Anda di halaman 1dari 45

Kesulitan Belajar dan Faktor yang

Mempengaruhinya
A.

Pengertian Kesulitan Belajar


Dalam keadaan di mana anak didik/siswa tidak dapat belajar sebagaimana

mestinya, itulah yang disebut dengan kesulitan belajar Kesulitan belajar yang
dimaksud disini ialah kesukaran yang dialami siswa dalam menerima atau
menyerap pelajaran, kesulitan belajar yang dihadapi siswa ini terjadi pada waktu
mengikuti pelajaran yang disampaikan/ditugaskan oleh seorang guru. Dalam
definisi lain dikatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi di mana anak
didik tidak dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan
ataupun gangguan dalam belajar.
Anak-anak yang mengalami kesulitan belajar itu biasa dikenal dengan
sebutan prestasi rendah/kurang (under achiever). Anak ini tergolong memiliki IQ
tinggi tetapi prestasi belajarnya rendah (di bawah rata-rata kelas).
Dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar ialah suatu keadaan dimana
anak didik tidak dapat menyerap pelajaran dengan sebagaimana mestinya. Dengan
kata lain ia mengalami kesulitan untuk menyerap pelajaran tersebut, baik kesulitan
itu datang dari dirinya sendiri, dari sekitarnya ataupun karena faktor-faktor lain
yang menjadi pemicunya. Dalam hal ini, kesulitan belajar ini akan membawa
pengaruh negatif terhadap hasil belajarnya. Jika kadang kita beranggapan bahwa
hasil belajar yang baik itu diperoleh oleh anak didik yang memiliki inteligensi di
atas rata-rata, namun sebenarnya terkadang bukan inteligensi yang menjadi satusatunya tolak ukur prestasi belajar. Justru terkadang kesulitan belajar ini juga turut

berperan dalam mempengaruhi hasil belajar anak didik. Akibatntya, prestasi


belajar menurun dratis.
Cermatilah hal-hal berikut ini!Jika sebagaian besar jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah YA,kamu memerlukan bantuan untuk
mengatasi kesulitan belajarmu.
1. Apakah kamu merasa harapan-harapan gurumu atau orang tuamu dalam hal
prestasi tidak dapat kamu penuhi?
2. Apakah kamu merasa bahwa hasil belajarmu tergolong rendah, atau di
bawah rata-rata?
3. Apakah prestasi belajar yang kamu capai tidak seimbang dengan upaya
yang telah kkamu lakukan?
4. Apakah kamu, sengaja atau tidak sengaja melakukan ketidak jujuran seperti
menyembunyikan nilai ujianmu atau sering mencotek pada saat ujian?
5. Apakah kamu sering membolos dari sekolah/kegiatan dari sekolah?
6. Apakah kamu tidak pernah mengikuti atau kesulitan mengikuti pelajaran
dengan baik?
7. Apakah kamu mudah tersinggung?
8. Apakah kamu sering melamun?

B.

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar


Secara umum faktor faktor yang menyebabkan kesulitan belajar dapat

dibagi menjadi dua, yaitu:


1.

Faktor Internal

Faktor internal ini dapat diartikan faktor yang berasal dari dalam atau yang berasal
dari dalam individu itu sendiri, atau dengan kata lain adalah faktor yang berasal
dari anak didik itu sendiri.

Faktor-faktor yang termasuk dalam bagian ini yaitu:

a. Inteligensi (IQ) yang kurang baik.


b. Bakat yang kurang atau tidak sesuai dengan bahan pelajaran yang
dipelajari atau diberikan oleh guru.
c. Faktor emosional yang kurang stabil.
d. Aktivitas belajar yang kurang. Lebih banyak malas daripada melakukan
kegiatan belajar.
e. Kebiasaan belajar yang kurang baik. Belajar dengan penguasaan ilmu
hafalan pada tingkat hafalan, tidak dengan pengertian (insight), sehingga
sukar ditransfer ke situasi yang lain.
f. Penyesuaian sosial yang sulit.
g. Latar belakang pengalaman yang pahit.
h. Cita-cita yang tidak relevan (tidak sesuai dengan bahan pelajaran yang
dipelajari).
i. Latar belakang pendidikan yang dimasuki dengan sistem sosial dan
kegiatan belajar mengajar di kelas yang kurang baik.
j. Ketahanan belajar (lama belajar) tidak sesuai dengan tuntutan waktu
belajarnya.
k. Keadaan fisik yang kurang menunjang. Misalnya cacat tubuh yang ringan
seperti

kurang

pendengaran,

kurang

penglihatan,

dan

gangguan

psikomotor. Cacat tubuh yang tetap (serius) seperti buta, tuli, hilang
tangan dan kaki, dan sebagainya.
l. Kesehatan yang kurang baik.
m. Seks atau pernikahan yang tak terkendali.
n. Pengetahuan dan keterampilan dasar yang kurang memadai (kurang
mendukung) atas bahan yang dipelajari.
o. Tidak ada motivasi dalam belajar.
Selain itu, Oemar Hamalik menambahkan beberapa faktor yang
berasal dari diri sendiri yaitu:

Tidak mempunyai tujuan yang jelas.


Kurangnya minat terhadap bahan pelajaran.
Kesehatan yang sering terganggu.
Kecakapan mengikuti perkuliahan, artinya mengerti apa yang dikuliahkan.
Kebiasaan belajar.
Kurangnya penguasaan bahasa.

Selain faktor di atas, faktor lain yang berpengaruh adalah faktor


kesehatan mental dan tipe-tipe belajar pada anak didik, yaitu ada anak didik yang
tipe belajarnya visual, motoris dan campuran. Tipe-tipe khusus ini kebanyakan
pada anak ini relatif sedikit, karena kenyataannya banyak yang bertipe campuran.

2.

Faktor Eksternal

Faktor eksternal ialah faktor yang berasal dari luar individu itu sendiri, meliputi:
a.

Faktor Keluarga, beberapa faktor dalam keluarga yang menjadi

penyebab kesulitan belajar anak didik sebagai berikut:


1.

Kurangnya kelengkapan belajar bagi anak di rumah, sehingga kebutuhan


belajar yang diperlukan itu, tidak ada, maka kegiatan belajar anak pun

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

terhenti untuk beberapa waktu.


Kurangnya biaya pendidikan yang disediakan orangtua.
Anak tidak mempunyai ruang dan tempat belajar yang khusus di rumah.
Ekonomi keluarga yang terlalu lemah atau terlalu tinggi.
Kesehatan keluarga yang kurang baik.
Perhatian keluarga yang tidak memadai.
Kebiasaan dalam keluarga yang tidak menunjang.
Kedudukan anak dalam keluarga yang menyedihkan. Orang tua yang pilih

9.

kasih dalam mengayomi anaknya.


Anak yang terlalu banyak membantu orang tua.
b.

Faktor sekolah, faktor sekolah yang dianggap dapat menimbulkan

kesulitan belajar di antaranya:


1. Pribadi guru yang kurang baik.
2. Guru tidak berkualitas, baik dalam pengambilan metode yang digunakan
ataupun dalam penguasaan mata pelajaran yang dipegangnya.
3. Hubungan guru dengan anak didik kurang harmonis.
4. Guru-guru menuntut standar pelajaran di atas kemampuan anak.
5. Guru tidak memiliki kecakapan dalam usaha mendiagnosis kesulitan
belajar anak didik.
6. Cara guru mengajar yang kurang baik.
7. Alat/media yang kurang memadai.

8. Perpustakaan

sekolah

kurang

memadai

dan

kurang

merangsang

penggunaannya oleh anak didik.


9. Fasilitas fisik sekolah yang tak memenuhi syarat kesehatan dan tak
terpelihara dengan baik.
10. Suasana sekolah yang kurang menyenangkan.
11. Bimbingan dan penyuluhan yang tak berfungsi.
12. Kepemimpinan dan administrasi. Dalam hal ini berhubungan dengan sikap
guru yang egois, kepala sekolah yang otoriter.
13. Waktu sekolah dan disiplin yang kurang.
c.

Faktor Masyarakat Sekitar

Dalam bagian ini, kesulitan belajar biasanya dipengaruhi oleh:


1)

Media massa seperti bioskop, TV, surat kabar, majalah buku-buku, dan lain-

2)

lain.
Lingkungan sosial, seperti teman bergaul, tetangga, serta aktivitas dalam
masyarakat.
Selain faktor-faktor yang bersifat umum di atas, adapula faktor lain yang

juga menimbulkan kesulitan belajar pada anak didik. Faktor-faktor ini dipandang
sebagai faktor khusus. Misalnya sindrom psikologis berupa learning disability
(ketidakmampuan belajar). Sindrom (syndrome) berarti satuan gejala yang muncul
sebagai indikator adanya keabnormalan psikis yang menimbulkan kesulitan
belajar

anak

didik.

Sindrom

itu

misalnya

disleksia

(dyslexia),

yaitu

ketidakmampuan belajar membaca, disgrafia (dysgraphia), yaitu ketidakmampuan


belajar menulis, diskalkulia (dyscalculia), yaitu ketidakmampuan belajar
matematika.
Anak didik yang memiliki sindrom-sindrom di atas secara umum
sebenarnya memiliki IQ yang normal dan bahkan diantaranya ada yang memiliki
kecerdasan di atas rata-rata. Oleh karenanya, kesulitan belajar anak didik yang
menderita sindrom-sindrom tadi mungkin hanya disebabkan oleh adanya
gangguan ringan pada otak (minimal) brain dysfunction.

LANGKAH MENGATASI KESULITAN BELAJAR


Untuk mengatasi kesulitan belajar, kamu perlu melakukan hal-hal sebagai
berikut ini.
1. Menetapkan atau memetakan lokasi kesulitan belajarmu, misalnya dengan
cara membuat rata-rata nilai yang kamu peroleh pada setiap mata
pelajaran, membuat grafik yang menggambarkan pelajaran mana yang
sulit untuk kamu kuasai, dan merencanakan solusinya.Solusinya tersebut
bisa kamu dapat dari konsultasi dengan guru, orang tua, ahli psikologi,
atau teman yang kamu percaya
2. Selanjutnya, bersama orang yang dipercaya kamu bisa mulai menganalisis
perkembangan prestasi belajarmu.Dari pembicaraan tersebut diharapkan
bisa ditemukan solusi untuk mengatasi kesulitan memahami mata
pelajaran yang sulit untuk dikuasai.
3. Kamu harus berani menemui guru yang mengajar mata pelajaran tersebut,
berdialog secara jujur dan terbuka tentang kesulitan belajarmu, dan
mendapatkan kesepakatan tentang apa yang seharusnya kamu lakukan.
4. Kamu bisa mencari latar belakang penyebab kesulitan belajarmu bersama
guru pembimbing. Misalnya kamu bisa mengganalisis dokumen diri yang
meliputi identitas,riwayat pendidikkan, prestasi belajar, keluarga, minat,
bakat, cita-cita, kecerdasan, lingkungan social, riwayat kesehatan,
catatan/komentar guru mata pelajaran dan ortu, kedudukkanmu dalam
kelompok social, dan sebagainya. Dari sini kemungkinan besar kamu akan
memahami mengapa sekarang kamu mengalami kesulitan belajar.
5. Akhirnya, kamu harus bersungguh-sungguh menetapkan hati untuk
memecahkan masalah kesulitan belajar ini. Berdasarkan hasil pembicaraan
dengan berbagai pihak, kamu harus berani menetapkan langkah-langkah
penting untuk mengatasi masalah ini. Mungkin kamu perlu mengikuti
penyuluhan, pelajaran tambahan, mengikuti bimbingan kelompok, bahkan

bila perlu kamu boleh menemui orang yang lebih ahli untuk menangani
masalahmu ini.
Pada akhirnya, apabila kamu telah melalui cara-cara diatas,kamu bisa
menggukur sendiri apakah usaha yang kamu lakukan tersebut membuahkan hasil.
Yang paling jelas tentu saja kamu mengalami kemajuan dalam prestasi belajar,
khususnya pada mata pelajaran yang semula sulit kamu kuasai.Peningkatan
prestasi pada pelajaran yang sulit dikuasai akan membuatmu lebih berprestasi
pada mata pelajaran lain. Setelah melalui usaha di atas, pemahaman dan
kepercayaanmu terhadap diri sendiri seharusnya akan lebih baik.Kamu semakin
diterima oleh kelompok atau teman-temanmu karena adanya perubahan yang
positif. Disamping itu, kamu akan semakin mampu menembangkan bakat yang
kamu miliki.
Meneliti Kesulitan Belajar
Pada kegiatan ini kamu diminta meneliti secara lebih mendalam tentang
ada-tidaknya kesulitan belajar.Untuk itu, berilah tanda cek () pada pilihan
cenderung Ya atau Tidak!
N
o
1

2
3

5
6

Indikator kesulitan belajar


Prestasi belajar yang diraih tidak
sesuai dengan harapan guru dan
orang tua.
Prestasi belajar yang diperoleh di
bawah rata-rata/rendah.
Prestasi belajar yang tidak
seimbang dengan usaha yang
telah dilakukan.
Sering bersikap kurang wajar
(berbohong tentang prestasi
belajar/mencontek)
Sering membolos atau tidak
serius dalam belajar.
Mudah
tersinggung/suka
melamun/murung.

