Anda di halaman 1dari 13

30

dalam KAK.
(b) fasilitas utama yang dibutuhkan dicantumkan di dalam
KAK, namun tidak diusulkan di dalam Penawaran Teknis.
(c) fasilitas utama yang dibutuhkan dicantumkan di dalam
KAK dan diusulkan dalam Penawaran Teknis, namun
tidak memenuhi salah satu kriteria.
NFU bernilai 1 (satu) apabila:
Fasulitas utama yang diusulkan dalam Penawaran Teknis
memenuhi seluruh kriteria dalam KAK.
iv) Nilai pengalaman manajerial dan fasilitas utama
NPK + NFU

= NPLF +

g. Sub unsur kapasitas perusahaan dengan memperhatikan jumlah


tenaga ahli tetap, dengan bobot sub unsur 2%, dan ketentuan
penilaian sub unsur:
Dihitung jumlah tenaga ahli tetap terbanyak untuk kemudian
dijadikan pembanding untuk mendapatkan nilai. Nilai yang
diperoleh dikali dengan bobot sub unsur.
Rumusan penghitungan sebagai berikut:
KP X =

100 Bobot Sub Unsur

Keterangan:
X
= Nama perusahaan
KP
= Kapasitas Perusahaan
JTAT = Jumlah Tenaga Ahli Tetap
h. Total bobot seluruh sub unsur = 100 %
i. NILAI PENGALAMAN PERUSAHAAN = NP + NPL + Nilai
Pengalaman Manajerial dan Fasilitas Utama + KP.
2.

Unsur Pendekatan dan Metodologi: 30%


a. Sub unsur pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam
KAK, dengan bobot sub unsur 7.5%, dan ketentuan penilaian sub
unsur:
1) apabila memberikan tanggapan dengan sangat baik yang
menggambarkan pemahaman peserta atas jasa layanan yang
tercantum dalam KAK, diberi nilai 100 (seratus);
2) apabila memberikan tanggapan baik menggambarkan
pemahaman peserta atas jasa layanan yang tercantum dalam
KAK, diberi nilai 80 (delapan puluh);
3) apabila memberikan tanggapan dengan cukup baik yang
menggambarkan pemahaman peserta atas jasa layanan yang
tercantum dalam KAK, diberi nilai 60 (enam puluh);
4) apabila memberikan tanggapan yang kurang menggambarkan
pemahaman peserta atas jasa layanan yang tercantum dalam
KAK, diberi nilai 40 (empat puluh);
5) apabila memberikan tanggapan yang sangat kurang
menggambarkan pemahaman peserta atas jasa layanan yang
tercantum dalam KAK, diberi nilai 20 (dua puluh);
6) Apabila peserta tidak memberikan tanggapan atas jasa layanan
yang tercantum dalam KAK, maka tidak diberikan nilai.
7) Nilai Sub Unsur Pemahaman Atas Jasa Layanan Yang
Tercantum dalam KAK= nilai yang didapatkan X bobot sub

31

unsur.
b. Sub unsur kualitas metodologi, dengan bobot sub unsur 10%, dan
ketentuan penilaian sub unsur:
1) ketepatan analisa yang disampaikan dan langkah pemecahan
yang diusulkan [sangat baik, baik, cukup baik, kurang, sangat
kurang] sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai
15;
2) konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja [sangat
baik, baik, cukup baik, kurang, sangat kurang] sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai, diberi nilai 15
3) apresiasi terhadap inovasi [sangat baik, baik, cukup baik,
kurang, sangat kurang] sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai, diberi nilai 15
4) dukungan data yang tersedia terhadap KAK [sangat baik, baik,
cukup baik, kurang, sangat kurang] sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai, diberi nilai 10
5) uraian tugas [sangat baik, baik, cukup baik, kurang, sangat
kurang] sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai
10
6) jangka waktu pelaksanaan [sangat baik, baik, cukup baik,
kurang, sangat kurang] sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai, diberi nilai 10
7) program kerja, jadwal pekerjaan, dan jadwal penugasan
[sangat baik, baik, cukup baik, kurang, sangat kurang] sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai 10
8) organisasi [sangat baik, baik, cukup baik, kurang, sangat
kurang] sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai
5
9) kebutuhan fasilitas penunjang [sangat baik, baik, cukup baik,
kurang, sangat kurang] sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai, diberi nilai 10
10) apabila peserta tidak menyajikan maka tidak diberikan nilai.
11) ketentuan kriteria penilaian:
sangat baik
= 100
baik
= 80
cukup baik
= 60
kurang
= 40
sangat kurang = 20
12) Nilai Sub Unsur Kualitas Metodologi = Nilai rata-rata
komponen sub unsur x Bobot Sub Unsur.
c. Sub unsur hasil kerja (deliverable), dengan bobot sub unsur 7,5%,
dan ketentuan penilaian sub unsur:
1) penyajian analisis dan gambar-gambar kerja2[sangat baik,
baik, cukup baik, kurang, sangat kurang]sesuai dengan tujuan
yang akan dicapai, diberi nilai 40
2) penyajian spesifikasi teknis dan perhitungan teknis2[sangat
baik, baik, cukup baik, kurang, sangat kurang] sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai, diberi nilai 30
3) penyajian laporan-laporan [sangat baik, baik, cukup baik,
kurang, sangat kurang] sesuai dengan tujuan yang akan

