Anda di halaman 1dari 4

Joseph Liouville (http://hanmatematika.blogspot.co.

id/), 16/4/16

Bapak Bilangan Transendental


Joseph Liouville
1809 - 1882
Liouville

Riwayat
Rupanya Napoleon meninggalkan banyak kenangan bagi
intelektual Perancis. Ayah Joseph Liouville (berikutnya
disebut Liouville) adalah seorang kapten dalam angkatan
perang Napoleon, sehingga masa kecil Liouville lebih
banyak dididik oleh pamannya. Begitu beruntunglah
Liouville karena begitu Napoleon bertekuk lutut dan
ayahnya kembali dengan selamat, mereka sekeluarga
dapat berkumpul. Memilih tinggal di Toul, dimana Liouville
mulai sekolah di sana. Lulus dari Toul, Liouville ke ke Paris
dan diterima di College St. Louis di Paris dengan pilihan
jurusan matematika.

Lulus dengan pujian. Setelah membaca artikel-artikel pada Jurnal Gergonne, Liouville mampu
membuktikan beberapa dalil-dalil geometrikal, dimana semua bukti ini ditulis pada makalahmakalah yang tidak pernah diterbitkan.
Masuk ke Ecole Polytechnique pada tahun 1825 dengan dosen-dosen terkenal seperti: Ampere
dan Arago, namun karya-karya Cauchy justru paling banyak memberi pengaruh. Pernah
mengikuti kuliah Ampere di College de France. Liouville lulus pada tahun 1827 dengan pengujipenguji seperti de Prony dan Poisson.
Menjadi pengajar
Setelah lulus dari Ecole Polytechinue, Liouville mengajar di Ecole des Ponts di Chaussees.
Kesehatannya sempat terganggu karena melaksanakan tugas-tugas rekayasa dan sempat
menyembuhkan diri di Toul. Jalur akademis yang ditempuh oleh Liouville membuat dia sulit
meninggalkan kota Paris baik untuk pesiar atau melanjutkan studi. Saat menikahpun, bulan

madu hanya diijinkan beberapa hari saja. Tugas berat ini membuat dia harus berpikir untuk
meninggalkan jabatan di Ecole des Ponts yang dilakukannya pada akhir tahun 1830. Pada
periode itiu, Liouville sudah menulis banyak makalah tentang elektrodinamik, persamaan
diferensial parsial dan teori panas.
Orang pintar memang dicari orang. Pada tahun 1831 ditunjuk sebagai asisten Claude Mathieu
yang sukses menggantikan posisi Ampere di Ecole Polytechnique. Ditunjuk sebagai pengajar di
sekolah-sekolah swasta dan Ecole Centrale. Periode ini Liouville mengajar selama 35 40 jam
minggu sehingga tidaklah mengherankan banyak materi pengajaran tidak dipersiapkan dan
melupakan status yang diajar, siswa atau mahasiswa yang bingung dengan bahan pengajaran
yang diberikan oleh Liouville.

Jurnal de Liouville
Tahun 1836, Liouville menggagas jurnal matematika pertama di Perancis, Journal de
Mathematiques Pures et Appliquees. Jurnal yang seringkali disebut sesuai nama
penggagasnya, Journal de Liouville, menjadi tonggak perkembangan matematika abad 19 di
Perancis. Rupanya gagasan penerbitan ini dipicu setelah makalah-makalah karyanya
dipublikasikan di Jurnal Crelle sehingga nama Liouville mendapat pengakuan internasional.
Kurang publikasi matematika di Perancis, membuat dia merintis jurnal matematika di
Perancis. Namanya muncul sebagai kandidat untuk jabatan di Ecole Polytechnique karena
kosong setelah Navier meninggal pada tahun 1836, namun akhirnya lewat persaingan ketat,
Duhamel yang menduduki jabatan itu. Tahun 1837 mengajar di College de France menjadi
dosen pengganti Biot, sebelum setahun kemudian diangkat menjadi profesor Analisis dan
mekanika di Ecole Polytechnique.
Rupanya jalan menuju posisi akademis sulit diraih, karena pada tahun 1940, kembali dipilih
untuk mengepalai bagian astronomi Academie des Sciences, namun mendapat tantangan keras
dari Libri yang menggalang oposisi setelah dia terpilih. Setelah Poisson meninggal, Liouville
ditunjuk untuk mengepalai Bureau des Longitudes pada tahun 1840. Ambisi karir di bidang
akademis memang menjadi tujuan akhir para matematikawan era sebelum tahun 1840. Namun
hal ini akhirnya berubah, karena gagasan-gagasan matematikawan lebih diutamakan daripada
karir akademis. Pernyataan ini mengubah cara pandang Liouville sehingga dia mulai melakukan
penelitian, menulis makalah, mengedit naskah yang dilakukan di Toul dan pergi ke Paris hanya
pada bulan-bulan tertentu sekedar untuk mengajar.
Prinsip ini diperlihatkan saat Lacroix meninggal pada tahun 1843, dan dirinya ditunjuk
menggantikan jabatan itu di College de France sekaligus menjadi dosen pengganti Biot. Namun
tidak lama, seterunya, Libri, juga mengajar di sana, dan Liouville segera menulis surat
pengunduran diri.