Cenderung
Ya

Cenderung
Tidak

a. Apakah yang dapat kamu simpulkan tentang dirimu dalam hal yang terkait
dengan kesulitan belajar?
b. Apa yang kemudian akan kamu lakukan?
Refleksi:
Apakah kamu sedang mengalami kesulitan belajar?jujurkah kamu pada dirimu
sendiri bahwa kamu memang merasakan kesulitan itu?jujurkah kamu pada
guru, orang tua, teman-temanmu tentang kesulitan belajarmu?Jika demikian,
kamu sudah selangkah menuju keberhasilan mengatasi masalah ini!
Mengenal Cara Belajar
Setiap individu adalah unik. Artinya setiap individu memiliki perbedaan antara
yang satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut bermacam-macam, mulai dari
perbedaan antara yag satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut bermacammacam, mulai dari perbedaan fisik, pola pikir dan cara merespon atau
mempelajari hal-hal yang baru. Dalam hal belajar, masing-masing individu
memiliki dan kelebihan dan kekurangan dalam menyerap pelajaran yang
diberikan. Oleh karena itu dalam dunia pendidikan dikenal sebagai metode
untuk dapat memenuhi tuntutan perbedaaan tersebut. Dinegara negara maju
system pendidikan bahkan dibuat sedemikian rupa sehingga individu dapat
dengan bebas memilih pola pendidikan yang sesuai dengan karakteristik
dirinya.
Diindonesia seringkali kita mendengar keluhan dari orang tua yang merasa
sudah melakukan berbagai cara untuk membuat anaknya menjadi pintar.
Orang tua berlomba-lomba menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah-sekolah
terbaik. Selain itu anak diikutkan dalam berbagai kursus maupun les privat
yang terkadang menyita habis waktu yang seharusnya bisa dipergunakan anak
dan remaja untuk bermain atau bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya.
Namun demikian usaha tersebut seringkali tidak membuahkan hasil seperti
yang diharapkan, bahkan ada yang justru menimbulkan masalah bagi anak dan
remaja.
Apa sebebnarnya yang terjadi? Mengapa anak-anak tersebut tidak kunjung
pintar? Salah satu factor yang dapat menjadi penyebabnya adlah
ketidaksesuaian cara belajar yang dimiliki oleh sang anak dengan metode
belajar yang diterapkan dalam pendidikan yang dijalaninya termasuk kursus
atau les privat . cara belajar yang dimaksudkan di sini adalah kombinasi dari
bagaimana individu menyerap, lalu mengatur dan mengelola informasi.
Karakteristik Cara Belajar
Berdasarkan kemampuan yang dimiliki otak dalam menyerap, mngelola dan
menyampaikan informasi, maka cara belajar individu dapat dibagi dalam tiga

kategori tersebut adalah cara belajar visual, auditorial dan karakteristik yang
ditandai dengan cirri-ciri perilaku tertentu. Pengkategorian ini tidak berarti
bahwa individu hanya memiliki karakteristik cara belajar tertentu sehingga
tidak memiliki karakteristik cara belajar yang lain.pengkategorian ini hanya
merupakan pedoman bahwa individu memiliki salah satu karakteristik yang
paling menonjol sehingga jika ia mendapatkan rangsangan yang sesuai dalam
belajar maka akan memudahkannya untuk menyerap pelajran.
Dengan kata lain jika sang individu menemukan metode belajar yang sesuai
dengan karakteristik cara belajar dirinya, maka akan cepat ia menjadi
pintarsehingga kursus-kursus atau pun les private secara intensif mungkin
tidak diperlukan lagi.
Adapun cirri-ciri perilaku individu dengan karakteristik cara belajar
seperti disebutkan di atas, menurut De Porter & Hernacki (2001), adalah
sebagai berikut.
1. Karakteristik Perilaku Individu dengan Cara Belajar Visual
Individu yang memiliki kemampuan belajar visual yang baik ditandai dengan
ciri-ciri perilaku sebagai berikut.
Rapi dan teratur
Berbicara dengan cepat
Mampu membuat rencana jangka pendek dengan baik
Teliti dan rinci
Mementingkan penampilan
Lebih mudah mengingat apa yang dilihat dari pada yang didengar
Mengingat sesuatu berdasarkan asosiasi visual
Memiliki kemampuan mengeja huruf dengan sangat baik
Biasanya tidak mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik ketika
sedang belajar
Merupakan pembaca yang cepat dan tekun
Lebih suka membaca dari pada dibacakan
Dalam memberikan respon terhadap segala sesuatu, selalu bersikap
waspada, membutuhkan penjelasan menyeluruh tentang tujuan dengan
berbagai hal lain yang berkaitan
Jika sedang berbicara di telepon ia suka membuat coretan-coretan tanpa
arti selama berbicara
Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain
Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat Ya atau tidak
Lebih suka mendemonstrasikan sesuatu daripada berpidato/berceramah
Lebih tertarik pada bidang seni (lukis, pahat, gambar) daripada music
Seringkali tahu apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai menuliskan
dalam kata-kata
2. Karakteristik Perilaku Individu dengan Cara Belajar Auditorial
Individu yang memiliki kemampuan belajar auditorial yang baik ditandai
dengan ciri-ciri perilaku sebagai berikut.
Sering berbicara sendiri ketika sedang bekerja
Mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik
Lebih senang mendengarkan ( dibacakan) daripada membaca

Jika membaca maka lebih suka membaca dengan suara keras


Dapat menggulangi atau menirukan nada, irama, dan warna suara
Menggalami kesulitan untuk menuliskan sesuatu, tetapi sangat pandai
dalam bercerita
Berbicara dengan irama yang terpola dengan baik
Berbicara dengan sangat fasih
Lebih menyukai seni musikdibandingkan dengan seni yang lain
Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan
daripada yang dilihat
Senang berbicara, berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu dengan panjang
lebar
Mengalami kesulitan jika harus dihadapkan pada tugas-tugas yang
berhubungan dengan visualisasi
Lebih pandai mengeja atau mengucapkan kata-kata dengan keras daripada
menuliskannya
Lebih suka humor/komik
3. Karakteristik Perilaku Individu dengan Cara Belajar Kinestetik
Individu yang memiliki kemampuan belajar kinestetik yang baik ditandai
dengan cirri-ciriperilaku sebagai berikut.
Berbicara dengan berlahan
Menanggapi perhatian fisik
Menyentuh orang lain untuk mendapatkan perhatian mereka
Berdiri dekat ketika sedang berbicara dengan orang lain
Banyak gerak fisik
Memiliki perkembangan otot yang baik
Belajar melalui praktek langsung atau manipulasi
Menghafalkan sesuatu dengan cara berjalan atau melihat langsung
Menggunakan jari untuk menunjuk kata yang dibaca ketika sedang
membaca
Banyak mengunakan bahasa tubuh (non-verbal)
Tidak dapat duduk diam pada suatu tempat untuk waktu yang lama
Sulit membaca peta kecuali ia pernah ditempat tersebut
Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi
Pada umumnya tulisanya jelek
Menyukai kegiatan atau permainan yang menyibukkan (secara fisik)
Ingin melakukan segala sesuatu
Dengan mempertimbangkan dan melihat cara belajar apa yang paling
menonjol dari seseorang maka orang tua atau individu yang bersangkutan ( yang
sudah memiliki pemahaman yang cukup tentang karakter cara belajar dirinya )
diharapkan dapat bertindak secara arif dan bijaksana dalam memilih metode
belajar yang sesuai. Bagi para remaja yang mengalami kesulitan belajar yang
paling efektif. Setelah itu cobalah untuk membuat rencana atau persiapan yang
merupakan kiat belajar sehingga dapat mendukung agar kemampuan tersebut
dapat terus dikembangkan. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan

memanfaatkan berbagai media pendidikan seperti tape recorder, video, gambar,


dan lain-lain.
TARGETKU
Untuk Tahun Ajaran Ini
Hari/Tanggal :
Targetku untuk tahun ajaran ini:
1.
.
2.
.
3.
.
Aku bisa mencapai targetku karena:
1.

2.

3.

Aku mungkin tidak mencapai targetku karena:


1.
..
2.
..
3.
..
Aku bisa mengatasi atau menyelesaikan masalah itu dengan:
1.
..
2.
..
3.
..

Contoh Kegiatan Pengaturan Waktu


No
1.

Waktu
Senin

Kegiatan

Pagi
Siang
Sore
Malam

Sembayang, mandi, belajar pagi,


sarapan, berangkat ke sekolah.
Belajar disekolah, sampai pukul 14.00
Les matematika, bermain.
Pukul 18.00 20.00 santai bersa
keluarga dan makan malam.
Pukul 20.00 21.30 belajar rutin.

1. Kesulitan belajar dari dalam diri


No
1.

Sumber Hambatan Belajar


Potensi Fisik/ Fisiologi

2.

Potensi Kecerdasan

3.

Potensi Bakat

4.

Minat/Hobi

5.

Potensi Kreatifitas

6.

Potensi Emosionl

Sebutkan

2. Kesulitan belajar dari lingkungan


No

Motivasi

Sumber hambatan
lingkungan

Sebutkan

Hidup manusia terbatas. Prestasi yang tidak mengenal batas, harus diraih
dalam hidup yang terbatas.
Pergunakan dengan baik masa mudamu sebelum datang masa tuamu
Belajar di waktu kecil ibarat mengukir diatas batu, tapi belajar di waktu tua
ibarat mengukir diatas air

ANEKA LAPANGAN KERJA


Bagi pelajar lulusan SMK yang tidak ingin menganggur, maka setelah
lulus dari sekolah dapat memilih salah satu kegiatan lanjutan, diantaranya:
a. Melanjutkan ke Perguruan Tinggi atau kuliah
b. Langsung bekerja
c. Bekerja sambil kuliah

Para pelajar yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi pada umumnya masih


dibiayai oleh orang tua atau pihak lain dan sebagaian yang lain membiayai
sendiri.Bagi sebagaian yang lain akan memilih untuk langsung bekerja.Jadi,
setelah lulus mau apa?Tentu saja tidak akan memilih untuk jadi pengangguran,
sebab dapat memilih untuk kuliah atau bekerja atau kuliah sambil bekerja.

PROSES MEMPERSIAPKAN KARIER


Secara garis besar karier dapat diartikan sebagai suatu status dalam jenjang
pekerjaan atau jabatan sebagai sumber nafkah baik sebagai mata pencaharian
utama/pokok atau tambahan.Karier tersebut kelak akan dimasuki oleh siapa saja
yang secara sengaja memang akan memasukinya. Karier yang akan dimasuki dan
ditempuh itu mempersyaratkan berbagai jenis kemampuan dan keterampilan.
Karena itu penting bagi kita untuk mengetahui syarat dan cara pencapaianya.
Bagaimana kamu mempersiapkan karier yang diinginkan?Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Pemilihan karier itu harus disadari sebagai suatu proses yang berawal,
berlanjut, dan berlangsung terus seumur hidup.
2. Pemilihan dan penyesuaian karier dimulai dengan pengetahuan tentang diri
dalam hal potensi, bakat, minat, dan kemampuan.
3. Pemilihan karier haruslah sesuai dengan konsep diri.
4. Pemilihan karir harus berdasarkan pada informasi yang tepat dan realities
tentang jenis karir yang diinginkan
5. Membangun karir dapat diawali dengan mengikuti latihan, pendidikan, dan
pola tingkah laku yang diperlukan.
6. Pemilihan karir harus direncanakan dan rancang untuk membuat keputusan
akhir. Karir apa yang diinginkan dan bagaimana pencapaiannya.

