Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
termaksud miko plasma genetal, gardenerella vaginalis dan bakteri anaero seperti
peptostreptokokus, prepotela spp, dan mobilincus spp.
BV dapat berulang sekitar 20- 30% dalam satu bulan setelah pengobatan
kekambuhan yang berulang ulang atau rekuren sering terjadi sehingga banyak
wanita yang menderita penyakit ini perlu berusaha untuk mencegah kekambuhan atau
berulangnya BV. 7
Definisi
Bakterial vaginosis adalah gangguan yang paling umum yang terjadi pada
saluran genital antara usia reproduksi. Hal ini telah dikaitkan dengan sejumlah besar
masalah obstetri dan ginekologi, komplikasi, yaitu lahir prematur, ketuban pecah
dini, aborsi spontan, korioamnionitis, endometritis postpartum, infeksi luka pasca
caesar, Infeksi pasca operasi, dan subklinis disease. 6
2
profil epidemiologi konsisten dengan infeksi menular seksual (IMS) (Henn et al.,
2005). Hal ini lebih sering terjadi pada wanita yang memiliki IMS atau yang
menggunakan intrauterine device (fethers et al, 2008;. Wilson et al, 2007.).3
Wanita yang belum pernah melakukan hubungan seksual juga dapat
dipengaruhi. BV juga kadang-kadang dapat mempengaruhi perempuan setelah
menopause. Dimana Penurunan kadar estrogen pada wanita perimenopause dan
menopause telah dikaitkan dengan flora vagina dari normal menjadi abnormal dari 35
dan 70%, (Wilson et al., 2007). Ini juga telah menunjukkan bahwa amenorea
menurunkan resiko BV, tidak adanya darah yang mempertahankan pH vagina 4,5.
Menyebabkan defisiensi besi subklinis (anemia) adalah prediktor kuat dari BV pada
ibu hamil (Verstraelen et al., 2005), terutama di negara-negara berkembang. Sebuah
studi longitudinal yang diterbitkan pada tahun 2006 menunjukkan hubungan antara
stres psikososial dan BV independen dari faktor risiko lain (Verstraelen et al., 2005).
Secara umum diakui bahwa vagina Lactobacilli memainkan peran penting dalam
menjaga lingkungan yang membatasi pertumbuhan mikroorganisme patogen dalam
vagina (Mania-Pramanik et al., 2009). Sudah disarankan bahwa kehadiran estrogen
dan Lactobacillus diperlukan untuk mencapai pH vagina optimal 4,0-4,5 (Melvin et
al, 2008;. Suresh dkk, 2009.). Setelah pubertas di bawah pengaruh estrogen, glikogen
disimpan dalam sel-sel epitel vagina, yang dimetabolisme oleh sel-sel epitel vagina
menjadi glukosa (Suresh dkk., 2009). Lactobacilli menghasilkan asam laktat dari
glukosa, menjaga vagina pada pH asam (Suresh dkk., 2009). Beberapa spesies
menyimpan glikogen dalam jumlah yang besar, yang kemudian dilepaskan pada
lumen vagina untuk membasahi daerah sekitarnya. Secara alami, flora normal
vagina memetabolisme glikogen membentuk asam laktat yang bertanggung
jawab dalam merendahkan suasana PH vagina, terutama saat pertengahan siklus
menstruasi. Suasana ini sangat berperan dalam mencegah invasi bakteri
patologis.
c. Secara apatologis
BV adalah penyakit yang banyak ditemukan pada kasus IMS dan 50%
kasusnya adalah asimptomatik.Etiologi BV adalah polimikribial dan terjadinya
penyakit ini adalah akibat dari ketidakstabilan flora normal dalam vagina.
Penggantian fungsi hydrogen - peroxide lactobacilli pada Gardnerella
vaginalis, Mobilincus sp.,M. hominis, bakteri Gram negative anaerob
( Prevotella, Porphyromonas, dan Bacteroides, dan Peptostreptococcus sp.). 1
Patogenesis
Pathogenesis masih belum jelas Gardnerella vaginalis termasuk flora normal
dalam vagina yang melekat pada dinding. Beberapa peneliti menyatakan terdapat
hubungan yang erat antara kuman ini dengan bakteri anaerob pda pathogenesis
penyakit vaginosis bakterialis (VB). 5
Diagnosis
Sebanyak 75% kasus BV adalah asimptomatik dan kebanyakan penderita
datang adalah dengan keluhan keputihan yang berbau dan kelainan warna serta
tekstur keputihannya. Penyakit ini harus dicurigai pada wanita yang datang dengan
keluhan keputihan berbau fishy odour. Diagnosa boleh ditegakkan dengan
anamnesis, gejala klinisnya, pemeriksaan spekulum, kriteria Amsel, pemeriksaan
penunjang dan mikroskopi. Setiap pemeriksaan dijelaskan seperti di bawah. 6
1. Gejala klinis
Penderita datang dengan keluhan keputihan yang keluar dari vagina berbau
fishy odour dan berwarna putih keabu-abuan, encer dan terdapat juga keluhan
rasa gatal.8
Gambar 2:
gejala klinis BV
berwarna putih
keabu-abuan. 2