dipersyaratkan untuk konsultan konstruksi

32

dicapai, diberi nilai 30


4) apabila peserta tidak menyajikan maka tidak diberikan nilai.
5) ketentuan kriteria penilaian:
sangat baik
= 100
baik
= 80
cukup baik
= 60
kurang
= 40
sangat kurang = 20
6) Nilai Sub Unsur Hasil Kerja (deliverable) = Nilai rata-rata
komponen sub unsur x Bobot Sub Unsur.
d. Sub unsur gagasan baru yang diajukan oleh peserta untuk
meningkatkan kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK,
dengan bobot sub unsur 5%, dan ketentuan penilaian sub unsur:
1) apabila gagasan baru yang diajukan oleh peserta sangat baik,
diberi nilai 100 (seratus);
2) apabila gagasan baru yang diajukan oleh peserta baik, diberi
nilai 80 (delapan puluh);
3) apabila gagasan baru yang diajukan oleh peserta cukup baik,
diberi nilai 60 (enam puluh);
4) apabila gagasan baru yang diajukan oleh peserta kurang,
diberi nilai 40 (empat puluh);
5) apabila gagasan baru yang diajukan oleh peserta sangat
kurang, diberi nilai 20 (dua puluh);
6) Apabila peserta tidak mengajukan gagasan baru untuk
meningkatkan kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK,
maka tidak diberikan nilai.
7) Nilai Sub Unsur Gagasan Baru Yang Diajukan Oleh Peserta
Untuk Meningkatkan Kualitas Keluaran Yang Diinginkan
dalam KAK = nilai yang didapatkan X bobot sub unsur .
e. Total bobot seluruh sub unsur = 100 %
f. NILAI PENDEKATAN DAN METODOLOGI = Total NILAI seluruh
sub unsur X bobot unsur Pendekatan dan Metodologi.
3.

Unsur Kualifikasi Tenaga Ahli: 55%


a. Sub unsur tingkat pendidikan, dengan bobot sub unsur 15%, dan
ketentuan penilaian sub unsur:
1) Tingkat pendidikan:
a) tingkat pendidikan yang disyaratkan dalam KAK, diberi
nilai: 100 (seratus);
b) < tingkat pendidikan yang disyaratkan dalam KAK, diberi
nilai: 0 (nol).
2) Nilai Sub Unsur Tingkat Pendidikan = Nilai yang didapatkan X
bobot sub unsur tingkat pendidikan.
b. Sub unsur pengalaman kerja profesional seperti yang disyaratkan
dalam KAK, dengan bobot sub unsur 65%, dan ketentuan
penilaian sub unsur:
1) dukungan referensi:
a) apabila melampirkan referensi dan dapat dibuktikan
kebenarannya dengan menghubungi penerbit referensi,
maka pengalaman kerja diberi nilai 100 (seratus);
b) apabila tidak dilengkapi referensi maka tidak diberi nilai 0
(nol);
c) apabila melampirkan referensi namun terbukti tidak benar,
maka penawaran digugurkan dan peserta dikenakan Daftar
Hitam.
2) perhitungan bulan kerja tenaga ahli, yang dihitung

33

berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam IKP,:


