Anda di halaman 1dari 56

SPESIFIKASI TEKNIS

A.
1.

2.

Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan Pembangunan Lumbung Air Kabupaten Pati, terletak di
Desa Wonorejo, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, dapat dilihat pada album
gambar-gambar.
Ruang Lingkup Kontrak
Pekerjaan-pekerjaan yang termasuk dalam kontrak ini adalah :
a. Pembangunan Lumbung Air.
- Pekerjaan Tanah
- Pekerjaan Pasangan dan beton
- Pekerjaan inlet dan outlet
- Pekerjaan Lain-lain
b.

3.

PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan Bangunan Pelengkap.


- Pekerjaan Rumah Pompa
- Pekerjaan lain-lain

Jalan Kerja
Jalan masuk ke lokasi pekerjaan dapat menggunakan jalan desa setempat. Penyedia
Jasa hendaknya berpegang pada semua peraturan dan ketentuan hukum yang
berhubungan dengan penggunaan arah angkutan umum dan bertanggung jawab
terhadap penggunaan jalan tersebut.
Penyedia Jasa harus memperbaiki jalan kerja yang digunakan selama pelaksanaan
pekerjaan, memperbaiki dan memperkuat jembatan sehingga memenuhi kebutuhan
pengangkutan-nya, sejauh yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan.Semua
pekerjaan yang berhubungan dengan jalan dan jembatan harus direncanakan
sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu lalu lintas lainnya dan harus
mendapat persetujuan Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut serta perlu pengaturan sebaik-baiknya dengan Badan Pemerintah
setempat atau Badan Swasta.
Pejabat Pembuat Komitmen tidak bertanggung jawab terhadap pemeliharaan jalan
masuk atau bangunan yang digunakan oleh Penyedia Jasa selama pelaksanaan
pekerjaan. Apabila Penyedia Jasa membutuhkan jalan lain yang tidak ditentukan
oleh Direksi maka harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa atas bebannya sendiri, dan
wajib mengembalikan jalan-jalan yang rusak seperti kondisi semula akibat dari
pelaksanaan pekerjaan, harga untuk semua pekerjaan tersebut sudah termasuk
dalam Harga Satuan Pekerjaan.

1
SPEKTEK LA PATI 2016

4.

Gambar-Gambar
4.1. Gambar-gambar Pekerjaan Tetap
a)

Gambar Kontrak/Gambar Tender (Tender Drawing)


Semua gambar-gambar yang diterima oleh penyedia jasa pada awal
pekerjaan adalah gambar kontrak/gambar tender. Setelah perjanjian
kontrak ditandatangani, Penyedia Jasa harus mempersiapkan dan
membuat gambar pelaksanaan (Construction Drawing). Penyedia Jasa Harus
Bekerja berdasarkan pada gambar pelaksanaan(Construction Drawing).

b)

Gambar-gambar Pelaksanaan/Gambar Kerja (Contruction Drawing).


Setelah SPMK diterima, Penyedia Jasa harus membuat gambar pelaksanaan
berdasarkan

gambar

Kontrak

atau

dengan

perubahan-perubahan

seperlunya sesuai dengan pelaksanaan di lapangan.


Pada bagian-bagian tertentu untuk memperjelas dalam pelaksanaan harus
dibuat gambar-gambar detail dengan skala besar. Gambar-gambar
tambahan bila dirasa perlu harus dibuat oleh Penyedia Jasa, guna
memperjelas dalam pelaksanaan.
Penyedia jasa wajib menggunakan gambar-gambar kontrak/gambar tender
sebagai dasar untuk mempersiapkan gambar-gambar pelaksanaan/gambar
kerja. Gambar-gambar ini dibuat lebih detail untuk pekerjaan tetap. Dan
untuk pekerjaan khusus seperti pekerjaan beton dapat memperlihatkan
penampang melintang

dan memanjang

beton.

Pengaturan batang

pembesian termasuk rencana pembengkokan, pemotongan dan daftar besi


beton.
Semua gambar baik bentuk maupun ukurannya harus skalatis namun
Penyedia Jasa tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan dengan
mengukur skala pada gambar tapi harus mengajukan dimensi/angka yang
tertera dalam gambar.
Gambar-gambar

pelaksanaan/gambar

kerja

dan

gambar

pekerjaan

sementara yang disiapkan oleh Penyedia Jasa, harus diperiksa oleh


Direksi/Korlap, Konsultan Supervisi dan disetujui serta ditandatangani
oleh Pejabat Pembuat Komitmen sebelum dilaksanakan. Semua biaya yang
dikeluarkan untuk maksud tersebut di atas menjadi tanggungan Penyedia
Jasa.
c)

Penyedia jasa harus menyediakan 1 (satu) set gambar pelaksanaan secara


lengkap di lapangan.
Pekerjaan yang dilaksanakan sebelum ada persetujuan Pengguna Jasa
adalah menjadi resiko Penyedia Jasa. Persetujuan Pengguna Jasa terhadap
gambar-gambar tersebut tidak akan meringankan tanggung jawab
Penyedia Jasa atas kebenaran gambar tersebut.

2
SPEKTEK LA PATI 2016

4.2. Gambar-gambar Pekerjaan Sementara


a) Umum
Semua gambar untuk pekerjaan sementara yang disiapkan oleh Penyedia
Jasa harus terinci dan disetujui Pengguna Jasa sebelum tanggal program
pelaksanaan

atau

dalam

kontrak.Gambar-gambar

waktu

harus

yang

telah

menunjukkan

ditentukan

detail

dari

dalam

pekerjaan

sementara seperti kisdam, tanggul sementara, pengalihan aliran dan


sebagainya.
Gambar perencanaan yang diusulkan Penyedia Jasa yang dipakai dalam
pelaksanaan konstruksi harus diserahkan kepada Pengguna Jasa sebanyak
3 (tiga) rangkap dengan ukuran gambar sesuai petunjuk Direksi.
b) Gambar Tata Letak Bangunan-Bangunan Sementara
7(tujuh) hari setelah SPMK diterima, Penyedia Jasa harus mengajukan
kepada Direksi lay out (tata letak) bangunan-bangunan pendukung
sebanyak 3 (tiga) set untuk mendapat koreksi dan pesetujuannya. Gambar
lay out tersebut harus mencantumkan, letak kantor Direksi, letak gudang,
bangunan, penimbunan, bengkel dan fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan
selama dalam pelaksanaan. Ukuran gambar sesuai dengan petunjuk
Direksi.
c) Gambar-gambar untuk pekerjaan sementara yang ditinggalkan
Penyedia Jasa hendaknya mengusulkan pekerjaan sementara yang
berkaitan dengan pekerjaan tetap. Secara lebih mendetail dan diserahkan
kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapat persetujuan, 7 (tujuh)
hari sebelum tanggal dimulainya pelaksanaan.
4.3. Gambar-gambar yang sebenarnya terbangun/terpasang/Purna Bangun (As
Built Drawing)
Selama masa pelaksanaan Penyedia Jasa harus menyiapkan dan menyimpan 1
(satu) set gambar yang dilaksanakan paling akhir untuk tiap-tiap pekerjaan.
Pada gambar yang memperlihatkan perubahan yang sudah dikerjakan sesuai
dengan kontrak.
Gambar-gambar yang dilaksanakan akan diperiksa tiap bulan di lapangan oleh
Direksi dan akan diperiksa tiap hari oleh Pihak yang ditunjuk untuk
melakukan pengawasan pekerjaan tersebut, apabila ditemukan hal-hal yang
tidak sesuai dengan pelaksanaan dan/atau tidak dilaksanakan, harus diperbaiki
kembali selambat-lambatnya 6 (enam) hari kerja.
Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai (penyerahan pertama/PHO), Penyedia
Jasa harus menyerahkan gambar Contruction Drawing(CD) dan As Built Drawing
(ABD)dan diperiksa oleh Direksi dan atau Pihak yang ditunjuk untuk

3
SPEKTEK LA PATI 2016

melakukan pengawasan pekerjaan tersebut, serta menyerahkan Gambar


terpasang (As Built Drawing) yang telah diperiksa oleh Direksi dan atau Pihak
yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut dan disetujui
Pejabat Pembuat Komitmen, masing-masing dalam 3 (tiga) set cetakan yang
dijilid ukuran A3 berikut 1 (satu) set asli ukuran A1, disertai dengan soft
copynya dalam bentuk CD.
4.4. Penandatanganan dan Persetujuan Gambar
Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi gambar-gambar untuk
disahkan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum dimulai pekerjaan yang
dimaksud.
Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah penerimaan copy dari Penyedia Jasa dan
satu copy dikembalikan kepada Penyedia Jasa dengan diberi suatu keterangan
sebagai berikut :
a.

Disetujui

b.

Disetujui dengan catatan

c.

Dapat disetujui setelah direvisi

d.

Ditolak

Bila gambar dicap dengan tanda a atau b sebagaimana tersebut di atas,


Penyedia Jasa sudah dapat memesan atau memulai pekerjaan sesuai dengan
gambar. Satu set copy gambar yang telah disetujui oleh Direksi dapat
diletakkan pada Direksi Keet Penyedia Jasa.
Bila gambar dicap dengan tanda c, Penyedia Jasa harus mengadakan
perbaikan-perbaikan/revisi dan kemudian menyerahkan hasil revisi tersebut
sebanyak 3(tiga) copy kepada Direksi, guna mendapat persetujuannya. Waktu
yang diberikan kepada Penyedia Jasa untuk mengadakan revisi maksimum 7
(tujuh) hari setelah gambar dikembalikan dari Direksi, begitu seterusnya
sampai gambar dinyatakan diterima dicap a atau b.
Penyedia Jasa tidak diperbolehkan memulai pekerjaan, sebelum gambar
tersebut disetujui oleh Direksi.Direksi dapat meminta kepada Penyedia Jasa
untuk menambah detail-detail gambar yang dirasa perlu, tanpa tambahan
biaya.
5.

Standar Bahan Dan Mutu


Semua bahan dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari
Standar Nasional Indonesia (SNI).
Bila terdapat pasal-pasal pekerjaan yang tidak terdapat dalam Standar Nasional
Indonesia, maka dapat dipakai standar lain dan atau referensi lain yang disetujui

4
SPEKTEK LA PATI 2016

oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut


dan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
Semua bahan dan mutu pekerjaan yang sepenuhnya diperinci di sini atau tidak
dicakup oleh Standar Nasional Indonesia haruslah bahan dan mutu pekerjaan kelas
utama.
Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut
menetapkan apakah semua atau sebagian bahan yang dipesan atau diantarkan
untuk penggunaan dalam pekerjaan, sesuai untuk pekerjaan tersebut dan
keputusan.Direksi dalam hal ini pasti dan menentukan.
6.

Program Pelaksanaan dan Laporan


6.1. Program Pelaksanaan
Penyedia Jasa harus melaksanakan program pelaksanaan sesuai dengan syaratsyarat kontrak. Program tersebut harus dibuat dalam bentuk bar-chart yang
memperlihatkan setiap kegiatan :
a.

Mulai tanggal paling awal.

b.

Mulai tanggal paling akhir.

c.

Waktu yang diperlukan.

d.

Sumber tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan.

Aktivitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan


sementara dan tetap kelonggaran waktu yang diperlukan untuk persiapan dan
persetujuan gambar-gambar pengiriman peralatan dan bahan ke lapangan dan
juga kelonggaran dengan adanya hari liburan umum atau keagamaan.
6.2. Laporan Kemajuan Pelaksanaan
Sebelum tanggal 1 (satu) setiap bulan atau pada suatu waktu yang ditentukan
Direksi, Penyedia Jasa harus menyerahkan laporan kemajuan bulanan dalam
bentuk yang bisa diterima oleh Direksi, yang menggambarkan secara detail
kemajuan pekerjaan selama bulan terdahulu sebanyak 5 (lima) salinan laporan.
Laporan sekurang-kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut :
a.

Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai pada


bulan laporan maupun prosentase rencana yang diprogramkan pada bulan
berikutnya.

b.

Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan maupun


prosentase rencana yang diprogramkan harus sesuai dengan kemajuan
yang dicapai pada bulan laporan.

c.

Rencana kegiatan dalam waktu dua bulan berturut-turut dengan perkiraan


tanggal permulaan dan penyeselaian.

d.

Daftar tenaga kerja.

5
SPEKTEK LA PATI 2016

e.

Daftar perlengkapan kontruksi peralatan dan bahan di lapangan yang


digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan termasuk yang sudah datang dan
dipindahkan dari lapangan.

f.

Jumlah volume pekerjaan yang merupakan bagian pekerjaan tetap harus


diuraikan sebagai berikut :

g.

1.

Jumlah volume untuk berbagai pekerjaan beton.

2.

Jumlah volume dari berbagai pekerjaan galian dan timbunan.

3.

Jumlah volume dari bahan perkerasan jalan yang digunakan.

4.

Jumlah volume dari pekerjaan pasangan batu yang diselesaikan.

5.

Jumlah banyaknya bangunan dan lain-lain.

Uraian pokok pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama masa


laporan.

h.

Daftar besarnya pembayaran terakhir yang diterima dan dibutuhkan


pembayaran yang diperlukan pada bulan berikutnya.

i.

Hal-hal lain yang diminta sesuai dengan kontrak, dan masalah yang timbul
atau berhubungan dengan pelaksanaan selama bulan laporan.

6.3. Laporan Kerja Harian, Mingguan dan Bulanan


Penyedia Jasa harus menyerahkan 4 (empat) rangkap Laporan Kerja Mingguan
yang disetujui oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan

tersebut

setiap

akhir

minggu

dan

untuk

minggu-minggu

berikutnya.Laporan tersebut harus sudah termasuk pekerjaan tanah, pekerjaan


konstruksi lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan,
pengadaan tanah, pengangkutan bahan dan peralatan serta lain-lain yang
diminta.
Penyedia Jasa harus menyerahkan 4 (empat) rangkap laporan

kerja harian

secara tertulis untuk semua kemajuan yang sudah disetujui oleh Direksi/Pihak
yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut setiap hari
maupun untuk hari-hari berikutnya. Laporan kerja harus mencakup pekerjaan
yang dilaksanakan pada hari tersebut.Penyedia Jasa harus menyediakan
Laporan Kerja Bulanan dengan sistem bar-chart pada akhir bulan dan untuk
bulan-bulan berikutnya.Laporan Kerja ini harus memperlihatkan tenggang
waktu

dari

mulai

sampai

akhir

kegiatan

utama

dengan

volume

pekerjaannya.Laporan kerja ini harus diserahkan kepada Direksi pada hari


ketiga tiap bulan untuk perbaikan dan perubahan.
Semua biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan laporan-laporan tersebut
menjadi tanggung jawab dari penyedia jasa.

6
SPEKTEK LA PATI 2016

6.4. Rapat bersama untuk membicarakan kemajuan pekerjaan.


Rapat tetap antara Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut dan Penyedia Jasa diadakan sekurang-kurangnya sekali
dalam dua minggu pada tempat dan waktu yang telah disetujui oleh
Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.
Maksud daripada rapat ini membicarakan kemajuan pekerjaan yang sedang
dilakukan, pekerjaan yang diusulkan untuk seminggu selanjutnya dan
membahas permasalahan yang timbul agar dapat segera diselesaikan.
Sedangkan rapat bulanan diadakan sebulan sekali dipimpin oleh Pejabat
Pembuat Komitmen dihadiri oleh Penyedia Jasa, Direksi dan atau Pihak yang
ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.
7.

Bahan dan Perlengkapan yang harus disediakan oleh Penyedia Jasa


7.1. Umum
Bila Penyedia Jasa dalam mengusulkan penyediaan bahan dan perlengkapan
tidak sesuai dengan standar, Penyedia Jasa harus segera memberitahukan
kepada Direksi.
7.2. Perlengkapan Konstruksi
Penyedia Jasa harus segera menyediakan semua perlengkapan konstruksi yang
diperlukan

dalam

pelaksanaan

dalam

jumlah

yang

cukup.Apabila

Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut


memandang belum sesuai dengan Kontrak, maka Penyedia Jasa harus segera
memenuhi kekurangannya dalam penyediaan semua perlengkapan dan
peralatan, lengkap dengan spare parts yang cukup dan memeliharanya agar
pekerjaan dapat dikerjakan dengan sempurna.
7.3. Bahan Pengganti
Penyedia Jasa harus mendatangkan bahan yang ditentukan, bila bahan tersebut
tidak tersedia di pasaran maka dapat digunakan bahan pengganti dengan
mendapat ijin tertulis dari Pejabat Pembuat Komitmen. Harga satuan dalam
volume pekerjaan tidak akan disesuaikan dengan adanya pertambahan harga
antara bahan yang ditentukan dengan bahan pengganti dan kualitas bahan
pengganti sama dengan bahan yang diganti.
7.4. Pemeriksaan Bahan dan Perlengkapan
Perlengkapan dan bahan yang disediakan oleh Penyedia Jasa akan dilakukan
pemeriksaan sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak pada salah satu atau
lebih tempat yang ditentukan Direksi :
a)

Tempat produksi dan pembuatan

7
SPEKTEK LA PATI 2016

b)

Tempat pengapalan

c)

Lapangan

Penyedia

Jasa

supaya

menyerahkan

penjelasan

yang

menyangkut

perlengkapan dan bahan kepada Pejabat Pembuat Komitmen sesuai yang


dimintanya untuk tujuan pemeriksaan, tetapi bagaimanapun juga tidak
meringankan Penyedia Jasa dari tanggung jawabnya untuk menyediakan
perlengkapan dan bahan sesuai dengan spesifikasi.
7.5. Spesifikasi, Brosur dan Data yang harus disediakan oleh Penyedia Jasa
Penyedia Jasa supaya menyerahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen 3 (tiga)
set spesifikasi yang lengkap, brosur dan data bahan dan perlengkapan untuk
mendapat persetujuan, dan harus disediakan sesuai dengan Kontrak dalam
waktu 30 (tiga puluh) hari dari sejak penerimaan Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK). Persetujuan dari spesifikasi, brosur dan data bagaimanapun juga tidak
meringankan Penyedia Jasa dari tanggung jawabnya dalam hubungannya
dengan Kontrak.
8.

