Anda di halaman 1dari 38

BLOK MEK A N ISME

P ERTAHA NA N TU BU H
SKENARIO 1
M E N C E G A H P E N YA K I T D E N G A N VA K S I N A S I

DISUSUN OLEH :
Muhammad Ilham Khatami
Rosalina Febriyanti

1102015149

1102015206

Maulana Ibrahim

1102014152

Octavina Nurul Fadila

1102015174

Nanda Rizki Triutami

1102015157

Nadilla Yasinta

1102015154

Raden Maurizka Chairunnisa


Rizal Fauzi
Novi Irdasari

1102015185

1102015200
1102012199

MENCEGAH PENYAKIT DENGAN VAKSINASI


Seorang bayi berumur 2 bulan mendapat vaksinasi BCG di lengan kanan
atas untuk mencegah penyakit dan mendapatkan kekebalan. Empat
minggu kemudian bayi tersebut dibawa kembali ke RS karena timbul
benjolan di ketiak kanan. Setelah dokter melakukan pemeriksaan
didapatkan pembesaran limfatikus di regio axilaris dekstra. Hal ini
disebabkan adanya reaksi terhadap antigen yang terdapat dalam vaksin
tersebut dan menimbulkan respons imun tubuh.

KATA SULIT

VAKSINASI BCG

NODUS LIMFATIKUS

RESPONS IMUN
TUBUH

3
5

ANTIGEN

VAKSIN

PERTANYAAN
Apa saja jenis-jenis respon imun tubuh?
Mengapa terjadi pembesaran nodus limfatikus?
Mengapa pasien BCG diberikan pada usia 2 bulan?
Bagaimana pengaruhnya setelah diberikan vaksin terhadap sistem imun?
Mengapa kita harus melakukan vaksinasi?
Mengapa setelah divaksinasi menimbulkan respon tubuh?
Mengapa pembesaran nodus limfatikus hanya terjadi pada regio axila?

Organ apa saja yang berperan pada sistem imun tubuh?


Penggunaan vaksin BCG dapat mencegah penyakit apa saja selain TB?
Kapan vaksin BCG tidak boleh diberikan?
Mengapa vaksin diberikan pada bagian lengan atas?
Apakah setelah vaksinasi selalu diikuti dengan pembesaran nodus
limfatikus?
Gejala apa saja yang dapat ditimbulkan setelah vaksin BCG?
Bagaimana cara pemberian vaksin?
Bagaimana pandangan islam tentang pemberian vaksin?

HIPOTESIS
Pemberian vaksin BCG yag dianggap sebagai benda asing (antigen) dapat
memicu repons imun tubuh pada usia 1 sampai dengan 3 bulan dengan
gambaran demam, pembesaran nodus limfatikus dan terbantuk jaringan
parut pada daerah bekas suntikan. Pemberian vaksin BCG diharapkan dapat
meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi TB. Pandangan islam
memperbolehkan pemberian vaksin selama bahan atau media
pembuatannya halal.

SISTEM LIMFATIK
Anatomi maksoskopik
Organ limfoid primer

Timus
Sum sum
tulang

Organ limfoid
sekunder

Limfonodus
Lien
Tonsil

TIMUS
Timus tumbuh terus hingga pubertas. Setelah mulai pubertas, timus akan
mengalami involusi dan mengecil seiring umur kadang sampai tidak
ditemukan. akan tetapi masih berfungsi untuk menghasilkan limfosit T yang
baru dan darah. Mempunyai 2 buah lobus, mempunyai bagian cortex dan
medulla, berbentuk segitiga, gepeng dan Kemerahan.

