Nama Anggota :
-
Ayu Maulydya W.
Titis Yulinda
Umiriyana
1301025006
1301025021
1301025049
NERACA LANCAR
NERACA
PEMBAYARAN
INDONESIA
NERACA MODAL
DAN KEUANGAN
SELISIH PERHITUNGAN
NERACA
PENYEIMBANG
NARASI
W
H
O
H
W
A
Y
T
HOW
1.Jelaskan bagaimana perkembangan NPI pada triwulan IV-2014 , triwulan I
- 2015 ,triwulan II 2015 ,triwulan III 2015 , dan triwulan IV 2015 !
WHAT
2. Apakah didalam perkembanganya transaksi NPI mengalami peningkatan
dalam transaksi keluar masuknya barang dan jasa ?
15,000
10,000
5,000
-5,000
-10,000
oleh
buruknya
kinerja
perekonomian
nasional,
khususnya
pada
perdagangan
nonmigas
dan
penurunan
defisit
neraca
Maret 2015 tercatat USD 111,6 miliar. Neraca perdagangan Indonesia pada April
2015 menunjukkan perkembangan yang positif dengan kembali mencatat surplus
sebesar 0,45 miliar dolar AS, yang ditopang oleh kenaikan surplus neraca
nonmigas.
Namun, defisit neraca migas yang meningkat mengakibatkan surplus
neraca perdagangan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada
periode sebelumnya sebesar 1,02 miliar dolar AS. Akan tetapi jika dibandingkan
kinerja neraca perdagangan April 2015 tersebut dengan kinerja pada April 2014,
kinerja tahun ini lebih baik dengan mencatat defisit sebesar 1,97 miliar dolar AS.
Meski pasar keuangan dunia masih dalam kondisi ketidakpastian, Transaksi
Modal dan Finansial (TMF) triwulan I-2015 surplus USD 5,9 miliar. Bank sentral
mengaku hal ini terutama ditopang aliran modal asing yang masuk dalam bentuk
investasi portofolio dan investasi langsung.
Secara akumulatif aliran masuk modal portofolio asing sepanjang tiga
bulan pertama tahun ini mencapai USD 8,4 miliar. Jumlah ini jauh lebih besar
dibanding triwulan IV-2014 sebesar USD 62 juta. Bank Indonesia sendiri
memandang kinerja neraca perdagangan April 2015 tersebut akan berdampak
positif terhadap kinerja transaksi berjalan triwulan II-2015. Bank Indonesia
memperkirakan struktur neraca perdagangan Indonesia ke depan akan lebih
sehat dan semakin mendukung proses pemulihan keseimbangan eksternal
Indonesia.
Triwulan II 2015
Triwulan I 2015
Triwulan IV 2014
-8,000 -6,000 -4,000 -2,000
kepemilikan atas saham domestic dan rendahnya net beli asing atas surat utang
pemerintah jadi berpengaruh.
Investasi lainnya menunjukan waspada karena terjadi defisit US$ 6,936 miliar.
Padahal kuartal II 2014, posisinya surplus sebesar US$ 2,116 miliar. Posisi deficit
pada investasi lainnya ini terja di karena menurunnya penarikan pinjaman
luarnegeri oleh korporasi. Selain itu, juga didorong oleh meningkatnya
penempatan asset sector swasta pada bank di luarnegeri .Walaupun begitu,
posisi current account deficit (CAD) atau deficit transaksi berjalan pada triwulan II
2015 lebih baik dibandingkan periode yang sama 2014. CAD kuartal II 2015
tercatat sebesar US$ 4,5 miliar atau 2,1% produk domestic bruto (PDB), naik dari
kuartal I US$ 4,1 miliar atau 4,3% dari PDB. Peningkatan kinerja transaksi
berjalan ditopang perbaikan neraca perdagangan nonmigas, akibat impor
nonmigas yang anjlok 15,8% year on year (YoY) seiring dengan melambatnya
permintaan dari domestik. Di sisi lain, meskipun ekspor nonmigas turun 5,3%
(YoY) di tengah hancurnya harga komoditas, kinerja ekspor nonmigas secara riil
membaik, yang ditunjukkan dengan peningkatan volume ekspor sebesar 7,7%
(YoY).
Jika pemerintah agresif melakukan belanja modal, maka impor meningkat.
Namun,
keagresifan
belanja
pemerintah,
khususnya
infrastruktur
dapat
menciptakan iklim bisnis yang baik . Neraca pembayaran kedepan tak bias
mengandalkan investasi portofolio karena ketidakpastian keuangan global masih
tinggi, akibat rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika.
gas
terkompensasi
oleh
penurunan
defisit
pada
neraca
perdagangan minyak.
Selain itu,perbaikan kinerja transaksi berjalan juga didukung oleh penurunan
defisit neraca jasa karena menurunnya impor jasa pengangkutan (freight) yang
seiring dengan penurunan impor barang dan meningkatnya surplus jasa
perjalanan (travel) seiring naiknya jumlah wisatawan mancanegara yang
berkunjung ke Indonesia.
Sementara di tengah meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global,
kinerja transaksi modal dan finansial masih mencatat surplus. Surplus transaksi
modal dan finansial pada triwulan III-2015 tercatat sebesar USD1,2 miliar, lebih
rendah dibandingkan dengan surplus pada triwulan II-2015 sebesar USD 2,2
miliar maupun triwulan III-2014 sebesar USD14,7 miliar.Penurunan surplus
tersebut terutama karena investasi portofolio yang mengalami defisit dan
menurunnya surplus investasi langsung
Defisit investasi portofolio terutama disebabkan oleh terjadinya net jual asing atas
surat utang pemerintah dan saham domestik. Di sisi lain, meningkatnya
penarikan
ULN
pemerintah
dan
turunnya
pembayaran
ULN
swasta
mendorong
percepatan
reformasi
struktural,
termasuk
melalui
DEFISIT
NPI
SURPLUS