Survey dan Pengukuran Pekerjaan


8.1. Bench Marks
Tanda dasar untuk Proyek merupakan Bench Mark yang terletak berdekatan
dengan Saluran Induk

seperti

terlihat

pada

Gambar/sesuai

petunjuk

Direksi.Ketinggian dari Bench Mark ini adalah didasarkan pada titik tetap
utama.
Bench Mark yang lain dan titik referensi yang terletak pada Gambar diberikan
kepada Penyedia Jasa sebagai referensi. Sebelum menggunakan suatu Bench
Mark dan titik referensi kecuali Bench Mark dasar untuk setting out
pekerjaan.Penyedia Jasa harus melakukan pengukuran/pemeriksaan atas
ketelitiannya. Pengguna Jasa tidak akan bertanggung jawab atas ketelitian
Bench Mark yang lain begitu juga dengan titik referensinya.
Penyedia Jasa perlu mendirikan Bench Mark tambahan sementara untuk
kemudahannya, tetapi setiap Bench Mark sementara yang didirikan, rencana
dan tempatnya harus disetujui oleh Direksi dan akan merupakan ketelitian
yang berhubungan dengan Bench Mark yang didirikan oleh Direksi/Pihak yang
ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.
8.2. Permukaan Tanah Asli untuk Tujuan Pengukuran
Muka tanah yang terlihat pada gambar dianggap betul sesuai dengan Kontrak.
Apabila terjadi keraguan dari Penyedia Jasa kebenaran dari muka tanah,
sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum mulai bekerja, Penyedia Jasa

8
SPEKTEK LA PATI 2016

memberitahukan kepada Direksi secara tertulis untuk menyesuaikan dan


melaksanakan pengukuran kembali ketinggian muka tanah tersebut.
Dalam segala hal sebelum memulai melaksanakan pekerjaan tanah Penyedia
Jasa akan mengukur dan mengambil lokasi ketinggian lokasi pekerjaan, dengan
menggunakan Bench Mark atau titik referensi yang disetujui Direksi.
Pengukuran volume yang dikerjakan dibuat berdasarkan ketinggian yang
disetujui.
8.3. Peralatan untuk Pengukuran
Penyedia Jasa harus menyediakan dan memelihara peralatan pengukuran
untuk dipakai sendiri sesuai petunjuk Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk
melakukan pengawasan pekerjaan tersebut. Alat dan perlengkapan itu harus
baik dan layak dipakai dan sebelumnya harus di check oleh Direksi dan harus
diganti jika hilang atau rusak. Semua alat-alat dan perlengkapan itu tetap
menjadi milik Penyedia Jasa. Peralatan pengukuran sebelum digunakan
dilapangan harus dilakukan kalibrasi alat.
Penjelasan

secukupnya

harus

diserahkan

bersama

penawaran,

untuk

memungkinkan Direksi menilai mutu daripada alat-alat dan perlengkapan


yang akan disediakan Penyedia Jasa. Alat-alat dan perlengkapan itu tidak boleh
ditukar dalam waktu pelaksanaan kontrak, kecuali dengan ijin atau perintah
Direksi.
9.

Pekerjaan Sementara
9.1. Umum
Penyedia Jasa akan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan, spesifikasi,
pelaksanaan dan berikut pemindahan semua pekerjaan sementara untuk
pelaksanaan pekerjaan sebaik-baiknya. Detail dari pekerjaan sementara dimana
Penyedia Jasa bermaksud untuk melaksanakan di lapangan, pertama-tama
diserahkan kepada Pengguna Jasa untuk mendapatkan persetujuan sesuai
dengan prosedur dalam Spesifikasi Teknis. Apabila Penyedia Jasa bermaksud
mengajukan alternatif untuk pekerjaan sementara di luar daerah lapangan
seperti terlihat pada Gambar, semua biaya yang dibutuhkan untuk
melaksanakan termasuk pembebasan tanah, sewa tanah dan sebagainya,
ditanggung oleh Penyedia Jasa dan biayanya sudah termasuk pada uraian
pekerjaan

pada

daftar

volume

pekerjaan.

Keterlambatan

tidak

akan

meringankan Penyedia Jasa terhadap tanggung jawab untuk memenuhi


ketentuan dalam Kontrak. Dalam hal tersebut tidak diberikan perpanjangan
waktu bila terjadi keterlambatan.

9
SPEKTEK LA PATI 2016

9.2. Lapangan Kerja


Lapangan kerja seperti terlihat pada gambar yang digunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan, dijamin oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan bebas
biaya pembebasan tanah.Penyedia Jasa sedapat mungkin melaksanakan
pekerjaan sementara pada lokasi seperti pada gambar atau seperti petunjuk
Direksi.Penyedia Jasa hendaknya membatasi kegiatan peralatan dan anak
buahnya pada tanah yang sudah dibebaskan, termasuk arah jalan masuk yang
disetujui Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan
tersebut sehingga mengurangi kerusakan.Sebelum diterimanya pekerjaan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen tanah harus dikembalikan ke keadaan semula.
Penyedia Jasa bertanggung jawab langsung kepada Pejabat Pembuat Komitmen
untuk semua kerusakan misalnya kerusakan tanaman atau tanah hasil galian
baik milik Pejabat Pembuat Komitmen atau orang lain. Penyedia Jasa
mengganti kerugian terhadap semua kehilangan dan tuntutan karena
kerusakan tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak.
9.3. Kantor, Perumahan Staf, Gudang, Bengkel, Pemondokan Buruh dsb.
(addenda = tergantung kondisi dan keperluan pekerjaan)
Penyedia Jasa harus menyediakan, memelihara dan memindahkan bangunan
sementara seperti kantor, perumahan staf, gudang, bengkel, pemondokan
buruh dan memindahkan bangunan sementara lainnya setelah selesai
pekerjaan.
Penyedia Jasa harus menyediakan sebuah bangunan sekurang-kurangnya 45 m2
yang terdiri dari 3 ruang kira-kira 15 m2 dilengkapi dengan peralatan
secukupnya serta satu toilet dan kamar mandi.
Kantor tersebut harus dibangun dengan baik, tahan air dan dilengkapi dengan
jendela untuk memberikan penerangan yang cukup untuk setiap ruang dan
dilindungi dengan teralis besi dan kerai, diberi fasilitas air minum, alat
penerangan, kotak P3K,pembuangan dan alat komunikasi.Semua biaya untuk
keperluan tersebut ditanggung Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa supaya menyerahkan rancangan tempat kerja dan bangunan
sementara secara umum kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan pada
waktu yang ditetapkan.Pelaksanaan pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum
mendapatkan persetujuan Direksi.
Perumahan staf dan pemondokan buruh harus dilengkapi dengan semua
pelayanan yang perlu seperti pembuangan saluran air bersih, penerangan,
jalan, gang, tempat parkir, pemagaran, kesehatan, ruang masak, pencegahan
kebakaran dan peralatan pencegahan api sesuai dengan batas yang ditentukan
dalam Kontrak. Biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan/sewa kantor Direksi
sudah termasuk dalam kontrak.

10
SPEKTEK LA PATI 2016

9.4. Pekerjaan Pengeringan selama Pelaksanaan


Gambar, metode pelaksanaan pekerjaan, pengeringan dibuat oleh Penyedia
Jasa dan dimintakan persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen.Pengeringan air
harus dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan saluran, drainase dan bangunan
atau sesuai petunjuk Direksi. Penyedia Jasa harus memasang, memelihara
semua pipa dan peralatan lain yang diperlukan untuk pengeringan air agar
lokasi pekerjaan bebas dari air sehingga pekerjaan konstruksi dapat dilakukan
sesuai dengan syarat-syarat. Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk
memperbaiki kerusakan akibat banjir atau kegagalan pengeringan air atau
pekerjaan pengamanan.
Kisdam, semua tanggul atau pengeringan air sementara harus segera
dibongkar atau diratakan sehingga kelihatan baik dan tidak mengganggu
kelancaran aliran air setelah pekerjaan perbaikan bangunan dan saluran selesai.
Cara pengeringan air yang dilakukan oleh Penyedia Jasa harus mendapat
persetujuan Direksi, dan tidak boleh mengganggu jalannya air yang
dibutuhkan untuk pengairan pada jaringan pengairan yang ada.
Apabila pelaksanaan pekerjaan berada di bawah muka air tanah, air tersebut
supaya dipompa dahulu sebelum dilakukan penggalian.
Pengeringan air dilakukan sedemikian rupa, sehingga dapat dipelihara
kestabilan dari dasar dan sisi miring yang digali sehingga semua pelaksanaan
konstruksi dikerjakan pada keadaan kering.Biaya yang digunakan untuk
pengeringan selama pelaksanaan pekerjaan sudah termasuk dalam kontrak.
10.

Keamanan dan Pemeriksaan Kesehatan


10.1. Umum
Semua keamanan dan pemeriksaan kesehatan yang perlu selama pelaksanaan
pekerjaan, antara lain pengaturan kesehatan, pembersihan lapangan, bahan
peledak dan bensin, pemagaran sementara, keamanan dan pencegahan
kebakaran, dibuat dan dipelihara oleh Penyedia Jasa atas biaya Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap semua keamanan dan
kesehatan.Tidak ada pembayaran tambahan, dan dalam hal ini semua biaya
sudah termasuk dalam harga kontrak.
10.2. Sistem Pengawasan Keamanan
Penyedia

Jasa

supaya

mengatur

sistem

pengawasan

keamanan

dan

organisasinya dan diserahkan untuk mendapatkan persetujuan kepada Pejabat


Pembuat Komitmen.Sistem pengawasan keamanan dengan kapasitas peralatan
dan tenaga yang cukup untuk menghindari kecelakaan dan kerusakan
terhadap manusia dan barang milik yang bersangkutan.

11
SPEKTEK LA PATI 2016

Sistem pengawasan keamanan harus dilaksanakan sesuai dengan program


yang disetujui dan berpegang pada hukum/peraturan yang berlaku di Negara
Indonesia.
10.3. Peraturan Kesehatan
Penyedia Jasa harus mengusahakan lapangan kerja dalam keadaan bersih dan
keadaan

sehat

serta

memperlengkapi/memelihara

kemudahan

untuk

penggunaan tenaga yang dikerjakan pada suatu tempat yang telah disetujui
oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan
tersebut .
Penyedia Jasa hendaknya juga membuat pengumuman dan mengambil
langkah-langkah pencegahan yang perlu untuk menjaga agar lapangan kerja
tetap bersih dan aman.
10.4. Bahan Peledak dan Bensin
Penyedia Jasa hendaknya membuat peraturan untuk mengangkut dan
menyimpan/ mengendalikan bahan peledak dan bensin seaman mungkin
untuk melindungi masyarakat sesuai dengan hukum dan peraturan keamanan
yang berlaku.
Penyedia Jasa harus memiliki semua Surat Keterangan yang diperlukan dan
membayar semua biaya yang diperlukan untuk pemindahan bahan peledak
dan bahan bakar dari suatu tempat ke tempat lainnya dan menyimpan dengan
baik seperti semula.
Penyedia Jasa supaya menyediakan dan memasang sistim peringatan yang
cukup dan memberikan peringatan kepada masyarakat mengenai bahaya yang
mungkin timbul sehubungan dengan bahan peledak.
Penyedia Jasa harus yakin bila hendak mengeluarkan bahan peledak bahwa
daerah yang akan diledakkan benar-benar kosong dari semua penduduk, orang
jalan kaki dan lalu lintas kendaraan. Penyedia Jasa harus memasang papan
nama pada setiap jalan masuk ke daerah tersebut sehingga mencegah lalu lintas
masuk ke daerah tersebut dengan memberikan pengumuman bahwa daerah itu
tidak aman.
Tempat gudang bahan peledak harus disetujui oleh Pejabat Pembuat
Komitmen.Bensin di atas tanah dan tanki gas minyak tidak diperbolehkan
diletakkan pada batas perkampungan atau lebih dekat dari pada 100 m ke
bangunan yang ada di lapangan.
Penyedia Jasa tidak diperbolehkan menggunakan bahan peledak tanpa
persetujuan Direksi, Penyedia Jasa bertanggung jawab pada saat pelaksanaan
peledakan.

12
SPEKTEK LA PATI 2016

10.5. Pencegahan Kebakaran


Penyedia Jasa harus melakukan setiap pencegahan dan melindungi api yang
terjadi pada atau sekitar lapangan kerja dan harus menyediakan segala yang
diperlukan/ peralatan pencegahan kebakaran yang cukup, untuk siap
digunakan pada semua bangunan air dan bangunan gedung atau pekerjaan
yang sedang dalam pelaksanaan, termasuk perkampungan tempat tinggal,
pemondokan buruh dan bangunan gedung lainnya. Penyedia Jasa akan
memelihara

peralatan

dan

perlengkapan

pemadam

kebakaran

yang

dibutuhkan dalam keadaan baik sampai pekerjaan diterima oleh Pejabat


Pembuat Komitmen.
Penyedia Jasa harus berusaha keras untuk memadamkan kebakaran yang
terjadi di lapangan kerja.
Dalam hal ini Penyedia Jasa menyediakan perlengkapan yang mutlak
diperlukan dan tenaga buruh yang dikerjakan di lapangan, termasuk peralatan
dan tenaga Sub Kontrak.
11.

Penyelidikan Tanah Tambahan


Penyedia Jasa atas perintah Pejabat Pembuat Komitmen akan melakukan
penggalian dan atau pengeboran yang berhubungan dengan penyelidikan tanah
pada bangunan-bangunan yang telah ada di lapangan atau di tempat-tempat lain.
Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan akan mencakup contoh tanah undisturb atau
disturb dari material pondasi untuk pemeriksaan (analisa), pengetesan langsung
pada pondasi dengan disaksikan oleh Direksi dan menyerahkan contoh-contoh
(sample) untuk dilakukan pengetesan laboratorium dan atau pengetesan di lokasi
pekerjaan.
Penyedia Jasa akan menyerahkan hasil dari penyelidikan tanah kepada Pejabat
Pembuat Komitmen dengan segera untuk mendapatkan persetujuan.

12.

Foto-foto
Penyedia Jasa harus menyerahkan foto untuk laporan progres pekerjaan (foto 0%,
50% dan 100%) pada lokasi yang ditentukan oleh Direksi dengan sudut
pengambilan yang sama.
Minimum tiga gambar harus diambil pada tiap lokasi yang memperlihatkan
keadaan sebelum mulai pekerjaan, keadaan dalam tahap konstruksi dan keadaan
dalam penyelesaian.Foto-foto pada tiap lokasi harus diambil dengan arah yang
tertentu dan tetap dalam ketiga-tiganya keadaan tersebut di atas dengan latar
belakang yang mudah dipakai sebagai tanda dari lokasi tersebut.
Ketiga gambar untuk tahapan itu harus diletakkan dalam album disertai dengan
tanggal pengambilan, beserta foto dalam bentuk CD, 3 (tiga) set album harus
diserahkan kepada Direksi pada penyelesaian pekerjaan, beserta foto pendukung

13
SPEKTEK LA PATI 2016

pelaksanaan pekerjaan. Pengambilan foto harus memakai papan tulis Uk. 40 x 60


cm, untuk mempermudah memberi notasi pada lokasi pekerjaan.
13.

Mutual Check
13.1. System Pekerjaan
System Pelaksanaan Pekerjaan ini adalah kontrak harga satuan (Unit Price).
13.2. Pelaksanaan Mutual Check
a)

Pelaksanaan Mutual Check 0% diadakan berpedoman pada gambar


tender drawing/Kontrak.

b)

Pelaksanaan untuk Pekerjaan Mutual Check adalah terdiri dari Penyedia


Jasa bersama-sama dengan timmutual check yang dibentuk oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK).

c)

Uraian Pekerjaan Mutual Check yang dilaksanakan Penyedia Jasa adalah


sebagai berikut :
1. Pengukuran kembali semua kegiatan-kegiatan pekerjaan dengan
mencocokkan kembali pada titik tetap dengan ketelitian 10

.mm.

2. Membuat gambar-gambar hasil pengukuran kembali (Uitzet) profil


memanjang dan melintang dengan mengikuti Standar Penggambaran
Tender Drawing.
3. Membuat gambar-gambar bangunan dengan mengikuti Standar
Penggambaran Tender Drawing (termasuk gambar detail).
4. Membuat perhitungan Hidrolis, apabila ada perubahan bentuk.
5. Membuat perhitungan Bill of Quantity (BOQ) dan RAB perubahan
tambahan/ pengurangan.
d)

Semua produk-produk hasil Mutual Check/Uitzet (data pengukuran


kembali,

gambar-gambar,

Bill

of

Quantity,

RAB

tambahan

biaya/pengurangan biaya) disampaikan kepada Pejabat Pembuat


Komitmen untuk selanjutnya diteliti/diperiksa kebenarannya dan
setelah mendapat persetujuan maka Penyedia Jasa dapat melaksanakan
pekerjaan tersebut.
e)

Dari hasil pengukuran kembali/Uitzetakan didapat perbandingan


volume dengan Tender Drawing dan dibuatkan berita acara hasil
pengukuran di lapangan dan ditandatangani oleh Direksi, Pengawas,
Penyedia Jasa dan Supervisi Pengawasan Pekerjaan.

f)

Gambar-gambar hasil Uitzet adalah sebagai dasar untuk Pelaksanaan


Konstruksi Lapangan.

g)

Semua gambar gambar hasil Mutual Checkdiperbanyak 4 (empat) kali


dan sesuai petunjuk Direksi.

14
SPEKTEK LA PATI 2016

13.3. Mutual Check 100%


a)

Mutual Check 100 % dilaksanakan oleh Tim Mutual Check 100% yang
dibentuk oleh Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapatkan
pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan/gambar terpasang (As Built
Drawing).

b)

Dari hasil Mutual Check 100 % dengan gambar terpasang (As Built
Drawing) sebagai dasar pembayaran volume pekerjaan yang telah
selesai dikerjakan.

c)

Semua gambar-gambar terpasang (As Built Drawing) dibuat rangkap 3


(tiga) beserta 1 (satu)asli dan sesuai petunjuk Direksi.