SUM SUM TULANG


Terdapat pada sternum, vertebra, tulang iliaka, dan tulang iga.
Sel stem hematopoetik akan membentuk sel-sel darah. Proliferasi dan
diferensiasi dirangsang sitokin. Terdapat juga sel lemak, fibroblas dan sel
plasma.
Sel stem hematopoetik akan menjadi progenitor limfoid yang kemudian
mejadi prolimfosit B prelimfosit B limfosit B dengan imunoglobulin D
dan imunoglobulin M (B Cell Receptor ) yang kemudian mengalami seleksi
negatif sehingga menjadi sel B naive yang kemudian keluar dan mengikuti
aliran darah menuju ke organ limfoid sekunder.
Sel stem hematopoetik menjadi progenitor limfoid juga berubah menjadi
prolimfosit T
prelimfosit T yang akhirnya menuju timus untuk
pematangan.

LIMFONODUS
Terletak disekitar pembuluh darah yang berfungsi untuk memproduksi
limfosit dan antibodi untuk mencegah penyebaran infeksi lanjutan,
menyaring aliran limfatik sekurang-kurangnya oleh satu nodus sebelum
dikembalikan kedalam aliran darah melalui duktus torasikus, sehingga
dapat mencegah penyebaran infeksi lebih luas.
Terdapat permukaan cembung dan bagian hillus (cekung) yang merupakan
tempat masuknya pembuluh darah dan saluran limfe eferen yang
membawa aliran limfe keluar dari limfonodus.
Saluran afferen memasuki limfonodus pada daerah sepanjang permukaan
cembung.

LIEN / SPLEEN / LIMPA


Merupakan organ limfoid yang terbesar, lunak, rapuh, vaskular berwarna
kemerahan karena banyak mengandung darah dan berbentuk oval.
Pembesaran limpa disebut dengan splenomegali. Pembesaran ini terdapat
pada keaadan leukimia, cirrosis hepatis, dan anemia berat.

TONSIL

Ketiga tonsil tersebut membentuk cincin pada saluran limf yang dikenal
dengan Ring of Waldeyer hal ini yang menyebabkan jika salah satu dari
ketiga tonsila ini terinfeksi dua tonsila yang lain juga ikut meradang.

SISTEM LIMFATIK
Mikroskopis

Spleen

Limfonod
us

RESPONS IMUN TUBUH


Definisi :
Sistem imunadalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang
dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem
kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh
terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat
asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya
melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen,
termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang
dalam tubuh.

KLASIFIKASI
Sistem Imun
Non-Spesifik
Fisik

-Kulit
-Selaput
lendir
-Silia
-Batuk
-Bersin

Spesifik

Larut

Selular

Biokimia:
-Lisozim
Sekresisebaseu
s
-Asam
lambung
-Laktoferin
-Asam
neuraminik

-Fagosit:
> Mononuklear
>Polimorfonukle
ar
-Sel NK
-Basofil
-Eosinofil
-SD

Humoral:
-Komplemen
-APP
-Mediator
asal lipid
-Stitokin

Humoral

Sel B
-IgG
-IgA
-IgM
-IgE
-IgD
Sitokin

Selular

Sel T
-Th1
-Th2
-Th17
-Treg
-Tdth
-CTL/Tc
-NKT

ANTIGEN
Definisi
Antigen adalah bahan yang berinteraksi dengan produk respons imun yang
dirangsang oleh imunogen spesifik seperti antibodi dan atau TCR (T-cell
Receptor).

REAKSI ANTIGEN-ANTIBODI
1. Netralisasi

2. Aglutinasi

3. Aktivasi system
komplemen

Yang menyebabkan
Sel lisis

4. Fagositosis

5. Sel NK

MEKANISME KERJA ANTIBODI

PEMBAGIAN ANTIGEN
Pembagian menurut epitope :

Pembagian menurut spesifisitas :


Heteroantigen, uang dimiliki oleh banyak spesies.
Xenoantigen, yang hanya dimiliki spesies tertentu.
Aloantigen (isoantigen), yang spesifik untuk individu dalam satu spesies.
Antigen organ spesifik, yang hanya dimiliki organ tertentu.
Autoantigen, yang dimiliki alat tubuh sendiri.
Pembagian menurut ketergantungan terhadap sel T :
T dependen, yang memerlukan pengenalan oleh sel T terlebih dahulu untuk
dapat menimbulkan respons antibodi. Kebanyakan antigen protein
termasuk dalam golongan ini.
T independen, yang dapat merangsang sel B tanpa bantuan sel T untuk
membentuk antibodi. Kebanyakan antigen golongan ini berupa molekul
besar polimerik yang dipecah di dalam tubuh secara perlahan-lahan,
misalnya lipopolisakarida, ficoll, dekstran, levan dan flagelin polimerik
bakteri.

