Susunan Berkala
SISTEM PERIODIK UNSUR
Dikenal 108 unsur untuk mempelajarinya
kelakuan setiap unsur, maka perlu adanya
KLASIFIKASI UNSUR Golongan sama
Sifat sama/mirip
Fungsi Susunan Berkala :
Meramalkan dan mengetahui sifat unsur
Mudah dibentuk
Mengkilap
Pada umumnya
berwujud padat pada
suhu kamar
Sukar dibentuk
Tidak mengkilap
Berwujud
padat,cair,atau gas
pada suhu kamar
Bersifat reduktor
Bersifat oksidator
d.Susunan Berkala
Dmitri Ivanovich Mendelyev dan Julius Lothar Meyer
menyusun unsur menurut kenaikan massa atom
relatifnya.
Sifat Kimia suatu unsur merupakan fungsi periodik dari
masa atomnya.
Keunggulan :
Dapat meramalkan tentang sifat unsur yang belum
diketahui/ditemukan
Bukti :
- Menyediakan jalur
unsur transisi
- Menyediakan tempat sifat unsur yang tdk sesuai
urutan bertambahnya berat atom
STRUKTUR ATOM
Partikel-Partikel Dasar Penyusu
nAtom
NOTASI ATOM
A
X
Z
Ket : A = Nomor Massa (Berat Atom)
= Jumlah (proton + neutron)
Z = Nomor Atom
= Jumlah elektron atau proton
A-Z = Jumlah neutron
CONTOH 1
Atom Netral
23
Bentuk Ion
23
Na
11
No.Atom
= 11
No Massa/Berat Atom = 23
Jumlah Elektron
= 11
Jumlah Proton
= 11
Jumlah Neutron = 23-11=12
Na+
11
No.Atom
=
No Massa/Berat Atom =
Jumlah Elektron
Jumlah Proton
Jumlah Neutron
=
=
=
Bentuk Ion
23
Na+
11
No.Atom
= 11
No Massa/Berat Atom = 23
Jumlah Elektron
Jumlah Proton
Jumlah Neutron
= 10
= 11
=12
CONTOH 2
Atom Netral
35
Bentuk Ion
35
Cl -
Cl
17
17
No.Atom
= 17
No Massa/Berat Atom = 35
No.Atom
=
No Massa/Berat Atom =
Jumlah Elektron
= 17
Jumlah Proton
= 17
Jumlah Neutron = 35-17=18
Jumlah Elektron
Jumlah Proton
Jumlah Neutron
=
=
=
Bentuk Ion
35
Cl 17
No.Atom
= 17
No Massa/Berat Atom = 35
Jumlah Elektron
Jumlah Proton
Jumlah Neutron
= 18
= 17
=18
Lanjutan
Lanjutan
Jumlah orbital dalam kulit dinyatakan oleh = n2
Kulit K, n=1, l=0 sub kulit s
m=0 ada 1 orbital
jumlah orbital 12=1
Kulit L, n=2, l=0,1 sub kulit s,p
l=0 m=0 (s)
4 orbital
l=1 m=-1,0,+1 (px,py,pz)
22=4
Jadi : s 1 orbital, p 3 orbital, d 5 orbital
yang
PENULISAN
n=1 1s2
n=2 2s2 2p6 atau 2s2 2px2 2py2 2pz2
dst
CONTOH :
17 Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
24 Cr :
29 Cu :
Konfigurasi Elektron
24 Cr : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4 4s1 3d5
(setengah penuh)
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5
29 Cu : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d9 4s1 3d10
(penuh)
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10
Rumus :
Urutan pengisian elektron dalam orbital dari tingkat
energi rendah ke tinggi
n=1 1s
n=2 2s 2p
n=3 3s 3p
n=4 4s 4p
n=5 5s 5p
n=6 6s 6p
Coba : 74 P
3d
4d 4f
5d 5f 5g
6d 6f dst
Urutan penulisan
1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 4d 5s 4f 5p
5d 6s 5f 5g 6p 6d dst
a.Jari-Jari atom
Jari-Jari atom adalah jarak dari inti atom
sampai elektron pada kulit terluar.
b.Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk
melepaskan sebuah elektron yang terikat paling
lemah dari suatu atom yang berfase gas.
Besarnya energi ionisasi sebanding dengan
kekuatan gaya tarik menarik antara elektron
dengan inti besarnya energi ionisasi dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu muatan inti dan jari-jari atom.
c.Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah besarnya energi
yang di lepaskan apabila atom suatu
unsur dalam wujud gas menangkap
sebuah elektron.
Unsur yang harga afinitas elektronnya
besar,berarti unsur itu mudah membentuk
ion negtif dan disebut unsur
elektronegatif.
d.Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah kemampuan atau
kecenderungan suatu atom untuk
menangkap atau menarik elektron dari
atom lainnya.
h.Kereaktifan
Kereaktifan unsur-unsur logam bertambah
dari atas kebawah dalam satu
golongan,sedangkan unsur-unsur non
logam kereaktifannya berkurang dari atas
kebawah dalam satu golongan.