(i) lingkup pekerjaan:
a) sesuai, diberi nilai: 1
b) menunjang/terkait, diberi nilai: 0,5
c) lingkup pekerjaan yang:
i. sesuai adalah: Pengawasan Pekerjaan Konstruksi
Bangunan Gedung
ii. menunjang/terkait adalah: Pekerjaan dengan
subklasifikasi
yang
sama
tetapi
bukan
pembangunan gedung
(ii) posisi:
a) sesuai, diberi nilai: 1
b) tidak sesuai, diberi nilai: 0,5
c) posisi yang:
i. sesuai adalah: jabatan dalam kegiatan setara
dengan kedudukan tenaga ahli yang diminta
ii. tidak sesuai adalah: jabatan dalam kegiatan di
bawah tenaga ahli yang diminta
(iii) perhitungan bulan kerja X nilai lingkup pekerjaan X
nilai posisi = jumlah bulan kerja profesional
(iv) nilai total seluruh jumlah bulan kerja profesional dibagi
angka 12 = jangka waktu pengalaman kerja profesional
(v) nilai jangka waktu pengalaman kerja profesional:
No

Pengalaman

Nilai

6 tahun

100

Team Leader/Site
Engineer
Ahli Struktur

4 tahun

100

Ahli Arsitektur

4 tahun

100

Ahli Mekanikal
Elektrikal
Pengawas Lapangan

4 tahun

100

3 tahun

100

Tenaga Ahli

Apabila tahun pengalaman kurang dari persyaratan dalam KAK nilai


berdasarkan persentase

3) Nilai Sub Unsur Pengalaman Kerja Profesional = Nilai Jangka


Waktu Pengalaman Kerja Profesional X Bobot Sub Unsur.
c. Sub unsur sertifikat keahlian/profesi3, dengan bobot sub unsur
20%, dan ketentuan penilaian sub unsur:
1) memiliki, diberi nilai: 100 (seratus).
2) tidak memiliki, diberi nilai: 0 (nol).
3) Apabila tidak ada atau tidak berlaku nilai personil tersebut 0
4) Nilai Sub Unsur Sertifikat Keahlian/Profesi = nilai yang
didapatkan X bobot sub unsur sertifikat keahlian/profesi.
d. Total bobot seluruh sub unsur = 100 %.
e. Total NILAI seluruh sub unsur = NILAI 1 (SATU) ORANG TENAGA
AHLI.

Sertifikat keahlian/profesi dipersyaratkan untuk keahlian konsultan yang sudah memiliki organisasi profesi.

34

f. Bobot tenaga ahli:


No

Tenaga Ahli

1
2
3
4
5

Team Leader /Site Engineer (S1-Sipil)


Ahli Struktur ( S1-Sipil )
Ahli Arsitektur ( S1-Arsitek )
Ahli Mekanikal ( S1-Mesin /Elektro)
Pengawas Lapangan ( S1-Sipil )

Bobot
35%
24%
12%
8%
21%

g. Nilai 1 (Satu) Orang Tenaga Ahli X bobot tenaga ahli = NILAI


tenaga ahli
h. Total NILAI seluruh tenaga ahli X bobot unsur Kualifikasi Tenaga
Ahli = NILAI KUALIFIKASI TENAGA AHLI.

N. Jadwal
Tahapan
Pemilihan

4.

Nilai Evaluasi Teknis = NILAI PENGALAMAN PERUSAHAAN + NILAI


PENDEKATAN DAN METODOLOGI + NILAI KUALIFIKASI TENAGA
AHLI

5.

Ambang batas nilai teknis (passing grade) = 70 (tujuh puluh)

Sebagaimana yang tercantum dalam aplikasi SPSE

O. Pembukaan Sebagaimana yang tercantum dalam aplikasi SPSE


Penawaran
P. Evaluasi
Jangka waktu pelaksanaan Evaluasi Biaya:
Biaya
Sesuai dengan Jadwal SPSE
Q. Unit Biaya
Personil
Berdasarkan Satuan
Waktu

Unit biaya personil berdasarkan satuan waktu dihitung sebagai berikut:

R. Sanggahan,
Sanggahan
Banding
dan
Pengaduan

1.
2.

Sanggahan disampaikan melalui aplikasi SPSE.