13.4. Jangka Waktu Pelaksanaan Mutual Check


a)

Jangka Waktu Pelaksanaan Mutual Checkakan diatur/ditentukan oleh


Pejabat Pembuat Komitmen.

b)

Jika tidak ditentukan lain pengajuan biaya tambahan/pengurangan


biaya, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum jangka waktu pelaksanaan
berakhir sudah harus disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen.

c)

Segala ketentuan-ketentuan yang belum diatur dalam Mutual Check ini


akan ditentukan kemudian oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

13.5.

Penilaian dan Pembayaran


Semua pengeluaran yang timbul untuk semua kebutuhan Mutual Check
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
B. PEKERJAAN TANAH

Bagian I. Pembersihan
14.

Pembersihan
a) Semua daerah di sekitar lumbung air perlu dibersihkan seperti yang ditentukan
oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan
tersebut, harus dibersihkan dari segala pohon-pohon, semak-semak sampah dan
bahan lain yang mengganggu dan bahan-bahan itu harus dibuang, kecuali bila
ada ketentuan lain yang disetujui oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk
melakukan pengawasan pekerjaan tersebut. Umumnya hanya pohon-pohon
yang mengganggu bangunan yang dimaksudkan dalam spesifikasi ini yang
harus dibuang, dan ditumpuk di tempat-tempat yang ditunjuk oleh
Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut
di sepanjang tepi jalan atau batas tanah. Pagar-pagar, dinding-dinding,
bangunan-bangunan reruntuhan dari tempat-tempat pekerjaan harus dibuang
menurut persetujuan Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan
pengawasan pekerjaan tersebut.

15
SPEKTEK LA PATI 2016

b) Penyedia Jasa harus membongkar akar-akar, kemudian mengisi lubang dan


dipadatkan dan memindahkan dari tempat semua bahan-bahan yang timbul
akibat pembersihan lapangan.
c) Penyedia Jasa diminta untuk memulai pembersihan jauh sebelum pekerjaan
pembangunan dimulai.
d) Pekerjaan dianggap disetujui sesudah semua bahan-bahan yang berguna dan
peralatan dikumpulkan.
e) Semua kerusakan terhadap pekerjaan-pekerjaan dan milik umum atau
Perorangan yang diakibatkan pekerjaan pembersihan yang dilaksanakan oleh
Penyedia Jasa harus diperbaiki atau diganti atas biaya Penyedia Jasa.
f) Semua pengeluaran yang timbul akibat dari pekerjaan tersebut menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa.
15.

Stripping (Pengupasan)
Sebelum Penggalian dari borrow pits dimulai, terlebih dahulu membersihkan dan
mengupas seperlunya daerah untuk timbunan.
Begitu juga pada tanggul, sebelum penimbungan dimulai terlebih dahulu tanggul
dibersihkandan dikupas setebal 15 cm atau pembuatan terasering dengan ukuran
0.50 m x 0.50 m dan sesuai dengan petunjuk Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk
melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.
Bagian II. Pekerjaan Penggalian Tanah

16.

Galian pada Pondasi Bangunan


a) Sebelum mengadakan kegiatan galian pondasi, Penyedia Jasa diwajibkan
memperhitungkan struktur tanah dan bangunan (bila ada) lokasi yang akan
digali. Metode galian penyedia jasa harus dipertimbangkan terhadap struktur
tanah sekitar lokasi dan alat gali yang digunakan. Dasar dan sisi galian, dimana
akan didirikan bangunan harus selesai dengan rapi menurut duga/tingkat dan
dimensi yang tertuang pada gambar bestek. Jika waktu penggalian material
yang digali melampaui garis dan tingkat yang telah ditentukan, galian yang
melampaui batas tadi harus ditimbuni lagi seluruhnya dengan material yang
terpilih kemudian ditumbuk atau digilas lapis demi lapis yang tebalnya tidak
lebih dari 15 cm dengan dan atas biaya Penyedia Jasa.
b) Jika tanah pondasi asli (natural foundation) terganggu atau longgar karena
pekerjaan-pekerjaan penggalian Penyedia Jasa, harus dipadatkan dengan
menumbuknya atau menggilasnya atau jika Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk
melakukan pengawasan pekerjaan tersebut menghendakinya harus
dipindahkan atau diganti dengan bahan yang terpilih yang seluruhnya harus
dipadatkan.

16
SPEKTEK LA PATI 2016

c) Jika pada suatu tempat penggalian bangunan atau penggalian untuk bangunan
lainnya yang dikehendaki dipakai bahan yang tidak cocok, untuk pondasi
menurut ketentuan Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut, maka Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan
pengawasan pekerjaan tersebut akan memerintahkan secara tertulis untuk
memindahkan barang-barang yang tidak cocok tersebut dan dipadatkan
seluruhnya dengan menumbuknya atau menggilasnya lapis demi lapis yang
tebalnya tidak boleh lebih dari 15 cm. Semua biaya yang diakibatkan adanya
perintah Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan
tersebut menjadi beban dan tanggung jawab Penyedia Jasa.
d) Penyedia Jasa harus menjaga agar galian bebas dari air selama masa
Pembangunan. Cara menjaga galian bebas dari air, pengeringan dan
pembuangan air harus dengan cara yang dapat disetujui oleh Direksi/Pihak
yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.
e) Penyedia Jasa harus menjamin adanya peralatan yang stand by (siap) dan cukup
di lapangan setiap waktu guna menghindari terputusnya kontinuitas
pengeringan air.
f) Selama pekerjaan berlangsung, Direksi menganggap perlu untuk membuat
kemiringan, tingkatan, ukuran galian yang sudah ditentukan dan penyedia jasa
tidak berhak memperoleh tambahan biaya yang melebihi harga satuan yang
dicantumkan dalam Rencana Biaya Pekerjaan (BOQ).

g) Galian terbuka lain yang dilaksanakan atas kehendak Penyedia Jasa sendiri,
misalnya membuang material galian, atau untuk keperluan lain, harus sesuai
petunjuk Direksi, dan biayanya ditanggung oleh Penyedia Jasa dan bukan oleh
Pengguna jasa.
h) Apabila Penyedia Jasa melaksanakan galian lebih, untuk maksud dan alasan
tertentu, kecuali sudah diperintahkan itu menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
dan bukan oleh Pengguna jasa. Semua galian yang diperintahkan itu harus
ditimbun dengan material lain sesuai dengan petunjuk Direksi dan biaya
ditanggung oleh Penyedia Jasa.
i) Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan ukuran yang lengkap seperti yang
disyaratkan dan harus selesai sesuai dengan batas dan tahapan yang diijinkan,
kecuali pada ujung-ujung batuan yang tajam, diijinkan adanya penyimpangan,
asalkan tidak lebih dari 20 cm dan permukaan yang tidak tertutup dengan
beton, harus diratakan sesuai petunjuk Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk
melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.
j)

Bila terjadi keruntuhan/kerusakan tanah dan bangunan disekitar lahan galian


akibat kecerobohan dan kekurangtelitian metode pelaksanaan, maka seluruh
resiko menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

17
SPEKTEK LA PATI 2016

k) Pengguna jasa akan membayar pada Penyedia Jasa biaya timbunan untuk
mengisi kembali galian tambahan pada patahan yang disebabkan sifat-sifat
batuan tersebut, yang bukan disebabkan kesalahan Penyedia Jasa, sesuai saran
dari Direksi. Pembayarannya sesuai dengan Harga Satuan yang dicantumkan
dalam Rencana Biaya Pekerjaan (BOQ).
l) Pengukuran (untuk pembayaran) setiap klasifikasi material galian terbuka harus
dibuat menurut batas, tingkatan dan ukuran yang ditunjukan dalam gambar
atau sesuai dengan petunjuk Direksi/ Pihak yang ditunjuk untuk melakukan
pengawasan pekerjaan tersebut. Pengukuran tersebut didasarkan pada
permukaan tanah asli sebelum galian hingga permukaan galian seperti disebut
di atas. Klasifikasi material yang digali ditentukan Direksi berdasarkan analisa
dan pertimbangan Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut.
m) Pembayaran dilakukan berdasarkan kuantitas yang diukur dengan metode
survey, sebelum pekerjaan galian dimulai hingga galian selesai dilaksanakan.
Oleh karena itu Penyedia Jasa harus melaksanakan survey pengukuran sehingga
bisa diketahui dimensi dan elevasi permukaan asli dan permukaan pada akhir
galian. Penyedia Jasa harus menyerahkan usulan garis besar yang akan digali,
potongan melintang dan metode survey yang digunakan, 7 (tujuh) hari sebelum
dimulainya survey pengukuran. Garis dan titik-titik pokok harus ditetapkan
lebih dahulu yang dihubungkan dengan stasiun survey permanen.

n) Pembayaran untuk setiap klasifikasi galian pada galian terbuka dilakukan sesuai
dengan harga satuan per meter kubik seperti dicantumkan pada Rencana Biaya
Pekerjaan. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya semua tenaga kerja,
peralatan dan material yang diperlukan untuk pekerjaan galian termasuk
perlindungan terhadap kemiringan, pencegahan terhadap erosi dan pekerjaan
lainnya yang diperlukan untuk pekerjaan galian.
o) Harga satuan dalam Rencana Biaya Pekerjaan bagi setiap klasifikasi material
dan penempatan galian terbuka ini, sudah termasuk semua biaya pemindahan
material dan penempatan galian ke tempat pembuangan (spoil bank). Tetapi
material galian yang menurut Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan
pengawasan pekerjaan tersebut bisa dipakai pada bangunan permanen, akan
diletakan pada tempat penimbunan seperti terlihat pada gambar atau langsung
diangkut dan ditempatkan pada lokasi bangunan permanen sesuai petunjuk
Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.
17.

Tanah-tanah Longsor (Slide Material)


Tanah-tanah yang tidak dapat bertahan pada lereng-lereng seperti ditunjukkan di
gambar atau yang ditentukan oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan
pengawasan pekerjaan tersebut dan Material-material yang mungkin longsor ke
daerah galian di sepanjang garis galian, harus dipindahkan oleh Penyedia Jasa

18
SPEKTEK LA PATI 2016

18.

menurut cara yang disetujui, dan lereng-lereng harus diselesaikan kembali menurut
garis dan tingkat yang ditetapkan oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk
melakukan pengawasan pekerjaan tersebut. Penyedia Jasa mungkin diminta pula
untuk menggali daerah-daerah yang mungkin akan longsor di luar batas-batas
penggalian yang diperlukan untuk mencegah kerusakan pada pekerjaan atas biaya
Penyedia Jasa.
Bahan Hasil Galian
a) Diharapkan bahwa semua bahan-bahan dari galian yang dimaksud akan cocok
untuk dipakai dalam pembangunan-pembangunan yang dikehendaki menurut
spesifikasi ini. Dimana dapat dikerjakan semua bahan-bahan harus diletakkan
dari penggalian ke tempat-tempat terakhir yang telah direncanakan kecuali jika
bahan tersebut menurut perintah Direksi harus ditempatkan di tempat
penampungan sementara dan untuk kemudian harus ditempatkan di tempat
yang telah direncanakan. Sepanjang masih dapat dikerjakan sebagaimana
ditempatkan oleh Direksi, semua bahan-bahan yang telah direncanakan untuk
digunakan dalam pemadatan harus diusahakan agar kadar air cukup dengan
cara menyiramnya atau cara-cara lain yang cocok sebelum dan selama
penggalian.
b) Seluruh bahan timbunan di sekitar bangunan-bangunan yang berada pada
lereng-lereng, dan garis-garis batas yang telah ditentukan pembayarannya
untuk bangunan, dan berada di bawah permukaan tanah asli dinyatakan
sebagai timbunan kembali yang dipadatkan (compacted back fill) dan semua
timbunan atau timbunan kembali di sekitar bangunan dan di atas permukaan
tanah asli harus dikerjakan sebagai membuat tanggul atau tanggul yang
dipadatkan, kecuali ada ketentuan yang lain pada syarat-syarat khusus.
c) Dimana tanah yang baik dari penggalian yang ditentukan tidak mencukupi
untuk pembuatan tanggul, penimbunan kembali dan pekerjaan tanah lainnya
yang diperlukan seperti tertera di dalam gambar atau petunjuk Direksi/Pihak
yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut maka
tambahan tanah yang baik dapat diambil dari daerah pengambilan yang
direncanakan seperti yang telah disetujui oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk
untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.

19.

Borrow Area (Daerah Asal Bahan)


a) Bila disebutkan atau diperintahkan oleh Direksi, bahan timbunan yang
diperlukan untuk pekerjaan harus diambilkan dari borrow area yang disetujui,
setelah diuji untuk mengetahui kecocokan bahan (soil properties).
b) Sebelum penggalian pada tanah tersebut, permukaannya harus dikupas dari
tanaman-tanaman termasuk akar-akarnya.
Apabila diperintahkan oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan
pengawasan pekerjaan tersebut, permukaan tanah harus dikupas sampai
kedalaman 15cm, untuk sementara tanah kupasan ditimbun dan ditempatkan di
sekitar borrow area.

19
SPEKTEK LA PATI 2016

c) Setelah selesai penggalian, Penyedia Jasa harus meninggalkan daerah tersebut


dalam keadaan rapi sesuai petunjuk Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk
melakukan pengawasan pekerjaan tersebut, termasuk semua pekerjaan tanah
yang diperlukan untuk mencegah penggenangan air di daerah tersebut. Apabila
borrow area terletak pada sawah atau tanah tegalan, tanah yang dipakai untuk
timbunan tidak boleh melebih kedalaman 0.5 m dan setelah semua penggalian
selesai, daerah tersebut bisa dipakai kembali untuk pertanian, termasuk hal-hal
yang menyangkut pengairan dan drainase dari daerah tersebut.
d) Batas borrow area minimum 20 m di luar batas pekerjaan tetap.
e) Penyedia Jasa harus menggali, memuat, mengangkut, membuang, membentuk
dan memadatkan bahan-bahan timbunan tersebut sampai dengan ukuran yang
tercantum di dalam gambar.
20.

Penggalian Tanah untuk Lumbung Air


a) Kelebihan galian yang tidak dibutuhkan untuk pekerjaan tanah, baik setempat
atau di tempat lain dimana volume galian dan timbunan tidak seimbang pada
lumbung air, harus diletakkan pada tempat tanggul buangan terpisah, di luar
pekerjaan tanah permanen. Tanggul buangan ini harus dibentuk menurut
ukuran yang ditunjuk dalam gambar atau menurut Direksi/ Pihak yang ditunjuk
untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut dan harus dibentuk
sedemikian rupa sehingga rapi dan stabil. Penyedia Jasa harus menyiapkan
rencana pekerjaan tanah tersebut bagi setiap bagian dari pekerjaan dengan detail
lokasi dan program penggalian dari saluran dan membuang tanahnya sebagai
timbunan tanggul.
b) Penyedia Jasa harus mengajukan usul rencana pelaksanaan pekerjaan tanah
tersebut ini selambat-lambat 7 (tujuh) hari sebelum tanggal yang dimaksud
sebagai pemberitahuan kepada Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan
pengawasan pekerjaan tersebut.
c) Untuk penggalian tanah lunak dapat digunakan alat-alat seperti hydraulic
excavator, bulldozers dengan dihubungkan alat penggilas, scrapers tanpa
dihubungkan dengan alat khusus.
d) Sedang untuk galian batu atau tanah keras dapat digunakan peralatan khusus
yang dihubungkan bulldozer D8 atau peralatan yang sebanding, atau yang
diperlukan sesuai dengan pelaksanaan sesuai petunjuk Direksi.

21.

Longsoran di Tanggul
Penyedia Jasa harus mencoba untuk menjaga dengan sangat hati-hati dan
mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan, untuk mencegah terjadinya
longsoran bahan di samping galian dan tanggul.Dalam hal terjadinya longsoran
Penyedia Jasa harus memperbaiki semua pekerjaan tanah dan kerusakan yang

20
SPEKTEK LA PATI 2016

bersangkutan dan melaksanakan perubahan yang diperlukan pada pekerjaan yang


dapat disetujui Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut.
22.

Kelebihan Penggalian dan atau Timbunan


Jika Lumbung Air digali, tanggul atau berem dibentuk di luar ukuran yang
disebutkan, harus membangun kembali sesuai Spesifikasi, atau ditentukan lain
menurut petunjuk Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut.

23.

Luasnya Penggalian
Luasnya penggalian tanah harus diusahakan sekecil mungkin sesuai gambar
bestek.Penggalian dimulai pada muka tanah dengan keharusan mengambil
kelebaran yang sesuai menurut petunjuk pada gambar atau sesuai yang ditentukan
oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut,
dan harus turun ke bawah dan akhirnya baru menambah luasnya.
Cara dan metode galian tidak boleh membahayakan bangunan/lahan pekerjaan.
Pembangunan Lumbung Air selalu harus dibatasi pada ukuran yang telah
mendapat persetujuan Direksi lebih dahulu secara tertulis.Pekerjaan pada setiap
panjang yang sudah disetujui, diselesaikan sampai disetujui Direksi/Pihak yang
ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut sebelum pekerjaan
selanjutnya dimulai.
Bagian III. Pekerjaan Tanggul

24.

Tanggul
a) Tanggul untuk lumbung air bisa dibentuk dari hasil galian tanah lumbung air
yang memenuhi syarat teknis atau sesuai petunjuk direksi.
b) Bila diperlukan tambahan tanah untuk timbunan maka tanah bahan timbunan
diperoleh dari borrow area dan sesuai petunjuk Direksi pekerjaan.
c) Bahan timbunan dihampar horizontal dan ketebalan merata secara berlapis-lapis
dan tiap lapis tidak boleh lebih dari 20cm kecuali ditentukan lain didalam
spesifikasi teknik khusus.
d) Pemadatan harus dilaksanakan dengan mesin pemadat, atau cara lain yang
disetujui atas permintaan Direksi. Timbunan di atas tanah asli, di belakang
bangunan-bangunan baru harus dipadatkan seperti yang diuraikan di atas.

