Nonparametric Correlations
Correlations
Jam_Kerja
Kendall's tau_b
Jam_Kerja
Upah
Spearman's rho
Jam_Kerja
Upah
Upah
1.000
1.000**
Sig. (2-tailed)
1.000**
1.000
Sig. (2-tailed)
1.000
1.000**
Sig. (2-tailed)
1.000**
1.000
Sig. (2-tailed)
Correlation Coefficient
Correlation Coefficient
Correlation Coefficient
Correlation Coefficient
H0 : tidak ada korelasi antara jumlah jam kerja dan upah harian
H1 : terdapat korelasi antara jumlah jam kerja dan upah harian
Taraf Signifikan : = 0,05
Daerah Kritis : Tolak H0, jika rs rs 1 2 ;n
Statistik Uji :
Variabel
P-Value
No 5
Correlations
Bibit
Bibit
Pearson Correlation
Hasil_Produksi
1
Sig. (2-tailed)
.048
N
Hasil_Produksi
.636*
10
10
Pearson Correlation
.636*
Sig. (2-tailed)
.048
10
10
No 2
Correlations
S3
S3
S1
Pearson Correlation
.058
Sig. (2-tailed)
.874
N
S1
10
10
Pearson Correlation
.058
Sig. (2-tailed)
.874
10
10
T-Test
Group Statistics
Lulusan
Penghasilan
Mean
Std. Deviation
S1
10
1.8200
.20440
.06464
S3
10
3.0000
.09428
.02981
F
Penghasilan
Equal variances
assumed
Sig.
9.093
t
.007
df
Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
Lower
Upper
-16.578
18
.000
-1.18000
.07118
-1.32954
-1.03046
-16.578
12.664
.000
-1.18000
.07118
-1.33419
-1.02581
Interpretasi :
Rata rata penghasilan lulusan S1 sebesar 1,82 juta dengan std.deviasi sebesar 0,20440 sedangkan rata-rata penghasilan lulusan S3 sebesar 3
juta dengan std.deviasi sebesar 0,09428
Interpretasi Analisis Uji F
H0 : kedua varians populasi adalah sama (homogen)
H1 : kedua varians populasi adalah tidak sama (tidak homogen)
Taraf Signifikan : = 0,05
Daerah kritis : Tolak H0, jika Fhitung Ftabel
Statistik Uji :
Fhitung
Pvalue
Variabel
Penghasilan
9,093
0,007
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 9,093 dengan nilai probabilitas sebesar 0,007 lebih kecil dari 0,05 sehingga
diputuskan Tolak H0, artinya varians dari populasi penghasilan lulusan S1 dan penghasilan lulusan S3 tidak homogen.
Interpretasi Analisis Uji T
Thitung Ttabel
Statistik Uji :
|Thitung|
Pvalue
Variabel
Penghasilan
16,578
0,000
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa nilai |Thitung| sebesar 16,578 lebih besar dari Ttabel yaitu2,101 dengan nilai probabilitas sebesar
0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga diputuskan Tolak H0, artinya rata-rata penghasilan lulusan S1 dan lulusan S3 adalah tidak sama. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yaitu lulusan S1 dan S3 berpengaruh terhadap penghasilan.
No 3
Correlations
Correlations
VAR00002
Metode_2
Pearson Correlation
VAR00001
1
-.486
Sig. (2-tailed)
.154
N
Metode_1
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
10
10
-.486
.154
10
10
T-Test
Group Statistics
Metode
Kecepatan_Kesembuhan
Mean
Std. Deviation
Metode 1
10
37.8000
9.25923
2.92803
Metode 2
10
38.7000
8.57710
2.71232
F
Kcepetan_Kesembuh Equal variances
an
assumed
Equal variances
not assumed
Interpretasi :
.004
Sig.
.951
df
Mean
Difference
Sig. (2-tailed)
Std. Error
Difference
Lower
Upper
-.225
18
.824
-.90000
3.99124
-9.28528
7.48528
-.225
17.896
.824
-.90000
3.99124
-9.28879
7.48879
Rata rata kecepatan kesembuhan metode 1 adalah 37,8 hari dengan std.deviasi sebesar 9,25923 sedangkan rata-rata kecepatan kesembuhan
metode 2 sebesar 38,7 hari dengan std.deviasi sebesar 8,57710.
Interpretasi Analisis Uji F
H0 : kedua varians populasi adalah sama (homogen)
H1 : kedua varians populasi adalah tidak sama (tidak homogen)
Taraf Signifikan : = 0,05
Daerah kritis : Tolak H0, jika Fhitung Ftabel
Statistik Uji :
Fhitung
Pvalue
Variabel
Kecepatan kesembuhan
0,004
0,951
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 0,004 dengan nilai probabilitas sebesar 0,951 lebih besar dari 0,05 sehingga
diputuskan Gagal Tolak H0, artinya varians dari populasi metode 1 dan metode 2 homogen.
Interpretasi Analisis Uji T
H0 : rata-rata kecepatan kesembuhan metode 1 dan metode 2 adalah sama
H1 : rata-rata kecepatan kesembuhan metode 1 dan metode 2 adalah tidak sama
Taraf Signifikan : = 0,05
Daerah kritis : Tolak H0, jika
Thitung Ttabel
Statistik Uji :
|Thitung|
Pvalue
Variabel
Kecepatan Kesembuhan
0,225
0,824
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa nilai |Thitung| sebesar 0,225 lebih kecil dari Ttabel yaitu 2,101 dengan nilai probabilitas sebesar
0,824 lebih besar dari 0,05 sehingga diputuskan Gagal Tolak H0, artinya rata-rata kecepatan kesembuhan metode 1 dan metode 2 adalah sama.