Tembusan sanggahan dapat disampaikan diluar aplikasi SPSE
(offline) ditujukan kepada:
a. PPK Sekretariat DPRD Provinsi NTB
b. Sekretariat DPRD Provinsi NTB
c. Inspektorat Provinsi NTB

3.

Pengaduan dapat disampaikan di luar aplikasi SPSE (offline)


ditujukan kepada Inspektorat Provinsi NTB

S.

Jaminan
Uang
Muka

1 (satu) bulan: minimal 22 (dua puluh dua) hari kerja


1 (satu) hari kerja: 8 (delapan) jam kerja

1. Nilai Jaminan Uang Muka adalah sebesar nilai Uang Muka yang
diajukan, maksimum 20% dari nilai kontrak.
(dengan memperhatikan pasal 27 Syarat-syarat umum Kontrak)
2. Jaminan Uang Muka ditujukan kepada PPK Sekretariat DPRD
Provinsi NTB
3. Jaminan Uang Muka dicairkan dan disetorkan pada Kas Daerah

35

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA


PENGAWASAN GEDUNG SEKRETARIAT DPRD PROVINSI NTB
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Setiap Fungsi Bangunan yang bersifat tidak sederhana dan kompleks


atau lebih dari satu bangunan atau dengan nilai yang cukup besar,
maka penanganannya wajib memenuhi Standard Operating
Procedure yang baik dan terencana. Sehingga kegiatan pekerjaan
yang dimulai dari perencanaan-pengawasan dan pembangunan fisik
pekerjaan, merupakan suatu untaian manajemen proses kegiatan
konstruksi, yang saling terkait, terpadu dan komprehensif sampai
fisik bangunan tersebut selesai, dan dapat diterima dengan baik oleh
pihak pengguna (user).
Pelaksanaan pembangunan diperlukan suatu jasa konsultan teknik
yang mempunyai keahlian sesuai dengan profesinya, hal ini dengan
harapan bahwa dalam pelaksanaan pekerjaan fisik tersebut dapat
dipertanggung jawabkan sesuai dengan kaidah kaidah teknik yang
ada.
Dengan dilibatkannya jasa konsultan teknik, khususnya dalam bidang
pengawasan (Supervisi) maka banyak hal yang dapat diambil
manfaat antara lain kualitas dan kuantitas bangunan yang
dilaksanakan dapat terpenuhi secara optimal, waktu pelaksanaan
yang dapat dikendalikan, efisiensi dan pemanfaatan yang baik dalam
pelaksanaan serta tertib Administrasi.
Sejalan dengan hal tersebut diatas dalam rangka pembangunan fisik
Gedung Setwan DPRD Provinsi NTB diperlukan adanya konsultan
pengawas.

2. Maksud dan
Tujuan

Maksud
Maksud diadakannya pengawasan pada pekerjaan pembangunan
Gedung Setwan DPRD Provinsi NTB adalah Hasil pelaksanaan
pekerjaan fisik yang optimal yaitu kualitas dan kuantitas bangunan
yang dapat dipertanggung jawabkan secara teknis serta waktu
pelaksanaan yang optimal, memenuhi jadwal.
Tujuan
Tujuan dari pekerjaan Pengawasan Gedung Sekretariat DPRD
Provinsi NTB , yaitu :
1) Agar kualitas bangunan yang dihasilkan dapat memenuhi standart
mutu dan kekuatan. Hal ini mengingat fungsi kontrol dari
konsultan pengawas (supervisi) merupakan tugas utama yang
tidak dapat diabaikan sehingga dalam pelaksanaan selalu
mengacu pada ketentuan ketentuan yang berlaku yang
menyangkut : mutu, bahan, alat bantu dan lain lain.