25.

Tambahan untuk Penurunan Tanah


Penyedia Jasa memperhitungkan tambahan fungsi timbunan tanggul, pengisian
guna mengatasi pemadatan sendiri (consolidation) dan penurunan akibat pemadatan
tanah timbunan (settlement) dari tanggul sedemikian rupa sehingga lebar dan
ukuran permukaan yang telah selesai pada akhir masa pemeliharaan harus sesuai

21
SPEKTEK LA PATI 2016

dengan tinggi, dan ukuran yang ditunjukkan dalam gambar atau atas perintah
Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.
26. Pemadatan pada Timbunan
a) Tanggul-tanggul dan timbunan-timbunan yang dipersyaratkan untuk
dipadatkan sesuai dengan gambar-gambar harus dilaksanakan lapis demi lapis
dan tebal lapisan jadi (setelah dipadatkan) setebal 20 cm. Penyedia Jasa dalam
penggalian material yang direncanakan untuk digunakan pada tanggul-tanggul
atau urugan-urugan yang dipadatkan harus dikerjakan sedemikian rupa
sehingga material tersebut berada dalam keadaan memenuhi syarat teknis yang
ditentukan waktu ditempatkan. Bagian dari tanggul pada gambar yang
direncanakan untuk dipadatkan harus dibangun dari material yang baik dan
paling cocok untuk memberikan kekedapan (impermeabilitas) dan stabilitas
waktu dipadatkan.
b) Untuk bagian tanggul-tanggul yang berbatasan dengan bangunan, termasuk
pipa-pipa beton, dimana pemadatan tanggul-tanggul atau urugan yang
diperlukan tidak mungkin dilakukan dengan alat pemadat untuk mendapatkan
pemadatan yang cukup, maka tanggul atau urugan harus dipadatkan dengan
mesin penumbuk (hand stamper) atau sesuai petunjuk Direksi dengan mencapai
kepadatan yang setingkat dengan tanggul atau urugan yang dipadatkan
didekatnya.
c) Dalam tebal lapisan-lapisan pemadatan tanah dan kelembaban bahan-bahan
tersebut yang akan ditimbun harus seperti Spesifikasi di atas dan pemeliharaan
khusus harus dijalankan untuk menjamin agar ada ikatan yang cukup dan
tanggul-tanggul yang akan dipadatkan didekatnya.
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab atas kerusakan-kerusakan bangunan
yang disebabkan operasi-operasi pemadatan bahan tanggul atau urugan yang
berdampingan dengan bangunan-bangunan lain dan harus diperbaiki atas biaya
Penyedia Jasa.
d) Pemadatan dengan tenaga manusia.
Material yang akan dipadatkan harus dibuat dengan lapisan-lapisan horizontal
dengan tebal tidak lebih dari 20 cm dengan alat penumbuk dengan tangan (hand
stamper/tamping ramer) dengan jarak jatuh bebas (graving fall) untuk
melaksanakan pekerjaan harus 30 cm.
Material harus dipadatkan sampai kepadatan yang diinginkan tercapai.
Penggunaan tenaga wanita dan anak-anak di bawah umur 16 tahun tidak
diijinkan.

22
SPEKTEK LA PATI 2016

C. BETON
Bagian I. Bahan
27.

Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan pada umumnya jenis semen Portland dari
perusahaan dalam negeri dan memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
mendapat pesetujuan Direksi. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk
keperluan khusus jika diperintahkan oleh Pengguna Jasa.
Penyedia Jasa harus menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan
atau dari pabrik dan Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut bisa memerintahkan untuk diadakan tes/pengujian material, bila
dari hasil tes ditemukan semen yang tidak memenuhi syarat maka ditolak dan
penyedia jasa harus memindahkan keluar daerah pekerjaan.

28.

Bahan Batuan dan Pasir


a) Bahan batuan untuk beton dan adukan harus memenuhi pasal 3.3. dan 3.4.
Standar Nasional Indonesia NI-2 serta Pasal 11 dan 12 dari PUBI.
b) Pasir harus diambil dari sungai atau tambang pasir.
Penambahan bahan lain seperti pasir dari batu pecah akan diijinkan, apabila
menurut Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan
tersebut, pasir yang ada tidak memenuhi gradasinya.
c) Semua pasir yang akan dipakai untuk beton dengan spesifikasi ini harus pasir
alam dengan mempunyai modulus kehalusan butir antara 2 sampai 3.
d) Pasir dan kerikil harus bersih dan bebas dari gumpalan tanah bebas tanah kosong
bahan-bahan organik tanah dan lain-lain yang dapat merusak beton.
e) Bahan batuan (kerikil) harus memenuhi persyaratan bergradasi dari ukuran
nominal yang dipersyaratkan kelas beton yang dikehendaki.
f) Apabila kelas dari beton menghendaki perlawanan abrasi yang baik, maka bahan
batuan harus diambil dari lokasi setempat yang menurut penilai Direksi/Pihak
yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut adalah yang
terbaik.
Penyedia Jasa harus mengirim contoh material apabila dibutuhkan oleh Direksi/
Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut. Contoh
dapat diambil atas perintah Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan
pengawasan pekerjaan tersebut.

g) Penyedia Jasa harus membuat percobaan dari contoh material sesuai dengan
permintaan Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut secara rutin dan dengan frekuensi yang disetujui Direksi serta

23
SPEKTEK LA PATI 2016

mengirimkan kepada Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan


pekerjaan tersebut setiap copy laporan test. Apabila tes abrasi dibutuhkan oleh
Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut,
maka Penyedia Jasa harus melakukan tes sesuai dengan persyaratan untuk
membandingkan dengan data-data hasil tes dari beberapa lokasi.
29.

Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan adukan beton harus dari
sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi Pasal 9 Standar Nasional
Indonesia PUBI. Serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan
yang bisa mengotorkan air diantaranya:
a) Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan dari semen yang melebihi dari 30
menit, atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih dari 20 persen,
apabila dites sesuai Standar yang diminta oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk
untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.
b) Mencegah tercapainya kekuatan kubus percobaan yang ditentukan dalam 28 hari
untuk beton klas tertentu.
c) Menghasilkan perubahan warna atau kembang garam di atas permukaan semen
yang sedang mengeras.
d) Menunjukkan reaksi alkali pada bahan batuan. Air harus bebas dari hidrokarbon
dan larutan bubuk dari bahan organik. Larutan suspensi bubuk dari bahan
organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap juta bagian suspensi dalam
berat. Penyedia Jasa harus mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya
untuk dipakai dan harus menyerahkan catatan-catatan mengenai percobaan
tersebut pada Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjan beton
percobaan yang teratur dari beton dan adukan dalam suatu pola dan frekuensi
yang disetujui oleh Direksi dan harus memberi kepada Direksi/Pihak yang
ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut salinan catatan dari
hasil percobaan.

30.

Zat Tambahan
Beton dan adukan harus dibuat dari semen, pasir, kerikil dan air sebagaimana
ditentukan. Tidak boleh ada campuran bahan-bahan lain dengan beton adukan
tanpa persetujuan Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut, Penyedia Jasa boleh memakai zat pelambat untuk
mempermudah persiapan pembuatan dan cara pemakaiannya harus mendapat
persetujuan Direksi.

31.

Tulangan
a) Tulangan baja untuk beton harus seperti ditunjukkan dalam gambar-gambar
dan memenuhi Standar Nasional Indonesia SNI-2 dan mendapat persetujuan
Direksi.

24
SPEKTEK LA PATI 2016

b) Untuk tiap-tiap pengiriman baja lunak yang diserahkan ke tempat pekerjaan,


Penyedia Jasa harus menyediakan apabila ada permintaan Direksi suatu hasil
pemeriksaan dari laboratorim. Sesuai dengan prosedur, hasil tersebut harus
disetujui oleh Direksi.
c) Untuk tiap-tiap kiriman tulangan anyaman baja yang dikirim ke tempat
pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi satu kutipan
sertifikat dari pabrik mengenai catatan-catatan pemeriksaan dan pengujiannya
yang berhubungan dengan pemuatan-pemuatan darimana kiriman itu dibuat.
d) Penyedia Jasa harus menyediakan contoh tulangan dari gudang di lapangan jika
dibutuhkan oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut. Tulangan pada waktu pengecoran beton harus bersih dan
bebas dari kerusakan, sisik gilingan yang lepas dan karat lepas. Batang-batang
baja yang telah menjadi bengkok, tidak boleh diluruskan, atau dibengkokkan
lagi untuk dipakai dipekerjakan tanpa persetujuan Direksi.
32.

Penyimpanan Bahan Bangunan


a) Semua semen harus dikirim ke tempat pekerjaan dalam karung kertas yang
ditandai, utuh dan ditutup sepatutnya atau bungkusan lainnya yang disetujui.
Semua semen harus disimpan dalam gudang tidak terpengaruh oleh cuaca.
b) Lantai dari gudang harus dinaikkan di atas permukaann tanah untuk mencegah
penghisapan air. Penyimpanan di tempat terbuka dapat diizinkan pada
pekerjaan kecil dengan persetujuan tertulis dari Direksi, dalam hal mana selalu
harus ditempatkan di atas tempat yang dilindungi dengan tutup yang tahan air.
Masing-masing kiriman semen harus disimpan terpisah sedemikian, sehingga
ada jalan masuk dengan mudah untuk pemeriksaan dan pengujian.
c) Setelah disetujui Direksi penggunaan semen harus menurut urutan pengiriman.
d) Tiap-tiap jenis bahan batuan pasir dan kerikil maupun batu merah, kapur dan
batu-batu harus disimpan dalam petak yang terpisah atau di halaman yang
tanahnya ditutup dengan lembaran logam atau tutup lainnya yang keras dan
bersih, yang harus bisa kering sendiri dan dilindungi dari pencampuran dengan
tanah atau benda-benda lainnya yang merusak.

e) Tulangan baja harus disimpan jauh dari tanah dan diganjal untuk mencegah
perubahan bentuknya.

25
SPEKTEK LA PATI 2016

Bagian II. Kelas dan Mutu

33.

Kelas dan Mutu Beton


Kelas dan mutu dari bahan beton harus sesuai dengan Standar Beton Indonesia NI2-P.B.I 1971, menurut tabel di bawah ini :

Mutu

Bk
KG/
CM2

Bm
S = 46
KG/
CM2

Kualitas
Agregat

Kekuatan
Tekanan

BO

Non
Strukturil

Pemeriksaan
dengan mata

Tidak ada
Pengujian

B1

Strukturil

K.125

125

200

Strukturil

Tidak ada
Pengujian
Pengujian
akan diadakan

K.175

175

250

Strukturil

K.225

225

300

Strukturil

>K.225

> 225

> 300

Strukturil

Pemeriksaan
dengan teliti
Pengujian
mendetail
dengan analisa
ayakan
Pengujian
mendetail
dengan analisa
ayakan
Pengujian
mendetail
dengan analisa
ayakan
Pengujian
mendetail
dengan analisa
ayakan

III

Bangunan

Pengawasan Terhadap

(Tujuan)

No

II

Kategori
Dari

Pengujian
akan diadakan

Pengujian
akan diadakan

Pengujian
akan diadakan

= Kekuatan tekan beton karakteristik ialah kekuatan tekan, dimana dari sejum lah
besar hasil-hasil pemeriksaan benda uji, kemungkinan adanya kekuatan tekan
yang kurang dari itu terbatas sampai 5% saja.

= Kekuatan tekan beton yang didapat dari masing-masing benda uji


(kg/cm)

bm = Kekuatan tekan beton rata-rata (kg/cm2)

Menurut Rumus :
N b
bm = -----1 N

26
SPEKTEK LA PATI 2016

= Jumlah seluruh nilai hasil pemeriksa atau jumlah seluruh benda uji yang
diperiksa yang harus diambil minimum 20 buah.

= deviasi standar (kg/cm2)

b bm
1

N 1

k = bm 1,64 s
Jika tidak ditentukan lain, yang diartikan dengan kekuatan tekan beton senantiasa
ialah kekuatan tekan yang diperoleh dari pemeriksaan benda uji kubus yang bersisi
15 (+0,06) cm pada umur 28 hari.
Untuk mutu campuran beton K 225 digunakan ukuran kerikil maksimal 20 mm
dengan nilai slump 8 12 cm dan dilakukan pengujian terhadap tekanan beton.
34.

Komposisi / Campuran Beton


a) Sebelum melaksanakan pekerjaan beton dalam karakteristik tertentu Penyedia
Jasa wajib membuat mix desain dan diuji laboratorium yang disetujui oleh
Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.
b) Beton harus dibentuk dari semen portland, pasir, kerikil/batu pecah, air seperti
yang ditentukan sebelumnya, semuanya dicampur dalam perbandingan yang
serasi dan diolah sebaik-baiknya sampai pada ketentuan yang baik/tepat.
c) Untuk beton mutu BO campuran yang biasa untuk pekerjaan non strukturil
dipakai perbandingan dari semen portland, terhadap pasir dan agregat kasar
tidak boleh kurang dari 1:3:5.
d) Untuk beton mutu B.1 dan K 125, campuran nominal dari semen portland, pasir
dan kerikil/batu pecahan.
e) Untuk mutu K 175 dan mutu-mutu lainnya yang lebih tinggi harus dipakai
campuran yang direncanakan (designed mix). Campuran yang direncanakan
diketemukan dari percobaan-percobaan campuran untuk memenuhi kekuatan
karakteristik yang disyaratkan.
f) Untuk mutu K225 dan mutu-mutu lainnya yang lebih tinggi harus dipakai
campuran yang direncanakan (designed mix). Campuran yang direncanakan
diketemukan dari percobaan-percobaan campuran untuk memenuhi kekuatan
karakteristik yang disyaratkan.
g) Tingkat agregat yang kasar untuk kelas II derajat K 125 dan untuk kelas III
derajat K 175 beton berada dalam batas yang ditentukan dalam NI-2-1971
klausul 3.4. dan Penyedia Jasa harus memperoleh derajat yang patut apabila

27
SPEKTEK LA PATI 2016

diminta oleh Direksi dengan mengkombinir ukuran agregat yang profesional,


agar supaya diperoleh derajat yang sepatutnya.
h) Perbandingan antara bahan-bahan pembentuk beton-beton yang dipakai untuk
berbagai pekerjaan (sesuai kelas mutu) harus dipakai dari waktu ke waktu
selama berjalannya pekerjaan, demikian juga pemeriksaan terhadap agregat dan
beton yang dihasilkan. Perbandingan campuran dan faktor air semen yang tepat
akan ditetapkan atas dasar beton yang dihasilkan, juga mempunyai kepadatan
yang tepat, kekedapan, awet dan kekuatan yang dikehendaki dengan tidak
memakai semen terlalu banyak.
i) Faktor air semen dari beton (tidak terhitung air yang dihisap oleh agregat) tidak
boleh melampaui 0.55 (dari beratnya) untuk kelas III dan jangan melampaui 0.60
(dari beratnya) untuk kelas-kelas lainnya.
Pengujian dari beton akan dilakukan oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk
melakukan pengawasan pekerjaan tersebut dan perbandingan-perbandingan
campuran harus diubah jika perlu untuk tujuan atau penghematan yang
dikehendaki, kegairahan bekerja, kepadatan, kekedapan, awet atau kekuatan
dan Penyedia Jasa tidak berhak atas penambahan kompensasi disebabkan
perubahan yang demikian.
35.

Perlengkapan Mengaduk
Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang mempunyai
ketelitian yang cukup untuk menetapkan dan mengawasi jumlah dari masingmasing bahan pembentukan beton. Perlengkapan-perlengkapan tersebut dan
carapengerjaannya selalu harus mendapatkan persetujuan Direksi/ Pihak yang
ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.

36.

Mengaduk
a) Bahan-bahan pembentukan beton harus dicampur dan diaduk dalam mesin
pengaduk beton yaitu Batch Mixer atau Portable Continous Mixer atau sesuai
petunjuk Direksi selama sedikitnya 1 menit sesudah semua bahan (kecuali
untuk air dalam jumlah yang penuh) ada dalam mixer. Waktu pengadukan
ditambah, bila mesin pengaduk berkapasitas lebih besar dari 1.5 m3.
Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut
berwenang untuk menambah waktu pengadukan jika pemasukan bahan dan
cara pengadukan gagal untuk mendapatkan hasil adukan dengan susunan
ketentuan dan warna yang merata/seragam.
Beton harus seragam dalam komposisi dari adukan ke adukan, kecuali bila
dimintakan adanya perubahan dalam komposisi. Dalam pekerjaan mencampur
adukan beton, air harus dituangkan lebih dahulu. Pengadukan yang berlebih-

28
SPEKTEK LA PATI 2016

lebihan (lamanya) yang membutuhkan penambahan air untuk mendapatkan


konsistensi beton yang dikehendaki tidak diperkenankan.
b) Penyampuran dengan pencampuran tangan diperkenankan apabila pada lokasilokasi tertentu sebuah Portable Mixer tak mungkin dipergunakan menurut
pandangan Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut.
Untuk mempermudah pencampuran ini, Penyedia Jasa akan membuat beton
masih dengan ketebalan tidak kurang dari 5 cm, licin, rata dengan luas 2 cm 2,
dibatasi dengan parapet setinggi 10 cm atau sesuai petunjuk Direksi.
37.

Suhu
Suhu beton sewaktu dicor/dituang tidak boleh lebih dari 32 derajat celcius dan tidak
kurang dari 43 derajat celcius.
Bila suhu dari beton yang ditaruh berada antara 27 C dan 32 C, beton harus
diaduk di tempat pekerjaan untuk kemudian langsung dicor. Bila beton melebihi 32
C, sebagai yang ditetapkan oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan
pengawasan pekerjaan tersebut, Penyedia jasa harus mengambil langkah-langkah
yang efektif, umpamanya mendinginkan agregat, mencampur air dan mengecor
pada waktu malam hari bila perlu, mempertahankan suhu beton, untuk dicor pada
suhu di bawah 32 C.

