PENGERTIAN SEMEN
Semen (cement) adalah
hasil
industri
dari paduan bahan baku: batu
kapur/gamping sebagai bahan utama dan lempung/tanah liat atau bahan
pengganti lainnya dengan hasil akhir berupa padatan berbentuk bubuk/bulk,tanpa
memandang proses pembuatannya, yang mengeras atau membatu pada pencampuran
dengan air. Batu kapur/gamping adalah bahan alam yang mengandung
senyawa Calcium Oksida (CaO), sedangkan lempung/tanah liat adalah bahan alam
yang mengandung senyawa : Silika Oksida (SiO2), Alumunium Oksida
(Al2O3), Besi Oksida (Fe2O3 ) dan Magnesium Oksida (MgO).
Untuk
menghasilkan semen, bahan baku tersebut dibakar sampai meleleh, sebagian
untuk membentuk clinkernya, yang kemudian dihancurkan dan ditambah dengan
gips (gypsum) dalam jumlah yang sesuai. Hasil akhir dari proses produksi dikemas
dalam kantong/zak dengan berat rata-rata 40 kg atau 50 kg. Semen merupakan bahan
bangunan yang sangat banyak digunakan, terutama untuk pekerjaan pembuatan
beton. Di samping itu, semen juga digunakan untuk pekerjaan lainnya misalnya
pemasangan batu bata, plesteran dinding, pemasangan keramik lantai, dll.
Klasifikasi Semen
Klasifikasi Semen ada 3 Macam, yaitu :
1. Puzzolan Semen : Ini terdiri dari campuran silikat kalsium dan
aluminium. Ini menunjukkan es properti hidrolik bila dalam bentuk
bubuk
dan dicampur dengan proporsi yang sesuai kapur. Tingkat
pengerasan jauh lebih lambat dan kekuatan telah comprehensi
dikembangkan adalah sekitar setengah dari semen Portland. Hal ini
ditemukan hanya resisten terhadap aksi kimia dari yang lain.
2. Sifat Semen : bahan berbutir halus yang lolos ayakan 2 mikro meter
dan mempunyai berat jenis antara 3 sampai 3,15 gr/cm3
3. Semen Portland : bahan perekat hidrolis yaitu bahan perekat yang dapat
mengeras bila bersenyawa dengan air dan berbentuk benda padat yang
tidak larut dalam air.
BATU KAPUR
PROSES PEMBENTUKANNYA
Batu gamping adalah merupakan salah satu mineral industri yang banyak digunakan oleh sector
industri ataupun konstruksi dan pertanian, antara lain untuk bahan bangunan, batu bangunan, bahan
penstabil jalan raya, pengapuran untuk pertanian, bahan keramik, industri kaca, industri semen,
pembuatan karbit, untuk peleburan dan pemurnian baja, untuk bahan pemutih dalam industri kertas
pulp dan karet, untk proses pengendapan bijih logam dan industri gula.
Batugamping dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organic, secara mekanik, atau secara
kimia. Sebagian besar batugamping di alam terjadi secara organic. Jenis ini berasal dari pengendapan
cangkan atau rumah kerang dan siput. Foraminifera atau ganggang. Atau berasal dari kerangka
binatang koral/kerang.
Untuk batugamping yang terjadi secara mekanik, sebetulnya bahannya tidak jauh berbeda dengan
jenis batugamping yang terjadi secara organic. Yang membedakannya adalah terjadinya perombakan
dari bahan batu kapur tersebut yang kemudian terbawa oleh arus dan biasanya diendapkan tidak jauh
dari tempat semula. Sedangkan yang terjadi secara kimia adalah jenis batugamping yang terjadi dalam
kondisi iklim dan suasana lingkungan tertentu dalam air laut ataupun air tawar.
Dibeberapa daerah endapan batu batugamping seringkali ditemukan di gua dan sungai bawah tanah.