36

2) Agar mencapai kuantitas bangunan yang dilaksanakan dan dapat


terpenuhi secara optimal, tanpa harus mengurangi jumlah /
standart standart yang sudah digariskan sehingga tidak
menyalahi ketentuan serta volume yang diharapkan dalam
rencana kerja. Dengan jumlah kuantitas volume yang ditentukan
sesuai dengan rencana kerja, maka harapan untuk optimalnya
keutuhan bangunan lebih dapat dipertanggung jawabkan. Dimana
kuantitas inipun pada akhirnya dapat lebih memberikan sisi lebih
dari manfaat fungsi dan kekuatannya juga.
3) Agar waktu pelaksanaan dapat dimonitor dan dikendalikan
dengan baik sehingga dapat tepat waktu sesuai dengan rencana
yang ditargetkan. Dalam hal ini konsultan teknik memberikan
masukan masukan program kerja serta tahapan tahapan
pelaksanaan sehingga pekerjaan dapat sesuai fase fase serta
urutan kerja yang pada akhirnya dapat meminimalkan waktu
kerja.
4) Adanya efisiensi dan pemanfaatan yang baik dalam pelaksanaan,
hal ini diharapkan adanya masukan masukan dari konsultan
teknik untuk lebih menghemat bahan dan tenaga dalam
pelaksanaan kerja serta pemanfaatan bahan bahan sesuai
dengan kebutuhan yang ada dan khusus efisiensi tenaga dapat
dilakukan dengan kebutuhan tugas yang dikerjakan dilapangan
dengan keahlian dari masing - masing pekerja yang ditugaskan.
3. Lokasi Kegiatan

Lokasi kegiatan Pengawasan Gedung Sekretariat DPRD Provinsi


NTB di Kompleks Kantor DPRD Provinsi NTB Jalan Udayana No.
11 Mataram.

4. Sumber
Pendanaan

Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan : APBD Provinsi NTB


Tahun Anggaran 2015

5. Satuan Kerja

Sekretariat DPRD Provinsi NTB

II. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


1. Kegiatan
Persiapan

1) Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan


pengawasan.
2) Memeriksa time schedule (bar chart, S-curve) yang diajukan
kontraktor pelaksana dan selanjutnya diteruskan kepada proyek
untuk mendapatkan persetujuan.

2. Kegiatan
Pengawasan
Lapangan

1) Menugaskan tenaga-tenaga pengawas lapangan di lokasi


pelaksanaan fisik secara penuh sesuai kebutuhan selama masa
pelaksanaan konstruksi sampai dengan selesai pelaksanaan Serah
Terima ke I seluruh pekerjaan Fisik.
2) Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan
lapangan,
koordinasi
dan
inspeksi
kegiatan-kegiatan
pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun administrasi
teknis yang dilakukan dapat secara terus menerus sampai pada
pekerjaan diserahkan untuk kedua kalinya.

37

3) Mengawasi kebenaran/akurasi ukuran, kualitas, dan kuantitas


material atau komponen yang digunakan dalam pelaksanaan
pembangunan fisik.
4) Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas bahan atau
komponen bangunan, peralatan, dan perlengkapan selama
pekerjaan pelaksanaan di lapangan atau di tempat kerja lainnya.
5) Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang
tepat dan cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai
jadwal yang ditetapkan.
6) Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau
pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya, waktu
pekerjaan, dan ketentuan kontrak, untuk mendapatkan
persetujuan dari Penanggung Jawab Kegiatan.
7) Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai
pengurangan, penambahan biaya, waktu pekerjaan, dan tidak
menyimpang dari kontrak, dapat langsung disampaikan ke
pemborong dengan pemberitahuan tertulis kepada penanggung
jawab kegiatan.
8) Memberikan bantuan dan petunjuk kepada pemborong dalam
mengusahakan perijinan sehubungan dengan pelaksanaan
pembangunan.
9) Mengkoordinir penyelenggaraan rapat lapangan berkala,
sedikitnya 2 (dua) kali sebulan, dengan unsur Pejabat Pembuat
Komitmen/Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dan
Pengelola Teknis Proyek (PTP), Perencana dan Pemborong.
Rapat tersebut bertujuan untuk membicarakan masalah yang
timbul dalam pelaksanaan, membuat risalah rapat dan dikirimkan
kepada semua pihak yang bersangkutan serta sudah diterima
paling lambat 1 (satu) minggu kemudian.
3. Kegiatan
Pelaporan

1) Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis


teknologis kepada Pejabat Pembuat Komitmen/Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran mengenai persentase
volume dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan yang akan dan
telah dilaksanakan oleh pemborong.
2) Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan dan
dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.
3) Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga
kerja dan alat yang digunakan.
4) Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh
pemborong terutama yang mengakibatkan tambahan atau
berkurangnya pekerjaan dan juga perhitungan serta gambar
konstruksi yang dibuat oleh pemborong (shop drawing).