38.

Cetakan (Bekisting)
a) Cetakan haruslah dengan berbagai bentuk, bidang-bidang, batas-batas dan
ukuran dari beton yang diinginkan sebagaimana pada gambar-gambar atau
seperti ditetapkan Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut.
b) Cetakan untuk mencetak beton dan membuatnya menurut model yang
dikehendaki harus digunakan bila perlu. Cetakan dapat dibuat dari logam,
lembaran plywood, papan kayu yang dipress atau dari papan yang dipress halus,
dalam keadaan baik sebagaimana dikehendaki untuk menghasilkan permukaan
yang sempurna seperti terperinci di sini.
c) Permukaan yang rata dari beton adalah yang dikehendaki pada bagian jalan air.
Cetakan untuk permukaan yang demikian dapat dibuat dari kayu ataupun dari
logam dan harus di dalam segala hal benar-benar berbentuk dan berukuran
yang

tetap

pada

tempat

dan

bentuknya

selama

pembebanan

dan

berlangsungnya pekerjaan vibrasi pemadatan beton.


d) Usaha yang sesuai dan efektif harus dilaksanakan pada pembuatan cetakan
untuk menguatkan pinggiran batas dan ujung lainnya dalam arah yang tepat

29
SPEKTEK LA PATI 2016

untuk menghindari terbentuknya pelengkungan-pelengkungan, sisi pinggiran


tersebut atau kerusakan-kerusakan permukaan beton yang telah diselesaikan.
e) Semua cetakan yang dibangun harus teguh, alat-alat dan usaha-usaha yang
sesuai dan cocok untuk membuka cetakan-cetakan tanpa merusak permukaann
dari beton yang telah selesai harus tersedia. Sebelum beton dicor, semua
material untuk mempermudah melepaskan cetakan harus dipakai hanya setelah
disetujui oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut. Penggunaan minyak cetakan harus berhati-hati agar tidak
kontak dengan besi beton yang mengakibatkan kurang daya lekat.
f) Semua cetakan harus betul-betul teliti dan aman pada kedudukannya sehingga
dicegah pengembangan atau lain gerakan selama penuangan beton. Mereka
dapat dicegah selama pengecoran beton pada pilar-pilar beton (Concrete Piers),
kaki-kaki logam (Metal Pedestral) atau dengan cara-cara lain yang disetujui.
Penyangga cetakan (Perancah) harus bersandar pada fondasi yang baik sehingga
tidak akan ada kemungkinan penurunan cetakan selama pelaksanaan.
39.

Pengecoran
a) Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, baja tulangan beton,
pemasangan instalasi yang harus ditanam, penyekangan dan pengikatan dan
penyiapan-penyiapan permukaan yang berhubungan dengan pengecoran yang
telah disetujui oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut.
b) Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan cetakan pada tempat
pengecoran beton, lantai kerja harus bersih dari air yang menggenang,
reruntuhan atau bahan lepas. Permukaan-permukaan dengan bahan-bahan yang
menyerap dengan rata hingga kelembaban (air) dari beton yang baru dicor tidak
akan diserap.
c) Permukaan-permukaan beton yang lebih dahulu dicor pada mana beton baru
akan dicor, permukaan lama telah begitu mengeras sehingga beton baru tidak
akan berpadu dengan sempurna, ditentukan di sini sebagai Construction Joints
(hubungan konstruksi/ pelaksana). Permukaan Construction Joints harus bersih
dan lembab ketika ditutup dengan beton baru atau adukan.
Pembersihan harus berupa pembuangan semua kotoran, beton-beton yang
mengelupas atau rusak, bahan-bahan asing yang menutupinya.Permukaanpermukaan Construction Joints harus dibersihkan dengan cara-cara yang
disetujui dan kemudian dicuci seluruhnya dengan penyemprotan air dengan
tekanan udara segera sebelum pengecoran beton baru.Pembersihan dan
pencucian harus dilaksanakan pada kesempatan terakhir dari pengecoran
beton.Semua

genangan-genangan

air

harus

dibuang

dari

permukaan

Construction Joints sebelum beton baru dicor.

30
SPEKTEK LA PATI 2016

d) Semua Construction Joints atau expansion joints seperti ditunjukkan pada gambar
harus dibersihkan seluruhnya dari kelebihan-kelebihan beton atau material
dengan menggaruk atau cara lain yang disetujui Direksi/Pihak yang ditunjuk
untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.
e) Alat-alat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus sedemikian
sehingga beton dengan komposisi dan kekentalan yang diinginkan dapat
dibawa ke tempat pekerjaan tanpa adanya pemisahan dan kehilangan bahan
yang menyebabkan perubahan nilai slump.
f) Beton dicor dilaksanakan pada waktu Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk
melakukan pengawasan pekerjaan tersebut serta Pelaksana Penyedia Jasa yang
setaraf ada di tempat kerja.
Setelah permukaan disiapkan baik - baik, permukaan - permukaan Construction
Joints dimana beton baru akan dicorkan harus dilapisi dengan penutup yang
terbuat dari adukan semen (air semen) atau ditutup dengan lapisan spesi/mortel
harus mempunyai perbandingan semen dan pasir seperti campuran beton yang
bersangkutan kecuali ditentukan lain, demikian juga konsistensinya.
Adukan harus dihamparkan merata dan harus rata juga pada permukaan yang
tidak beraturan. Beton harus segera dicor saat adukan yang masih baru (fresh).
Dalam pengecoran beton pada Construction Joints yang telah dibentuk,
penjagaan khusus harus dijalankan untuk menjamin agar beton yang baru
menjadi rapat betul dengan permukaan joints (sambungan) dengan pembobokan
memakai alat-alat yang cocok.
g) Pencampuran/penumbukan kembali beton tidak diperkenankan. Beton yang
sudah mengeras dalam hal mana pengecoran yang tepat untuk dituang/dicor
harus diusahakan agar pengangkutannya ke tempat posisi terakhir sependek
mungkin. Sehingga pada waktu pengecoran tidak mengakibatkan pemisahan
antara kerikil dan spesinya.
h) Kecuali ada penyetopan/pemotongan oleh hubungan (joints), semua penuangan
beton harus selalu kira-kira berlapis-lapis horizontal dan umumnya tebalnya
tidak lebih dari 50 cm. Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan
pengawasan pekerjaan tersebut

mempunyai hak untuk mengurangi tebal

tersebut apabila pengecoran dengan tebal lapisan-lapisan 50 cm tidak dapat


memenui spesifikasi-spesifikasi ini.
Semua pertemuan/sambungan dan hubungan konstruksi dengan permukaan
beton, harus dibuat menerus dan rata atau tegak jika tidak ditentukan di dalam
kontrak, jumlah dan lokasi dari hubungan konstruksi harus dimintakan
persetujuan Direks/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut.
i) Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras atau lama
sedemikian sehingga spesi/mortel terpisah dari agregat kasar.

31
SPEKTEK LA PATI 2016

j)

Direksi berhak membatalkan pengecoran beton pada beberapa kejadian sebagai


berikut:
1. Bila pelaksanaan pencampuran belum mulai dalam 30 menit setelah semen
dituangkan pada pasir dan kerikil.
2. Bila lebih dari 30 menit berlalu antara penuangan dari mixer dan pengecoran
beton tanpa menggerak-gerakan mixer.
3. Bila lebih dari 1,5 jam berlalu antara penuangan semen pada pasir dengan
kerikil dan pengecoran beton.
4. Bila keenceran beton (slump) berkurang 2,5 cm atau dianggap oleh Direksi
tidak benar selama waktu setelah penuangan dari mixer dan sebelum
pengecoran beton.
5. Beton harus disimpan dengan

cara sedemikian rupa agar tidak terjadi

penguraian dan dicor dengan tidak memukul keras pada penulangan,


sambungan atau bekisting yang bekisting yang dibuat untuk
k) Beton tidak diijinkan dijatuhkan bebas lebih dari 1,5 m dan tinggi yang lebih
dari 1,5 m harus diturunkan melalui saluran miring atau terjunan yang disetujui
oleh Direksi agar tidak menimbulkan penguraian pada waktu pelaksanaan
pengecoran.
l) Pengecoran beton di air tidak diijinkan, kecuali dengan persetujuan khusus dari
Direksi. Untuk pekerjaan ini maka campuran dan pengecoran beton harus
menurut ketentuan sebagai berikut:
1. Banyaknya semen tidak kurang dari 400 kg/m 3 beton.
2. Banyaknya pasir yang dibutuhkan biasanya 45 % sampai 50 % dari berat
bahan pengisi (pasir dan kerikil).
3. Diameter maksimum kerikil harus 40 mm.
4. Kekelahan (slump) beton harus antara 10-18 cm.
5. Tidak ada air mengalir yang diijinkan.
6. Air harus dipompa keluar setelah selesai pengerasan beton.
m) Ember-ember beton yang dipakai harus sanggup menuang dengan tepat pada
slump yang rendah dan memenuhi syarat-syarat campuran pada mana
mekanisme pembuangan harus dibuat dengan kapasitas sedikitnya 0,035 m 3
sekali tuang. Ember beton harus mudah untuk diangkat/diletakkan dengan alatalat lainnya dimana diperlukan, terutama bagi lokasi-lokasi yang terbatas.
n) Keadaan construction joints harus mendekati horizontal jika tidak ada ketentuan
lain dari yang ditunjukkan pada gambar atau diperintahkan oleh Direksi/Pihak
yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.
o) Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai kepadatan tertentu, sehingga ia
bebas

dari

kantong-kantong

kerikil,

dan

menutup

rapat-rapat

semua

permukaan-permukaan dari cetakan dan material yang diletakkan. Dalam

32
SPEKTEK LA PATI 2016

pemadatan setiap lapisan dari beton, kepala, alat penggetar (vibrator) harus
mengenai bagian atas dari lapisan yang terletak di bawah.
Semua beton harus dipadatkan dengan alat penggetar type immersion teroperasi
dengan kecepatan paling sedikit 7000 putaran permenit.
40.

Waktu dan Cara-cara Pembukaan Cetakan


a) Waktu dan cara pembukaan dan pemindahan cetakan harus dikerjakan dengan
hati-hati untuk menghindarkan kerusakan pada beton.
Segera sesudah cetakan-cetakan dibuang, permukaan beton harus diperiksa
dengan hati-hati. Permukaan-permukaan yang tidak beraturan harus segera
diperbaiki sampai disetujui Direksi.
b) Umumnya diperlukan waktu minimum dua hari sebelum cetakan dibuka untuk
dinding-dinding yang tidak bermuatan dan cetakan-cetakan samping lainnya;
tujuh hari untuk dinding-dinding pemikul dan saluran serta 14 hari untuk dekdek jembatan.

41.

Perawatan (Curing)
a) Semua beton harus dirawat (cured) dengan air seperti ditentukan disini. Direksi/
Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut berhak
menentukan cara perawatan bagaimana yang harus digunakan pada bagianbagian pekerjaan.
b) Beton harus tetap basah paling sedikit 14 hari terus menerus (segera sesudah
beton cukup keras untuk mencegah kerusakan) dengan cara menutupnya
dengan bahan yang dibasahi air atau dengan pipa-pipa berlubang-lubang,
penyiram mekanis atau cara-cara yang disetujui yang akan menjaga agar
permukaan selalu basah. Air yang digunakan dalam perawatan (curing) harus
memenuhi maksud-maksud spesifikasi-spesifikasi air untuk campuran beton.

42.

Perlindungan (Protection)
Penyedia Jasa harus melindungi semua beton terhadap kerusakan-kerusakan
sebelum penerimaan terakhir oleh Direksi.
Permukaan beton yang terbuka kecuali permukaan-permukaan yang tertutup oleh
white pigmentod sealing compound, harus dilindungi terhadap sinar-sinar matahari
yang langsung paling sedikit 3 (tiga) hari sesudah pengecoran.
Perlindungan semacam itu harus dibuat effective dan dapat dilaksanakan sesudah
pengecoran beton tanpa cetakan atau sesudah pembukaan cetakan-cetakan.

43.

Penyelesaian-penyelesaian dan Penyempurnaan


a) Penyempurnaan-penyempurnaan beton harus dilaksanakan oleh tukang yang
ahli dan disaksikan oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan

33
SPEKTEK LA PATI 2016

pengawasan pekerjaan tersebut. Permukaan-permukaan beton akan diuji/dites


oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan
tersebut dimana perlu untuk menentukan apakah ketidak teraturan permukaan
berada dalam batas-batas yang ditentukan di sini. Ketidak teraturan
digolongkan sebagai sekonyong-konyong (abrupt) atau lambat laun (gradual).
Offiset yang disebabkan oleh pemindahan atau penempatan cetakan yang salah
yang membentuk garis-garis, yang disebabkan mata kayu lepas pada cetakan
atau kerusakan lain dari kayu, akan dianggap sebagai ketidak teraturan yang
sekonyong-konyong (abrupt) dan akan diuji dengan menggunakan pengukuran
langsung.
Semua ketidak teraturan lainnya dapat dianggap sebagai ketidak teraturan yang
gradual dan akan diperiksa dengan mempergunakan template, terdiri dari alat
dengan pinggiran yang lurus atau melengkung untuk permukaan yang
melengkung.
Panjang template tersebut harus 1,5 m untuk pengujian permukaan hasil cetakan
dan 3 m untuk permukaan yang tidak pakai cetakan. Sebelum menerima
pekerjaannya, Penyedia Jasa harus membersihkan semua permukaan yang
terbuka dari kerak-kerak dan karat yang tidak nampak kecuali bila ditentukan
secara lain.
b) Permukaan dalam yang tidak bercetakan harus dibuat miring untuk drainase
seperti ditunjukkan pada gambar-gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh
Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.
Bila tidak ditentukan secara lain tingkat-tingkat penyelesaian untuk permukaan
yang tidak bercetakan adalah sebagai berikut :
1. Permukaan yang tidak bercetakan yang akan ditutup dengan urugan
(backfill) atau dengan beton harus diselesaikan dengan meratakannya secara
memuaskan dan penambalan untuk menghasilkan permukaan yang sama.
2. Penyelesaian dengan sendok baja yang keras (hard steel trowel) harus dipakai
terhadap permukaan yang tidak bercetakan yang terbuka atau mudah
terkena air yang mengalir, kecuali permukaan dek jembatan yang akan
menjadi jalan lalu lintas orang-orang berjalan kaki atau kendaraan harus
diselesaikan dengan memakai tangan atau perlengkapan yang digerakkan
dengan mesin.
Peralatan dan troweling harus dimulai segera sesudah permukaan yang
diratakan telah cukup keras menghasilkan permukaan yang bebas dari
bekas-bekas plesteran dan harus sama dalam susunannya. Ketidakrataan
pada permukaan tidak diperkenankan lebih dari 6 mm untuk ketidakrataan
yang gradual dan bekas-bekas pahatan atau ketidakrataan yang sekonyongkonyong.

34
SPEKTEK LA PATI 2016

44.

Perbaikan Permukaan Beton


a) Bila sesudah pembukaan cetakan ada beton yang tidak menurut gambar atau
ternyata ada permukaan yang rusak atau keluar dari garis sesuai dengan
spesifikasi ini, harus dibuang dan diganti oleh Penyedia Jasa atas bebannya
sendiri.
b) Kerusakan yang memerlukan pembongkaran dan perbaikan ialah yang terdiri
dari sarang kerikil, kerusakan karena cetakan, lubang-lubang karena keropos,
lubang-lubang baut, ketidakrataan oleh pengaruh sambungan-sambungan
cetakan dan bergeraknya cetakan.
Ketidak rataan dan bengkok harus dibuang dengan pemahat atau dengan alat
lain dan seterusnya digosok dengan batu gurinda. Semua lubang harus terus
menerus dibasahi selama 24 jam sebelum di cor, dan seterusnya disempurnakan.
c) Jika menurut pendapat Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan
pengawasan pekerjaan tersebut hal-hal yang tidak sempurna pada bagian
bangunan-bangunan

yang

akan

terlihat

sedemikian,

sehingga

dengan

penambahan saja tidak akan menghasilkan sebuah dinding yang tidak


memuaskan kelihatannya, Penyedia Jasa diwajibkan untuk menutupi saluran
dinding (dengan spesi plester) demikian juga dinding yang berbatasan (yang
bersambungan), sesuai dengan instruksi dari Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk
melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.
d) Cacat lubang-lubang baut angkur dan tempat cukilan dari sarang kerikil yang
akan diperbaiki, harus diisi dengan spesi/mortar tambalan yang kering yang
disusun dari satu bagian semen portland dengan dua bagian pasir beton
bersama dengan bahan pengisi yang susut, yang disetujui oleh Direksi/ Pihak
yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut, dalam jumlah
yang diperinci oleh pabrik dan dengan air yang cukup sehingga sesudah bahanbahan spesi dicampur akan melekat satu sama lain dan apabila diremas-remas
menjadi bola dan ditekan dengan tangan tidak akan mengeluarkan air. Spesi
penambal harus dikerjakan dengan lapisan-lapisan yang tipis dan selalu
dipadatkan dengan alat yang cocok.
Ketelitian diharapkan pada pengisian baut-baut angkur dan lubang-lubang pipa
hingga seluruhnya dapat diisi penuh dengan spesi yang padat.
45.

