Aturan keempat dari konsep Harvard meliputi penerapan dari
standar yang adil. Contoh, kriteria objektif termasuk dalam keahlian
di pembelajaran saintifik, laporan, legislasi, kasus atau norma sosial yang dapat dibandingkan, seperti keadilan, kejujuran, dan lainnya. Anda akan mendapat hasil yang adil dan masuk akal dalam negosiasi jika alur dari seluruh pengambilan keputusan itu dapat dimengerti. Kriteria dan prosedur harus transparan dan dapat diterima oleh kedua belah sisi, jadi tidak ada pihak yang mendapat perasaan disewenang-wenangkan. Fokuslah pada kriteria objektif untuk solusi yang berpotensi. Untuk tujuan ini, anda harus ikut serta dalam pengembangan standar yang transparan dan dapat dipahami untuk mengevaluasi opsi-opsi yang berbeda bagi seluruh pihak yang terlibat. Petunjuk ini akan memperlihatkan spesfik-spesifik berikut berdasarkan beberapa contoh praktikal tentang bagaimana caranya untuk mengambil aturan-aturan dasar yang ada yang kemudian memungkinkan untuk mencapai hasil negosiasi yang lebih baik dan berkelanjutan. 1.5 Paham Negosiasi sebagai Suatu Proses Negosiasi bukan hanya suatu kejadian saja, melainkan suatu proses. Prasyarat-prasyarat di atas adalah aturan dalam bernegosiasi dalam seluruh tahapan yang berkaitan dalam proses. Fase-fase individual dari negosiasi adalah sebagai berikut: Persiapan Motivasi diri Penyambutan Kebutuhan analisa Presentasi Penanganan masalah Konklusi Tindak lanjut Suatu negosiasi selalu menjadi proses karena negosiasi tidak dimulai saat anda menghampiri untuk bernegosiasi, atau menanyakan pertanyaan atau saat tahap negosiasi yang sebenarnya, tapi terjadi lebih awal. Sukses yang berkelanjutan dalam negosiasi mungkin terjadi jika anda mengetahui akan proses ini dan mengikutinya, dari persiapan yang efektif hingga tindak lanjut yang teliti. Buku ini dirancang menurut tahapan-tahapan dalam negosiasai yang telah dijelaskan di atas, dan bagian selanjutnya anda akan
melihat apa yang anda punya untuk dijadikan pertimbangan dan
kesuksesan negosiasi di tiap aspek dalam tahapan yang ada. Kesimpulan Singkatnya, Negosiasi adalah bisnis sehari-hari. Anda melakukannya sepanjang hari. Jika anda ingin bernegosiasi lebih efektif, langkah pertama adalah mengetahui bahwa anda secara konstan telah bernegosiasi dalam kehidupan sehari-hari. Negosiasi secara dasar dapat ditemukan dalam tiga area: konflik, hubungan, dan transaksi. Kita membicarakan pengertian yang baik tentang negosiasi adalah saat dimana beberapa orang atau pihak mengejar kepentingan yang berbeda-beda dan mengkomunikasikan dengan satu sama lain untuk mencapai persetujuan. Zona dari persetujuan di negosiasi mengacu kepada ZOPA (Zone of Possiple Agreement). Hal itu mengartikan batasan dari persetujuan bilateral yang memungkinkan di antara dua pihak dalam suatu negosiasi. Untuk menilai kesuksesan dalam negosiasi, dibutuhkannya untuk tahu alternatif realistic mana yang terbaik (BATNA) dan tentunya untuk tahu tentang pihak lain tersebut. BATNA adalah alternatif terbaik untuk mendapat hasil negosiasi atau keputusan. Jangan pernah menerima hasil yang lebih buruk daripada BATNA yang telah ada persiapkan. Kesalahan terbesar yang dapat anda perbuat saat bernegosiasi adalah: mendesak tekanan, kurangnya fleksibiltas, agresi/serangan, dan persiapan yang tidak matang/memadai. Bentuk negosiasi yang paling tepat dari konsep Harvard adalah berdasarkan empat aturan: perlakukan orang-orang dan masalah secara terpisah; letakkan kepentingan di sumber masalah; kembangkan berbagai pilihan sebelum memutuskan; bangun hasil berdasarkan aturan pengambilan keputusan yang objektif. Pertimbangkan orang-orang dan masalah atau isu secara terpisah. Pastikan untuk keras dalam masalah dan lembut dalam hubungan dengan orang-orang yang terlibat (aturan SOPHOP) Pastikan bahwa kepentingan diletakkan di sumber daripada posisi/jabatan. Kenali kepentingan sebanyak mungkin dan selalu usahakan hasil negosiasi yang memuaskan kepentingan dari semua pihak. Kembangkan opsi-opsi sebanyak mungkin dengan seluruh pemegang kepentingan untuk keuntungan semua orang. Selalu usahakan solusi terbaik dari masalah yang dapat memenuhi kepentingan semua pihak.
Fokus pada kriteria objektif untuk solusi yang berpotensi.
Untuk tujuan ini, anda harus ikut serta dalam mengembangkan standar yang transparan untuk membantu mengevaluasi opsi-opsi yang berbeda yang dapat dijalankan oleh semua pihak. Kesuksesan yang berkelanjutan hanya terjamin jika anda telah melewati proses negosiasi waspadahal akan hal ini dan jadikan pertimbangan bagi anda, sehingga proses dapat berjalan baik dari persiapan yang efektif hingga tindak lanjut yang teliti.