38

4. Penyiapan
Dokumen

1) Menerima dan menyiapkan berita acara penyelesaian pekerjaan di


lapangan, serta untuk keperluan pembayaran angsuran.
2) Memeriksa di lapangan dan menyiapkan daftar volume dan nilai
pekerjaan, serta penambahan atau pengurangan pekerjaan guna
keperluan pembayaran.
3) Mempersiapkan berita acara kemajuan pekerjaan, penyerahan
pertama dan kedua.
4) Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan
(as built drawing) sebelum serah terima pertama.
5) Menyusun daftar cacat/ kerusakan sebelum serah terima pertama
dan mengawasi perbaikan pada masa pemeliharaan.

III. KELUARAN
1. Laporan
Bulanan

Laporan Bulanan, yang berisi :


- Prosentase volume dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan yang
akan dan telah dilaksanakan oleh pemborong.
- Laporan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan dan
dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.
- Perubahan gambar dan pembiayaan (tambah kurang)
- Ringkasan hambatan dan permasalahan yang terjadi di lapangan
dan cara mengatasinya serta ringkasan risalah rapat.

2. Laporan Akhir
Supervisi

Laporan Akhir Supervisi, yang antara lain berisi :


- Rangkuman hasil pelaksanaan supervisi
- Foto-foto pelaksanaan
- Hasil check list pelaksanaan dan laporan cacat-cacat pelaksanaan
pada masa pemeliharaan
- Kesimpulan dan saran-saran

IV. KRITERIA DAN BATASAN


Dalam pelaksanaan tugas Pengawasan Gedung Sekretariat DPRD
Provinsi NTB konsultan dibatasi oleh peraturan-peraturan dan
ketentuan antara lain sebagai berikut :
1. NI 2 (1971) Peraturan beton bertulang
2. NI 3 (1970) Peraturan umum untuk bahan bangunan Indonesia
3. NI 2 (1961) Peraturan konstruksi kayu Indonesia
4. NI 3 (1980) Syarat-syarat untuk portland cement Indonesia
5. NI 8 Peraturan Portland Cement Indonesia
6. NI 10 Peraturan bata merah sebagai bahan bangunan
7. NI 18 (1985) Peraturan Muatan Indonesia
8. NI 10 (1969) Peraturan tras dan semen merah Indonesia
9. Dep. PU (1977) Standart penerangan buatan dalam negeri
10. Dep. PU (1976) Peraturan pengawetan dan pengeringan kayu
11. PPBI (1983) Peraturan perencanaan bangunan baja Indonesia.

39

V. TENAGA AHLI DAN TENAGA PENDUKUNG


1. TENAGA
AHLI

1) Team Leader/Site Engineer, seorang Sarjana (S1) Teknik Sipil


dengan pengalaman kerja minimal 6 (enam) tahun dibidangnya,
memiliki sertifikat keahlian (SKA) Ahli Muda Teknik Bangunan
Gedung.
2) Ahli Sipil Struktur, 1 (satu) orang Sarjana (S1) Teknik Sipil
dengan pengalaman kerja minimal 4 (empat) tahun dibidangnya,
memiliki sertifikat keahlian (SKA) Ahli Muda Teknik Bangunan
Gedung
3) Ahli Arsitektur, seorang Sarjana (S1) Teknik Arsitektur dengan
pengalaman kerja minimal 4 (empat) tahun dibidangnya,
memiliki sertifikat keahlian (SKA) Arsitek Pratama/Muda
4) Ahli Mekanikal Elektrikal, seorang Sarjana (S1) Teknik
Mesin/Elektro dengan pengalaman kerja minimal 4 (empat) tahun
dibidangnya, memiliki sertifikat keahlian (SKA) Ahli Muda
Teknik Mekanikal atau sertifikat keahlian (SKA) Ahli Muda
Teknik Elektronika dan Telekomunikasi Dalam Gedung
5) Pengawas Lapangan, 1 (satu) orang Sarjana (S1) Teknik Sipil
dengan pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun dibidangnya,
memiliki sertifikat keahlian (SKA) Ahli Muda Teknik Bangunan
Gedung