Pengujian Beton
a) Penyedia Jasa harus melakukan tes beton sesuai prosedur yang disyaratkan oleh
Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.
b) Bila pengecoran beton untuk bangunan permanen, Penyedia Jasa harus
melaksanakan Slump Test pada waktu mulai menuangkan beton. Slump Test
harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur standar. Kecuali diperintahkan lain
oleh Direksi, untuk pengecoran dengan sistem talang/chute slump harus lebih

35
SPEKTEK LA PATI 2016

dari 50 mm dan tidak boleh lebih dari 100 mm. Sedang untuk pengecoran
dengan concrete pump slump tidak boleh lebih dari 120 mm.
c) Percobaan beton dari bahan batu dan kandungan air harus dilakukan sesuai
prosedur standar dan dengan persetujuan Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk
melakukan pengawasan pekerjaan tersebut. Khususnya kubus beton yang
dibentuk dalam cetakan tidak kurang dari 150 mm kubus. Paling sedikit 6 kubus
dibuat dari masing-masing pengecoran untuk diuji, 3 kubus diuji sesudah 7 hari
dan 3 kubus sesudah 21 hari.
Pengujian beton bisa juga dilaksanakan dengan sistem silinder beton
berdasarkan peraturan yang berlaku (PBI. 1971).
d) Penyedia Jasa harus membuat catatan-catatan untuk tiap pengujian, yang
memberikan keterangan secukupnya. Penyedia Jasa harus membuat catatan
dalam bentuk yang disetujui oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan
pengawasan pekerjaan tersebut dalam rangkap 3(tiga), dan menyerahkan
kepada Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan
tersebut tidak lebih dari 3 hari sesudah tiap percobaan selesai dilaksanakan.
e) Seluruh biaya yang dibutuhkan untuk pengujian beton menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa.
46.

Mengawasi dan Mencampur Bahan


a) Penyedia Jasa harus membuat secara akurat perbandingan dari beton berdasar
ukuran volume.
b) Air harus ditambah pada bahan batuan, pasir dan semen di dalam mesin
pengaduk mekanis, banyaknya harus menurut jumlah paling kecil yang
diperlukan untuk memperoleh pemadatan penuh.
Alat pengukur air harus dapat menunjukkan secara akurat volume yang diminta
dan harus didesain sedemikian rupa sehingga suplai air akan secara otomatis
berhenti kalau jumlah air yang dikehendaki sudah disalurkan ke dalam alat
pencampur beton. Dan kemudian bahan-bahan beton harus benar-benar
tercampur.
c) Beton pencampur hanya boleh digunakan dengan mendapat persetujuan Direksi
terlebih dahulu. Apabila pencampuran beton diijinkan dilakukan dengan
tangan, maka semen, bahan batuan dan pasir harus dicampur di atas lantai kayu
yang rapat.
d) Bahan-bahan harus dicampur paling sedikit dua kali dalam keadaan yang
kering, dan paling sedikit tiga kali sesudah air telah dicampurkan, sampai
campuran beton mencapai warna dan kekentalan yang sama.
Penyedia Jasa harus merencanakan tempat dari alat pencampur dan tempat
bahan-bahan untuk memberi ruang kerja yang cukup.Rencana ini harus

36
SPEKTEK LA PATI 2016

diserahkan untuk mendapat persetujuan Direksi, sebelum alat pencampur dan


bahan-bahan diletakkan.
47.

Mengangkat, Menempatkan dan Memadatkan Beton


a) Beton harus dibawa segera sampai di tempat penuangan, sehingga beton masih
mempunyai mutu yang ditentukan dan kekentalan yang dibenarkan, tak ada
terjadi penambahan atau pengurangan mutu.
b) Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk
melakukan pengawasan pekerjaan tersebut atas pengaturan yang diusulkannya,
sebelum pekerjaan pembetonan dimulai.
c) Beton tidak diijinkan untuk dijatuhkan atau digelincirkan secara tak
terkendalikan dari ketinggian lebih dari 1,5 m tanpa harus diaduk lagi.
Pengecoran harus dilaksanakan terus menerus sampai ke tempat sambungan cor
yang disediakan sebelum permulaan pembetonan.
d) Penyedia Jasa harus memperhatikan pemadatan dari beton sebagai pekerjaan
yang besar yang penting dengan tujuan untuk menghasilkan beton rapat air
dengan kepadatan terbesar. Pemadatan harus dibantu dengan mengakibatkan
bergeraknya tulangan dan acuan. Jumlah dan jenis alat getar yang tersedia
untuk dipakai pada setiap masa pembetonan, harus dengan persetujuan
Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.

48.

Sambungan Pelaksanaan cor Beton


a) Penjelasan dan kedudukan dari tempat sambungan-sambungan cor harus
diserahkan kepada Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut untuk mendapatkan persetujuan pekerjaan berlangsung.
b) Tempat sambungan harus ditempatkan sedemikian rupa, sehingga pengaruh
dari penyusutan dan suhu sangat dapat diperkecil. Dimana pekerjaan beton
memanjang atau meluas dan jika menurut pendapat Direksi/Pihak yang
ditunjuk

untuk

melakukan

pengawasan

pekerjaan

tersebut

mungkin

dilaksanakan, maka Penyedia Jasa harus mengatur rencana pelaksanaan


sedemikian rupa, sehingga beton sudah mempunyai umur 4 minggu sebelum
beton baru diletakkan terhadapnya.
c) Sambungan cor harus rapat air, dan harus dibentuk dalam garis-garis lurus
dengan acuan yang kaku tegak lurus pada garis tegangan pokok dan sejauh
mungkin dapat dilaksanakan pada tempat gaya lintang yang terkecil. Itu harus
disetujui oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut. Sebelum beton yang baru dicor disamping beton sudah
mengeras, beton yang lama harus dibersihkan dari batuan-batuan di atas
seluruh penampangnya dan meninggalkan permukaan kasar tak teratur serta
bebas dari buih semen.

37
SPEKTEK LA PATI 2016

d) Ukuran vertikal dari beton yang dituangkan pada saat hari Pelaksanaan harus
tidak lebih dari 1,5 m dan ukuran mendatang harus tidak lebih dari 7 m tanpa
mendapat persetujuan lebih dahulu dari Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk
melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.

Bagian III. Tulangan Baja


49.

Pembesian (Besi Beton)


a) Semua besi beton, untuk semua konstruksi digunakan besi beton U-24, kecuali
ada keterangan khusus dalam kontrak atau sesuai petunjuk Direksi.
b) Semua pemakaian besi beton, misalnya aturan sambungan-sambungan letak,
dan lain-lain harus mengikuti PBI 1971.
c) Semua biaya yang dikeluarkan untuk pemotongan, pembengkokan dan
pemasangan sudah termasuk dalam harga satuan besi besi beton.
d) Harga satuan besi beton dinyatakan dalam tiap kg besi beton jadi.

50.

Daftar Bengkokan
a) Penyedia Jasa harus menentukan sendiri dari penjelasan yang diberikan dalam
gambar-gambar dan spesifikasi, kebutuhan-kebutuhan akan tulangan baja yang
tepat untuk dipakai dalam pekerjaan.
Daftar bengkokan yang mungkin diberikan oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk
untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut kepada Penyedia Jasa
ketelitiannya harus dicek sendiri oleh Penyedia Jasa.
b) Tulangan baja harus dipotong dari batang-batang yang lurus, yang bebas dari
belitan dan bengkokan atau kerusakan lainnya dan dibengkokkan dalam
keadaan dingin oleh tukang yang berpengalaman.
Batang-batang dengan garis tengah 20 mm atau lebih harus dibengkokkan di
mesin pembengkokan yang direncanakan untuk itu dan disetujui oleh
Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.
Ukuran pembengkokan harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia NI-2
kecuali jika ditentukan atau diperintahkan lain oleh Direksi.
Bentuk-bentuk tulangan baja harus dipotong sesuai dengan gambar, tidak boleh
menyambung tulangan tanpa persetujuan Direksi.

51.

Pemasangan
Penyedia Jasa harus menempatkan dan memasang tulangan baja dengan tepat pada
tempat kedudukan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar dan harus ada jaminan
bahwa tulangan itu akan tetap pada kedudukan itu pada waktu pengecoran beton.
Pengelasan tempel harus ada persetujuan Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk
melakukan pengawasan pekerjaan tersebut lebih dahulu untuk diijinkan memasang
dengan tepat.Pada pengelasan lainnya, pengokoh, ganjal dan tali pengikat harus

38
SPEKTEK LA PATI 2016

atas persetujuan Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan


pekerjaan tersebut.Ganjal harus dibuat dari beton yang dicor.
Bagian IV. Sambungan Gerak
52.

Penahanan Air (Water Stops)


Penyedia Jasa harus menyediakan dan memasang penahanan air pada semua
tempat sambungan gerak pada bagian yang memerlukan atau tercantum seperti di
dalam gambar.Sambungan tersebut harus kedap air.
Apabila tidak diminta lain, penahanan air (Water Stops) dibuat dari karet seperti
tercantum dalam gambar dan dijelaskan dalam Daftar Banyaknya Pekerjaan.
Penahanan air di atas harus didapatkan dari pabrik yang disetujui Direksi dan harus
disimpan dan dipasang sesuai petunjuk dari pabrik.Penahanan air di atas harus
dicetak sampai kepanjangan yang memungkinkan dan lengkap dengan bagian yang
membentuk sudut dan persilangan, dan harus dibuat untuk keperluan bangunanbangunan di bawah air secara terus menerus atau seperti yang tercantum di dalam
gambar. Usul dari Penyedia Jasa untuk menyambung penahan air di lapangan
harus disetujui Direksi lebih dahulu, dan semua sambungan harus rapat.
Ukuran minimum dan bentuk dari penahan seperti daftar tersebut di bawah ini :
Bahan

Lebar

Tebal

mm

mm

mm

Karet

225

9,5

150

9,5

Diameter
Lingkaran
Ujung
mm

Diameter
Lingkaran
Tengah
mm

Diameter
Lobang
Tengah
mm

25

38

19

19

Pada bagian ujungnya karet penahan air harus mempunyai potongan


lingkaran.Karet penahan air harus selalu dijaga pada kedudukan seperti tercantum
pada gambar dan harus dilindungi dari kerusakan akibat kena panas selama
pemasangannya.Papan acuan pada kedua ujungnya harus dibentuk sedemikian
hingga menggambarkan potongan dari penahan airnya.Pada pengecoran betonnya
harus dirapatkan dengan hati-hati dan seksama sehingga tidak ada lubang-lubang
yang terjadi.
Penyedia Jasa harus menyediakan hasil pengujian dari pabrik untuk setiap penahan
air yang dikirim ke lapangan dan apabila diminta oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk
untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut harus mengadakan percobaan uji
terhadap penahan air tersebut untuk mendapatkan keyakinan akan mutu barang
tersebut.
53.

Karet Penahan Air


Karet untuk penahan air harus memenuhi persyaratan-persyaratan di bawah ini
apabila bahannya dicoba menurut percobaan yang dinyatakan pada SNI atau
spesifikasi lain yang disetujui oleh Direksi.

39
SPEKTEK LA PATI 2016

Kuat tarik minimum


Pertambahan panjang sebelum putus minimum
Kekerasan
Kepadatan max.pada metode deflection
secara tetap
Penyerapan air max. setelah 2 hari pada 20C
Sesudah percepatan pemuaian
(selama 48 jam pada 70C dalam zat asam
dalam tekanan 0.20 kg/mm2)
1) Kuat tarik minimum
2) Pertambahan panjang sebelum putus

2 kg/mm2
500%
60-65
20% dari defleksi asli
5%

80% dari nilai asli


80% dari nilai asli

54.

Pengisi Sambungan
Penyedia Jasa harus menyediakan dan memasang pengisi sambungan pada semua
sambungan dan apabila tidak ditentukan lain, sambungan harus Fibre Board yang
direndam bitumen seperti Expandite Flexcell.
Pengisi sambungan harus didapatkan dari pabrik yang disetujui oleh Direksi/Pihak
yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut dan harus
disimpan dan dipasang menurut instruksi dari pabrik.Bahan pengisi sambungan
dan ketebalan yang ditunjukkan dalam gambar dan dijelaskan di dalam daftar
banyaknya harus dipotong menurut bentuk dan dipasang untuk mengisi seluruh
ruang antara muka beton, kecuali yang terisi dengan penahan air dan penutup
sambungan.
Lembaran-lembaran pengisi sambungan dipasang rapat sehingga sambungan
menutupi pada sisi-sisinya untuk mencegah keluarnya semen.Penyedia Jasa harus
menyediakan sertifikat uji dari pabrik untuk setiap jenis penahan karet yang
dikirimkan ke lapangan pekerjaan dan macam pengujian itu harus dikerjakan sesuai
dengan metode pengujian standar.

55.

Batang Dowel/stek
Bila batang Dowel menembus sambungan harus dibungkus, bungkus-bungkus
harus dibuat lebih dahulu dari bahan yang memenuhi untuk pengisi sambungan
atau bahan lain yang disetujui oleh Direksi.

56.

Penutup Sambungan
Penyedia Jasa harus membuat alur pada sambungan gerak dan sambungan
kontraksi pada kedua permukaan dari pekerjaan betonnya kecuali bagian bawah
dari pekerjaan beton yang ada penyangganya.Alur tersebut harus dibuat lurus dan
berukuran sesuai yang ditunjukkan oleh gambar-gambar.
Penyedia Jasa harus menyiapkan permukaan dari alur dan menyiapkan bahan
penutup sambungan kemudian mengisi alur tersebut dengan bahan di atas.
Penutup sambungan harus dari bahan semacam bitumen seperti dijelaskan di dalam
Daftar banyaknya pekerjaan kecuali ditentukan lain. Bahan-bahan di atas harus
didapatkan dari pabrik yang disetujui oleh Direksi dan digunakan sesuai dengan
petunjuk dari pabrik.Pemasangan penutup sambungan tidak boleh dimulai sebelum

40
SPEKTEK LA PATI 2016

mendapatkan persetujuan dari Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan


pengawasan pekerjaan tersebut.
Penyedia Jasa harus menyediakan sertifikat uji dari setiap bahan-bahan dimaksud
yang dikirim ke lapangan pekerjaan dan bila diminta oleh Direksi/Pihak yang
ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut harus menguji bahanbahan di atas sesuai dengan prosedur pengujian bahan tersebut.
Bahan bitumen untuk sambungan harizontal harus Expendite Plastic atau bahan
sejenis dan bahan bitumen untuk penutup sambungan yang miring dan tegak lurus
harus Expandite Plastic Joint atau bahan sejenis keseluruhannya harus memenuhi
SNI atau standar lain yang disetujui Direksi.
D. PASANGAN BATU

Bagian I. Bahan-bahan
57.

Batu Kali / Batu Gunung / Batu Belah


Batu yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar seperti
pasangan batu kali atau batu belah haruslah batu yang bersih dan keras, tahan lama
dan homogen dan tidak berpori menurut persetujuan Direksi/Pihak yang ditunjuk
untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut dan bersih dari campuran besi,
noda-noda, lubang pasir, cacat atau ketidak sempurnaan lainnya. Batu tersebut
harus diambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
Semua persediaan batu untuk pasangan batu di lapangan harus diperlakukan
sedemikian rupa sehingga cukup lembab pada saat akan dipergunakan. Batu-batu
yang dipergunakan dalam pekerjaan atau bagian pekerjaan harus memiliki ukuran
yang mendekati seragam agar tidak terdapat rongga-rongga besar di antara batu.

58.

Bata
Semua bata harus baru dan bermutu paling baik. Bata-bata itu harus keras, utuh dan
dibakar dengan baik, sama ukurannya, kuat, lurus dan tajam sudut-sudutnya atau
yang ditentukan oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut.
Contoh dari bata harus diserahkan kepada Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk
melakukan pengawasan pekerjaan tersebut untuk mendapat persetujuan. Tiap-tiap
kiriman yang diantar ke tempat kerja, harus sama mutunya dengan contoh yang
sudah disetujui oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut. Bata-bata yang diantar ke tempat kerja harus dibongkar dari
kendaraan dengan tangan dan dijaga supaya bata-bata tidak menjadi patah.

59.

Adukan (Campuran)
a) Adukan untuk pasangan batu terdiri dari Pc dan pasir dengan perbandingan
1Pc :4 Ps seperti disebutkan dalam Spesifikasi atau gambar untuk masingmasing pekerjaan.

41
SPEKTEK LA PATI 2016

b) Jika tidak ditentukan lain, adukan yang dipakai untuk pasir bata menurut
perbandingan isi harus terdiri semen Pc : pasir dengan perbandingan 1 Pc :4 Ps
untuk pekerjaan biasa, dan semen Pc : pasir dengan perbandingan 1 Pc :3 Ps
untuk pasangan kedap air atau lainnya yang diperintahkan oleh Direksi/Pihak
yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.
c) Pasir harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton. Pasir
haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekasaran yang memungkinkan
untuk menghasilkan adukan yang baik.
d) Semen merah haruslah memenuhi persyaratan dari standar Indonesia NI-20. Ini
semua harus langsung dipasang dengan baik dengan persetujuan Direksi/ Pihak
yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.
e) Air yang dipakai untuk membuat adukan haruslah sesuai dengan standar atau
menurut petunjuk Direksi. Hanya air yang baik yang dapat dipakai untuk
menghasilkan seperti apa yang ditentukan.
f) Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikian rupa
sehingga jumlah dari setiap bahan adukan bisa ditentukan secara tepat dan
disetujui oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut.
g) Adukan harus dicampur sebanyak yang diperlukan untuk dipakai dan adukan
tidak dipakai selama 30 menit harus dibuang. Pemakaian kembali dari adukan
tidak diperkenankan.
60.

61.

Kerikil Landasan (Gravel Backing)


Kerikil landasan harus terdiri dari kerikil sungai yang bersih, keras dan tahan lama
atau pecahan batu dengan gradasi baik, dari 50 mm sampai 100 mm, kesemuanya
menurut persetujuan Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut.
Saringan Kerikil
a) Saringan kerikil dengan pembagian butir tertentu harus terdiri dari bahan yang
mengandung silikat, bersih keras dan tahan lama serta bebas dari lapisan yang
melekat, seperti tanah liat.
Bahan tersebut tidak boleh mengandung besi belerang, batu bara, mika, batu
lempung atau bahan-bahan lainnya yang berpori atau rapuh.
b) Kerikil harus terdiri dari butiran bulat dan harus mempunyai pembagian butir
sedemikian sehingga memenuhi syarat-syarat seperti di bawah ini :
1. 50% berukuran antara 5 sampai 8 kali dari bahan yang ia lindungi.
2. Keragamannya harus dengan bahan yang ia lindungi. Keseragaman ialah
perbandingan antara yang berukuran 60% dengan yang berukuran 10%
(ukuranX persen dari suatu bahan seperti ditentukan dalam pasal ini
adalah ukuran lubang ayakan yang dapat meloloskan X % dari contoh
bahanyang diayak).