FUNGSI ANTIGEN
Mekanisme antigen memicu munculnya antibodi digunakan sebagai dasar
imunisasi. Pada proses imunisasi kuman yang dimatikan atau dilemahkan
sengaja disuntikan ke dalam tubuh sehingga tubuh membentuk antibodi

IMUNOGEN
Imunogen adalah bahan yang dapat merangsang sel B atau sel T atau
keduanya. Imunogenitas adalah kemampuan untuk menginduksi respons
imun humoral atau selular.
SEL B + Antigen sel B efektor + sel B memori
Sel Plasma

Sekret antibodi

Sel T + Antigen Sel T efektor + Sel T memori


CTLs,Th,dll

Sekresi sitokin dan faktor sitoktoksik

VAKSIN
Definisi
Suspensi mikroorganisme (bakteri, virus atau riketsia) yang dilemahkan
atau dimatikan atau suspensi protein antigentik yang berasal dari
mikroorganisme tersebut, yang diberikan untuk mencegah, mengingankan
atau mengobati penyakit menular.
Jenis
Vaksin hidup : dibuat dalam pejamu, dapat menimbulkan penyakit ringan,
dan menimbulkan
respons imun seperti yang terjadi pada infeksi
alamiah.
Vaksin mati : merupakan bahan (seluruh sel atau komponen spesifik) asal
patogen seperti toksoid yang diinaktifkan tetapi tetap imunogen.

Vaksin hidup

Vaksin Mati

Kelebihan

Karena mengandung bibit penyakit hidup


yang
dilemahkan,
sehingga
menimbulkanreaksi
rangsanganyangsangat
kuatterhadap
sistim
imunologi
tubuh
kita
untuk
memproduksi zat antibody, dan reaksi ini
bertahancukup lamabahkanseumur hidup,
sehingga kitatidakmemerlukan mengulang
vaksinasi ataudosis booster.

Keuntungan
vaksin
mati
adalahbisa
dipergunakanuntuk
semua
orang,
termasuk untukwanita hamil, mereka
yang
mengalamikelainan
sistim
imunologi/sistim
pertahanan
tubuh,
misalnya penderita penyakitHIV AIDs,
orang
yang
dicangkok
organ
tubuh,pasien
ginjalyang
melakukandialisis (cuci) darah, atau
pasien
yang
mendapatpengobatan
kortiosteroid. Karena hanya mengandung
bakteri atau virus mati, tidak ada lagi
kemungkinanmutasi
genetikdari
bibit
penyakit kembali menjadi ganas, sehingga
aman bagi pemakai vaksin tersebut.

Kelemahan

Kelemahanya adalah karena ini


mengandung bakteri yang hidup meski
telah dilemahkan, sehingga vaksin jenis
initidak bolehdiberikan untukwanita
hamil, mereka yang mengalamikelainan
sistim imunologi/sistim pertahanan tubuh,
misalnya penderita penyakitHIV AIDs,
orang yang dicangkok organ tubuh,
pasienginjalyang melakukandialisis (cuci)
darahdan penderita yang diobati
dengankortikosteroid. Karena bibit penyakit
masih hidup meskipun telah dilemahkan,
masih ada kemungkinanterjadi mutasi

Kelemahannya adalah karena bakteri atau


virus penyebab penyakitnya telah
dimatikan, maka reaksi perangsangan
terhadap sistim imunologi tubuhlebih
lemah, sehingga untuk mendapatkan hasil
proteksi yang optimal, dan berlangsung
lama, diperlukanpengulangan vaksinasi,
yang disebutdosis booster/dosis
penguat ulangan.

