A002
R6
: IF G020 AND G023 AND G026
AND G029 AND G032 THEN A003
R7
: IF G027 AND G030 AND G033
AND G036 AND G042 THEN A001
R8
: IF G039 AND G040 AND G041
AND G043 AND G046 THEN A002
R9
: IF G035 AND G038 AND G044
AND G045 AND G047 THEN A003
4.
Halaman
Utama
Gambar ERD
Utama
Halaman
Hasil
Halaman
ini
berfungsi
untuk
menginputkan data rule. Data tersebut berupa
kode rule, kode autis, pertanyaan gejala, fakta
ya, fakta tidak, dan homeprogram.
4.12
Tampilan
Relasi (Rule)
Halaman
Edit
Halaman
Edit
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Masih
diperlukan
akuisi
pengetahuan yang lebih detail dan
mendalam untuk menyempurnakan sistem
pakar yang dirancang ini, sehingga dapat
juga untuk mendesain sistem home
program autis. Selain itu sistem pakar dapat
DAFTAR PUSTAKA
[1] Gunawan, Adi. 2011. Hypnotherapy The
Art Of Subconscious Restructuring (
Hipnoterapi Seni Menstrukturisasi Pikiran
Bawah Sadar). Jakarta: Gramedia.
[2]Ika Widyawati, Dr. 2000. Terapi Anak Autis
Di Rumah. Jakarta: Puspa Swara.
[3]Kusumadewi, S. 2003. Artificial Intelligence
(Teknik dan Aplikasinya). Yogyakarta: Graha
Ilmu.
[4]Sutarman. 2007. Membangun Aplikasi Web
dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
[5]Turban, E. 1995. Decision Support and
Expert System; Management Support System.
Newyork: Prentice-Hall.