42
SPEKTEK LA PATI 2016

Penyedia Jasa harus mengadakan pengujian terhadap butir jika Direksi/


Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut
membutuhkannya, untuk meyakinkan syarat-syarat Spesifikasi tetap diikuti.
62.

Saringan Pasir
Pasir untuk saringan pada umumnya harus sesuai dengan ketentuan Standar
Nasional Indonesia untuk bahan batuan halus, tetapi harus merupakan pasir kasar
dan mudah dilalui air menurut persetujuan Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk
melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.

63.

Penyimpanan Bahan-bahan
Semen dan pasir untuk adukan harus disimpan seperti petunjuk dari Direksi.Kapur
dan semen merah harus disimpan di dalam kotak, di atas beton atau lembaran
logam atau lantai kayu untuk mencegah tergenang dari air, dan juga harus
dilindungi dengan atap atau penutup yang tahan air lainnya.

64.

Penyelesaian Sambungan
Kecuali jika ditentukan lain, sambungan yang kelihatan harus disiar rata dan halus
dengan adukan semen Pc : Pasir dengan perbandingan 1 Pc :3 Ps, pada waktu
pekerjaan sedang berlangsung, dengan menjaga supaya dijamin adanya
keseragaman warna. Selanjutnya sambungan yang tidak kelihatan harus diisi rata
dengan adukan.

Bagian II. Pasangan Batu Kali


65.

Ukuran Batu
a) Pasangan batu harus dari batu yang dipecahkan dengan palu besar yang
berukuran sembarangan, sehingga kalau dipasang bisa saling menutup.
b) Setiap batu harus antara 10 cm s.d 20 cm atau dengan berat 6 kg s.d 15 kg,
akan tetapi batu yang lebih kecil dapat dipakai atas persetujuan Direksi/Pihak
yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut, ukuran
maksimum harus memperhatikan tebal dinding, harus pula memperhatikan
batasan seperti tercantum di atas.

66.

Lantai Kerja Pasangan Batu


Dimana ditunjukkan pada gambar-gambar, Penyedia Jasa harus menyediakan dan
meletakkan lantai kerja pasangan batu yang telah ditetapkan dan sesuai petunjuk
Direksi.

67.

Alas dan Sambungan


Tiap batu untuk pasangan harus seluruhnya dibasahi lebih dahulu sebelum dipakai
dan harus diletakkan dengan alasnya tegak lurus kepada arah tegangan pokok.
Setiap batu harus diberi alas adukan, semua sambungan diisi padat dengan adukan
pada waktu pekerjaan berlangsung. Tebal adukan tidak lebih dari 50 mm lebarnya,
serta tidak boleh ada batu yang berimpit satu sama lain.

43
SPEKTEK LA PATI 2016

Pasak tidak boleh disisipkan sesudah semua batu baru selesai dipasang.
68.

Pasangan Batu pada Permukaan


a) Pasangan batu pada permukaan yang kelihatan harus menyatukan batu belah
yang dipasang dengan paling sedikit satu batu pengikat untuk tiap-tiap meter
persegi.
Pekerjaan ini harus naik secara bersama-sama dengan pasangan bagian dalam
agar supaya batu pengikat dapat dipasang dengan sebaik-baiknya.
b) Batu-batu harus dipilih dan diletakkan dengan hati-hati sehingga tebalnya
adukan tidak kurang dari pada rata-rata 10 mm.
Semua pekerjaan batu pada permukaan yang kelihatan harus disiar.

69.

70.

Sambungan Gerak Sederhana


Apabila diperintahkan atau tertera dalam gambar sambungan gerak sederhana
harus dibuat/ dipasang pada bagian pasangan batu yang tidak direncanakan untuk
tahan air. Umumnya sambungan gerak sederhana dibutuhkan bilamana terdapat
suatu penyambungan dengan bangunan lama yang akan mempunyai tingkat
penurunan (settlement) yang berbeda.
Sambungan gerak sederhana harus dibentuk dengan memasang susunan batu yang
terdiri dari batu bergradasi sebagai filter di belakang pasangan batu pada bagian
sambungan, setinggi sambungan tadi.
Filter ini harus terdiri dari batu dan kerikil terpilih, dan baik untuk menahan
hilangnya/ hanyutnya bahan filter dan harus di bagian luas diberi lapisan penutup
ijuk setebal 30 mm atau geotextil membrane yang diijinkan.
Contoh Pekerjaan
Pada permulaan pekerjaan pasangan batu, Penyedia Jasa harus membuat contoh
tembok (pasangan batu) sehingga mutu dan wujudnya disetujui oleh Direksi/Pihak
yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.Semua pekerjaan
berikutnya harus sederajat dengan atau lebih baik dari contoh yang disetujui.

71.

Perlindungan Perawatan
Dalam membangun pekerjaan batu dalam cuaca yang tidak menguntungkan dan
dalam melindungi dan merawat pekerjaan yang telah selesai. Penyedia Jasa harus
memenuhi persyaratan-persyaratan yang sama seperti yang ditentukan untuk
beton.
Pekerjaan pasangan jangan dilaksanakan pada hujan deras atau hujan yang cukup
lama sehingga mengakibatkan adukan larut. Adukan yang dipasang akan larut
karena hujan harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan pasangan selanjutnya
diteruskan. Pekerja tidak dibolehkan berdiri di atas pasangan batu atau pasangan
batu kosong yang belum mantap.

72.

Urugan Kembali dan Urugan di Belakang Pasangan Batu


Sebelum mengurug kembali pada bagian muka pasangan yang tidak kelihatan,
pasangan batunya harus dilapisi kasar dengan adukan, semen : pasir dengan
perbandingan 1 Pc :4 Ps setebal 20 mm.

44
SPEKTEK LA PATI 2016

Urugan tidak boleh dilakukan sebelum mendapat persetujuan dari Direksi/Pihak


yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut dan bahan urugan
harus pasir yang kasar dan mudah dilalui air.

Bagian III. Plesteran


73.

Pekerjaan Plesteran
Bila diperintahkan, dinding dan lantai baik lama maupun baru terbuat dari
pasangan bata/ batu kali diplester dengan adukan Pc : pasir dengan perbandingan 1
Pc :3Ps. Campuran untuk pekerjaan plesteran harus memenuhi persyaratan untuk
bahan dan campuran.Pekerjaan plesteran dikerjakan 1 lapis sampai jumlah
ketebalan 1 cm dan dihaluskan dengan air semen. Apabila tidak diperintahkan lain,
pasangan harus diplester pada bagian atas dari dinding, bagian tepi pasangan pada
sorongan/pipa saluran, dan selebar 10 cm di bawah tepi atas dinding dan pasangan
sorongan/pipa saluran.

74.

Pekerjaan Siaran
Sebelum pekerjaan siaran dimulai, semua bidang sambungan diantara batu muka
harus dikorek sebelum ditutup dengan adukan.Permukaan harus dibersihkan
dengan memakai kawat dibasahi. Adukan untuk siaran harus campuran PC : pasir
dengan perbandingan 1 Pc : 2 Ps kecuali ditentukan lain oleh Direksi.
Pekerjaan Siaran dapat dibagi atas :
1. Siaran Tenggelam (masuk ke dalam 1 cm)
2. Siaran Rata (rata dengan muka batu)
3. Siaran Timbul (timbul tebal 1 cm lebar 2 cm, kecuali ditentukan lain sama
pekerjaan siaran harus siaran timbul).

Bagian IV. Pekerjaan Perlindungan


75.

Penyiapan Permukaan Tanah untuk Lantai Kerja


Penyedia Jasa harus menyiapkan permukaan galian tanah untuk pondasi dengan
lapisan lantai kerja menurut ukuran yang ditentukan. Kemudian penyaringan
kerikil seperti ditentukan, ditekankan ditempatkan di atas permukaan tanah
tersebut, dengan ketebalan yang sesuai dengan gambar untuk membuat permukaan
yang rata dan sejajar dengan permukaan yang direncanakan untuk lantai kerja.

76.

Lantai Kerja Blok Beton


Dimana ditunjukkan dalam gambar-gambar, Penyedia Jasa harus menyediakan dan
meletakkan lantai kerja blok beton di atas muka tanah galian untuk pondasi yang
disiapkan sesuai ukuran yang ditentukan. Blok beton harus disiapkan sampai
ukuran yang disetujui Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut.Blok beton harus dilengkapi dengan pengait dengan persetujuan
Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan
tersebut.Blok-blok harus diletakkan dan dialasi dengan seksama untuk membuat

45
SPEKTEK LA PATI 2016

permukaan yang benar-benar rata, dengan sambungan terbuka sejajar lebar 1 cm


antara tiap-tiap blok. Semua itu harus dari beton klas K 125.
77.

Lantai Kerja Batu Kosong


Dimana ditunjukkan gambar-gambar, Penyedia Jasa harus menyediakan dan
meletakkan lantai kerja batu kosong, terdiri dari batu pecah kasar sedemikian
sehingga semuanya cocok satu sama lain. Tiap batu mempunyai panjang dan lebar
yang tidak kurang dari 20 cm dan tebal yang tidak kurang dari yang tertera dalam
gambar.Batu harus diberi landasan pasir dan diletakkan pada dasar alamiah
sedemikian, sehingga permukaan yang telah selesai merupakan bidang yang benarbenar rata.

78.

Lantai Kerja Pasangan Batu


Dimana ditunjukkan pada gambar-gambar, Penyedia Jasa harus menyediakan dan
meletakkan lantai kerja pasangan batu yang telah ditetapkan dan sesuai dengan
petunjuk Direksi.

79.

Drain dari Batu


Dimana ditunjukkan dalam gambar-gambar, Penyedia Jasa harus membuat drain
dari batu yang dibungkus dengan ijuk menurut ukuran yang ditentukan. Drain
harus terdiri dari parit-parit yang digali dan diisi kembali dengan batu belah yang
dibungkus dengan ijuk. Batu belah harus terdiri dari batu yang akan tertinggal di
atas ayakan 40 mm.
80. Bronjong dan Matras
Dimana ditunjukkan dalam gambar-gambar, Penyedia Jasa harus membuat
bronjong kawat dan menempatkannya dalam keadaan seperti diuraikan di bawah
ini, termasuk penyiapan permukaan tanahnya.
Batu-batu untuk bronjong harus sesuai dengan petunjuk Direksi, dengan ukuran
tidak kurang dari 15 cm dan tidak lebih dari 25 cm. Batu yang dipakai dipilih
berbentuk bulat.
Bronjong kotak dan bersusun harus mempunyai batas pemisah bagian dalam
dengan bahan kawat dan bentuk anyaman yang sama. Batas pemisah ditempatkan
sedemikian membentuk matras berukuran 2 m x 0.60 m. Hubungan antara bronjong
atau matras harus terikat erat dengan kawat pada ujung-ujungnya sehingga menjadi
satu kesatuan. Bronjong untuk penahan tanah harus ditempatkan bagian yang
bersinggungan dengan tanah diberi lapisan filter kerikil, geotextile atau lapisan ijuk.
Pengerjaan bronjong harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia PBUI-1982.
Apabila bronjong ditempatkan pada lapisan saringan maka harus dikerjakan
dengan hati-hati untuk mencegah kerusakan kawatnya. Bronjong harus diikat
kawat dengan erat-erat pada bronjong berdampingan sepanjang tepinya. Ukuran
dari bronjong seperti ditunjukkan di dalam gambar atau diperintahkan oleh
Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut
dengan anyaman bentuk segi enam beraturan yang jarak sisi-sisinya 13-15 cm, serta
sisi anyaman yang dililit harus terdiri dari tiga lilitan. Kecuali ditentukan lain oleh
Direksi, maka ukuran kawat yang digunakan adalah berdiameter 4 mm.

46
SPEKTEK LA PATI 2016

81.

Batu Kosong (Rip-Rap)


Batu untuk rip-rap harus keras, padat dan tahan lama dengan berat jenis tidak
kurang dari 2,4. Tiap-tiap batu harus mempunyai ukuran bentuk kira-kira sama
dengan ukuran 20-30 cm untuk slope protection dan minimal 40 cm untuk penahan
gerusan pada bendung dan pekerjaan sungai lainnya.
Pekerjaan lindungan dengan rip-rap termasuk pula penyediaan lapisan filter kerikil
pasir seperti ditunjukkan dalam gambar.

E. PEKERJAAN PIPA BETON


Bagian I. Bahan
82.

Pipa Beton untuk sumur pengambilan


Pipa beton untuk sumur pengambilan diameter 1 meter atau sesuai gambar , dibuat
dari beton pabrikan atau atas petunjuk direksi.

83.

Hubungan untuk Pipa Beton dan Sambungan


Kecuali ditentukan lain/diperintah Direksi, hubungan untuk pipa beton dilakukan
dengan spesi.
Bagian II. Peletakan

84.

Landasan Beton
Bila diperintahkan oleh Direksi, lapisan landasan dari beton kelas BO harus
dihampar ke seluruh lebar dari formasi dengan ketebalan minimum 70 mm dan
menurut kemiringan dari pekerjaan pipanya.

85.

Peletakan Pipa
Setiap pipa selekasnya sebelum diletakkan/dipasang harus dibersihkan dan
diperiksa dari setiap pipa.
Setiap pipa yang harus dipasang dengan teliti menurut arah ketinggian yang
ditunjukkan dalam gambar atau seperti diperintahkan oleh Direksi/Pihak yang
ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut, dalam keseksamaan
sebagai berikut:

86.

Diameter dalam nominal

Keseksamaan dalam arah memanjang dan ketinggian

Sampai dengan 750 mm


Di atas
750 mm

:
:

+ 5 mm
+ 10 mm

Pemasangan Pipa dengan Pembungkus Pasangan Batu kali


a) Pasangan batu kali pembungkus pipa dibentuk sedemikian sehingga bagian luar
pipa selalu terbungkus dengan adukan dari pasangannya. Pasangan batu kali
pembungkus dikerjakan dengan campuran 1 PC : 4 pasir (1:4).

47
SPEKTEK LA PATI 2016

b) Sebelum pipa mulai diletakkan, pasangan batu dasar harus diselesaikan sampai
30 cm dari sisi bawah pipanya, dan sisanya diselesaikan dengan adukan PC :
Pasir 1:4 sesuai dengan kemiringan dari pipa. Pipa yang diletakkan harus
diganjal kukuh di atas balok beton pracetak menurut garis dan ke landaiannya.
Kemudian pipa disambung dan diletakkan pada pada adukan sampai 150 mm
di atas lantai kerja.
Pemasangan pasangan pembungkus tidak boleh dilanjutkan sebelum
sambungan di atas berumur 24 jam.
c) Bagian dalam dari setiap sambungan pipa harus diratakan sehingga muka
dalam pipa menjadi rata. Penyedia Jasa harus menjamin bahwa bagian dalam
dari pipa bersih dan bebas dari jatuhan adukan dan lain-lain.
d) Penyedia jasa tidak boleh memasang pipa atau menimbun kembali setiap bagian
dari pekerjaan pipa sebelum mendapatkan persetujuan Direksi.
Bagian III. Pemeriksaan dan Perakitan
87.

Pemeriksaan Bahan & Mutu


Direksi/ Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut atau
pejabat yang bertugas mengadakan pemeriksaan terhadap bahan-bahan, mutu
pekerjaan pabrik, percobaan perakitan di pabrik, harus dilakukan pemeriksaanpemeriksaan.
Pemeriksaan itu meliputi :
a) Pemeriksaan baja atau bahan lain yang dipakai untuk memastikan bahwa
bahan di atas sesuai dengan standar. Laporan percobaan kimia dan fisika yang
dilakukan pemeriksaan terhadap bahan yang dipakai harus ditunjukkan
pemeriksaan.
b) Memeriksa ukuran.
c) Memeriksa pekerjaan las dan mengujinya bila diperlukan.
d) Memeriksa pembersihan dan pengecatan dari pekerjaan baja.
e) Percobaan perakitan dan mengujian hasilnya.
f) Memeriksa cara pengepakan untuk pengiriman.

88.

Pengerjaan di Lapangan
Penyedia Jasa harus melakukan pekerjaan baja selengkapnya dan menyediakan
perancah sementara serta persiapan yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan. Sebelum pelaksanaan dimulai di lapangan Penyedia Jasa harus
menyampaikan kepada Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut untuk mendapat persetujuan, cara yang diusulkan untuk
pelaksanaan pekerjaan baja serta melaksanakan pengaturan dan pencegahan
terhadap kecelakaan seperti yang ditunjukkan oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk
untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.

48
SPEKTEK LA PATI 2016

F. PEKERJAAN KAYU
89.

Spesifikasi Standar pekerjaan kayu


Kayu yang digunakan untuk keperluan konstruksi, haruslah kayu kelas I, kayu
Damar laut/Meranti Batu atau sejenis dan sesuai petunjuk Direksi.
Berhubungan dengan pemakaiannya kayu harus bersifat yang tidak akan merusak
atau mengurangi nilai konstruksi (bangunan) dan ketentuan-ketentuan lain dalam
pelaksanaan konstruksi kayu ini, harus disesuaikan dengan Peraturan Konstruksi
Kayu Indonesia N.I.5.1961.

90.

91.

92.

