Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Seorang perempuan 50 tahun datang ke dokter gigi dan menceritakan bahwa sejak 1
tahun yang lalu mengeluhkan rasa sakit pada daerah rahangterutama saat membuka mulut
lebar dan ada bunyi krek-krek. Dari anamnesa, penderita juga sering mengeluh kakinya
sering linu, selain itu haid mulai tidak teratur sejak 1 tahun lalu. Pemeriksaan klinis terdapat
rasa sakit pada daerah depan telinga kanan dan kiri bila ditekan, ada krepitasi saat rahang
digerakkan, sebagian besar giginya sudah hilang dengan alveolar ridge sudah flat. Dari
radiograf proyeksi lateral didapatkan osteophyte (bony spur) formation pada aspek anterior
dari articular surface of the condylar head.
STEP 1
1. Osteophyte
- adanya penonjolan tulang akibat keradanganterbentuk bentukan seperti duri (tulang
kasar) akibat pergesekan tulang dalam waktu yang lama. Akibat gesekan tersebut
menyebabkan inflamasi sehingga timbul penonjolan tulang.
2. Alveolar ridge
- Penonjolan pada tulang alveolar (di sekeliling gigi) sebagai tempat menancapnya
gigi.
3. Articular surface
- Permukaan condylar head yang menghadap ke diskus artikularis
4. Condylar head
Articular surface
5. Alveolar ridge flat
Condylar head
Penonjolan tulang alveolaryang sudah rata karena ada resorbsi berlebihan pada
puncak tulang alveolar ridge yang dikarenakan hilangnya lapisan kortikal dari
tulang.
6. Krepitasi
- Bunyi dua tulang yang bergesekan
- Disebabkan adanya penurunan cairan sinovial dan penipisan ligamen sendi yang
menyebabkan turunnya daya tahan tegangan kolagen sehingga keleluasaan
artikulasi sendi menurun.
STEP 2
1. a) Kelainan apa yang terjadi pada sendi?
b) Apa hubungan usia dan jenis kelamin terhadap remodelling proses?
2. Apa hubungan dari haid yang tidak teratur dengan keluhan penderita (kaki linu, sakit
saat membuka dan menutup rahang)?
3. Bagaimanan hubungan antara alveolar ridge flat dengan kondisi penderita?
4. Apa penyebab rasa sakit pada rahang saat membuka dan menutup mulut?
5. Apa penyebab terdapatnya osteofit pada radiograf dari articular surface of the
condylar head?
6. Apa saja penyakit yang berhubungan dengan TMJ?
STEP 3
1. a) Kelainan pada sendi yang terjadi adalah kelainan pada proses remodelling
- Osteoprotegerin (OPG) adalah polipeptida yang mempunyai ikatan cystein. OPG
menghambat diferensiasi osteoblast shingga menyebabkan maturasi osteoblast
terhambat. Sedangkan Receptor for Activation of Nuclear factor Kappa (RANK)
adalah polipeptida yang mestimulasi diferensiasi atau maturasi osteoklas.
Remodelling
-
proses:
OPG
>
RANK
Jika terganggu (penurunan esterogen dan penurunan paratiroid) : OPG < RANK
Remodelling merupakan proses aposisi (oleh osteoblast) dan resorbsi (oleh
osteoklast).
Tulang terdiri dari 96 % bahan anorganik Hidroksiapatit (Ca10 (PO4)6(OH)2)
sehungga strukturnya keras. Namun, tulang tidak tahan terhadap asam. Ada suatu
zat di osteoklast yang melepaskan H+ sehingga mendeposisi hidroksiapatit
menjadi asam karbonat (HCO3) dan air (H2O) sehingga menyebabkan tulang
mengalami
reserbsi.
ridge flat.
Adanya tekanan gigi antagonis dengan gigi yang hilang saat proses mastikasi
4. Penyebab rasa sakit pada rahang saat membuka dan menutup mulut
Rasa sakit menandakan adanya kerusakan pada jaringan hidup.
5. Penyebab terdapatnya osteofit pada radiograf dari articular surface of the
condylar head.
Terjadi remodelling tulang pada bagian yang tidak tepat. Seharusnya remodelling
terjadi pada bagian yang mengalami resorbsi, tetapi terjadi pembentukan di luar
bagian yang teresorbsi.
6. Penyakit yang berhubungan dengan TMJ
a. Atritis
Osteoartritis : degenerasi tulang dan sendi. Penderita berusia diatas 40 tahun.
Rheumatoid artritis : penyakit tulang karena autoimun.
b. Ankylosis : pengapuran di sekitar sendi
c. Hipermobilitas : sendi lebih meregang
d. Deformitas kongenital : penyakit tulang bawaan (herediter)
e. Sinovitis : peradangan pada cairan sinovial karena degenerasi dan fragmentasi.
STEP 4
Degenerasi TMJ
Etiologi
Usia
Trauma
Hormon
Remodelling
Penyakit TMJ
STEP 5
1.
2.
3.
4.
STEP 7
Memahami pengaruh usia, hormon dan trauma terhadap remodelling.
berubah
menjadi
sel-sel
monositik
yang
berproliferasi
dan
channel chlorid
yang
Usia
Hipotalamus
Stress
Hormon pituitary
Sekresi kel.Adrenal
ESH(estrogen,stimulating
hormone)/TSH(testosteron
hormone) menurun
stimulating
Hormon kortisol
Ovarium/Testis
Menghambat/antagonis
(melalui umpan balik negatif)
menyebabkan
meningkatnya
kadar
PTH,
sehingga
akan
Hormon Kortisol
Hormon kortisol ini diproduksi pada saat dimana stress itu terjadi.
Hormon kortisol ini berpengaruh pada produksi dari hormon estrogen.
