I. Pendahuluan Konsep HRQOL Peranan social kapital dan hasil studi pengaruh social capital terhadap RHQOL Gender dan hasil studi hubungan antara gender dan RHQOL Tujuan Penelitian
II. Landasan Teori
a.Health Related Quality of Life (HRQOL) b.Hubungan Social Capital dan HRQOL c. Hubungan Jenis Kelamin dan HRQOL d.Framework ???
III. Material and methods
Study sample dan data : Data IFLS 2007, Responden 15 tahun keatas berjumlah 28.000 Variable : Model : Hi = f(C,X,SQ) Kawachi et al. (1999): Var Dependent : HRQOL Var Independent : Social capital dan gender Var Kontrol : pendidikan, ekonomi RT, status menikah, kebiasaan merokok, jumlah penyakit yang diderita,
Tahun 1948 World Health Organization
(WHO) memberikan definisi bahwa sehat tidak hanya dilihat dari ketiadaan penyakit dan kelemahan, tetapi juga kesehatan fisik, mental dan sosial (Spilker, 1996). Health Related Quality Of Life (HRQOL) merupakan bidang yang fokus mempelajari penelitian kesehatan atau kualitas hidup. Health Related Quality of Life (HRQOL) merupakan domain kesehatan secara fisik, psikologik dan sosial yang terlibat sebagai area yang dipengaruhi oleh pengalaman, kepercayaan, harapan dan Back persepsi seseorang (Testa dan Simonson,
Seiring dengan bertambahnya usia menjaga kualitas hidup
adalah sangat penting. Memahami, mempertahankan dan mempromosikan faktor yang berkontribusi terhadap kualitas hidup sangat penting untuk mengembangkan intervensi yang paling tepat dalam meningkatkan atau menjaga kualitas hidup. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup khususnya HRQOL adalah social capital (Gallicchio et al, 2007) . Hasil penelitian sebelumnya secara konsisten menunjukkan bahwa sosial capital yang buruk (yaitu ikatan sosial yang lemah serta keterbatasan hubungan dan aktivitas sosial) berhubungan dengan kesehatan fisik, mental dan kesejahteraan yang buruk [Achat et al, 1998; Benyamini & Leventhal (2000); Goldberg & Comstock (1985); Kawachi & Berkman (2001); Keyes et al (2005); Litwin (1998); Michael et al (1999); Romans et al (1993); Romans et al (1990); Seeman (2000); Seeman et al (1996)]. Selanjutnya, social capital yang buruk telah dikaitkan dengan kematian yang lebih tinggi dari hampir setiap penyebab kematian [Berkman & Glass Back (2000); Eng & Kawachi (2002); Seeman (2000) ].
Sebagian besar masyarakat berpikir bahwa
perempuan memiliki social capital yang lebih tinggi daripada laki-laki. Tetapi banyak penelitian menyatakan bahwa perempuan lebih terisolasi di rumah sedangkan pria memiliki social capital yang lebih tinggi terutama dari lingkungan kerja yang dapat bertahan meskipun telah memasuki masa pensiun. Peningkatan social capital yang berasal dari lingkungan maupun dukungan yang diberikan oleh istri, memungkinkan laki-laki memiliki HRQOL yang lebih baik. Penelitian menunjukkan bahwa laki-laki cenderung untuk melaporkan HRQOL yang lebih tinggi daripada wanita pada usia yang sama, meskipun harapan hidup lebih pendek dan tingkat kematian Back lebih tinggi [Arber & Cooper (1999); Benyamini et al (2003); Guallar et al (2005); Keyes et al (2005);
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi (1)
apakah ada hubungan antara social capital dan gender terhadap HRQOL (2) apakah hubungan antara social capital dan HRQOL berbeda antara laki-laki dan perempuan, dan (3) apakah social kapital dapat mengubah hubungan antara gangguan penyakit dan HRQOL antara laki-laki maupun perempuan. Penilaian HRQOL menggunakan ukuran yang relatif sederhana yaitu " Secara umum, bagaimana keadaan kesehatan Ibu/Bapak/Sdr saat ini?" Ukuran ini telah menangkap beberapa domain, termasuk fisik, fungsional dan kesejahteraan emosionalBack [Kornblith & Holland (1994)] dan merupakan
a. Health Related Quality of Life
(HRQOL)
Istilah kualitas hidup (QOL: Quality Of Life) dan lebih
spesifik Health Related Quality of Life (HRQOL) merupakan domain kesehatan secara fisik, psikologik dan sosial yang terlibat sebagai area yang dipengaruhi oleh pengalaman, kepercayaan, harapan dan persepsi seseorang. Gambaran tersebut menunjukkan bahwa setiap domain ini bisa diukur dalam dua demensi, yaitu penilaian obyektif terhadap fungsi atau status kesehatan (sumbu Y) dan persepsi yang lebih suyektif tentang kesehatan (sumbu X) sebagaimana terlihat dalam gambar 1. Walaupun dimensi obyektif penting untuk menentukan status kesehatan seseorang, persepsi dan harapan subyektif seseorang akan mengubah penilaian obyektif tersebut menjadi kualitas hidup yang
Gambar 1. Skema Konsep Domain dan Variabel yang Terlibat
dalam Penentuan Kualitas Hidup Menurut Testa dan Simonson (1996).