BERADAPTASI DENGAN ORANG LAIN


Selama proses pemilihan dan penetapan karir orang selalu berhubungan dengan
manusia lain, dan kembali ditegaskan bahwa ketika pekerjaan yang telah dipilih
sebagai karirnya didapat, disana juga akan selalu berhubungan dengan manusia
yang lain.
Seorang ahli manajemen yang bernama Keith Davis (Oka A. Yoety, 1999)
bahwa:
1. Dalalm hubungan antar pimpinan dan bawahan (karyawan) terdapat
hubungan kepentingan bersama, yaitu hubungan mutual interest
2. Dalam memenuhi kepuasan pribadi seseorang dalam suatu organisasi,
perlu diperhatikan perbedaan yang terdapat dalam masing-masing
individu. Artinya kepentingan individu jangan sampai diabaikan
3. Setiap orang atau individu ingin dihormati dan dihargai. Hal ini sudah
merupakan suatu etika dasar moral dalam hubungan antar manusia
4. Individu umumnya senang bekerja sama dengan orang lain
5. Agar dapat membina hubungan baik dengan orang lain seseorang tidak
boleh memiliki sifat iri hati terhadap orang lain yang lebih berhasil dari
dirinya sendiri
6. Supaya hubungan dengan bawahan lebih baik, seorang atasan hendaknya
tidak merendahkan karyawan atau teman yang lebih rendah kedudukannya
ditempat kerja.
7. Perlu dikembangkan sikap bahwa orang lain dapat dijadikan mitra kerja
yang baik dan dapat dipercaya
8. Jangan biasakan menutup diri, belajarlah bersikap terbuka dalam setiap
hal, selama tidak merugikan diri sendiri dan orang lain
9. Cobalah selalu berpikir positif pada orang lain
10. Jangan angkuh atau berego tinggi dimana saja dan kapan saja

LAPANGAN PEKERJAAN
Apabila kamu ingin langsung bekerja setelah lulus sekolah maka yang
penting adalah persiapan diri yang matang, memenuhi standard tuntutan
pekerjaan, dan memenuhi persyaratan admistratif yang diperlukan, atau mungkin
kamu justru akan beriwarusaha. Lapangan kerja yang ada di Indonesia cukup
banyak jenis dan macamnya terus bertambah selaras dengan kemajuan
teknologi, peradaban zaman, tuntutan masyarakat ,dan bertambahnya kebutuhankebutuhan baru.
Pada era pembangunan dan peningkatan kerja sama antar bangsa
(globalisasi), penanaman modal dari dalam dan luar negri terdapat peningkatan
kebutuhan tenaga kerja, tentu saja tenaga kerja yang memenuhi persyaratan yang
ditentukan. Jika kamu mendatangi kantor tenaga kerja dan transmigrasi
(Depnakertrans) ataupun kegiatan bursa tenaga kerja yang sering diadakan,
maka kamu akan mendapatkan data dan informasi tentan lapangan pekerjaan.
Dibawah ini terdapat beberapa contoh tentang keanekaragaman jenis dan bentuk
pekerjaan yang selaras dengan Depnakertrans yaitu:
1. Lapangan kerja pada bidang pertanian , peternakan, perikanan dan
ketuhanan.
a. Ahli Pertanian
i. Operasi Mesin Pertanian
b. Ahli Peternakkan
sj. Penebang Pohon
c. Ahli Perikanan
k. Pengangkut Kayu
d. Ahli Kehutanan
l. Penyadap Getah
e. Petani
m. Pemelihara Petanian
f. Petani
n. Pemeliharaan Perkebunan
g. Peternak
h. Nelayan
2. Lapangan kerja pada bidang pertambangan dan pengolahan logam
a. Ahli Tambang
b. Tenaga eksplorasi
c. Tenaga Survai
d. Ahli mesin Pertambangan
e. Pengolahan Hasil
f. Tenaga Penggalian
g. Tenaga Pengeboran
h. Tenaga Penggilingan
i. Tenaga Peleburan
j. Tenaga Pelapisan
k. Tenaga Pencetaan Tambang
l. Tenaga Penempa
m. Pandai Besi

3. Lapangan kerja pada bidang industry pengolahan tempat


a. Ahli teknik Mesin
b. Ahli Teknik Industri
c. Ahli Teknik Pengolahan
d. Tenaga Pemintalan

e. Tenaga Pertenunan
f. Tenaga Perajutan
g. Tenaga Pencelupan
h. Pengolah/Ahli Kopi
i. Pengolah/Ahli Teh
j. Tenaga Pengolahan Makanan
k. Tenaga Pengolahan Minuman
l. Tenaga Pengolahan Kulit Kayu
m. Pengolah/ahli coklat
n. Pengolah/ahli Tembakau
o. Pengolah Hasil laut
p. Pengolah Hasil Pertanian
q. Ahli Bahan Kimia
r. Tenaga Pengolah Kertas & Plastik
s. Ahli Sepatu & Barang Kulit
t. Ahli Perabot Rumah tangga
u. Penjahit
v. Tenaga Percetakan
4. Lapangan kerja pada bidang pelistrikan, gas dan air
a. Ahli Tenaga Listrik & Elektronik
b. Ahli Teknik Gas Dan Air
c. Tukang Pemasangan Alat Listrik
d. Tukang Pemasangan Alat Gas
e. Pemasangan Alat Elektronika
f. Perakit Pesawat Listrik & ElektronikPemasangan Jaringan Kabel
g. Tukang Pemasangan Alat Air
h. Pemasangan Jaringan Kabel
i. Operator Stasiun Pemancar
j. Ahli Televisi dan Perekam
k. Operator Mesin Pembangkit Tenaga Listrik
l. Operator Penyaringan Air
m. Operator Pembangkit Gas
n. Monitor Pesawat Radio
5. Lapangan kerja paa bidang bangunan dan jalan
a. Arsitek dan Perencanaan
b. Ahli Teknik Sipil
c. Ahli Analis Sistem
d. Tukang Pasang Atap
e. Tukang Pasang Kaca
f. Tukang Aspal
g. Penemudi Mesin Gilas
h. TUkang Plester
6. Lapangan kerja pada angkutan dan komunikasi
a. Ahli Mesin Kapal (Laut/Udara)
b. Ahli Telekomunikasi
c. Penerbang /Pilot
d. Navigator
e. Perwira Kapal
f. Ahli Mesin Diesel Kereta Api
g. Pegawai Pelabuan Udara
h. Pegawai Telepon & Telegram

i. Ekspeditor
j. Kepala Stasiun Kereta Api
k. Masinis & Tukang Api
l. Tukang Rem
m. Juru Sinyal & Alat Angkutan
n. Pengemudi Alat Angkutan
o. Pegawai Pelabuan Laut
p. Pegawai Kantor Pos
7. Lapangan kerja pada bidang perdagangan dan keuangan
a. Ahli Ekonomi
o.B.Adm & personil
b. Ahli Keuangan
p. Ahli Akuntansi
c. Ahli Bank
q.Operator Mesin Komputer
d. Manajer
r.Pengawas penjual & Pembeli
e. Bagian Keuangan
s.Tenaga Asuransi
f. Bagian Pemasaran
t.Juru Masak
g. Bagian Produksi
u.Tenaga Pembukuan
h. Agen Pembelian
v.Pelayan Restauran & Bar
i. Manajar Hotel
w.Operator Mesin Hitung
j. Resepsionis
x.Tenaga Penjualan
k. Penyedia Makanan
y.Tenaga Pembelian
l. Tenaga Kepariwisataan
m. Tenaga Perjalanan
n. Penunjuk Jalan
8. Lapangan kerja pada bidang jasa
a. Tenaga Perawat muka
b. Tenaga Perawat Rambut
c. Ahli Kecantikkan
d. Tenaga Pemadam Kebakaran
e. Tukang Pijit
f. Pramuria
g. Perawat/Pengubur Jenazah
h. Perias Pengantin
i. Penatu
j. Pembantu Rumah Tangga
k. Pemelihara/Penjaga Gudung
9. Lapangan kerja pada bidang pendidikan, kebudayaan, dan agama
a. Guru/Dosen
m. Pelawak
b. Peneliti
n. Olahragawan
c. Ulama Islam
o.Pengarang
d. Pendeta
p. Penulis
e. Pastur
q. Wartawan
f.
Bhiksu
r. Pegawai/Insan Film
g. Pedande
s. Fotografer
h. Pelukis
t.Pemusik
i.
Pemahat
u. Seniman
j.
Penyanyi
k. Penari
l.
Pemain Sircus
10. Lapangan kerja pada bidang kesehatan
a. Dokter
f. Teknisi Alat Kesehatan
b. Ahli Gizi & Diet
g. Perawat

c. Ahli Fisioterapi
h. Bidan
d. Apoteker
i. Ahli Optometrik
e. Asisten Apoteker
j. Analisis Kesehatan
11. Lapangan kerja pada bidang ketatausahaan
a. Ahli Administrasi
b. Ahli Arsip
c. Agendaris
d. Juru Steno
e. Bendaharawan
f.
Juru Tik
12. Lapangan kerja pada bidang kemasyarakatan
a. Ahli Hukum
h. Ahli Bahasa
b. Pengacara
i. Penerjemah
c. Hakim
j. Juru Bahasa/Bicara
d. Jaksa
k. Ahli Kependudukan
e. Panitera
l. Pustakawan
f.
Notaris
m. Ahli Sosiologi
g. Kurator
Jenis lapangan kerja akan berkembangsesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Pembagian jenis lapangan kerja di atas sebenarnya tidak berdiri
sendiri sama sekali, namun saling berhubungan antara bidang yang satu dengan
yang lain baik langsung maupun tidak langsung. Semakin menambah jumlah
Tidak tertutup kemungkinan ada jenis pekerjaan baru yang tercipta oleh
mereka yang ingin berwiraswasta dan menciptakan lapangan kerja baru. Hal ini
sangat dimungkinkan karena masyarakat nampaknya . Semakin menambah
jumlah kebutuhan hidupnya sehingga membutuhkan jasa dan layanan tambahan.
Mereka yang cermat dan kreatif melihat peluang, serta benar penolahannya akan
menuai keberhasilan.
Lapangan pekerjaan yang kelak akan dipilih harus diselaraskan dengan
keadaan diri dalam hal bakat, minat, kemampuan, keterampi lan, bukti formal
hasil pendidikan, dan kesempatan yang ada. Ingat, dalam memperebutkan
kesempatan mendapat pekerjaan kamu akan berkompetisi secara sehat dengan:
a. Teman-teman seangkatanmu.
b. Mereka yang terlebih dahulu lulus namun belum mendapatkan pekerjaan.
c. Mereka yang sudah berpengalaman kerja namun telah di PHK (Pemutusan
Hubungan Kerja).
d. Mereka yang akan berpindah kerja karena berbagai alasan.
e. Mereka yang membuka usaha sejenis jika kamu ingin berwiraswasta.
Langkah Penting Mencari Pekerjaan
Agar lebih berdaya dan lebih berhasil guna dalam proses mencari
pekerjaan, maka perlu ada hal-hal yang harus diperhatikan sebagai langkah
penting mencari pekerjaan, di antaranya adalah:
1. Mencari dan mengumpulkan semaksimal mungkin tentang aneka macam
jenis pekerjaan, jabatan, atau karier, serta lowongan pekerjaan yang ada di
berbagai lembaga atau usaha, baik yang dikelolah oleh pemerintah atau
swasta, baik yang diselenggarakan di dalam negeri atau luar negeri.

2. Memahami pola pembangunan daerah dalam hal pengembangan sumber


daya alamnya yang selaras dengan semangat otonomi daerah.
3. Mengolah informasi tentang berbagai jenis pekerjaan, disortir, dan
akhirnya dipilih, serta mempersiapkan diri seperlunya sesuai dengan jenis
pekerjaan yang diinginkan.
4. Mengupayakan adanya kegiatan latihan kerja/magang agar lebih memiliki
pengalaman yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang kelak akan dipilih
atau dijalani.
5. Ketika akan melamar pekerjaan tertentu, pastikan bahwa segala
persyaratan sudah dipenuhi atau disiapkan dengan benar dan lengkap.
6. Jika kamu ingin berwiraswasta atau menciptakan pekerjaan sendiri (Usaha
Mandiri)maka perlu disiapkan segala sesuatunya yang berhubungan
dengan jenis usaha itu.
7. Ada hal yang tidak bisa disiapkan dan datang secara tak terduga, yaitu
keberuntungan. Entah mengapa, tiba-tiba ada saja yang menawarkan
pekerjaan dan mengajakmu berbisnis sehingga dengan mudah dan cepat
suatu pekerjaan didapatkan.Keberuntungan itu tak bisa ditiru, maka jangan
termangu oleh kenyataan semacam ini, tetaplah berusaha sebagaimana
mestinya.

