Anda di halaman 1dari 2

GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR (SIN.

PENYAKIT MANIK DEPRESIF)


Gangguan alam perasaan (gangguan afektif bipolar, depresi psikosis).

GANGGUAN ALAM PERASAAN


Konsep gangguan afektif pertama kali diperkenalkan oleh Kraeplin, yang memperkenalkan
kategori mania-depresi, psikosis. Baru-baru ini, pemisahan direkomendasikan menjadi
kelompok bipolar (pasien depresi yang mengalami episode depresi saja). Cassano et al
(1994) mencatat bahwa sekitar 15-20% individu yang mengalami depresi psikosis tergolong
ke dalam kelompok gangguan ipolar dan 80-85% sisanya tergolong unipolar. Oleh karena itu,
terdapat alasan logis untuk membedakan antara gangguan bipolar dan depresi berat atau
gangguan psikosis.

GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR


Gangguan afektif bipolar adalah penyakit jangka panjang yang episodik dan berulang, serta
cenderung memberi banyak pengaruh negatif pada orang yang mengalaminya, anggota
keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan. Gangguan tersebut dapat dibagi menjadi 2 jenis
berbeda, yaitu bipolar I dan bipolar II. Episode mania yang bercampur dengan episode

depresi tergolong bipolar I, sedangkan gangguan depresi dengan hipomania tergolong bipolar
II.
Gejala klinis mania terdiri dari:

Euforia dan/ atau iritabilitas


Terlalu aktif
Mudah beralih perhatian
Perilaku bertentangan dengan nilai sosial
Tidur kurang
Nafsu makan dan libido meningkat
Flight of idea (topik pembicaraan meloncat-loncat)
Pemikiran/ ide tidak terbatas
Waham kebesaran
Halusinasi
Kerusakan daya tilik diri

Anda mungkin juga menyukai