Mutu Kayu
Mutu kayu yang dipakai dalam pelaksanaan konstruksi harus memenuhi syaratsyarat sebagai berikut :
a) Kayu harus kering udara, kadar lengas kayu lebih kecil atau sama dengan 20%.
b) Besar mata kayu tidak melebihi 1/6 dari lebar balok dan juga tidak boleh lebih
dari 3,5 cm
c) Balok tidak boleh mengandung wanvlak yang lebih besar dari 1/10 tebal balok.
d) Miring arah serat tidak boleh lebih dari 1/10.
e) Retak-retak dalam arah radial tidak boleh lebih dari 1/5 tebal kayu, dan retakretak menurut lingkaran tumbuh tidak boleh melebihi 1/5 kayu.
Sambungan kayu
Semua alat penyambung kayu seperti pasak, baut dan paku, syarat-syarat
pemakaian dan pelaksanaan harus disesuaikan dengan Peraturan Konstruksi Kayu
Indonesia N.I. 5 tahun 1961.
Pelaksanaan Konstruksi
a) Di dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi kayu haruslah mengindahkan
persyaratan yang telah ditentukan. Sebelum pelaksanaan konstruksi kadar air
dan kayu harus dikontrol dan tidak boleh melebihi yang telah ditetapkan.
b) Semua alat-alat hendaknya dalam keadaan baik. Alat-alat pemotong sebaiknya
dapat menghasilkan potongan yang bersih dan ukuran-ukuran yang tepat.
Bidang-bidang dalam sambungan kayu hendaknya rata dan tepat. Semua
sambungan sebaiknya dipasang rapat.
Penyetelan hendaknya dilakukan pada lantai yang kuat (stabil).
Konstruksi sedemikian, sehingga deformasi tidak akan terjadi.
Apabila ada bagian-bagian yang rusak, umpamanya pengeboran yang salah
tempatnya, pecah-pecah dan sebagainya, maka bagian tersebut harus diganti.
c) Bagian-bagian konstruksi atau sambungan-sambungan hendaknya jangan
sampai rusak atau mendapat tegangan yang melampaui batas selama dalam
pengangkutan atau mendirikan. Selama mendirikan, apabila diperlukan harus
digunakan penguat-penguat sementara. Ini dianggap sangat penting, apabila
diperkirakan ada angin yang kuat (besar).

49
SPEKTEK LA PATI 2016

93.

94.

Perlindungan Kayu
a) Selama penyetelan, pengangkutan dan mendirikan, bahan-bahan hendaknya
dilindungi, sehingga kerusakan-kerusakan karena variasi kadar air tidak akan
terjadi.
b) Untuk bangunan yang terlindung atau tertutup hendaknya diperlengkapi
dengan ventilasi yang cukup.
c) Konstruksi kayu harus dilindungi baik-baik terhadap penyerapan air dan
fondasi.
Pengawasan Pekerjaan Kayu
a) Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut
atau pelaksana konstruksi sewaktu-waktu dapat memeriksa bangunan
konstruksi kayu dan selanjutnya pada penghabisan periode tanggungan
(penyerahan).
b) Pengawasan tersebut termasuk pemeriksaan semua sambungan-sambungan
dan semua baut harus dikencangkan. Apabila dalam pemeriksaan tersebut,
terdapat retak-retak atau kekurangan-kekurangan lainnya dalam sambungan,
sehingga mungkin dapat membahayakan atau mengurangi kekuatannya,
bagian konstruksi tersebut harus diperkuat atau diganti.
c) Pemeriksaan terhadap lendutan, deformasi dan lain-lainnya, diukur selama
dalam jangka pengawasan.
G. FASILITAS UNTUK OPERASI DAN PEMELIHARAAN

95.

Papan Operasi
Papan operasi harus dibuat dan dipasang pada setiap bendung dan pada setiap
bangunan-bangunan bagi. Papan dan tiang-tiangnya harus dibuat dari kayu kelas
satu dan harus dipasang pada beton cor kelas K.125, papan harus sesuai dengan
penjelasan dari Album Gambar Standar Perencana Irigasi atau sesuai dengan
petunjuk Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan
tersebut.

96.

Skala Duga (Peilschal)


Skala duga dipasang pada lining lumbung yang berdekatan dengan pintu
pemasukan (intake) pada setiap lumbung air.
Skala duga dipasang dalam posisi tegak lurus dengan dasar lumbung air.

97.
-

H. SPESIFIKASI KHUSUS
Pekerjaan tanah pada saluran saringan ke sumur dan pemasangan sumur
Untuk pekerjaan pemasangan saluran saringan dengan bahan pipa pvc dari
saringan ke sumur, dilakukan dengan cara boring tidak boleh digali dari
permukaan tanah.
Pekerjaan pemasangan buis beton pada sumur dilakukan dengan cara galian
manual.

50
SPEKTEK LA PATI 2016

98.

Sambungan dengan Pasangan Batu yang ada (lama)


Sebelum pasangan batu baru dilaksanakan, maka permukaan pasangan batu lama
harus dibuat kasar terlebih dahulu, dibersihkan dari noda, kotoran dan debu,
disikat dan disiram (dibasahi) dengan air sampai jenuh.
Pasangan batu baru dilaksanakan, apabila pasangan batu lama sudah bersih dari
noda, kotoran, debu, berbentuk kasar dan cukup basah.

99.

Bongkaran Pasangan Lama


a) Pekerjaan bongkaran pasangan lama sesuai petunjuk Direksi dengan
memperhatikan gambar-gambar konstruksi yang ada. Dalam proses
pembongkaran hendaknya mengutamakan keselamatan pekerja dan
menggunakan alat sesuai dengan kebutuhan. Penyedia jasa harus selalu
melakukan koordinasi dengan Direksi.
b)

Bahan-bahan bekas bongkaran yang tidak diperbolehkan dipakai dalam


pekerjaan, harus segera di buang dan ditempatkan pada lokasi yang ditetapkan
oleh Direksi.

c)

Kerusakan yang diakibatkan kelalaian Penyedia Jasa untuk pekerjaan


bongkaran merupakan tanggung jawab dan resiko Penyedia Jasa.

100. Bongkaran Beton Lama


a) Pekerjaan bongkaran beton lama sesuai petunjuk Direksi dengan
memperhatikan gambar-gambar konstruksi yang ada. Dalam proses
pembongkaran hendaknya mengutamakan keselamatan pekerja dan
menggunakan alat sesuai dengan kebutuhan. Penyedia jasa harus selalu
melakukan koordinasi dengan Direksi.
b) Bahan-bahan bekas bongkaran yang tidak diperbolehkan dipakai dalam
pekerjaan, harus segera di buang dan ditempatkan pada lokasi yang ditetapkan
oleh Direksi.
c) Kerusakan yang diakibatkan kelalaian Penyedia Jasa untuk pekerjaan
bongkaran merupakan tanggung jawab dan resiko Penyedia Jasa.
101. Siaran dan Plesteran pada Pasangan Batu yang ada (lama)
a) Pekerjaan siaran pada pasangan batu lama dilaksanakan setelah pasangan batu
lama bersih dari debu, lumpur dan kotoran lainnya; dan sesudah itu cukup
disiram (dibasahi) dengan air bersih.
b) Siaran lama harus dibongkar (dibetel) sampai batas spesi pasangan batu lama,
kemudian pekerjaan siar dilaksanakan.
c) Plesteran yang baru setebal 1 cm dilaksanakan setelah permukaan pasangan
batu lama bersih dari noda, kotoran dan permukaan cukup kasar (dibetel),
kemudian dibasahi dengan air bersih.
102. Pengadaan dan Pemancangan Tiang Dolken
Pekerjaan pengadaan dan pemancangan tiang dolken termasuk langsiran
dilaksanakan sesuai petunjuk Direksi.Spesifikasi tiang pancang dolken dan lokasi

51
SPEKTEK LA PATI 2016

pemancangan sesuai dengan ketentuan dalam gambar konstruksi dan atau menurut
petunjuk Direksi.
103. Pengadaan dan Pemasangan Pagar BRC dia. 7 mm ukuran 2.4 m x 1.2 m
Pengadaan dan Pemasangan Pagar BRC dia. 7 mm ukuran 2.4 m x 1.2 m
dilaksanakan sesuai petunjuk Direksi.Spesifikasi Pengadaan dan Pemasangan Pagar
BRC dia. 7 mm ukuran 2.4 m x 1.2 m sesuai dengan ketentuan dalam gambar
konstruksi dan atau menurut petunjuk Direksi. Pemasangan Pagar BRC harus
dikaitkan dengan tulangan Tiang Pagar dan sloof beton atau sesuai petunjuk
Direksi.
Harga satuan pekerjaan ini sudah termasuk langsiran.
104. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Pagar BRC ukuran 1 m x 1.2 m dia. 7 mm
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Pengaman Lumbung Air dari BRC dengan
ukuran 1 m x 1.2 m dia. 7 mm dan dilaksanakan sesuai petunjuk Direksi. Pintu
Pengaman Lumbung Air pemasangannya dilengkapi dengan engsel dan kunci
gembok. Harga satuan perlengkapan pintu sudah termasuk pengadaan pintu.
105. Beton K225 untuk Tiang Pagar BRC termasuk Bekisting dan Pembongkarannya
Beton untuk Tiang Pagar BRC menggunakan mutu K225 dengan ukuran 15 cm x 15
cm dengan ketinggian sesuai gambar atau menurut petunjuk Direksi.Besi Tulangan
untuk Tiang Pagar BRC dikaitkan dengan besi tulangan sloof atas lumbung air.
106. Pengadaan dan Pemasangan Pipa PVC dia. 30 cm atau 12 inch
Pipa PVC dia. 30 cm yang digunakan S10 dengan diameter luar 31.5 cm dan dia.
dalam 28.5 cm dengan panjang efektif 6 m per batang sesuai gambar atau menurut
petunjuk Direksi.
107. Pengadaan dan pemasangan Trash Rack
Pengadaan dan pemasangan Trash Rack bahan yang digunakan besi beton dengan
dia. 12 mm dengan bingkai besi strip plat dan dilas sesuai gambar atau menurut
petunjuk Direksi.
108. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Air
a) Penyedia jasa harus membuat pintu air pada tempat yang ditunjukan dalam
gambar atau sesuai petunjuk dari Direksi. Pintu air harus dirancang dan dibuat
sesuai dengan gambar yang ada.
b) Pintu air harus tahan terhadap beban air yang disebabkan oleh tinggi muka air
sesuai dengan gambar.
c) Pintu air tahan terhadap beban tanah dan pasir.
d) Pintu air harus tahan terhadap beban yang disebabkan oleh naik turun pintu
termasuk gesekan maksimum penyekat air dengan permukaan bantalan pintu.
e) Pintu air harus tahan terhadap baban beratnya sendiri.
f) Pintu air terbuat dari bahan baja.
g) Pengangkatan pintu air yang digerakkan dengan tangan harus dapat dinaikkan
dan diturunkan termasuk semua beban gesekan dan tarikan ke bawah selama
operasi.

52
SPEKTEK LA PATI 2016

h)
i)

j)

Spesifikasi pintu harus sesuai dengan gambar dan petunjuk Direksi.


Rangka pintu harus ditanam pada besi angker yang dipasang dengan kuat
dalam dasar beton dan ditahan selama beton atau campuran semen dicor
dalam dudukan pondasi. Setelah selesai pemasangan pintu, pintu harus
diperiksa dengan teliti untuk mencapai karet sekat kedap air atau logam,
permukaan kontak antara sekat air pintu dan rangka pintu dalam keadaan
terpasang.
Setelah pemasangan pintu dan perlengkapannya semua pintu harus diuji oleh
Penyedia Jasa dengan menaikan dan menurunkan pintu air dalam jarak penuh
operasinya. Semua perubahan penyetelan yang diperlukan dilaksanakan
sampai operasi setiap pintu disetujui Direksi.

109. Pekerjaan Bangunan / Sarana Fasilitas O & P


109.1. Pekerjaan Bouwplank.
a) Patok Bouwplank harus ditanam ke dalam tanah sampai kuat, sehingga
tidak mudah dicabut/tercabut dan menggunakan kayu ukuran 5/7 cm.
b) Jarak patok dari sisi galian pondasi minimal 1,00 m dan jarak patokan
satu dengan patokan lainnya maksimal 2,00 m.
c) Papan bouwplank menggunakan kayu kelas II (dua) ukuran 2/20 cm
dan bidang sebelah atas harus diserut/diketam sampai rata.
d) Penentuan tinggi papan bouwplank disesuaikan dengan peil rencana,
dan harus disetujui oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk
melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.
e) Pemasangan bouwplank harus saling siku (900).
f) Untuk mendapatkan garis horizontal bouwplank yang maksimal, dapat
menggunakan selang air atau pesawat ukur seperti waterpass dan
theodolith.
109.2.

Pekerjaan Tanah
a) Tanah untuk lokasi bangunan harus diratakan lebih dahulu, dan
dibersihkan dari akar-akar pepohonan sampai yang sekecil-kecilnya
harus digali: kemudian dibuang disingkirkan dari daerah dimana
bangunan tersebut akan dibangun.
b) Galian tanah untuk pondasi harus cukup lebarnya, sehingga tidak
menyusahkan posisi bekerja bagi para pekerja dalam pekerjaan
pemasangan pondasi.
c) Urugan kembali lubang pondasi dapat diambilkan dari tanah galian
yang sudah dibersihkan dari kotoran dan akar-akar, urugan ini
dilaksanakan lapis demi lapis setebal 20 cm per lapis dan disiram air
serta dipadatkan.
d) Tanah sisanya dapat digunakan untuk meratakan halaman atau
diangkut keluar bila ternyata tanah tersebut kelebihan.
e) Tanah untuk urugan tidak boleh diambil dari halaman pembangunan,
kecuali seijin Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan
pengawasan pekerjaan tersebut.

53
SPEKTEK LA PATI 2016

f)

g)

Kedalaman galian pondasi harus mencapai tanah keras atau yang


ditunujukkan dalam gambar dan sebelum pondasi di pasang harus
mendapat persetujuan dari Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk
melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.
Tanah bekas galian yang mengandung sampah humus tidak
dibenarkan untuk pekerjaan urugan.

109.3.

Pekerjaan Pasangan
a) Pondasi dibuat dari pasangan batu kali/belah atau batu gunung
dengan perekat campuran 1 Pc : 4 Psr.
b) Sebelum pondasi batu kali/gunung dipasang, dasar lubang pondasi
harus dilapisi dengan pasir urug, (sesuai gambar kerja), lalu
dipadatkan.
c) Sebelum lubang pondasi diurug, pasangan pondasi harus
diplester/diberangkal terlebih dahulu dengan perekat campuran yang
sama.

109.4.

Pekerjaan Plesteran (1Pc : 3 Psr) termasuk Acian


a) Pasir pasangan yang akan dipakai untuk plesteran harus disaring
dengan kawat ayakan yang berlubang 4 mm.
b) Untuk pondasi yang lebih tinggi dari permukaan tanah harus diplester
dengan campuran trasraam dan dilicinkan dengan air semen.
c) Plesteran dengan campuran (1Pc : 3 Psr), selain digunakan butir di atas
juga digunakan pada :
1. Pasangan batu yang menggunakan campuran trasraam.
2. Semua sudut tembok.
3. Sponing-sponing tembok (keliling kosen).
d) Plesteran dengan campuran 1 Pc : 3 Psr digunakan pada pasangan
batu bata yang menggunakan perekat yang sama. Tebal plesteran ratarata 1,5 m.
e) Sebelum memulai plesteran, pasangan dinding tembok harus disiram
dengan air lebih dahulu sampai basah betul (jenuh).
f) Plesteran harus rata dan tegak lurus (tidak bergelombang).
g) Setelah plesteran cukup kering, harus diaci dengan campuran Pc.

110. Papan Peringatan


Pelaksanaan pekerjaan papan peringatan dibuat dari bahan seng dengan tebal 2 mm
ukuran 0.6 m x 0.8 m, dengan warna dasar putih tulisan warna merah, tepi papan
peringatan dilengkapi dengan plat strip sesuai dengan petunjuk Direksi. Tiang pipa
galvanisukuran 2 inch sesuai dengan standar yang ada dan mendapat persetujuan
dari Direksi.
111. Pengadaan dan Pemasangan Paving Block
Paving block kuat tekan 200 kg/cm2 (K200) atau mengikuti petunjuk Direksi.

54
SPEKTEK LA PATI 2016

112. Pengadaan dan Pemasangan Nomenklatur ukuran 20 cm x 30 cm tebal 2 cm


Nomenklatur terbuat dari batu marmer pilihan bertuliskan nama instansi, nama
bangunan, dan nama lokasi. Tulisan diukir dan dicat warna hitam sesuai standard
nomenklatur atau menurut petunjuk Direksi.
Nomenklatur dipasang pada bangunan inti, pelaksanaan harus sesuai gambar dan
mengikuti petunjuk direksi.Biaya penulisan, biaya pemasangan sudah termasuk
pada biaya pengadaan.
113. SPESIFIKASI TEKNIS WIREMESH
Wiremesh yang dipakai adalah Wiremesh SNI U50, ( U50 Standar tertinggi untuk
wiremesh ) dengan spesifikasi teknis sebagai berikut:
No.
1
2

Diameter
Kekuatan Tarik

6 mm
Min 490 N/mm2

Batas Ulur

Min 400 N/mm2

4
5

Elongation
Spasi Standar

Min 8%
150 mm x 150 mm

Ukuran Standar

Lembar

5,4 m x 2,1 m

Berat

Rol
Lembar
Rol

54 m x 2,1 m
34,76 kg
347,56 kg

Spesifikasi

55
SPEKTEK LA PATI 2016

I.

Penutup

114. Penutup
a) Semua pekerjaan yang belum tercantum dalam spesifikasi teknik ini yang
masih termasuk dalam lingkup pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus
menyelesaikan sesuai dengan petunjuk/perintah, sesudah atau selama
pekerjaan berlangsung.
b)

Setiap metode pelaksanaan pekerjaan yang belum tercantum dalam spesifikasi


teknik ini harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia atau referensi lain
yang dapat dipertanggungjawabkan dengan terlebih dahulu mendapat
persetujuan Direksi.

c)

Hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian di lapangan


akan dibicarakan dan diatur oleh Pengguna Jasa. Namun demikian harus
dalam surat tertulis yang disahkan oleh Pengguna Jasa.

d) Penyedia

Jasa diharuskan
pelaksanaan pekerjaan.

mengutamakan

keselamatan

kerja

dalam

56
SPEKTEK LA PATI 2016

Anda mungkin juga menyukai