Kembali Kepada kamu Sendiri


Sekarang segala sesuatu diserahkan kembali kepada setiap pribadi untuk
mengolah data atau informasi tentang dunia kerja.ada beberapa hal yang perlu
kamu perhatikan antara lain:
1. Nilai plus pribadi, misalnya kelebihan dalam hal pengalaman, ketrampilan,
penguasaan bahasa asing tertentu, dan prestasi-prestasi-pretasi lainya. Bukti
fisik seperti piagam penghargaan, dan yang anda miliki akan berperan penting
pada saatnya. Oleh karena itu, perhatikan dengan seksama tentang persyaratanpersyaratan yang diminta pada lowongan pekerjaan.
2. Lowongan yang ada biasanya tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja,
sehingga pemilik lowongan kerja akan menyeleksi dengan ketat bagi calon
tenaga kerja, dan akan dipilih beberapa saja yang dinilai terbaik. Maka perlu
persiapan mental untuk menghadapi kenyataan ini.
3. Perlu kiranya membina relasi dengan kenalan, teman, atau banyak pihak, sebab
biasanya dari merekalah biasanya seseorang akan mudah mendapatkan
informasi dan lowongan pekerjaan, dan mereka jugalah yang mungkin akan
mengajakmu bergabung dengan mereka.
4. Siapkan selalu arsip-arsip asli atau foto copi ijazah, berkas administrasi pribadi,
surat-surat keterangan, foto, foto KTP, KK, dan data lainya yang dibutuhkan,
juga hal-hal lain yang sekiranya penting dan dapat melengkapi.

5. Siapkan diri sebaik mungkin dan perhatikan dengan unsur-unsur psikologis IQ


(Intelegence Quotient), EQ(Emotional Quotient), SQ(Spiritual Quotient), tes
tertulis, wawancara, kesehatan fisik dll.
Berdasarkan informasi diatas,para siswa diharapkan mulai memikirkan
dan memperhatikan secara sungguh-sungguh perihal kegiatan lanjutan setelah
lulus SMA. Dunia kerja dapat dijadikan pilihan apabila belum ingin kuliah,
atau kuliah sambil bekerja, ada sedemikian banyak lapangan kerja,ada sekian
banyak peluang dalam mengolah alam ini, dan ada sekian persyaratan untuk
mencapai itu semua. Oleh karena itu, menjadi penting apabila para siswa sudah
jauh hari mempersiapkan diri, sehingga pada saatnya nanti akan menuai dan
menikmati hasil terbaik.
Semua kembali kepadamu. Mulai sekarang ada baiknya jika mulai senang
membaca literatur/ tulisan dan mempelajari hal-hal yang berkaitan atas dengan
pekerjaan. Manakala jenis atau lapang an pekerjaan yang diminati? Silahkan
pilih dan upayakan sebaik mungkin, jangan lupa, dalam setiap usaha dan upaya
, sertakan doa mohon petunjuk dari Tuhan, berdiskusi dengan orang dewasa
yang dipercaya/guru. Manusia terus berusaha dan Tuhan akan menentukan
yang terbaik.

Melihat Lebih Dalam Lagi


Tugas 1 :
Pilihan Kerjamu
-

Pilihlah tiga bidang yang paling kamu minati!


Pada bidang apa kamu tertarik? Pada bidang itu kamu ingin bekerja
sebagai apa?
Apa alasanmu tertarik memilih bidang dan pekerjaan itu?
No

Saya
tertarik Saya
ingin Alasan
bekerja
pada bekerja
bidang.
sebagai
Peternakan,
perikanan,dan
kehutanan

Pertambangan
dan pengolahan
logam

Industri
pengolahan

Pelistrikan,
dan Air

Gas

Bangunan
Jalan

dan

Angkutan
Komunikasi

dan

Perdagangan dan
Keuangan

Jasa

Pendidikan,
Kebudayaan dan
Agama

10

Kesehatan

11

Ketatausahaan

12

Kemasyarakatan

Tugas 2:
Berwiraswasta?
Apakah kamu untuk tertarik berwiraswata?

Apa bentuk usaha yang kamu rencanakan?

Apa alasan kamu memilih bentuk usaha itu?

Tugas 3:
Mencari Artikel Dunia Kerja / Iklan Lowongan Pekerjaan
Carilah artikel tentang dunia kerja dan iklan lowongan pekerjaan, terutama
yang berhubungan dengan jenis pekerjaan yang anda minati! Rangkumlah
secara singkat
inti dari artikel itu atau persyaratan lowongan pekerjaan itu!

kalimat makna:
melamar pekerjaan adalah menjual diri anda. Pastikan diri anda
berkualitas 100% , baik skill, performa fisik, mental maupun spiritual.
Kualitas 100% = hasil terbaik.

PENDIDIKAN SEKS BAGI REMAJA


Sek bukanlah hal tabu untuk dipelajari, namun menjadi suatu hal
yang merusak jika disalahgunakan
A. Pengertian Seksualitas
Pendidikan seksualitas untuk anak akan membuatnya mengerti benar
hal-hal yang berkenaan dengan dirinya, tubuhnya, fungsi bagian-bagian
tubuhnya, serta bagaimana ia menjaga dan bersikap.Seorang anak yang telah
mengenali diri dan fungsi bagian-bagian tubuhnya akan lebih muda
membentengi diri dari pengaruh-pengaruh lingkungan yang tidak baik. Anak
tersebut tidak menyimpang dari kodratnya sebagai anak laki-laki atau
perempuan. Ia juga akan jauh tertular penyakit kelamin (penyakit menular
seksual) yang mengerikan!
Sumber: Hilman Al Madani dalam buku Mengapa Anak Kita Perlu
Pendidikan Seksualitas?
Mungkin, di sekitar kita, banyak teman yang bicara bisik-bisik soal
seks. Bahkan, banyak teman yang bercerita tentang tontonan atau bacaan
yang cenderung jorok, tetapi asyik. Selama ini, jika kita bicara mengenai
seks, yang ada dalam pikiran sebagaian besar orang adalah hubungan seks.
Menurut Hilman Al Madani Dalam bukunya,hal ini disebabkan oleh
fenomena seks bebas (free sex)yang banyak terjadi dikalangan remaja saat
ini.
Padahal, menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, seks itu artinya
Jenis kelamin yang membedakan laki-laki dan perempuan. Segala sesuatu

a.

b.

c.

d.

yang berkenaan dengan seks (jenis kelamin), termasuk didalamnya hubungan


intim antara laki-laki dan perempuan,disebut seksual. Lebih lanjut, seksualitas
lebih menggambarkan ciri-ciri, sifat, peran seks, dorongan seks, atau
kehidupan seks.
Hilman al madani juga menjelaskan bahwa seksualitas tidak membicarakan
hal-hal yang mengumbar aurat, atau cara berhubungan seks. Seksualitas juga
bukan hanya sekedar pembicaraan seputar alat kelamin, tetapi seksualitas
juga membicarakan tentang keseluruhan ekspresi kita sebagai laki-laki dan
perempuan. Apa yang kita percayai, kita pikirkan, dan kita rasakan dari diri
kita. Bagaimana kita bereaksi terhadap lingkungan, bagaimana kita
menampilkan diri kita, bagaimana kita berbudaya, dan bersosial. Hal inilah
yang akan mencirikan sosok identitas kita. Contoh, remaja putrid yang
memakai anting, rok, berambut panjang, atau mengenakan kerudung pada
hakikatnya ia sedang menggunakanseksualitasnya.Artinya, ia menunjukkan
bahwa dirinya adalah seorang perempuan. Contoh lain, laki-laki berusaha
tidak menangis dihadapan perempuan
Secara lebih rinci, seksualitas dibagi dalam empat dimensi, yaitu dimensi
biologis, psikologis, social, kultural.
Dimensi Biologis (Fisik),
seksualitas berkaitan dengan otonomi dan fungsi alat reproduksi atau alat
kelamin manuasia dan dampaknya bagi kehidupan fisik/biologis manusia.
Melalui dimensi ini, kita akan mengetahui bagaimana menjaga kesehatan dari
gangguan, seperti penyakit menular seksualitas atau infeksi saluran
reproduksi. Selain itu, kita mengetahui bagaimana memfungsikannya secara
optimal sebagai alat reproduksi sekaligus alat rekreasi serta dinamika
munculnya dorongan seksual secara biologis.
Dimensi Psikologis,
seksualitas berhubungan erat dengan cara manusia menjalani fungsi seksual
sesuai dengan identitas jenis kelaminnya, dinamika aspek-aspek psikologis
(Kognisi/cara berfikir, emosi motivasi, perilaku)terhadap seksual itu sendiri,
serta dampak psikologis dari fungsi seksual dalam kehidupan manusia.
Misalnya, laki-laki secara alami akan tertarik terhadap lawan jenis atau lakilaki merasa dirinya jantan jika telah berhasil menolong orang lain.
Dimensi social,
seksualitas muncul dalam hubungan antarmanusia, cara orang beradaptasi
atau menyesuaikan diri dengan tuntutan peran dari lingkungan social, serta
mensosialisasikan peran dan fungsi seksual dalam kehidupan manusia.
Misalnya, laki0laki diharapkan memiliki sikap berani dan tegas, sedangkan
perempuan diharapkan memiliki sikap yang lemah lembut.
Dimensi cultural-moral,
dimensi ini menunjukkan budaya dan moral memberikan penilaian terhadap
seksuallitas. Misalnya, sorang perempuan yang beranjak remaja diharapkan
lebih menjaga pergaulan dengan lawan jenis dan tidak lagi memakai pakaian
minim yang dapat memancing pelecehan seksual. Contoh lain, bangsa Timur,
masih menganggap tabu jika berbicara masalah seks secara terbuka, tidak
seperti bangsa Barat.

B. Sistem Reproduksi
Sejak lahir manusia sudah dibekali dengan organ-organ reproduksi,
yaitu organ-organ yang berfungsi untuk menghasilkan keturunan. Organorgan reproduksi tersebut berbeda antara laki laki dan perempuan.
Istilah reproduksi berasal dari kata Re yang berarti kembali dan
produksi artinya membuat atau menghasilkan. Jadi, istilah Reproduksi
mempunyai arti proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan
demi kelestarian hidupnya. Yang dimaksud dengan organ reproduksi adalah
alat dalam tubuh yang berfungsi untuk menunjang kegiatan reproduksi
manusia.

Organ reproduksi laki-laki bisa diuraikan sebagai berikut:


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Penis
Buah zakar (Testis)
Epididimis
Saluran sperma (vas deferens)
Kantung semen (Seminal Vesicle)
Kelenjar prostat
Bladder
Saluran Zakar (Urethra)
Kantung Pelir (Scrotum)

Organ reproduksi perempuan dapat diuraikan sebagai berikut:


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Dua buah indung telur


Fimbria
Dua buah saluran telur (Tuba Falopii)
Rahim (Uterus)
Leher/Mulut rahim (Cervix)
Vagina

Meskipun kita sudah mempunyai organ reproduksi sejak lahir, organ


reproduksi kita harus bisa berkembang dan berfungsi dengan baik ketikan
organ reproduksi tersebut telah matang, yaitu saat seseorang memasuki masa
puber.
Fase puber pada laki-laki dan perempuan ditandai dengan peristiwa yang
berbeda. Pada laki-laki kesiapan reproduksi yang juga merupakan tanda
kematangan seksual ditandai dengan mimpi basah, sedangkan pada perempuan
ditandai dengan menstruasi.

Menstruasi merupakan proses luruhnya dinding rahim karena menurunnya


hormone progresteron secara tiba-tiba. Dinding rahim sendiri adalah tempat
menempelnya sel telur (Ovum)yang sudah dibuahi oleh sperma dan akan
berkembang menjadi janin.Jadi, menstruasi berguna untuk membersihkan
dinding rahim sehingga siap untuk digunakan pada siklus reproduksi
berikutnya.
Siklus reproduksi pada wanita meliputi tahap-tahap berikut.
1.
2.
3.
4.

Tahap pelepasan sel telur (Ovulusi).