2. TENAGA
PENDUKUNG

1) Operator komputer, 1 (satu) orang


2) Administrasi/keuangan, 1 (satu) orang

VI. PERALATAN
Pihak konsultan harus menyediakan peralatan di lokasi pekerjaan, dan juga peralatan di
kantor untuk menunjang operasionalnya seperti komputer maupun printer dan peralatan
lainnya (boleh disewa).
VII. WAKTU PELAKSANAAN
Pelaksanaan supervisi dimulai sejak masa pelaksanaan pembangunan fisik sampai selesai,
dilaksanakan selama kurang lebih 6 (enam) bulan kalender.
VIII. PENUTUP
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan pedoman dasar yang dapat dikembangkan
lebih lanjut oleh Konsultan sepanjang keluaran/out put yang dihasilkan secara optimal sesuai
dengan yang diharapkan Pemberi Tugas

40

BAB V. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN


LAMPIRAN A: BENTUK SURAT PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS (File I) METODE
DUA FILE
A. BENTUK SURAT PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS (File I)
[KOP SURAT BADAN USAHA]

CONT OH

______________,_____________20__
Nomor
: _____________________
Lampiran : _____________________
Kepada Yth.:
Pokja Konsultansi TIM 05 ULP Barang/Jasa Pemerintah Provinsi NTB
Jl. Pejanggik No. 12 Mataram
di
Mataram
Perihal : Penawaran Administrasi dan Teknis Pekerjaan Pengawasan Gedung Sekretariat
DPRD Provinsi NTB.
Sehubungan dengan Undangan Pengambilan Dokumen Pemilihan Nomor _____________
tanggal _____________ dan setelah kami pelajari dengan saksama Dokumen Pemilihan,
Berita Acara Pemberian Penjelasan [dan Adendum Dokumen Pemilihan], dengan ini kami
mengajukan penawaran Administrasi dan Teknis untuk pekerjaan Pengawasan Gedung
Sekretariat DPRD Provinsi NTB.
Penawaran Administrasi dan Teknis ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan
yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di
atas.
Penawaran ini berlaku sejak batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran selama 60
(enam puluh) hari kalender
Sesuai dengan persyaratan Dokumen Pemilihan, bersama Surat Penawaran Administrasi
dan Teknis ini kami lampirkan:
1) [Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi, apabila ada]
2) Dokumen penawaran teknis, terdiri dari:
a. Data Pengalaman Perusahaan, terdiri dari:
1) Data Organisasi Perusahaan;
2) Daftar Pengalaman Kerja Sejenis 10 (sepuluh) tahun terakhir;
3) Uraian Pengalaman Kerja Sejenis 10 (sepuluh) tahun terakhir;
b. Pendekatan dan Metodologi, terdiri dari:
1) Tanggapan dan saran terhadap Kerangka Acuan Kerja;
2) Uraian pendekatan, metodologi, dan program kerja;
3) Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
4) Komposisi tim dan penugasan;
5) Jadwal penugasan tenaga ahli;
c. Kualifikasi Tenaga Ahli, terdiri dari:
1) Daftar Riwayat Hidup personil yang diusulkan;
2) Surat pernyataan kesediaan untuk ditugaskan dari personil yang diusulkan;
d. [Dokumen lain yang dipersyaratkan]
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan
tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan.

41

LAMPIRAN B: DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS (File I) METODE 2 (DUA) FILE


(i) BENTUKDATA ORGANISASI PERUSAHAAN
CONT OH

DATA ORGANISASI _____________[ PT/CV/Firma/Koperasi/Kemitraan (KSO)]


[cantumkan uraian ringkas (kurang lebih 2 (dua) halaman) mengenai latar belakang dan
organisasi peserta dan penanggung jawab yang ditugaskan untuk mengelola pekerjaan jasa
konsultansi ini].

42

(ii) BENTUK DAFTAR PENGALAMAN KERJA SEJENIS10 (SEPULUH)TAHUNTERAKHIR


CONT OH

DAFTAR PENGALAMAN KERJA SEJENIS


10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

No.
1

Pengguna
Jasa/ Sumber
Dana
2

Nama Paket
Pekerjaan

Lingkup
Layanan

Periode

Orang
Bulan

Nilai
Kontrak

Mitra
Kerja

Keterangan isi kolom:


1. Nomor urut
2. Nama instansi pengguna jasa dan sumber dana
3. Nama paket pekerjaan
4. Jenis lingkup layanan jasa konsultansi
5. Jangka waktu layanan
6. Jumlah orang bulan yang digunakan
7. Nilai kontrak pekerjaan
8. Mitra kerja dan posisinya dalam kemitraan (apabila ada)

Anda mungkin juga menyukai