CONTOH VAKSIN HIDUP & MATI


Vaksin Mati
Vaksin Polio Inactivated (IPV)
Vaksin DPT
Vaksin Hepatitis A dan B
Vaksin Pneumonia
Vaksin Meningitis
Vaaksin Hib dan Vaksin Influenza
Vaksin Human Papiloma Virus
Vaksin Demam Typhoid
Vaksi Hidup
Vaksin MMR

CARA PEMBERIAN

PROSEDUR PEMBERIAN
Memberitahukan secara rinci tentang risiko imunisasi dan risiko apabila tidak divaksinasi.
Periksa kembali persiapan untuk melakukan pelayanan secepatnya bila terjadi reaksi ikutan yang tidak
diharapkan.
Baca dengan teliti informasi tentang yang akan diberikan dan jangan lupa mendapat persetujuan
orang tua. Melakukan tanya jawab dengan orang tua atau pengasuhnya sebelum melakukan imunisasi.
Tinjau kembali apakah ada kontraindikasi terhadap vaksin yang akan diberikan.
Periksa identitas penerima vaksin dan berikan antipiretik bila diperlukan.
Periksa jenis vaksin dan yakin bahwa vaksin tersebut telah disimpan dengan baik.
Periksa vaksin yang akan diberikan apakah tampak tanda-tanda perubahan. Periksa tanggal
kadaluarsa dan catat hal-hal istimewa, misalnya adanya perubahan warna yang menunjukkan adanya
kerusakan.
Yakin bahwa vaksin yang akan diberikan sesuai jadwal dan ditawarkan pula vaksin lain untuk mengejar
imunisasi yang tertinggal (catch up vaccination) bila diperlukan.
Berikan vaksin dengan teknik yang benar. Lihat uraian mengenai pemilihan jarum suntik, sudut arah
jarum suntik, lokasi suntikan, dan posisi penerima vaksin.
Setelah pemberian vaksin, kerjakan hal-hal seperti berikut:
Berilah petunjuk (sebaiknya tertulis) kepada orang tua atau pengasuh, apa yang harus dikerjakan
dalam kejadian reaksi yang biasa atau reaksi ikutan yang lebih berat.

PANDANGAN ISLAM TENTANG VAKSINASI






Mengapa kamu tidak mau memakan (binatang-binatang yang halal) yang disebut nama Allah ketika
menyembelihnya, padahal sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang
diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya. Dan sesungguhnya
kebanyakan (dari manusia) benar benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu
mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui orang-orang
yang melampaui batas. Al Anam 119
. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa yang memakan tujuh butir kurma
ajwah, maka dia akan terhindar sehari itu dari racun dan sihir(HR. Bukhari : 5768, Muslim : 4702).
Hadits ini menunjukkan secara jelas tentang disyariatkannya mengambil sebab untuk membentengi
diri dari penyakit sebelum terjadi. Demikian juga kalau dikhawatirkan terjadi wabah yang menimpa
maka hukumnya boleh sebagaimana halnya boleh berobat tatkala terkena penyakit.

DAFTAR PUSTAKA
Garna Baratawidjaja, Karnen dan Iris Rengganis. 2014. Imunologi Dasar.
Jakarta: Badan Penerbit FKUI
Sherwood, Lauralee. 2012. Fisiologi Manusia: dari sel ke sistem. Jakarta:
EGC
http://medicastore.com/penyakit/81/imunisasi.html
http://www.organisasi.org/1970/01/arti-definisi-pengertian-imunisasi-tujua
n-manfaat-cara-dan-jenis-imunisasi-pada-manusia.html
Toy EC., Ross LM., Cleary LJ.,Papasakelariou C (2008) Case Files Anatomy,
Ed.2,Mc Graw Hill Medical New York

Anda mungkin juga menyukai