Perjalanan sel telur melalui tuba falopii.
Penebalan lapisan dinding rahim.
Pengeluaran sel telur dan hasil pengelupasan lapisan dinding rahim
(menstruasi)

B. Sikap Positif Terhadap Seksualitas


Berkaitan dengan banyaknya anggapan masyarakat yang kurang tepat
tentang seks, seperti seks itu tabu, seks itu itu jorok, maka penting
diluruskan kembali mengenai sikap masyarakat terhadap seks.
Menurut Hilman Al Madani, biasanya perasaan tabu, malu, dan kaku
timbul karena kita masih beranggapan bahwa masalah seksualitas
(termasuk seks) adalah jorok atau memalukan. Oleh karena itu, kita perlu
membuang bagian-bagian yang kita anggap jorok tersebut dari tubuh dan
pikiran kita, misalnya , dengan tidak menonton hal-hal yang bersifat
pornografi sehingga kita tidak berfikir ke arah pornografi ketika
membicarakan masalah seksualitas.
Pada masa remaja, rasa ingin tahu terhadap masalah seks. Oleh
karena itu, remaja selalu berusaha untuk mencari informasi, baik dari
teman, buku-buku tentang seks, internet, maupun media massa.
Remaja perlu berhati-hati dalam mencari informasi yang berkaitan
dengan kehidupan seksual. Hal ini disebabkan banyaknya sumber yang
keliru atau kurang tepat dalam memberikan dampak negative bagi
perkembangan remaja.
Menurut Hilman Al Madani, informasi yang menarik namun sesat,
seperti gambar atau tulisan yang mengandung pornografi, cenderung
meningkatkan rangsangan seksual seseorang dan membuatnya tergoda
untuk mencoba segala hal yang berkaitan dengan seksual.Ketergantungan
pada pornografi dan pornoaksi, seks bebas, hamil di luar nikah, aborsi,
atau terkena penyakit kelamin menular (Sifilis/AIDS) adalah contoh dari
beberapa kenyataan pahit yang sering terjadi terjadi pada remaja akibat
pemahaman yang keliru mengenai seksualitas.
Informasi tersebut juga mau tidak mau merangsang mereka untuk
memulai masa puber lebih dini (Pubertas Dini). Jika anak mengalami
pubertas dini (untuk anak laki-laki sebelum 9 tahun dan untuk perempuan

sebelum 8 tahun), akan terjadi pertumbuhan fisik yang tidak optimal.


Lempeng-lempeng tulang mereka akan menutup lebih cepat, sedangkan
anak perempuan akan rentan sekali terkena penyakit kanker payudara.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mendapatkan informasi mengenai
seksualitas dari sumber yang dapat dipercaya dan bertanggung jawab,
seperti orang tua, sekolah, dokter, yayasan, atau lembaga social
keagamaan.
Informasi mengenai seksualitas dapat diberikan melalui pendidikan
seksual. Pendidikan seksual merupakan cara pengajaran atau pendidikan
yang dapat menolong remaja untuk menghadapi masalah hidup yang
bersumber pada dorongan seksual. Dengan demikian, pendidikan seksual
bermaksud untuk menerangkan segala hal yang berhubungan dengan seks
dan seksualitas dalam bentuk yang wajar.
Hal yang perlu diketahui tentang pendidikan seksualitas adalah
pemahaman tentang hal-hal yang berkenaan dengan diri, tubuh, fungsi dari
bagian-bagian tubuh, serta cara menjaganya. Contoh, ketika remaja
mengetahui mengalami menstruasi atau mimpi basah, saat itu organ-organ
reproduksi dalam tubuhnya sudah mulai berfungsi. Ketidakmampuan
remaja dalam menahan dorongan seksual dapat membuat ia mengalami
penyakit kelamin atau kehamilan. Oleh karena itu, remaja harus lebih
berhati-hati dalam pergaulan, terutama dengan lawan jenis.
Ketika seseorang telah mengenali diri dan fungsi dari bagianbagian tubuhnya,diharapkan ia akan lebih mudah membentengi diri dari
pengaruh-pengaruh lingkungan yang tidak baik. Ia tidak akan
menyimpang dari kodratnya sebagai seorang laki-laki atau perempuan.
Selain itu, ia juga akan jauh dari ancaman penyakit kelamin atau penyakit
menular seksual yang mengerikan.
Pendidikan seksualitas juga bertujuan untuk membuat seseorang
memiliki sikap yang positif terhadap seksualitas. Hal ini dikarenakan rasa
ingin tahu remaja yang semakin besar, adanya anggapan yang kurang tepat
di masyarakat, sertaberbagai godaan informasi yang menyesatkan
mengenai seksualitas.
Tingkah laku yang menunjukkan sikap positif terhadap seksualitas
menurut Dra. Psi. Irawati Imran dalam Modul Perkembangan
Seksualitas Remaja sebagai berikut.
a. Menempatkan seks sesuai dengan fungsi dan tujuan. Misalnya,
menganggap seks sebagai sarana untuk meneruskan keturunan. Hal ini
akan membuat individu merasa siap untuk memiliki keturunan dalam
bingkai pernikahan jika melakukan hubungan seksual.
b. Tidak menganggap seks itu jijik, tabu, dan jorok. Sikap yang positif
terhadap seks adalah menganggap bahwa seks adalah dorongan yang
alami dan normal. Hanya saja, anggapan itu perlu diarahkan atau
disalurkan sesuai norma etika dan agama, misalnya melalui
pernikahan.

c. Tidak menjadikan pembicaraan mengenai seks sebagai bahan candaan


atau obrolan murahan, misalnya berbicara seks dengan teman atau
tempat umum.
d. Mengikuti norma atau aturan untuk menggunakannya. MIsalnya,
melakukan hubungan seks hanya dengan suami/istri dan di tempat
tertutup. Tidak melakukannya di tempat umum, seperti tempat rekreasi
yang dapat dilihat anak-anak.
e. Membicarakan seks dalam konteks ilmiah atau belajar memahami diri
dan orng lain serta pemanfaatan secara baik dan benar sesuai dengan
fungsi dan tujuan sakralnya. Misalnya, pembicaraan seks dalam
seminar mengenai seksualitas.

Perilaku seksual
Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh
hasrat seksual dengan lawan jenis. Bentuk-bentuk tingkah laku itu
dapat beranek ragam, misalnya perasaan tertarik dengan lawan jenis,
pacaran, berkencan, bercumbu, atau senggama. Perilaku seksual
muncul karena dipengaruhi oleh hormon-hormon seksual (testosterone
untuk laki-laki dan progesterone untuk perempuan)
Hubungan seksual yang dilakukan oleh seseorng harus berpegang
pada tiga prinsip, yaitu sehat, benar dan lurus. Sehat berarti hubungan
seksual yang dilakukan tidak boleh membahayakan kesehatan,
misalnya tidak ada resiko akan tertular penyakit seksual. Benar berarti
sesuai dengan aturan agama, misalnya dilakukan setelah menikah.
Lurus berarti melakukan dengan kodrat, misalnya hanya melakukan
seksual dengan orng berjenis kelamin berbeda.
Perilaku seksual sebelum waktunya (diluar nikah) memiliki
dampak negative secara psikologis, social, dan akademis bagi yang
melakukannya. Secara psikologis, orang yang melakukan hubungan
seksual diluar nikah akan merasa malu karena kehilangan harga diri
dan masa-masa remajanya. Selain itu,ia juga akan merasa kebingungan
,depresi (sedih yang berkepanjangan), marah, dan agresif (berprilaku
merusak). Secara sosial, hubungan seksual di luar nikah yang tidak
sesuai dengan aturan agama, hukum, dan budaya yang berlaku di
masyarakat akan membuat orng itumendapatkan sanksi sosial dari
masyarakat berupa gunjingan atau celaan. Hal ini akan berdampak
pada buruknya nama individu atau keluarga, terutama bagi remaja
putrid yang hamil di luar nikah. Secara akademis, hubungan seksual di
luar nikah membawa dampak negative pada prestasi belajar remaja,
yaitu hilangnya konsentrasi dalam belajar, dikeluarkan dari sekolah

atau putus sekolah. Hal ini membuat masa depan remaja menjadi
ancaman.
Permasalahan seksual pada umumnya dihadapi oleh remaja adalah
dorongan seksual yang meningkat. Peningkatan dorongan seksual
tersebut bisa disebabkan perilaku individu yang keliru, seperti
menonton atau membaca gambar atau tulisan porno, berpacaran, atau
merespon positive terhadap lingkungan yang tidak menjaga pergaulan
dengan lawan jenis. Secara normatif, mereka yang belum menikah
tidak di izinkan melakukan hubungan seksual.
Permasalahan lain, usia kematangan seksual biologis remaja belum
di imbangi oleh kematangan psikologis (memahami resiko perilaku
dan siap menerimanya, kemampuan mengelola dorongan, dan
kemampuan mengambil keputusan secara matang). Akibatnya, rasa
ingin tahu yang kuat dan keinginan memahami dorongan seksual akan
mengalahkan pemahaman terhadap norma, kontrol diri, dan pemikiran
rasional sehingga muncullah perilaku coba-coba berhubungan seksual
yang akhirnya ketagihan.

Mengatasi Dorongan seksual


Cara-cara yang biasa dilakukan remaja dalam mengatasi dorongan
seksual antara lain sebagai berikut:
a. Bergaul dengan lawan jenis dan tetap menjaga batasanbatasannya serta dapat memberikan pemahaman yang tepat
tentang peran, karakter, dan kebiasaan secara umum yang ada
pada laki-laki dan perempuan. Dengan begitu, kita dapat
bersikap dan berprilaku lebih tepat. Contoh, bergaul dengan
remaja laki-laki memberikan pengetahuan kepada kita kalau
laki-laki bisa meningkat dorongan seksualnya jika duduk
berdekatan dengan perempuan serta laki-laki cenderung
menyukai perempuan yang sopan dan menjaga harga diri.
b. Berdandan untuk menarik perhatian. Rangsangan seksual dapat
disalurkan melalui aktivitas positif dengan memperbaiki
penampilan atau bersikap diri sehingga menumbuhkan
kesenangan pribadi atas perhatian yang didapat.
c. Menyalurkan dorongan seksual melalui mimpi basah. Selama
tidur, penis kadang-kadang menjadi tegang. Pada saat itu, bibit
atau cairan yang mengandung seperma akan dipancarkan.
Setiap hari, seperma diproduksi oleh organ reproduksi laki-laki.
Karena itu, mimpi basah adalah cara yang normal bagi organ
reproduksi laki-laki untuk membebaskan diri dari jumlah bibit
yang berlebihan.
d. Menahan diri dengan berbagai cara, Seperti berpuasa, atau
menghindari pergaulan yang mendorong kita untuk melakukan
seks diluar nikah. Selain itu, remaja juga tidak perlu pergi ke

acara pesta atau tampat-tempat yang banyak meningkatkan


dorongan seksual, seperti diskotek atau nike club.
e. Menyibukkan diri dengan berbagai aktifitas. Misalnya,
memfokuskan diri pada pencapaian prestasi akademis atau
pengembangan hobi dan minat, seperti menari atau filatelli.
f. Mengisi waktu dengan berolah raga. Penghormatan terhadap
diri sendiri dan percaya diri biasanya lebih dimiliki remaja
yang sering berolah raga. Remaja yang sering melakukan olah
raga juga cenderung menunda hubungan seks pra nikah dan
tidak menoleransi hubungan yang penuh kekerasan.
g. Memperbanyak berdoa dan mendekatkan diri pada Tuhan.
Kedekatan pada agama dapat menambah pengetahuan tentang
nilai dan atauran agama serta keimanan. Kekuatan akal dan
keyakianan pada prinsip atau nilai agama akan menjadi banteng
ketika dorongan seksual timbul.

