Anda di halaman 1dari 8

HISTOGRAM ANALISIS LAJU PERTUMBUHAN

1. Tinggi Tanaman Jagung


Tinggi tanaman menyatakan Menurut Heddy (1987) bahwa terjadinya
pembelahan sel yang didominasi pada bagian pucuk.

Gambar 1. Tinggi Tanaman Jagung


Pada data pengamatan tinggi tanaman jagung yang di nyatakan dengan kurva sigmoid
diatas menunjukkan hasil yang paling tinggi adalah pada perlakuan menggunakan
pupuk NPK dan yang paling rendah adalah pada perlakuan tanpa pupuk. Pada
perlakuan NPK ini karena memang pada pupuk ini memiliki lebih dari satu unsur
hara atau biasa disebut pupuk majemuk yang sehingga memiliki kandungan unsur
hara yang berlebih dan mencakup semua yang dibutuhkan tanaman dari mulai
Nitrogen, Fosfor dan Kalium. Sedangkan pada perlakuan tanpa pupuk memang tidak
mengalami perubahan yang significant karena tidak mendapatkan unsur hara tanaman
tambahan sehingga hanya memanfaatkan mikroorganisme yang terdapat dalam tanah
untuk membantu pertumbuhan tanaman jagung. Serta pada POC hasilnya lebih
rendah dari penggunaan NPK dan lebih tinggi dari perlakuan tanpa pupuk. Pd
perlakuan POC lebih rendah dari NPK karena termasuk pupuk organik yang tidak
dapat berpengaruh besar secara langsung dan perlu jumlah yang besar untuk
memaksimalkan hasil tinggi tanaman.

2. Jumlah Daun Tanaman Jagung

Pada data pengamatan jumlah daun jagung menunjukkan data yang paling tinggi
diantara ketiga perlakuan adalah pada penggunaan NPK dan yang paling rendah
adalah pada tanpa pupuk. Menurut Sarief (1985), menyatakan bahwa tinggi bibit
berkaitan dengan jumlah daun, dimana semakin tinggi bibit semakin banyak daun
yang terbentuk, karena daun keluar dari nodus-nodus yang ada pada batang. Hal itu
berarti menunjukkan pemberian pupuk NPK mampu meningkatkan jumlah daun, dan
hal ini berarti unsur hara mampu diserap oleh akar tanaman. mampu diserap oleh akar
dan daun tanaman dapat memanfaatkan penyinaran matahari yang lebih besar
sehingga laju fotosintesis akan meningkat dan fotosintat yang dihasilkan akan
ditrankolasi keorgan-organ pertumbuhan yakni titik tumbuh yang akan digunakan
dalam pembentukan daun. Menurut Suhardi (1983), menyatakan bahwa dengan
meningkatnya laju fotosintesis maka asimilat yang terbentuk juga akan semakin
banyak hal ini dapat ditunjukkan pada pertambahan jumlah daun yang lebih tinggi.
Unsur yang terkandung dalam pupuk NPK mempunyai peranan penting dalam
pertumbuhan tanaman terutama pertambahan jumlah daun. Menurut Lakitan (1996),
menyatakan bahwa kandungan unsur nitrogen dan magnesium merupakan unsur yang
esensial sebagai penyusun dari pada protein dalam pembentukan sel-sel baru,
pembentukan klorofil sehingga daun berwama lebih hijau. Adanya klorofil
menyebabkan daun berkemampuan untuk menyerap cahaya matahari sehinnga terjadi
fotosintesis yang menghasikan energi yang dibutuhkan untuk melakukan aktifitas
yakni pembelahan dan pembesaran sel yang terdapat pada daun . Bila tanaman
kekurangan nitrogen, maka sintesa klorofil, protein dan pembentukan sel baru
menjadi terhambat, akibatnya tanaman tidak mampu membentuk organ-organ seperti
daun.
Sedangkan pada perlakuan tanpa pupuk menunjukkan nilai data yang paling rendah
karena memang tidak terdapat unsur hara tambahan dan hanya memanfaatkan
mikroorganisme atau unsur alami yang terdapat dalam tanah untuk membantu proses

pertumbuhan sehingga mempengaruhi jumlah daun tanaman jagung. Dan pada POC
menunjukkan nilai tertinggi kedua hal ini berarti POC juga termasuk unsur hara yang
mampu diserap oleh akar tanaman namun tidak terjadi perubahan yang significant.
Maupun
Pemberian pupuk dilakukan secara konstan baik kadar pupuk maupun waktu
pemberian, sedangkan kebutuhan tanaman semakin lama semakin bertambah,
sehingga pasokan unsur hara tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman yang
mengalami pertumbuhan dan perkembangan
3. Laju Pertumbuhan Nisbi

LPN :Menyatakan pertumbuhan tanaman setiap gramnya per minggu. Pertambahan


bobot per minggu.
LPN adalah . . . . . . .
Berat kering kecil = LPN besar
Berat kering besar =LPN kecil
LPN tanpa tinggi. Hal ini dapat dilihat dari selisih berat kering pada tanaman jagung
tanpa perlakuan setiap minggunya mengalami pertambahan yang paling besar
dibandingkan dengan perlakuan NPK dan POC. Ha ini disebabkan karena nutrisi
pada tanah tanpa perlakuan tersedia dalam jumlah yang cukup sehingga penyerapan
air oleh akar tanaman berlangsung optimum, maka laju fotosintesis berlangsung
optimal dan menghasilkan fotosintat yang menambah berat kering tanaman.