Hal ini terjadi sebagai akibat reaksi tanah. Air hujan yang mengandung CO3 dari udara maupun dari
hasil pembusukan zat-zat organic dipermukaan, setelah meresap ke dalam tanah dapat melarutkan
batugamping yang dilaluinya
TANAH LIAT
PROSES PEMBENTUKANNYA
Terbagi menjadi 2 yaitu Primer dan Skunder :
1. tanah liat Primer
Yang disebut tanah liat primer (residu) adalah jenis tanah liat yang dihasilkan dari pelapukan batuan
feldspatik oleh tenaga endogen yang tidak berpindah dari batuan induk (batuan asalnya), karena
tanah liat tidak berpindah tempat sehingga sifatnya lebih murni dibandingkan dengan tanah liat
sekunder. Selain tenaga air, tenaga uap panas yang keluar dari dalam bumi mempunyai andil dalam
pembentukan tanah liat primer. Karena tidak terbawa arus air dan tidak tercampur dengan bahan
organik seperti humus, ranting, atau daun busuk dan sebagainya, maka tanah liat berwarna putih
atau putih kusam. Suhu matang berkisar antara 13000C1400 0C, bahkan ada yang mencapai
17500C. Yang termasuk tanah liat primer antara lain: kaolin, bentonite, feldspatik, kwarsa dan
dolomite, biasanya terdapat di tempat-tempat yang lebih tinggi daripada letak tanah sekunder. Pada
umumnya batuan keras basalt dan andesit akan memberikan lempung merah sedangkan granit
akan memberikan lempung putih. Mineral kwarsa dan alumina dapat digolongkan sebagai jenis
tanah liat primer karena merupakan hasil samping pelapukan batuan feldspatik yang menghasilkan
tanah liat kaolinit.
2. Tanah liat Sekunder
Tanah liat sekunder atau sedimen (endapan) adalah jenis tanah liat hasil pelapukan batuan
feldspatik yang berpindah jauh dari batuan induknya karena tenaga eksogen yang menyebabkan
butiran-butiran tanah liat lepas dan mengendap pada daerah rendah seperti lembah sungai, tanah
rawa, tanah marine, tanah danau. Dalam perjalanan karena air dan angin, tanah liat bercampur
dengan bahan-bahan organik maupun anorganik sehingga merubah sifat-sifat kimia maupun fisika
tanah liat menjadi partikel-partikel yang menghasilkan tanah liat sekunder yang lebih halus dan
lebih plastis.
PASIR BESI
PROSES PEMBENTUKANNYA
Ketika bebatuan padat terkena tempaan angin, hujan dan es, maka
bebatuan tersebut terurai menjadi partikel partikel yang lebih kecil. Jika
partikel-partikel tersebut terurai sampai sampai sedemikian kecilnya,
maka partikel-partikel tersebut akan berubah menjadi suatu materi yang
biasa disebut Pasir. Karena pasir terbentuk dari dari bahan-bahan
mineral penyusun bebatuan, maka mineral jenis apapun dapat kita
temukan dalam struktur pasir ini. mineral dasar penyusun pasir adalah
quartz (kuarsa), di katakan demikian karena sifatnya yang sangat keras
dan jumlahnya yang melimpah. Kuarsa adalah Kristal silicon dioksida
bentuk heksagonal. beberapa jenis pasir hampir 99 persen tersusun atas
materi kuarsa ini. Mineral lainnya terkadang ditemukan pula di dalam
pasir seperti halnya feldspar(pembentuk batuan hablur), kalsit, mika
(mineral silikat), bijih-bijih besi, sejumlah kecil garnet (batu akik merah),
turmalin dan topaz
GYPSUM
PROSES PEMBENTUKANNYA
Gipsum adalah salah satu contoh mineraldengan kadar kalsium
yang mendominasi pada mineralnya. Gipsum yang paling umum
ditemukan adalah jenis hidratkalsium sulfat dengan rumus kimia
CaSO4.2H2O. Gipsum adalah salah satu dari beberapa mineral
yang teruapkan. Contoh lain dari mineral-mineral tersebut
adalah karbonat, borat, nitrat, dan sulfat. Mineral-mineral ini
diendapkan di laut,danau, gua dan di lapisan garam karena
konsentrasi ion-ion oleh penguapan. Ketika air panas atau air
memiliki kadar garam yang tinggi, gipsum berubah menjadi
basanit (CaSO4.H2O) atau juga menjadi anhidrit (CaSO4). Dalam
keadaan seimbang, gipsum yang berada di atas suhu 108 F atau
42 C dalam air murni akan berubah menjadi anhidrit.
TERIMA KASIH