Pacaran yang sehat bagi remaja adalah pacaran yang tidak disetai aktivitas
seksual, seperti berduaan, berciuman, atau berpelukkan. Hal ini disebabkan
aktivitas seksual dapat menyeret remaja melakukan hubungan seks sebelum
menikah. Kondisi lingkungan yang sepi tanpa kehadiran orang lain cenderung
disalahgunakan remaja untuk melakukan hubungan seks dengan sang pacar.
Remaja yang memiliki harga diri yang positif mampu mengelola
dorongan kebutuhannya secara tepat. Selain itu, remaja itu akan memiliki
penghargaan yang mampu mempertimbangkan resiko perilaku sebelum
mengambil keputusan dan mampu mengikatkan diri pada teman sebaya secara
sehat dan proporsional. Remaja seperti itulah yang cenderung mencari penyaluran
dorongan seksual secara sehat dan bertanggung jawab.
Sedangkan cara-cara yang negative dalam mengatasi dorongan seksual
adalah sebagai berikut.
a. Berhayal dan berfantasi tentang seksual. Membayangkan gambar atau
aktivitas seksual dapat membuat kita semakin memiliki pengharapan dan
peningkatan keinginan untuk mencoba perilaku seksual. Karena itu, jika
pikiran kita sudah mulai menjurus pada fantasi yang bersifat seksual,
BERHENTILAH! Lakukanlah berbagai aktifitas yang menyibukkan
pikiran kita, seperti membaca atau beribadah.
b. Berbicara tentang seks. Pembicaraan tentang seks akan membuat kita
terjerat dalam imajinasi atau perilaku seksual. Hal ini disebabkan sitim
kerja otak secara otomatis memberikan gambaran sesuai apa yang kita
bicarakan. MUlai saat ini, hindari tempat atau teman yang sering
membicarakan masalah seksual demi kebaikan diri kita.
c. Menonton film porno. Pembelajaran melalui tontonan memberikan
pengaruh yang paling besar bagi daya ingat dan dorongan untuk

melakukan seperti apa yang ditampilkan. Banyak kasus pemerkosaan yang


dilakukan oleh orang-orang yang tidak sanggup menahan dorongan
seksual setelah menonton film porno. Pemerkosaan tersebut hanya
mengakibatkan diri kita dan orang lain menderita. Oleh karena itu, jangan
siksa diri kita dengan sesuatu yang sudah jelas keburukannya dan tidak
jelas manfaatnya.
d. Masturbasi dan onani. Masturbasi dan onani adalah cara penyaluran
seksual dengan mengunakan barang atau alat yang dianggap dapat
memberikan kepuasan seksual. Cara ini dapat merusak fisik dan
kepribadian orang yang melakukannya. Secara fisik, benda yang dijadikan
alat pemuas seksual belum tentu terjamin kebersihannya sehingga dapat
membawa kuman penyakit bagi organ reproduksi kita. Secara psikologi,
orang yang melakukan masturbasi, terjebak dalam khayalan kesenangan
yang semu. Hal ini akan menyebabkan kecanduan atau selalu
melakukannya.
e. Melakukan hubungan seksual pranikah. Seperti diungkapkan sebelumnya,
hubungan seksual pranikah dapat menggangu psikologi, akademis, dan
masa depan remaja. Selain itu, hubungan seksual pranikah juga dapat
merusak harga diri, serta nama baik pribadi dan keluarga. Karena itu, kita
harus berusaha untuk menghindari hal-hal yang mendorong kita
melakukan hubungan seksual pranikah.
Salah satu konsep yang saat ini sangat terkenal dimasyarakat kita dalam
mengatasi dorongan seksual adalah pacaran. Padahal, saat ini, pacaran
justru menjadi salah satu pintu yang tingginya angka hubungan seks
pranikah dikalangan remaja. Lihatlah disekitar kita, berapa banyak teman
atau tetangga kita yang hamil diluar nikah akibat tudak mampu menahan
dorongan seksual dengan pacarnya? Oleh karena itu, sebagai remaja yang
cerdas, kita harus lebih kritis lagi dalam memandang pacaran.
Seperti yang telah dijelaskan diawal, pacaran yang sehat adalah pacaran
yang tidak disertai aktifitas seksual, seperti berduaan, berpegangan tangan,
atau berciuman. Aktifitas-aktifitas seksual tersebut dapat menyeret remaja
melakukan hubungan seks sebelum menikah. Yang terpenting, pacaran
harus dipandang sebagai salah satu cara untuk mengenali lawan jenis yang
akan menjadi calon pendamping hidup kita menuju pernikahan.Sebagai
orang yang mencari pasangan hidup, ia berusaha menjaga harga diri orang
yang akan menjadi pendamping hidupnya. Ia juga tidak akan merusak
dengan perilakunya yang tidak bertanggung jawab.

Dampak Perilaku Seksual Negatif


Permasalahan seksualitas yang umum dihadapi oleh remaja adalah
dorongan seksual yang meningkat. Secara normative, mereka yang belum
menikah tidak di izinkan melakukan hubungan seksual. Pelarangan
tersebut banyaknya dampak negative yang dapat ditimbulkan bagi
kehidupan individu, keluarga, atau pun lingkungann sekitar. Perilaku

seksual sebelum waktunya seperti seks diluar nikah memiliki dampak


psikologis yang serius seperti depresi, marah, agresif, dan kebinggungan.
Dapat sosial yang cukup besar seperti celaan dari masyarakat atau
hancurnya masa depan jika remaja hamil diluar nikah. Selain itu, resiko
kesehatan yang dialami remaja dapat berupa kelainan janin dan tingkat
kematian yang tinggi akibat aborsi.

Cara Mengatasi Masalah Psikoseksual


Psikolog Irawati Imron memberikan beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk mengatasi gejolak psikoseksual pada masa remaja sehingga dicapai
perilaku seksual yang sehat dan bertanggung jawab. Hal tersebut dapat
dilihat berikut ini.
1. Penerimaan diri secara positif (mampu menerima diri apa adanya).
Percaya pada kemampuan dan prinsip pribadi akan membuat remaja
tidak mudah terperdaya dengan godaan menyesatkandari luar diri.
Misalnya, anggapan tidak cantikjika tidak memiliki pacar,
berpacaran tidak apa-apa jika hanya berciuman, atau tidak hamil jika
hanya sekali melakukanhubungan seks.
2. Mengendalikan diri (lebih banyak menggunakan akal pikiran atau
rasional ketimbang perasaan atau emosi negative ) Pikiran yang
rasional dapat membantu kita untuk menghadapi situasi yang
membingungkan. Misalnya, jika menuruti keinginan pacar untuk
melakukan hubungan seksual pranikah, kita akan berpikir tentang masa
depan yang rusak karena hamil di luar nikah dan putus sekolah.
3. Menjauhkan diri dari hal-hal yang menimbulkan hasrat seksual, seperti
kehidupan malam. Setiap individu akan terdorong untuk melakukan
perilaku seksual jika berinteraksi dengan hal-hal yang mendorong
hasrat seksual. Misalnya, duduk berdekatan atau bersentuhan dengan
lawan jenis, melihat bagian tubuh lawan jenis baik langsung maupun
melalui gambar, atau membaca cerita yang bersifat pornografi.
4. Mengalihkan perhatian pada hal-halyang positif. Misalnya, berolahraga,
belajar, dan berdiskusi.
5. Mengisi waktu luang yang tidak diisi dengan aktivitas bermanfaat yang
menyibukkan pikiran dan tubuh dapat membuat kita mengkhayal halhal yang bersifat seksual.
6. Membina relasi heteroseksual yang sehat, bertanggung jawab, alami,
dan bertujuan positif. Misalnya, membuat komitmen bersama (dalam
kelompok teman sebaya) untuk saling menjaga dan mengingatkan agar
tidak melakukan hubungan seksual pranikah.
7. Mendekatkan diri pada Tuhan dan berusaha keras menghayati normanorma atau niali-nilai yang berlaku. Penghormatan terhadap aturan
agama, hukum, atau masyarakat yang menjaga kita dari perilaku yang

dapat membuat malu atau merusak harga diri kita sebagai umat
beragama.
8. Berusaha keras menghayati nilai-nilai dalam slogan Bukan remaja
hebat kalau berhubungan intim sebelum menikah.HUbungan seksual
merupakan hubungan sacral yang hanya dapat dilakukan dalam ikatan
resmi yang menunjukkan tanggung jawab di antara kedua belah pihak
dengan berbagai alasan atau penalaran yang logis.
9. Menemukan kepuasan pada hal-hal lain selain kepuasan seksual
(misalnya, kepuasan bergaul, beraktivitas, membantu orang lain,
membaca, berprestasi, atau mengembangkan berbagi hobi). Kepuasan
menikmati seks dengan tenang dan diberkahi (diridai Tuhan) hanya
tercapai jika dilakukan pada saatnya (setelah menikah).
10. Memahami perilaku seksual diri kita masing-masing (motif, sumbersumber rangsangan, factor-faktor yang mempengaruhi, dan
sebagainya). Dengan pemahaman tersebut, kita dapat menghindari
situasi atau stimulasi yang membuat dorongan seksual semakin kuat.

Cara mencegah hubungan seks sebelum menikah sebagai berikut.


1. Membuat komitmen bersama serta berusaha keras mematuhi
seksual yang dipilih tentu saja berdasar norma, nilai, resiko,
manfaat, dan sebagainya.
2. Menghindari tontonan, bacaan, situasi, dan tempat yang kondusif
untuk menimbulkan fantasia tau rangsangan seksual.
3. Menjaga pergaulan dengan lawan jenis dan menjaga frekuensi
pertemuan tanpa ada aktivitas yang jelas. Misalnya, berduaan
dengan lawan jenis hanya untuk untuk berjalan-jalan atau berbicara
sesuatu yang tidak jelas. Pertemuan tanpa adnya aktivitas yang
jelas dan tidak bermanfaat dapat meningkatkan keinginan untuk
melakukan aktivitas seksual.
4. Melibatkan teman atau saudara dalam interaksi sehingga
kesempatan untuk berduaansemakin berkurang. Hal ini dapat
menghindarkan kita dari ketergantungan yang berlebihan terhadap
pacar kondisi yang ramai dapat memunculkan rasa malu untuk
melakukan sesuatu yang tidak pantas, seperti berpegangan atau
berciuman.
5. Meneumakan kegiatan alternaatif baru yang positif sehingga dapat
menemukan kepuasan dan mengatasi kejenuhan yang dialami.
Hanya aktivitas yang dapat membuat pikiran energy kita terfokus
pada aktivitas dan pengembangan diri. Interkasi yang terjalin
dengan teman sebaya juga dapat membuat kita tidak merasa
sendiri. Misalnya belajar bersama teman-teman ikut kegiatan
pecinta alam, olahraga atau karang taruna.
6. Memperkuat keimanan dan ketagwaan kepada tuhan yang
menambah pemahan agama dan aktif dalam kegiatan kerohanian.

Pemahaman dan ketaatan terhadap agama adalah cara yang sangat


efektif dalam mencegah seseorang dari perilaku seks pranikah
(perzinaan). Pengetahuan akan larangan berzina, keyakinan selalu
diawasi Tuhan, rasa malu, dan takut kepada Tuhan akan membuat
seseorang senantiasa menjaga perilakunya dari hal-hal yang
melanggar aturan agama.
7. Mencari alternatifterbaik bagi sang pacar (berpisah, menikah,
menghindari pertemuan, mendekatkan diri pada Tuhan). Perlu
disadari bahwa seorang pacar belum tentu menjadi pasangan hidup.

Diskuss
Rini dan reno merupakan sepasang kekasih. Keduanya bersal dari
keluarga yang harmonis dan tekun beragama. Rini kelas 2 SMK
dan Reno kelas 3 SMK. Baik Rini maupun Reno termasuk anak
yang berprestasi disekolahnya. Rini anaknya tertutup, tak tegas,
pendiam, sedangkan Reno mempunyai karakter yang keras dan
setiap kemauannya harus dikabulkan/dipenuhi. Kelihatannya Reno
sangat menyayangi Rini. Kemana-mana mereka selalu berdua.
Jalan-jalan, makan, nonton, bahkan diajarpun berdua.
Karena terlalu sering berduaan, hasrat seksual Reno muncul. Reno
sering meminta Rini untuk melakukan hbungan suami istri. Rini
berulang kali menolak sampai terjadi pertikaian, tetapi merekapun
berbaikan lagi. Rini dan reno tetap menjalani hari-harinya selalu
berdua. Tentu saja frekuensi pertemuan yang sering semakin
mendorong keinginan mereka untuk mencoba aktivitas seksual.
Akhirnya, Rini tidak kuasa lagi menolak ajakan Reno. Selanjutnya,
aktivitas seksual terebut semakin serring mereka lakukan jika ada
kesempatan.
Karakter yang tertutup dan pengetahuan seks yang saangat sedikit,
membuat Rini tidak menceritakan semuayang terjadi kepada
siapapun. Ia hanya menyimpan dalam hatinya. Hanya teman-teman
Rini yang mengatakan kalau Rini semakin gemuk. Namun, Rini
menjawabnya dengan singkat nggak tau nih, belakangan badanku
tersa berat.
Sebelum merebahkan badannya diatas ranjang, kadang-kadang ia
meraba perutnya ia merasa seperti ada yang berdetak dibagian
bawah dan terasa keras. Rini bingung, sederet pertanyaan
memenuhi pikirannya apa yang bergetar dalam perutku? Apa ini
pertanda kalau aku hamil? Memang aku sudah tiga bulan tidak
menstruasi. Mungkin saja, menstruasiku tidak teratur
keesokannya, Rini bergegas mencari Reno dan mencerikan

keadaanya. Reno juga bingung. Ia tidak tau seperti apa cirri-ciri


orang yang sedang hamil. Reno hanya tau bahwa semakin gemuk.
Mereka berdua tidak tau harus berbuat apa. Mereka membiarkan
sampai dua bulan berikutnya. Gerakan menendang-nendang dalam
perut Rini semakin keras saja.
1.