Hal ini menunjukkan bahwa jenis metode yaitu metode 1 dan metode 2 tidak berpengaruh terhadap kecepatan kesembuhan.
No 1
T-Test
Paired Samples Statistics
Mean
Pair 1
Std. Deviation
Sebelum
88.8000
10
6.42564
2.03197
Sesudah
111.0000
10
8.09664
2.56038
Correlation
10
.239
Sig.
.506
Sebelum - Sesudah
-22.20000
Std. Deviation
9.05293
Lower
Upper
-28.67608
-15.72392
t
-7.755
df
Sig. (2-tailed)
9
Interpretasi :
Rata rata jumlah bakteri streptococcus sebelum mengunyah permen karet adalah 88 dengan std.deviasi sebesar 6,42564 sedangkan rata-rata
jumlah bakteri streptococcus sesudah mengunyah permen karet sebesar 111 dengan std.deviasi sebesar 8,09664.
Interpretasi Analisis Korelasi
H0 : tidak ada korelasi antara sebelum mengunyah permen karet dan sesudah mengunyah permen karet
H1 : terdapat korelasi antara sebelum mengunyah permen karet dan sesudah mengunyah permen karet
Taraf Signifikan : = 0,05
Daerah kritis : Tolak H0, jika T T( 2;n 2 )
Statistik Uji :
Korelasi Pearson
Thitung
T(0,025;8)
Variabel
Sebelum & Sesudah
0,239
0,801
2,306
Hasil analisis menjelaskan bahwa nilai korelasi sebesar 0,239 dan nilai Thitung antara sebelum dan sesudah mengunyah permen karet sebesar 0,801
lebih kecil dari Ttabel yaitu sebesar 2,306 sehingga diputuskan Gagal Tolak H0 artinya tidak ada korelasi antara jumlah bakteri sebelum dan
sesudah mengunyah permen karet.
Interpretasi Analisis Uji Paired
H0 : rata-rata jumlah bakteri streptococcus sebelum dan sesudah mengunyah permen karet adalah sama
H1 : rata-rata jumlah bakteri streptococcus sebelum dan sesudah mengunyah permen karet adalah tidak sama
Taraf Signifikan : = 0,05
Daerah kritis : Tolak H0, jika
Thitung Ttabel
Statistik Uji :
|Thitung|
Pvalue
Variabel
Kecepatan Kesembuhan
7,755
0,000
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa nilai |Thitung| sebesar 7,755 lebih besar dari Ttabel yaitu 2,101 dengan nilai probabilitas sebesar
0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga diputuskan Tolak H0, artinya rata-rata jumlah bakteri streptococcus sebelum dan sesudah mengunyah permen
karet adalah tidak sama. Hal ini menunjukkan bahwa penggunan permen karet yaitu sebelum dan sesudah mengunyah permen karet tidak
berpengaruh terhadap jumlah bakteri streptococcus.
Ini yang pakai T-Test atau Independent Test soalnya kok tidak ada korelasi,berarti kan independen. Coba mbak cek pilih mana Gg
sekiranya masuk akal. Hehehehe
T-Test
.000
Group Statistics
Penggunaan
Jumlah_Bakteri
Mean
Std. Deviation
Sebelum
10
88.8000
6.42564
2.03197
Sesudah
10
111.0000
8.09664
2.56038
F
Jumlah_Bakteri Equal variances
assumed
Sig.
1.806
t
.196
df
Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
Lower
Upper
-6.792
18
.000
-22.20000
3.26871
-29.06730
-15.33270
-6.792
17.117
.000
-22.20000
3.26871
-29.09278
-15.30722
Interpretasi :
Rata rata jumlah bakteri streptococcus sebelum mengunyah permen karet adalah 88 dengan std.deviasi sebesar 6,42564 sedangkan rata-rata
jumlah bakteri streptococcus sesudah mengunyah permen karet sebesar 111 dengan std.deviasi sebesar 8,09664.
Interpretasi Analisis Uji F
H0 : kedua varians populasi adalah sama (homogen)
H1 : kedua varians populasi adalah tidak sama (tidak homogen)
Taraf Signifikan : = 0,05
Daerah kritis : Tolak H0, jika Fhitung Ftabel
Statistik Uji :
Fhitung
Pvalue
Variabel
Jumlah Bakteri
1,806
0,196
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 1,806 dengan nilai probabilitas sebesar 0,196 lebih besar dari 0,05 sehingga
diputuskan Gagal Tolak H0, artinya varians dari populasi penggunaan permen karet yaitu sebelum dan sesudah mengunyah permen karet adalah
homogen.
Interpretasi Analisis Uji T
H0 : rata-rata jumlah bakteri streptococcus sebelum dan sesudah mengunyah permen karet adalah sama
H1 : rata-rata jumlah bakteri streptococcus sebelum dan sesudah mengunyah permen karet adalah tidak sama
Taraf Signifikan : = 0,05
Daerah kritis : Tolak H0, jika
Thitung Ttabel
Statistik Uji :
|Thitung|
Pvalue
Variabel
Kecepatan Kesembuhan
6,792
0,000
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa nilai |Thitung| sebesar 6,792 lebih besar dari Ttabel yaitu 2,101 dengan nilai probabilitas sebesar
0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga diputuskan Tolak H0, artinya rata-rata jumlah bakteri streptococcus sebelum dan sesudah mengunyah permen
karet adalah tidak sama. Hal ini menunjukkan bahwa penggunan permen karet yaitu sebelum dan sesudah mengunyah permen karet berpengaruh
terhadap jumlah bakteri streptococcus.