Menurut Cramer dan Spilker (1998), empat
domain kualitas hidup yang utama meliputi empat kategori, yaitu (1) status fisik dan kemampuan melaksanakan fungsi, (2) status psikologik dan kesehatan, (3) interaksi sosial dan (4) status dan faktor ekonomi serta pekerjaan. Salah satu cara yang dapat digunakan sebagai instrumen pengukuran kualitas hidup adalah pelaporan secara subyektif atau self-reported health (SRH). Ofstedal et al. (2003) dalam penelitiannya di enam negara di Asia menemukan bahwa self-reported health merupakan indikator yang baik dalam Back mengevaluasi kondisi kesehatan yang tidak dapat
b. Hubungan Social Capital dan HRQOL
Social capital dapat didefinisikan sebagai hubungan sosial yang
mengelilingi individu dan karakteristik dari ikatan tersebut [Fischer, 1982]. Sementara itu menurut Stroebe (2000), social capital mencakup sumber daya nyata yang diberikan oleh orang lain yang memungkinkan seseorang untuk merasa diperhatikan, dihargai, dan bagian dari jaringan komunikasi dan kewajiban bersama. Social capital merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa peningkatan social capital dapat mengurangi risiko terserang penyakit fisik, mental, dan kematian [Seeman (2000); Stroebe (2000)]. Memiliki social capital yang lebih sedikit meningkatkan kematian dari penyakit kardiovaskuler, kecelakaan dan bunuh diri, dan kematian total [Seeman (1996); Eng et al (2002); Berkman (2000)]. Ada juga bukti bahwa social capital yang buruk berhubungan Back dengan: kesehatan subyektif yang buruk (Litwin , 1998) dan keadaan lebih buruk pada komponen mental dan fisik pada
c. Hubungan Jenis Kelamin dan HRQOL
Menurut Tibblin et al. (1990), status kesehatan wanita
secara umum lebih rendah jika dibandingkan dengan pria. Hal ini dikarenakan wanita lebih rentan mengalami penyakit psikologis seperti stres. Selain itu wanita biasanya menilai kesehatan mereka secara lebih tinggi dan cenderung mendiagnosis keluhan kesehatan yang mereka alami dalam waktu yang relatif lebih cepat jika dibandingkan dengan pria. Hal ini ditandai salah satunya dengan seringnya wanita melakukan kunjungan ke dokter atau pusat kesehatan jika mereka mengalami gangguan kesehatan (Verbrugge, 1982). Selain social capital dan jenis kelamin berdasarkan penelitian sebelumnya diketahui bahwa HRQOL dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya karakteristik individu Back seperti usia dan status pernikahan, status sosioekonomi seperti tingkat pendidikan dan pendapatan, serta gaya
d. Model Penelitian
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka model yang
digunakan dalam penelitian ini mengacu pada penelitian Kawachi et al. (1999): Hi = f(C,X,SQ) dimana Hi merupakan status kesehatan individu / HRQOL dalam hal ini berupa variabel selfreported health. Variabel ini dikategorikan ke dalam empat variabel ordinal yaitu: 1= sehat; 2= cukup sehat; 3= kurang sehat; 4= tidak sehat. Namun dalam penelitian ini, variabel SRH dikategorikan hanya ke dalam dua kategori yaitu sehat dan tidak sehat dengan variabel dummy 1 dan 0. Ini mengikuti penelitian-penelitian yang pemah dilakukan sebelumnya [Kawachi et al. (1999); Contoyannis & Jones ( 2001); Chung ( 2004)]. Sementara itu, C adalah vektor Back dari status sosioekonomi, X adalah vektor dari karakteristik individu dan SQ merupakan pendekatan dari variabel social capital.