Berikan komentarmu pada kasus tersebut!

2. Apa yang kamu ketahui tentang cirri-ciri orang hamil!

3.
Berdasarkan pada kasus tersebut, sikap apa yang dapat
kamu ambil?

4. Apa hikmah yang kamu dapat dari kasus tersebut?

4.1

PERCAYA DIRI
Orang yang memiliki kepercayaan diri tinggi akan memancarkan kekuatan
pada setiap apa yang dipikirkan dan dilakukannya.
A. Memahami Pentingnya Rasa Percaya Diri
Hidungnya pesek sekali, seperti pernah jatuh dari gendongan ibunya
ketika masih bayi. Telinganya dua kali atau mungkin dua setengah kali terlalu
besar untuk ukuran kepalanya. Dan matanya! Menonjol seperi mau keluar
dari rongganya. Namun, Tim mesti mengakui, pakaian anak itu bagus. Namun,
tetap saja anak itu anak yang paling jelek yang pernah dilihatnya.
Akan tetapi, kenapa anak baru itu bisa kelihatan begitu akrab dengan
Jennifer Lawrence? Ia bersandar di loker Jennifer, seolah-olah mereka berdua
sahabat karib. Jennifer adalah seorang cheerleader dan salah satu anak
perempuan paling oke di sekolah.
Dari petikkan cerita di atas, kita dapat menyimpulkan, Jeff Si anak baru
memiliki rasa percaya diri yang kuat walaupun ia memiliki kondisi fisik yang
tidak dapat dibanggakan. Rasa percaya diri inilah yang membuat Jeff bisa
bergaul dengan siapa saja.
Sebenarnya, perlu atau tidak kita punya ras percaya diri? Sejauh mana
rasa percaya diri membantu kita dalam meraih kesuksesan?
Setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Sering kali, kita
tidak dapat menerima kekurangan yang ada dalam diri kita. Padahal, kita dapat
menutupi kekurangan kita dengan mengasah kelebihan yang kita miliki.
Kekurangan bisa menjadi penghambat bagi perkembangan diri kita.
Bahkan, kelebihan yang kita miliki akan tenggelam dalam kekurangan kita.
Kita hanya memikirkan kekurangan diri. Hal ini yang membuat kita akan
mengalami masalah pribadi, seperti tidak percaya diri dan tidak semangat
hidup. Lebih parah lagi, bila kita merasa bahwa diri kita kecil, tidak berharga,
tidak punya peranan, dan tidak berdaya.
Situasi ini mungkin saja dialami oleh banyak remaja. REmaja sering
sulit menerima kekurangan yang ada pada dirinya sehingga mereka terpuruk,
tidak percaya pada diri sendiri, dan mengalami kegagalan. Kegagalan dapat
mengakibatkan orang menjadi semakin malas, tidak bersemangat, atau
kehilangan kepercayaan diri. Padahal, rasa percaya diri sangat di butuhkan
untuk meraih kesuksesan. Misalnya, orang yang memiliki rasa percaya diri
yakin bahwa dirinya akan mampu mamahami matematika jika rajin berlatih.
Bila kita memiliki semangat dan rasa percaya diri yang kuat, kita dapat
menjalani hidup dengan penuh tanggung jawab.
Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu untuk
mengembangkan penilaian positif terhadap diri sendiri atau pun terhadap
lingkungan/situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti individu tersebut

mampu dan kompeten melakukan segala sesuatunya seorang diri . Rasa


percaya diri yang tinggi, sebensrnya, hanya merujuk pada beberapa aspek dari
kehidupan individu tersebut. Ia akan merasa memiliki kompetensi, yakin,
mampu, dan percaya bahwa ia bisa. Hal ini didukung oleh pengalaman potensi
actual, prestasi, dan harapan yang realistis terhadap diri sendiri. Misalnya, Adi
dan tim basketnya merasa mampu untuk memenangkan pertandingan basket
kali ini karena pada pertandingan sebelumnya timnya selalu menang.
B.Karakter Orang Yang Percaya Diri
Apakah kita termasuk orang yang percaya diri? Menurut BKKBN ( Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ) ada tiga macam tipe orang, yaitu
orang yang memiliki rasa percaya diri, orang yang terlalu percaya diri, dan
orang yang kurang percaya diri.
1.

2.

3.

4.

5.

Orang yang percaya diri memiliki karakter sebagai berikut:


Mampu mengkontrol diri. Orang yang percaya diri memiliki emosi yang
relative stabil dan tidak moody. Ia merasa mampu untuk melakukan sesuatu.
Oleh karena itu , ia tidak mudah putus asa hanya karena sedikit hambatan.
Misalnya, Ketika menghadapi ujian, kebanyakkan siswa menyontek namun,
orang yang percaya diri mampu menahan diri dari perilaku menyontek karena
lebih percaya pada kemampuannya sendiri.
Menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mampu menjadi diri sendiri
dan berani untuk berbeda dari orang lain. Oleh karena itu, ia mampu
menghargai perbedaan dengan orang lain. Misalnya, ketika kebanyakan
remaja berpacaran, orang yang percaya diri tidak akan ikut pacaran namun ia
tidak mencemooh teman yang berpacaran.
Mengintropeksi diri. Orang yang percaya diri memandang keberhasilan atau
kegagalan tergantung pada dirinya sendiri. Ia tidak menyalahkan orang lain,
tidak mudah menyerah pada nasib atau keadaan, serta tidak
tergantung/mengharapkan bantuan orang lain.
Mengekspresikan diri. Orang yang memiliki rasa percaya diri mampu
mengekspresikan pikirannya sendiri. Ia juga mampu menjadi diri sendiri dan
tidak mengubah pendapat atau pilihan hanya karena mengikuti pendapat
orang banyak. Misalnya, ketika teman dekat kita mengajak bolos sekolah,
sebagai orang yang percaya diri, kita mampu mempertahankan sikap untuk
tetap sekolah karena khawatir tertinggal pelajaran meskipun diancam untuk
tidak dijadikan sahabat.
Mengali potensi diri. Orang yang percaya diri merasa memiliki kemampuan
untuk melakukan atau menghadapi sesuatu berdasarkan pengalamannya
terdahulu. Oleh karena itu, ia tidak akan ragu untuk melakukan sesuatu yang
dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya misalnya, Reni pernah
mendapat juara pertama dalam lomba menulis cerita disekolahnya. Ketika ada
tawaran beasiswa pendidikan untuk menjadi penulis, ia dengan yakin
mengajukan lamaran untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Harapannya agar
kemampuan menulisnya semakin berkembang.

6. Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain, dan
situasi diluar dirinya.
7. Memiliki harapan yang realistis terhadap diri sendiri. Hal ini akan membuat
ia mampu melihat sisi positif dirinya dan situasi yang terjadi walau
harapannya tidak terwujud.
Orang yang terlalu percaya diri memiliki karakter sebagai berikut:
1. Arogan. Orang yang terlalu percaya diri tidak pernah mau mengalah pada
orang lain dan mau menang sendiri. Misalnya, dalam perlombaan, ia merasa
tidak ada lagi yang bisa menghalanginya untuk menjadi juara.
2. Cuek dan tidak tau malu. Misalnya, berpakaian semaunya tanpa
memperhatikan norma dan aturan yang berlaku, berciuman didepan umum,
bahkan melakukan hubungan seks pranikah. Orang seperti ini akan bangga
jika menerobos antrian dan merusak barang orang lain tanapa rasa bersalah.
3. Tidak menghargai dan melecehkan orang lain. Misalnya, tidak mau
mendengar pendapat orang lain karena tidak berbobot, atau melintas didepan
orang lain tanpa permisi karena, merasa tidak perlu meminta ijin.
4. Terlalu berani. Misalnya menantang orang tua, atau mengebut di jalan raya
tanpa rasa takut akan mengalami kecelakaan.
Orang yang kurang percaya diri memiliki karakter sebagai berikut:
1. Minder. Orang yang kurang percaya diri selalu merasa kurang dari orang lain.
Misalnya, tidak mau makan bersama karena tidak pantas, atau tidak mau
belajar bersama karena kuwatir terlihat bodoh.
2. Kesepian. Orang yang kurang percaya diri sering kali menolak beraktifitas
bersa orang lain oleh karena itu, ia sering merasa kesepian.
3. Terasing. Berbagi sikap dan anggapan bahwa dirinya berbeda, lebih rendah
dari orang lain, atau sulit untuk melakukan seperti apa yang dilakukan orang
lain membuat orang yang kurang percaya diri meras terasing dari orang
disekitarnya. Misalnya, ketika berada dalam diskusi kelompok, ia merasa
berbeda karena tidak memiliki kemampuan berbicara seperti temanya dalam
kelompok. Mungkin, ia merasa bukan bagian dari teman-teman atau
kelompoknya.
4. Stres. Orang yang kurang percaya diri meras dirinya memiliki kekurangan
dan memandang orang lain penuh dengan kelebihan. Penilaian tersebut
membuatnya sering meras tertekan.
5. Gugup dan sering salah dalam mengambil keputusan. Berbagai anggapan dan
penilaian pribadi yang keliru sering kali membuat orang yang kurang percaya
diri menjadi salah dalam bertingkah atau mengambil keputusan. Misalnya,
karena meras tidak pintar, orang yang kurang percaya diti tidak mau
melanjutkan sekolah.
Orang yang terlalu percaya diri dan orang yang kurang percaya
diri, sama-sam akan menimbulkan masalah baik diri sendiri maupun orang
disekitarnya. Lingkungan akan member reaksi yang negative terhadap diri
dan sikap mereka. Oleh karena itu orang yang memiliki sikap terlalu percaya
diri dan kurang percaya diri sangat membutuhkan dukungan seorang figure

yang dapat membawanya pada kesadaran terhadap kondisi yang realistis dan
porposional. Figur disini bisa teman, keluarga, orang yang bisa dipercaya,
atau ahli dibidangnya. Dengan dukungan dari seorang figure mereka juga
dapat belajar mengaktualisasikan diri dan dapat mengimbangi rasa yang
mereka miliki.
Banyak remaja yang tidak percaya diri hanya karena penampilanya
tidak menarik. Apakah demikian?. Coba kita dapat kita perhatikan hal-hal
dibawah ini yang ditulis Pamela Espeland dalam Buku Pintar Remaja Gaul.
1. Kita mungkin berfikir bahwa yang membuat kita tertarik pada seseorang yang
keren di kelas kita adalah tatapan mata gayanya berjalan. Sebenarnya, yang
menarik perhatian adalah rasa percaya dirinya.
2. Ada 3 milyar wanita yang tidak menjadi supermodel dan hanya 8 orang saja
yang demikian sempurna. Itupun hanya dinilai dari segi fisik. Angkaangkanya bahkan lebih parah lagi kalau kita bicara tentang pria
3. Rata-rata, wanita beratnya 72 kg dan memakai baju ukuran 12-1. Rata-rata
pria tingginya 175 cm dan beratnya 86 kg.
4. Hidup bakal jauh lebih mudah dan menyenangkan kalau kita tidak terusmenerus terobsesi dengan penampilan kita setiap menit dan setiap hari. Masih
banyak hal lain yang menunggu perhatian kita, seperti prestasi akademis,
pekerjaan, rumah tangga dan agama.
5. Kalau kita ingin menghentikan konsumsi lemak dan kalori, kita akan
kehilangan berbagai macam kesenangan paling hebat di dunia. Bagaimana es
krim dan kue-kue? Semua dapat kita nikmati selama tidak berlebihan. Selain
itu, kita perlu mengimbanginya dengan aktifitas lain, seperti bekerja keras
atau berolah raga.
6. Orang-orang baru akan memperhatikan apa yang kita pikirkan kalau kita
mengeluhkan serta menunjukannya pada semua orang. Kekurangan kita tidak
perlu diketahui oleh semua orang. Kita bisa menyimpannya atau
memperbaikinya secara bertahap. Menceritakan kekurangan kita hanya akan
membuat orang lain semakin memperhatikan kekurangan tersebut. Hal ini
membuat kita semakin menjadi tidak percaya diri.
7. Jerawat dan bintik-bintik coklat diwajah dianggap sebagai keburukan atau
kekurangan. Siapa bilang? Munculnya jerawat pada masa remaja adalah hal
yang wajar terjadi karena adanya pengaruh hormon. Yang kita perlu lakukan
adalah menjaga kebersihan diri tanpa meratapi kondisi. Kadang-kadang
kekurangan seseorang adalah ciri-ciri yang membuat orng lain menarik .
8. Kita akan merasa menjadi orang yang lebih baik ( dan punya lebih banyak
rasa percaya diri) kalau kita memusatkan perhatian pada cara memiliki
kepribadian yang menarik daripada berfikir cara untuk memiliki bentuk tubuh
yang menarik.
9. Kalau kita merasa nyaman dengan diri kita sendiri, orang lain juga akan
merasa lebih senang dan rileks dengan diri kita, dari luar dan dalam.
10. Renungkan hal ini, maukah kita berteman dengan seseorang yang membenci
dirinya sendiri?
B. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri.