Akibatnya karena produksi hormon estrogen menurun bisa menyebabkan
kehilangan kepadatan tulang dan gigi. Produksi estrogen yang menurun itu
akan meningkatkan kegiatan atau aktivitas dari osteoklas tanpa kendali
adalah sel yang tugasnya membentuk proteoglikan dan kolagen pada tulang
rawan sendi. Pada penderita osteoarthritis, sintesis proteoglikan dan kolagen
meningkat tajam, namun substansi ini juga dihancurkan dengan kecepatan
yang lebih tinggi, sehingga pembentukan tulang tidak mengimbangi
kebutuhannya.
Pada kasus ini krepitus menunjukan adanya penyakit sendi yang
bersifat degeneratif. Krepitus terjadi ketika disc articularis mengalami
degenerasi sehingga terjadi gesekan antara processus condyloideus dengan
fossa glenoidalis maka dari itulah bunyi krepitus terjadi. Penyakit ini dapat
disertai keluhan rasa sakit di area pre-aulikuler maupun tidak. Otot
pengunyahan tidak terlibat dalam hal ini.
Penyakit sendi yang bersifat degeneratif dapat diketahui lebih lanjut
dengan
menggunakan
pemeriksaan
radiografi
(misalnya
panoramik,
anterior/posterior.
Pada stadium awal biasanya hanya terdapat erosi pada lapisan cortical
tulang.
b. Osteoarthrosis
Merupakan kelainan disfungsi sendi karena gangguan berupa arthralgia,
myalgia dan klicking yang berhubungan dengan proses penuaan. Hal ini
biasanya dipicu oleh adanya maloklusi, kebiasaan buruk, atau faktor
psikologis. Beban yang besar serta berulang-ulang pada sendi dapat
menimbulkan remodeling tulang pada daerah subkondral yang dapat dideteksi
secara radiograf dengan adanya peningkatan kepadatan tulang. Pada usia tua
dapat mengalami osteoarthrosis disebabkan beban yang normal tetapi dengan
kapasitas fungsional yang berkurang (umur, idiopatik). Sedangkan pada usia
muda, sendi yang normal dapat mengalami osteoarthrosis karena beban yang
berat dan berulang kali serta melebihi kapasitas fungsional.
lama.
Gejala dalam mulut meliputi pembengkakan gusi yang tidak sakit (epulides)
Diagnosa dan Karakteristik
Hiperparatiroidisme Primer dan Tersier
- Kadar kalsium dalam serum meniungkat
- Kadar fosfat dalam serum bisa normal atau turun
- Kadar alkalin fosfatase juga normal atau meningkat bila ada lesi dalam
tulang.
Hiperparatiroidisme Sekunder
- Kadar kalsium dalam serum normal atau menurun
- Kadar fosfat dalam serum normal atau meningkat pada kasus gagal ginjal
- Kadar alkalin fosfatase normal atau meningkat
3. Memahami penyakit pada TMJ yang disebabkan karena trauma.
a. Hemartrosis
Hemartrosis adalah benturan pada regio anterior dari mandibula yang
dapat menyebabkan cedera tidak langsung pada sendi temporomandibula.
Cedera yang timbul dapat berupa pergeseran processus condylaris ke dalam
fossa cranii media.
Gejala klinis nya berupa nyeri sendi bila diraba, sakit pada pergerakan
mandibula, deviasi dan keterbatasan luas pergerakan disertai dengan
maloklusi.
b. Dislokasi
Pergeseran letak condyles keluar dari fossa artikularis lebih ke anteroposterior dan berada didepan tuberkulum artikularis. Dislokasi ini bisa terjadi
unilateral (satu sisi) maupun bilateral (dua sisi). Ini bisa terjadi bila mandibula
mengalami benturan/pukulan saat dalam posisi terbuka. Dislokasi ini dapat
menyebabkan penahanan atau pembatasan pergerakan penutupan mandibula.
c. Ankylosis
Adanya penggabungan fibrous atau tulang pada komponen sendi.
Jaringan fibrous yang terbentuk mengakibatkan terjadinya penyatuan antara
kepala condyl dan fossa glenoidalis sehingga dapat menyebabkan keterbatasan
dalam membuka mulut. Selain itu ankilosis juga dapat menyebabkan asimetri
pada wajah apabila ankilosis terjadi pada satu sisi.
Gambaran klinis :
- Biasanya tidak terasa sakit
- Tidak terdapat suara dari sendi
- Kapasitas membuka mulut berkurang
- Dapat terjadi karena adanya fraktur
Gambaran radiografis :
- Pada fibrous ankyloses terlihat space sendi
- Pada bone ankyloses tidak terlihat space sendi
d. Hipermobilitas
Melonggarnya rahang yang diakibatkan karena ligamen yang menahan
sendi TMJ meregang, biasanya hal tersebut digambarkan dengan pergeseran
rahang ke anterior (dislokasi) dimana kondyl sudah melewati tuberkulum,
sehingga rahang tidak dapat ditutup dan terasa sakit.
Beberapa faktor yang menimbulkan Hypermobilitas diantaranya :
- menguap terlalu lebar
- mengunyah terlalu lebar
- muntah
- proses ekstraksi gigi
5. Deformitas Kongenital
a. Deformitas mandibula
Dimana sendi temporomandibulanya mengalami abnormalitas baik
perkembangan maupun kongenital sehingga menyebabkan deformitas mandibula.
Kasus yang paling umum terjadi yaitu agenesis processus condylaris. Antara
agenesis processus condylaris dan hipoplasia mempunyai hubungan dengan
deformitas mandibula dimana terjadi pemendekan ramus dan kurang
perkembangan
selama
morfogenesis
struktur
wajah
histodiferensiasi
mandibula
pada
ramus