Bermain politik
Ketika teman baiknya, sesama matematikawan, Arago, terpilih sebagai anggota Chamber of
Deputies dan menjadi pemimpin Partai Republik, Liouville mulai tertarik terjun dalam dunia
politik. Tidak ingin seperti sesama ilmuwan, yang terjun ke politik dengan mengorbankan karir
matematikanya, Liouville tidak membiarkan hal ini menimpa dirinya. Didorong oleh Arago,

akhirnya Liouville dapat terpilih sebagai Dewan Konstritusi pada tahun 1848. Rupanya dunia
politik, tidak memberi kenyamanan bagi dirinya. Tidak lama muncul demo para pekerja yang
mengajukan tuntutan kepada Pemerintah. Gelombang protes ini membuat suara Partai
Republik berkurang banyak dan pada tahun 1849, dia tidak terpilih lagi.
Kekalahan politis ini membuat personalitas Liouville berubah. Selain menderita sakit,
memendam amarah pada Libri, kecewa membuat dirinya dan depresi. Duduk merenung dan
melupakan matematika menjadi kegiatan sehari-hari. Titik balik terjadi pada akhir tahun 1848,
setelah Libri karena terkena ancaman hukuman penjara, bukan karena kegiatan politik namun
karena mencuri buku-buku dan makalah penting, melarikan diri ke luar Perancis. Posisi di
College de France kosong, dan pada tahun 1850, setelah bersaing dengan Cauchy, akhirnya
Liouville menjadi kepala College de France sambil tetap mengajar.

Theorema Liouville
Pada tahun 1844, Liouville membuktikan keberadaan bilangan transendental lewat bilanganbilangan Liouville yaitu bilangan-bilangan transendental yang memunyai bentuk:

L = 1/101! + 1/102! + 1/103! + 1/104! + atau

L = 1/10 + 1/102 + 1/106 + 1/1024 +

Dalam bentuk desimal diperoleh L = 0,11000100000000000000000100, dimana terdapat


angka 1 di tempat n! dan angka 0 ada dimanapun.
Liouville dapat membuktikan bahwa bilangan tersebut bukan merupakan hasil atau
penyelesaian persamaan polinomial dengan koefisien-koefisien integer dan bilangan ini disebut
dengan bilangan-bilangan transendental.
a1/101! + a2/102! + a3/103! + a4/104! +

dimana a adalah integer dalam rentang antara 0 sampai dengan 9.

Setelah membuktikan keberadaan bilangan transedental, Liouville mencetuskan theorema yang


disebut dengan theorema Liouville. Jika f(z), fungsi analitik dari peubah kompleks z, yang
terletak dalam suatu bidang kompleks, makaf(z) adalah konstanta. Lewat theorema di atas,
maka theorema dasar aljabar dapat dengan mudah dideduksi sehingga hasilnya seperti:
jika F(z) adalah pangkat polinomial lebih besar daripada 0, dan jika f(z) tidak berada pada titik 0

(origin) dalam suatu bidang kompleks, maka kebalikannya (invers), F(z) = 1/f(z) dapat
memenuhi kondisi-kondisi theorema Liouville.

Menerbitkan karya Galois


Tahun 1842, Liouville mulai membaca makalah-makalah karya Galois yang tidak pernah
diterbitkan. Setehun mendalami sebelum akhirnya diungkapkan kepada Acedemy bahwa dia
dapat memahami karya Galois dan berjanji akan menerbitkan makalah-makalah Galois yang
disertai dengan komentar darinya. Karya Galois diterbitkan lewat Jurnal yang dikelolanya pada
tahun 1846. Ada selang waktu selama 3 tahun, dikatakan bahwa dirinya bekerja untuk
melengkapi lubang-lubang dalam pembuktian yang dilakukan Galois. Liouville juga memberi
kuliah tentang karya Galois, dan diperkirakan Hermite pernah hadir dalam kuliahnya. Hermite
kelak dapat membuktikan bahwa e adalah bilangan transendental dengan menggunakan
metode Liouville.

Diposkan 24th May 2014 oleh Handjojo Kristoforus


0

Tambahkan komentar

Anda mungkin juga menyukai