1.
2.
3.
4.

Bagaimana kalau kita punya teman yang tidak percaya diri? Ada
beberapa hal yang dapat kita lakukan seperti berikut ini.
Kita bisa mengajaknya berbicara dari hati ke hati
Kita bisa juga memberikan motofasi kepadanya dengan mengatakan, ia akan
lebih keren atau menarik bila tampil apa adanya.
Kita bisa juga mengajarkan padanya untuk bersikap tegas dan memiliki
kepribadian.
Kita bisa juga menantangnya dengan menjadikannya pemimpin.

C. Membangun Rasa percaya Diri


Di awal telah diungkapkan, rasa percaya diri sangat dibutuhkan untuk
membangun semangat dalam meraih kesuksesan. Kelima cara tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Belajarlah mengatasi perasaan.
2. Sadarlah kita sendirilah yang bertanggungjawab atas sikap dan tindakan kita.
3. Jadilah seorang pengambil keputusan .
4. Fokuskan diri pada hidup kita sendiri, bukan hidup orang lain.
5. Berilah diri kita sorakan-sorakan pembangkit semangat.
D. Percaya Diri Versus Narsis.
Percaya diri yang berlebihan bisa menjadi narsis. Spencer A. Rathus
dan Jeffery S. Nevid dalam buku Abnormal Psychology mendefinisikan
narsis sebagai sikap yang memandang diri dengan cara yang berlebihan.
Seperti yang pernah di kupas oleh harian kompas, bahwa seorang remaja
putrid yang narsis tanpa risih melepas sebagian kancing bajunya di tempat
umum hanya untuk menunjukan kelebihan bentuk tubuhnya. Remaja puteri
tersebut merasa bangga dengan bentuk tubuhnya yang di anggap bagus dan
seksi.
Menurut Mitchell J. J. dalam bukunya The Natural limitation Of Youth,
ada lima hal yang menyebabkan munculnya narsis pada remaja.
1. Adanya kecendrungan mengharapkan perlakuan khusus
2. Kurang bisa berempati kepada orang lain
3. Sulit memberikan kasih sayang
4. Belum memiliki kontrol moral yang kuat.
5. Kurang rasional.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Apakah kita termasuk remaja yang narsis? Untuk lebih jelasnya, kita
dapat melihat tanda-tanda yang narsis berdasarkan Diagnostic and Statistics
Manual Fourth Edition Text Revesion berikut ini.
Merasa dirinya lebih penting dan ingin di kenal oleh orang lain karena
kelebihannya.
Yakin dirinya unik dan istimewa.
Selalu ingin dipuji dan diperhatiakan.
Adanya rasa percaya bahwa orang lain memiliki pikiran sama terhadap
dirinya.
Sensitif bila dikritik.
Sering bercermin.

Kita harus menjaga rasa percaya diri agar tidak berubah menjadi narsis.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar terhindar dari sikap narsis sebagai
berikut:
1. Mendengarkan kritikan orang lain
2. Bercermin pada orang lain
3. Memiliki sahabat dan yakin sahabat akan member pendapat yang netral
Satu hal perlu di ingat adalah orang yang benar-benar percaya diri tidak perlu
memamerkan semua kelebihannya. Ia tahu kualitas dirinya dan tidak
bergantung kepada orang lain agar merasa nyaman.

Self Evaluation
Jawablah pertanyaan evaluative di bawah ini dengan memilih satu satu jawaban
berikut!
A. = Selalu
B. = Kadang
C. = Tidak pernah
1. Menyusun jadwal belajar sendiri.
2. Menyusun rencana untuk mengembangkan bakat-bakat.
3. Orangtua mendorong agar mengikuti latihan menyanyi secara teratur.
4. Orngtua memberi kesempatan untuk mengikuti les menari.
5. Memikirkan cita-cita.
6. Suka bergaul dengan semua orang.
7. Mengerjakan sendiri tugas yang diberikan oleh guru.
8. Takut karena orangtua suka marah.
9. Menerima masukan dari teman-teman.
10. Merasa minder karena badan pendek.
11. Berusaha menunjukan minat pada setiap mata pelajaran yang dipelajari.
12. Memiliki rencana belajar, termasuk acara mingguan, seperti olah raga.
13. Menyelesaikan tugas pada waktunya.
14. Berkonsentrasi pada mata pelajaran yang disukai.
15. Berusaha berkonsentrasi pada mata pelajaran yang sedang dipelajari.
16. Terlibat dengan kegiatan yang menarik.
17. Belajar ditempat yang tenang.
18. Mulai belajar setelah duduk.
19. Membatasi jawaban telepon/tamu bila sedang belajar.
20. Belajar tanpa mendengarkan radio/TV.
21. Mempelajari mata pelajaran yang paling muda terlebih dahulu.
22. Menyelesaikan tugas sebelum meninggalkan meja belajar.
23. Mempunyai rencana belajar yang diikuti.
24. Memerhatikan sikap badan ketika belajar.
25. Belajar di setiap yang sama setiap hari.
26. Membersihkan meja belajar dari apa saja yang dapat menggangu belajar.
27. Mengumpulkan buku-buku yang diperlukan sebelum mulai belajar.
28. Berolahraga agar tetap sehat.
29. Menjauhkan diri dari penggaruh yang mengganggu proses belajar.
30. Menjaga ketenangan mental selama belajar.

31. Tidur dengan cukup agar tetap segar selama belajar.


32. Belajar dengan lampu yang cukup terang.
33. Tidak belajar ketika mendengarkan music.
34. Menggunakan kartu indeks untuk belajar (misalnya, membuat daftar tugas
atau ujian).
35. Menggunakan jadwal belajar dalam hitungan minggu (misalnya, satu minggu
6 jam).
Karakter orang yang percaya diri
a. Mampu
mengontrol
diri.memiliki emosi yang
relatif stabil dan tidak moody.

Karakter orang yang narsis


a Merasa dirinya sangat penting
dan ingin di kenal orang lain
karena kelebihannya.

b. Menghargai orang lain.

b
Yakin dirinya unik dan
istimewa.

c. Mengintropeksi
diri.
Memandang keberhasilan atau
kegagalan tergantung dari
usaha diri sendiri.
d. Mengekspresikan diri.mampu
menjadi diri sendiri. Tidak
mengubah pendapat atau
pilihan
hanya
karena
mengikuti pendapat orang
banyak.
e. Mampu
menggali
dan
mengembangkan potensi diri.

c Selalu ingin di puji dan di


perhatikan.

d Adanya rasa percaya bahwa


orang lain memiliki pikiran yang
sama dengan dirinya.

e Sensitif bila dikritik.

f. Mempunyai cara pandang f Sering bercermin.


yang positif terhadap diri
sendiri, orang lain, dan situasi
di luar dirinya.
g. Memiliki
harapan
yang
realistis terhadap diri sendiri.

Discuss!

Semua Orang Seperti Tempayan Retak

Seorang tukang air memiliki dua tempayan besar, masing-masing


bergantung pada sebuah pikulan yang dibawahnya menyilang pada bahunya.
Satu dari tempayang itu retak, sedangkan tempayan satunya tidak. Jika
tempayan tidak retak itu selalu dapat membawa air penuh setelah perjalan
panjang dari mata air kerumah majikannya, tempayan retak itu hanya dapat
membawa setengah.
Selama dua tahun, hal ini terjadi setiap hari. Si tukang air hanya dapat
membawa satu setengah tempayan air ke rumah majikannya. Tentu saja, si
tempayan yang tidak retak merasa sombong akan prestasinya. Ia merasa
dapat menunaikan tugasnya dengan sempurna. Sebaliknya, si tempayan
yang retak merasa malu sekali akan ketidak sempurnaannya. Ia merasa sedih
serta mulai tidak percaya diri karena ia hanya dapat memberikan setengah
dari porsi yang seharusnya dapat diberikannya.
Maka, si Tempayan retak mulai bermalas-malasan dan selalu mengeluh
jika si Tukang Air hendak membawanya ke mata air. Sementara itu,
Tempayan yang tidak retak semakin menunjukkan sikapnya yang angkuh
dan membuat Tempayan-tempayan lainya engan berdekatan dengan
Tempayan tersebut.
Setelah dua tahun tertekan oleh kegagalan pahit karena cacat dan tidak
percaya diri, Tempayan retak itu berkata kepada si Tukang Air, Saya
sunguh malu pada diri sendiri dan saya ingin meminta maaf kepadamu.
Kenapa? Tanya si Tukang Air, Kenapa kamu merasa malu?
karena aku cacat. Kecacatanku telah membuatmu rugi. Aku hanya bisa
memberikanmu setengah Tempayang Air. Aku jadi tidak percaya diri. Aku
tidak lagi memiliki semangat hidup. Rasanya, aku ingin mati saja kata
Tempayan Retak.
Si Tukang Air merasa kasihan pada si Tempayan Retak. Dalam belas
kasihannya , ia berkata, Jika kita kembali ke rumah majikan besok, aku
ingin kamu memperhatikan bunga bunga indah disamping jalan .
Benar ! ketika mereka naik kebukit, si Tempayan Retak memperhatikan
dan baru menyadari bahwa ada bunga-bunga indah di sepanjang sisi jalan.
Walaupun tidak terlalu banyak, hal itu membuatnya sedikit terhibur.
Namun pada akhir perjalanan, ia kembali sedih kareana separuh air
yang dibawahnya telah bocor. Lalu, Tempayan yang Retak itu meminta
maaf pada si Tukang air atas kegagalannya.
Si Tukang Air berkata pada, apakah kamu memperhatikan adanya
bunga-bunga disepanjang jalan di sisimu walaupun tidak terlalu banyak ?
tidak ada bunga sama sekali di sepanjang jalan di sisi tempayan yang lain,
yang tidak retak. Bunga- bunga itu tumbuh karena aku selalu menyadari
akan cacatmu dan aku memanfaatkannya. Aku telah menanam benih-benih
bunga di sepanjang jalan yang kau lewati. Setiap hari, jika kita pulang dari
mata air, kamu mengairi benih-benih itu. Seharusnya, jumlah bunga di sini
banyak, tetapi karena kemalasanmu banyak benih-benih yang mati.
Mendengar perkataan Si Tukang Air, menyesallah si Tukang Tempayan
Retak. Ia pun mulai menyadari dirinya yang cacat ini tetap akan berguna
jika ia memiliki semangat hidup dan percaya diri.

Mulailah ia bersemangat jika di bawa oleh Si Tukang Air ke mata air.


Semangatnya itu membuat benih-benih bunga memperoleh cukup air
sehingga di sepanjang jalan yang di laluinya semakin banyak bunga-bunga
indah yang tumbuh, mekar, dan harum.
Maka, kata Si Tukan Air kepada Tempyan Retak, sekarang, aku dapat
memetik bunga-bunga indah itu untuk menghias meja majikan kita. Tanpa
kamu, majikan kita tidak akan dapat menghias rumahnya seindah sekarang,
1.
2.
3.
4.

Setelah membaca, diskusikanlah jawaban beberapa pertanyaan berikut ini


Orang seperti apa yang lambangkan oleh Tempayan Retak dalam cerita ini?.
Apa dan peristiwa apa yang membuat Tempayan Retak dapat menerima
dirinya?
Apakah dirimu memiliki kekurangan?.
Menurut kamu, usaha apa yang akan kamu lakukan apabila dirimu seperti
Tempayan Retak?

Anda mungkin juga menyukai