2. Pemeriksaan
spekulum
Pemeriksaan
spekulum
dilakukan pada
wanita
sudah menikah
atau
yang
pernah
4. Pemeriksaan penunjang
a. Whiff test
Pemeriksaan bau-bau yang amis seperti bau ikan memberikan hasil positif. 8
b. Pemeriksaan Gram-staining
Pemerisaan ini adalah mudah untuk menkorfirmasi BV. Pada vagina yang
normal jumlah lactobacilli banyak dan bentuknya adalah rod, Gram-positif dan
ujungnya yang tumpul. Gardnerella bersifat Gram-negatif, dan berbentuk
kokus.Pada BV di dapatkan banyak bakteri Gram-negatif dan rod-rod kecil. 8
c. Pemeriksaan kultur
Jarang dilakukan pemeriksaan ini karena kurang sensitivitas dan spesifitas.8
d. BV Blue dan Fem Exam
Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan lanjutan jika diagnosanya masih di
curigai, tes ini mendeteksi perubahan biokimia cairan vagina. Ada juga yang
menggunakan kertas pH untuk menilai keasaman cairan vagina karena tes
penunjang BV blue dan Fem Exam agak mahal biayanya.8
5. Mikroskopi
Pada pemeriksaan mikroskopi, clue cell adalah gambaran yang akan
didapatkan.8
Diagnosis Banding
Beberapa penyakit yang menggambarkan keadaan klinik bakterial vaginosis,antara
lain :
10
1. Kandidiasis vulvovaginalis
Kandidiasis merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh candida albicans
atau candida spp lainnya.gejala diawali muncul pada kandidiasis adalah pruritus
akut,keputihan sering kali tidak ada dan hanya sedikit. Kadang dijumpai gambaran
khas berupa vaginal thursh yaitu bercak putih yang terdiri dari gumpalan jamur,
jaringan nekrosis epitel yang menempel pada vagina. Dapat juga disertai rasa sakit
pada vagina iritasi,rasa panas saat berkemih.
Pada pemeriksaan mikroskopik, sekret vagina ditambahkan KOH 10% berguna
untuk mendeteksi hifa dan spora kandida. 6
2. Trichomoniasis vaginitis
Trichomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
trichomonas vaginalis. Biasanya penyakit ini tidak bergejala tapi pada beberapa
keadaan tricomoniasis akan menunjukkan gejala. Terdapat duh tubuh vagina
berwarna kuning kehijauan, berbusa dan berbau. Eritem dan edem pada vulva, juga
vagina dan serviks pada beberapa perempuan. Serta prurito, disuria, dan dispareunia.
11
Pemeriksan apusan vagina trichomoniasis, mobilincus dan cle cell tidak pernah
ditemukan pada trikomoniasis. Pemeriksaan mikroskop tampak peningkatan sel
polimorfonuklear dan dengan pemeriksaan preparat basah ditemukan protozoa untuk
diagnosis. Whiff test dapat positif pada trichomoniasis dan PH vagina 5 pada
trikomoniasis.
Gambar 6:
Gambaran
trichomoniasis vaginalis.6
3. Cervitis
Duh tubuh vagina berwarna kuning kehijauan (secret mukopurulen) dan
jumlahnya akan tampak lebih banyak bila terdapat infeksi dengan trikomoniasis.
Eritema dan edema pada dinding serviks dan orifisum uretra eksterna serta dapat
timbul rasa nyeri pada panggul bawah.
Pemeriksan sedian gram tampak kuman diplokokus bersifat gram negative
berbentuk biji kopi.
gambar 7. Cervitis vaginalis
12
Gejala
Kandidiasis
Trikomoniasis
Gatal, iritasi
putih kental
Nyeri, Ititasi
Kuning / Hijau
V.
Bakterials
Berbau
Abu-abu
Tebal
Berbusa
Cair
Jamur
Amis/Bau busuk
Amis
Menyeng
at
< 4,5
Warna Duh
Konsistensi
Bau
pH
Mikroskopi
s
< 4,5
Leukositosis
*80%
> 5,0
Leukosit
Trikomonas
Kultur
Perlu
Bermanfaat
Leukosit,
Clue cell
Tidak
Perlu
Cervitis
Nyeri
Kuning/hija
u
Purulen/ken
tal
berbau
diplokokus
perlu
13
Prognosis
1. Prognosis bacterial vaginosis sangat baik karena infeksinya dapat disembuhkan.
2. Prognosis bacterial vaginosis dapat timbul kembali pada 20-30 % wanita
walaupun tidak menunjukkan gejala.
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Adler M., Cowan F., French P., Mitchel H., Richens J. ABC of Sexually
Transmitted Infections, 5th Ed., 2005. BMJ Books, London. Pg. 25-29
2. H philippe girerd. Bacterial vaginosis, drugs and disease Medscape. Mar
27,2014.
15
Gonorrhea
and
other
Venereal
diseaes. In : Wolff KG,LA. Katz, SI. Gilchrest, BA. Paller, AS. Leffeld, DJ.
Fitzpatricks Deramatology In General Medicine. 7thed: McGraw Hill;
2008. Pg. 1886-98
16
11. Sylvia YM. Bakteri anaerob : yang erat kaitannya dengan prombem di
klinik. Jakarta : EGC : 2007.
12. Jack D. Sobel. Vaginitis: Bacterial Vaginosis. The New England Journal of
Medicine. December, 25 1997. Pg.1900-1901.
13. Muchanakbae, jurnal bacterial vaginosis.
17