Sedangkan pada perlakuan NPK dan POC menyebabkan unsur hara pada media tanah
berlebihan, menyebabkan penyerapan air oleh akar tanaman terhambat dan laju
fotosintesis serta pemanfaatan substrat tidak maksimal, sehingga fotosintat yang
dihasilkan pun tidak terlalu mempengaruhi berat kering tanaman.
4. Laju Asimilasi Bersih

Laju Asimilasi Bersih /netto (LAB/LAN) = net assimilation rate (NAR) adalah
kemampuan tanaman menghasilkan bahan kering hasil asimilasi tiap satuan luas daun
tiap satuan waktu (g/cm2/minggu).

5. Nisbah Luas Daun

Nisbah luas daun adalah hasil bagi dari luas daun dengan berat kering
total tanaman. Jika NLD dilihat secara langsung, maka indeks ini
mencakup proses pembagian dan translokasi asimilat ke tempat sintesa
bahan daun dan efisiensi penggunaan substrat dalam pembentukkan
luasan daun.
NLD berhubungan dengan jumlah daun dan posisi daun dalam menerima
paparan cahay matahari yang berpengaruh pada proses fotosinteasis.
Jumlah daun yang semakin banyak dapat menyebabkan penerimaan
cahaya matahari yang banyajk pula oleh tanaman, begitupun sebaliknya.
Posisi daun juga dapat mempengaruhi penerimaan paparan cahaya
matahari oleh tanaman, posisi daun yang berada di atas akan lebih
banyak menerima cahaya matahari dibandingkan dengan daun yang
berada di bawah. Jika penangkapan cahaya matahari oleh daun
berlangsung optimum, maka laju fotosintesis berlangsung optimal dan me
Luas daun < berat kering total = NLD kecil
Luas daun > berat kering total = NLD besar
NLD menunjukkan tingkat efektivitas daun dalam mengasilkan fotosintat
yang akan menambah berat kering tanaman. Berdasarkan data yang
didapatkan, dapat diketahui bahwa tanaman jagung tanpa perlakuan
memiliki tingkat efektivitas fotosintesis paling tinggi dibandingkan dengan
perlakuan yang lain yang diunjukkan dengan nilai NLD yang kecil.
Pada tanaman jagung tanpa perlakuan ini, sinar matahari, unsur hara, dan
air yang diserap tanaman dan digunakan seoptimal mungkin untuk

memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman melalui proses fotosintesis pada


luasan daun seminimal mungkin.

6. Berat Daun Khas

Berat Daun Khas adalah bobot dalam tiap satuan luas daun, menggambarkan
ketebalan daun.
Pada hasil pengamatan berat daun khas yang ditunjukkan dengan kurva, didapatkan
hasil berat daun khas yang paling tinggi adalah pada perlakuan NPK, hal ini
dikarenakan pada NPK terdapat unsur Nitrogen yang berpengaruh terhadap tanaman
terutama pada daun yang ditunjukkan dengan warna daun hijau tua yang artinya
kadar klorofil daun tinggi sehingga fotosintesis lebih besar yang akhirnya daun
menebal dengan ukuran kecil. Sehingga berbanding tebalik dengan nilai berat daun
khas yang paling rendah yaitu pada POC. Hal itu dikarenakan pada POC hanya
membantu penyerapan pupuk pada tanah namun tidak berpengaruh besar terhadap
dau. Selain itu, pupuk POC yang diberikan belum dimanfaatkan secara optimal oleh
tanaman sehingga belum berpengaruh
besar terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
Semakin tinggi BDK, daun semakin tebal.

7. Luas Daun Khas

Luas Daun Khas atau specific leaf area yaitu hasil bagi luas daun dengan berat daun.
Indeks ini mengandung informasi ketebalan daun yang dapat mencerminkan unit
organela fotosintesis. Nilai luas daun spesifik yang semakin besar mengindikasikan
daun semakin tipis dan nilai luas daun spesifik tidak berpengaruh langsung terhadap
bobot biji (Sutoro et al., 2008).
Pada data pengamatan luas daun khas yang ditunjukkan dengan histogram di atas
menunjukkan nilai luas daun khas yang paling tinggi adalah pada perlakuan POC dan
yang paling rendah adalah pada perlakuan NPK. Luas daun khas pada POC lebih
tinggi dikarenakan daun semakin tipis. Hal ini dikarenakan POC hanya
mempermudah menyerapnya unsur hara pada tanah namun untuk hasil yang spesifik
terdapat pada NPK, selain itu POC termasuk pupuk organic sehingga untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dengan NPK memerlukan konsentrasi atau jumlah
yang besar untuk dapat memenuhi kadar pupuk seperti pada NPK. Sedangkan pada
NPK nilai LDK lebih rendah dikarenakan unsur hara semua tepenuhi termasuk pada
unsur Nitrogen yang termasuk berpengaruh besar terutama pada daun yang
ditunjukkan dengan warna daun hijau tua yang artinya kadar klorofil daun tinggi
sehingga fotosintesis lebih besar yang akhirnya daun menebal dengan ukuran kecil.
Dapat juga karena dipengaruhi kekurangan cahaya pada perlakuan NPK.
8. Nisbah Shoot-Root

Ber

Anda mungkin juga menyukai