(Hevea brasilliensis)
Oleh : Tri Widiyanti, A.Md (PBT Terampil Pelaksana)
Balai Besar Perbenihan Dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya
I.
PENDAHULUAN
Karet (termasuk karet alam) merupakan kebutuhan yang vital
bagi kehidupan manusia sehari-hari, hal ini terkait dengan mobilitas
manusia dan barang yang memerlukan komponen yang terbuat dari
karet seperti ban kendaraan, conveyor belt, sabuk transmisi, dock
fender, sepatu dan sandal karet.
Karet alam adalah salah satu
komoditi perkebunan yang strategis
bagi Indonesia. Ditinjau dari luas areal
dan
poduksi,
karet
Indonesia
1.224.562
ton
(76%),
perkebunan
karet
dalam
memasuki
era
globalisasi
penggunaan
bahan
tanam
secara
okulasi
sangat
karet memerlukan
investasi jangka
seleksi
biji
berdasarkan
kriteria
yang
telah
Warna mengkilat
Permukaanya licin
Bentuk normal
Pengecambahan biji
Pengecambahan
biji
karet
memerlukan
bedengan
agar
Persiapan lahan
Lokasi pembibitan harus memenuhi beberapa persyaratan agar
pertumbuhan bibit tetap optimal diantaranya :
Topografi rata
Mudah dijangkau.
b.
Pembuatan bedengan
Tujuan membuat bedengan-bedengan di lahan pembibitan
batang
bawah
yang
telah
selesai
diolah
adalah
untuk
alat,
pelaksanaan
berbagai
pekerjaan
dan
untuk
kelayuan
dan
kerusakan
akar.
Penanaman
IV.
PENANAMAN KECAMBAH
Kecambah diambil dari persemaian dengan hati-hati agar
tidak merusak bakal akar. Stadia kecambah yang telah siap
dipindahkan ke lahan pembibitan apabila :
terlebih
dahulu
harus
menugal
tanah
dengan
V.
PEMELIHARAAN
a.
Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari, khususnya apabila tidak turun
hujan.
b.
Penyiangan
Penyiangan dalam budidaya karet bertujuan membebaskan
tanaman karet dari gangguan gulma yang tumbuh di lahan.
Karenanya, kegiatan penyiangan sebenarnya bisa dilakukan
setiap saat, yaitu ketika pertumbuhan gulma sudah mulai
mengganggu perkembangan tanaman karet. Meskipun demikian,
umumnya penyiangan dilakukan 3 kali dalam setahun untuk
menghemat tenaga dan biaya (Setiawan dan Andoko, 2005).
Lakukan penyiangan untuk menghindari persaingan tanaman
didalam pengambilan unsur hara.
c.
Pemupukan
Untuk memacu pertumbuhan bibit karet, pemupukan mutlak
diperlukan. Pemupukan pendahuluan diberikan bersamaan
dengan
pengolahan
tanah
terakhir,
yaitu
pada
waktu
d.
Kieserite/dolomite
(kg/ha)
45
90
90
90
180
Pengendalian penyakit
Hama yang sering menyerang pembibitan karet antara lain
jangkrik, rayap, dan tungau. Hama-hama tersebut dapat
diberantas dengan menggunakan insektisida yang tepat seperti
Sevin 85S. Penyakit yang sering menyerang bibit batang bawah
adalah penyakit gugur daun Colletotrichum, Oidium, dan
Corynespora
Penyakit gugur daun Colletotrichum disebabkan oleh jamur
Colletotrichum gloeosporioides. Penyakit ini dapat menyebabkan
gugur daun secara terus menerus selama terjadi pembentukan
pucuk-pucuk baru dalam musim penghujan. Serangan pada
pembibitan
dapat
menyebabkan
hambatan
pertumbuhan,
VI.
PENUTUP
Tanaman karet merupakan tanaman tahunan dengan siklus
hidup relatif lama antara 25-30 tahun. Karena itu pemilihan bahan
tanam menjadi faktor yang sangat penting.
Sumber
Anonim1. 2012. Perkebunan karet.http:// chempreneurship.blogspot.com/
2012/06/business-plan-perkebunan-karet.html. Diakses pada
tanggal 27 Juni 2012.
Anonim2. 2013. Pembangunan Pembibitan Batang Bawah Tanaman
Karet.http://mbras-satrio.blogspot.com/2013/05/pembangunanpembibitan-batang-bawah.html. Diakses pada tanggal 16 Mei
2013.
Chairil Anwar . 2011. Manajemen dan Teknologi Budidaya Karet.. Pusat
Penelitian Karet Medan. Disampaikan pada Pelatihan
Teknologi Ekonomi Agribisnis Karet pada tanggal 18 Mei 2006
di Jakarta oleh PT. FABA Indonesia Konsultan.
Mudji Lasminingsih, MS dan Hendra H. Sipayung. 2012. Petunjuk Praktis
Pembibitan Karet. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Setiawan, D.H dan A. Andoko, 2005. Petunjuk Lengkap Budidaya Karet.
Agromedia Pustaka. Jakarta.
Mengetahui,
Kepala Bidang Perbenihan
Ardi Praptono, SP
Nip. 19740913 199903 1 001